Anda di halaman 1dari 15

TUGAS TUTORIAL KE-1

ESPA4314 (PEREKONOMIAN INDONESIA)


PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

Skor
No Tugas Tutorial
Maksimal
1 Jelaskan keterkaitan antara sistem ekonomi Pancasila dan sistem 15
ekonomi kerakyatan!
2 Jelaskan penyebab internal dan eksternal krisis moneter! 15

3 Kebijakan dan strategi pembangunan pertanian dalam mengatasi 20


permasalahan liberalisasi pertanian di Indonesia sangat diperlukan.
Salah satunya demi kesejahteraan para petani Indonesia. Tentukanlah
kebijakan yang dapat dilakukan pemerintah dalam upaya
menyejahterakan Petani?

4 Jelaskan faktor-faktor apa saja yang mendorong terjadinya 15


pertumbuhan industrialisasi di Indonesia?
5 15
Jelaskan hubungan lembaga keuangan mikro dengan tingkat
kemiskinan!
6 Apakah pemerintah sekarang sudah mampu mengelola keuangan 20
negara secara efektif dan efisien? Jelaskan jawaban anda! 
* coret yang tidak sesuai
NAMA : AGHISTA BERLIANA MARCHELA
NIM : 045229682
PRODI : MANAJEMEN
*nomor jawaban yang berwarna merah

1. Pancasila yang merupakan ideologi kehidupan bangsa Indonesia. Oleh karena itu,
tidak ayal jika sistem perekonomian yang digunakan adalah sistem ekonomi Pancasila.
Sistem ini pertama kali disebutkan di salah satu artikel karangan Dr. Emil Salim pada
1967. Istilah tersebut membuat para pembaca, khususnya cendekiawan, bertanya-tanya.
Akhirnya pertanyaan tersebut dijawab oleh penulis pada tahun 1979. Dalam artikelnya,
ekonomi Pancasila dapat dipahami sebagai sistem ekonomi pasar dengan kendali
pemerintah. Istilah ini juga memiliki beberapa nama lain, seperti ekonomi pasar
terkendali, sistem ekonomi campuran, dan sistem ekonomi jalan ketiga. Sebenarnya
sistem ekonomi ini sudah ada sejak zaman neo-klasik. Sistem ini dibangun
menggunakan paham liberal dengan menjunjung nilai individualisme dan kebebasan
pasar yang ditambah dengan nilai-nilai Pancasila. Ekonomi Pancasila sebenarnya
dibentuk untuk mengubah perekonomian kolonial menjadi nasional.
Pengertian Sistem Ekonomi Pancasila Mengingat sistem ekonomi ini berasaskan
Pancasila, maka setiap nilai dalam ideologi bangsa Indonesia itu harus digunakan dalam
melakukan kegiatan ekonomi. Di sini, kita akan membahas pengamalan setiap sila dalam
praktik sistem ekonomi ini.

 Nilai ketuhanan. Sistem ekonomi harus dijalankan tanpa mengabaikan nilai agama
dan etika.
 Nilai kemanusiaan. Sistem ekonomi harus menjunjung prinsip humanis dan tidak
eksploitasi.
 Nilai persatuan. Kegiatan ekonomi dilakukan bersama dengan menjunjung asas
kekeluargaan.
 Nilai musyawarah atau demokrasi. Prinsip ekonomi harus selaras dengan nilai-nilai
demokrasi dan kebebasan berpendapat.
 Nilai keadilan. Pengelolaan sumber daya ekonomi harus digunakan dengan adil
untuk kesejahteraan rakyat.
Sistem perekonomian Indonesia berdasarkan pada hasil amandemen UUD 1945 pasal 33
ayat 1, 2, 3, dan 4 yang berbunyi:

Ayat 1
Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.

Ayat 2
Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara

Ayat 3
Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Ayat 4
Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip
kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian,
serta dengan menjaga keseimbangan, kemajuan, dan kesatuan ekonomi nasional.

Karakteristik Sistem Ekonomi Pancasila Beberapa karakteristik sistem ekonomi yang


berdasar pada ideologi bangsa sudah disebutkan sebelumnya. Berikut ini beberapa
karakteristik lain dari sistem ekonomi ini:

 Pengelolaan ekonomi dilakukan melalui musyawarah yang dilakukan oleh


perwakilan rakyat.
 Hak milik perseorangan diakui oleh negara selama tidak bertentangan dengan
kepentingan umum.
 Daya kreasi ekonomi masyarakat diakui oleh negara selama tidak merugikan
kepentingan umum.
 Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
Dari seluruh karakteristiknya, sistem ekonomi ini mengedepankan kebersamaan dan
kekeluargaan. Rakyat mendapatkan perlindungan dan pengakuan dari negara.

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Pancasila

Di dunia ini tidak ada suatu sistem yang sempurna, termasuk ekonomi Pancasila. Berikut
beberapa kelebihan dan kekurangannya.

Kelebihan:
 Pengelolaan ekonomi merupakan suatu usaha bersama untuk mencapai kemakmuran
bersama.
 Perekonomian nasional dilaksanakan demi kesejahteraan rakyat.
 Inovasi dan kreativitas individu dikembangkan tanpa melanggar kepentingan umum.
Kekurangan:
 Daya kreasi dan inovasi masyarakat bisa mati karena negara mendominasi
perekonomian.
 Pengambilan keputusan ekonomi yang lambat karena harus menyesuaikan dengan
kepentingan bersama.
 Proses perekonomian menjadi tidak efisien karena proses demokrasi yang cenderung
lama.
Kesimpulan
Sistem Ekonomi Pancasila sebenarnya adalah sistem ekonomi liberal yang disesuaikan
dengan nilai-nilai Pancasila. Walaupun bertujuan untuk mencapai kemakmuran bersama,
sistem ini masih tidak lepas dari kekurangan. Pasalnya, perencanaan sistem perekonomian
ini terpusat sehingga daya kreativitas masyarakat masih terkekang oleh berbagai hal.

