Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SISTEM EKONOMI INDONESIA

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA PELAJARAN

EKONOMI

Guru Pembimbing :

Rufaidah Izzatun Nuha, S.Pd

Disusun Oleh (XJ-Kelompok 6) :

Aliv Anjani (06)


Khirsa Dina Saifiyyah (19)
Reyratu Erlangga Ramadhani (31)
Intan Ayu Putri Yusrani (17)
Annisa Nur Azrina Wardoyo (07)
Ahmad Baihaqqi (04)

SMA NEGERI 2 LUMAJANG

2023/2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji sukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Sistem Ekonomi
Indonesia” ini sesuai dengan apa yang diiginkan.

Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas yang telah diberikan, sesuai dengan
ketentuan yang telah diberikan oleh guru pembimbing mata pelajaran Ekonomi SMA Negeri
2 Lumajang.

Kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk perbaikan makalah
ini agar terwujud dengan baik. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan para
pembaca pada umumnya, mohon maaf apabila terjadi kekurangan dalam penyusunan
makalah ini.

Lumajang, 25 Agustus 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................i


DAFTAR ISI........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...................................................................................................2
D. Manfaat Penulisan.................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................3
A. Pengertian Sistem Ekonomi..................................................................................3
B. Landasan Sistem Ekonomi Indonesia....................................................................3
C. Sistem Ekonomi Pancasila....................................................................................5
BAB III PENUTUP.............................................................................................................10
A. Kesimpulan............................................................................................................10
B. Saran......................................................................................................................10
DAFTAR PUSAKA............................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalah ekonomi merupakan yang sering terjadi di semua negara. Oleh karena itu,
dalam Menyikapi dan mengatasi permasalahan tersebut masing-masing negara
memiliki atau menganut sistem ekonomi yang sesuai dengan kondisi dan ideologi
yang ada di negara yang bersangkutan. Seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, maka berkembang pula perilaku ekonomi suatu
masyarakat. Perilaku ekonomi tersebut dapat memicu kemunculan sistem ekonomi
yang beragam, dimana sistem ekonomi diarahkan untuk memenuhi kebutuhan
manusia pada berbagai jenis barang terutama baberdering kebutuhan pokok.
Secara secara teoritis, sistem ekonomi dapat dikatakan sebagai perpaduan dari
aturan-aturan atau cara-cara yang menjadi satu kesatuan dan digunakan untuk
mencapai tujuan dalam perekonomian. Sedangkan menurut Gilarso (1992:486) sistem
ekonomi adalah secara keseluruhan cara untuk mengkoordinasikan perilaku
masyarakat (para konsumen. produsen, pemerintah, bank. Di sebuah misalnya) dalam
menjalankan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, Di sebuah misalnya)
sehingga menjadi satu kesatuan yang teraktu dan dinamis, dan kekacauan dapat
dihindari.
Sistem perekonomian merupakan sistem yang dipakai oleh sebuah negara untuk
mengatur dan mengalokasikan sumber daya yang dikuasainya baik itu milik
perorangan maupun instansi di negara tersebut. Satu sistem ekonomi berbeda dengan
sistem ekonomi yang lain yaitu bagaimana cara sistem itu mengelola faktor
produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu diperbolehkan atau untuk
memiliki keseluruhan faktor produksi. Sementara di sistem ekonomi lainnya, semua
faktor tersebut dikuasai oleh pemerintah.
Sistem perekonomian yang diterapkan di Indonesia adalah sistem perekonomian
Pancasila. Yang artinya sistem perekonomian yang dijalankan di Indonesia harus
berpedoman pada Pancasila. Sehingga secara normatif Pancasila dan UUD 1945
adalah landasan sistem perekonomian yang ada di Indonesia. Namun dalam sejarah

1
bangsa ini, Indonesia tidak hanya menganut satu sistem perekonomian saja selama
pergantian pemertahan, akan tetapi telah beberapa kali sistem Indonesia berganti.
Sistem perekonomian di dunia ada berbagai macam yang diterapkan di masing-
masing negara sesuai dengan kepribadian dari sebuah negara tersebut, ada yang
menerapkan sistem perekonomian kapitalis dan ada juga yang menerapkan sistem
perekonomian bersifat sosialis. Sehingga kita perlu memahami setiap jenis sistem
perekonomian tersebut agar dapat mengetahui bagaimana penerapan dan kelebihan
serta kekurangan dari sistem tersebut.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari pembuatan makalah ini :
1. Apa itu sistem ekonomi Indonesia?
2. Apa saja dasar-dasar hukum sistem ekonomi di Indonesia?
3. Apa dan bagaimana sistem ekonomi Pancasila?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui lebih lanjut
mengenai Sistem Ekonomi Indonesia dan sistem ekonomi yang diterapkan di
Indonesia. Selain itu tujuan lain dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata pelajaran ekonomi SMAN 2 Lumajang.

