Anda di halaman 1dari 2

Silahkan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan pedoman BMP Modul 2.

Dalam proses produksinya, PT Komputer Scifindo memiliki beberapa pemicu kos sebagai
berikut:

a. jam mesin perakitan


b. jam tenaga kerja perakitan
c. jumlah bahan baku motherboard
d. jam kerja staf keamanan
e. kwh listrik kantor terpakai
f. meter kubik air

Diskusikan beberapa hal di bawah ini:


1. Kategorikan pemicu-pemicu kos tersebut, apakah tergolong pemicu kos berdasarkan unit
atau non-unit.
2. Pemicu-pemicu kos tersebut akan menjadi biaya bagi PT Komputer Scifindo. Kategorikan
setiap kos yang akan muncul akibat pemicu kos tersebut, apakah tergolong kos variabel, kos
variabel bertahap, kos tetap, kos tetap bertahap, atau kos campuran.

PT Komputer Scifindo menggunakan fokus pengendalian kos berdasarkan identifikasi


aktivitas.

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan aktivitas yang memberi nilai tambah dan yang tidak
memberi nilai tambah yang mungkin terjadi dalam proses produksi PT Komputer Scifindo
beserta contohnya.
4. Jelaskan cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi aktivitas yang tidak memberi
nilai tambah.

Selamat Mengerjakan.
Jawaban
1. Pemicu-pemicu kos tersebut tergolong ke unit (Unit-based driver) karena pemicu-pemicu
kos tersebut akan meningkatkan jumlah kos setiap kali suatu unit produk diproduksi.

2. Menurut saya PT. scifindo masuk ke dalam kategori Kos campuran, karena karakteristik
kos campuran sendiri adalah memiliki karakteristik kos tetap dan karakteristik variable. Dan
semua itu ada di dalam PT. Scifindo.

3. Jelaskan apa yang dimaksud aktivitas pemberi nilai tambah dan yang tidak memberi nilai
tambah, beserta contohnya.
a. Aktivitas pemberi nilai tambah adalah aktivitas yang benar-benar dibutuhkan dilihat dari
sudut kepentingan konsumen (menambah nilai bagi konsumen).
Contohnya : dibutuhkan jam tenaga kerja tambahan agar target waktu penyelesaian bisa
tercapai, sehingga jika target tidak tercapai maka kepuasan konsumen terhadap kinerja
perusahaan akan berkurang.
b. Aktivitas yang tidak memberi nilai tambah adalah aktivitas-aktivitas yang tidak
diperlukan baik bagi konsumen maupun organisasi.
Contoh nya : Jam kerja staf keamanan, jika jam kerja staf keamanan ditambah maka tidak
akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perusahaan, dan akan malah
membebani keuangan perusahaan karena harus membayar biaya lembur staff keamanan.

4. Dalam rangka business process improvement, maka manajer harus terus-menerus


miningkatkan kinerja setiap aktivitas yang dapat dilakukan. Cara-cara yang dapat ditempuh
adalah sebagai berikut:
a. Eliminasi aktivitas boros, jenis aktivitas yang jelas-jelas tidak menambah nilai harus
dikurangi bahkan dihilangkan.
b. Eliminasi akar penyebab masalah, akan lebih baik apabila akar penyebab masalah
dihilangkan daripada hanya mengatasi permasalahan yang mungkin saja hanya
merupakan gejala (symptom).
c. Kurangi beban kerja, kurangi beban kerja dengan tujuan meningkatkan efisiensi kerja
dari value added aktivites, manakala persoalan non-value added activities belum dapat
diatasi.
d. Tingkatkan metode kerja, proses ini tentunya melibatkan suatu penelitian terlebih dahulu
terhadap metode kerja aktivitas yang selama ini dipakai. Beberapa hal yang dapat
diterapkan yaitu, sederhanakan tugas dan metode kerja, terapkan praktik-praktik kerja
yang terbaik, dan terapkan sumber daya – sumber daya alternative.
e. Minimalkan kapasitas tak terpakai, kapasitas menganggur (idle capacity) sebenarnya
mencerminkan pendapatan potensial (potential value), yang tentunya akan memberi
tambahan pendapatan bagi perushaan.

Anda mungkin juga menyukai