Bagi Anda yang  kesulitan dalam pengelola pembukuan usaha secara manual, Anda bisa
menggunakan software akuntansi seperti Accurate Online untuk efisensi pembukuan bisnis
Anda.

Accurate Online adalah software akuntansi berbasis cloud yang telah membantu 300 ribu
pemilik bisnis di Indonesia. Accurate Online adalah software akuntansi buatan Indonesia
yang memiliki fitur terlengkap dengan harga paling terjangkau. Anda bisa mencoba
menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui link ini.

Ingin mengetahui info lainnya seputar bisnis & keuangan? Silahkan baca artikel pilihan
kami dibawah ini :

Banyaknya sistem ekonomi yang tersebar di seluruh negara di dunia mampu melahirkan
adanya masalah ekonomi modern yang kerap kali dialami para pebisnis yang kerepotan
untuk menerapkannya pada bisnis yang sedang dilakukan. Tapi, di negara kita ada
beberapa sistem ekonomi yang diambil oleh para pebisnis, salah satunya adalah sistem
ekonomi Pancasila. Untuk itu, memahami pengertian sistem ekonomi pancasila sangat
penting bagi kita, masyrakat Indonesia.

Sistem ekonomi Pancasila diharapkan mampu menjadi satu sistem bisnis yang baik untuk
para pengusaha di Indonesia. Hal ini terbukti dari lahirnya para pendiri perusahaan start up
yang saat ini muncul di pasar konsumen Indonesia.
Tapi, sebagian orang masih sulit dan tidak tau apa itu sistem ekonomi Pancasila. Bahkan,
sebagian pebisnis di Indonesia acap kali sulit memahami  sistem ekonomi Pancasila itu
sendiri secara mendalam. Kebanyakan dari mereka lebih memanfaatkan sistem ekonomi
tradisional daripada sistem ekonomi Pancasila.

Untuk itu, para pebisnis sudah seharusnya mempelajari dan mencari berbagai info serta
ulasan terkait sistem ekonomi Pancasila agar bisa dipahami secara utuh. Berikut ini kami
akan membahas secara lengkap tentang sistem ekonomi Pancasila, tujuan, dan penerapan
sistem ekonomi Pancasila.

Penerapan Sistem Ekonomi Pancasila dalam Bisnis dalam dunia bisnis sendiri,
penerapan dari sistem ekonomi Pancasila sangat beragam dan sangatlah luas.Sistem
pengelolaan keuangan yang baik akan mencegah terjadinya kemungkinan kerugian dan
mencegah peluang adanya penyalahgunaan keuangan perusahaan yang bertolak belakang
dengan nilai agama atau Ketuhanan yang Maha Esa. Memberikan upah dan fasilitas
pegawai sesuai dengan tingkat performa, tanggung jawab, serta risiko yang diberikan pada
perusahaan pun merupakan bentuk penerapan dari nilai kemanusiaan yang adil dan
beradab.

Memproduksi barang bisnis terbaik, yang tidak bertentangan dengan berbagai nilai
serta norma masyrakat serta memiliki manfaat yang baik untuk seluruh rakyat Indoneisa
merupakan suatu bentuk dari sila ke-3. Dengan memproduksi barang yang baik dan
bermanfaat untuk banyak orang, maka kita memiliki harapan bahwa produk tersebut
mampu digunakan dan tidak menyebabkan masalah ketika memanfaatkannya.Dengan
adanya sistem kebersamaan dan juga musyawarah perusahaan dalam hal memutuskan
segala bentuk masalah yang berkaitan dengan usaha merupakan bentuk dari sila ke-4 yang
lebih mengutamakan adanya permusyawaratan. Terjadinya proses yang baik dan produk
yang mampu digunakan oleh banyak pihak akan menimbulkan pemerataan pemasaran atas
barang hasil usaha merupakan penerapan dari sila keadilan bagi seluruh raktyat Indonesia.

Tujuan Sistem Ekonomi Pancasila apapun tujuan sistem ekonomi yang diambil oleh
suatu negara, tentunya memiliki tujuan yang diharapkan mampu dicapai oleh sistem
ekonomi yang dianut. Untuk di Indonesia sendiri, sistem ekonomi Pancasila memiliki
beberapa tujuan utama, yaitu:

 Kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.


 Pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan dari adanya tindakan ekonomi dalam
berbisnis.
 Kestabilan ekonomi dengan adanya kesempatan kerja yang luas.
 Adanya insentif atau dorongan untuk bekerja dan ikut ambil bagian dalam seluruh
kegiatan ekonomi di masyarakat.
 Adanya koordinasi yang efektif dan efisien terhadap adanya proses produksi,
konsumsi dan investasi contohnya adalah dalam menanggapi terjadinya perubahan
cara produksi atau pola kebutuhan masyarakat.
 Adanya tindakan pertimbangan yang tergolong wajar antara kepentingan saat ini
dan kepentingan masa depan.
 Adanya tindakan pertimbangan yang dinilai wajar antara barang untuk kepentingan
perorangan dan kepentingan umum.

