Anda di halaman 1dari 13

KERTAS KERJA UJIAN  

Semester : Ganjil / Genap / Pendek*) Tahun akademik : 2020/2021

           

Nomor Induk Mahasiswa 43120010040 Nomor Ujian : 17 Paraf Mahasiswa

Nama   VERONICA  

Fakultas / Program Studi EKONOMI DAN BISNIS / S1 MANAJEMEN Paraf Pengawas

Mata Kuliah    PANCASILA  

Dosen    RUSMULYADI, M.Si Nilai Ujian (00-100)

Waktu   Hari Tanggal Jam Ruang  

Pelaksanaan Ujian   JUMAT 08 JANUARI 2021 09:30 – 11:10 B-306  

1. A.) Menurut pandangan saya tentang apa itu pancasila sebagai ideologi terbuka.

Pancasila adalah ideologi terbuka karena merupakan pemikiran dasar dan nilai cita-cita
yang tidak dipaksakan dari luar melainkan bersumber dari kekayaan rohani, moral, dan
kebudayaan masyarakat Indonesia serta merupakan pedoman cara berpikir dan cara kerja
perjuangan yang sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan bangsa.

Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki karakteristik yang berdasar dari masyarakat
itu sendiri tidak mengambil nilai-nilai dari luar negeri sehingga setiap masyarakat dapat
menemukan jati dirinya dalam ideologi ini serta pancasila sebagai ideologi terbuka
memiliki karakteristik yaitu bersifat dinamis dan dapat beradaptasi dengan perkembangan
zaman.

B.) Menurut saya, sistem ekonomi pancasila memang merupakan solusi yang
tepat dan harus dijadikan sebagai dasar bagi pembangunan ekonomi Indonesia
karena mencerminkan nilai-nilai pancasila seperti yang dicita-citakan oleh para
pendiri negara kita dulu yaitu sistem ekonomi yang sesuai dengan sila pancasila,
mengedepankan religiusitas, humanitas, nasionalitas, demokrasi, dan keadilan sosial serta
dapat mewujudkan cita cita ekonomi pancasila itu sendiri yaitu kesejahteraan untuk
seluruh rakyat Indonesia dan mewujudkan kemakmuran bagi para pelaku ekonomi
dengan asas kekeluargaan dan kegotongroyongan nasional.
Namun pada kenyataannya, pelaksanaan sistem ekonomi pancasila itu masih sulit
diwujudkan dan masih jauh dari cita-cita ekonomi pancasila. Tercermin dari
tingginya angka kemiskinan dan jumlah pengangguran yang semakin meningkat. Jika
saja sistem ekonomi pancasila berhasil diterapkan dengan baik tanpa menyimpang dari
nilai-nilai pancasila maka sudah pasti pemasalahan pembangunan ekonomi Indonesia
dapat terselesaikan dengan penerapan sistem ekonomi pancasila yang sebenar-benarnya
mencerminkan nilai-nilai pancasila.

Penerapan sistem ekonomi pancasila sulit diterapkan karena para ekonom yang masih
bertumpu pada buku dan data penelitian luar negeri, bukan berasal dari studi kasus
ekonomi di negara Indonesia. Mereka tidak mengkaji lebih lanjut tentang bagaimana cara
praksis melaksanakan sistem ekonomi pancasila di Indonesia tetapi terjebak dengan teori
teori perekonomian yang tidak selaras dengan pancasila.

Para ekonom masih kurang memahami cara mewujudkan sistem ekonomi pancasila yang
konkrit dan efisien. Hal ini bisa dilihat dari minimnya penelitian pemahaman ekonom
terhadap ekonomi pancasila.

Ketidakadilan pemerintah dalam menjalankan sistem perekonomian pancasila seperti


kasus produksi barang yang dimonopoli oleh BUMN juga mencerminkan bahwa sistem
perekonomian tidak berjalan dengan semestinya dan masih jauh dari perwujudan cita cita
ekonomi pancasila yang berasaskan gotong royong dan kekeluargaan.

