Disusun Oleh:
SINGARAJA
2023
i
DAFTAR ISI
1.3 Tujuan..................................................................................................2
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
kelola ekonomi. Dengan memperkuat tata kelola yang baik dan mengurangi praktik
korupsi, Indonesia dapat menarik lebih banyak investasi asing dan domestik, yang
pada gilirannya akan menciptakan peluang kerja dan mendorong pertumbuhan
ekonomi secara keseluruhan. Dalam konteks globalisasi, Indonesia juga harus
mampu mengadopsi teknologi baru dan mengembangkan sektor ekonomi digital.
Dengan memanfaatkan potensi teknologi informasi dan komunikasi, Indonesia
dapat menciptakan ekosistem yang kondusif bagi inovasi dan pengembangan
ekonomi berbasis pengetahuan. Ini juga akan membantu negara mengintegrasikan
diri ke dalam jaringan ekonomi global dengan cara yang lebih efektif dan
berkelanjutan. Penerapan nilai-nilai Sila Kelima Pancasila dalam sistem ekonomi
akan membantu mengorientasikan upaya pemulihan ekonomi ke arah yang
berkelanjutan dan inklusif. Dengan membangun fondasi yang kuat berdasarkan
keadilan sosial, Indonesia dapat memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi yang
tercapai akan memberikan manfaat yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat,
sambil tetap memelihara identitas budaya dan moral yang kuat.
1.3 Tujuan
a) Mengetahui pengertian dari sistem ekonomi berdasarkan Pancasila.
b) Mengetahui penerapan sistem ekonomi dalam sila-sila Pancasila.
c) Memahami upaya untuk menerapkan sistem ekonomi berdasarkan sila-
sila Pancasila di era globalisasi.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
3
jujur, dan transparan dalam berbisnis. Penerapan nilai-nilai spiritualitas dalam
konteks ekonomi dapat membentuk lingkungan bisnis yang beretika dan
bertanggung jawab, mempromosikan tanggung jawab sosial perusahaan dan
pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan.
Sila Kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, menekankan pentingnya
menghargai martabat manusia dan menghindari eksploitasi. Dalam konteks
ekonomi, Sila ini mendukung upaya pemerataan akses terhadap peluang ekonomi,
pendidikan, dan kesehatan. Pemberdayaan ekonomi masyarakat yang lebih lemah
menjadi fokus utama, dengan program-program pengentasan kemiskinan,
pembangunan keterampilan, dan penguatan kelembagaan yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas hidup seluruh masyarakat.
Sila Ketiga, Persatuan Indonesia, menyoroti pentingnya kerja sama dan
solidaritas antarindividu dan kelompok dalam konteks ekonomi. Hal ini mendorong
kolaborasi antar-pelaku ekonomi, baik dalam skala lokal maupun nasional, untuk
mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang merata dan berkelanjutan.
Pelaksanaan kegiatan ekonomi yang memperkuat kebersamaan dan mengurangi
disparitas regional merupakan contoh konkrit dari implementasi Sila Ketiga dalam
sistem ekonomi.
Sila Keempat, Dalam menerapkan Sila Keempat dalam Sistem Ekonomi
Pancasila, yakni "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyarawtan dan perwakilan" diperlukan proses pengambilan keputusan
ekonomi yang demokratis, inklusif, dan berkeadilan, melalui lembaga-lembaga
demokratis yang mengakomodasi beragam suara masyarakat. Pentingnya
kebhinekaan dalam konteks ekonomi menuntut perlindungan hak-hak ekonomi
semua kelompok, tanpa memandang latar belakang sosial, budaya, atau agama.
Selain itu, prinsip keadilan dan kesetaraan harus dijaga melalui mekanisme
penghindaran monopoli dan diskriminasi ekonomi, sementara transparansi dan
akuntabilitas dalam kebijakan ekonomi membangun kepercayaan masyarakat dan
meningkatkan partisipasi publik. Dengan menerapkan prinsip-prinsip demokrasi
yang berwawasan kebhinekaan, Indonesia dapat memperkuat fondasi sistem
ekonominya dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif, yang memberikan
manfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia.. Penerapan prinsip demokrasi dalam
4
konteks ekonomi berarti mendengarkan berbagai suara, termasuk suara dari sektor
ekonomi informal dan masyarakat adat, serta memastikan bahwa kebijakan
ekonomi yang diambil mencerminkan kebutuhan dan aspirasi dari beragam
kelompok masyarakat.