D. Manfaat Penulisan
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi lebih lanjut mengenai Sistem
Ekonomi Indonesia serta dapat menambah wawasan penulis maupun bagi pembaca
mengenai Sistem Perekonomian yang ada di Indonesia dan sistem ekonomi lainnya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Ekonomi


Menurut para ahli :
1. Gilarso
Sistem ekonomi adalah keseluruhan tata cara untuk mengoordinasikan perilaku
masyarakat (produsen, konsumen, pemerintah, bank dan sebagainya) dalam
menjalankan kegiatan ekonomi (produksi distribusi konsumsi, investasi dan
sebagainya) sehingga terbentuk satu kesatuan yang teratur dan dinamis dan
kekacauan dalam bidang ekonomi dapat dihindari.
2 Gregory Grossman dan M. Manu
Sistem ekonomi adalah sekumpulan komponen-komponen atau unsur-unsur
yang terdiri berhubungan dan berinteraksi melainkan juga saling menopang dan
memengaruhi.
3. McEachem
Seperangkat mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan apa,
bagaimana dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi (what, how, dan for whom).
Berdasarkan definisi-definisi menurut para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa
pengertian dari sistem ekonomi adalah organisasi yang terdiri dan sejumlah
lembaga-lembaga yang berlaku bagi suatu bangsa dalam mengelola sumber-
sumber ekonomi guna memenuhi kebutuhan masyarakat secara nyata berupa
produksi konsumsi, distribusi barang dan jasa Jadi sistem ekonomi Indonesia
adalah seluruh lembaga-lembaga ekonomi yang digunakan bangsa Indonesia dalam
mengelola segala sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.

B. Landasan Sistem Ekonomi Indonesia


Secara normatif, landasan ideal sistem ekonomi Indonesia adalah Pancasila dan
UUD 1945. Dengan demikian maka sistem ekonomi Indonesia adalah sistem ekonomi
yang berorientasi kepada Ketuhanan Yang Maha Esa (berlakunya etika dan moral
agama, bukan materialisme), Kemanusiaan yang adil dan beradab (tidak mengenal
pemerasan atau eksploitasi), Persatuan Indonesia (berlakunya kebersamaan, asas
kekeluargaan, sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi dalam ekonomi), Kerakyatan

3
(mengutamakan kehidupan ekonomi rakyat dan hajat hidup orang banyak), serta
Keadilan Sosial (persamaan emansipasi kemakmuran masyarakat yang utama - bukan
kemakmuran orang- seorang).
Dan butir-butir di atas keadilan menjadi sangat utama di dalam sistem ekonomi
Indonesia. Keadilan merupakan titik tolak proses dan tujuan sekaligus Pasal 33 UUD
1945 adalah pasal utama bertumpunya sistem ekonomi Indonesia yang berdasar
Pancasila, dengan kelengkapannya yaitu Pasal-pasal 18 23 27 (ayat 2) dan 34.
Adapun dasar politik atau bias juga disebut sebagai karakteristik perekonomian
Indonesia yang diatur dalam UUD 1945 pasal 33 tersebut berbunyi :
a. Ayat 1 : Perekonomian disusun sebagai uasaha bersama berdasar atas
kekeluargaan.
b. Ayat 2 : Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai
hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
c. Ayat 3 : Bumi, udara dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai
oleh negara dan digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
d. Ayat 4 : Perekomomian nasional diadakan berdasar atas demokrasi ekonomi
dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, keberlanjutan, berwawasan
lingkungan , kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan
persatuan ekonomi nasional.
e. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-
undang.
Sebagai sistem ekonomi yang berdasarkan Pancasila, sistem perekonomian
Indonesia dalam penerapannya harus menghindari hal-hal negatif sebagai berikut
(Soebandi, 2014).
a. Sistem ekonomi liberal yang bebas, yaitu ekonomi yang menumbuhkan
eksploitasi atau pemerasan terhadap manusia.
b. Sistem ekonomi komando, yaitu sifat negara beserta aparatur ekonomi yang
dominan, mendesak, dan mematikan potensi serta daya kreasi ekonomi swasta.
c. Adanya persaingan yang tidak sehat serta pemusatan kekuatan ekonomi pada
suatu kelompok atau tindakan monopoli yang merugikan masyarakat.
Berdasarkan TAP MPRS XXIII/1966, ditetapkanlah butir-butir Demokrasi
Ekonomi (kemudian menjadi ketentuan dalam GBHN 1973, 1978, 1983, 1988), yang
meliputi penegasan berlakunya Pasal-Pasal 33, 34, 27 (ayat 2), 23 dan butir-butir yang
berasal dari Pasal-Pasal UUDS tentang hak milik yang berfungsi sosial dan kebebasan

