Anda di halaman 1dari 17

MASALAH DASAR DAN TUJUAN EKONOMI ISLAM

MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Ekonomi Mikro Syariah
Dosen Pengampu: DR.Hj.Anita Rahmawati,M.AG.,CRA

Disusun Oleh :
Kelompok 1-A2PSR
1. Tanti Fitriani (2250410015)
2. Diah Setiawati P. (2250410033)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, segala puji dan syukur diucapkan kepada allah swt.yang telah
memberikan anugrah dan nikmatnya yang tak terhingga sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Masalah Dasar dan Tujuan Ekonomi Islam).
Sholawat dan salam semoga terus tercurahkan kepada junjungan kita nabi agung
Muhammad saw. yang telah diberikan kami dapat menyusun dan menyelasaikan
makalah ini dengan tepat waktu.

Maklah ini berjudu “Masalah Dasar Dan Tujuan Ekonomi Islam” disusun guna
memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Mikro Syariah yang diampu oleh
DR.HJ.Rahmawati, M. AG.,CRA. Selain itu, dari penyusunan makalah ini kami
berharap dapat memberikan tambahan pengetahuan bagi semua kalangan tentang
Konsep Fungsi dan Tujuan Lingkungan.

Demikian yang dapat kami sampaikan sebagai pembuka, kami sangat


menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami menerima semua saran dan kritik yang
membangaun dari teman-teman demi menyempurkan makalah ini.

Terima kasih.

Wasslamualaikum Wr. Wb

Kudus,03 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii
BAB I ............................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN........................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................. 2
BAB II .......................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3
A. Definisi Ilmu Ekonomi ..................................................................................... 3
B. Masalah Dasar Ekonomi Islam ....................................................................... 6
C. Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam ...................................................................... 9
D. Tujuan Ekonomi Islam .................................................................................. 11
BAB III ....................................................................................................................... 13
PENUTUP .................................................................................................................. 13
A. Simpulan ......................................................................................................... 13
B. Saran ............................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ekonomi islam adalah solusi yang diberikan oleh sarjana dan ilmuwan islam
untuk menjawab tantangan perkembangan zaman.Adanya semangat untuk kembali
menjayakan islam yang terdapat didalam prespektif islam.Oleh karena itu perlu
diadakannya integrasio kembali nilai-nilai islam kedalam setiap aktivitas
ekonomi.Islam memandang positif setiap aktifitas ekonomi islam yang dilakukan
baik dengan individu maupun kelompok selama tidak terjadi penyimpangan tujuan
dan prosesnya dengan ajaran islam.Islam memberikan tuntunan dalam setiap aspek
kehidupan,baik hubungan manusia dengan allah maupun hubungan antara manusia
dengan makhluk allah lainnya.

Tujuan penulisan bab ini yakni pembaca dapat mengetahui dan memahami
definisi ekonomi ,sumber hukum,dan tujuan ekonomi islam ,posisi ekonomi islam
dalam totalitas system ekonomi islam dan ruang lingkup dalam ekonomi islam.
Dengan mengetahui dan memahami hal-hal mendasar tersebut diharapkan dapat
menjadi panduan dalam memahami ekonomi islam lebih lanjut dan dapat
membedakan ekonomi islam dengan ekonomi lainnya.

Ekonomi islam sendiri telah lahir sejak zaman rasulullah saw menyebarkan
ajaran agama islam, kemudian dilanjutkan oleh para sahabat hingga memiliki
kemajuan yang begitu pesat pada masa dinasti abbasyiyah dan pada akhirnya masih
juga dilakukan sampai zaman sekarang, walaupun saat ini masih banyak campur
aduk ekonomi barat dalam aktivitas perekonomian masyarakat khususnya umat
Islam.

1
Kemunculan ekonomi islam bukan karena artodok, melainkan karena sejarah
membuktikan bahwa kemunculan ekonomi islam sejak Rasullahsaw hidup.
Ekonomi Islam merupakan bagian integral ajaran islam, bukan dampak dari sebuah
keadaan yang memaksa kemunculannya, jadi bukan karena ekonomi ortodok yang
memaksa kehadiran ekonomi Islam. Ekonomi Islam juga memiliki tujuan yang
sangat penting yaitu menciptakan kesejahteraan umat manusia khususnya
terpenuhinya kebutuhan setiap individu dengan cara yang disahkan oleh Undang
Undang Pemerintah maupun hukum syariat (Agama).