Berikut adalah penyelewengan praktik ekonomi yang tidak sesuai dengan sistem
ekonomi pancasila yang jauh dari cita cita ekonomi pancasila :

-Sila Pertama

Sistem pengelolaan dana dimana-mana banyak mengalami penyelewengan dan


penyalahgunaan (korupsi). Hal ini tidak sesuai dengan nilai moral agama sila 1 pancasila.
Sehingga menyebabkan perekonomian memburuk dan banyaknya dana korupsi yang
disimpan di luar negeri membuat perekonomian di Indonesia tambah merugi.

-Sila kedua

Sistem perekonomian pancasila harusnya memberikan setiap individu merasakan


persamaan hak dan kewajiban dalam bidang ekonomi. Namun, pada kenyataannya
banyak rakyat yang tidak menerima upah yang layak tidak sebanding dengan tenaga yang
dikeluarkan dan resiko bahaya yang ditanggung. Tidak adanya keadilan, satu orang atau
satu kelompok dapat menguasai ratusan ribu hektare atau bahkan jutaan hektare tanah
tetapi jutaan petani hanya memiliki rata rata 0,3 hektare saja bahkan lebih banyak lagi
rakyat yang tidak memiliki tanah.

-Sila ketiga

Masih banyak para pelaku ekonomi yang memproduksi barang yang bertentangan
dengan norma masyarakat, tidak berkualitas tinggi namun berharga sangat tinggi. Serta
tidak ramah lingkungan banyak perusahaan dan pelaku usaha yang mengabaikan nilai itu,
mereka membuang limbah perusahaan berbahaya sembarangan, membakar hutan, dan
melakukan penambangan liar. Seharusnya kita semua sebagai pelaku ekonomi
menghilangkan sifat egois dan melestarikan alam tanah air agar dapat dinikmati oleh
generasi mendatang.

-Sila Keempat

Kebijakan ekonomi yang masih berbentuk hipotesis, belum teruji secara praksis dan
operasional. Pemerintah masih belum dapat menerapkan Sistem kebersamaan,
musyawarah dan mufakat dengan perusahaan untuk menemukan solusi perekonomian
dan belum terbuka kepada masyarakat dalam merumuskan kebijakan ekonomi negara.
Proses demokrasi dan perizinan juga cenderung lambat dan berpihak pada pengusaha
besar saja, mematikan pertumbuhan kelompok ekonomi bawah yaitu UMKM.

-Sila Kelima

Seharusnya ekonomi pancasila adil bagi seluruh rakyat Indonesia. Tetapi nyatanya,
pembangunan ekonomi sering kali tidak konsisten. Kerap kali dijumpai pemerintah
cenderung bersikap terlalu pragmatis di setiap era pemerintahan, sehingga landasan idiil
dan landasan konstitusional dilupakan. Tak jarang karena alasan mengejar pertumbuhan
ekonomi pemerintah justru mengorbankan pemerataan. Sehingga sebagai efeknya,
lahirlah ekonomi konglomerasi yang diikuti ekploitasi sumber daya alam yang destruktif
dan kesejahteraan ekonomi setiap rakyat di berbagai wilayah tidak merata dan terjadi
kesenjangan sosial.

Pembangunan sistem perekonomian pancasila harusnya berasaskan kekeluargaan dengan


lebih memberikan kesempatan, dukungan, dan pengembangan ekonomi rakyat. Yang
mencakup koperasi, usaha mikro kecil, dan menengah sebagai pilar utama pembangunan
ekonomi nasional.

Kesimpulannya, sistem ekonomi pancasila memang sudah tepat dijadikan dasar


pembangunan nasional tetapi jika salah satu nilai sila belum diterapkan dalam
perekonomian, maka sudah pasti negara Indonesia masih belum dapat menerapkan
solusi yaitu sistem ekonomi pancasila dengan baik dan terbukti masih jauh dari
perwujudan cita cita ekonomi pancasila. Baik pemerintah maupun masyarakat harus
paham betul arti dan penerapan dari sistem ekonomi pancasila. Tidak hanya hukum dan
undang undang namun perlu dikaji secara luas penerapan konkrit nya agar terbangun
perekonomian nasional yang baik.

2. A.) Menurut pendapat saya, saat ini negara Indonesia masih belum menjalankan dan
jauh dari penerapan demokrasi pancasila yang baik dan benar. Namun, semangat
demokrasi pancasila cukup baik karena meningkatnya jumlah masyarakat yang antusias
mengikuti pemilu presiden dan wakil presiden tahun 2019 kemarin.

Mengapa saya berargumen bahwa penerapan demokrasi pancasila masih belum baik dan
benar? Karena studi kasus dan penerapan demokrasi di Indonesia masih terdapat banyak
penyelewengan dan pertentangan dengan prinsip pelaksanaan demokrasi pancasila.
Keadaan demokrasi yang semakin lama mengalami kemunduran dalam segi politik
sangat memprihatinkan.

Sebelum memaparkan alasan mengapa kita masih belum menjalankan sesuai demokrasi
pancasila. Saya akan menjelaskan apa saja prinsip-prinsip pelaksanaan demokrasi
pancasila yang baik dan benar.

1. Melindungi HAM setiap warga negara. (Termasuk warga minoritas dan mayoritas)
2. Kekuasaan paling tinggi ada di tangan rakyat. Pemerintah mengabdi untuk kepentingan
rakyat.
3. Pelaksanaan kedaulatan rakyat yang bebas dan bertanggung jawab, rakyat dan
pemerintah berkesinambungan menerapkan demokrasi pancasila sesuai dengan nilai
ideologi pancasila.
4. Mendukung cita-cita nasional negara.
5. Partai politik sebagai penampung aspirasi rakyat.
6. Sistem pemerintahan sesuai hukum UUD 1945.
7. Seluruh pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah dan mufakat.
8. Menggunakan sistem konstitusi dan pemerintah tidak boleh absolut.
9. Pemilu yang adil.

Demokrasi yang kita jalankan saat ini tidak sesuai dengan prinsip demokrasi
pancasila. Berikut adalah penyimpangan terhadap penerapan demokrasi
pancasila :

1. Kemunduran demokrasi pancasila bisa dilihat dari maraknya pelanggaran HAM saat
ini. Diantaranya adalah demonstrasi dan peristiwa kekerasan pasca pemilu presiden
tanggal 21-23 Mei 2019, kemarahan rakyat papua atas mahasiswa papua yang mengalami
rasisme di Malang menyulut kerusuhan di Jayapura dan Wamena pada September 2019,
serta demonstrasi mahasiswa terkait revisi UU KPK dan cipta kerja yang menyulut
kekerasan antara mahasiswa dan aparat.

2. Seharusnya pemerintah eksekutif, legislatif, dan yudikatif mengabdi untuk rakyat,


memperjuangan hak hak rakyat.
Tapi pada kenyataannya sebagian besar oknum pemerintah masih terbutakan oleh
materiil duniawi dengan mengambil hak rakyat, mencuri uang rakyat, korupsi, kolusi,
dan nepotisme, para politisi memperkaya diri sendiri dan golongannya. Karena
kedaulatan ada di tangan rakyat, tetapi bahkan para pejabat hanya dihukum ringan dan
uang rakyat diselundupkan ke luar negeri.
Tidak ada keadilan, sangat jauh dari prinsip demokrasi pancasila yang memegang teguh
keadilan.

3. Saat ini, media seperti televisi dan artikel berita mudah dimanipulasi dan dibungkam
oleh oknum politik yang berkepentingan. Namun, masyarakat masih memiliki kebebasan
bersuara dengan sangat bebas dan jujur di media sosial.
Tetapi, banyak juga masyarakat baik itu individu maupun ormas yang tidak bertanggung
jawab dalam kebebasan bersuara. Seringkali masyarakat melakukan ujaran kebencian
yang provokatif hingga muncul kaum radikal garis keras yang ingin mengubah ideologi
pancasila menjadi ideologi khilafah yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
Disinilah peran tegas pemerintah dibutuhkan untuk menghukum oknum dan ormas yang
membuat kegaduhan provokatif baik itu di media sosial atau demonstrasi. Para ormas
yang menciderai pancasila berperan sebagai alat politik demi uang dan ambisi politik
ditunggangi oleh para politikus yang haus kekuasaan untuk menjatuhkan lawan
politiknya.

4. Cita-cita nasional negara kita adalah merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
Kenyataannya, masyarakat masih tidak menghargai keberagaman, masih banyak
diskriminasi dan rasisme sehingga sulit bersatu dalam berbagai bidang, baik
bermasyarakat maupun politik.

5. Partai politik yang harus nya menampung aspirasi rakyat, bahkan tidak berkinerja baik,
mereka melaksanakan politik dinasti dan politik uang demi kepentingan pribadi, para
petinggi partai mencatut harga tinggi kepada calon legislatif jika mau didukung partai.
Sistem perekrutan calon anggota partai yang sangat jauh dari demokrasi pancasila yang
jujur dan adil tanpa politik uang.
Karena calon legislatif masuk partai politik menggunakan uang yang besar, selama
mereka menjabat nanti pasti akan terus berorientasi untuk menghasilkan uang yang
banyak, sehingga akan semakin marak terjadi nya korupsi.
6. Dengan adanya penyelewengan korupsi, kolusi, dan nepotisme, mencerminkan bahwa
pelaksanaan sistem pemerintahan masih melanggar hukum dan menciderai demokrasi
pancasila.

7. Semangat musyawarah dan mufakat di negara Indonesia mulai menurun seiring dengan
perkembangan teknologi yang serba instan dan digital sehingga media musyawarah mulai
bergeser dan membuat orang jarang bersilahturahmi langsung. Tetapi tetap budaya
musyawarah dan mufakat telah menjadi kepribadian dan kebiasaan masyarakat sehingga
dari tingkat warga hingga pejabat pasti minimal melakukan voting untuk menyelesaikan
persoalan.

8. Adanya kekuatan pers, media, lembaga swadaya masyarakat, DPR, dan media sosial
membuat rakyat dapat langsung mengawasi jalannya pemerintahan. Diversifikasi ada nya
tahapan tahapan dalam membuat kebijakan berlangsung terbuka. Bahkan masyarakat bisa
demo. Sehingga demokrasi yang dijalankan sekarang tidak absolut.

9. Suasana pemilu yang keruh karena banyak nya hoax dan perang fitnah terjadi saat
menjelang pemilu, hal ini menggambarkan bahwa masyarakat dan pemerintah sama sama
belum dewasa dalam melaksanakan demokrasi pancasila yang positif dan belum bisa
bersaing secara jujur tanpa menggunakan strategi politik kotor.

Kesimpulannya, setelah pemaparan berbagai penyimpangan diatas terhadap


pelaksanaan demokrasi pancasila dapat saya simpulkan bahwa demokrasi yang kita
jalani sekarang belum sesuai dengan demokrasi pancasila. Namun, semangat
demokrasi pancasila cukup baik karena meningkatnya jumlah masyarakat yang antusias
mengikuti pemilu presiden dan wakil presiden tahun 2019 kemarin.

B.) Menurut pendapat saya, saat ini budaya musyawarah dan mufakat masih
dipraktikkan dan digunakan sebagai cara untuk mengambil keputusan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara saat ini.

Karena musyawarah memang warisan leluhur yang masih dilestarikan hingga sekarang,
terbukti dengan pemilu yang tetap dilaksanakan setiap tahun untuk memilih pejabat dari
tingkat walikota, kabupaten, legislatif, hingga pejabat eksekutif yaitu presiden.

Tapi memang perlu diakui bahwa semangat musyawarah dan mufakat di negara
Indonesia mulai menurun seiring dengan perkembangan teknologi yang serba instan dan
digital sehingga media musyawarah mulai bergeser dan membuat orang jarang
bersilahturahmi langsung. Tetapi tetap budaya musyawarah dan mufakat telah menjadi
kepribadian dan kebiasaan masyarakat sehingga dari tingkat warga hingga pejabat pasti
minimal melakukan voting untuk menyelesaikan persoalan.
Sejauh ini masyarakat telah mengerti bahwa demokrasi pancasila itu identik dengan
musyawarah dan mufakat sehingga perlu waktu agar masyarakat dewasa dalam
demokrasi dan otomatis dalam hal musyawarah dan mufakat.
C.) Menurut saya, etika Pancasila benar-benar bisa ditegakkan dan dilaksanakan
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dengan cara menegakkan dan mempraktikan
nilai-nilai pancasila dalam berperilaku, bersikap, dan bertutur kata sehari-hari dalam
kehidupan masyarakat. Kita harus berani menyuarakan pentingnya penerapan nilai etika
pancasila melalui konten positif di media sosial instagram bahkan video kampanye nilai
etika pancasila agar masyarakat sadar akan pentingnya dan cara menerapkan nilai etika
pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Kita harus menerapkan nilai etika moral pancasila
seperti toleransi, mengakui HAM, hak, dan kewajiban sesama manusia, bersatu, gotong
royong, musyawarah, dan adil dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.

3. A.) Maksud pernyataan tersebut adalah, secara filosofis sistem filsafat merupakan
sistem pengetahuan, kesatuan prosedur atau pedoman yang berisi pandangan hidup dan
konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan mencakup nilai-nilai ketuhanan,
nilai manusia, nilai kerakyatan, nilai kesatuan, dan nilai keadilan.
Dan sistem filsafat pancasila adalah pedoman hidup bermasyarakat yang mengandung
unsur ketuhanan, unsur kemanusiaan, unsur kerakyatan, unsur kesatuan, dan unsur
keadilan. Yang memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis
sendiri.

B.) Yang membedakan sistem filsafat pancasila dengan pendapat filsafat-filsafat


lain di dunia adalah karena sistem filsafat pancasila mengandung :

1. Dasar Ontologis

yang berisi tentang kerangka moralitas kodrat manusia sesuai dengan karakteristik
masyarakat kita yang kental akan gotong royong dan kerangka moralitas religius sesuai
dengan budaya nenek moyang kita yang telah beragama dan mengakui keberadaan tuhan
sejak zaman dahulu.

2. Dasar Epistemologis

Yang berarti pancasila merupakan sistem pengetahuan yang tidak bebas nilai yang
mutlak dilaksanakan dan dianut oleh warga negara Indonesia sebagai pedoman praksis
dalam berbagai bidang kehidupan bermasyarakat.
3. Dasar Aksiologis

Yang berarti pancasila sebagai sistem filsafat memiliki satu kesatuan bernilai dalam sila-
sila pancasila yang berkaitan dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Sila pertama
sebagai basisnya sampai sila kelima sebagai tujuannya. Sila sila pancasila ini
mengandung nilai material, nilai vital, nilai kerohanian, nilai keindahan, nilai kebenaran,
nilai moral, dan nilai religius yang bersifat sistematis hirearkis.

4. A.) Keberagaman telah ada sejak zaman nenek moyang kita, masyarakat kita telah
hidup berdampingan dalam perbedaan keyakinan. Merawat keberagaman sama saja kita
merawat pancasila karena dalam pancasila terdapat nilai persatuan dan kesatuan.

Sebagai mahasiswa hal yang dapat saya lakukan sebagai solusi merawat pancasila
dan kebhinekaan adalah :

1. mengamalkan nilai-nilai pancasila sila ketiga dalam kehidupan sehari-hari kita. Di


kampus dan dimanapun saya berada. Kita harus melestarikan budaya toleransi
dimanapun kita berada. Perlu kita ingat bahwa negara Indonesia bukan milik suatu
agama, ras, atau golongan tertentu saja
2. Selalu menjaga kerukunan menjaga tutur kata dalam bermedia sosial, tidak
memprovokasi ataupun menyebarkan kebencian dengan argumen sentimen tentang
isu SARA.
3. Karena media sosial adalah ruang tak terbatas yang dapat mempengaruhi moral
bangsa, maka sebagai solusinya saya sebagai mahasiswa dapat membuat petisi untuk
pemerintah agar segera membuat kebijakan dan menindak tegas oknum ataupun
individu yang suka memaksakan kehendak, menyebarkan hoax, membuat kegaduhan,
dan memecah belah bangsa.
Jika oknum oknum penyebab keretakan persatuan itu dibiarkan dan tidak ada upaya
penegakan hukum oleh pemerintah maka kebhinekaan dan pancasila dapat hancur
terpecah belah.
4. Saya dapat menyosialisasikan, mengedukasi, dan membuat kampanye damai cinta
keberagaman di media sosial, iklan youtube yang dapat ditonton seluruh masyarakat
sehingga masyarakat lebih peduli terhadap persatuan dan kesatuan, hal ini dapat
mengurangi tindak kekerasan di rumah ibadah, terorisme, dan diskriminasi.
5. Membuat konten positif terkait keberagaman dan cinta pancasila menyebarkannya
secara masif di media sosial, media massa dan televisi.
6. Memberi saran kepada setiap instansi pendidikan dan organisasi keagamaan agar
harus menyerukan semangat toleransi antar umat yang berbeda agama, berkewajiban
menanamkan nilai toleransi pada anggota keluarga dan anggota instansi tersebut.
B.) Sebagai mahasiswa solusi bagaimana menempatkan Pancasila sebagai solusi
atas setiap konflik sosial yang terjadi adalah :

Cara menempatkan pancasila sebagai solusi atas setiap konflik sosial yang terjadi adalah
saya harus sadar bahwa Pancasila adalah ideologi terbuka karena merupakan pemikiran
dasar dan nilai cita-cita yang tidak dipaksakan dari luar melainkan bersumber dari
kekayaan rohani, moral, dan kebudayaan masyarakat Indonesia serta merupakan
pedoman cara berpikir dan berperilaku dalam bermasyarakat.

Sehingga dalam pancasila terdapat nilai-nilai praksis yang dapat saya terapkan dan
implementasikan secara langsung dalam menghadapi berbagai konflik sosial, saya dapat
menerapkan sikap toleransi, mengakui HAM, hak, dan kewajiban sesama manusia,
bersatu, gotong royong, musyawarah, dan adil dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.

Sebagai mahasiswa saya juga dapat menyerukan nilai-nilai pancasila di berbagai platform
untuk menjaga agar kondisi masyarakat tetap tenang dan kondusif sesuai nilai-nilai
pancasila dalam menghadapi konflik sosial, jika tendensi masyarakat mereda dan mereka
sadar akan penerapan pancasila maka hal ini dapat membantu cepat terselesaikannya
konflik sosial tersebut.

Nilai-nilai pancasila adalah satu-satunya solusi dalam menghadapi konflik di Indonesia


karena Indonesia berpenduduk majemuk maka akan mudah sering terjadi konflik.

Namun permasalahannya banyak orang yang tidak mengerti bagaimana cara


mengimplementasikan nilai-nilai pancasila dalam menghadapi konflik, apalagi generasi
muda yang kurang memahami nilai nilai pancasila.

Oleh karena itu, sebagai solusi bagaimana saya sebagai mahasiswa bisa menempatkan
pancasila adalah dengan menyosialisasikan cara menerapkan nilai pancasila dalam
bentuk konten positif di berbagai platform media sosial. Menyediakan ruang konsultasi
bagi masyarakat untuk menyuarakan keresahannya dan memberikan penyuluhan secara
masif kepada masyarakat melalui media sosial, media massa, dan televisi.

5. Implementasi sila Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini :

1. Sila "ketuhanan yang maha esa"

Dalam penerapannya, di bidang politik implementasi pancasila masih sangat buruk.


Maraknya korupsi merupakan penyimpangan terhadap norma moral dan agama karena
mereka melanggar norma agama. Di bidang ekonomi, sebab korupsi ini menyengsarakan
rakyat dan juga melanggar etika agama. Di bidang sosial budaya masyarakat kini jauh
dari kata toleransi. Hampir semua wilayah di Indonesia bersitegang. Kolom komentar
pada semua sosial media juga pasti selalu ada yang memaksakan ilmu agama nya pada
orang lain. Contoh nya adalah pembubaran pembentukan FPI di Semarang oleh Polisi.
Sudah umum di Indonesia bahwa banyak ormas yang bahkan mengkafirkan sesama
muslim karena tidak sepaham dengannya. Banyaknya pemuka agama yang mengadakan
pengajian bukan untuk mengkaji ilmu agama melainkan menyerukan ujaran kebencian
dan provokatif terhadap pemerintah dan agama lain juga berdampak besar terhadap
masyarakat menjadi sangat tidak toleransi. Banyak ormas yang keras dan inilah yang
membuat masyarakat Indonesia semakin tercerai-berai. Di bidang Hankam, karena tidak
adanya toleransi maka masyarakat semakin brutal dan mudah melakukan kekerasan
karena perbedaan pendapat atau perbedaan agama.

Oleh karena itu, kita dapat mengamalkan sikap toleransi, menghargai setiap orang untuk
menganut kepercayaannya masing-masing, karena pancasila mengajarkan kita untuk
harmonis dalam keberagaman sebagai makhluk Tuhan dengan kepercayaan masing-
masing tanpa saling menyakiti, kita tidak boleh memisahkan agama dari bermasyarakat
(sekuler), tidak boleh juga tidak menganut agama sama sekali (atheis). Harus saling
berdampingan dengan damai dengan penganut agama lain, karena setiap orang
bertanggung jawab langsung dengan tuhan, kita tidak berhak menghakimi atau
mengkafirkan orang yang berbeda agamanya dengan kita. Sehingga kita tidak boleh
memaksakan agama kita kepada orang lain. Karena indonesia menganut pancasila yaitu
negara agama-agama bukan satu agama saja.

2. Sila "kemanusiaan yang adil dan beradab"

Dalam penerapannya, di bidang politik implementasi pancasila masih cukup buruk. Para
pejabat yang tidak bisa menjaga etika dan saling menyindir lawan politiknya di media
sosial mencerminkan pejabat tersebut tidak menghargai martabat sesama manusia. Di
bidang ekonomi, maraknya korupsi mencerminkan bahwa para pejabat pemerintah tidak
dapat menghargai hak dan kewajiban masyarakat, mereka mencuri uang rakyat. Di
bidang sosial budaya masyarakat rendah dalam menghargai hak asasi manusia, mereka
mudah membully dan menghujat sesama manusia dalam konflik sosial. Di bidang
Hankam, Maraknya perbudakan dan mempekerjakan anak di bawah umur. Saat ini
semakin banyak perbudakan yang tidak manusiawi. Pemerintah tidak bisa menjamin
keselamatan anak di bawah umur yang menjadi korban perbudakan ini. Biasanya karena
hutang, mereka membayar hutang dengan memberikan anak mereka untuk menjadi
budak seks atau kawin paksa. Lengkap dengan tindak kekerasan sehingga nyawa menjadi
taruhannya. Ini sangat menyalahi hak kemanusiaan yang adil dan beradab karena
merampas hak manusia tersebut untuk hidup dan memperdagangkannya seperti benda.
Contohnya adalah kasus perbudakan seksual anak di Rawa Bebek, Jakarta Utara.
Oleh karena itu, kita harus menghargai hak setiap warga negara karena mereka adalah
manusia yang mempunyai hak asasi manusia sejak lahir. Kita semua sebagai manusia
mempunyai kebebasan dalam menjalani hidup yang harus dihargai sesuai hukum Hak
Asasi Manusia. Kita tidak boleh merampas hak orang lain, merampas harta, benda,
ataupun nyawa orang lain. Kita harus saling menghargai martabat, kedudukan, dan
derajat manusia lain. Berperikemanusiaan, memperlakukan adil sesama manusia,
mempunyai tata krama atau menjadi manusia yang beradab, jujur, memiliki sikap
tenggang rasa, tidak semena-mena terhadap orang lain, menerima kelebihan dan
kekurangan masing-masing, berani membela kebenaran dan keadilan, serta mentaati
norma sopan santun dalam bermasyarakat.

3. Sila "Persatuan Indonesia"

Saat hilangnya toleransi maka persatuan pun tercerai-berai. Berbagai kelompok wilayah
sibuk untuk menyerang ideologi negara pancasila, menghimpun massa untuk mendirikan
negara baru dan berpisah dari NKRI. Berbagai tindakan pemberontakan dilakukan oleh
kelompok-kelompok tersebut.

Contohnya adalah OPM Papua yang ingin memisahkan diri dari Indonesia, melakukan
baku tembak dengan polisi hingga menyebabkan korban jiwa.

Oleh karena itu, kita sebagai warga negara Indonesia harus selalu menghargai
keberagaman, harus toleransi terhadap perbedaan yang ada, toleransi terhadap orang yang
memiliki suku agama ras yang berbeda dengan kita, tidak melakukan diskriminasi
ataupun rasisme, tidak menyebarkan kebencian karena SARA, jika hal ini dilakukan pasti
tidak ada kelompok yang merasa dihina atau dijauhi mereka akan merasa terangkul
sehingga tidak menyerang ideologi pancasila yang kental akan nilai persatuannya. Selain
itu kita juga harus mencintai negara kita, rela berkorban mengutamakan kepentingan
umum dan negara diatas kepentingan pribadi, nasionalisme mencintai produk-produk
lokal, mencintai alam Indonesia tidak merusaknya demi uang, dan mengobarkan
semangat bhinneka tunggal ika dengan cara tidak provokatif ataupun myebarkan hoax di
media sosial dan tidak memecah belah kerukunan persatuan dan kesatuan.

4. Sila "kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaratan/perwakilan."

Sampai saat ini masih terjadi ketidakadilan hukum di Indonesia. Musyawarah mulai
menurun tak berarti karena rakyat lemah tidak memiliki kuasa, hukum di Indonesia masih
bisa dibeli dengan uang, seharusnya sesuai dengan nilai sila ke 4 bahwa pemerintah dan
peradilan haruslah bijak sebagai wakil rakyat yang mengabdi untuk rakyat. Contohnya
Nenek Minah yang mencuri Kakao seharga Rp2000 terancam 1-5 tahun penjara.
Sedangkan para koruptor yang bebas keluar masuk penjara hingga lebih dari 50 koruptor
kabur ke luar negeri dan 23 diantaranya masih kabur ke Singapura. Seperti Gayus
Tambunan, Djoko Chandra, Nunun Nurbaeti dan masih banyak lagi. Dalam tahanan pun
mereka diberikan sel mewah di lapas Sukamiskin bahkan ada alat treadmill pribadi yang
diungkap dalam acara wawancara Najwa Shihab.

Oleh karena itu, kita harus mengamalkan nilai-nilai pancasila dalam sila keempat yaitu
karena kedaulatan di tangan rakyat maka kita wajib memiliki hak suara yang adil dan
bebas dari tekanan dalam pemilu, rakyat berhak mendapatkan kesetaraan di depan
hukum, kita tidak boleh memaksakan kehendak dan harus mengutamakan musyawarah
mufakat dalam menghadapi suatu persoalan, memberikan kepercayaan kepada wakil
rakyat, dan sebagai rakyat kita berhak untuk ikut andil bersuara kritik dan saran terhadap
perencanaan kebijakan pemerintah, menghargai hasil musyawarah demi kepentingan
umum diatas kepentingan pribadi.

5. Sila "keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia"

Di indonesia masih banyak terjadi ketidakadilan dimana-mana. Maraknya politik uang


sehingga keadilan di berbagai permasalahan masyarakat bisa diubah dengan uang, dan
kesenjangan sosial karena infrastuktur yang tidak merata. Sebagai contoh ada kasus
penelantaran veteran Arsilan yang telah berkorban memperjuangkan kemerdekaan kini
menjadi pemulung juga merupakan perlakuan tidak adil yaitu tidak pernah mendapatkan
uang kesejahteraan.

Oleh karena itu, kita sebagai warga negara Indonesia dapat mengamalkan nilai-nilai sila
kelima dalam kehidupan sehari-hari dengan cara memberikan perlakuan yang adil kepada
siapapun dalam bidang hukum, politik, ekonomi, kebudayaan, moral, spiritual, dan
rohani hingga dapat mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.

Kita harus selalu mengamalkan sikap gotong royong, semangat kekeluargaan, bersikap
adil, menghormati hak orang lain, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
dimanapun kita berada, tidak korupsi, tidak merampas hak milik orang lain, tidak
memeras orang lain, gemar menolong orang lain, kerja keras, menghargai hasil karya
orang, dan gemar melakukan kegiatan sosial yang dapat meningkatkan kesejahteraan
rakyat.

Anda mungkin juga menyukai