Skor
No Tugas Tutorial
Maksimal
1 Jelaskan keterkaitan antara sistem ekonomi Pancasila dan sistem 15
ekonomi kerakyatan!
2 Jelaskan penyebab internal dan eksternal krisis moneter! 15
1. Pancasila yang merupakan ideologi kehidupan bangsa Indonesia. Oleh karena itu,
tidak ayal jika sistem perekonomian yang digunakan adalah sistem ekonomi Pancasila.
Sistem ini pertama kali disebutkan di salah satu artikel karangan Dr. Emil Salim pada
1967. Istilah tersebut membuat para pembaca, khususnya cendekiawan, bertanya-tanya.
Akhirnya pertanyaan tersebut dijawab oleh penulis pada tahun 1979. Dalam artikelnya,
ekonomi Pancasila dapat dipahami sebagai sistem ekonomi pasar dengan kendali
pemerintah. Istilah ini juga memiliki beberapa nama lain, seperti ekonomi pasar
terkendali, sistem ekonomi campuran, dan sistem ekonomi jalan ketiga. Sebenarnya
sistem ekonomi ini sudah ada sejak zaman neo-klasik. Sistem ini dibangun
menggunakan paham liberal dengan menjunjung nilai individualisme dan kebebasan
pasar yang ditambah dengan nilai-nilai Pancasila. Ekonomi Pancasila sebenarnya
dibentuk untuk mengubah perekonomian kolonial menjadi nasional.
Pengertian Sistem Ekonomi Pancasila Mengingat sistem ekonomi ini berasaskan
Pancasila, maka setiap nilai dalam ideologi bangsa Indonesia itu harus digunakan dalam
melakukan kegiatan ekonomi. Di sini, kita akan membahas pengamalan setiap sila dalam
praktik sistem ekonomi ini.
Nilai ketuhanan. Sistem ekonomi harus dijalankan tanpa mengabaikan nilai agama
dan etika.
Nilai kemanusiaan. Sistem ekonomi harus menjunjung prinsip humanis dan tidak
eksploitasi.
Nilai persatuan. Kegiatan ekonomi dilakukan bersama dengan menjunjung asas
kekeluargaan.
Nilai musyawarah atau demokrasi. Prinsip ekonomi harus selaras dengan nilai-nilai
demokrasi dan kebebasan berpendapat.
Nilai keadilan. Pengelolaan sumber daya ekonomi harus digunakan dengan adil
untuk kesejahteraan rakyat.
Sistem perekonomian Indonesia berdasarkan pada hasil amandemen UUD 1945 pasal 33
ayat 1, 2, 3, dan 4 yang berbunyi:
Ayat 1
Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
Ayat 2
Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara
Ayat 3
Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Ayat 4
Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip
kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian,
serta dengan menjaga keseimbangan, kemajuan, dan kesatuan ekonomi nasional.
Di dunia ini tidak ada suatu sistem yang sempurna, termasuk ekonomi Pancasila. Berikut
beberapa kelebihan dan kekurangannya.
Kelebihan:
Pengelolaan ekonomi merupakan suatu usaha bersama untuk mencapai kemakmuran
bersama.
Perekonomian nasional dilaksanakan demi kesejahteraan rakyat.
Inovasi dan kreativitas individu dikembangkan tanpa melanggar kepentingan umum.
Kekurangan:
Daya kreasi dan inovasi masyarakat bisa mati karena negara mendominasi
perekonomian.
Pengambilan keputusan ekonomi yang lambat karena harus menyesuaikan dengan
kepentingan bersama.
Proses perekonomian menjadi tidak efisien karena proses demokrasi yang cenderung
lama.
Kesimpulan
Sistem Ekonomi Pancasila sebenarnya adalah sistem ekonomi liberal yang disesuaikan
dengan nilai-nilai Pancasila. Walaupun bertujuan untuk mencapai kemakmuran bersama,
sistem ini masih tidak lepas dari kekurangan. Pasalnya, perencanaan sistem perekonomian
ini terpusat sehingga daya kreativitas masyarakat masih terkekang oleh berbagai hal.
Bagi Anda yang kesulitan dalam pengelola pembukuan usaha secara manual, Anda bisa
menggunakan software akuntansi seperti Accurate Online untuk efisensi pembukuan bisnis
Anda.
Accurate Online adalah software akuntansi berbasis cloud yang telah membantu 300 ribu
pemilik bisnis di Indonesia. Accurate Online adalah software akuntansi buatan Indonesia
yang memiliki fitur terlengkap dengan harga paling terjangkau. Anda bisa mencoba
menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui link ini.
Ingin mengetahui info lainnya seputar bisnis & keuangan? Silahkan baca artikel pilihan
kami dibawah ini :
Banyaknya sistem ekonomi yang tersebar di seluruh negara di dunia mampu melahirkan
adanya masalah ekonomi modern yang kerap kali dialami para pebisnis yang kerepotan
untuk menerapkannya pada bisnis yang sedang dilakukan. Tapi, di negara kita ada
beberapa sistem ekonomi yang diambil oleh para pebisnis, salah satunya adalah sistem
ekonomi Pancasila. Untuk itu, memahami pengertian sistem ekonomi pancasila sangat
penting bagi kita, masyrakat Indonesia.
Sistem ekonomi Pancasila diharapkan mampu menjadi satu sistem bisnis yang baik untuk
para pengusaha di Indonesia. Hal ini terbukti dari lahirnya para pendiri perusahaan start up
yang saat ini muncul di pasar konsumen Indonesia.
Tapi, sebagian orang masih sulit dan tidak tau apa itu sistem ekonomi Pancasila. Bahkan,
sebagian pebisnis di Indonesia acap kali sulit memahami sistem ekonomi Pancasila itu
sendiri secara mendalam. Kebanyakan dari mereka lebih memanfaatkan sistem ekonomi
tradisional daripada sistem ekonomi Pancasila.
Untuk itu, para pebisnis sudah seharusnya mempelajari dan mencari berbagai info serta
ulasan terkait sistem ekonomi Pancasila agar bisa dipahami secara utuh. Berikut ini kami
akan membahas secara lengkap tentang sistem ekonomi Pancasila, tujuan, dan penerapan
sistem ekonomi Pancasila.
Penerapan Sistem Ekonomi Pancasila dalam Bisnis dalam dunia bisnis sendiri,
penerapan dari sistem ekonomi Pancasila sangat beragam dan sangatlah luas.Sistem
pengelolaan keuangan yang baik akan mencegah terjadinya kemungkinan kerugian dan
mencegah peluang adanya penyalahgunaan keuangan perusahaan yang bertolak belakang
dengan nilai agama atau Ketuhanan yang Maha Esa. Memberikan upah dan fasilitas
pegawai sesuai dengan tingkat performa, tanggung jawab, serta risiko yang diberikan pada
perusahaan pun merupakan bentuk penerapan dari nilai kemanusiaan yang adil dan
beradab.
Memproduksi barang bisnis terbaik, yang tidak bertentangan dengan berbagai nilai
serta norma masyrakat serta memiliki manfaat yang baik untuk seluruh rakyat Indoneisa
merupakan suatu bentuk dari sila ke-3. Dengan memproduksi barang yang baik dan
bermanfaat untuk banyak orang, maka kita memiliki harapan bahwa produk tersebut
mampu digunakan dan tidak menyebabkan masalah ketika memanfaatkannya.Dengan
adanya sistem kebersamaan dan juga musyawarah perusahaan dalam hal memutuskan
segala bentuk masalah yang berkaitan dengan usaha merupakan bentuk dari sila ke-4 yang
lebih mengutamakan adanya permusyawaratan. Terjadinya proses yang baik dan produk
yang mampu digunakan oleh banyak pihak akan menimbulkan pemerataan pemasaran atas
barang hasil usaha merupakan penerapan dari sila keadilan bagi seluruh raktyat Indonesia.
Tujuan Sistem Ekonomi Pancasila apapun tujuan sistem ekonomi yang diambil oleh
suatu negara, tentunya memiliki tujuan yang diharapkan mampu dicapai oleh sistem
ekonomi yang dianut. Untuk di Indonesia sendiri, sistem ekonomi Pancasila memiliki
beberapa tujuan utama, yaitu:
Di antara sistem ekonomi lainnya, sistem ekonomi rakyat adalah salah satu sistem dengan
karakteristik terunik. Selengkapnya tentang ciri ciri sistem ekonomi kerakyatan adalah
sebagai berikut:
Terbuka, setiap masyarakat punya hak dan akses sama terhadap sumber daya tersedia.
Berkelanjutan tanpa mengorbankan masa depan masyarakat dan lingkungan.
Kegiatan ekonominya dilakukan secara mandiri dan fokus memenuhi kebutuhan diri dan
sesama.
Mekanisme pasar berkeadilan dengan persaingan sehat.
Memprioritaskan kualitas hidup, kepentingan sosial, nilai-nilai keadilan, dan pertumbuhan
ekonomi.
Pembangunan dilakukan secara berkelanjutan tanpa merusak lingkungan.
Masyarakat punya kesempatan sama untuk bekerja/membuka usaha demi
kesejahteraannya.
Hak konsumen dilindungi dan diperlakukan dengan adil.
Setelah membahas pengertian sistem ekonomi kerakyatan, prinsip, dan ciri-cirinya, kita
akan membahas beberapa tujuan ekonomi rakyat, yaitu di antaranya:
Dari bahasan tentang tujuan ekonomi rakyat di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa
penerapan sistem ekonomi rakyat punya dampak luar biasa positif. Demi mewujudkan
tujuan-tujuan tersebut, ada beberapa faktor pendorong yang bisa kita usahakan, yaitu:
Setelah mengetahui pengertian, tujuan, faktor pendorong, dan ciri-ciri ekonomi kerakyatan,
kali ini kita akan membahas beberapa contoh penerapannya. Selengkapnya tentang contoh
ekonomi kerakyatan di Indonesia adalah sebagai berikut.
1. Pendirian Koperasi
Poin pertama contoh ekonomi rakyat adalah pendirian koperasi, yaitu badan usaha dengan
keanggotaan minimal 9 orang dan pendanaannya dilakukan bersama-sama oleh seluruh
anggota. Berbeda dengan korporasi, setiap anggota koperasi punya kekuatan suara sama
saat menyampaikan pendapat, berapapun kontribusi modalnya.
2. Penguasaan Sumber Daya Oleh BUMN
Contoh ekonomi kerakyatan berikutnya adalah penguasaan sumber daya negara oleh
BUMN. Semakin besar kapasitas BUMN dalam mengelola kekayaan negara, akan semakin
banyak pula pendapatan bisa dihasilkan untuk menunjang pembangunan.
3. Biaya Pendidikan Gratis
Sesuai prinsipnya, ekonomi rakyat perlu mengupayakan pendidikan bisa dinikmati siapa
saja, tanpa memandang status ekonomi. Oleh karena itu, biaya pendidikan gratis (minimal
sampai 12 tahun) adalah salah satu contoh ekonomi berwawasan kerakyatan.
4. Bantuan Pendanaan UMKM
Contoh berikutnya dari ekonomi rakyat adalah pendanaan UMKM, baik oleh negara
maupun investor swasta. Dengan adanya bantuan permodalan usaha, UMKM
berkesempatan mengembangkan bisnisnya hingga punya skala lebih besar.
5. Crowdfunding
Poin terakhir contoh ekonomi rakyat adalah program crowdfunding, yaitu iuran banyak
orang sekaligus untuk mendanai suatu proyek, baik sifatnya profit atau non-profit. Saat ini,
crowdfunding adalah salah satu program ekonomi kerakyatan di Indonesia paling populer,
terutama crowdfunding online.
2. Krisis moneter yang terparah yang pernah dialami oleh Indonesia terjadi pada tahun
1998. Menurut para ahli, terdapat beberapa faktor internal dan eksternal penyebab krisis
moneter. Adapun faktor internal yang menyebabkan terjadinya krisis moneter ialah
sebagai berikut:
1. Kondisi Politik
Pergolakan dalam dunia politik dinilai berpotensi menyebabkan perpecahan dalam
masyarakat yang dikarenakan adanya perbedaan pendapat. Akibatnya, kondisi negara
menjadi tidak stabil, dan tidak menutup kemungkinan terjadinya kerusuhan di sana-sini.
Dalam keadaan chaos seperti itu maka para investor, baik yang berasal dari dalam maupun
luar negeri, enggan untuk berinvestasi pada negara dan memilih untuk berinvestasi ke
negara lain hingga kondisi politik kembali kondusif. Hal ini berdampak pada berkurangnya
penerimaan pembiayaan negara untuk menjalankan pemerintahan dan dengan demikian
memperburuk kondisi ekonomi secara signifikan.
2. Kebijakan Pemerintah
Kebijakan pemerintah menunjukkan kredibilitas pemerintah dalam mengatasi berbagai
situasi yang terjadi pada suatu negara. Bagi para investor, kebijakan pemerintah yang
terwujud dalam penerapan regulasi sangat mempengaruhi keputusan untuk berinvestasi
pada suatu negara. Pemerintah melalui regulasi-regulasi yang disusun seharusnya dapat
menyeimbangkan peranan pihak swasta dalam perdagangan, industri, dan alat-alat
produksi. Hal tersebut bertujuan untuk mencegah agar pihak swasta tidak terlalu banyak
mengambil keuntungan. Karena apabila pihak swasta terlalu banyak mengambil
keuntungan, maka akan berpotensi menyebabkan krisis moneter.
3. Inflasi
Inflasi merupakan kenaikan harga secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu
tertentu. Ada beberapa faktor penyebab inflasi di Indonesia, yaitu peningkatan kebutuhan,
dorongan biaya, peningkatan harga rumah, dan jumlah uang yang beredar. Dampak
inflasi dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat di suatu negara, dan secara khusus
akan mempengaruhi keputusan masyarakat dalam melakukan kegiatan konsumsi, investasi,
dan produksi.
4. Kelemahan Sistem Perbankan
Lemahnya sistem perbankan bertanggungjawab atas terjadinya krisis moneter yang
menimpa Indonesia pada tahun 1997-1998. Pada masa itu, sebagai dampak dari paket
deregulasi perbankan Oktober 1988, setiap orang dapat mendirikan bank hanya dengan
berbekal modal 1 miliar sehingga banyak bank baru bermunculan. Sayangnya, kemunculan
bank-bank tersebut tidak dibarengi sistem manajerial dan pengawasan yang baik. Banyak
bank yang mengandalkan pinjaman luar negeri dalam jangka pendek dan tidak disertai
mekanisme hedging. Lemahnya pengawas otoriter moneter menyebabkan banyak
penyaluran dana terkonsentrasi pada debitur dalam satu grup. Tidak cukup disitu,
persaingan antar bank yang ketat membuat masing-masing bank berusaha menarik
pelanggan dengan menawarkan produk seperti pinjaman beresiko. Hal-hal tersebut memicu
tingginya resiko kredit macet yang mengakibatkan terjadinya krisis moneter.
5. Masalah pada Sektor Produksi
Pada umumnya, ada dua macam masalah pada sektor produksi yang dinilai berpotensi
sebabkan krisis moneter, yakni:
Melalui tujuh strategi ini, hambatan dan tantangan yang ada dapat diatasi dengan
memaksimalkan kekuatan dan peluang yang dimiliki pertanian Indonesia. Desa akan
menjadi pusat perkembangan ekonomi berbasis pertanian. Pertanian pun menjadi
sektor yang memiliki daya tarik kuat terhadap minat generasi milenial. Kepastian
jaminan pangan tetap akan terjaga.
1. Revolusi industri Inggris Revolusi Industri pertama biasanya dikaitkan dengan revolusi
industri di Inggris antara 1760-an sampai 1840-an. Penemuan mesin uap memulai proses
revolusioner penggunaan mesin di pabrik untuk menggantikan tenaga kerja manual. Baca
juga: 2019 Tahun yang Berat bagi Industri Penerbangan Dunia
Revolusi industri kedua bermula dari penggunaan listrik secara meluas dan mesin
pembakaran internal pada 1870. Revolusi industri kedua ini mendorong perkembangan
kapitalisme di dunia barat.
3. Revolusi industri ketiga Revolusi industri ketiga dimulai setelah Perang Dunia II akibat
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang biologi, komputer, digital, nuklir,
ruang angkasa dan lainnya. Revolusi industri ketiga adalah lompatan besar lain yang
mengubah masyarakat informasi modern.
1. Tanah Tanah merujuk bukan hanya permukaan yang digunakan untuk pertanian, pabrik
atau sarana transportasi. Apa yang ada di bawah tanah terutama mineral adalah penting.
Kandungan material mentah membantu industri suatu negara menjadi berkembang. Baca
juga: Menyelisik Peran Industri Hulu Migas untuk Pembangunan Daerah
2. Tenaga kerja Tenaga kerja adalah elemen manusia dalam industrialisasi. Pada awal
perusahaan bekerja, banyak tenaga dibutuhkan. Faktor manusia ini juga meliputi para
pelaku usaha, atau orang yang membuat keuangan, mengelola materi dan pekerja,
operasional dan lainnya.
3. Modal
Modal memungkinkan pekerja mendapatkan izin untuk mengeola dan memproses materi
menjadi produk.
5. Lembaga keuangan mikro telah menjadi lebih populer dalam beberapa tahun terakhir
sebagai cara untuk memberikan layanan keuangan kepada individu dan keluarga
berpenghasilan rendah. Lembaga – lembaga ini menawarkan pinjaman, rekening tabungan,
dan produk keuangan lainnya untuk membantu mengurangi kemiskinan dan meningkatkan
stabilitas ekonomi. Tapi apa hubungan antara lembaga keuangan mikro dan tingkat
kemiskinan? Mari kita telusuri topik ini lebih lanjut.Untuk memulai, penting untuk
memahami apa itu keuangan mikro. Keuangan mikro mengacu pada penyediaan layanan
keuangan kepada individu berpenghasilan rendah yang tidak memiliki akses ke layanan
perbankan tradisional. Orang – orang ini dapat wiraswasta atau memiliki usaha kecil, tetapi
mereka sering kekurangan agunan, riwayat kredit, atau persyaratan lain yang diperlukan
untuk mendapatkan pinjaman tradisional dari bank.
Selain itu, lembaga keuangan mikro dapat menghadapi tantangan mereka sendiri
dalam hal mengurangi kemiskinan. Sebagai contoh, beberapa LKM dapat menjadi terlalu
fokus pada keuntungan dan melupakan misi sosial mereka. Orang lain mungkin berjuang
dengan tingkat default yang tinggi atau peraturan keuangan yang tidak memadai. Seperti
halnya lembaga keuangan, penting untuk mengevaluasi dengan cermat praktik dan
kebijakan lembaga keuangan mikro sebelum bermitra dengan mereka.
6. Pemerintah sekarang sudah mampu mengelola keuangan Negara secara efektif dan
efisien jawabannya Iya, kita dapat lihat bagaimana cara pemerintah mengelola utang
negara yang digunakan untuk pembangunan infrastruktur bukan untuk konsumsi, dan
pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah ini merupakan strategi
Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan performa pengelolaan keuangan negara
yang lebih efektif dan inklusif melalui pelaksanaan program-program dengan
memperhatikan tata kelola keuangan yang baik. Presiden Joko Widodo meyakini,
penerapan tata kelola yang baik akan mendorong pencapaian target dan sasaran program.