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang dipaparkan maka terdapat 4 rumusan masalah yang
akan dipercahkan, perumusan tersebut sebagai berikut.
1. Apa maksud dari ekonomi Islam ?
2. Apa masalah dasar ekonomi Islam ?
3. Apa prinsip-prinsip ekonomi Islam ?
4. Bagaimana tujuan ekonomi Islam ?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk memahami maksud dari ekonomi Islam.
2. Untuk memahami masalah dasar ekonomi Islam.
3. Untuk memahami tujuan ekonomi Islam.
4. Untuk memahami sejarah perkembangan ekonomi Islam.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Ilmu Ekonomi


Ilmu ekonomi adalah ilmu yang luas cakupannya sehingga sangat sulit
mendefinisikan gambaran yang tepat tentang analisis dalam ilmu ekonomi secara
tepat. Dalam upaya memberikan definisi yang jelas,ilmu ekonomi selalu
dihubungkan dengan kondisi kalangkaan sumber daya dengan kebutuhan manusia
yang tidak terbatas.Faktor produksi selalu diasumsikan tidak mampu memenuhi
kebutuhan manusia yang tidak terbatas.Oleh karena itu,individu dan perusahaan
harus selalu membuat pilihan,banyak ahli ekonomi mendefinisikan berdasarkan
pada kenyataan tersebut.P.A.Samuelson(1992) mendefinisikan ilmu ekonomi
sebagai berikut :

“Ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai individu dan masyarakat


membuat pilihan, dengan, atau tanpa menggunakan uang,dengan
menggunakan sumber daya yang terbatas tetapi dapat digunakan dalam
berbagai cara untuk menghasilkan untuk kebutuhan konsumsi sekarang dan
dimasa yang akan datang kepada individu dan berbagai sector masyarakat”.

Dalam menggunakan sumber daya masyarakat berusaha memaksimumkan


kepuasan dan kemakmuran. Oleh karena itru,masyarakat dan individu harus
merasionalkan pilihannya serta mempertimbangkannya dengan matang. Definisi
ilmu ekonomi yang ditemukan oleh profesor PA.Samuelson, yang merupakan salah
satu ekonom terkemuka menerima Hadiah Nobel Ekonomi pada tahun
19701,mendefinisikan ekonomi sebagai “studi tentang individu dan masyarakat
yang membuat keputusan dengan atau tanpa gerakanUang dengan dana terbatas,

1 Abdulrasul, Agung. Ekonomi Mikro. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013.

3
namundapat digunakan dalam berbagai cara untuk membuat jenis yang
berbedaDistribusikan barang dan jasa konsumen sekarangdan masa depan bagi
orang dan kelompok orang yang berbeda.

Kesimpulan ilmu ekonomi merupakan studi tentang bagaimana manusia


secara individu dan berkelompok (masyarakat), membuat pilihan dalam
menggunakan sumber yang terbatas sehingga ia terdapat digunakan untuk
memenuhi keinginannya secara maksimal mungkin (mencapai kepuasan dan
kemakmuraan yang paling maksimun).

Ilmu ekonomi Islam adalah sebuah sistem ekonomi yang menjelaskan segala
fenomena tentang perilaku pilihan dan pengambilan keputusan dalam setiap unik
ekonomi dengan memasukkan tata aturan syariah sebagai variabel independen (ikut
memengaruhi segala pengambilan keputusan ekonomi) 2. Dengan demikian, segala
ilmu ekonomi kontemporer yang telah ada bukan berarti tidak sesuai dengan ilmu
ekonomi Islam dan juga tidak berarti semuanya sesuai dengan ilmu ekonomi Islam.
Selama teori yang ada sesuai dengan asumsi dan tidak bertentangan dengan hukum
syariah, maka selama itu pula teori tersebut

