Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH EKONOMI MIKRO ISLAM

(PENGANTAR ILMU EKONOMI MIKRO)

Laporan ini Disusun untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Ekonomi Mikro Islam

Dosen Pengampu : Imsar, SEI, M.Si

DISUSUN OLEH: Kelompok 1

ALFIN HASAN ANSARI (0502192046)


ANDRI IRAWAN (0502191040)
HIJRAHTUL DARSANI (0502192074)
WILDA SAHARA (0502193215)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARI’AH IIID


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVESITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MADAN
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada ALLAH SAW., karena berkat rahmat dan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Makalah ini disusun sedemikian rupa agar
dapat melengkapi tugas yang diberikan oleh Bapak Dosen Pengantar Ekonomi Mikro.
Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Baginda Besar Muhammad SAW karena
beliau telah membawa kita dari zaman jahiliah menuju ke zaman yang modern ini.
Dalam pembuatan makalah ini penulis sadar bahwa masih ada kekurangan baik dalam
kata maupun cara penulisan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun kami terima
dengan terbuka karena merupakan anugerah untuk memperbaiki dan mengembangkan
makalah ini di masa mendatang. Tak lupa penulis mengajak para kawan-kawan untuk terus
belajar, baik itu di dalam kampus maupun di luar kampus.

Medan, 2 November 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................I
DAFTAR ISI...............................................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................1
C. Tujuan...............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................3
A. Definisi Dan Tujuan, Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi......................................................3
B. Masalah Ekonomi (Wants, Needs, Scarcity, Choioce)....................................................7
C. Metode Ilmu Ekonomi ....................................................................................................11
D. Kebijakan Ekonomi..........................................................................................................11
E. Teori Dan Model Ekonomi..............................................................................................16
F. Bagaimana Memahami Grafik.........................................................................................17
G. Prinsip-Prinsip Ekonomi: Komparasi Antara Islam Dan Konfensional...........................19
BAB III PENUTUP....................................................................................................................23
A. Kesimpulan.......................................................................................................................23
B. Saran.................................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................III

i
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan
menciptakan kemakmuran. Inti dari masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan
antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas sebagai alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya
terbatas.
Kata “ekonomi” sendiri berasal dari kata Yunani, yakni (oikos) yang berarti “keluarga,
rumah tangga” dan (nomos), atau “peraturan, aturan, hukum,” dan secara garis besar diartikan
sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga.” Secara umum, subyek
dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling terkenal adalah
Mikroekonomi vs Makroekonomi.
Ilmu ekonomi Mikro adalah cabang dari ilmu Ekonomi yang mempelajari perilaku
konsumen dan perusahaan serta penentuan harga – harga dan kuantitas faktor input, barang,
dan jasa yang di perjual belikan. Ekonomi mikro meneliti bagaimana berbagai keputusan dan
perilaku tersebut mempengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan
menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya. Individu yang
melakukan kombinasi konsumsi atau produksi secara optimal, bersama – sama individu
lainnya di pasar, akan membentuk suatu keseimbangan dalam skala makro dengan asumsi
bahwa semua hal lain tetap sama.
Kebalikan dari ekonomi mikro ialah ekonomi makro, yang membahas aktivitas
ekonomi secara keseluruhan, terutama mengenai pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengaruhan,
pengangguran, berbagai kebijaka perekonomian yang berhubungan, serta dampak atas
beragam  tindakan pemerintah terhadap hal – hal tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Dan Tujuan, Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi?
2. Apa saja Masalah Ekonomi (Wants, Needs, Scarcity, Choioce)?
3. Apa saja Metode Ilmu Ekonomi?
4. Bagaimana Kebijakan Ekonomi?
5. Bagaimana Teori Dan Model Ekonomi?
6. Bagaimana Memahami Grafik?
7. Apa Prinsip-Prinsip Ekonomi: Komparasi Antara Islam Dan Konfensional?
1
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Definisi Dan Tujuan, Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi.
2. Untuk Mengetahui Masalah Ekonomi (Wants, Needs, Scarcity, Choioce).
3. Untuk Mengetahui Metode Ilmu Ekonomi.
4. Untuk Mengetahui Bagaimana Kebijakan Ekonomi.
5. Untuk Mengetahui Teori Dan Model Ekonomi.
6. Untuk Mengetahui Bagaimana Memahami Grafik.
7. Untuk mengetahui Prinsip-Prinsip Ekonomi: Komparasi Antara Islam Dan
Konfensional.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI DAN TUJUAN, RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI

1. Definisi Ilmu Ekonomi

Ilmu Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan
menciptakan kemakmuran. Kata “Ekonomi“ sendiri barasal dari kata yunani Oikos  yang
berarti “keluarga, rumah tangga” dan Nomos, atau “peraturan, aturan, hukum,” dan secara
garis besar ekonomi diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah
tangga.”

Prof. Paul Anthony Samuelson ( ahli ekonomi dari Massachussets Institute of


Technologi) mengemukakan 6 definisi ekonomi :

Ilmu ekonomi / ekonomi politik adalah suatu studi tentang kegiatan yang dengan /
tanpa menggunakan uang, mencakup atau melibatkan transaksi-transaksi pertukaran antar
manusia.

Suatu studi mengenai bagaimana orang menjatuhkan pilihan yang tepat untuk
memenfaatkan sumber-sumber produktif yang langka dan terbatas jumlahnya, untuk
menghasilkan berbagai barang serta mendistribusikannya kepada anggota masyarakat untuk
mereka konsumsi.

Studi tentang manusia dalam kegiatan hidup mereka sehari-hari untuk mendapat dan
menikmati kehidupan.

Studi tentang bagaimana manusia bertingkah pekerti untuk mengorganisasi kegiatan-


kegiatan konsumsi dan produksinya.

Suatu studi tentang kekayaaan.

Suatu studi tentang cara-cara memperbaiki masyarakat

“ Economics is the study of   how societies use scarce resource to produce valuable
commodities and distribute them among different people.” “Ilmu ekonomi adalah studi
tentang mengenai cara-cara yang di tempuh oleh masyarakat untuk menggunakan

3
sumberdaya yang langka guna memproduksi komuditas / barang-barang yang bermanfaat
serta mendistribusikannya kepada semua orang.” ( Paul A. Samuelson and William D.
Nordhaus )

Ada 3 asas dalam permasalahan ekonomi :

1) What : Barang apa yang akan di buat


2) How : Bagaimanakah barang itu dihasilkan
3) For Whom : Untuk siapa barang itu di hasilkan1

2. Tujuan Ilmu Ekonomi


1) Mengenal kebutuhan hidup manusia

Ekonomi merupakan ilmu penting karena berkaitan dengan kebutuhan hidup manusia
sehari-hari. Salah satu tujuan ilmu ekonomi adalah mempelajari berbagai alat, sarana dan
prasarana yang dapat digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup manusia.

2) Mempelajari cara pemenuhan kebutuhan

Ilmu ekonomi juga berguna untuk mengetahui cara pemenuhan kebutuhan hidup
manusia. Ekonomi daoat berfungsi untuk mempelajari cara-cara memenuhi kebutuhan
manusia yang beraneka ragam, baik untuk sekarang maupun untuk masa yang akan datang
dalam segala kondisi.

3) Memahami hubungan peristiwa perokonomian

Kondisi ekonomi di berbagai daerah dan negara sangat beragam dan bervariasi. Ilmu
ekonomi pun dipelajari untuk mencari tahu pengertian mengenai hubungan yang terjadi di
antara segala peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam kondisi perekonomian.

4) Membantu pengambilan keputusan

Tujuan mempelajari ilmu ekonomi lainnya adalah untuk membantu pengambilan


kebijakan dan keputusan. Caranya adalah memanfaatkan segala data dan peristiwa yang
terjadi seputar ekonomi untuk dijadikan sebuah landasan dalam mengambil sebuah kebijakan
atau keputusan dalam menghadapi segala permasalahan yang ada.

1
Dede lim suparman ,ilmu ekonomi ,(November 2016),bab II

4
5) Meningkatkan kemajuan ekonomi

Dalam lingkup pemerintahan, ilmu ekonimi sangat penting dan berkorelasi dengan
kemajuan suatu negara. Untuk itu mempelajari ilmu ekonomi dapat menciptakan suatu
kondisi yang aman dan kondusif serta baik bagi kemajuan perekonomian di suatu negara.

6) Melatih pengembangan kreatifitas

Untuk mendapat uang manusia harus bekerja. Untuk bekerja tentu dibutuhkan kreatifitas
tinggi untuk membuka usaha dan bisnis yang sukses. Ilmu ekonomi mempelajari hal-hal yang
berkaitan dengan pengembangan kreatifitas agar usaha yang dibuka lebih menjanjikan.

7) Memahami dasar perilaku ekonomi

Kegiatan perekonomian dapat kita perhatikan di sekitar kita, mulai dari kegiatan jual beli
di pasar atau pun aktivitas di bank. Hal ini bisa dipelajari di ilmu ekonomi dimana kita bisa
membantu memahami wujud perilaku ekonomi dalam dunia nyata.

8) Mempelajari kebijakan ekonomi

Kebijakan ekonomi dibuat berdasarkan faktor-faktor yang bervariasi yang berkaitan


dengan kegiatan perekonomian. Hal ini sesuai dengan tujuan ilmu ekonomi yaitu untuk
memberikan pemahaman atas potensi dan keterbatasan kebijakan ekonomi.

9) Melatih manajemen waktu dan keuangan

Manejemen waktu dan keuangan sangat dibutuhkan saat berwirausaha dan berbisnis. Hal
ini sesuai dengan tujuan mempelajari ekonomi yaitu melatih dan mengembangkan
manajemen bisnis, mulai dari uang, waktu dan lainnya agar kerja menjadi lebih efisien.

10) Mengetahui isu-isu internasional

Ilmu ekonomi sangat penting untuk mengetahui hal-hal yang terjadi dalam lingkup
internasional. Mempelajari ilmu ekonomi akan membantu kita untuk memahani masalah-
masalah internasional dan isu-isu global yang terjadi di seluruh dunia.2

2
Zakky, Tujuan Mempelajari Ilmu Ekonomi Secara Umum dan Penjelasannya,( febuari 2018)

5
Ilmu ekonomi memang sangat penting dan krusial dalam kegiatan sehari-hari. Salah satu
tujuan mempelajari ilmu ekonomi secara umum adalah untuk dapat mengetahui bagaimana
cara kerja masyarakat maupun dunia. Ilmu ekonomi berada pada jantung dari semua
pengambilan keputusan sehingga perannya penting bagi individu dan juga bagi pemerintahan.

3. Ruang Lingkup  Ekonomi

Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang
berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa.

Tindakan , Motif , dan Prinsip Ekonomi

Dalam Ilmu ekonomi kita harus mempunyai tindakan, motif, dan prinsip
ekonomi. Tindakan ekonomi adalah setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang
paling baik dan paling menguntungkan. misalnya: Ibu memasak dengan kayu bakar karena
harga minyak tanah sangat mahal. Tindakan ekonomi terdiri atas dua aspek, yaitu :

a. Tindakan ekonomi Rasional, setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang
paling menguntungkan dan kenyataannya demikian.
b. Tindakan ekonomi Irrasional, setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang
paling menguntungkan namun kenyataannya tidak demikian.

Dalam ekonomi kita tidak hanya melakukan tindakan saja akan tetapi, kita harus
mempunyai motif dalam ekonomi. Motif ekonomi adalah alasan ataupun tujuan seseorang
sehingga seseorang itu melakukan tindakan ekonomi. Dari semuanya itu kita tidak akan
seimbang kalau tidak adanya prinsip ekonomi. Prinsip ekonomi merupakan pedoman untuk
melakukan tindakan ekonomi yang didalamnya terkandung asas dengan pengorbanan tertentu
diperoleh hasil yang maksimal.3

B. MASALAH EKONOMI (WANTS, NEEDS, SCARCITY, CHOIOCE)


3
Dede lim suparman ,ilmu ekonomi ,(November 2016),bab II

6
1. Masalah ekonomi dilihat dari keinginan (wants)

Keinginan manusia dapat dibedakan kepada dua bentuk yaitu keinginan yang disertai
kemampuan untuk membeli barang dan jasa yang diinginkan dan keinginan yang tidak
disertai kemampuan untuk membeli barang dan jasa yang diinginkan, keinginan yang disertai
kemampuan untuk membeli dinamakan permintaan efektif4. Konsumsi memiliki urgensi yang
besar dalam setiap perekonomian. Karena tiada kehidupan manusia tanpa konsumsi. Oleh
karena itu kegiatan ekonomi mengarah kepada pemenuhan tuntuan konsumsi bagi manusia.
Sebab mengabaikan konsumsi berarti mengabaikan kehidupan dan juga mengabaikan
penegakan masusia terhadap tugasnya dalam kehidupan5. Biasanya manusia tidak merasa
puas dengan mendapatkan benda yang diperoleh dengan usaha dan prestasi yang dicapai,
apabila keinginan dan kebutuhan masa lalu sudah terpenuhi, maka keinginan-keinginan yang
baru akan wujud.