Sila Kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, merupakan
pilar utama yang membentuk landasan moral bagi sistem ekonomi yang adil dan
berkeadilan. Prinsip ini menekankan pentingnya distribusi yang merata dari
manfaat ekonomi, perlindungan terhadap hak-hak ekonomi setiap individu, serta
upaya nyata untuk mengatasi kesenjangan sosial dan ekonomi. Implementasi
kebijakan redistribusi pendapatan, pemberdayaan ekonomi perempuan, serta
perlindungan terhadap kelompok masyarakat yang rentan adalah contoh nyata dari
penerapan nilai-nilai Sila Kelima dalam sistem ekonomi. Dengan demikian, Sistem
Ekonomi berdasarkan Sila-sila Pancasila mencerminkan komitmen Indonesia untuk
membangun ekonomi yang berkelanjutan, inklusif, dan berkeadilan sosial.
5
diversifikasi sektor ekonomi, pengelolaan risiko keuangan, serta peningkatan
kebijakan fiskal yang mendukung pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan. Selain
itu, perlu adanya investasi yang signifikan dalam pengembangan infrastruktur,
terutama di daerah terpencil dan terpinggirkan. Pembangunan jaringan transportasi,
telekomunikasi, serta penyediaan air bersih dan sanitasi yang merata dapat
membuka akses baru terhadap pasar dan peluang ekonomi, sehingga memperkuat
inklusivitas ekonomi di seluruh wilayah Indonesia. Dalam mengatasi ketimpangan
pembangunan, upaya pemberdayaan masyarakat lokal melalui program pelatihan
keterampilan, pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah, serta penguatan
koperasi akan menjadi instrumen penting dalam mewujudkan keadilan sosial dan
mengurangi kesenjangan ekonomi antar wilayah. Pengelolaan lingkungan yang
berkelanjutan dapat dicapai melalui implementasi kebijakan perlindungan
lingkungan, penggunaan teknologi ramah lingkungan, dan penegakan hukum yang
ketat terhadap praktik ekonomi yang merusak lingkungan. Dengan mendorong
pertumbuhan ekonomi yang bertanggung jawab secara lingkungan, Indonesia dapat
melindungi kekayaan alamnya sambil mendorong inovasi ekonomi yang
berkelanjutan. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat dilakukan melalui
investasi dalam pendidikan yang berkualitas, program pelatihan keterampilan
berbasis industri, dan pengembangan kurikulum yang responsif terhadap
perkembangan teknologi. Dengan mempersiapkan tenaga kerja yang adaptif dan
kompeten, Indonesia dapat memanfaatkan potensi demografisnya untuk
memperkuat daya saing ekonomi di pasar global. Upaya-upaya ini perlu didukung
oleh kolaborasi yang erat antara sektor publik, swasta, dan masyarakat sipil.
Dengan menerapkan prinsip keterbukaan, partisipasi, dan kesetaraan akses terhadap
kesempatan ekonomi, Indonesia dapat membangun fondasi ekonomi yang kuat,
inklusif, dan berkelanjutan yang selaras dengan nilai-nilai luhur Pancasila.
6
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Sistem Ekonomi Pancasila merupakan dasar yang mengatur dinamika
ekonomi dan interaksi antara pelaku ekonomi, didasarkan pada nilai-nilai
etika dan moral Pancasila, dengan tujuan utama mewujudkan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
2. Setiap sila dalam pancasila memliki peranan yang penting dalam sistem
ekonomi nasional. Penerapan Sila Keempat dalam Sistem Ekonomi
Pancasila menekankan pentingnya proses pengambilan keputusan
ekonomi yang demokratis, inklusif, dan berkeadilan, dengan melindungi
hak-hak ekonomi semua kelompok masyarakat tanpa memandang latar
belakang sosial, budaya, atau agama.
3. Upaya penerapan Sistem Ekonomi Pancasila di era globalisasi
memerlukan strategi komprehensif yang menggabungkan kebijakan
ekonomi progresif dengan prinsip-prinsip keadilan sosial, keterbukaan,
dan partisipasi aktif dari berbagai pemangku kepentingan.
3.2 Saran
Dalam perkembangannya diharapkan untuk para penulis lain bisa
menambahkan secara lebih detail dan mendalam terhadap Pandangan Sistem
Ekonomi terhadap Pancasila. Dikarenakan semakin berkembangnya zaman maka
akan tumbuh pandangan dan analisa terbaru dari pandangan ini kedepannya.
7
DAFTAR PUSTAKA