Secara epistimologis, ekonomi Islam dibagi menjadi dua disiplin ilmu;


pertama, ekonomi Islam normatif, yaitu dasar untuk membentuk teori ekonomi
islam. Ekonomi Islam adalah suatu ilmu pengetahuan yang berupaya untuk
memandang, meninjau, meneliti, dan akhirnya menyelesaikan permasalahan-
permasalahan ekonomi dengan cara-cara yang Islami dengan mendasarkan segala
aspek ontologi, epistimilogi dan aksiologinya kepada agama Islam (Hendrie Anto,
2003: 10). Dengan demikian sumber hukum ekonomi Islam adalah al-Qur'an dan
sunnah, sedangkan hal-hal yang tidak secara jelas diatur dalam kedua sumber ajaran
Islam tersebut diperoleh ketentuannya dengan jalan ijtihad.

2 Adiwarman Karim, Ekonomi Mikro Islami, Jakarta: Rajawali Press, 2012.

4
Studi tentang hukum-hukum syariah Islam yang berkaitan dengan urusan
harta benda (al-mâl) yang mencakup kepemilikan (al-milkiyah), pemanfaatan
kepemilikan (tasharruf fi al-milkiyah), dan distribusi kekayaan kepada masyarakat
(tauzi’ al- tsarwah baina al-nas)3. Bagian ini merupakan pemikiran yang terikat nilai
(value-bond) atau valuational, karena diperoleh dari sumber nilai Islam yaitu Al-
Qur`an dan As-Sunnah, melalui metode deduksi (istinbâth) hukum syariah dari
sumber hukum Islam yaitu al-Qur’an dan as-Sunnah. Ekonomi Islam normatif ini
oleh Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani (1990: 47) disebut sistem ekonomi Islam (an-
nizham al-iqtishadi fi al-Islâm).

Kedua, ekonomi Islam positif, yaitu studi tentang konsep-konsep Islam yang
berkaitan dengan urusan harta benda, khususnya yang berkaitan dengan produksi
barang dan jasa, yang mencakup segala macam cara (uslûb) dan sarana (wasîlah)
yang digunakan dalam proses produksi barang dan jasa. Bagian ini merupakan
pemikiran universal, karena diperoleh dari pengalaman dan fakta empiris, melalui
metode induksi (istiqrâ’) terhadap fakta-fakta empiris parsial dan generalisasinya
menjadi suatu kaidah atau konsep umum.

Bagian ini tidak harus mempunyai dasar konsep dari Al-Qur’an dan As-
Sunnah, tapi cukup disyaratkan tidak boleh bertentangan dengan Al-Qur’an dan As-
Sunnah. Ekonomi Islam positif ini oleh Syaikh Taqiyuddin An-Nabhani (1990: 47)
disebut ilmu ekonomi Islam (al-‘ilm al-iqtishâd fi alislâm). Ekonomi Islam berbeda
dengan ekonomi konvensional. Dalam ekonomi Islam kebutuhan (need) terbatas
sedangkan sumber daya tidak terbatas. Dalam ekonomi Islam, kebutuhan manusia
terbatas, karena pemenuhannya disesuaikan dengan kapasitas jasmani manusia,
misalnya ketika sudah merasakan kenyang dengan tiga piring nasi dan sayuran
dalam sehari maka manusia tidak akan makan lagi, karena kalau makan lagi tidak
memenuhi kapasitas perut.

3 Sri Endang Rahayu,dkk. Pengantar Ekonomi Mikro, Medan :Perdana Publishing, 2015.

5
Contoh ini menunjukkan bahwa kebutuhan sebenarnya sangat terbatas.
Sedangkan yang tidak terbatas adalah keinginan. Menurut ekonomi Islam sumber
daya tidak terbatas karena alam semesta yang diciptakan Allah bagi manusia tidak
akan habis, di alam ini ada potensi kekayaan yang sepenuhnya belum tergali oleh
manusia. Oleh karena itu manusia dituntut untuk menggali kekayaan alam yang tidak
ada batasnya guna memenuhi kebutuhan (Heri Sudarsono, 2003: 11-12).