4
memilih jenis pekerjaan. Dalam GBHN 1993 butir-butir Demokrasi Ekonomi
ditambah dengan unsur Pasal 18 UUD 1945. Dalam GBHN 1998 dan GBHN 1999,
butir-butir Demokrasi Ekonomi tidak disebut lagi dan diperkirakan "dikembalikan" ke
dalam Pasal-Pasal asli UUD 1945.
Landasan normatif-imperatif ini mengandung tuntunan etik dan moral luhur, yang
menempatkan rakyat pada posisi mulianya, rakyat sebagai pemegang kedaulatan,
rakyat sebagai umat yang dimuliakan Tuhan, yang hidup dalam persaudaraan satu
sama lain, saling tolong- menolong dan bergotong-royong.
Nilai-nilai dasar perekonomian Indonesia menurut UUD 1945 pasal 33 adalah
sebagai berikut.
a. Usaha bersama. Perekonomian disusun atas berdasar usaha bersama antara
pemerintah dan swasta. Pemerintah melalui BUMN bahu-membahu membangun
perekonomian.
b. Usaha vital dikuasai oleh negara dengan keberadaan BUMN . Perusahaan
tambang, perusahaan air minum, maupun kerta api, ditangani oleh negara.
c. Keputusan tentang APBN harus bedasarkan atas hak dan kedaulatan rakyat yang
diwakili oleh aggota DPR.
d. Tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghasilan.
e. Perekonomian diselenggarakan berdasarkan demokrasi ekonomi dengan prinsip
kebersamaan efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan mejaga keseimbangan.

C. Sistem Ekonomi Pancasila


Sistem ekonomi Pancasila merupakan sebuah sistem ekonomi yang muncul pada
tahun 1967 dijalankan dengan nilai dan moral yang terkandung dalam Pancasila
sebagai dasamya. Sistem ekonomi Pancasila ini dijalankan berdasarkan nilai-nilai dan
moral yang terkandung di dalam Pancasila. Sistem ekonomi ini dipilih karena
mengandung makna demokrasi ekonomi. Karena itu, sistem ekonomi Pancasila juga
senng disebut sebagai sistem ekonomi demokrasi.
a. Para Pelopor
Tidak dipat disangkal bahwa hangatnya polemik tentang sistem ekonomi
Indonesia sekitar tahun 1980-1981 berkisar kepada gagasan Mubyarto mengenai
Sistem Ekonomi Pancasila (SEP). Sebutan SEP sebenarnya sudah dilontarkan
terlebih dahulu oleh Emil Salim dalam suatu artikel pada harian Kompas tanggal

