Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

TUJUAN, MASALAH DAN KEBIJAKSANAAN PEMERINTAH DALAM


EKONOMI

Disusun Guna Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah

TEORI EKONOMI

Dosen Pengampu: Hj. Nurul Hidayati, Lc., M.S.I.

Disusun Oleh :

1. Khoirun Nizar 2140310031


2. Khusnul Khuluq 2140310048
3. Muyassyifa Ayu Aqillah 2140310053

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI ISLAM

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH


2022/2023

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat
serta karunianya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul “Tujuan, Masalah dan Kebijaksanaan Pemerintah dalam
Ekonomi” ini tepat pada waktunya. Sholawat serta salam tak lupa kami haturkan
kepada junjungan kami nabi agung Muhammad saw beserta keluarganya, para
sahabatnya, dan seluruh umatnya yang senantiasa istiqomah hingga akhir zaman.

Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Hj. Nurul Hidayati, Lc., M.S.I. selaku
dosen pada mata kuliah Teori Ekonomi yang telah membantu baik secara moral
maupun materi. Terima kasih juga kepada teman-teman yang telah mendukung
kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Kami
menyadari bahwasanya makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena
itu, kami berharap teman-teman maupun ibu dosen memberikan kritikan serta
saran yang membangun guna menjadi acuan agar kami bisa menulis lebih baik
lagi di masa yang akan datang.

Semoga makalah yang kami buat dapat menambah wawasan dan pengetahuan
bagi para pembaca dan dapat bermanfaat bagi perkembangan dan peningkatan
ilmu pengetahuan.

Penulis

Kudus, 16 September 2022

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................2

C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

A. Tujuan Ekonomi............................................................................................3

B. Masalah Ekonomi.........................................................................................5

C. Kebijaksanaan Pemerintah dalam Ekonomi...............................................11

BAB III PENUTUP...............................................................................................13

Kesimpulan............................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia dalam kehidupan sehari-hari nya pasti akan selalu


membutuhkan sesuatu sebagai pemenuhan hidupnya, agar terciptanya suatu
kesejahteraan dalam kehidupan manusia dalam pemenuhan kebutuhannya,
maka dibutuhkanlah ilmu ekonomi sebagai suatu disiplin ilmu yang
menerangkan proses pengambilan keputusan dalam mengalokasikan sumber
daya dalam pemenuhan kegiatan produksi dan aktivitas konsumsi. Ekonomi
adalah ilmu sosial yang melibatkan studi untuk menetukan pilihan-pilihan dan
mempertimbangkan hal-hal apa saja yang diperlukan dalam pemilihan
tersebut. Ekonomi mikro adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mengkaji
pilihan dan interaksi individu yang memperoduksi dan mengonsumsi satu
produk, dalam satu perusahaan atau industri. Ekonomi makro adalah cabang
ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku ekonomi secara keseluruhan
sekaligus.
Pada perilaku membuat pilihan, secara otomatis telah menciptakan
biaya dan manfaat, di mana biaya adalah sesuatu yang telah dilepas dan
manfaat adalah sesuatu yang telah diterima. Permasalahan utama dalam
perekonomian adalah kelangkaan yang timbul ketika sumber daya yang
terbatas tidak cukup untuk memenuhi permintaan. Kekuatan pelaku individu,
perusahaan, dan anggota lain dari masyarakat untuk memutuskan abagaimana
memainkan peran tiga faktor produksi dari tanah, tenaga kerja, dan modal. 1
Dari pengantar ekonomi di atas yang sudah dipaparkan, maka kita akan
mengidentifikasi apa tujuan, masalah serta bagaiaman kebijaksanaan
pemerintah dalam ekonomi.

1
Paulus Kurniawan dan Made Kembar Sri Budhi, Pengantar Ekonomi Mikro & Makro, CV. Andi Offset,
Yogyakarta, 2015, hlm. 5.