B. Masalah Dasar Ekonomi Islam


Masalah ekonomi adalah masalah pilihan alokasi sumber daya yang langka,
sumber daya yang tidak langka tidak perlu dibicarakan dalam ilmu ekonomi.
Kegiatan ekonomi dalam masyarakat modern sangatlah kompleks kegiatan tersebut
meliputi jenis kegiatan, konsumsi, dan perdagangan 4.

1. Barang apa yang di produksi dan beberapa banyaknya.


Artinya barang apa yang harus disediakan dan berapa banyak agar dalam suatu
perekonomia sangar berangam jenisnya, seperti barang yang sangat sederhana
(beras),barang yang sangat kompleks (pesawat, mobil, motor). Setiap tahunnya
suatu perekonomian harus menentukan jenis-jenis barang yang diperlukan oleh
masyarakat dan jumlah produksi dari barang dan jasa tersebut.
2. Bagaimana cara barang tersebut diproduksi.
Artinya metode atau teknologi apa yang digunakan dalam proses produksi.
Untuk memproduksi barang ada berbagai macam cara, dan yang paling umum
dengan cara tradisional yaitu bercocok tanam atau bertenak (pertanian),
pengolahan (industri manufaktur) atau langsung mengambil alam yang telah
disediakan seperti ikan atau hasil hutan. Semakin banyak kebutuhan masyarakat,
produsen dituntut untuk bisa menyediakan dalam jumlah yang cukup, sehingga
produksi menjadi lebih efesien, seperti menangkap ikan di laut dengan
menggunakan kapal penangkap ikan yang canggih.

4 Bachrudin Sjaroni, dkk, Ekonomi Mikro, Yogyakarta : CV Budi Utama, 2019.

6
3. Untuk siapa barang tersebut diproduksi. Pertayaan ini berdimensi keadilan dan
pemerataan. Barang yang telah diproduksi oleh produsen tentu saja untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat sesuai dengan kemampua masing-masing
individu.
Jadi untuk menjawab tiga pertanyaan ekonomi mikrodi atas maka pilihan
untuk memproduksi apa, bagaimana dan untuk siapa harus didasarkan pada
nilai-nilai prinsip ekonomi Islam5. Diantaranya nilai-nilai yang menjadi dasar
untuk membuat pilihan di atas adalah masalah. Adanya masalah ini
membedakan mikro Islam dengan mikro konvensional. Jadi, ekonomi mikro
Islam adalah mikro ekonomi yang didasarkan pada prinsip- prinsip Islam yaitu
bersumber pada Al-qur’an dan hadits yang tujuan utamanya adalah masalah
bahagia di dunia dan di akhirat.

Salah satu contoh dari masalah ekonomi yang lainya adalah tentang
kemiskinan. Kemiskinan sendiri mempunyai lima macam indicator : makanan
(pangan), pakaian (sandang), perumahan dan pemukiman (papan), kesehatan dan
pendidikan6. Kelimanya ada dibawah suatu tingkat tertentu yang disebut garis
kemiskinan absolut (Absolute Poverty Line). Memang tidak jelas dimana letak garis
kemiskinan absolut ini tapi semua orang setuju bahwa banyak orang yang sangat
kekurangan.

Di negara-negara yang sudah maju yang rakyat nya sudah hidup diatas garis
kemiskinan absolut,masalah ekonomi pertama adalah barang barang dan jasa jasa
apa yang akan di hasilkan pada suatu periode tertentu. Mereka dapat memilih antara
barang barang produk berupa pabrik besi dan baja ,pabrik traktor dan mesin,pabrik
pupuk dan lain lain dan barang barang konsumsi seperti seperti lemari dingin,sedan
pabrik textile, bahan bahan makanan dan lain lain,atau dapat memilih produksi alat

5
Hendri Anto, Pengantar Ekonomi Mikro Islami. Yogyakarta : Ekonisia 2003.
6
SumitroDjojokusumo, Indonesia dalam perbankan dunia : kini dan masa datang,(Jakarta LP3ES)1976, Hal 161-
181

7
alat perang seperti bomber,kapal induk, pesawat tempurbom, dan amunisi dan alat
alat damai. Penonjolan masalah barang barang apa yang akan diproduksikan ini
penting diketahui berbagai negara di dunia ini berbeda jawabannya atas masalah
ekonomi itu .Ada negara-negara yang menitik beratkan pada industry berat,seperti
uni soviet pada masa masa permulaan pembangunannya7.

