EKONOMI SYARIAH
Dosen Pengampu : Rafia Hafni Harahap, S.Kom., M.E
Ekonomi Islam (Syariah)
Sistem ekonomi syariah sangat berbeda
dengan ekonomi kapitalis, sosialis
maupun komunis. Ekonomi syariah bukan
pula berada di tengah-tengah ketiga
sistem ekonomi itu. Sangat bertolak
belakang dengan kapitalis yang lebih
bersifat individual, sosialis yang
memberikan hampir semua
tanggungjawab kepada warganya serta
komunis yang ekstrim, ekonomi Islam
menetapkan bentuk perdagangan serta
perkhidmatan yang boleh dan tidak boleh
ditransaksikan.
Ekonomi dalam Islam harus mampu
memberikan kesejahteraan bagi seluruh
masyarakat, memberikan rasa adil,
kebersamaan dan kekeluargaan serta
mampu memberikan kesempatan seluas-
luasnya kepada setiap pelaku usaha.
Pengertian Ekonomi Islam
Inti kehidupan manusia di dunia ini adalah mencapai falah
(kemuliaan didunia dan di akhirat).
Ekonomi Islam adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang
berupaya untuk memandang, menganalisis, dan akhirnya
menyelesaikan permasalahan ekonomi dengan cara-cara Islami
(cara-cara yg didasarkan atas ajaran Islam yaitu berlandaskan Al
Quran dan Sunah Nabi)
Bidang Ekonomi
Fiqh Muamalah
Sejarah -Nilai Ekonomi Islam
Islam -Prinsip Ekonomi Islam
Metode Konsumsi
Deduksi
Produksi
Teori
Realitas Metode
Ekonomi
Distribusi
ekonomi Induksi
Makro Ekonomi
• Masalah Ekonomi Islam:
Barang
Mempunyai Menjadi
Nilai Guna Alat Pemuas
Jasa (Utility)
Kepemilikan Negara
(State’s Ownership)
Asas dan Kaidah
Sistem Ekonomi Distribusi
(Distribution) Menjamin Kebutuhan per
Islam
Individu Warga Negara
Kebutuhan Mewah
(Luxury Needs)
Human Needs
Kebutuhan Khilafah Islam
Manusia
Pendidikan (Needs
for Education)
Keamanan (Needs
for Savety)
Hukum Syarikah:
Sepakat
Melakukan
Syarikah Belum
Akad Syar’i: Sepakat Sah
Ijab dan Qabul Memberikan
Modal
Sepakat
Hukum Syarikah Orang yang Boleh Sah
Melakukan
dalam Islam Melakukan Tasharruf
Syarikah dalam
Urusan Tertentu
Barang
Obyek Akad: Sesuatu
yang Bisa Diakadkan Sah
Jasa
Syarikah adalah akad antara dua orang atau lebih, yang keduanya sepakat
untuk melakukan kerjasama dalam bentuk kekayaan dengan tujuan untuk
mencari keuntungan.
Syarikah Amlak: Zat
Barang Pemburan
Syarikah
Bentuk Syarikah
Syarikah Abdan: Badan-
dalam Islam Badan(-)Harta Gila
Mudharabah: Mati
Badan(+)Harta
Mahjur
Syarikah Uqud: Syarikah Wujuh: Badan-
Pengembangan Harta Badan(+)Harta Orang Lain
Dibubark
an
Semua Kerugian Badan-Badan(+)Harta
Sepihak
Pembelian Berdua
Dikembalikan kepada
Harta dan Pemiliknya,
Sementara Keuntungan Mufawadhah: Gabungan
Milik Kedua Belah Pihak. Syarikah
Tasharruf yang Diharamkan:
Isyraf - Tabdzir
Taqtir (Kikir-Bakhil)
Syarikah Kapitalis
Ihtikar
Mematok Harga
Prinsip Transaksi Syariah
Persaudaraan
(Ukhuwah),
Keadilan (‘Adalah),
Kemaslahatan
(Maslahah),
Keseimbangan
(Tawazun),
Universalisme
(Syumuliah).
Persaudaraan (Ukhuwah)
Prinsip Persaudaraan
(Ukhuwah) memiliki ciri-ciri
berikut:
Saling mengenal (ta’aruf),
Saling memahami (tafahum),
Saling menolong (ta’awun),
Saling menjamin (takaful),
Saling bersinergi dan
beraliansi (tahaluf).
Keadilan (’Adalah)
Prinsip Keseimbangan
(Tawazun) meliputi
keseimbangan terhadap:
Aspek material dan spiritual,
Aspek privat dan publik,
Sektor keuangan dan sektor
riil,
Bisnis dan sosial, dan
Keseimbangan aspek
pemanfaatan dan pelestarian.
Istilah Dalam Transaksi Syariah
Mudharabah
Murabahah
Musyarakah
Mudharabah
Mudharabah:
Akad kerjasama suatu usaha
antara dua pihak di mana pihak
pertama (malik, shahib al mal,
Lembaga keuangan Syariah)
menyediakan seluruh modal,
sedang pihak kedua (‘amil,
mudharib, nasabah) bertindak
selaku pengelola dan keuntungan
usaha dibagi di antara mereka
sesuai kesepakatanyang dituangkan
dalam kontrak.
Dasar Hukum Mudharabah : Fatwa
DSN No.07/DSN-MUI/IV/2000.
Murabahah
Murabahah :
Menjual suatu barang
dengan menegaskan harga
belinya kepada pembeli dan
pembeli membayarnya
dengan harga yang lebih
sebagai laba.
Dasar hukum Murabahah :
Fatwa DSN No.04/DSN-
MUI/I/2000.
Musyarakah
Musyarakah :
Pembiayaan berdasarkan akad
kerjasama antara dua pihak atau
lebih untuk suatu usaha tertentu,
dimana masing-masing pihak
memberikan konstribusi dana
dengan ketentuan bahwa
keuntungan dan resiko akan
ditanggung bersama sesuai
dengan kesepakatan.
Dasar hukum Musyarakah :
Fatwa DSN No.08/DSN-
MUI/IV/2000.
Ekonomi Islam vs Ekonomi
Konvensional
Akhlak.
Keseimbangan
Sistem Ekonomi Islam Menghindari
Riba
Ekonomi Islam