Pengertian Sistem Ekonomi Kerakyatan Ekonomi rakyat adalah suatu proses


pengelolaan usaha secara mandiri dan kolaboratif oleh kelompok-kelompok masyarakat.
Menurut pasal 33 UUD 1945, pengertian sistem ekonomi rakyat merupakan suatu sistem
guna mewujudkan kedaulatan masyarakat di bidang ekonomi. Sementara itu
menurut International Labour Organization  (ILO), pengertian ekonomi kerakyatan adalah
sistem ekonomi tradisional yang dilakukan masyarakat lokal untuk mempertahankan
hidupnya. Masyarakat lokal di sini maksudnya adalah masyarakat dengan aktivitas
ekonomi sederhana seperti pedagang kecil dan UMKM. Dari sini dapat kita simpulkan
bahwa pengertian ekonomi kerakyatan adalah sistem ekonomi guna meningkatkan
kemandirian dan kesejahteraan ekonomi masyarakat menengah ke bawah. Sejak sebelum
kemerdekaan, ekonomi kerakyatan di Indonesia sudah diterapkan dan menjadi salah satu
pilar perekonomian negara kita hingga sekarang.

Prinsip Ekonomi Kerakyatan di Indonesia setelah membahas pengertian sistem


ekonomi kerakyatan, selanjutnya kita akan membahas beberapa prinsip pelaksanaannya.
Secara garis besar, ekonomi berbasis kerakyatan di Indonesia berlandaskan pada UUD
1945 di pasal-pasal berikut:

 Pasal 33 ayat 1 sampai 3, berisi prinsip bahwa perekonomian Indonesia disusun


berdasarkan asas kekeluargaan, penguasaan cabang produksi penting oleh negara, serta
penggunaan kekayaan alam sebaik-baiknya untuk kesejahteraan rakyat.
 Pasal 27 ayat 2, tentang hak setiap warga negara Indonesia mendapat pekerjaan dan
penghidupan layak.
 Pasal 34, yang menyebut pemerintah bertanggungjawab merawat fakir miskin dan anak-
anak terlantar.

Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Kerakyatan

Di antara sistem ekonomi lainnya, sistem ekonomi rakyat adalah salah satu sistem dengan
karakteristik terunik. Selengkapnya tentang ciri ciri sistem ekonomi kerakyatan adalah
sebagai berikut:

 Terbuka, setiap masyarakat punya hak dan akses sama terhadap sumber daya tersedia.
 Berkelanjutan tanpa mengorbankan masa depan masyarakat dan lingkungan.
 Kegiatan ekonominya dilakukan secara mandiri dan fokus memenuhi kebutuhan diri dan
sesama.
 Mekanisme pasar berkeadilan dengan persaingan sehat.
 Memprioritaskan kualitas hidup, kepentingan sosial, nilai-nilai keadilan, dan pertumbuhan
ekonomi.
 Pembangunan dilakukan secara berkelanjutan tanpa merusak lingkungan.
 Masyarakat punya kesempatan sama untuk bekerja/membuka usaha demi
kesejahteraannya.
 Hak konsumen dilindungi dan diperlakukan dengan adil.

Tujuan Ekonomi Rakyat

Setelah membahas pengertian sistem ekonomi kerakyatan, prinsip, dan ciri-cirinya, kita
akan membahas beberapa tujuan ekonomi rakyat, yaitu di antaranya:

1. Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat


Tujuan pertama dan utama ekonomi rakyat adalah meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Seperti namanya, ekonomi rakyat diciptakan, diupayakan, dan dipetik hasilnya
secara langsung oleh rakyat, bukan segelintir pihak elit saja.
2. Memastikan Kekayaan Terbagi Secara Merata
Tujuan berikutnya dari ekonomi rakyat adalah memastikan kekayaan terbagi dengan rata
tanpa membeda-bedakan. Sehingga kesenjangan ekonomi antara orang kaya dan miskin
bisa diminimalisasi sebaik mungkin.
3. Menaikkan Pendapatan Masyarakat Per Kapita
Pendapatan per kapita adalah istilah lain untuk menyebut nominal penghasilan masyarakat
per satu orang penduduk. Selain itu, pendapatan per kapita juga didefinisikan sebagai
jumlah total pendapatan negara (PDB) dibagi seluruh warga negara tersebut. Salah satu
tujuan ekonomi rakyat adalah untuk menaikkan nominal per kapita masyarakat.
4. Mengurangi Jumlah Orang Miskin dan Anak Terlantar
Tujuan berikutnya dari ekonomi rakyat adalah mengurangi jumlah orang miskin dan anak
terlantar, baik dari segi sandang, pangan, papan, maupun pendidikan. Jika kesejahteraan
masyarakat meningkat secara merata, maka akan lebih banyak orang naik dari jurang
kemiskinan. Akhirnya, jumlah anak terlantar dari keluarga miskin pun berkurang.
5. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Negara
Sistem ekonomi kerakyatan adalah sistem yang bertujuan mendorong pertumbuhan
ekonomi, pertama-tama secara mikro (per kepala keluarga) hingga masuk ke skala
nasional. Apabila kondisi perekonomian masyarakat per kepala naik secara merata, maka
otomatis kualitas ekonomi secara nasional juga akan meningkat.