1
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka bisa


didapatkan rumusan masalah adalah sebagai berikut:
1. Apa tujuan ekonomi?
2. Apa masalah dalam ekonomi?
3. Bagaimana kebijakan pemerintah dalam ekonomi?
C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka


dapat diketahui bahwa tujuan peulisannya adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui tentang apa yang menjadi tujuan ekonomi.
2. Untuk mengetahui masalah apa yang ada dalam ekonomi.
3. Untuk mengetahui bagaimana kebijakan pemerintah dalam bidang
ekonomi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tujuan Ekonomi
Ekonomi konvensional telah menyusun dua tujuan yakni pertama
bersifat positif dan berhubungan dengan realisasi efisiensi dan pemerataan
dalam alokasi dan distribusi sumber-sumber daya. Dan kedua normatif dan
diungkapkan dalam bentuk tujuan sosioekonomi yang secara universal
diinginkan, seperti pemenuhan kebutuhan, keadaan kesempatan kerja penuh,
laju pertumbuhan ekonomi yang optimal, distribusi pendapatan yang adil
(merata), stabilitas ekonomi dan keseimbangan lingkungan hidup.
Kedua tujuan tersebut sepintas sangat ideal, karena melayani kebutuhan
individu dan masyarakat. Namun dalam prakteknya, kedua tujuan ini menjadi
tidak konsisten. Bahkan negara-negara yang kaya ternyata tidak mampu
memenuhi tujuan ormatifnya, sekalipun mereka memiliki sumber-sumber
daya yang besar. Jika sebagian tujuan ini terwujud, hal ini hanya dapat
dilakukan dengan merugikan tujuan yang lain. Misalnya, tujuan efisiensi
dengan penggunaan mesin industri diperoleh dengan merugikan tujuan
perluasan kesempatan kerja, atau sebaliknya. Bukti-bukti menunjukan bahwa
kegagalan ini semakin nyata di seluruh belahan dunia.
Ekonomi Islam, berkonsentrasi pada merealisasikan maqasid syari’ah
dan alokasi sumber-sumber daya seperti pada ekonomi konvensional. Tujuan
utama syariah (maqasid syari’ah) adalah mendorong kesejahteraan manusia,
yang terletak pada perlindungan terhadap agama mereka (din), diri (nafs),
akal (aql), keturunan (nasl) dan harta benda (mal). Dengan berpatokan pada
penjelasan maqasid syari’ah di atas, maka dapat dirumuskan bahwa tujuan
ekonomi Islam itu sebagai berikut:
1. Kesejateraan ekonomi dalam kerangka norma moral Islam (dasar
pemikiran yaitu QS. Al-Baqarah ayat 2 & 168, al-Maidah ayat 87-88, al-
Jumu’ah ayat 10).

3
2. Membentuk masyarakat dengan tatanan sosial yang solid, berdasarkan
keadilan dan persaudaraan yang universal (dasar pemikiran yaitu: QS.
Al-Hujurat ayat 13, al-Maidah ayat 8, al-Syu’ara ayat 183).
3. Mencapai distribusi pendapatan dan kekayaan yang adil dan merata
(dasar pemikiran yaitu: QS. Al-An’am ayat 165, an-Nahl ayat 71, al-
Zukhruf ayat 32).
4. Menciptakan kebebasan individu dalam konteks kesejahteraan sosial
(dasar pemikiran yaitu:QS. Al-Ra’du ayat 36, Luqman ayat 22)2

Menurut Rianto dan Euis Amalia dalam bukunya yaitu “Teori


Mikroekonomi:Suatu Perbandingan Ekonomi Islam” mengatakan bahwa
tujuan yang ingin dicapai dalam suatu sistem ekonomi Islam berdasarkan
konsep dasar dalam Islam yaitu tauhid dan berdasarkan rujukan kepada al-
Qur’an dan Sunnah adalah:

1. Pemenuhan kebutuhan dasar manusia meliputi pangan, sandang, papan,


kesehatan, dan pendidikan untuk setiap lapisan masyarakat.
2. Memastikan kesetaraan kesempatan untuk semua orang.
3. Mencegah terjadinya pemusatan kekayaan dan meminimalkan
ketimpangan dana distribusi pendapatan dan kekayaan di masyarakat.
4. Memastikan kepada setiap orang kebebasan untuk mematuhi nilai-nilai
moral.
5. Memastikan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi.

Empat nilai utama yang dapat ditarik dari ekonomi Islam adalah:

1. Peranan positif dari negara, sebagai regulator yang mampu memastikan


kegiatan ekonomi berjalan dengan baik sehingga tidak ada pihak yang
merasa dirugikan oleh orang lain.
2. Batasan moral atas kebebasan yang dimiliki, sehingga setiap individu
dalam setiap melakukan aktivitasnya akan mampu pula memikirkan
dampaknya bagi orang lain.
2
Dewi Maharani, “Ekonomi Islam: Solusi Terhadap Masalah Sosial-Ekonomi”, Intiqad: Jurnal Agama dan
Pendidikan Islam, Vol.10 (2018), 28.

4
3. Kesetaraan kewajiban dan hak, hal ini mampu menyeimbangkan antara
hak yang diterima dan kewajiban yang harus dilaksanakan.
4. Usaha untuk selalu bermusyawarah dan bekerja sama, sebab hal ini
menjadi salah satu fokus utama dalam ekonomi Islam.

B. Masalah Ekonomi
Ekonomi merupakan studi tentang manusia, di mana terjadi
pertentangan antara kebutuhan dan keinginan manusia yang sifatnya tidak
terbatas, berbenturan dengan kapasitas sumber daya yang terbatas. Oleh
karenanya, ekonomi hadir tentang bagaimana menggunakan atau
mengalokasikan sumber-sumber daya ekonomi yang terbatas jumlahnya
tersebut untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sebaik-baiknya. Sehingga
yang menjadi masalah pokok dalam suatu sistem ekonomi adalah masalah
kelangkaan (scarcity). Kebutuhan manusia meliputi kebutuhan fisik dasar
akan makanan, pakaian, keamanan, kebutuhan sosial, serta kebutuhan
individu akan pengetahuan, dan suatu keinginan untuk mengekspresikan diri.
Sementara keinginan adalah bentuk kebutuhan manusia yang dihasilkan oleh
budaya dan kepribadian individual. Manusia mempunyai keinginan yang
nyaris tanpa batas tetapi sumber dayanya terbatas. Jadi mereka akan memilih
produk yang memberi nilai dan kepuasan paling tinggi untuk uang yang
dimilikinya. Dengan keinginan dan sumber daya yang dimiliki manusia
menciptakan permintaan akan produk dengan manfaat yang paling
memuaskan.
Permintaan adalah keinginan manusia yang didukung oleh kemampuan
daya beli seseorang. Keinginan dapat berubah menjadi permintaan bilamana
disertai dengan daya beli. Konsumen memandang produk sebagai kumpulan
manfaat dan memilih produk yang memberikan kumpulan terbaik untuk uang
yang mereka keluarkan. Tidaklah dapat dikatakan sebaagai suatu permintaan
apabila keinginan tersebut tidak disertai dengan kemampuan untuk membeli
suatu produk atau jasa tersebut.

5
Berdasarkan pandangan atas kebutuhan dan persyaratan apa yang
dibutuhkan untuk memenuhinya, akan berlanjut kepada kelangkaan relatif
atas pemenuhan kebutuhan dalam rangka pencapaian nilai yang lebih tinggi
dan pencapaian suatu tujuan tertentu. Dalam pandangan ekonomi
konvensional “ilmu ekonomi adalah studi tentang pemanfaatan sumber daya
yang langka atau terbatas (scarcity) untuk memenuhi kebutuhan manusia
yang tidak terbatas (unlimited).”
Secara umum, ilmu ekonomi adalah studi tentang pilihan atas berbagai
kebutuhan dan keinginan manusia yang dibatasi oleh sumber daya yang
sifatnya terbatas. Kelangkaan tidak dapat terelakkan dalam kehidupan
manusia dan telah menjadi pusat permasalahan ekonomi. Namun apakah
sumber daya masyarakat itu? Lalu kenapa kelangkaan tersebut terjadi?
Kemudian konsekuensi apa yang didapat dari terjadinya kelangkaan? Sumber
daya terdiri atas sumber daya alami dan sumber daya buatan. Sumber daya
alami terdiri atas sumber daya alam dan sumber daya manusia. Adapun
sumber daya buatan adalah modal dan pengusaha. Para ahli ekonomi
menamakan seluruh sumber daya ini sebagai faktor-faktor produksi, sebab
mereka ini digunakan untuk memproduksi barang-barang yang dibutuhkan
orang. Barang-barang yang dihasilkan atau diproduksi dinamakan
komoditas. Komoditas dapat dipisahkan menjadi barang atau jasa, dimana
barang selalu berwujud sedangkan jasa tidak berwujud.3
1. Masalah Ekonomi Mikro
Masalah ekonomi mikro terkait dengan tiga pokok yaitu, barang
apa yang diproduksi dan berapa jumlahnya? Bagaimana cara
memproduksinya? Dan untuk siapa barang tersebut diproduksi? Setiap
masyarakat menghadapi dan harus memecahkan tiga permasalahan
tersebut:
a) Apa yang harus diproduksi dan dalam jumlah berapa barang tersebut
diproduksi (WHAT).

