Anda di halaman 1dari 14

Nama : Reisa Pardede

NIM : 049874832

Tugas 1

Soal
1. Jelaskan mengenai konsep dasar akuntansi beserta contohnya?
2. Jelaskan mengenai pos dasar yang membutuhkan ayat jurnal penyesuaian beserta
contohnya!
3. PT. Jaya melakukan beberapa transaksi yang terjadi di bulan Maret
1. Pada tanggal 5 Maret, membeli bahan habis pakai dagangan secara kredit dari PT.
Baru seharga Rp 25.000.000, 2/10, net/30.
2. Pada tanggal 6 Maret , membayar ongkos angkut sebesar Rp900.000 atas barang
dagangan yang dibeli dari PT.Baru.
3. Pada tanggal 7 Maret, membeli perlengkapan secara kredit seharga Rp26.000.000.
4. Pada 8 Maret, barang dagangan yang rusak dikembalikan kepada PT.Baru dan
diberikan kredit sebesar Rp2.600.000 untuk barang dagangan yang dikembalikan.
5. Pada tanggal 15 Maret, membayar jumlah yang harus dibayar kepada PT.Baru secara
penuh dengan diskon 2%.
6. Pada tanggal 20 Maret, menjual barang dagangan Rp. 10.000.000 secara tunai.
Pertanyaan : Buatlah jurnal terkait transaksi tersebut dengan metode perpetual!

Jawaban
1. Konsep Dasar Akuntansi

- Konsep Kesatuan Usaha (Business Entity)


Konsep kesatuan usaha didasarkan pada anggapan bahwa penerapan akuntansi dilakukan pada
unit individu ekonomi dalam masyarakat atau dikenal dengan istilah entitas. Entitas ini
mencakup seluruh bentuk organisasi badan usaha seperti perusahaan perseorang, firma,
perseroan, koperasi, perusahaan negara dan lain- lain.
Konsep kesatuan usaha adalah informasi keuangan perusahaan yang hanya menginformasikan
masalah keuangan perusahaan itu sendiri sesuai dengan standar akuntansi.

Dimana suatu perusahaan dimiliki oleh seseorang terpisah kepimilikan hartanya antara harta
pribadi dan perusahaan.

Dengan demikian, perusahaan dianggap sebagai badan atau organisasi yang berdiri sendiri.

Contoh : Seorang pemilik perusahaan ingin menarik uang untuk membayar biaya untuk hal
pribadi
Ini disebut prive
Debit Kredit
Kas 50.000.000
Ekuitas Pemilik 50.000.000

- Prinsip Harga Pokok (Cost)


Barang dan jasa yang dibeli oleh suatu entitas dicatat pada harga saat transaksi tersebut terjadi.
Entitas atau badan usaha tidak akan mengubah catatan harga beli dari barang tersebut, biarpun
harga barang atau jasa di pasar berubah.
Contoh :
Suatu perusahaan pada tangga 3 juli membeli ruko untuk depo dengan harga Rp 500.000.000,
ruko tersebut akan dicatat dengan Rp 500.000.000 walaupun sewaktu pencatatan harga ruko
tersebut sudah menjadi Rp 560.000.000. ini disebut dengan prinsip historical cost (harga histori).

- Dasar Akrual
Akrual adalah salah satu istilah akuntansi dan juga pembukuan yang mengacu pada penyesuaian
yang harus dilakukan sebelum diterbitkannya laporan keuangan perusahaan
Dasar ini ditentukan kapan suatu transaksi harus dicatat (diakui).

Contoh : Suatu perusahaan membeli truk, kapan pihak perusahaan melakukan transaksi truk akan
dicatat (diakui), apakah pada saat inden barang? Atau ketika membayarkan uang muka atau
setelah menerima surat – surat kendaraan.atau saat pelunasan ?
Kejadian seperti ini sering terjadi pada saat yang bersamaan dan sering waktu jedanya lama.
Jadi dalam akuntansi ada 2 pencatatan yaitu :

 Dasar Tunai (Cash Basis)


Transaksi dicatat saat terjadi penerimaaan atau pengeluaran kas.
Dasar banyak dipakai oleh pengusaha kecil atau oleh individu – individu yang melakukan
praktik profesional seperti bidan, pengacara atau dokter.

 Dasar Akrual (Accrual Basis)


Transaksi dicatat pada saat terjadinya, tidak mengindahkan penerimaan atau pengeluaran
kasnya. Akrual adalah laporan keuangan yang disusun tidak hanya melaporkan transaksin
masa lalu, tetapi juga informasi tentang kewajiban pembayaran kas di masa yang akan
datang serta sumber daya yang menggambarkan potensi penerimaan kas di masa yang
akan datang. Dasar inu juga sangat penting dan bergunan bagi pemangku kepentingan
dan pengambilan keputusan.

Contoh :
- Contoh Pendapatan Pelaporan Berdasarkan  Akrual Basis

Asumsikan bahwa kamu memulai bisnis akuntansi pada bulan Desember dan selama Desember
kamu menyediakan Rp 10.000.000 untuk jasa akuntansi.

Dikarenakan kamu mengizinkan klien untuk membayar dalam tenggang waktu 30 hari, maka
tidak akan ada biaya sebesar Rp 10.000.000 yang kamu peroleh pada bulan Desember atau tidak
ada biaya yang diterima pada bulan Desember.

Di sisi lain, klien kamu membayar Rp 100.000.000 pada bulan Januari. Dengan penghitungan
menerapkan metode akrual basis, maka bisnis kamu akan melaporkan Rp 100.000.000
pendapatan yang kamu peroleh pada laporan laba rugi Desember dan akan melaporkan piutang
usaha Rp 10.000.000 pada neraca 31 Desember.

- Contoh Biaya Pelaporan Berdasarkan Akrual Basis

Coba kamu asumsikan bahwa kamu membayar sewa kantor sebesar Rp 20.000.000 dan
mengeluarkan biaya Rp 5.000.000 untuk biaya kebersihan, keamanan, listrik, gas, dan air selama
bulan Desember.
Tapi pada kenyataannya, meteran tidak akan membaca meter sampai 1 Januari, dan akan
menagih kamu pada 10 Januari dan mengharuskan kamu membayar tagihan maksimal pada
tanggal 1 Februari.

Dalam penghitungan dengan metode akrual basis, kamu akan melaporkan biaya sewa pada bulan
Desember, karena biaya sewa habis pada bulan Desember. Kamu juga akan melaporkan
perkiraan biaya tagihan sebesar Rp 5.000.000 sehingga laporan laba rugi Desember memberikan
penghitungan yang lebih baik dari profitabilitas Desember.

Neraca 31 Desember juga akan melaporkan kewajiban seperti utang tagihan sebesar Rp
5.000.000 untuk mengkomunikasikan ukuran kewajiban yang lebih akurat pada 31 Desember.

2. Pengertian Jurnal Penyesuaian

Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat ketika ada perubahan saldo pada suatu akun
dan harus disesuaikan ke dalam buku besar perusahaan pada akhir siklus akuntansi  dengan
tujuan untuk mencatat pendapatan atau beban yang tidak diakui untuk periode tersebut.

Jurnal ini dibuat dalam proses pencatatan perubahan saldo dalam akun sehingga saldo
mencerminkan jumlah yang sebenarnya.

Secara umum, manfaat yang diberikan yaitu menetapkan saldo catatan akun buku besar pada
akhir periode, serta menghitung pendapatan dan beban selama periode tertentu.

Ketika sebuah transaksi dimulai dalam satu periode akuntansi dan diakhiri pada periode
selanjutnya, laporan ini diperlukan untuk mencatat transaksi tersebut dengan benar.

Hal ini dapat mengacu pada pelaporan keuangan yang mengoreksi kesalahan yang dilakukan
sebelumnya dalam periode akuntansi.

Salah satu tujuan dibuatnya  jurnal penyesuaian adalah untuk mengubah transaksi tunai menjadi
metode akuntansi akrual (accrual basis).

Akuntansi akrual didasarkan pada prinsip pengakuan pendapatan yang berusaha mengakui
pendapatan pada periode perolehannya, bukan pada periode penerimaan kas.
Sebagai contoh, coba asumsikan sebuah perusahaan konstruksi memulai konstruksi dalam satu
periode tetapi tidak menagih pelanggan hingga pekerjaan selesai dalam enam bulan.

Perusahaan konstruksi perlu melakukan jenis jurnal ini pada setiap akhir bulan untuk mengakui
pendapatan 1/6 dari jumlah yang akan ditagih pada titik enam bulan.

Fungsi dari Jurnal Penyesuaian

Berikut ini adalah beberapa fungsi dari jurnal penyesuaian:

1. Menentukan akun nominal (pendapatan dan beban) agar dapat mengetahui kondisi sebena


rnya dari akun tersebut selama periode akuntansi tertentu.
2. Menentukan saldo catatan yang dimasukkan dalam akun buku besar di akhir periode, sehi
ngga estimasi saldo kewajiban maupun harta akan memperlihatkan jumlah yang sebenar
nya.
3. Untuk mengetahui situasi sebenarnya dari akun riil (harta, kewajiban dan modal) di peng
hujung periode yang dimaksud.

Akun yang Memerlukan Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang di Akhir Periode

Di bawah ini, terdapat beberapa akun pada jurnal penyesuaian serta penjelasan dan cara
pencatatannya:

 Akun perlengkapan, yang memerlukan penyesuaian karena ada pemakaian.

 Akun beban dibayar di muka, yang memerlukan penyesuaian karena waktu telah di
jalani/jatuh tempo.

 Akun aktiva tetap, yang memerlukan penyesuaian karena ada penyusutan aktiva.

 Akun pendapatan, yaitu memerlukan penyesuaian karena ada pendapatan yang belu
m diperhitungkan atau penerimaan yang belum menjadi pendapatan.
 Akun beban, yang memerlukan penyesuaian karena ada beban yang belum diperhitu
ngkan atau pembayaran yang belum menjadi beban.

 Akun pendapatan diterima di muka, yang memerlukan penyesuaian karena berjala


nnya waktu atau diserahkannya prestasi pada pelanggan.

Adapun hal yang perlu diperhatikan ketika membuat jurnal penyesuaian perusahaan
dagang, yaitu adalah:

 Hampir tidak pernah menyertakan kas. Tujuan dibuatnya jurnal ini adalah untuk
membuat catatan akuntansi secara akurat mencerminkan prinsip pencocokan — menc
ocokkan pendapatan dan biaya selama periode operasi. Ada beberapa kasus yang jara
ng terjadi di mana kas perlu disesuaikan, tetapi idealnya, semua penyesuaian harus dil
akukan sebelum menjalankan neraca saldo yang belum disesuaikan.
 Debit selalu sama dengan kredit.
 Memiliki satu akun neraca ( aset, kewajiban, atau ekuitas ) dan satu akun laporan la
ba rugi ( pendapatan atau beban ) di entri jurnal. Ingat, tujuan adalah untuk mencocok
kan pendapatan dan biaya periode akuntansi.

Langkah utama dalam cara membuat jurnal penyesuaian dapat dibagi menjadi beberapa
tahap, yaitu adalah sebagai berikut:

 Cetak neraca saldo yang belum disesuaikan.


 Analisa setiap akun.
 Cari apa saja yang hilang.
 Mencatat ayat jurnal penyesuaian.

Berikut adalah langkah-langkah cara membuat jurnal penyesuaian perusahaan dagang:

1. Beban Perlengkapan
Perlengkapan merupakan kelompok harta/aktiva yang sifatnya lancar atau biasa disebut
dengan harta lancar / aktiva lancar / current assets.

Jika diminta membuat jurnal penyesuaian untuk akun perlengkapan, yang perlu diingat adalah
nilai atau nominal perlengkapan yang digunakan atau sudah dipergunakan.

Untuk mengetahui nominal perlengkapan yang sudah terpakai, dapat diketahui dengan cara
mengurangkan saldo akun perlengkapan awal dengan saldo akun perlengkapan yang tersisa.

Current assets/harta lancar/aktiva lancar juga harus memperhatikan aset jangka pendek maupun
jangka panjang.

Hal ini karena current assets yang dimiliki setiap usaha terbagi menjadi beberapa bagian.

Dengan menuliskan secara detail, akan mempermudah proses pencatatan jurnal penyesuaian
perusahaan.

Contoh:

Akun perlengkapan menunjukkan saldo sementara Rp 500.000.

Sedangkan data akhir periode menunjukkan saldo masih ada senilai Rp 200.000.

Analisis:

Akun perlengkapan (saldonya di sisi debit dalam akuntansi).

Maka dihitung jumlah yang habis terpakai di sisi debit beban, yaitu Rp 500.000 – Rp 200.000 =
Rp 300.000.

Kemudian, catatlah akun beban perlengkapan Rp 300.000 di sisi debit dan kurangi jumlah akun
perlengkapan sejumlah Rp 300.000 seterusnya dicatat di sisi kredit.

Contoh jurnal penyesuaian yang dibuat untuk akun perlengkapan adalah sebagai berikut:

Tanggal Keterangan Debit Kredit


2021 Beban perlengkapan Rp 300.000
Desember Perlengkapan Rp 300.000

2. Beban Dibayar di Muka

Beban dibayar di muka adalah beban yang harus dibayarkan oleh perusahaan pada periode
mendatang.

Anda mendapati beban yang harusnya dibayarkan di periode akan datang namun harus
dilaporkan pada periode saat ini.

Contoh:

Akun asuransi dibayar di muka menunjukkan saldo sementara Rp 360.000.

Data akhir periode: jumlah asuransi yang telah jatuh tempo adalah Rp 120.000 yaitu untuk 4
bulan.

Analisis:

Akun asuransi dibayar di muka (saldonya di sisi debit), dicatat sebagai harta.

Yang dicatat untuk penyesuaian adalah berapa jumlahnya yang sudah menjadi beban (yaitu
sejumlah yang sudah jatuh tempo/sudah dijalani).

Beban asuransi sebesar Rp 120.000 di sisi debit.

Kemudian pada akun asuransi dibayar di muka Rp 120.000 dicatat di sisi kredit.

Contoh yang dibuat untuk akun beban di bayar di muka adalah sebagai berikut:

Tanggal Keterangan Debit Kredit


2021 Beban asuransi Rp 120.000
Desember Asuransi dibayar di muka Rp 120.000

3. Penyusutan Peralatan

Beban penyusutan peralatan atau depresiasi juga perlu dicatat dalam jenis jurnal ini.

Contoh:

Akun peralatan menunjukkan saldo Rp 3.000.000.

Pada akhir periode: peralatan disusutkan 10%.

Analisis:

Akun peralatan (saldo di sisi debit). Penyusutan peralatan 10% x Rp 3.000.000 = Rp 300.000
dicatat sebagai beban penyusutan peralatan, di sisi debit.

Kemudian dalam akun akumulasi penyusutan peralatan di catat Rp 300.000 di sisi kredit untuk
menampung setiap penyusutan peralatan setiap tahunnya.

Cara membuat dan contoh jurnal penyesuaian untuk akun penyusutan peralatan adalah sebagai
berikut:

Tanggal Keterangan Debit Kredit


2021 Beban penyusutan peralatan Rp 300.000
Desember Akumulasi penyusutan peralatan Rp 300.000

4. Pendapatan Diterima di Muka

Merupakan pendapatan yang diterima di muka oleh perusahaan yang tidak langsung dicatat
dalam akun pendapatan namun sebagai utang terlebih dahulu.
Hal ini dikarenakan belum ada realisasi pendapatan yang artinya masih belum menjadi hak
perusahaan.

Contoh:

Akun pendapatan jasa menunjukkan jumlah Rp 1.800.000.

Data akhir periode dari pendapatan tersebut sebesar Rp 200.000 layanan kepada langganan
belum dikerjakan.

Analisis:

Akun pendapatan jasa ( saldo di sisi kredit ).

Jumlah pendapatan yang belum menjadi pendapatan adalah Rp 200.000 karena


pekerjaan/layanan kepada langganan belum dikerjakan.

Jadi kurangkan akun pendapatan jasa Rp 200.000 dan dicatat di sisi debit.

Kemudian catatlah ke dalam akun pendapatan diterima di muka Rp 200.000 di sisi kredit karena
dianggap sebagai utang.

Contoh yang dibuat adalah sebagai berikut:

Tanggal Keterangan Debit Kredit


2021 Pendapatan jasa Rp 200.000
Desember Pendapatan diterima di muka Rp 200.000

5. Piutang Pendapatan atau Pendapatan yang Masih Harus Diterima

Piutang pendapatan adalah pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan, namun masih belum
diterima di mana hak ini kemudian dicatat sebagai pendapatan di periode terkait.

Contoh:
Sebuah pekerjaan senilai Rp 600.000 telah diselesaikan, dimana jumlah ini belum masuk di
neraca saldo Rp 15.600.000 yang menjadi piutang pendapatan perusahaan.

Dengan demikian akan memuat pendapatan akan bertambah dan menjadi Rp 16.200.000.

Contoh laporan yang dibuat adalah sebagai berikut:

Tanggal Keterangan Debit Kredit


2021 Piutang pendapatan Rp 600.000
Desember Pendapatan jasa Rp 600.000

6. Beban Sewa Gedung Dibayar di Muka

Pencatatan untuk akun ini sama seperti beban yang harus dibayar di muka.

Contoh: 

Saldo untuk akun sewa gedung yang dibayar di awal bernilai Rp 10.000.000 dimana angka ini
masih belum memperlihatkan situasi sebenarnya karena sewa sudah digunakan senilai Rp
3.500.000.

Hal ini membuat beban sewa bertambah sementara sewa dibayar dimuka mengalami
pengurangan senilai Rp 3.500.000.

Contoh jurnal penyesuaian yang dibuat adalah sebagai berikut:

Tanggal Keterangan Debit Kredit


2021 Beban sewa Rp 3.500.000
Desember Sewa dibayar di muka Rp 3.500.000

7. Persediaan Barang Dagang (PDB)

Proses pencatatan jurnal penyesuaian pada akun PDB menggunakan dua metode, yaitu metode
ikhtisar laba/rugi dan metode Harga Pokok Penjualan (HPP).
a. Pendekatan Ikhtisar Laba/Rugi

Pada waktu dilakukan perhitungan laba-rugi, persediaan awal akan memengaruhi harga pokok
penjualan atau harga pokok barang yang laku terjual.

Oleh karena itu, pada akhir periode persediaan awal barang dagang dipindahkan ke sebelah debit
akun laba/rugi dan mengkreditkan akun persediaan awal barang dagang.

Sedangkan untuk penyesuaian persediaan barang dagang (akhir) dipindahkan ke sisi debit akun


persediaan barang dagang dan mengkreditkan akun laba/rugi.

b. Pendekatan Harga Pokok Penjualan (HPP)

Bila menggunakan pendekatan harga pokok penjualan, maka yang perlu diperhatikan adalah
akun-akun yang harus dipindahkan ke harga pokok penjualan.

Akun apa saja yang termasuk unsur-unsur harga pokok penjualan?

Ada beberapa akun yang merupakan unsur-unsur harga pokok penjualan yaitu persediaan barang
dagang (awal), pembelian barang dagang, biaya angkut pembelian, retur pembelian, potongan
pembelian, dan persediaan barang dagang (akhir).

8. Piutang Tak Tertagih

Piutang tidak tertagih merupakan risiko yang dialami perusahaan akibat tidak tertagihnya piutang
dagang.

Transaksi piutang tak tertagih ini diperlakukan sebagai beban perusahaan.

Mengapa menjadi beban perusahaan? Karena perusahaan belum mendapatkan hasil dari
transaksi.

Umumnya piutang tidak tertagih muncul dalam suatu perusahaan karea debitur mengalami
kebangkrutan sehingga tidak dapat ditagih.
Contoh Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang

Dari contoh pencatatan masing-masing akun yang telah dijelaskan di atas, maka Anda bisa
membuat jurnal penyesuaian secara menyeluruh seperti di bawah ini.

Berikut contoh jurnal penyesuaian  perusahaan dagang lengkap:

3. Jurnal Transaksi (Perpetual):

Tanggal Keterangan Debit Kredit


05 Maret Persediaan 25.000.000
Hutang Usaha 25.000.000
06 Maret Biaya Angkut Pembelian 900.000
Kas/Bank 900.000
07 Maret Perlengkapan 26.000.000
Hutang Usaha 26.000.000
08 Maret Hutang Usaha 2.600.000
Persediaan 2.600.000
15 Maret Hutang Usaha 22.400.000
Diskon Pembelian 448.000
Kas/Bank 21.952.000
20 Maret Kas/Bank 10.000.000
Penjualan 10.000.000

Daftar Pustaka

Sugiarto. 2022. Pengantar Akuntasi. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.

JurnalID. 2018. Contoh dan Cara Membuat Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang.
https://www.jurnal.id/id/blog/2018-mengenal-jurnal-penyesuaian-dan-cara-
pencatatannya/ (diakses pada 28 April 2023 pukul 18.45).
Akuntansidanpajak.com. 2021. Konsep Kesatuan Usaha (Ownership) Dalam Akuntansi
https://akuntansidanpajak.com/akuntansi/konsep-kesatuan-usaha-ownership-dalam-
akuntansi/
(diakses pada 29 April 2023) Pukul 19.26).
Majoo. 2023. Akrual adalah ; Pengertian, Jenis, dan Contohnya
https//majoo.id/solusi/detail/akrual

Anda mungkin juga menyukai