Salah satu contoh seseorang yang belum memiliki kendaraan pribadi, tentu memiliki
keinginan memiliki kendaraan pribadi minimal roda dua sebagai alat transportasi dalam
menunjang aktivitas kehidupannya, dan beberapa saat setelah dia berhasil memiliki
kendaraan motor roda dua, timbul keinginan baru ingin memiliki mobil pribadi walaupun
bekas atau mobil baru dengan harga terjangkau dan setelah dia berhasil memiliki mobil
dengan hasil usaha dan kerja kerasnya timbul keinginan baru untuk bisa mendapatkan mobil
yang lebih mewah saat pendapatannya meningkat dan seterusnya sehingga kebutuhan
manusia sifatnya tak terbatas. Keinginan merupakan suatu hal yang ingin kita miliki, namun
apabila kita tidak berhasil mendapatkannya maka kelangsungan hidup kita sebagai manusia
tidak akan terancam.6

keinginan bersifat tambahan atau pelengkap dari kebutuhan utama, hal ini bisa kita
ilustrasikan sebagai berikut pakaian adalah kebutuhan pokok manusia, dalam aktivitas sehari-
hari manusia membutuhkan pakaian yang bersih dan sopan, sedangkan dalam suatu kondisi
manusia juga punya keinginan terhadap pakaian yang dikenakannya itu misalnya seorang
pemuda ingin memiliki pakaian impor bermerek polo atau cardinal, padahal tanpa
4
Yang dimaksud dengan kebutuhan masyarakat adalah keinginan masyarakat untuk memperoleh
barang dan jasa. Sebagian barang dan jasa ini diimport dari luar negeri. Tetapi kebanyakan
diproduksikan didalam negeri. Keinginan untuk memperoleh barang dan jasa dapat dibedakan
kepada dua bentuk: Keinginan yang disertai oleh kemampuan untuk membeli dan Keinginan yang
tidak disertai oleh kemampuan untuk membeli. (Sukirno ,2001:34)
5
Sitepu dalam Jurnal Perspektif Ekonomi Islam (2016:92)
6
ibid

7
menggunakan merek tersebut kebutuhannya sudah tercukupi dengan pakaian yang tanpa
merek atau merek lain.

2. Masalah ekonomi dilihat dari kebutuhan (needs)

Menurut Rohmawan (2008:4) Kebutuhan manusia banyak dan beraneka ragam, bahkan
tidak hanya beraneka ragam tetapi bertambah terus tidak ada habisnya sejalan dengan
perkembangan peradaban dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Satu kebutuhan
telah Anda penuhi, tentu akan datang lagi kebutuhan yang lainnya. Kebutuhan adalah
keharusan manusia terhadap barang dan jasa yang harus dipenuhi, dan jika tidak dipenuhi
akan berpengaruh terhadap keberlangsungan hidupnya atau bisa menimbulkan dampak
negatif contohnya minum obat bagi orang yang sakit, makan nasi bagi orang yang lapar. Hal
ini disebut sebagai kebutuhan karena apabila tidak dipenuhi maka bisa menimbulkan dampak
negatif seperti sakitnya bertambah parah atau kondisi tubuh yang tidak nyaman akibat rasa
lapar.

Kebutuhan adalah keinginan manusia terhadap suatu barang dan jasa dalam usahanya
untuk mempertahankan kehidupannya dimana pemuasannya dapat bersifat jasmani dan
rohani7. kebutuhan bersifat utama. Sesuai dengan fitrah manusia, kebutuhan manusia itu tidak
terbatas baik jumlah maupun macamnya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor berikut ini
yaitu :

1) Karena kodrat manusia

Sudah menjadi kodrat bahwa manusia mempunyai sifat yang selalu merasa
kekurangan saja dan semakin meningkatnya sarana yang di miliki semakin banyak pula
kebutuhan yang di rasakan belum terpenuhi.

2) Faktor alam dan lingkungan

Struktur alam tempat manusia itu berada mendorong manusia itu untuk bertindak atau
berbuat menyesuaikan diri dengan alam lingkungannya.

3) Faktor lingkungan masyarakat

Lingkungan masyarakat merupakan faktor dominan. Sebagai penyebab tidak


terbatasnya kebutuhan manusia itu. Dalam hal ini sebagai mahluk sosial manusia cenderung
7
Nurrofiq.Permasalahan Ekonomi Dalam Kaitannya Dengan Kebutuhan Manusia, Kelangkaan
Dan Sistem Ekonomi.aunorofiq46.blogspot.coid. 12 Maret 2015.

8
ingin menyesuaikan dengan lingkungannya, misalnya orang yang tinggal di lingkungan
pedesaan tentu berbeda gaya hidup dan kebutuhannya dengan orang yang tinggal didaerah
perkotaan.8

4) Faktor perdagangan internasional

Akibat dari pesatnya perdagangan luar negeri atau internasional , maka semakin
banyaknya barang-barang luar negeri yang masuk ke negeri kita sendiri , yang menyebabkan
kebutuhan dalam negeri baik kebutuhan Negara maupun kebutuhan masyarakatnya
meningkat dengan pesat.

5) Faktor demonstracy effect

Sebagai akibat dari lancarnya perdagangan internasional , bukan hanya barang saja
yang masuk ke dalam negeri namun kebudayaannya pun ikut berperan kedalamnya. Yang
biasa di sebut dengan demonstrasi effect yaitu sifat atau kebiasaan meniru tingkah laku orang
lain atau yang di lihatnya. Misalnya mode pakaian , rambut dan lain-lain.

3. Masalah ekonomi dilihat dari kelangkaan (scarcity)

Scarcity secara bahasa adalah kata benda dari scarce yang berarti kelangkaan dalam


bahasa Indonesia. Adapun scarcity atau kelangakaan dalam ekonomi tidak sekedar langka.
Tidak juga berarti terbatasnya jumlah suatu barang. Dalam ekonomi scarcity atau kelangkaan
berarti tidak didapatkan secara cuma-cuma. Suatu barang menjadi langka jika barang tersebut
diinginkan dan berharga9. Dan berharga berarti ada ongkos yang perlu dikeluarkan untuk
mendapatkannya.

Terbatas dalam jumlah juga tidak benar-benar berarti jumlah yang sedikit. Terbatas
berarti tidak mencukupi permintaan atau kebutuhan pada suatu waktu atau tempat. Meski
sebenarnya jumlah barang tersebut banyak. Sebagai gambaran, saat ini sampah termasuk
sebagai barang yang langka. Ini disebabkan ada yang menginginkannya dan rela
mengeluarkan biaya untuk mendapatkannya. Hal ini terlepas dari jumlahnya yang berlimpah
atau terbatas. Di lain sisi, udara tidak dianggap langka karena untuk mendapatkannya tidak
ada biaya yang perlu dikeluarkan.
8
Sugeng dalam www.ilmuekonom.net. 15 Desember 2014
9
Lionel Robbins, An Essay on the Nature and Significance of Economic Science Second Editions (London:
Macmillan and CO., Limitted, 1945), p. 16. Lihat juga John Sloman, Economics, Sixth Edition (Essex: Pearson
Education Limited, 2006), p. 4.

9
Selanjutnya, scarcity atau kelangkaan itu penting dalam Ilmu Ekonomi. Konsep ini
berkaitan dengan definisi ilmu ekonomi. Dan juga, ia menjadi permasalahn inti dalam
ekonomi. Ia juga berkaitan dengan konsep-konsep lain dalam ekonomi.

Sebagai Bagian dari Definisi Ekonomi. Dalam ekonomi konvensional scarcity atau


kelangkaan adalah penggerak aktivitas ekonomi10 Definisi ekonomi saat ini
menggambarkan scarcity. Sebagaimana yang didefinisikan oleh Lionel Robbins. Dalam
bukunya An Essay on the Nature and Significance of Economic Science, dia menulis:
“Economics is the science which studies human behaviour as a relationship between ends and
scarce means which have alternative uses”11. Dalam definisi di atas ekonomi adalah kajian
tentang perilaku manusia yang berkaitan dengan dua hal. Pertama adalah tujuan atau
keinginan (ends) dan kedua adalah sumber daya yang langka (scarce means).

Sebagai Permasalahan Inti dalam Ekonomi. Lebih jelas lagi Karl E. Case and Ray C. Fair
menjelaskan bahwa scarcity atau kelangkaan sebagai masalah utama dalam ekonomi. Dia
menulis: “The concepts of constrained choice and scarcity are central to the disipline of
economics”. Keduanya menjelaskan posisi penting scarcity atau kelangkaan dalam disiplin
ilmu ekonomi.12

4. Masalah ekonomi dilihat dari pilihan (choioce)

Pengambilan keputusan sangat berkaitan dengan masalah pilihan, kelangkaan


mengharuskan adanya pilihan (choice) bahwa masalah ekonomi muncul bila timbul
kelangkaan dan adanya pilihan untuk memecahkannya. Di sinilah ilmu ekonomi mempunyai
peranan penting. Sebaliknya apabila suatu keadaan di mana prinsip pemilihan tidak atau
hampir tidak mungkin dilaksanakan karena beberapa alternatif (pilihan) yang tersedia tidak
dapat ditimbang bobotnya dengan ukuran uang atau ukuran kuantitatif lainnya (bagai buah
simalakama), dimakan bapak mati atau tidak dimakan ibu mati, disebut dilema. Jadi dilema
adalah jenis permasalahan yang sangat sulit dipecahkan dengan ilmu ekonomi karena pilihan
tidak tersedia. Dengan kata lain masalah ekonomi itu ada, apabila orang-orang yang
memaksimalkan suatu tujuan (produksi, penerimaan, atau keuntungan) memiliki sumber-
sumber yang terbatas dan harus memilih di antara berbagai pilihan dalam cara-cara bertindak.

10
Stephen Ison, Stuart Wall, Economics Fourth Edition (Essex: Pearson Education Limitted, 2007), p. 1.

11
Robbins, An Essay of Economic Science, p. 16.

12
 Karl E. Case, Ray C. Fair, Principles of Economics Sixth Edition (New Jersey: Prentice Hall, 2001), p. 27.
10
C. METODE ILMU EKONOMI
Ada dua metode analisa dalam Ilmu Ekonomi, yaitu Medote Deduktif dan Metode
Induktif.
 Metode deduktif adalah sebuah metode menarik suatu kesimpulan dari hal-hal yang
bersifat umum menjadi hal-hal yang bersifat khusus. Metode duduktif ini didasarkan
pada premis yang logis (pernyataan yang pernah diuji kebenarannya). Misalkan jika
harga naik maka permintaan turun, dan jika harga turun maka permintaan naik ini
adalah hokum permintaan – ceteris paribus.
 Metode Induktif atau disebut juga metode empiris yaitu menarik suatu kesimpulan
dari hal yang bersifat khusus menjadi kesimpulan yang bersifat umum. Metode ini
didasarkan pada fakta empiris. Misalkan kita ingin mengetahui berapa besar
kontribusi dan dampak perubahan harga terhadap perubahan permintaan berdasarkan
hokum permintaan.
Perhatikan bedanya metode deduktif dan induktif. Secara sederhana kita bias
mengatakan bahwa penggunaan metode induktif adalah untuk menguji teori berdasarkan
fakta sedangkan metode deduktif memberlakukan teori apa adanya.

D. KEBIJKAN EKONOMI

 Sekitar Kebijakan Ekonomi

Sampai abad ke-17 M., keterlibatan pemerintah dalam bidang perekonomian dapat
ditelusuri dari adanya usaha Negara Spanyol dalam membiayai penjelajahan Columbus
untuk menemukan jalan terpendek dari Eropa keIndia. Berhasilnyapenemuan tersebut
mengakibatkan dorongan yang luar biasa kepada negara-negaraEropa untuk berlomba-
lomba mengejar kekayaan, salah satunya dengan menjajah negara-negara diAsia yang
mereka temukan. Dari sini kemudian berkembang sebuah aliran atau paham ekonomi
Merkantilis (Negara merupakan faktor positif "pemimpin" dalam perekonomian).

Politik perekoriomian merkantilisme sebagai aliran perekonomian bertujuan untuk


memperkuat negara dengan jalan akumulasi kekayaan atau kapital, karena itu
pembangunan ekonomi harus diprioritaskan. Kalau upaya akumulasi itu tidak cukup
dilakukan didalam negeri, perdagangan intemasional harus digalakkan sebagai sarana
perjuangan mencapai kepentingan nasional, yaitu akumulasi kapital. Demi memperoleh

11
surplus sebanyak mungkin dari perdagangan intemasional dalam lingkungan yang penuh
konflik, pemerintah dalam masing-masing Negara harus mengembangkan kebijaksanaan
"nasionalis-ekonomi" yaitu:

1. Menerapkan pengendalian harga dan upah buruh sehingga barang yang dihasilkan
bisa dijual dengan harga yang bersaing di pasar intemasional.
2. Menerapkan strategi industrialisasi substitusi impor.
3. Menggalakkan ekspor barang manufaktur dan membatasi impor hanya untuk
komoditi pasar.13

Dalam abad ke-18, lahirlah di Eropa stelsel perekonomian baru yang didasarkan atas
ajaran Quesnay di Perancis dengan aliran phisiokratnya dan Adam Smith di Inggris
dengan aliran klasiknya yang membuka aliran perekonomian liberal. Stelsel
perekonomian ini berbeda sekali dengan stelsel perekonomian merkantilisme. Jika dalam
stelsel perekonomian merkantilisme Negara memainkan peran positif dalam bidang
perekonomian dan secara langsung turut campur tangan dalam jalannya perekonomian,
maka sebaliknya aliran liberalism justru tidak menghendaki campur tangan Negara dalam
bidang ini. Negara harus membiarkan individu masing-masing mencari kesejahteraannya,
berusaha dan berekonomi dengan sebebas-bebasnya dalam ekonomi domestic maupun
intemasional. Dengan kata lain mereka menganjurkan pasar bebas.14

Selanjutnya,pada akhir Perang Dunia I di Inggris dikemukakan ide-ide tentang


“Negara Kesejahteraan” (welfare state), antara lain oleh pelopor-pelopor "Fabian
Society"15,sebagai akibat dari tidak terjadinya keseimbangan dalam pemenuhan lapangan
pekerjaan (full employment) dari politik ekonomi liberalis. Pada waktu itu walaupun
pasar telah mencapai keseimbangan makro ekonomi, namun disisi lain telah banyak
menimbulkan dampak pengangguran dan hal ini merupakan sumber kemiskinan. Dalam
situasi tersebut, penciptaan lapangan pekerjaan tidak bisa dilakukan lagi oleh pasar.
Karena itu negara harus turun tangan untuk melakukan investasi, bahkan investasi-

13
Mochtar Mas'oed, 1994,EkonomiPolitiklnternasional dan Pembangunan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hal. 20.

14
Ibid, hal. 22-23.
15
. Isjwara, PengantarIlmu Politik, hal. 77

12
investasi besar untuk menciptakan proyek berskala besar guna menciptakan kesempatan
kerja. Dengan investasi tersebut, mekanisme pasarkembali pulih.16

Dalam suatu Negara kesejahteraan, Negara mempunyai tugas politik dalam semua
sektor kehidupan, terutama dalam sektor perekonomian. Tugas negara dalam
menciptakan kesejahteraan tidak terbatas pada suatu golongan tertentu dalam masyarakat,
tetapi adalah untuk semua warga negara dan tidak pula untuk suatu waktu dalam
kehidupan individu, dimulai dari dilahirkan sampai meninggal. Negara harus
memperhatikan kesejahteraan individu dan masyarakat tersebut dan inilah yang
dinamakan universalisme Negara kesejahteraan. Seiring dengan lahirnya konsepsi negara
kesejahteraan ini, timbul pula apa yang dinamakan "konsepsi ekonomi kesejahteraan"
yang memberikan dasar-dasar teoritis ekonomis kepada konsepsi negara kesejahteraan
itu17.

 Jenis-jenis kebijakan ekonomi mikro

1. kebijakan harga terendah

Harga keseimbangan merupakan sebuah kewajiban yang harus ada di pasar,


dengan harga ini maka tidak ada satu pihak pun yang dirugikan. Hal ini perlu
dilakukan karena setiap saat harga akan mengalami kondisi yang fluktiatif, dimana
kadang naik dan kadang bisa turun bahkan tetap. Salah satu kebijakan yang mengatur
alur harga agar terbentuk keseimbangan harga adalah floor price atau kebijakan harga
terendah. Kebijakan ini diterapkan ketika dalam kondisi jumlah penawaran lebih
besar dari jumlah permintaan sehingga menyebabkan penumpukan produk yang ada
di masyarakat dan pastinya tidak semua masyarakat akan membeli sehingga pihak
yang bersangkutan terpaksa menjual produk dengan harga yang murah. Tentu
kebijakan ini merugikan para produsen namun peran pemerintah di sini adalah
menetapkan batas minimal harga tersebut sehingga konsumen tidak seenaknya sendiri
memberikan harga dan produsen akan terlindungi.
Contohnya ketika harga beras turun terlalu rendah karena produk tersebut
tersedia sangat banyak sehingga permintaan akan otomatis berkurang. Dan jika pada

16
M. DawamRahardjo, "Peran Negara dalam ProsesDemokrasi Ekonomi"dalamJwrwa/ ReformasiEkonomi,'5\o. 1Januari-

April 2001,hal. 19.

17
F. Isjwara,Pengantar, hal. 77

13
harga tersebut tidak ada yang membeli pemerintah akan membeli hasil produksi beras
tersebut melalui Bulog, kemudian dilanjukan dan didistribusikan ke pasar. Dari
penjelasan tersebut kita mampu mengambil sebuah kseimpulan dimana kebijakan
harga terendah ini akan mempengaruhi beberapa hal yakni :

 Menetapkan harga pasar


 Menciptakan sebuah peningkatan dalam hal penawaran
 Mengurangi jumlah permintaan
 Menurunnya kualitas produk yang diperjual belikan
 Pendapatan atau pemasukan produsen

2. Kebijakan harga tertinggi


Kebijakan selanjutnya adalah kebijakan harga tertinggi, kebalikan dari
kebijakan harga terendah. Kebijakan ini diterapkan ketika kondisi pasar mengalami
ketidakpastian harga, yakni harga melonjak drastis dan sangat tinggi, jika hal ini
dibiarkan dikhawatirkan akan menimbulkan permasalah berupa inflasi, dan kurangnya
kesejahteraan masyarakat. keadaan ini bisa terjadi karena jumlah penawaran yang
rendah sehingga jumlah permintaan semakin naik, dalam keadaan ini stok barang
sangatlah kurang sehingga para kjonsumen berlomba-lomba untuk mendapatkan
sesuatu yang diinginkannya, di sisi lain proodusen yang tidak bertanggung jawab akan
mengambil kesempatan ini dengan menaikkan harga sesuka hati mereka.
Di sinilah peran pemerintah dibutuhkan, pemerintah bisa menerapkan
kebijakan harga tertinggi dengan tujuan membentuk harga keseimbangan dan mampu
melinfungi hak konsumen. Contoh dari penetapan harga maksimum ini antara lain
penetapan harga BBM, harga obat-obatan di apotek, tarif angkutan umum seperti tarif
bus kota, kereta api, tarif taksi, kapal laut, pesawat dan lainnya. Di sini pemerintah
berperan untuk menetapkan harga maksimum karena permintaan dari konsumen
sangatlah banyak, untuk menghindari kenakalan dari produsen atau pihak
bersangkutan yang curang. Dari penjelasan tersebut kita bisa mengambil sebuah
kesimpulan bahwasannya kebijakan harga tertinggi atau maksimum ini mampu
mempengaruhi beberapa hal, yakni :