Banyak pula negara-negara yang memperbanyak produksi barang barang


konsumsi. Ada negara-negara yang mempunyai proporsi yang tinggi dari anggaran
belanjanyauntuk membuat senjata senjata modern ,da nada juga yang tidak ,yang
tidak ini umumnya adalah negara-negara terbelakang yang masih bergulat dengan
sesuap makan untuk hari esok sedangkan yang tinggi proposi anggarannya untuk
membuat senjata adalah negara-negara”super power”. Baik pembuatan barang
barang produksi ,maupun barang barang konsumsi atau alat-alat perang,
memerlukan sumber-sumber produksi yang sekali sudah dipakai tidak lagi dapat
dipakai untuk maksud lain.

Di negara-negara terbelakang masalah barang dan jasa apa yang akan


dihasilkan ini ada, dan karena kemiskinan yang masih merajalela,nampaknya ada
kesepakatan bahwa yang akan dihasilkan adalah barang-barang keperluan pokok
atau barang-barang yang akan memenuhi keperluan pokok(basic needs). 8

7
Harry Schwarz,Russia’s Soviet Economy (New Jersey:Prentice Hall,Ine),1954,hal.97.145.
8 Employment,Growth and basic needs(Geneva:ILO)1976,hal 31-43

8
C. Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam
Adapun prinsip-prinsip ekonomo yang membentuk Islam yang membentuk
keseluruhan karangka ekonomi Islam, sebagai berikut : 9
1. Nilai-Nilai Universal : Teori Ekonomi.
Ekonomi Islam didasarkan atas lima nilai universal yakni : Tauhid (Keesaan
Tuhan), ‘Adl (Keadilan), Nubuwwah (Kenabian), Khalifah (Pemerintahan)
dan Ma’ad (Hasil).Kelima dasar ini menjadi inspirasi untuk menyusun
proposisi dan teori ekonomi Islam.
a. Tauhid (Keesan Tuhan)
Merupakan fondasi ajaran Islam. Allah pemilik alam semesta dan
semua sumber daya yang ada karena Allah yang menciptakan alam
semesta dan beserta isinya. Dalam Islam semua yang diciptakan
Allah ada manfaat dan tujuannya. Karena segala aktivitas yang
berhubungan dengan alam dan manusia dibingkai dalam kerangka
hubungan dengan Allah.
b. ‘Adl ( Keadilan)
Dalam Islam, ‘Adl didefinisikan sebagai tidak mmenzalimi dan tidak
dizalimi. Para pelaku ekonomi tidak dibolehkan untuk mengejar
keuntungan pribadi bila hal itu merugikan orang lain atau merusak
alam.
c. Nubuwwah (Kenabian)
Allah mengutus para nabi dan rasul untuk memberikan bibinngan
dan petunjuk dari Allah tentang bagiman yang baik dan benar di
dunia dan mengajarkan jalan untuk kembali ke asal muasal yaitu
Allah.

9 Adiwarman A. Karim, Ekonomi Mikro Islam. Edisi Ketiga. Jakarta : PT. RajaGrafindp Persada, 2008), h. 65.

9
d. Khilafah (Pemerintahan)
Manusia adalah khalifah Allah di muka bumi, karena itu pada
dasarya manusia adalah pimpinan. Dalam Islam pemerintah
memegang peranan penting dalam perekonomian. Peran utamanya
adalah untuk menjamin perekonomian agar berjalan sesuai dengan
Syariaah dan untuk memastikan supaya tidak terjadi pelanggaran
terhadap hak-hak manusia.
e. Ma’ad (Hasil)
Manusia tidak hanya hidup di dunia, karena semua akan kembali
kepada-Nya. Perbuatan baik akan dibalas dengan kebaikan yang
berlipat dan perbuatan akann mendapat hukuman yang setimpal.
Prinsip ini menjadi motivasi dalam ekonomi dan bisnis, bahwa laba
tidak hanya laba dunia tetapi meliputi akhirat. Konsep pprofitt
mendaoat legitimasi dalam Islam.
2. Prinsip-Prinsip Derivatif : Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Islam
Terdapat tiga prinsip derivatif yaitu sebagai berikut.
a. Multiple Ownership (Kepemilikan dengan berbagai jenis).
Prinsip ini berasal dari nilai Tauhid. Pemilik utama langit dan bumi
adalah Allah sedangkan manusia diberi amanah mengelolanya. Dalam
ekonomi Islam manusia dipersepkan sebagai milik pribadi.
b. Freedom to Act (Kebebasan untuk berusaha)
Negara bertugas untuk menyingkirkan atau mengurangi market
distortion dan bertindak sebagai wasit untuk menjaga interaksi pelaku
ekonomi dan bisnis.
c. Social Justice (Keadilan Sosial)
Gabungan nilai khilafah dan ma’ad melahirkan sosial prinsip keadilan
sosial. Dalam Islam, pemerintsh bertanggung jawab menjamin
pemenuhan dasar rakyatnya dengan menciptakan keseimbangan sosial si

10
kaya dan si miskin. Semua sistem ekonomi mempunyai tujuan yang
sama yaitu menciptakan sistem perekonomian yang adil dan konsisten.
3. Ahklak Perilaku Islam dalam perekonomian.
Ahklak menjadi panduan para pelaku ekonomi dan bisnis dalam melakukan
aktivitas. Sistem ekonomi Islam hanya memastikan hawa tidak ada transaksi
ekonomi yang berhubungan dengan syariah. Tetapi kinerja bisnis tergantung
pelaku ekonomi yang memungkinkan dipegang oleh orang non muslim.
Prekonomian unat islam dapat maju bila pola pikir dan tingkah laku
muslimin dan muslimat sudah professional. 10

D. Tujuan Ekonomi Islam


Ekonomi konvensional menetapkan dua tujuan. Yang pertama posistif dan
berhubungan dengan pencapaian yang efisien keadilan dalam alokasi dan distribusi
sumber daya. Dan yang kedua normatif dan dinyatakan dalam istilah sosiokomi
yang diinginkan secara universal, seperti pemenuhan kebutuhan, keadaan
kesempatan kerja penuh, laju pertumbuhan ekonomi optimal, distribusi pendapatan
yang adil (equitable), keseimbangan ekonomi lingkungan hidup dan stabilitas
ekonomi.11
Kedua tujuan tersebut tampaknya ideal karena melayani kebutuhan individu
dan masyarakat. Tetapi dalam praktiknya, kedua tujuan tersebut tidak konsisten.
Bahkan negara-negara kaya meskipun memiliki sumber daya besar, tidak dapat
mencapai tujuan ormatif. Jika tujuan ini tercapai sebagian, itu hanya dapat dicapai
dengan merugikan tujuan yang lain. Contohmya, tujuan penggunaan mesin industri
yang efisien dapat dicapai dengan merugikan tujuan perluasan kesempatan kerja dan
sebaliknya.Bukti menunjukkan bahwa kegagalan ini semakin nyata di semua
wilayah di dunia.

10 Maharani, Dewi. (2018). Solusi Terhadap Masalah Sosial-Ekonomi.Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan
Islam 10 (1) 20-34.
11
Mohammad Umar Chapra, Islam and the Economic Challage (Nigeria:The Islamic Foundation And The
Internasional Of Islamic Thouht, 1992), h. 89.

