1
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala karunianya
sehingga kita di mudahkan dalam menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“pengertian dan perbedaan ekonomi makro dan mikro” dan sholawat serta salam
semoga terlimpahkan kepada kekasih kita nabi Muhammad SAW yang telah
mengajarkan kita dalam segala hal yang baik salah satunya untuk selalu baik dalam
bermu’amalah.
Kami menyadari dalam pembuataan makalah ini masih terdapat banyak sekali
kekurangan dan kesalahan dalam penggunaan dan penetapan kata yang baik dan
benar, dan untuk meningkatkan kemampuan kita dalam membuat makalah kami
meminta kritik dan saran dari teman-teman agar kami dapat evaluasi dalam membuat
makalah selanjutnya .
Semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan
dapat memahami permasalahan yang kami angkat dalam makalah ini. Semoga Allah
SWT membalas kebaikan kita semua. Aamin
2
DAFTAR ISI
BAB I.............................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................4
Latar Belakang............................................................................................................4
RUMUSAN MASALAH...........................................................................................4
TUJUAN PENULISAN.............................................................................................5
BAB II............................................................................................................................6
PEMBAHASAN............................................................................................................6
Pengertian Ekonomi Makro Dalam Islam..................................................................6
Masalah-Masalah Dalam Ekonomi Makro Islam.......................................................7
Konsep Dasar Ekonomi Makro Islam........................................................................8
Kebijakan Ekonomi Makro Pada Masa Rasulullah SAW........................................10
Kebijakan Ekonomi Makro Pada Masa Khulafaur Rasyidin...................................10
BAB III.........................................................................................................................14
A. Pengertian Ekonomi Mikro Dalam Islam............Kesalahan! Bookmark tidak
ditentukan.
B. Permasalahan Ekonomi (Islam Versus Konvesional)..........................................16
BAB IV........................................................................................................................18
A. Perbedaan Ekonomi Makro Dan Mikro Dalam Islam.........................................19
KESIMPULAN:...........................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................21
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam studi ekonomi,dua konsep utama yang sering dibahas adalah ekonomi
makro dan mikro. Ekonomi makro mempertimbangkan aspek ekonomi secara
keseluruhan, sementara ekonomi mikro meneliti unit ekonomi individual. Dalam
konstek islam, kedua konsep ini memiliki impikasi yang mendalam terhadap
prinsip prinsip ekonnomi yang di atur oleh aturan agama.
B. RUMUSAN MASALAH
4
4. Kebijakan ekonomi makro pada masa rasulullah dan pada masa
khulafaurrasyidin.
5. Perbedaan Ekonomi Makro Dan Mikro Dalam Islam.
C. TUJUAN PENULISAN
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
adalah kajian tentang perilaku manusia sebagai hubungan antara tujuan-tujuan dan
alat-alat pemuas yang langka yang mengandung pilihan dalam penggunaannya.
Namun ada literasi lain mengatakan “Pilihan dan Penggunaan Sumberdaya”
Dengan demikian yang perlu dijawab ilmu ini adalah bagaimana mengatasi
kelangkaan itu. Tentu saja kajian tentang perilaku manusia atau bagaimana
menentukan pilihan dan penggunaan barang dan jasa sangat berhubungan erat
dengan cara pandang seseorang terhadap sesuatu serta nilai-nilai apa yang ada pada
dirinya. Disinilah persoalan spiritual (religi) menjadi menarik sekaligus merupakan
peluang bagi Islam agar dapat memberikan jawaban terhadap tujuan-tujuan, pihan-
pilihan dan penggunaan sumber daya tersebut. Beberapa pokok pembahasan dalam
ekonomi makro islam meliputi:
1. Zakat dan Infaq: prinsip zakat (pajak penghasilan) dan infaq (sumbangan)
menjadi bagian integral dalam ekonomi makro islam. Zakat adalah kewajiban
bagi umat muslim untuk memberikan sebagian dari pendapatan mereka kepada
yang membutuhkan.
7
b) Masalah jangka panjang atau masalah pertumbuhan. Masalah ini adalah
mengenai bagaimana “menyetir” perekonomian agar ada keserasian antara
pertumbuhan penduduk, pertambahan kapasitas produksi, dan tersedianya dana
untuk investasi. Tujuannya agar terhindar dari 3 penyakit di atas hanya saja
waktunya panjang ( 5 tahun, 10 tahun bahkan 50 tahun)
Yang akan kita bahas disini adalah masalah pertama; yakni stabilisasi,
masalah kedua akan dibahas selanjutnya (jika waktu memungkinkan). Dalam
analisa jangka pendek faktor- faktor berikut kita anggap tidak berubah atau
tidak bisa kita ubah:
a) Kapasitas total dari perekonomian kita
b) Jumlah penduduk dan jumlah angkatan kerja
c) Lembaga-lembaga sosial, politik dan ekonomi yang ada.
8
dari satu sisi. Sedangkan dari sisi lain adalah Al-Qur’an al-Karim dan As-Sunnah
Nabawiyah yang berbahasa Arab. Karena itu, berbagai terminologi dan substansi
ekonomi yang sudah ada, haruslah dibentuk dan disesuaikan terlebih dahulu dalam
kerangka Islami. Atau dengan kata lain, harus digunakan kata dan kalimat dalam
bingkailughawi. Supaya dapat disadari pentingnya titik permasalahan ini.
Karena dengan gemblang, tegas dan jelas mampu member pengertian yang benar
tentang istilah kebutuhan, keinginan, dan kelangkaan (al nudrat) dalam upaya
memecahkan problematika ekonomi manusia. Sebelum kita mengkaji lebih jauh
tentang hakikat ekonomi Islam, maka ada baiknya diberikan beberapa pengertian
tentang ekonomi islam yang dikemukakan oleh para ahli ekonomi islam.
1. M. Akram Khan
Islamic economics aims the study of the human falah (well-being) achieved by
organizing the resources of the earth on the basic of cooperation and
participation. Secara lepas dapat diartikan bahwa ilmu ekonomi makro Islam
bertujuan untuk melakukan kajian tentang kebahagiaan hidup manusia yang
dicapai dengan mengorganisasikan sumber daya alam atas dasar bekerja sama
dan partisipasi.
2. Muhammad Abdul Manan
Islamic economics is a social science which studies the economics problems
of a people imbued with the values of Islam. Jadi, menurut Manan ilmu ekonomi
makro Islam adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-
masalah ekonomi masyarakat yang diilhami oleh nilai-nilai Islam.
3. M. Umar Chapra
Islamic economics was defined as that branch of knowledge which helps
realize human well-being through an allocation and distribution of scarce
resources that is in conformity with Islamic teaching without unduly curbing
individual freedom or creating continued macro economics and ecological
imbalances. Jadi, menurut Chapra ekomi makro Islam adalah sebuah
pengetahuan yang membantu upaya realisasi kebahagiaan manusia melalui
alokasi dan distribusi sumber daya yang terbatas yang berada dalam koridor
yang mengacu pada pengajaran islam tanpa memberikan kebebasan individu
atau tanpa perilaku makro-ekonomi yang berkesinambungan dan tanpa
ketidakseimbangan lingkungan.
9
Dari definisi-definisi yang dikemukakan di atas, kita dapat memunculkan suatu
pertanyaan apakah ilmu ekonomi makro islam bersifat positif atau normatif?
Menurut Chapra, ekonomi Islam jangan terjebak oleh pendekatan positif dan
normatif. Karena sesungguhnya pendekatan itu saling melengkapi dan bukan
saling menafikan.
Sedangkan Manan mengatakan bahwa, ilmu ekonomi makro Islam adalah
ilmu ekonomi positif dan normatif. Jika ada kecenderungan beberapa ekonomi
yang sangat mementingkan positivisme dan sama sekali tidak mengajukan
pendekatan normatif atau sebalikya, tentu sangat disayangkan.
Perkembangan ekonomi islam menjadi suatu yang tidak dapat dipisahkan dari
perkembangan sejarah islam. Pemikiran islam diawali sejak Nabi Muhammad
SAW dipilih sebagai Rasul. Rasulullah saw mengeluarkan sejumlah kebijakan
yang menyangkut berbagai hal yang berkaitan dengan masalah kemasyarakatan,
selain masalah hukum, politik, dan juga masalah perniagaan atau ekonomi.
Masalah-masalah ekonomi umat menjadi perhatian utama Rasulullah saw, karena
masalah ekonomi merupakan pilar penyangga keimanan yang harus diperhatikan.
Adapun perkembangan pemikiran pada masa-masa tersebut salah satunya adalah:
Kebijakan Fiskal pada Masa Rasulullah SAW
Pada zaman Rasulullah saw pemikiran dan mekanisme kehidupan politik di
negara islam bersumber dan berpijak pada nilai-nilai aqidah. Lahirnya kebijakan
fiskal di dalam dunia islam dipengaruhi oleh banyak factor, salah satunya karena
fiskal merupakan bagaian dari instrument ekonomi public. Untuk itu factor-faktor
seperti social, budaya dan politik termasuk di dalamnya.Tantangan Rasulullah saw
sangat besar dimana beliau dihadapkan pada kehidupan yang tidak menentu baik
dari kelompok internal maupun eksternal, dalam kelompok internal Rasulullah saw
harus menyelesaikan masalah bagaimana menyatukan antara kaum ansar dan kaum
muhajirin paska hijrah dari mekkah ke madinah.
Sementara tantangan dari kelompo eksternal yaitu bagaimana Rasul bisa
mengimbangi ronrongan dari kaum kafir quraisy. Akan tetapi Rasulullah saw dapat
mengatasi semua permasalahanya berkat pertolongan Allah swt. Di dalam sejarah
10
islam keuangan publik berkembang bersamaan dengan pengembangan masyarakat
muslim dan pembentukan warga Negara islam oleh Rasulullah saw paska hijrah.
E. Kebijakan Ekonomi Makro Pada Masa Khulafaur Rasyidin
11
boleh dikatakan pemerintahan umar bin khatab r.a merupakan masa keemasan
dalam sejarah islam. Dalam aspek ekonomi, system ekonomi yang dikembangkan
berdasrkan keadilan dan kebersamaan, system tersebut didasarkan pada prinsip
pengembalian sebagian kekayaan orang-orang kaya untuk dibagikan kepada orang-
orang miskin.
12
Adapun hal dan prestasi yang berhasil dilakukan selama beliau memimpin adalah:
A. Kebijakan Ekonomi
Strategi yang dipakai adalah dengan cara penanganan urusan kekayaan
negara, disamping urusan pemerintahan. Beliau memimpin dengan
menggunakan 3 dasar, yaitu
a. Negara islam mengambil kekayaan umum dengan benar.
b. Negara memberikan hak atas kekayaan umum dan tidak ada pengeluaran
kecuali dengan haknya.
c. Negara tidak menerima harta kekayaan dari hasil yang kotor.
13
lalu tindakan efektif diterapkan dalam rangka pengembangan sumber daya alam.
hal-hal yang dilakukan beliau, diantaranya:
a. Pembangunanpengairan
b. Pembentukan organisasi kepolisian untuk menjaga keamanan perdagangan.
c. Kebijakan pembagian lahan luas milik raja persia kepada individu dan hasilnya
mengalami peningkatan bila dibandingkan pada masa umar. Pembangunan
gedung pengadilan, guna penegakan hukum.
15
BAB III
16
menurut persepsinya masing-masing. Pembahasan prilaku konsumsi ekonomi
mikro konvensional hanya memperhatikan perubahan pada variabel ekonomi,
seperti harga dan pendapatan. Sedangkan dalam pembahasan ekonomi mikro
islam, justru faktor moral dan norma yang terangkum dalam tatanan syari’ah akan
ikut menjadi variabel yang penting dan perlu dijadikan sebagai alat analisis.
Ekonomi mikro islam menjelaskan bagaimana sebuah keputusan diambil oleh
setiap unit ekonomi dengan memasukkan batasan-batasan syari’ah sebagai variabel
yang utama.
Dalam ekonomi mikro islam, kita menganggap bahwa basic ekonomi (variabel-
variabel ekonomi) hanya memenuhi segi necessary condition, sedangkan moral
dan tatanan syari’ah akan memenuhi unsur sufficient condition dalam ruang
lingkup pembahasan ekonomi mikro. Isu pokok yang dianalisis dalam teori
mikroekonomi adalah: bagaimanakah caranya menggunakan faktor-faktor produksi
yang tersedia secara efisien agar kemakmuran masyarakat dapat dimaksimumkan?
Analisis seperti ini dibuat berdasarkan kepada pemikiran bahwa (i) kebutuhan dan
keinginan manusia tidak terbatas, sedangkan (ii) kemampuan faktor-faktor
produksi menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
masyarakat adalah terbatas. Berdasarkan kepada kedua pemikiran ini, teori
mikroekonomi bertitik tolak kepada pemisalan bahwa faktor-faktor produksi yang
tersedia selalu sepenuhnya digunakan. Keadaan ini mendorong masyarakat untuk
memikirkan cara yang paling efisien dalam menggunakan faktor-faktor produksi
yang tersedia. Makro berarti besar.
17
Ekonomi konvensional mendefinisikan bahwa masalah ekonomi muncul
karena adanya keinginan manusia yg tidak terbatas, sedangkan sumber daya
yang tersedia untuk memuaskan keingainan manusia jumlahnya terbatas.
Mazhab baqir menolak pernyataan ini. Menurut mereka, islam tidak mengenal
adanya sumber daya yg terbatas. Dalilnya “Allah SWT telah menciptakan
sesuatu sudah terukur dengan sempurna” sebenarnya Allah SWT telah
memberikan sumber daya yang cukup bagi seluruh manusia di dunia. Baqir juga
menolak pendapat yang menyatakan bahwa keinginan manusia tidak terbatas itu
tidak benar faktanya manusia akan berhenti minum jika rasa dahaganya sudah
terpuaskan.
2. Mazhab Mainstream
Mazhab ini justru setuju bahwa masalah ekonomi muncul karena sumber
daya terbatas yang dihadapkan pada keinginan manusia yangg tidak terbatas.
Misalnya total permintaan dan penawaran beras diseluruh dunia berada pada
titik ekuilibrium. Namun jika kita berbicara pada tempat dan waktu tertentu,
maka sangat mungkin terjadi kelangkaan sumber daya. Hal ini sering terjadi
suplai beras di Etiopia dan Bangladesh misalnya lebih langka dibandingkan di
Thailand. Jadi, keterbatasan sumber daya memang ada, bahkan diakui pula oleh
islam, sedangkan keinginan manusia yang tidak terbatas dianggap sebagai hal
yang alamiah. Dalil nya adalah
“bermegah-megahan telah melalaikan kamu sampi kamu masuk keliang
kubur ..(QS At Takasur 11)
Jadi pandangan mazhab ini hampir tidak ada bedanya dengan konvensional.
Letak perbedaannya dalam cara menyelesaikan masalah. Dilema sumber daya
yang terbatas versus keinginan manusia yang tidak terbatas memaksa manusia
18
untuk melakukan pilihan atas keinginannya. Dari yang paling penting sampai
yang paling tidak penting. Dalam ekonomi konvensional, pilihan dan penentuan
skala prioritas dilakukan berdasarkan selera pribadi masing masing. Manusia
boleh mempertimbangkan tuntutan agama boleh juga mengabaikannya. Dengan
kata lain mempertuhankan hawa nafsunya. Nah di ekonomi islam keputusan
pilihan tidak dapat dilakukan semaunya selalu dipandu oleh alquram dan hadist.
Mereka yakin islam pasti benar tetapi ekonomi islam belum tentu benar
karena ekonomi islam adalah hasil tafsiran manusia atas alquran dan as sunnah,
sehingga nilai kebenarannya tidak mutlak. Proposisi dan teori yang diajukan
oleh ekonomi islam harus selalu diuji kebenarannya sebagaimana yang
dilakukan terhadap ekonomi konvesional.
19
20
BAB IV
21
Ruang lingkup ekonomi mikro meliputi teori produksi, permintaan dan
penawaran, pasar dan mekanisme harga, teori perilaku konsumen dan
elastisitas. Contoh ekonomi mikro antara lain perilaku produsen dan
konsumen, permintaan dan penawaran, biaya, laba dan rugi perusahaan,
distribusi barang dan jasa, monopoli pasar, pemberian gaji karyawan, dan
investasi individu.
Nah, itulah sekilas mengenai perbedaan ekonomi mikro dan makro Islam
yang sedikit berbeda dengan yang konvesional, karena ekonomi mikro dan
makro Islam melibatkan pandangan dan aturan agama dalam menjalankan
setiap kegiatan ekonomi. Karena itu seringkali ekonomi mikro dan makro
Islam tidak sesuai dengan teori baku yang telah ada sejak ratusan tahun lalu.
22
KESIMPULAN
Dalam konteks islam, baik ekonomii makro maupun mikro memiliki peran yang
penting dalam memastikan bahwa prinsip-prinsip agama diterapkan daam kehidupan
ekonomi umat muslim. Ekonomi makro mencakup aspek-aspek besar ekonomi umat
islam, sementarekonomi mikro membahas periaku individu dan unit-unit ekoonomi
kecil. Dalam keduanya, prinsip-prinsip keadilan, keberlanjutan, dan kepatuhan
terhadap nilai-nilai islam menjadi fokus utama dengan menghormati dan memahami
perbedaan antara ekonomi makro dan mikro dalam islam, masyrakat dapat
mengembangkan sistem ekonomi yang adil dan berkelanjutan sesuai dengan ajaran
agama.
23
DAFTAR PUSTAKA
Al Arif, M. Nur Rianto dan Euis Amalia, Teori MikroEkonomi; Suatu Perbandingan Ekonomi
Islam dan Ekonomi Konvensional, cet. Ke-2, Jakarta: Kencana, 2014 Al Arif, M. Nur
Rianto..Teori Makroekonomi Islam Konsep, Teori, dan Analisis.Bandung:Alfabeta. 2010
Hasyim,Ali Ibrahim.”Ekonomi Makro”, Jakarta: Prenada Media Group, 2016. Huda, Nurul..
Ekonomi Makro Islam. Jakarta:Kencana Prenada Media Group. 2008
24