 Harga turun
 Membuat jumlah permintaan meningkat

14
 Turunnya jumlah penawaran
 Turunnya kuantitas atau jumlah produk yang diperjual belikan.

3. Kebijakan pajak
Pajak merupakan salah satu aspek yang dibahas dalam ekonomi mikro, pajak
merupakan hal yang menentukan bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara. Dengan pajak
inilah fungsi devisa negara bertambah, pembangunan nasional gencar dilaksanakan.
Namun pajak yang dimaksudkan disini adalah pajak yang bisa melindungi produsen asli
negara tersebut. Pemerintah menetapkan pajak berbeda-beda pada setiap komoditasnya.
Salah satu contoh saat pendatang atau orang luar lebih diminati oleh masyarakat, maka
pemerintah menetapkan pajak yang tinggi pada produk asing dengan tujuan agar harga
produk asing naik dan masyarakat akan kembali ke produk dalam negeri yang memiliki
harga cenderung murah. Pada dasarnya hal ini dilakukan adalah untuk melindungi
produsen dalam negeri.

4. Kebijakan subsidi
Subsidi merupakan salah satu bentuk intervensi atau campur tangan pemerintah dalam
hal pembentukan harga pasar. Dengan pemberian subsidi ini diharapkan perusahaan-
perusahaan baik yang sudah berkembang dan masih baru bisa menghasilkan produk dan
bersaing di pasaran sehingga mampu mengalahkan produk luar atau impor. Subsidi
tersebut diberikan oleh pemerintah dalam hal mengendalikan harga yang bertujuan untuk
melindungi produsen dan konsumen dalam negeri serta menekan terjadinya inflasi.

E. TEORI DAN MODEL EKONOMI


Pernyataan Dalam Teori Ekonomi (Pernyataan Positif Dan Normatif)18

18
Imsar, M.Si, dkk, Ekonomi Mikro Islam, (Medan: 2020), hal. 11

15
Pernyataan positif adalah pernyataan yang merujuk pada kondisi yang sebenarnya terjadi
(descriptive), kondisi sebenarnya yang akan terjadi berdasarkan fakta yang ada sehingga
dapat dibuktikan keabsahannya. Contoh : “harga-harga suatu barang akan meningkat bila
barang langka di pasaran”, atau menaikkan harga barang maka jumlah produksi harus
dibatasi dan kalau produksi beras turun maka harganya akan naik” dan “Kalau beras dijual
ke kota maka harganya lebih mahal daripada dijual di desa” adalah contoh-contoh dari
pernyataan positif.

Pernyataan normative adalah pernyataan petunjuk (presciptive) mengandung arti apa


sebaiknya yang harus dilakukan bila ingin sesuatu yang diharapkan menjadi kenyataan. Jadi
pernyataan normatif adalah suatu pandangan subjektif atau suatu value judgement.
Pernyataan itu bukan mengemukakan pendapat mengenai keadaan yang akan wujud tetapi
menyatakan tentang apa yang sebaiknya harus wujud. Contoh : perekonomian dapat berjalan
baik maka distribusi pendapatan masyarakat harus merata, pendapatan nasional harus tinggi
dan tingkat harga harus pada kondisi wajar.

Model ekonomi berusaha menjelaskan realitas ekonomi kita, misalnya mengapa pasar
berperilaku seperti itu. Terlebih lagi model ekonomi berusaha menguji asumsi atau teori
tentang perilaku ekonomi. Namun, bagaimana proses pengujiannya tergantung pada model
yang digunakan. Seorang ekonom senior di IMF Institut, Sam Ouliaris, menyatakan bahwa
para ekonom menggunakan model ekonom empiris untuk menguji teori-teori mereka. 19 Dia
berpendapat bahwa model teoritis berfokus dalam memberikan jawaban kualitatif dan
prediksi perilaku individu atau perilaku pasar. Sementara itu, model empiris berusaha untuk
memberikan pembeneran numerik atas teori-teori tersebut. Selanjutnya, seberapa sederhana
atau seberapa rumit suatu model tergantung pada ekonom yang yang menciptakan model
tersebut, dan apa tujuan yang ingin mereka capai.

F. MEMAHAMI GRAFIK EKONOMI MIKRO

19
Kurniawan, Apa itu model ekonomi?, (Superprof blog : 2019)

16
Ekonomi mikro (sering juga ditulis mikroekonomi) adalah cabang dari ilmu
ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga
pasar dan kuantitas faktor input, barang dan jasa yang diperjual-belikan. Ekonomi mikro
meneliti bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut memengaruhi penawaran dan
permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga, pada
gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya. Individu
yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi secara optimal, bersama-sama individu
lainnya di pasar, akan membentuk suatu keseimbangan dalam skala makro; dengan asumsi
bahwa semua hal lain tetap sama (ceteris paribus).

Model permintaan dan penawaran menjelaskan bagaimana harga beragam sebagai hasil


dari keseimbangan antara ketersediaan produk pada tiap harga (penawaran) dengan
kebijakan distribusi dan keinginan dari mereka dengan kekuatan pembelian pada tiap
harga (permintaan). Grafik ini memperlihatkan sebuah pergeseran ke kanan dalam
permintaan dari D1 ke D2 bersama dengan peningkatan harga dan jumlah yang
diperlukan untuk mencapai sebuah titik keseimbangan (equibilirium) dalam kurva
penawaran (S).20

Grafik Permintaan

http://www.mcwdn.org/ECONOMICS/EcoGlossary.html
20

http://www.nmlites.org/standards/socialstudies/glossary.html

17
Untuk mempermudah pemahaman, kita umpamakan permintaan donat oleh individu
seperti terlihat digambar bawah ini :

Keterangan : kombinasi antara harga dengan kuantitas donat yang ingin dibeli john
tergambar di titik k(500,0) L(300,2) M(100,4) dan N (0,5).

Grafik Penawaran

Untuk mempermudah pemahaman, kita umpamakan misalnya terdapat penawaran jaket


oleh satu penjual, seperti terlihat gambar di bawah ini :

Keterangan : perbandingan harga dan kuantitas jaket yang ditawarkan penjual (Alfa)
adalah titik E (10,0) F (30,2) G( 50,4).

18
G. PRINSIP EKONOMI: KOMPARASI ANTARA ISLAM DAN KONVENSIONAL

Prinsip Dasar Ekonomi Islam


1. Prinsip Tauhid (ke-Esa-an Tuhan)
Tauhid adalah fondasi keimanan islam. Bermakna segala yang ada di alam semesta ini
didesain dan diciptakan dengan sengaja oleh Allah, bukan kebetulan, dan semuanya pasti
memiliki tujuan.
2. Prinsip ‘Adl (Keadilan)
Keadilan adalah salah satu misi utama aharan islam. Implikasi dari prinsip ini adalah: (1)
pemenuhan kebutuhan pokok manusia, (2) sumber-sumber pendapatan yang haal dan
toyyib, (3) distribusi pendapatan dan kekayaan merata, (4) pertumbuhan dan stabilitas.
3. Prinsip Nubuwwah (Kenabian)
Allah mengutus nabi dan rasul untuk menyampaikan petunjuk dari Allah kepada manusia
tentang bagaimana hidup yang baik di dunia dan di akhirat. Sehingga sifat-sifat kenabian
(sidiq, amanah, tablight, fathonah) harus diteladani oleh manusia pada umumnya dan
perilaku ekonomi serta bisnis pada khususnya.
4. Prinsip Khilafah
Manusia adalah khalifah Allah SWT di muka bumi, yang dibekali dengan perangkat
jasmani dan rohani agar dapat berperan secara efektif sebagai khalifah-Nya. Implikasi
dari prinsip ini adalah: (1) persaudaraan universal, (2) sumber daya adalah amanah, (3)
gaya hidup sederhana, (4) kebebasan manusia.
5. Prinsip Ma’ad (Hasil)
Secara harfiyah ma’ad berarti “kembali”. Dan kita semua akan kembali pada Allah.
Manusia diciptakan untuk berjuang, dan perjuangan ini akan mendapatkan ganjaran, baik
di dunia ataupun di akhirat. Sebab itu ma’ad diartikan sebagai “imbalan/ganjaran”.
Implikasi dalam kehidupan ekonomi dan bisnis misalnya, difokuskan al-Ghazali yang
menyatakan bahwa motivasi para pelaku bisnis adalah mendapatkan “laba”, baik laba dunia
maupun akhirat.21

Prinsip Dasar Ekonomi Konvensional

1. Masyarakat bereaksi terhadap insentif

21
Ekonomi Islam VS Ekonomi Konvensional,

19
Seseorang biasanya akan lebih “aktif” saat seseorang tersebut mendapatkan
keuntungan tambahan dari apa yang ia kerjakan. Karena kita selalu membuat keputusan
berdasarkan perbandingan antara biaya dan manfaat, maka perilaku kita akan berubah
setiap perhitungan biaya dan manfaat tersebut berubah. Contohnya seseorang akan
bekerja sessua porsi saat penghasilannya tetap, tetapi saat ada insentif maka ia akan
bekerja secara ekstra dari sebelumnya.

2. Perdagangan menguntungkan semua orang

Melalui perdagangan semua pihak akan memperoleh kesempatan melakukan


spesialisasi pada bidang yang paling dikuasainya sehingga output kegiatan produktif yang
dilakukan lebih optimal. Pada prinsip ini yang paling ditonjolkan adalah spesialisasi,
contohnya yaitu suatu Negara akan memproduksi sesuai kemampuan yang paling optimal
( biaya produksi rendah, kemampuan produksi tinggi, kualitas bagus) yang dimiliki lalu
menjualnya ke Negara lain yang tidak optimal produksinya dari barang tersebut dan
barang produksi yang tidak bisa dihasilkan secara optimal maka Negara tersebutpun akan
membeli dari Negara lain yang produksinya lebih optimal. Dari contoh di atas dapat
disimpulkan bahawa perdagangan menguntungkan semua orang, meskipun sedikit
keuntungan tersebut.

3. Pasar Adalah Tempat Yang Baik Dalam Mengorganisasikan Kegiatan Ekonomi

Dengan menggunakan jenis perekonomian pasar, keputusan-keputusan dari suatu


perencanaan yang terpusat, digantikan oleh keputusan-keputusan dari jutaan perusahaan
dan rumah tangga. Perusahaan dan rumah tangga saling berinteraksi di pasar, dimana
harga dan kepentingan-kepentingan pribadi mempengruhi dan memandu keputusan-
keputusan yang mereka buat. Harga mencerminkan nilai suatu barang bagi masyarakat
dan biaya yang harus dibayar masyarakat untuk memproduksinya. Oleh karena semua
pelaku ekonomi mengambil keputusan berdasarkan informasi harga, maka mekanisme
harga merupakan sistem yang paling efektif dan efisien untuk mengalokasikan
sumberdaya yang langka di antara para pelaku ekonomi tersebut. Sehingga pasar adalah
tempat yang tepat untuk mengorganisasikannya.

4. Kebijakan ekonomi pemerintah ditujukan untuk mengoreksi kegagalan pasar

Keadaan seperti ini adalah situasi di mana pasar gagal mengalokasikan


sumberdaya yang relatif langka secara efisien. Seperti dalam kasus krisis perekonomian,

20
diamana banyak perusahaan yang bangkrut dan terjadi kegagalan pasar, pemerintah dapat
turun tangan dan menyelamatkan perusahaan tersebut dari kebangkrutan, dan menjaga
kemampuan produksi sekaligus meminimalisir angka pengangguran dengan cara
melakukan buyout, atau pembelian/pengambil alihan sebuah perusahaan oleh pemerintah.
Sedangkan contoh pada bidang pertanian adalah terjadinya pencemaran yang dilakukan
petani akibat penggunaan pestisida, pupuk kimia secara berlebihan yang mengakibatkan
pencemaran air. Air yang ada dan tercemar digunakan untuk keperluan sehari-hari, dalam
hal ini pasar tidak mampu mengatasi persoalan tersebut sehingga pemerintah perlu turun
tangan dan menerapkan peraturan atau kebijakan tertentu.

5. Standar hidup masyarakat tergantung pada produktivitas

Apa yang bisa menjelaskan perbedaan-perbedaan yang sangat besar antara satu
standar hidup dengan standar hidup lainnya diberbagai Negara di dunia?. Jawabannya
cukup sederhana, yaitu kemampuan factor produksi dari suatu Negara. Dinegara dimana
para pekerjanya dapat menghasilakan barang dan jasa dalam jumlah besar per satu satuan
waktu, sebagian besar masyarakatnya hidup dalam standar hidup yang tinggi. Begitu pula
sebaliknya. Hubungannya yaitu tingkat pertumbuhan produktivitas suatu Negara
menetukan tingkat pertumbuhan pendapatan rata-ratanya.

6. Tingkat harga dipengaruhi oleh kebijakan moneter

Tingginya tingkat peredaran uang akibat dari tingginya produksi uang itu sendiri,
menyebabkan nilai dari uang tersebut menjadi semakin kurang berharga yang berdampak
pada terjadinya inflasi. Sehingga harga barang naik karena niali dari uang tersebut
menurun.

