DASAR MANAJEMEN
Oleh :
Nur Annisa Priyati
A1D017110
Sukses penerapan MBO didasarkan atas dua hipotesa. Pertama, bila seseorang
melekat secara kuat pada suatu tujuan, dia akan bersedia mengeluarkan usaha lebih
kuat untuk meraihnya. Hipotesa kedua adalah bahwa kapan saja seseorang
memperkirakan sesuatu akan terjadi, dia akan melakukan apa saja untuk membuatnya
terjadi. Hipotesa-hipotesa ini menjelaskan mengapa metoda MBO mempunyasi sukses
dalam praktik manajemen.
Dari uraian di atas, tampak jelas bahwa MBO mempunyai manfaat tidak hanya bagi
organisasi, tetapi juga bagi individu-individu secara perseorangan. Bagi individu, MBO
dapat meningkatkan rasa keterlibatan dan pemahaman terhadap tujuan-tujuan oranisasi.
Di samping itu,para individu mengetahui bahwa mereka akan dievalusi, tidak hanya
dalam hal sifat-sifat pribadi atau atas dasar prasangka atasan, tetapi bagaimana mereka
mereka mencapai tujuan yang mereka sendiri telah membantu untuk menetapkannya.
MBO seharusnya tidak dipandang sebagai “obat mujarab” bagi berbagai kebutuhan
perencanaan, motivasi, evaluasi, dan pengawasan suatu organisasi. MBO tentu saja
bukan merupakan proses yang dapat diimplementasikan secara cepat dan mudah.
Karena banyak manajer akan menghadapi berbagai macam program penetapan tujuan
dalam organisasi, penting diperhatikan unsur-unsur yang diperlukan bagi efektivitasi
MBO. Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan agar dapat membuat MBO menjadi
lebih efektif: