NIM : 045200731
PRODI : Manajemen
SOAL:
Dengan adanya perubahan lingkungan yang terus terjadi, misalnya persaingan yang semakin
ketat, perusahaan perlu meningkatkan kemampuan pemasarannya supaya sukses. Pendekatan
yang lebih lengkap dan menyeluruh diperlukan, lebih dari sekedar pendekatan tradisional.
Konsep Pemasaran Holistik merupakan pengembangan dari Konsep Pemasaran yang disebabkan
oleh semakin populernya penggunaan internet dan bisnis.
Silahkan anda jelaskan dan analisis penerapan konsep pemasaran holistik di era industri 4.0 saat
ini.
JAWABAN:
Menghadapi perubahan lingkungan yang terus berlanjut seperti persaingan yang semakin ketat,
dunia usaha harus meningkatkan kemampuan pemasarannya agar berhasil.
Diperlukan pendekatan yang lebih komprehensif dan menyeluruh, melampaui pendekatan
tradisional yang sederhana. Konsep pemasaran holistik merupakan evolusi dari konsep
pemasaran akibat semakin meluasnya penggunaan Internet dalam bisnis.
Pendekatan ini didasarkan pada perkembangan, desain, dan implementasi program, proses, dan
aktivitas pemasaran yang dikenal sangat luas dan menggambarkan adanya saling ketergantungan.
Lingkup dan kekompleksan aktivitas pemasaran menjadi dua aspek yang menyatu. Konsep
Pemasaran Holistik mencakup empat komponen, yaitu sebagai berikut.
Faktor eksternal seperti ekologi, politik, hukum, ekonomi, dll dapat mempengaruhi program
pemasaran suatu perusahaan. Unsur ketidakpuasan masyarakat juga termasuk di sini. Alasan
masyarakat tidak puas adalah karena harapan mereka tidak terpenuhi. Dengan demikian,
perusahaan tidak lagi berorientasi pada pelanggan tetapi pada masyarakat atau people. Karena
bisnis selalu berusaha untuk mendatangkan kesejahteraan jangka panjang kepada konsumen dan
masyarakat, maka pengertian konsep pemasaran perlu diperluas pada konsep pemasaran sosial
seperti yang dikemukakan oleh Kotler dan Keller (2007) sebagai berikut. . Konsep pemasaran
komunitas didasarkan pada prinsip bahwa misi organisasi adalah untuk mengidentifikasi
kebutuhan, keinginan, dan kepentingan pasar sasaran dan memberikan kepuasan terhadap
keinginan tersebut secara lebih efektif dibandingkan pesaingnya, untuk mempertahankan atau
meningkatkan kebahagiaan. konsumen dan masyarakat.
Secara umum, era saat ini juga dapat dianggap sebagai era yang berorientasi pada kerakyatan,
termasuk pengembangan sumber daya manusia eksekutif pemasaran. Banyak orang yang
beranggapan bahwa sumber daya alam di dunia sangat terbatas dan sumber daya yang sudah
habis tidak dapat digantikan. Karena selama ini manusia telah memiliki pengalaman dalam
memilih dan mengalokasikan sumber daya tersebut, maka era saat ini juga dapat dianggap
sebagai era kelangsungan hidup. Dalam hal ini, isu-isu seperti penyediaan bahan bakar atau
sumber energi lainnya, air dan udara bersih, serta lingkungan hidup yang menyenangkan menjadi
fokus perhatian. Oleh karena itu, perusahaan juga harus berorientasi pada pasokan. Oleh karena
itu, manajemen pemasaran banyak berkaitan dengan masalah menciptakan dan memberikan
kualitas hidup yang lebih baik. Oleh karena itu, perlu dicari keseimbangan antara kebutuhan
pelanggan, keuntungan perusahaan dan manfaat masyarakat.
Dunia saat ini telah memasuki era revolusi industry 4.0. Salah satu ciri revolusi industri 4.0 yaitu
adanya interkoneksi antara manusia dengan mesin/perangkat melalui internet of things/internet
of people. Semakin berkembangnya teknologi ini tentunya berdampak luas terhadap manusia
baik secara biologis, psikologis maupun sosial. Seperti dua sisi mata uang, dampak dari
perkembangan teknologi pada era revolusi industry 4.0 ini pun menimbulkan dampak secara
positif maupun secara negatif. Revolusi industri 4.0 merupakan revolusi industri keempat.
Pada revolusi industri keempat ini lahirlah istilah machine learning, yaitu mesin yang memiliki
kemampuan belajar, mampu mengenali kesalahan yang dilakukannya sehingga dapat melakukan
koreksi yang tepat untuk meningkatkan hasil selanjutnya. Namun pembelajaran mesin masih
terbatas pada hal-hal tertentu. Di Indonesia, revolusi industri telah memberikan dampak besar
pada seluruh bidang kehidupan. Contoh yang bisa kita lihat setiap hari adalah penjualan,
pembelian online, dan implementasi cryptocurrency. Namun selain dampak positif, dampak
negatif revolusi industri 4.0 juga tidak bisa dihindari. Tidak hanya Indonesia yang terus-menerus
memperdebatkan dampak dari revolusi industri keempat ini, namun juga negara-negara maju
seperti Jepang, Jerman, dan Amerika Serikat, karena revolusi ini masih berlangsung atau bahkan
mungkin baru saja dimulai. Pada prinsipnya, era Revolusi Industri 4.0 memperkuat peran
digitalisasi jaringan produksi dan pasokan, termasuk integrasi informasi dari berbagai sumber
dan lokasi.
Sumber referensi :
http://repository.iainbengkulu.ac.id/6546/1/SKRIPSI%20NOVIA%20KRISNA%20WATI
%20PDF%20BARU.pdf