7. Masyarakat menghadapi trade off antara inflasi dan pengangguran jangka pendek

Tradeoff antara inflasi dan pengangguran sifatnya hanyalah sementara, namun


dapat berlangsung menahun. sulitnya Pemerintah meredam lonjakan inflasi dikarenakan
upaya menekan inflasi seringkali mengakibatkan peningkatan angka pengangguran.
Inflasi biasanya ditekan melalui pengurangan kuantitas uang. Jika uang berkurang, maka
dana investasi dan produksi menyusut. Hal ini berarti lapangan kerja baru akan
berkurang, sehingga pengangguran akan bertambah. Dilema atau trade off antara inflasi
dan pengangguran ini dikenal sebagai konsep Kurva Philip.

21
8. Orang berpikir secara rasional

Artinya saat seseorang menentukan keputusan atau pilihan, orang tersebut bekerja
pada pikiran rasional. Saat menghadapi pilihan untuk melanjutkan sekolah (S2) atau
mecari kerja. Yang ia pikirkan adalah apa keuntungan dari melanjutkan sekolah yaitu
pengetahuan, pekerjaan yang lebih baik dan penghasilan lebih bersar. Atau memilih
mencari kerja dengan keuntungan yaitu lebih cepat memiliki penghasilan sendiri. Dan
kerugiannya, yaitu kehilangan hal-hal dari pilihan yang ia tinggalkan.

9. Pemerintah Kadang Mampu Meningkatkan faktor produksi

Seperti dalam kasus krisis perekonomian seperti sekarang diamana banyak


perisahaan yang bangkrut dan terjadi kegagalan pasar, pemerintah dapat turun tangan dan
menyelamatkan perusahaan tersebut dari kebangkrutan, dan menjaga kemampuan
produksi sekaligus meminimalisir angka pengangguran dengan cara melakukan buyout,
atau pembelian/pengambil alihan sebuah perusahaan oleh pemerintah. Walau begitu
pemerintah tidak selalu harus melakukan hal tesebut.

10. Harga-harga akan meningkat jika pemerintah mencetak uang dalam jumlah banyak

Tingginya tingkat peredaran uang akibat dari tingginya produksi uang itu sendiri,
menyebabkan nilai dari uang tersebut menjadi semakin kurang berharga yang berdampak
pada terjadinya inflasi. Sehingga harga barang naik karena niali dari uang tersebut
menurun.22

BAB III
PENUTUP

22
10 Prinsip Ekonomi,

22
A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu yang
mempelajari perilaku manusia di dalam memenuhi kebutuhannya yang relatif tidak terbatas
dengan menggunakan sumber daya yang terbatas dan masing-masing sumber daya
mempunyai alternatif penggunaan (opportunity cost). Secara garis besar ilmu ekonomi dapat
dipisahkan menjadi dua yaitu ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro.

Pengertian ilmu ekonomi mikro (micro economics) adalah ilmu ekonomi yang
mengkhususkan untuk mempelajari perilaku individu manusia dalam rangka memenuhi
kebutuhannya.

Ekonomi mikro pada dasarnya mempelajari aktivitas-aktivitas perekonomian yang


bersifat bagian kecil, yang memusatkan perhatiannya pada masalah bagaimana konsumen
akan mengalokasikan pendapatannya yang terbatas terhadap berbagai macam barang dan jasa
yang dibutuhkan, untuk memperoleh kepuasan maksimum. Ekonomi Mikro juga mempelajari
variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah tangga. 

Ekonomi mikro juga mempelajari bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut
memengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga;
dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan
jasa selanjutnya.

Teori ekonomi mikro menganggap bahwa faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal,
dan Tengusaha) yang dimiliki oleh masyarakat sifatnya terbatas, sedangkan keinginan
manusia tidak terbatas. Untuk itu masyarakat harus dapat memilih kegiatan ekonomi, yang
meliputi kegiatan dalam memproduksi, menyalurkan, dan menggunakan barang maupun jasa.

B. Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih
fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang
lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung jawabkan. Untuk saran bisa berisi kritik
atau saran terhadap penulisan, juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan
makalah yang telah dijelaskan. Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat dima'afkan dan

23
memakluminya, karena kami adalah hamba Allah yang tak luput dari salah, khilaf, alfa dan
lupa.

24
DAFTAR PUSTAKA

Imsar, M.Si, dkk. Ekonomi Mikro Islam. Medan: 2020

Gunawijaya Rahmat. 2017.kebutuhan manusia dalam pandangan ekonomi kapitalis dan


ekonomi islam. 13(1):132-134

Khan, Shahrukh Rafi, 2002, "Sistem Ekonomi Politik dalam Negara Islam" dalamJumal
Millah, Vol. n,No. 1 Januari.

Sitepu dalam Jurnal Perspektif Ekonomi Islam (2016:92)

Mannan, M. Abdul, 1997, Teori dan Praktek Ekonomi Islam, ter. Ikhwan Abidin Blsri,
Yogyakarta: DanaBhakti Prima Yasa.,

Dede Lim Suparman, Ilmu Ekonomi. Jakarta: 2016

Gregory Mankiw. Pengantar Ekonomi. Gelora Aksara Pratama Jakarta: 2001

Umam khoirul. Pengertian scarcity atau kelangkaan. Pps. Unida. Gontor. ac. id.

Nasruddin wasrob. Perilaku ekonomi produsen. Www.pustaka.ut.ac.id.

Setiyo hn. 2018.Konsep permintaan dan penawaran dalam ilmu ekonomi. ajarekonomi. Com

Zakky, Tujuan Mempelajari Ilmu Ekonomi Secara Umum dan Penjelasannya,( febuari 2018)

Nurrofiq.Permasalahan Ekonomi Dalam Kaitannya Dengan Kebutuhan Manusia,


Kelangkaan Dan Sistem Ekonomi.aunorofiq46.blogspot.coid. 12 Maret 2015.

Sugeng dalam www.ilmuekonom.net. 15 Desember 2014

Lionel Robbins, An Essay on the Nature and Significance of Economic Science Second


Editions (London: Macmillan and CO., Limitted, 1945), p. 16.

John Sloman, Economics, Sixth Edition (Essex: Pearson Education Limited, 2006), p. 4.

Mas'oed, Mochtar, 1989, Ekonomi dan Struktur Politik Orde Baru 1966-1971, Jakarta:
LP3ES.

http://www.mcwdn.org/ECONOMICS/EcoGlossary.html

http://www.nmlites.org/standards/socialstudies/glossary.html

iii
iii

Anda mungkin juga menyukai