11
Ekonomi Islam berfokus pada penerapan maqasid shari’ah dan alokasi
sumber sumber daya seperti pada ekonomi konvensional. Tujuan utama syariah
(maqasid shari’ah) yaitu mendorong kesejahteraan manusia yang terletak pada
perlindungan terhadap agama mereka (din), diri (nafs), akal, keturunan (nasl) dan
harta benda (mal). Dengan berpatokan pada penjelasan maqasid shari’ah di atas,
maka dapat dirumuskan bahwa tujuan ekonomi Islam sebagai berikut.
1. Kesejahteraan ekonomi dalam karangka norma moral Islam. (Dasar
pemikiran yaitu : QS. al-Baqarah ayat 2 & 168, al-Maidah ayat 87-88, al-
Jumuah ayat 10).
2. Membentuk masyarakat dengan tatanan sosial yang solid, berdasarkan
keadilan dan persaudaraan yang universal. ( Dasar pemikiran yaitu : QS. al-
Hujurat ayat 13, al-Maidah 8, al-Shu’ara ayat 183).
3. Mencapai distribusi pendapatan dan kekayaan yang adil dan merata. (Dasar
pemikiran yaitu : QS. al-An’am ayat 165, al-Nahl ayat 71, al-Zukruf ayat
32).
4. Menciptakan kebebasan individu dalam konteks kesejahteraan sosial. (Dasar
pemikiran yaitu : QS. al-Radu ayat 36, Luqman ayat 22).

12
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Ekonomi Islam adalah suatu ilmu pengetahuan yang berupaya untuk
memandang, meninjau, meneliti, dan akhirnya menyelesaikan permasalahan-
permasalahan ekonomi dengan cara-cara yang islami dengan mendasarkan aspek
ontology, epistimologi dan aksiologinya kepada agama Islam. Kelima dasar diatas
menjadi inspirasi untuk menyusun proposisi dan teori ekonomi Islam. Allah pemilik
alam dan semua sumber daya yang ada karena Allah yang menciptakan alam
semesta dan seisinya.
Para pelaku ekonomi tidak dibolehkan untuk mengejar keuntungan pribadi
apabila hal tersebut merugikan pihak lain atau merusak alam. Prinsip ini menjadi
motivasi dalam ekonomi dan bisnis, bahwa laba tidak hanya laba dunia tetapi
meliputi akhirat. Semua sistem ekonomi mempunyai tujuan yang sama yaitu
menciptakan sistem perekonomian yang adil dan konsisten.
Tujuan utama syariah yaitu mendorong kesejahteraan manusia yang terletak
pada perlindungan terhadap agama mereka , diri , akal, keturunan dan harta benda
.Masyarakat dengan tatanan sosial yang solid, berdasarkan keadilan dan
persaudaraan yang universal. Distribusi pendapatan dan kekayaan yang adil dan
merata.

B. Saran
Dengan dibuatnya makalah ini semoga generasi mendatang diharapkan
mampu mengetahui bagaimana definisi ekonomi mikro ,masalah dasar, dan prinsip
ekonomi mikro islam dan diharapkan agar mampu mengembangkan ide, kreativitas
yang produktif dan inovatif. Sehingga dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan
sehari-hari.

13
DAFTAR PUSTAKA

Abdulrasul, Agung. Ekonomi Mikro. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013.

Adiwarman Karim, Ekonomi Mikro Islami, Jakarta: Rajawali Press, 2012.

Sri Endang Rahayu,dkk. Pengantar Ekonomi Mikro, Medan :Perdana Publishing,


2015.

Bachrudin Sjaroni, dkk, Ekonomi Mikro, Yogyakarta : CV Budi Utama, 2019.

Hendri Anto, Pengantar Ekonomi Mikro Islami. Yogyakarta : Ekonisia 2003.

SumitroDjojokusumo, Indonesia dalam perbankan dunia : kini dan masa


datang,(Jakarta LP3ES)1976, Hal 161-181

Harry Schwarz Russia’s Soviet Economy (New Jersey:Prentice


Hall,Ine),1954,hal.97.145.

Employment,Growth and basic needs(Geneva:ILO)1976,hal 31-43

Adiwarman A. Karim, Ekonomi Mikro Islam. Edisi Ketiga. Jakarta : PT. RajaGrafindp
Persada, 2008), h. 65.

Maharani, Dewi. (2018). Solusi Terhadap Masalah Sosial-Ekonomi.Intiqad: Jurnal


Agama dan Pendidikan Islam 10 (1) 20-34.

Mohammad Umar Chapra, Islam and the Economic Challage (Nigeria:The Islamic
Foundation And The Internasional Of Islamic Thouht, 1992), h. 89.

14

Anda mungkin juga menyukai