Anda di halaman 1dari 20

KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KEJADIAN IKUTAN


PASCA PEMBERIAN IMUNISASI (KIPI) PADA BAYI
DI PUSKESMAS KARTINI KECAMATAN SIANTAR
BARAT PEMATANGSIANTAR PERIODE
DESEMBER 2011 – MEI 2012”

DISUSUN OLEH :
SUSIANTI HUTAPEA
NIM. P0.73.24.2.09.093

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN


PROGRAM STUDI KEBIDANAN
PEMATANG SIANTAR
2012
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Tentang Pengertian Imunisasi di
Puskesmas Kartini Kecamatan Siantar Barat

No Pengertian Imunisasi f %
1 Baik 16 33,3 %
2 Cukup 25 52,1 %
3 Kurang 7 14,6 %
Jumlah 48 100 %

Analisa Data
Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa dari 48 responden tingkat pengetahuan ibu
tentang pengertian imunisasi tertinggi adalah berpengetahuan cukup sebanyak
25 ibu (52,1%), dan terendah berpengetahuan kurang sebanyak 7 ibu (14,6%).
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Tentang Tujuan Imunisasi di Puskesmas
Kartini Kecamatan Siantar Barat

N
Tujuan Imunisasi f %
o
1 Baik 16 33,3 %
2 Cukup 18 37,5 %
3 Kurang 14 29,2 %
Jumlah 48 100 %
Analisa Data :
Berdasarkan table 2 diketahui bahwa dari 48 responden tingkat pengetahuan
ibu tentang tujuan imunisasi tertinggi adalah berpengetahuan cukup sebanyak
18 ibu (37,5 %), dan terendah berpengetahuan kurang sebanyak 14 ibu (29,2
%).
Tabel 3
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Tentang Macam-macam Imunisasi di
Puskesmas Kartini Kecamatan Siantar Barat

Macam-macam
No f %
Imunisasi
1 Baik 8 16,7 %
2 Cukup 18 37,5 %
3 Kurang 22 45,8 %
Jumlah 48 100 %
Analisa Data :
Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa dari 48 responden tingkat pengetahuan
ibu tentang macam-macam imunisasi tertinggi adalah berpengetahuan kurang
sebanyak 22 ibu (45,8%), dan terendah berpengetahuan baik sebanyak 8 ibu
(16,7 %).
Tabel 4
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Tentang Jadwal Imunisasi di Puskesmas
Kartini Kecamatan Siantar Barat

Jadwal
No f %
Imunisasi
1 Baik 18 37,5 %
2 Cukup 20 41,7 %
3 Kurang 10 20,8 %
Jumlah 48 100 %

Analisa Data :
Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa dari 48 responden tingkat pengetahuan
ibu tentang jadwal imunisasi tertinggi adalah berpengetahuan cukup sebanyak
20 ibu (41,7%) dan terendah berpengetahuan kurang sebanyak 10 ibu (20,8
%).
Tabel 5
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Tentang Pengertian Kejadian Ikutan
Pasca Imunisasi di Puskesmas Kartini Kecamatan Siantar Barat

No Pengertian KIPI f %
1 Baik 8 16,7 %
2 Cukup 18 37,5 %
3 Kurang 22 45,8 %
Jumlah 48 100 %

Analisa Data :
Berdasarkan tabel 5 diketahui bahwa dari 48 responden tingkat pengetahuan
ibu tentang pengertian kejadian ikutan pasca imunisasi tertinggi adalah
berpengetahuan kurang sebanyak 22 ibu (45,8%), dan terendah
berpengetahuan baik sebanyak 8 ibu (16,7%).
Tabel 6
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Tentang Penyebab Kejadian Ikutan
Pasca Imunisasi di Puskesmas Kartini Kecamatan Siantar Barat

No Penyebab KIPI f %
1 Baik 24 50 %
2 Cukup 11 22,9 %
3 Kurang 13 27,1 %
Jumlah 48 100 %

Analisa Data :
Berdasarkan tabel 6 diketahui bahwa dari 48 responden tingkat
pengetahuan ibu tentang penyebab kejadian ikutan pasca imunisasi
tertinggi adalah berpengetahuan baik sebanyak 24 ibu (50%), dan
terendah berpengetahuan cukup sebanyak 11 ibu (22,9%).
Tabel 7
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Tentang Gejala Kejadian Ikutan Pasca
Imunisasi di Puskesmas Kartini Kecamatan Siantar Barat

No Gejala KIPI f %
1 Baik 27 56,2 %
2 Cukup 8 16,7 %
3 Kurang 13 27,1 %
Jumlah 48 100 %

Analisa Data :
Berdasarkan tabel 7 diketahui bahwa dari 48 responden tingkat pengetahuan
ibu tentang gejala kejadian ikutan pasca imunisasi tertinggi adalah
berpengetahuan baik sebanyak 27 ibu (56,2 %), dan terendah berpengetahuan
cukup sebanyak 8 ibu (16,7%).
Tabel 8
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Tentang Penatalaksanaan Kejadian
Ikutan Pasca Imunisasi di Puskesmas Kartini
Kecamatan Siantar Barat

No Penatalaksanaan KIPI f %
1 Baik 9 18,7 %
2 Cukup 19 39,6 %
3 Kurang 20 41,7 %
Jumlah 48 100 %
Analisa Data :
Berdasarkan tabel 8 diketahui bahwa dari 48 responden tingkat
pengetahuan ibu tentang penatalaksanaan kejadian ikutan pasca imunisasi
tertinggi adalah berpengetahuan kurang sebanyak 20 ibu (41,7%), dan
terendah adalah berpengetahuan baik sebanyak 9 ibu (18,7%).
Tabel 9
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Tentang Kelompok Resiko Kejadian
Ikutan Pasca Imunisasi di Puskesmas Kartini
Kecamatan Siantar Barat

Kelompok
No f %
Resiko KIPI
1 Baik 4 8,3 %
2 Cukup 21 43,7 %
3 Kurang 23 48 %
Jumlah 48 100 %