3
M. Nur Rianto Al Arif & Euis Amalia, Teori Mikroekonomi:Suatu Perbandingan Ekonomi Islam Dan
Ekonomi Konvensional, Kencana, Jakarta, 2010, Hlm. 19-20.

6
b) Bagaimana sumber-sumber ekonomi (faktor-faktor produksi) yang
tersedia harus digunakan untuk memproduksi barang-barang tersebut
secara optimal (HOW).
c) Untuk siapa barang-barang tersebut diproduksikan; atau bagaimana
barang-barang tersebut dibagikan di antara warga masyarakat (FOR
WHOM).
Masyarakat memecahkan ketiga permasalahan ekonomi pokok
tersebut dengan berbagai cara mulai dari kebiasaan, tradisi, insting,
komando (paksaan) sampai kepada mekanisme harga di pasar. Dalam
dunia ekonomi modern saat ini untuk memecahkan permasalahan
tersebut adalah dengan menyarahkannya kepada mekanisme harga
dipasar. Gerak harga (mekanisme harga) dari setiap barang dan faktor
produksi bisa memecahkan ketika masalah ekonomi pokok dari
masyarakat dengan jalan:
a) Bila masyarakat menghendaki lebih banyak akan sesuatu barang,
maka harga barang tersebut akan naik. Sehingga penjual
memperoleh keuntungan yang lebih besar, selanjutnya produsen
akan memperbesar kapasitas produksinya atas produk tersebut,
akibat peningkatan kapasitas produksi maka total barang akan
bertambah. Barang akan semakin ditingkatkan produksinya sampai
dengan batas maksimal yang dapat diproduksi, sampai dengan batas
maksimal di mana penawaran lebih tinggi dari permintaan, maka
harga barang tersebut akan menurun dan akhirnya produsen akan
menurunkan kapasitas produksinya. Proses sebaliknya akan terjadi
bila harga turun. Jadi gerak harga-harga barang menentukan apa dan
berapa setiap barang akan tersedia (diproduksikan) di dalam
masyarakat. (Masalah What);
b) Barang dihasilkan dari proses pengkombinasian faktor-faktor
produksi oelh produsen, faktor-faktor produksi ini merupakan
kombinasi paling efisien dan efektif bagi perusahaan dalam proses
produksinya. Bila harga sesuatu faktor produksi naik, maka produsen

7
akan berusaha mengadakan penghematan penggunaan faktor tersebut
dan menggunakan lebih banyak faktor-faktor produksi yang lain
untuk proses produksinya, dan berusaha mencari barang substitusi
yang paling efisien dalam produksinya. Gerak harga faktor produksi
menentukan kombinasi optimal yang digunakan produsen dalam
proses produksinya. (Masalah How);

c) Barang-barang hasil produksi dijual baik oleh produsen maupun


konsumen. Konsumen membayar harga barang-barang hasil
produksi oleh produsen tersebut dari penghasilan yang diterimanya,
di mana peghasilan yang didapat oleh konsumen tersebut bersumber
dari penjualan jasa-jasa atas faktor produksi yang dimilikinya kepada
produsen berupa upah dari tenaga yang mereka keluarkan kepada
produsen.pola distribusi penghasilan antar warga masyarakat tidak
hanya ditemukan oleh harga faktor-faktor produksi saja tetapi juga
oleh pola kepemilikan. Semakin terpusat suatu kepemilikan, maka
akan semakin terpusat pula distribusi barang-barang di masyarakat.
Gerak harga barang dan faktor produksi menentukan distribusi
barang-barang yang dihasilkan di dalam masyarakat antarwarga
masyarakat. (Masalah For Whom).4
2. Masalah Ekonomi dalam Konteks Ekonomi Makro
Objek permasalahan ekonomi makro antara lain adalah masalah
pertumbuhan ekonomi, masalah ketidakstabilan kegiatan ekonomi, dan
neraca pembayaran.
a) Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah perkembangan kegiatan dalam
perekonomian yang menyebabkan kapasitas barang dan jasa yang
diproduksi dalam masyarakat meningkat.
b) Masalah Ketidakstabilan Kegiatan Ekonomi

4
M. Nur Rianto Al Arif & Euis Amalia, Teori Mikroekonomi:Suatu Perbandingan Ekonomi Islam Dan
Ekonomi Konvensional, Kencana, Jakarta, 2010, Hlm. 22-23.

8
Dalam sistem ekonomi bebas atau sistem ekonomi pasar, kegiatan
ekonomi sering mengalami pasang surut. Kadang kala pertumbuhan
ekonomi maju pesat dan kadang kala berjalan lambat, bahkan kadang-
kadang merosot.
c) Masalah Pengangguran
Pengangguran adalah suatu kondisi ketika seseorang yang dikategorikan
dalam golongan angkatan kerja yang ingin memperoleh pekerjaan tetapi
belum dapat memperolehnya.
d) Masalah Inflasi
Inflasi adalah suatu keadaan di mana harga naik secara umum dan terus
menerus
e) Masalah Neraca Perdagangan
Neraca perdagangan atau balance of trade adalah ikhtisar yang
menunjukkan selisih antara nilai transaksi ekspor dan impor suatu negara
dalam jangka waktu tertentu.

Masalah ekonomi merupakan masalah yang tidak terelakkan akan


terjadi pada setiap individo, masyarakat, negara, bahkan dunia . masalah
ekonomi yang biasannya dihadapi masyarakat kesejahteraan mereka
berkurang. Selain itu pengangguran juga merupakan masalah ekonomi yang
dihadapi negara pada umumnya sebagai akibat dari kemiskinan itu sendiri.
Inti dari maslaah ekonomi yang kita pahami selama ini adalah kebutuhan
manusia yang tidak terbatas sedangkan alat pemuas kebutuhan terbatas. Para
ahli ekonomi konvensional menyebutnya sebagai masalah kelangkaan.
Kelangkaan atau kekurangan berlaku sebagai akibat dari ketidakseimbangan
antara kebutuhan masyarakat dengan faktor-faktor yang tersedia dalam
masyarakat.5
Pendapat diatas berbeda dengan konsep ekonomi yang diungkapkan
oleh para ekonomi muslim, salah satunya adalah Baqir As-Sadr. Beliau
berpendapat bahwa sumber daya pada hakikatnya melimpah dan tidak

5
Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2015, Hlm.17.

9
terbatas. Pendapat ini didasari oleh dalil yang menyatakan, bahwa alam
semesta ini diciptakan oleh Allah dengan ukuran yang setepat-tepatnya.
Segala sesuatu nya telah diukur secara sempurna. Allah juga telah
memberikan sumber daya yang cukup bagi seluruh manusia. Baqr As-Sadr
juga menolak pendapat yang menyatakan bahwa keinginan manusia tidak
terbatas. Ia berpendapat, bahwa manusia akan berhenti mengonsumsi suatu
barang dan jasa jika tingkat kepuasan terhadap barang dan jasa menurun atau
nol. Menurut ulama ini, yang menjadi sumber utama masalah ekonomi adalah
tidak meratanya distribusi sumber daya diantara manusia.6

6
Rozalinda, Ekonomi Islam Teori dan Aplikasinya pada Aktivitas Ekonomi, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2016, Hlm. 31.

10
C. Kebijaksanaan Pemerintah dalam Ekonomi
1. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal adalah di mana suatu kebijakan yang berkaitan
dengan pasar barang dan jasa. Kebijakan fiskal ditentukan oleh pemerintah
dan Dewan Perwakilan Rakyat dengan cara mengubah besarnya penetapan
pajak kepada para wajib pajak yang pelaksanannya dilakukan oleh seluruh
wajib pajak dan pemungutan dan pengawasannya dilakukan oleh aparat
pemerintah. Oleh karena itu, kebijakan fiskal adalah penyesuaian dalam
pendapatan dan pengeluaran pemerintah sebagaimana ditetapkan dalam
anggaran pendapatan dan belanja negara yang disingkat APBN untuk
mencapai kestabilan ekonomi yang lebih baik dan laju pembangunan
ekonomi yang dikehendaki yang umumnya ditetapkan dalam rencana
pembangunan. Dengan pemahaman ini, menjadi wajar bahwa kebijakan
fiskal mengalami perubahan dari tahun ke tahun.
2. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah di mana suatu kebijakan yang berkaitan
tentang pasar uang. Kebijakan moneter adalah kebijakan pengendalian
besaran moneter seperti jumlah uang beredar, tingkat bunga dan kredit
yang dilakukan oleh bank sentral. Kebijakan moneter juga ditetapkan oleh
otoritas moneter yang dalam hal ini adalah bank sentral yaitu dengan cara
mengubah besaran moneter dan suku bunga uang serta pelaksanaannya
dilakukan oleh otoritas moneter dan lembaga keuangan.
Sebagaimana diuraikan di atas, kedua kebijakan ini yaitu untuk
mempertahankan stabilitas ekonomi atau bahkan untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi sehingga kesejahteraan masyarakat terwujud.
Dalam pelaksanannya, kebijakan itu dapat diterapkan dengan serentak atau
salah satunya. Kebijakan dengan mengubah-ubah penetapan pajak atau
kebijakan fiskal karena adanya keinginan pemerintah untuk mengubah
pedapatan pemerintah yang bersumber dari wajib pajak, yang nantinya
digunakan untuk mengubah kemampuan pemerintah dalam mendanai

11
programnya dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi atau
kesejahteraan masyarakat. Kebijakan moneter dengan mengubah-ubah
jumlah uang beredar atau suku bunga uang ditujukan untuk meningkatkan
pendapatan masyarakat melalui peningkatan investasi dan produksi
sehingga penignkatan ekonomi dapat diwujudkan. Oleh karena itu, kedua
kebijakan ini sangat penting dalam mempertahankan stabilitas ekonomi
dan bahkan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara.7

7
Wayan Sudirman, Kebijakan Fiskal dan Moneter: Teori dan Empirikal, Karisma Pura Utama, Jakarta, 2014,
Hlm. 1-2

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Ekonomi konvensional telah menyusun dua tujuan yakni pertama
bersifat positif dan berhubungan dengan realisasi efisiensi dan pemerataan
dalam alokasi dan distribusi sumber-sumber daya. Dan kedua normatif dan
diungkapkan dalam bentuk tujuan sosioekonomi yang secara universal
diinginkan. Ekonomi hadir tentang bagaimana menggunakan atau
mengalolkan sumber-sumber daya ekonomi yang terbatas jumlahnya tersebut
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sebaik-baiknya. Sehingga yang
menjadi masalah pokok dalam suatu sistem ekonomi adalah masalah
kelangkaan (scarcity). Masalah ekonomi konvensional beerbeda dengan
masalah ekonomi menurut salah satu ulama yaitu karena kurang meratanya
pendistribusian sumber daya alam.

Kebijakan pemerintah dalam ekonomi ada dua macam, ada kebijakan


fiskal dan kebijakan moneter. Kebijakan fiskal adalah di mana suatu kebijakan
yang berkaitan dengan pasar barang dan jasa. Kebijakan fiskal ditentukan oleh
pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat. Kebijakan moneter adalah di mana
suatu kebijakan yang berkaitan tentang pasar uang. Kebijakan moneter adalah
kebijakan pengendalian besaran moneter seperti jumlah uang beredar, tingkat
bunga dan kredit yang dilakukan oleh bank sentral.

13
DAFTAR PUSTAKA

Kurniawan, Paulus dan Made Kembar Sri Budhi (2015). Pengantar Ekonomi
Mikro & Makro. Yogyakarta:CV Andi Offset.

Maharani, Dewi (2018). “Ekonomi Islam: Solusi Terdapat Masalah Sosial-


Ekonomi”. Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam. Vol. 10

Rianto, Nur Al Arif dan Euis Amalia (2010). Teori Mikroekonomi:Suatu


Perbandingan Ekonomi Islam Dan Ekonomi Konvensional.
Jakarta:Kencana.

Rozalinda (2016). Ekonomi Islam Teori Dan Aplikasinya Pada Aktivitas Ekonomi.
Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.

Sudirman, Wayan (2014). Kebijakan Fiskal dan Moneter: Teori dan Empirikal.
Jakarta:Karisma Pura Utama.

Sukirno, Sadono (2015). Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta:PT Raja


Grafindo Persada.

14

Anda mungkin juga menyukai