5
30 Juni 1966. Buku "Membangun Sistem Ekonomi” karya Mubyarto menegaskan
betapa konsistenmya Pak Muby, demikian dia biasa dipanggil, dalam
memperkenalkan dan mempopulerkan sistem ekonomi yang pas bagi Indonesia
(Kuneoro, 2001 Mubyarto 2000).
Di kalangan para pakar terdapat dua cara pandang terhadap SEP. Pertama jalur
yuridis formal, yang berangkat dari keyakinan bahwa landasan hukum SEP adalah
pasal 33 UUD 1945, yang dilatarbelakangi oleh jiwa Pembukaan UUD 1945 dan
dilengkapi oleh pasal 23, 27 ayat 2, 34, serta penjelasan pasal 2 UUD 1945.
Pelopor jalur ini, misalnya adalah Sri-Edi Swasono dan Potan Arif Harahap.
Jalur kedua adalah jalur orientasi, yang menghubungkan sila-sila dalam
Pancasila. Termasuk dalam kubu ini adalah Emil Salim, Mubyarto, dan Sumitro
Djojohadikusumo. Pada dasamya mereka menafsirkan SEP sebagai sistem
ekonomi yang berorientasi pada sila I, II, III, IV, dan V. Ketiga pelopor ini
berusaha menjabarkan ideologi Pancasila dalam dunia ekonomi dan bisnis.
Agaknya ini sejalan dengan pandangan yang menyatakan bahwa Pancasila
merupakan ideologi terbuka, yang artinya nilai dasarya tetap, namun
penjabarannya dapat dikembangkan secara kreatif dan dinamis sesuai dengan
dinamika perkembangan masyarakat Indonesia (Alfian, 1991).
Adapun perbandingan pemikiran ketiga tokoh tersebut, sebagai berikut
a) Emil Salim
Emil Salim juga mengemukakan rumusan tentang sistem ekonomi
Indonesia. Adapun rumusannya, antara lain :
1) Sistem ekonomi yang khas Indonesia sebaiknya berpegang pada pokok-
pokok pikiran yang tercantum dalam Pancasila.
2) Dari Pancasila, sila keadilan sosial merupakan sila yang paling relevan
untuk ekonomi.
3) Sila keadilan sosial mengandung dua makna yaitu prinsip pembagian
pendapatan yang adil dan prinsip demokrasi ekonomi.
4) Pembagian pendapatan masa penjajahan tidak adil, dikarenakan ekonomi
berlangsung berdasarkan free fight liberalisme.
5) Prinsip demokrasi ekonomi ditegaskan (diatur) dalam UUD 1945 pada
pasal 23, 27, 33, dan 34.
Adapun ideologi Pancasila dalam dunia ekonomi dan bisnis menurut Emil
Salim, antara lain :

6
Sila I : Mengenai etika dan moral agama.
Sila II Ti
: Titik berat pada nuansa manusiawi dalam
menggalang hubungan ekonomi dalam
perkembangan masyarakat.
Sila III : Membuka kesempatan ekonomi secara adil bagi
semua, lepas dari kedudukan suku, agama, ras,
atau daerah.
Sila IV : Bermuara pada pelaksanaan demokrasi ekonomi
dan politik.
Sila V : Memberi warna egalitarian dan socital equity dalam
proses pembangunan.
b) Mubyarto
Adapun ideologi Pancasila dalam dunia ekonomi dan bisnis menurut
Mubyarto, antara lain :
Sila I : Roda perekonomian digerakkan oleh rangsangan
ekonomi, sosial dan moral.
Sila II : Ada kehendak kuat masyarakat untuk mewujudkan
kemerataan sosial (egalitarian), sesuai asas
kemanusiaan.
Sila III : Nasionalisme menjiwai setiap kebijakan ekonomi.
Sila IV : Koperasi merupakan sokoguru perekonomiaan dan
merupakan bentuk paling konkrit dari usaha
bersama.
Sila V : Imbangan yang tegas antara perencaaan di tingkat
nasional dan desentralisasi.
c) Dumitro Djojohadikusumo
Adapun ideologi Pancasila dalam dunia ekonomi dan bisnis menurut
Dumitro Djojohadikusumo, antara lain.
Sila I : Ikhtiar untuk senantiasa hidup dekat dengan Tuhan
YME.
Sila II : Ikhtiar untuk mengurangi dan memberantas
kemiskinan dan penganguran dalam penataan
perekonomian masyarakat.
Sila III : Pola kebijakan ekonomi dan cara

7
penyelenggaraannya tidak menimbulkan kekuatan
yang mengganggu persatuan bangsa dan kesatuan
negara.
Sila IV : Rakyat berperan dan berpartisipasi aktif dalam
usaha pembangunan.
Sila V : Pola pengembangan hasil produksi lebih merata
antargolongan, daerah, kota-desa.
b. Para Pengritik
Pertanyaan yang sering muncul dalam diskusi tentang sistem ekonomi
Indonesia adalah: Sistem ekonomi yang sedang berlangsung di Indonesia
tergolong sistem ekonomi apa?
Ada beberapa pendapat mengenai hal ini. Pertama, pendapat yang mengatakan
bahwa sistem ekonomi Indonesia bukan sistem kapitalisme maupun sosialisme.
Emil Salim (1979) mengatakan bahwa SEP adalah sistem ekonomi pasar dengan
unsur perencanaan. Dengan kata lain, sifat dasar dan kedua sistem ekonomi yang
ada tersebut berada dalam keseimbangan. Mubyarto (1980:74) berpendapat bahwa
SEP mungkin sekali berada di antara kedua sistem ekonomi tersebut, tapi di
luarnya.
Pandangan ini memilki banyak kritikan tajam. Frans Seda, misalnya, menjuluki
pandangan ini sebagai paham "bukan-isme" yaitu paham serba bukan, maksudnya
adalah bukan kapitalisme bukan sosialisme, tidak ada monopoli, tidak ada
oligopoli, tidak ada persaingan bebas yang saling mematikan, dan sebagainya,
Hadi Susastro menyebut orde ekonomi dari masyarakat yang dihuni oleh para
malaikat, masyarakat utopia
Kritikan tajam lain juga datang dari Arief Budiman (1989: 4) yang
menyatakan: “Tampaknya, Mubyarto sendiri belum dapat merumuskan dengan
tepat apa isi SEP-nya. Dia baru berhasil membuat pagar-pagar batas untuk
mengurung `binatang` yang bemama SEP, sambil sesekali meraba-raba dan
menerka-nerka bagaimana persisnya `binatang` ini.”
Pandangan kedua melihat sistem ekonomi Indonesia dalam dataran normatif
maupun dataran positif. Secara normatif menurut UUD 1945, terutama pasal 33
ayat 2 dan 3, sistem ekonomi Indonesia seharusnya condong ke arah sosialisme.
Namun, dewasa ini semakin kuatnya lapisan pengusaha dan munculnya gejala
konglomerasi dan konsentrasi kekuatan ekonomi agaknya membuat tidak dapat

8
menyangkal bahwa kapitalisme telah tumbuh subur dalam negeri ini. Kendati
demikian, menurut pengamatan Sjahrir (1987: 162-164) dilihat dari segi
kepemilikan dan sifat pembentukan harga, sistem ekonomi yang berlangsung di
Indonesia adalah: (1) sistem ekonomi di mana peranan negara lebih dominan (2)
peranan swasta baik nasional maupun asing, tidak kecil (3) harga yang
berlangsung pada umumnya mencerminkan inefisiensi karena jauh lebih tinggi
harga domestik dibandingkan dengan harga internasional.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem ekonomi Indonesia adalah seluruh lembaga-lembaga ekonomi yang
digunakan bangsa Indonesia dalam mengelola segala sumber daya yang ada untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Macam-macam sistem ekonomi terbagi
berdasarkan yang mengatur mekanisme pasar (sistem ekonomi tradisonal, sistem
ekonomi pasar dan sistem ekonomi komando terpimpin) dan berdasarkan yang
mengatur kepemilikan aset (sistem ekonomi kapitalis, sistem ekonomi sosialis dan
sistem ekonomi campuran)
Landasan sistem ekonomi Indonesia adalah Pancasila dan UUD 1945 Pasal 33
UUD 1945 adalah pasal utama bertumpunya sistem ekonomi Indonesia yang berdasar
Pancasila dengan kelengkapannya, yaitu Pasal-pasal 18, 23, 27 (ayat 2) dan 34. Juga
GBHN dan Tap MPR tentang No.XVI/1999 tentang Politik Ekonomi Bagi Demokrasi
Ekonomi.
Sistem ekonomi Pancasila merupakan sebuah sistem ekonomi yang mucul pada
tahun 1967 dijalankan dengan nilai dan moral yang terkandung dalam Pancasila
sebagai dasarnya Sistem ekonomi Pancasila ini dijalankan berdasarkan nilai-nilai dan
moral yang terkandung di dalam Pancasila.

B. Saran
Penulis menyadari makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk kedepannya
penulis akan lebih memperbaikinya lagi. Untuk itu kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca sangat dibutuhkan penulis.

10
DAFTAR PUSAKA

Kuncoro, Mudrajad. 2009. Ekonomi Indonesia. Yogyakarta: UPP STM YKPN.


Putri, Nandita. Perekonomian Indonesia. INA-Rxiv, 27 Feb. 2019. Web.
Setiawan, Parta. 2021. Pengertian Sistem Ekonomi dan Menurut Para Ahli di
https://www.gurupendidikan.co.id/sistemekonomi (diakses pada 24 Agustus 2023).
Augustyas, Dhika. 2011. Sistem Ekonomi Pengertian, Ciri-ciri juga Keunggulan &
Keunggulan di https://dhiasitsme.wordpress.com/2011/03/04/sistem-ekonomi-pengertianciri-
cin-juga-keunggulan-kelemahannya/ (diakses pada 24 Agustus 2023).
Rudianto dan Alam. 2016. Ekonomi. Jakarta: IKAPI

11

Anda mungkin juga menyukai