Analisa Data :
Berdasarkan tabel 9 diketahui bahwa dari 48 responden tingkat pengetahuan
ibu tentang kelompok resiko kejadian ikutan pasca imunisasi tertinggi adalah
berpengetahuan kurang sebanyak 23 ibu (48%), dan terendah adalah
berpengetahuan baik sebanyak 4 ibu (8,3%).
B. Pembahasan
1. Distribusi Pengetahuan ibu tentang pengertian imunisasi
Dari tabel 1 diketahui dari 48 responden yang memiliki pengetahuan
ibu tentang pengertian imunisasi tertinggi adalah berpengetahuan cukup
sebanyak 25 ibu (52,1%), dan terendah berpengetahuan kurang
sebanyak 7 ibu (14,6%).
Ketika bayi dilahirkan, dalam tubuhnya telah terdapat antibodi
tertentu. Antibodi itu diperoleh dari ibunya melalui plasenta saat didalam
rahim. Antibodi yang dibawa sejak lahir itu mampu menjaga kekebalan
tubuhnya hingga beberapa bulan kemudian. Maka dari itu salah satu
langkah pencegahan terhadap aneka penyakit anak yakni dengan
melakukan imunisasi ( Djamaluddin, 2010 ).
2. Distribusi Pengetahuan ibu tentang tujuan imunisasi
Dari tabel 2 di ketahui dari 48 responden yang memiliki pengetahuan
ibu tentang tujuan imunisasi tertinggi adalah berpengetahuan cukup
sebanyak 18 ibu (37,5 %), dan terendah berpengetahuan kurang
sebanyak 14 ibu (29,2 %).
Pengetahuan tentang tujuan imunisasi sangat penting karena agar
ibu mengetahui banyak penyakit yang berbahaya yang dapat dicegah
dengan pemberian imunisasi ( Suririnah, 2009 ).
3. Distribusi Pengetahuan ibu tentang macam-macam
imunisasi
Dari tabel 3 diketahui dari 48 responden yang memiliki
pengetahuan ibu tentang macam-macam imunisasi tertinggi
adalah berpengetahuan kurang sebanyak 22 ibu (45,8%), dan
terendah berpengetahuan baik sebanyak 8 ibu (16,7 %).
Ketika bayi dilahirkan, dalam tubuhnya telah terdapat
antibodi tertentu. Antibodi itu diperoleh dari ibunya melalui
plasenta saat didalam rahim. Antibodi yang dibawa sejak lahir
itu mampu menjaga kekebalan tubuhnya hingga beberapa
bulan kemudian. Kemudian bayi juga mendapatkan
kekebalan dari ASI yang dikonsumsinya, yang berguna
mencegah beberapa penyakit terutama penyakit
infeksi.Selain itu ada juga kekebalan yang yang didapatkan
melalui imunisasi (vaksinasi) ( Djamaluddin, 2010 ).
4. Distribusi Pengetahuan ibu tentang jadwal pemberian
imunisasi
Dari tabel 4 diketahui dari 48 responden yang memiliki
pengetahuan ibu tentang jadwal imunisasi tertinggi adalah
berpengetahuan cukup sebanyak 20 ibu (41,7%), dan
terendah berpengetahuan kurang sebanyak 10 ibu (20,8 %).
Pemberian imunisasi tepat pada waktunya adalah faktor
yang penting untuk menentukan keberhasilan imunisasi dan
kesehatan bayi. Bila jadwal imunisasi menjadi ditunda
karena sakit saat jadwal pemberian, ini bukan berarti
pemberian sudah berlalu dan anak tidak memerlukan
imunisasi atau anak harus menngulang jadwal yang pertama
lagi. Anda tetap dapat melakukan imunisasi susulan yang
jadwalnya telah lewat itu. Jadwal imunisasi tidak kaku, jadi
lanjutkan saja imunisasi berikutnya dengan jarak sesuai
anjuran ( Suririnah, 2009 ).
5. Distribusi Pengetahuan Ibu Tentang
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi
Dari tabel 5 diketahui dari 48 responden yang
memiliki pengetahuan ibu tentang pengertian
kejadian ikutan pasca imunisasi tertinggi
adalah berpengetahuan kurang sebanyak 22
ibu (45,8%), dan terendah berpengetahuan
baik sebanyak 8 ibu (16,7%).
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi adalah
adalah semua kejadian sakit dan kematian
yang terjadi dalam masa 1 bulan setelah
imunisasi, yang diduga ada hubungannya
dengan pemberian imunisasi ( Ahmadi, 2006)
6. Distribusi Pengetahuan Ibu Tentang Penyebab Kejadian Ikutan
Pasca Imunisasi.
Dari tabel 6 diketahui dari 48 responden yang memiliki pengetahuan
ibu tentang penyebab kejadian ikutan pasca imunisasi tertinggi
adalah berpengetahuan baik sebanyak 24 ibu (50%), dan terendah
berpengetahuan cukup sebanyak 11 ibu (22,9%).

