Anda di halaman 1dari 7

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP 2019/2020

Pelaksana Akademik Mata Kuliah Universitas


PAMU
Universitas Esa Unggul
Mata Kuliah : PENDIDIKAN PANCASILA
Dosen/ : Tim Dosen
Koordinator
Hari : Waktu : 00.00Sd. 23.59 WIB
Tanggal : Seksi :
Sifat Ujian : Online/Daring
Kolom Verifikasi Soal
Tanggal dan Tanda Tangan Dosen Tanggal dan Tanda Tangan Ketua Jurusan

Nama : Giovanni Arissa Putri


NIM : 20191002091
Sesi : KJ 18
Mata Kuliah : Pancasila

Petunjuk
1. Setelah Anda menjawab soal-soal ini, segera anda submit. Batas waktu
pengumpulan (submit) paling lambat pukul 23.59 WIB hari ini.
2. Anda hanya menjawab 8 dari 10 soal yang ada, kerjakan dengan penuh kesunguhan
dan mulailah menjawab pertanyaan pada soal yang paling mudah.
Soal-Soal

1. Era digital revolusi 4.0 membuat suatu perubahan yang sangat signifikan dan mendasar. Pengaruh
ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya dari bangsa dan negara luar  sangat cepat dan
menohok kepada seluruh sendi-sendi kehidupan masyarakat. Kondisi seperti itu, akan dapat
mempengaruhi rasa aman masyarakat, karena berpotensi menjadi gangguan dan ancaman moral
dan martabat bangsa. Bersamaan dengan itu, terjadi transformasi percepatan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, terutama pada bidang informatika telah memberikan dampak yang
sangat luas, baik dampak positif maupun dampak negatif yang dapat merubah gaya hidup
masyarakat. Berikan contoh dampat positif dan dampak negatif, masing-masing 2 (dua)
contoh. Dan bagaimana menurut pendapat anda?
Jawaban :
 Dampak positif dan negatif dari revolusi 4.0 :
1) Dampak dari bidang sosial
Dampak positif, di era revolusi 4.0 seluruh proses produksi akan lebih dipermudah
karena seluruh produksi telah menggunakan mesin berteknologi canggih yang dapat
menggantikan peran manusia dalam industri, sehingga menghemat waktu dan energi.
Sedangkan dampak negatifnya jika seluruh proses produksi digantikan oleh mesin,
hal ini akan berpengaruh terhadap ketersediaan lapangan pekerjaan, sebab tenaga
manusia tidak lagi diberdayakan dalam industri manufaktur. Kondisi seperti ini
cendrung membuat perusahaan dapat melakukan pengurangan tenaga kerja.
2) Dampak dari bidang ekonomi
Pada era revolusi 4.0 banyak sekali dampak di berbagai bidang salah satunya di
bidang ekonomi. Adapun contoh dampak negatif pada bidang ini adalah, perlu
mengeluarkan biaya yang tinggi untuk mengimplementasikan industri 4.0 di
perusahaan dan mengganti model bisnis yang telah diterapkan sebelumnya. Selain
itu pada penggunaan teknologi baru akan menyebabkan kerugian pada investasi
teknologi yang telah digunakan. Akan tetapi dampak positif dari pembaruan
tersebut, dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

 Menurut pendapat saya tentang era digital revolusi 4.0, sebagai generasi milenial kita melihat
revolusi 4.0 merupakan suatu peluang untuk meningkatkan kemampuan SDM khususnya
dalam penguasaan teknologi, khususya pada bidang informatika yang telah memberikan
dampak sangat luas, baik dampak positif maupun dampak negatif yang dapat merubah pola
pikir dan gaya hidup masyarakat. Disamping peluang juga ada tantangan yang dapat
melunturkan jati diri bangsa. Oleh karena itu upaya untuk mengatasinya perlu jati diri yang
kuat dalam menghadapi tantangan revolusi 4.0, dengan menerapkan nilai-nilai luhur
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

2. Pancasila sebagai ideologi merupakan seperangkat sistem yang diyakini oleh setiap warga negara dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Bahwa setiap sistem keyakinan, terbentuknya melalui
suatu proses yang panjang karena ideologi melibatkan berbagai sumber, seperti: kebudayaan, agama, dan
pemikiran para tokoh. Ideologi Pancasila terbentuk secara otentik dari kristalisasi berbagai komponen
budaya yang meliputi: sistem religi dan upacara keagamaan, sistem dan organisasi kemasyarakatan, sistem
pengetahuan, bahasa, kesenian, sistem mata pencaharian hidup, sistem teknologi dan peralatan, semua
mempengaruhi dan berperan dalam membentuk ideologi suatu bangsa. Apa maksud ideologi Pancasila
terbentuk secara otentik dari kritalisasi unsur-unsur nilai sosial, budaya dan sistem religi yang ada
di Indonesia. Jelaskan!

Jawaban:

Ideologi Pancasila adalah kumpulan nilai-nilai atau norma yang berdasarkan pada Pancasila. Pancasila
bersumber pada nilai dan orientasi pandangan hidup bangsa Indonesia. Pancasila merupakan hasil
kristalisasi dari nilai-nilai budaya bangsa dan mencerminkan religiusitas masyarakatnya yang artinya
bangsa Indonesia adalah bangsa yang bertuhan bukan tidak bertuhan. Pancasila adalah sebuah kesatuan
dan isi dari Pancasila sudah terkait dalam hakikat persatuan-kesatuan. Pancasila sebagai ideologi negara
merupakan kristalisasi nilai-nilai budaya dan agama dari bangsa Indonesia. Pancasila sebagai ideologi
bangsa Indonesia mengakomodir seluruh aktivitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,
demikian pula halnya dalam aktivitas ilmiah. Oleh karena itu, perumusan Pancasila sebagai paradigma
ilmu bagi aktivitas ilmiah di Indonesia merupakan sesuatu yang bersifat niscaya.

3. Eufora reformasi merupakan salah satu tantangan berjalannya transformasi nilai-nilai ideologi Pancasila
ditengah-tengah kehidupan masyarakat yang sebenarnya sudah serba berubah. Eksistensi era reformasi
terjadi secara bersamaan dengan era revolusi industri 4.0 dan globalisasi dunia. Perubahan yang nyata
terjadi, misalnya dari sistem demokrasi yang tidak langsung menjadi demokrasi langsung dalam Pemilihan
Kepala Daerah dan Pemilihan Presiden. Otonomi daerah dari sistem pemerintahan sentralisasi kepada
desentralisasi, dari adanya pembatasan hal-ikhwal tertentu menjadi keterbukaan yang transparan, dan lain
sebagainya. Perubahan terjadi begitu cepat, dapat diilustrasikan seperti “mengendari mobil dengan
kecepatan tinggi, tetapi tidak didukung oleh ketrampilan yang cukup untuk pengemudi, juga tidak
didukung oleh infrastruktur jalan dan jembatan bagus,” maka sekali waktu mobil dapat berjalan keluar
koridor dan terjadi kecelakaan. Bagaimana pendapat anda dengan kondisi yang dipaparkan pada
uraian di atas, berikan argumentasi yang rasional dan mendasar!

4. Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945,  terkandung 4 alinea yang
berintikan pernyataan kebulatan tekad bangsa Indonesia dalam menentukan perjuangan dan nasib bangsa
Indonesia pada masa selanjutnya, dan berperan-serta dalam perdamaian dunia yang menentang bentuk-
bentuk pejajahan ataupun kolonialisme di muka bumi ini. Pada Alinea ke–4, dinyatakana rangkaian
susunan dasar negara Indonesia yakni Pancasila, dengan susunan sebagai berikut :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat, kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan
5. Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia
Kemudian menjadi dasar negara Indonesia yang mempunyai kedudukan konstitusional dan telah
disepakati oleh Bangsa Indonesia dalam sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia, sebagai Komite
Nasional. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Pancasila sebagai dasar negara, yang tercantum pada
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, di alinea ke–4!

Jawaban:

Yang dimaksud Pancasila sebagai dasar negara yaitu, menjadikan Pancasila sebagai pedoman dalam
bertingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pada pembukaan UUD 1945
alinea ke -4 diamanatkan bahwa, bangsa Indonesia memiliki dasar dan pedoman dalam berbangsa dan
bernegara yaitu Pancasila, dan ditegaskan dengan dicantumkannya di dalam pembukaan UUD 1945 alinea
ke-4 sebagai dasar negara yaitu Pancasila dengan susunan sebagai berikut :
1) Ketuhanan Yang Maha Esa
2) Kemanusiaan yang adil dan beradab
3) Persatuan Indonesia
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat, kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan
5) Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia
Pancasila sebagai dasar negara menjadi hal yang mendasar pada pasal-pasal dalm UUD1945, serta
menjadi cita-cita hukum yang dituangkan dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia.

5. Dinamika Pancasila dalam perjalannya telah mengalami pasang surut yang kondisinya sangat tergantung
pada kondisi politik dan pemerintahan yang ada pada eranya. Meskipun demikian, Pancasila bukan
merupakan milik atau dipengaruhi oleh suatu era pemerintahan. Bukan pula sebagai orrnament atau alat
yang digunakan untuk menjatuhkan pemerintahan yang sedang berjalan. Pancasila bukan merupakan
representasi dari segolongan orang atau sekelompok orang pada jamannya. Sebagai dasar Negara,
Pancasila merupakan pilar penyangga suatu bangunan arsitektural megah yang bernama Indonesia. Ini
berarti sepanjang negara Indonesia ada, maka Pancasila selalu menyertai pertumbuhan dan perjalanannya.
Pemerintahan akan berganti bersamaan dengan berakhirnya masa jabatan, namun Pancasila sebagai dasar
negara akan tetap ada dan tidak akan menyertai kepergian pemerintahan tersebut. Anda diminta untuk
memberikan penjelasan tentang dinamika sejarah Pancasila bangsa Indonesia pada era orde lama,
orde baru dan era reformasi, apa yang menyebabkan adanya perbedaan implementasi nilai-nilai
Pancasila pada setiap periode itu!!

Jawaban :

Dinamika sejarah Pancasila di Indonesia mengalami pasang surut yang kondisinya sangat tergantung
pada kondisi politik dan pemerintahan yang ada pada eranya. Pada masa Orde lama, kondisi politik dan
keamanan dalam negeri diliputi oleh kekacauan dan kondisi sosial-budaya berada dalam suasana peralihan
dari masyarakat terjajah menjadi masyarakat merdeka. Masa orde lama adalah masa pencarian bentuk
penerapan Pancasila terutama dalam sistem kenegaraan. Pancasila diterapkan dalam bentuk yang berbeda-
beda pada masa orde lama. Terdapat 3 periode penerapan Pancasila yang berbeda, yaitu periode 1945-
1950, periode 1950-1959, dan periode 1959-1966. Kemudian orde lama digantikan dengan orde baru.
Orde baru hadir dengan semangat “koreksi total” atas penyimpanagn yang terjadi pada masa orde
lama. Pada era orde baru Pancasila menjadi alat bagi pemerintah untuk semakin menancapkan kekuasaan
di Indonesia. Pancasila begitu diagung-agungkan; Pancasila begitu gencar ditanamkan nilai dan hakikatnya
kepada rakyat; dan rakyat tidak memandang hal tersebut sebagai sesuatu yang mengganjal. Tetapi
penanaman nilai-nilai Pancasila pada saat itu dilakukan tanpa sejalan dengan fakta yang terjadi di
masyarakat, hanya berdasarkan instruksi pemerintah. Akibatnya, bukan nilai-nilai Pancasila yang meresap
ke dalam kehidupan masyarakat, tetapi kemunafikan yang tumbuh subur dalam masyarakat. Sebab setiap
ungkapan para pemimpin mengenai nilai-nilai kehidupan tidak disertai dengan keteladanan serta tindakan
yang nyata, sehingga banyak masyarakat yang tidak menerima adanya penataran tersebut. Meskipun
Pancasila dianggap hal yang paling luhur dan diagung-agungkan, namun pada tahun-tahun akhir
pemerintahan Presiden Soeharto malah banyak timbul KKN dan meningkatnyta inflasi. Hutang Indonesia
semakin banyak dan ekonomi pun terpuruk. Puncaknya terjadi di Bulan Mei 1998 yang akhirnya
menyebabkan Presiden Soeharto mengundurkan diri dan digantikan oleh wakilnya B.J. Habibi.
Pada masa reformasi, penerapan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa terus
menghadapi berbagai tantangan. Penerapan Pancasila tidak lagi dihadapkan pada ancaman
pemberontakan-pemberontakan yang ingin mengganti Pancasila dengan ideologi lain, akan tetapi lebih
dihadapkan pada kondisi kehidupan masyarakat yang diwarnai oleh kehidupan yang serba bebas. Banyak
hal negative yang timbul sebagai akibat penerapan konsep kebebasan tanpa batas, seperti munculya
pergaulan bebas, pola komunikasi yang tidak beretika dapat memicu terjadinya perpecahan. Tantangan lain
dalam penerapan Pancasila di era reformasi adalah menurunnya rasa persatuan dan kesatuan diantara
sesama warga bangsa saat ini adalah yang ditandai dengan terjadinya konflik di beberapa daerah, tawuran
antar pelajar, tindak kekerasan yang dijadikan sebagai alat untuk menyelesaikan
permasalahan dan sebagainya.
Beberapa pelaksanaan penerapan Pancasila mulai dari orde lama, orde baru sampai era reformasi telah
terlihat jelas dari waktu ke waktu erat kaitannya dengan kesadaran setiap warga negara Indonesia.
Penyebab terjadinya perbedaan implementasi nilai-nilai Pancasila pada setiap periode yaitu pada tingkat
kesadaran masyarakat untuk melaksanakannya dalam sendi-sendi kehidupan karena Pancasila adalah buah
dari akal pikiran manusia, sehingga apabila akalnya telah tertanam Pancasila maka untuk
mengimplementasikannya akan lebih mudah dan dapat terlaksana dengan baik.

6. Penerapan Pancasila sebagai dasar negara terus menghadapi berbagai tantangan. Penerapan nilai-nilai
Pancasila tidak lagi dihadapkan pada ancaman pemberontakan-pemberontakan yang ingin mengganti
Pancasila dengan ideologi lain, akan tetapi lebih dihadapkan pada kondisi kehidupan masyarakat yang
diwarnai oleh perilaku yang serba bebas. Kebebasan yang mewarnai kehidupan masyarakat Indonesia saat
ini, meliputi berbagai macam bentuk mulai dari kebebasan berbicara, berorganisasi, berekspresi dan
sebagainya. Kebebasan tersebut, pada satu sisi mempunyai dampak negatif yang merugikan bangsa
Indonesia, seperti pergaulan bebas, pola komunikasi yang tidak beretika, menurunnya rasa persatuan dan
kesatuan, dijadikan tindak kekerasan (anarkis) sebagai alat menyelesaikan masalah, intinya liberalisasi
sudah benar-benar mengancam implementasi ideologi Pancasila. Menurut pendapat Saudara apa
sumber utama yang secara konstitusional dapat menyebabkan terjadinya perubahan kearah
liberalisasi tersebut!

Jawaban:

Secara umum, Indonesia sendiri lebih menganut paham demokrasi Pancasila, yang mempunyai nilai-
nilai luhur seperti kerjasama, kerukunan dan gotong royong. Di Indonesia nilai dan norma dipegang teguh.
Moral serta perilaku merupakan hal pokok dan utama yang mempengaruhi seseorang untuk bertindak dan
berproses dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Semua penjelasan tersebut telah
diatur oleh tatanan norma dan kaidah nilai baik tertulis maupun secara lisan.
Di dalam sistem liberalisme menciptakan masyarakat yang bebas seperti, kebebasan dalam berpikir,
kebebasan berpendapat dan sebagainya. Tidak hanya itu, liberalime berdampak pada aspek politik yang
berwujud pada sistem Demokrasi.
Berdasarkan hal tersebut di atas maka menurut pendapat saya bahwa, sumber utama yang secara
konstitusional dapat menyebabkan terjadinya perubahan kearah liberalisasi adalah adanya sistem
demokrasi yang mendasarkan pada kebebasan mayoritas. Oleh karena itu nilai-nilai kebebasan harus tetap
dibatasi sehingga kebebasan tersebut tidak bersinggungan dengan hak-hak yang dimiliki orang lain
sehingga dapat tercipta dan terwujudnya suatu kerukunan dan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat.
Secara konstituional telah diamanatkan dalam UUD 1945 bahwa salah satu tujuan negara yaitu
mensejahterakan atau dengan kata lain membantu orang-orang terlantar dan tidak mampu untuk hidup
berkecukupan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

7. Dinamika Pancasila secara esensial dapat dimaknai sebagai adanya perubahan persepsi dan penerapan
nilai-nilai Pancasila pada setiap era atau orde pemerintahan (orde lama, orde baru dan era reformasi). Hal
ini menunjukkan bahwa peran pemerintah sangat menentukan dalam menetapkan kebijakan untuk
memberikan ruang yang cukup bagi pembelajaran dan sosialisasi tentang implementasi nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Bagaiaman cara yang efektif
dalam mensosialisasikan nilai-nilai Pancasila, sehingga zaman boleh berubah tetapi implementasi
nilai-nilai Pancasila tetap dilaksanakan sesuai dengan esensinya!

Jawaban :

Pancasila merupakan dasar negara, di dalamnya mengandung arti yang begitu luas dan makna yang
dalam sehingga Pancasila dijadikan sebagai pedoman serta landasan hidup dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Pancasila menjadi salah satu acuan bagi generasi penerus bangsa untuk terus berusaha
menjalankan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila, tetapi di era sekarang ini banyak generasi muda yang
kurang acuh terhadap Pancasila, melanggar niai-nilai luhur yang ada di dalam Pancasila. Oleh karena itu di
era globalisasi peran Pancasila tentulah sangat penting untuk tetap menjaga eksistensi kepribadian bangsa.
Untuk mewujudkannya diperlukan bimbingan kepada generasi muda mengenai pentingnya menanamkan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut ini cara mensosialisasikan nilai-nilai Pancasila :
 Melalui lembaga pendidikan. Pada pendidikan formal setiap pelajar akan diberikan pendidikan
karakter mulai dari pendidikan usia dini sampai dengan pendidikan tinggi, disini guru memiliki
peran aktif dalam memberikan teladan dan bimbingan agar adanya perubahan pada si anak didik
supaya memiliki karakter yang baik.
 Melalui keluarga. Peran orang tua sangat penting untuk mengajarkan dan mengamalkan nilai-
nilai dasar Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sebagai suri teladan.
 Melaui pendekatan budaya. Nilai-nilai Pancasila perlu dikuatkan dengan pendekatan budaya.
Pemerintah melalui Kemendikbud harus menyusun strategi yang tepat, efektif, dan partisipatif
tanpa paksaan. Hal ini bisa dilakukan dengan membangun fasilitas atau pos-pos budaya di semua
wilayah dalam rangka melestarikan sekaligus mengembangkan kebudayaan lokal yang ada di
masyarakat.

8. Ketetapan MPR RI Nomor. XVIII/MPR/1998 tentang Pencabutan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan
Pancasila (P4) dan Pencabutan Pancasila sebagai satu-satunya asas (azas tunggal) bagi organisasi sosial
dan organisasi politik di Indonesia. Memberikan makna bahwa eksistensi ketetapan MPR RI ini adalah
mencabut mandat MPR yang diberikan kepada Presiden atas kewenangan untuk membudayakan
Pancasila melalui P-4 dan asas tunggal Pancasila. Banyak dampak yang ditimbulkan, antara lain
pelemahan aktualisasi nilai-nilai Pancasila, baik sebagai dasar negara maupun sebagai ideologi
bangsa. Bagaimana menurut pendapat anda?
9. Salah satu contoh pengamalan atau implementasi nilai-nilai Pancasila, sila kedua “Kemanusiaan Yang
Adil dan Beradab” dalam kasus perlakuan diskirminatif pemberian hak kepada pekerja, karyawan atau
pegawai, sebagai berikut : Ada salah seorang pegawai yang menunjukkan kinerja secara professional,
tulus berkontribusi dalam mendukung penguatan institusi menjadi excellence, membantu sesama kolega
yang membutuhkan transformasi pengerahuan, dan mengispirasi rekan-rekan sejawat untuk berprestasi.
Namun mendapat perlakuan yang kontra produktif dari oknum dan akhirnya dilegitimasi institusi tempat
dimana yang bersangkutan mengabdi. Sehingga berdampak signifikan secara duniawi terhadap hak
honorarium karyawan tersebut. Secara prosedural dan human approach sudah melakukan usaha untuk
normalisiasi dalam menerima hak secara wajar dan halal. Terlebih ada lagi perlakuan yang sangat
diskriminatif dalam pemberian hak, padahal kewajiban dan tugas yang diberikan sama dengan karyawan
lain dalam satu lingkup job description, namun karyawan tersebut dipotong hak honornya, sedangkan
karyawan lain dibayar penuh hak honorariumnya. Perlakuan itu, merupakan salah satu bukti nyata bahwa
ternyata masih ada perlakuan diskriminiasi yang mencerminkan tindakan pendzaliman yang tidak
berprikemanusiaan, tidak adil dan tidak beradab kepada karyawan. Menurut Saudara apakah ikhwal
peristiwa dalam kasus tersebut merupakan salah satu bukti dan fakta yang sangat relevan dan
disadari sebagai upaya pengkerdilan implementasi nilai-nilai sila kedua Pancasila. Jelaskan
pendapat anda!

Jawaban:

Menurut pendapat saya, ikhwal peristiwa dalam kasus tersebut di atas BUKAN merupakan
bukti dan fakta sebagai upaya pengkerdilan implementasi nilai-nilai sila kedua Pancasila. Adapun
alasannya menurut pendapat saya hal ini hanya semata-mata disebabkan sikap oknum (personal)
yang tentunya tidak dapat disimpulkan sebagai upaya pengkerdilan, namun lebih kepada
sifat/karakter seseorang yang zalim dalam memperlakukan seorang pegawai yang telah
menunjukkan kinerja secara professional, tulus berkontribusi dalam mendukung penguatan institusi
menjadi excellence, membantu sesama kolega yang membutuhkan transformasi pengetahuan, dan
menginspirasi rekan-rekan sejawat untuk berprestasi. Ada 2 (dua) kemungkinan analisa saya, yang
pertama mungkin si Oknum tersebut mempunyai masalah secara pribadi dengan pegawai yang
professional tersebut dan kemungkinan kedua si Oknum merasa tersaingi dengan prestasi yang dicapai si
pegawai. Untuk itu perlu dilakukan pendekatan secara persuasif oleh seseorang yang mempunyai
kedudukan lebih tinggi dan disegani kepada si Oknum agar menyadari bahwa sikap/perlakuannya tersebut
tidak manusiawi dan sebagai umat beragama yang meyakini nilai-nilai luhur Pancasila hal ini dapat
merusak rasa persaudaraan dan hubungan silaturahim dengan sesama serta dapat menimbulkan suasana
kerja yang tidak sehat.

10. Sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa, dalam perjuangan untuk mencapai kehidupan yang lebih
sempurna, senantiasa memerlukan nilai-nilai luhur. Merupakan suatu tolok ukur kebaikan yang berkenaan
dengan hal-hal yang bersifat mendasar dan abadi dalam kehidupan manusia, seperti cita-cita yang hendak
dicapai ole bangsanya. Dan ini merupakan satu kesatuan dari rangkaian nilai-nilai luhur sebagai suatu
wawasan yang menyeluruh terhadap kehidupan itu sendiri. Sehingga berfungsi sebagai kerangka acuan
untuk menata kehidupan pribadi maupun dalam melakukan interaksi antar manusia dalam kehdiupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta melakukan hubungan dengan Tuhan dan alam semesta.
Sebagai konsekwensi logis adalah suatu keniscayaan bahwa setiap bangsa Indonesia harus dapat
mengimplemtasilan makna dan nilai-nilai dari setiap sila Pancasila. Anda diminta untuk
memberikan penjelasan dan contoh penerapan nilai-nilai Pancasila yang tercermin pada sila
pertama!

Jawaban :

Sila pertama pada Pancasila yaitu “Ketuhanan Yang Maha Esa” yang berarti kita bangsa Indonesia
mengakui adanya Tuhan yang menciptakan alam semesta beserta isinya. Pada sila pertama Pancasila
mencakup nilai-nilai agama untuk mengatur hubungan negara dan agama.
Penerapan nilai-nilai Pancasila yang tercermin pada sila pertama :

 Mempercayai adanya Tuhan


Mempercayai adanya Tuhan sama saja kita telah menerapkna sila pertama. Jika kita menolak
keberadaan tuhan sama halnya dengan melanggar Pancasila dan UUD 1945. Dengan mempercayai
adanya tuhan, maka kita akan berhati-hati dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara.
 Memeluk suatu agama tertentu
Agama menjadi bagian dari identitas diri kita. Makna kemerdekaan beragama bagi Indonesia
begitu besar, karena di masa penjajahan sering terjadi pemaksaan untuk memeluk agama tertentu.
 Toleransi
Perbedaan di antara pemeluk agama bisa saja menimbulkan masalah di negara kita. Cara paling
mudah utnuk menghindari konflik agama adalah dengan meningkatkan rasa toleransi. Jika kita
menumbuhkan rasa toleransi yang tinggi, maka kita akan saling menghormati.
 Menjalankan ibadah sesuai perintah agama
jika memeluk suatu agama, maka kita akan terikat untuk beriman dan bertaqwa kepada tuhan.
Karena itulah kita harus menjalankan perintah dan menjauhi larangannya.

Anda mungkin juga menyukai