Faktor Pendorong Ekonomi Kerakyatan di Indonesia

Dari bahasan tentang tujuan ekonomi rakyat di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa
penerapan sistem ekonomi rakyat punya dampak luar biasa positif. Demi mewujudkan
tujuan-tujuan tersebut, ada beberapa faktor pendorong yang bisa kita usahakan, yaitu:

1. Tingkat Pengetahuan dan Keterampilan Masyarakat


Faktor pendorong ekonomi rakyat yang pertama adalah tingkat pengetahuan dan
keterampilan masyarakat. Apabila pendidikan dan keahlian rakyat bertambah, maka
kesempatan direkrut bekerja juga akan semakin besar, baik dalam skala nasional maupun
internasional.
2. Partisipasi Aktif Pemegang Modal
Selain pendidikan dan keahlian masyarakat, partisipasi aktif para investor dalam mendanai
pengusaha UMKM juga bisa mendorong perkembangan ekonomi rakyat. Semakin banyak
dana investasi terkumpul, akan semakin banyak pula UMKM terdanai. Akhirnya,
masyarakat berkesempatan mengembangkan usahanya dengan baik, sehingga
kesejahteraan mereka pun meningkat.
3. Kolaborasi Antar Pengusaha
Faktor pendorong sistem ekonomi rakyat berikutnya adalah kolaborasi antar pengusaha,
utamanya UMKM. Dengan berkolaborasi, pengusaha dapat menutupi kelemahan satu sama
lain. Hasilnya, kerjasama mereka akan semakin kuat dan mampu mencapai target dan
keuntungan lebih besar.
4. Kebijakan Ekonomi Pemerintah yang Pro Rakyat
Faktor terpenting yang mendorong sistem ekonomi rakyat adalah kebijakan pemerintah.
Dengan dukungan total dari negara, masyarakat akan punya kesempatan seluas-luasnya
mengeksplorasi sumber daya dari tempat tinggalnya sendiri untuk membuka usaha.

Contoh Ekonomi Kerakyatan di Indonesia

Setelah mengetahui pengertian, tujuan, faktor pendorong, dan ciri-ciri ekonomi kerakyatan,
kali ini kita akan membahas beberapa contoh penerapannya. Selengkapnya tentang contoh
ekonomi kerakyatan di Indonesia adalah sebagai berikut.

1. Pendirian Koperasi
Poin pertama contoh ekonomi rakyat adalah pendirian koperasi, yaitu badan usaha dengan
keanggotaan minimal 9 orang dan pendanaannya dilakukan bersama-sama oleh seluruh
anggota. Berbeda dengan korporasi, setiap anggota koperasi punya kekuatan suara sama
saat menyampaikan pendapat, berapapun kontribusi modalnya.
2. Penguasaan Sumber Daya Oleh BUMN
Contoh ekonomi kerakyatan berikutnya adalah penguasaan sumber daya negara oleh
BUMN. Semakin besar kapasitas BUMN dalam mengelola kekayaan negara, akan semakin
banyak pula pendapatan bisa dihasilkan untuk menunjang pembangunan.
3. Biaya Pendidikan Gratis
Sesuai prinsipnya, ekonomi rakyat perlu mengupayakan pendidikan bisa dinikmati siapa
saja, tanpa memandang status ekonomi. Oleh karena itu, biaya pendidikan gratis (minimal
sampai 12 tahun) adalah salah satu contoh ekonomi berwawasan kerakyatan.
4. Bantuan Pendanaan UMKM
Contoh berikutnya dari ekonomi rakyat adalah pendanaan UMKM, baik oleh negara
maupun investor swasta. Dengan adanya bantuan permodalan usaha, UMKM
berkesempatan mengembangkan bisnisnya hingga punya skala lebih besar.
5. Crowdfunding
Poin terakhir contoh ekonomi rakyat adalah program crowdfunding, yaitu iuran banyak
orang sekaligus untuk mendanai suatu proyek, baik sifatnya profit atau non-profit. Saat ini,
crowdfunding adalah salah satu program ekonomi kerakyatan di Indonesia paling populer,
terutama crowdfunding online.

2. Krisis moneter yang terparah yang pernah dialami oleh Indonesia terjadi pada tahun
1998. Menurut para ahli, terdapat beberapa faktor internal dan eksternal penyebab krisis
moneter. Adapun faktor internal yang menyebabkan terjadinya krisis moneter ialah
sebagai berikut:

1. Kondisi Politik
Pergolakan dalam dunia politik dinilai berpotensi menyebabkan perpecahan dalam
masyarakat yang dikarenakan adanya perbedaan pendapat. Akibatnya, kondisi negara
menjadi tidak stabil, dan tidak menutup kemungkinan terjadinya kerusuhan di sana-sini.
Dalam keadaan chaos seperti itu maka para investor, baik yang berasal dari dalam maupun
luar negeri, enggan untuk berinvestasi pada negara dan memilih untuk berinvestasi ke
negara lain hingga kondisi politik kembali kondusif. Hal ini berdampak pada berkurangnya
penerimaan pembiayaan negara untuk menjalankan pemerintahan dan dengan demikian
memperburuk kondisi ekonomi secara signifikan.
2. Kebijakan Pemerintah
Kebijakan pemerintah menunjukkan kredibilitas pemerintah dalam mengatasi berbagai
situasi yang terjadi pada suatu negara. Bagi para investor, kebijakan pemerintah yang
terwujud dalam penerapan regulasi sangat mempengaruhi keputusan untuk berinvestasi
pada suatu negara. Pemerintah melalui regulasi-regulasi yang disusun seharusnya dapat
menyeimbangkan peranan pihak swasta dalam perdagangan, industri, dan alat-alat
produksi. Hal tersebut bertujuan untuk mencegah agar pihak swasta tidak terlalu banyak
mengambil keuntungan. Karena apabila pihak swasta terlalu banyak mengambil
keuntungan, maka akan berpotensi menyebabkan krisis moneter.

3. Inflasi
Inflasi merupakan kenaikan harga secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu
tertentu. Ada beberapa faktor penyebab inflasi di Indonesia, yaitu peningkatan kebutuhan,
dorongan biaya, peningkatan harga rumah, dan jumlah uang yang beredar. Dampak
inflasi dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat di suatu negara, dan secara khusus
akan mempengaruhi keputusan masyarakat dalam melakukan kegiatan konsumsi, investasi,
dan produksi.
4. Kelemahan Sistem Perbankan
Lemahnya sistem perbankan bertanggungjawab atas terjadinya krisis moneter yang
menimpa Indonesia pada tahun 1997-1998. Pada masa itu, sebagai dampak dari paket
deregulasi perbankan Oktober 1988, setiap orang dapat mendirikan bank hanya dengan
berbekal modal 1 miliar sehingga banyak bank baru bermunculan. Sayangnya, kemunculan
bank-bank tersebut tidak dibarengi sistem manajerial dan pengawasan yang baik. Banyak
bank yang mengandalkan pinjaman luar negeri dalam jangka pendek dan tidak disertai
mekanisme hedging. Lemahnya pengawas otoriter moneter menyebabkan banyak
penyaluran dana terkonsentrasi pada debitur dalam satu grup. Tidak cukup disitu,
persaingan antar bank yang ketat membuat masing-masing bank berusaha menarik
pelanggan dengan menawarkan produk seperti pinjaman beresiko. Hal-hal tersebut memicu
tingginya resiko kredit macet yang mengakibatkan terjadinya krisis moneter.
5. Masalah pada Sektor Produksi
Pada umumnya, ada dua macam masalah pada sektor produksi yang dinilai berpotensi
sebabkan krisis moneter, yakni:

 Lemahnya alokasi asset atau faktor-faktor produksi yang menyebabkan kesenjangan


produktivitas
 Ketidakseimbangan pada struktur produksi

Untuk mengatasi faktor-faktor internal tersebut, khususnya inflasi, maka diperlukan peran


kebijakan fiskal dan peran kebijakan moneter yang dijalankan oleh Pemerintah. Selain
faktor internal, ada pula faktor eksternal yang menyebabkan terjadinya krisis moneter,
antara lain:
1. Hutang Luar Negeri
Negara-negara maju pada umumnya memasang tingkat bunga pinjaman yang rendah
dengan tujuan menarik perhatian debitur. Rendahnya bunga pinjaman ini biasanya
dibarengi dengan jangka waktu yang pendek. Hal tersebut memicu ketergantungan hutang
suatu negara, khususnya negara berkembang yang membutuhkan pinjaman dana untuk
membiayai proyek-proyek seperti pembangunan infrastruktur. Tanpa menyadari kenyataan
bahwa pinjaman dana dalam jumlah besar dan jangka waktu pendek dapat memicu
terjadinya krisis finansial.

2. Krisis Ekonomi Global


Suatu negara juga dapat mengalami krisis moneter sebagai dampak dari krisis ekonomi
global, atau krisis yang juga dialami oleh negara-negara lain. Misalnya, krisis ekonomi
tahun 1997-1998 yang dialami oleh negara-negara di Asia, dan krisis ekonomi tahun 2008
atau dikenal sebagai krisis subprime mortgage yang dialami oleh Amerika. Krisis moneter
yang terjadi pada suatu negara memang biasanya akan berdampak pada negara lain, karena
negara-negara di dunia saling terkait dalam perekonomian, misalnya dalam perdagangan,
industri, dan pinjam-meminjam dana. Akan tetapi, krisis ekonomi global dapat dihindari
dengan kebijakan Pemerintah. Contohnya pada krisis ekonomi tahun 2008, Indonesia
terkena imbas dari krisis subprime mortgage yang dialami Amerika namun masih dapat
terselamatkan berkat penguatan di sektor perbankan.
Adapun faktor eksternal tersebut dapat diatasi dengan menerapkan kebijakan ekonomi
internasional melalui tarif, quota, serta kebijakan fiskal dan moneter. Sekian pembahasan
tentang faktor internal dan eksternal penyebab krisis moneter.

3. ada tujuh strategi pengembangan sektor pertanian di Indonesia.


1. Pembangunan pertanian dimulai dari desa. 
sulit mengembangkan pertanian jika berbasis di perkotaan. Lahan yang terbatas
menjadi salah satu kendala utama. Selain itu gaya hidup masyarakat perkotaan di
Indonesia juga tidak cocok dengan pertanian, khususnya pertanian tradisional. Oleh
karena itu, desa menjadi pilihan yang tepat untuk menjadi tempat pengembangan
pertanian, baik tradisional maupun modern. Terlebih lagi saat ini ada alokasi dana desa
yang dikucurkan oleh pemerintah pusat untuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
BUMDes dapat menjadi penggerak bisnis di sektor pertanian, seperti agribisnis
sayuran, peternakan ayam, atau budidaya jamur. Selain BUMDes, bisa juga
diberdayakan Karang Taruna. Anggota Karang Taruna yang belum memiliki pekerjaan
tetap, bisa dilatih untuk memiliki keterampilan pertanian modern seperti hidroponik,
akuaponik, atau vertikultur. Pertanian modern cocok bagi generasi muda, karena tidak
harus berkotor-kotor dengan lumpur atau berpanas-panas di sawah.  

2. Kembangkan pertanian berbasis teknologi dan komunitas. 


Dengan konsep ini, diharapkan paradigma pertanian sebagai profesi orang tua,
dapat bergeser sehingga diminati oleh generasi muda. Terlebih saat ini sektor industri
dan yang lainnya sedang mengalami penurunan, sehingga sulit mengharapkan
lapangan pekerjaan dari sektor non pertanian.Dengan menggunakan teknologi dan
melibatkan komunitas, tidak hanya masyarakat pedesaan yang dapat berperan dalam
mengembangkan sektor pertanian, tetapi termasuk warga perkotaan. Konsep urban
farming dapat dikembangkan di perkotaan sebagai solusi terhadap sempitnya lahan
pertanian di perkotaan. Vertikultur, hidroponik, akuaponik, hingga wall gardening
dapat menjadi pilihan urban farming.

3. Digitalisasi informasi dan pemasaran produk-produk pertanian.  


Perkembangan teknologi informasi harus ditangkap dan dimanfaatkan oleh para
petani dan pelaku bisnis pertanian. Dengan teknologi informasi ini, maka tata niaga
produk-produk pertanian yang selama ini cenderung merugikan petani dapat dikurangi
bahkan dihilangkan. Informasi terkait pasar, penawaran, permintaan, dan hal-hal lain
terkait bisnis pertanian dapat diakses oleh siapa saja, kapan saja, dan dimana saja.
Dengan menggunakan teknologi digital, komunitas-komunitas petani khususnya petani
muda yang melek teknologi dapat mengakses marketplace khusus pertanian. Beberapa
contoh marketplace pertanian yang saat ini dapat diakses oleh petani untuk
memasarkan produknya adalah Agromaret, TaniHub, Petani, Pantau Harga, LimaKilo,
dan SayurBox.
4. Pengembangan mekanisasi dan komputerisasi pertanian. 
Strategi ini akan menarik generasi milenial untuk terlibat lebih dalam di sektor
pertanian. Dengan menerapkan kosep artificial intelligence (AI) misalnya, kita dapat
membuat berbagai mesin pintar untuk meningkatkan produksi dan kebelanjutan sektor
pertanian. Tidak hanya AI, sistem cloud dan internet of things (IoT) juga dapat
digunakan untuk membantu petani dalam mengambil keputusan. Dengan paduan AI
dan IoT, maka petani akan terbantu dalam mengatur jadwal tanam dan panen,
menentukan jenis tanaman, sistem pemupukan, hingga teknis penyiraman. Dengan
strategi ini, diharapkan pertanian Indonesia akan menjadi lebih modern, produktif, dan
berkelanjutan.

5. Pengembangan bibit unggul. 


Strategi pengembangan bibit unggul memegang peranan penting dalam
pengembangan sektor pertanian. Adanya perubahan iklim, semakin kurangnya
kesuburan tanah, dan terlebih lagi adanya tuntutan dari sisi waktu, tentu membutuhkan
adanya inovasi bibit unggul. Orang butuh durian misalnya, tidak perlu lagi menunggu
musim duren tiba, durian ada setiap saat. Untuk bisa menghasilkan bibit unggul,
diperlukan lembaga riset dan sumber daya lainnya yang mumpuni di bidang ini.
Perguruan tinggi, badan penelitian dan pengembangan pertanian, pusat-pusat inovasi,
dan lembaga terkait lainnya, memegang peranan utama dalam melakukan inovasi bibit
unggul. Inovasi bibit unggul dan pemuliaan tanaman dapat menggunakan prinsip-
prinsip bioteknologi atau rekayasa genetika.

6. Pembangunan infrastruktur pertanian. 


Contoh infrastruktur yang dimaksud diantaranya irigasi yang menjangkau
seluruh lahan pertanian, jalan, dan sarana prasarana pendukung lainnya. Selama ini
pertanian di Indonesia kebanyakan adalah pertanian tadah hujan. Dengan sistem
seperti ini, ketika musim kemarau tiba, petani kesulitan mengairi sawahnya. Ketika
musim hujan tiba, yang terjadi sebaliknya, malah sawahnya kebanjiran. Kondisi ini
tentu tidak menguntungkan bagi petani. Kemarau kekeringan, sedangkan musim hujan
kebanjiran. Pemerintah daerah misalnya, sebagai otoritas wilayah harus membantu
mencarikan solusi bagi petani yang seperti ini. Irigasi atau sistem pengairan yang baik
dan mampu mengontrol debit air dalam berbagai kondisi, sangat dinanti oleh para
petani.

7. Kebijakan yang pro petani dan pertanian. 


Strategi ketujuh ini ditentukan oleh keberpihakan pemerintah baik pusat
maupun daerah yang harus didukung oleh para legislator. Kebijakan yang dihasilkan
adalah kebijakan yang betul-betul pro petani dan pertanian. Jangan ada lagi kebijakan
yang seolah-olah pro pertanian, tapi justru implementasinya banyak merugikan sektor
pertanian itu sendiri. Undang-undang Cipta Kerja pasal 124A ayat (2) misalnya,
terkait dengan produksi pangan dan kawasan pertanian rakyat tidak termasuk ke dalam
kategori kepentingan umum. Padahal kenyataannya selama ini pengadaan pangan
dilakukan sebagai besar oleh rakyat dengan sistem budidaya, bukan oleh perusahaan.
Belum lagi terkait carut marutnya tata niaga pupuk yang sampai dengan saat ini belum
ditemukan kebijakan yang menguntungkan semua pihak. 

Melalui tujuh strategi ini, hambatan dan tantangan yang ada dapat diatasi dengan
memaksimalkan kekuatan dan peluang yang dimiliki pertanian Indonesia. Desa akan
menjadi pusat perkembangan ekonomi berbasis pertanian. Pertanian pun menjadi
sektor yang memiliki daya tarik kuat terhadap minat generasi milenial. Kepastian
jaminan pangan tetap akan terjaga.

4. Pengertian Industrialisasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),


industrialisasi adalah usaha menggalakan industri dalam suatu negara. Menurut Kamus
Oxford, industrialisasi adalah pengembangan industri di suatu negara atau wilayah dalam
skala luas. Baca juga: Gencarkan Investasi, Pemerintah Bangun 19 Kawasan Industri
Prioritas Menurut Kamus Cambridge, industrialisasi adalah proses pengembangan industri
dalam sebuah negara. Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, industrialisasi adalah proses
konversi menuju tatanan sosial ekonomi yang didominasi industri. Dikutip dari Ekonomi
Pembangunan (2004) karya Lincolin Arsyad, industrialisasi adalah proses modernisasi
ekonomi yang mencakup seluruh sektor ekonomi yang berkaitan satu sama lain dengan
industri pengolahan. Artinya, industrialisasi bertujuan meningkatkan nilai tambah seluruh
sektor ekonomi dengan sektor industri pengolahan sebagai sektor utama. Maksudnya,
dengan adanya perkembangan industri maka akan memacu dan mengangkat pembangunan
sektor-sektor lainnya.

Berikut ini awal mula terjadi industrialisasi:

1. Revolusi industri Inggris Revolusi Industri pertama biasanya dikaitkan dengan revolusi
industri di Inggris antara 1760-an sampai 1840-an. Penemuan mesin uap memulai proses
revolusioner penggunaan mesin di pabrik untuk menggantikan tenaga kerja manual. Baca
juga: 2019 Tahun yang Berat bagi Industri Penerbangan Dunia

2. Revolusi industri kedua

Revolusi industri kedua bermula dari penggunaan listrik secara meluas dan mesin
pembakaran internal pada 1870. Revolusi industri kedua ini mendorong perkembangan
kapitalisme di dunia barat.

3. Revolusi industri ketiga Revolusi industri ketiga dimulai setelah Perang Dunia II akibat
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang biologi, komputer, digital, nuklir,
ruang angkasa dan lainnya. Revolusi industri ketiga adalah lompatan besar lain yang
mengubah masyarakat informasi modern.

Berikut ini adalah faktor-faktor yang mendorong terjadinya pertumbuhan


industrialisasi di Indonesia

1. Tanah Tanah merujuk bukan hanya permukaan yang digunakan untuk pertanian, pabrik
atau sarana transportasi. Apa yang ada di bawah tanah terutama mineral adalah penting.
Kandungan material mentah membantu industri suatu negara menjadi berkembang. Baca
juga: Menyelisik Peran Industri Hulu Migas untuk Pembangunan Daerah

2. Tenaga kerja Tenaga kerja adalah elemen manusia dalam industrialisasi. Pada awal
perusahaan bekerja, banyak tenaga dibutuhkan. Faktor manusia ini juga meliputi para
pelaku usaha, atau orang yang membuat keuangan, mengelola materi dan pekerja,
operasional dan lainnya.
3. Modal

Modal memungkinkan pekerja mendapatkan izin untuk mengeola dan memproses materi
menjadi produk.

4. Teknologi Teknologi adalah ilmu pengetahuan terapan untuk penggunaan industri


maupun komersil. Ribuan penemuan pada abad ke-19 membantu mekanisasi dan
memperbaiki proses manufaktur. Penemuan-penemuan tersebut membuat lebih efisien dan
meningkatkan produktivitas.

5. Koneksi Koneksi adalah elemen kunci dalam perkembangan industrial. Transportasi


menghubungan antara materi mentah, produsen dan konsumen. Koneksi adalah
infrastruktur yang merupakan kombinasi jaringan transportasi dan komunikasi. Koneksi
adalah pondasi dan bingkai pertumbuhan ekonomi

5. Lembaga keuangan mikro telah menjadi lebih populer dalam beberapa tahun terakhir
sebagai cara untuk memberikan layanan keuangan kepada individu dan keluarga
berpenghasilan rendah. Lembaga – lembaga ini menawarkan pinjaman, rekening tabungan,
dan produk keuangan lainnya untuk membantu mengurangi kemiskinan dan meningkatkan
stabilitas ekonomi. Tapi apa hubungan antara lembaga keuangan mikro dan tingkat
kemiskinan? Mari kita telusuri topik ini lebih lanjut.Untuk memulai, penting untuk
memahami apa itu keuangan mikro. Keuangan mikro mengacu pada penyediaan layanan
keuangan kepada individu berpenghasilan rendah yang tidak memiliki akses ke layanan
perbankan tradisional. Orang – orang ini dapat wiraswasta atau memiliki usaha kecil, tetapi
mereka sering kekurangan agunan, riwayat kredit, atau persyaratan lain yang diperlukan
untuk mendapatkan pinjaman tradisional dari bank.

Lembaga keuangan mikro (LKM) berfungsi sebagai jembatan antara individu –


individu dan sektor keuangan formal. Mereka menyediakan pinjaman, rekening tabungan,
dan produk keuangan lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik individu
berpenghasilan rendah. Ini dapat mencakup pinjaman untuk memulai atau memperluas
bisnis, membeli peralatan, atau menutupi biaya tak terduga. Jadi, bagaimana layanan
keuangan ini membantu mengurangi kemiskinan? Salah satu caranya adalah dengan
menyediakan individu dengan sarana untuk memulai atau mengembangkan bisnis mereka
sendiri. Dengan memberikan pinjaman dan sumber daya keuangan lainnya, LKM
memberdayakan individu berpenghasilan rendah untuk menjadi wiraswasta dan mencari
nafkah. Hal ini dapat meningkatkan stabilitas ekonomi dan membantu mengurangi tingkat
kemiskinan.

Cara lain bahwa lembaga keuangan mikro dapat membantu mengurangi


kemiskinan adalah dengan mempromosikan literasi keuangan dan pendidikan. Banyak
LKM menawarkan pelatihan dan lokakarya keuangan kepada klien mereka, yang dapat
membantu mereka mengelola keuangan mereka dengan lebih baik dan membuat keputusan
keuangan yang lebih tepat. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan kemandirian finansial
dan stabilitas dari waktu ke waktu. Namun, penting untuk dicatat bahwa keuangan mikro
bukanlah solusi peluru perak untuk kemiskinan. Meskipun dapat membantu mengurangi
kemiskinan dalam beberapa kasus, itu bukan solusi komprehensif. Kemiskinan adalah
masalah kompleks yang melibatkan banyak faktor, termasuk akses ke pendidikan,
perawatan kesehatan, dan layanan sosial lainnya. Keuangan mikro saja tidak dapat
mengatasi semua tantangan ini.

Selain itu, lembaga keuangan mikro dapat menghadapi tantangan mereka sendiri
dalam hal mengurangi kemiskinan. Sebagai contoh, beberapa LKM dapat menjadi terlalu
fokus pada keuntungan dan melupakan misi sosial mereka. Orang lain mungkin berjuang
dengan tingkat default yang tinggi atau peraturan keuangan yang tidak memadai. Seperti
halnya lembaga keuangan, penting untuk mengevaluasi dengan cermat praktik dan
kebijakan lembaga keuangan mikro sebelum bermitra dengan mereka.

Kesimpulannya, lembaga keuangan mikro dapat memainkan peran penting dalam


mengurangi tingkat kemiskinan. Dengan memberikan layanan keuangan kepada individu
berpenghasilan rendah dan mempromosikan pendidikan keuangan, LKM dapat membantu
memberdayakan individu dan keluarga untuk menjadi lebih mandiri secara finansial dan
stabil. Namun, keuangan mikro hanyalah salah satu bagian dari teka – teki pengurangan
kemiskinan, dan harus digabungkan dengan program dan kebijakan sosial dan ekonomi
lainnya untuk menciptakan perubahan yang langgeng. Pelatihan ekonomi sekolah
menengah dapat membantu individu untuk lebih memahami hubungan antara keuangan
mikro dan kemiskinan, dan untuk berpikir kritis tentang bagaimana mengatasi kemiskinan
di komunitas mereka sendiri.

6. Pemerintah sekarang sudah mampu mengelola keuangan Negara secara efektif dan
efisien jawabannya Iya, kita dapat lihat bagaimana cara pemerintah mengelola utang
negara yang digunakan untuk pembangunan infrastruktur bukan untuk konsumsi, dan
pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah ini merupakan strategi
Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan performa pengelolaan keuangan negara
yang lebih efektif dan inklusif melalui pelaksanaan program-program dengan
memperhatikan tata kelola keuangan yang baik. Presiden Joko Widodo meyakini,
penerapan tata kelola yang baik akan mendorong pencapaian target dan sasaran program.

Hal tersebut disampaikan Presiden dalam sambutannya pada acara Penyampaian


Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LHP LKPP) Tahun
2021 yang diselenggarakan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Kamis, 23
Juni 2022. “Kami meyakini dengan penerapan tata kelola yang baik akan meningkatkan
efektivitas, mitigasi risiko, sekaligus mendorong efektivitas pencapaian target dan sasaran-
sasaran program,” ujar Presiden. Presiden bersyukur LHP LKPP tahun 2021 mendapatkan
predikat wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Namun,
Presiden menyadari predikat tersebut bukanlah tujuan akhir. “Tujuannya adalah bagaimana
kita mampu menggunakan uang rakyat sebaik-baiknya, bagaimana kita mampu mengelola
dan memanfaatkannya secara transparan dan akuntabel, sehingga masyarakat betul-betul
merasakan manfaatnya,” lanjutnya. Pada kesempatan tersebut, Presiden juga menjelaskan
bahwa situasi ekonomi dan politik global masih terus bergejolak yang menimbulkan
ancaman krisis di berbagai sektor di seluruh negara. Untuk menghadapi hal tersebut,
Presiden meminta agar seluruh jajarannya memiliki kepekaan yang sama dalam menyikapi
krisis tersebut dan menyiapkan respons serta kebijakan yang tepat.

Sumber referensi : https://apacode.com/jelaskan-keterkaitan-antara-sistem-


ekonomi-pancasila-dan-sistem-ekonomi-kerakyatan ,
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/09/06/sistem-ekonomi-kerakyatan ,
https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/moneter/faktor-internal-dan-eksternal-
penyebab-terjadinya-krisis-moneter ,
https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/30/180000269/industrialisasi-
pengertian-faktor-ciri-ciri-dan-proses?page=all#page6 ,
https://trifaris.net/keuangan/jelaskan-perbedaan-antara-pengelolaan-keuangan-
yang-efektif-dan-efisien.html#:~:text=Pemerintah%20sekarang%20sudah
%20mampu%20mengelola%20keuangan%20Negara%20secara,infrastruktur
%20yang%20dilakukan%20oleh%20pemerintah%20ini%20merupakan%20strategi
, https://www.menpan.go.id/site/berita-terkini/dari-istana/upaya-pemerintah-
tingkatkan-performa-pengelolaan-keuangan-negara-yang-inklusif .

Anda mungkin juga menyukai