7. Distribusi Pengetahuan Ibu Tentang Gejala Kejadian Ikutan


Pasca Imunisasi
Dari tabel 7 diketahui dari 48 responden yang memiliki pengetahuan
ibu tentang gejala kejadian ikutan pasca imunisasi tertinggi adalah
berpengetahuan baik sebanyak 27 ibu (56,2 %), dan terendah
berpengetahuan cukup sebanyak 8 ibu (16,7%).
Pengetahuan responden tentang gejala KIPI yang tertinggi
berpengetahuan baik sebanyak 27 ibu (56,2%), karena setiap jadwal
imunisasi ibu selalu menanyakan tentang gejala KIPI yang mungkin
terjadi dan petugas selalu memberi penjelasan tentang gejala KIPI
seperti demam, bengkak dan kemerahan pada bekas suntikan.
8. Distribusi Pengetahuan Ibu Tentang Penatalaksanaan Kejadian
Ikutan Pasca Imunisasi
Dari tabel 8 diketahui dari 48 responden yang memiliki
pengetahuan ibu tentang penatalaksanaan kejadian ikutan pasca
imunisasi tertinggi adalah berpengetahuan kurang sebanyak 20 ibu
(41,7%), dan terendah adalah berpengetahuan baik sebanyak 9 ibu
(18,7%).
Kurangnya pengetahuan ibu tentang penatalaksanaan /
pengobatan KIPI disebabkan karena kurangnya sosialisasi dari
petugas kesehatan tentang penatalaksanaan / pengobatan pada
KIPI , dan KIPI yang sering muncul adalah yang bersifat ringan
seperti demam, bengkak dan kemerahan pada bekas suntikan .
9. Distribusi Penngetahuan Ibu Tentang Kelompok Resiko
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi
Dari tabel 9 diketahui dari 48 responden yang memiliki
pengetahuan ibu tentang kelompok resiko kejadian ikutan pasca
imunisasi tertinggi adalah berpengetahuan kurang sebanyak 23 ibu
(48%), dan terendah adalah berpengetahuan baik sebanyak 4 ibu
(8,3%).
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Distribusi pengetahuan ibu tentang pengertian imunisasi
tertinggi adalah berpengetahuan cukup sebanyak 25 ibu
(52,1%).
2. Distribusi pengetahuan ibu tentang tujuan imunisasi tertinggi
adalah berpengetahuan cukup sebanyak 18 ibu (37,5 %).
3. Distribusi pengetahuan ibu tentang macam-macam
imunisasi tertinggi adalah berpengetahuan kurang sebanyak
22 ibu (45,8%).
4. Distribusi pengetahuan ibu tentang jadwal imunisasi
tertinggi adalah berpengetahuan cukup sebanyak 20 ibu
(41,7%).
5. Distribusi pengetahuan ibu tentang pengertian kejadian
ikutan pasca imunisasi tertinggi adalah berpengetahuan
kurang sebanyak 22 ibu (45,8%).
6.Distribusi pengetahuan ibu tentang penyebab
kejadian ikutan pasca imunisasi tertinggi adalah
berpengetahuan baik sebanyak 24 ibu (50%).
7.Distribusi pengetahuan ibu tentang gejala kejadian
ikutan pasca imunisasi tertinggi adalah
berpengetahuan baik sebanyak 27 ibu (56,2 %).
8.Distribusi pengetahuan ibu tentang
penatalaksanaan kejadian ikutan pasca imunisasi
tertinggi adalah berpengetahuan kurang sebanyak
20 ibu (41,7%).
9.Distribusi pengetahuan ibu tentang kelompok resiko
kejadian ikutan pasca imunisasi tertinggi adalah
berpengetahuan kurang sebanyak 23 ibu (48%).
B. Saran
1. Diharapkan kepada petugas kesehatan agar
lebih mensosialisasikan imunisasi yaitu terutama
tentang kejadian ikutan pasca imunisasi ( KIPI )
2. Diharapkan kepada ibu yang mempunyai bayi
untuk menghadiri dan mendengarkan
penyuluhan tentang kesehatan khusus nya
tentang bayi.
3. Diharapkan kepada mahasiswa Prodi Kebidanan
Pematangsiantar agar dapat memahami tentang
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi sehingga kelak
bila kelak bertugas ditengah masyarakat dapat
meminimalisasi terjadinya Kejadian Ikutan Pasca
Imunisasi ( KIPI ).
Sekian & Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai