Setiap pelaku usaha baik usaha besar maupun kecil tidak bisa terlepas dari yang namanya
konsep dasar akuntansi. Konsep dasar akuntansi dapat didefinisikan sebagai rumus
atau konsep yang berlaku secara general untuk mendapatkan kesatuan analisis, pandangan
serta pendapat dari pihak pemberi informasi keuangan hingga pihak-pihak lainnya. Konsep
dasar akuntansi perlu dipahami oleh para akuntan karena akan membantu perusahaan
terhindar dari kesalahan pembuatan catatan keuangan.
Penerapan akuntansi dilakukan pada unit individu ekonomi dalam masyarakat yang
dikenal sebagai entitas, entitas ini mencangkup seluruh bentuk organisasi badan usaha.
Entitas dianggap berdiri sendiri terlepas dari para pemiliknya dan dianggap dapat
melakukan transaksi serta dapat memiliki harta dan dapat melakukan tindakan hukun
yang lain.
Barang dan jasa yang dibeli oleh suatu entitas akan dicatat pada harga saat transaksi
terjadi. Entitas tidak akan mengubah catatan harga beli dari barang tersebut, mesku pun
harga barang atau jasa tersebut berubah di pasaran. Dalam transaksi antara pembeli
dan penjual, kedua belah pihak selalu berusaha mendapatkan harga yang
menguntungkan, tapi hanya harga yang telah disepakati yang akan menjadi harga
objektif untuk tujuan akuntansi. Jika harga dicatat dengan harga penawaran, penilaian
atau taksiran, maka laporan akuntansi menjadi tidak stabil, kurang dipercaya, dan dapat
tidak berguna.
Sehingga dalam akuntasi akrual, pencatatan transaksi di laporan laba rugi bulan April,
perusahaan akan mencatat seluruh transaksi pendapatannya. Sedangkan pada laporan
neraca 30 April, perusahaan akan mencatat piutang usaha senilai Rp 5.000.000.
Contohnya, perusahaan mengalami kondisi keuangan yang kritis. Dalam hal ini,
perusahaan harus menyajikan laporan keuangan dengan asumsi bahwa perusahaan
tidak akan terus beroperasi. Namun, jika perusahaan berhasil menyelesaikan masalah
keuangan dan kembali stabil, maka perusahaan dapat menyajikan laporan keuangan
dengan asumsi going concern.
REFERENSI :
1. Sugiarto, EKMA4115, Pengantar Akuntansi, Modul 1, Kb. 1, Hal. 1.11-1.13
2. https://www.gramedia.com/literasi/dasar-akuntansi-konsep-dasar-akuntansi/ (Diakses
tanggal 25 April 2023)
3. https://www.kompas.com/skola/read/2021/08/26/135509969/akuntansi-akrual-
definisi-jenis-dan-contohnya?page=all (Diakses tanggal 25 April 2023)
4. https://www.gramedia.com/literasi/dasar-akuntansi-konsep-dasar-akuntansi/ (Diakses
tanggal 25 April 2023)
2. Jelaskan mengenai pos dasar yang membutuhkan ayat jurnal penyesuaian beserta
contohnya!
Jawab :
Jurnal Penyesuaian merupakan jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk
menyesuaikan saldo-saldo perkiraan/akun, sehingga menunjukkan keadaan sebenarnya
sebelum penyusunan laporan keuangan.
Pada akhir periode akuntansi, beberapa saldo akun buku besar dapat dilaporkan dalam
laporan keuangan tanpa perubahan. Namun beberapa akun yang lain mungkin memerlukan
perubahan atau pemutakhiran. Jurnal yang memutakhirkan akun pada akhir periode
akuntansi disebut jurnal penyesuaian. Semua jurnal penyesuaian mempengaruhi paling
sedikit satu akun laporan operasional dan satu aku neraca. Dengan demikian suatu jurnal
penyesuaian akan selalu melibatkan akun pendapatan atau beban dan akun aset atau
kewajiban.
Dalam jurnal penyesuaian terdapat 4 pos dasar yang membutuhkan jurnal penyesuaian
yang dibagi menjadi 2 jenis sebagai berikut :
Pos tangguhan terjadi apabila kas diterima atau dikeluarkan dalam periode berjalan,
tetapi pendapatan atau beban itu berkaitan dengan periode mendatang, tangguhan
dilakukan dengan mencatat sedemikian rupa sehingga menunda atau menangguhkan
pengakuan pendapatan atau beban. Pos tangguhan terdiri dari :
2. Pos Akrual
Pos akrual terjadi ketika kas tidak akan diterima atau tidak akan dikeluarkan sampai
periode mendatang, padahal pendapatan atau beban berkaitan dengan periode berjalan.
Akrual timbul akibat belum adanya pencatatan atas beban atau pendapatan yang
dihasilkan. Pos akrual terdiri dari :
20 Kas Rp 10,000,000
Persediaan Barang Dagang Rp 10,000,000
Penjelasan terhadap jurnal :
2. Pada transaksi tanggal 15 Maret terjadi diskon pembelian dikarenakan syarat pembayaran
transaksi pada tanggal 05 Maret yaitu 2/10,net/30 dan belum melewati batas hari diskon
pembelian.
REFERENSI :
1. Sugiarto, EKMA4115, Pengantar Akuntansi, Modul 5, Kb. 1, Hal. 5.11 – 5.30
2. https://www.stanakuntansi.com/2018/02/contoh-soal-dan-jawaban-jurnal-umum.html
(Diakses tanggal 25 April 2023)
3. https://jubelio.com/2021/contoh-jurnal-umum-perusahaan-dagang-dan-tahapannya/
(Diakses tangggal 25 April 2023)
4. https://www.youtube.com/watch?v=saq8nc9jNmE&t=828s (Diakses tanggal 25 April
2023)