Anda di halaman 1dari 10

41

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Jalannya Penelitian

Pelaksanaan penelitian dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap persiapan

dan tahap pelaksanaan. Pada tahap persiapan meliputi kegiatan penetapan judul,

survei awal, pengumpulan data, merumuskan masalah penelitian, menyiapkan

instrumen penelitian, ujian proposal, dan mengurus izin penelitian. Peneliti

meminta izin penelitian ke institusi pendidikan yaitu Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan (STIKES) Dehasen Bengkulu, setelah mendapat izin penelitian

langsung diserahkan ke bagian Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat

(Kesbanglinmas) Kota Bengkulu tanggal 09 maret 2012 dan dilanjutkan ke Dinas

Kesehatan kota Bengkulu pada tanggal 11 maret 2012 peneliti mendapatkan izin

penelitian dari puskesmas Lingkar Timur Kota Bengkulu, kemudian diserahkan

kepada kepala ruangan tata usaha, yang sebelumnya sudah mendapat izin dari

kepala puskesmas Lingkar Timur Kota Bengkulu.

Setelah mendapat izin penelitian dari kepala ruangan, peneliti mulai

melakukan penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Lingkar Timur Kota

Bengkulu pada tanggal 13 Maret 2012 s.d. 09 April 2012. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan karakteristik ibu dengan kesiapan

menghadapi menopause di Puskesmas Lingkar Timur Kota Bengkulu tahun 2012.

Jenis penelitian ini didesain dalam bentuk analitik dengan pendekatan cross-

sectional yaitu rancangan penelitian dengan melakukan pengukuran atau

41
42

pengamatan pada saat bersamaan (sekali waktu). Populasi penelitian ini adalah

ibu-ibu pramenopause yang berumuir 45-50 tahun yang berkunjung di Puskesmas

Lingkar Timur Kota Bengkulu tahun 2012 dengan jumlah ibu menopause

sebanyak 48 orang. Teknik pengambilan Sampel penelitian ini dilakukan dengan

cara accidental sampling dengan kriteria sampel bersedia jadi responden

berjumlah sampel 48 orang ibu.

Pengumpulan data menggunakan data primer yaitu data yang di dapatkan

langsung dari sumbernya dan dikumpulkan oleh penelitian sendiri, seperti melalui

observasi, wawancara dan memberikan pertanyaan atau kuesioner untuk

memperoleh data tentang hubungan pengetahuan dan karakteristik ibu dengan

kesiapan menghadapi menopause di Puskesmas Lingkar Timur Kota Bengkulu

tahun 2012, dan data yang dipoeroleh, diolah dan dianalisis dengan menggunakan

analisis univariat untuk melihat distribusi frekuensi dan analisis bivariat untuk

mendapatkan nilai p.

2. Hasil Penelitian

Setelah data terkumpul kemudian data diolah secara univarial dan bivariat

dengan menggunakan uji chi-square. Adapun hasil penelitiannya adalah :

a. Analisis Univariat

Pada penelitian ini untuk melihat distribusi frekuensi variabel penelitian

yaitu pengetahuan dan karakteristik ibu sebagai variabel independen dan

variabel dependen yaitu kesiapan menghadapi menopause, Hasil univariat

dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :


43

Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu
di Puskesmas Lingkar Timur Kota Bengkulu
Tahun 2012.

Pengetahuan Frekuensi (f) Persentase (%)


a. Kurang 18 37.5
b. Cukup 16 33.3
c. Baik 14 29.2

Jumlah 48 100.0

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa hamper sebagian dari kejadian

(37,5%) responden memiliki pengetahuan kurang, (33,3%) responden memiliki

pengetahuan cukup, dan (29,2%) responden memiliki pengetahuan baik.

Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ibu
di Puskesmas Lingkar Timur Kota Bengkulu
Tahun 2012.

Tingkat Pendidikan Frekuensi (f) Persentase (%)


a. Tinggi 20 41.7
b. Menengah 14 29.2
c. Rendah 14 29.2

Jumlah 48 100.0

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa hampir sebagian dari kejadian

(41,7%) responden memiliki pendidikan tinggi, (29,2%) responden memiliki

pendidikan menengah, dan (29,2%) responden memiliki pendidikan rendah.


44

Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Responden Tingkat Pekerjaan di Puskesmas
Lingkar Timur Kota Bengkulu
Tahun 2012.

Tingkat Pekerjaan Frekuensi (f) Persentase (%)


a. Tidak Bekerja 21 43.8
b. Bekerja 27 56.3
Jumlah 48 100.0

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa hampir sebagian dari kejadian

(43,8%) responden dengan tingkat pekerjaan tidak bekerja, dan lebih dari

sebagian besar (56,3%) responden memiliki tingkat pekerjaan bekerja.

Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Kesiapan
di Puskesmas Lingkar Timur Kota Bengkulu
Tahun 2012.

Tingkat Kesiapan Frekuensi (f) Persentase (%)


a. Siap 25 52.1
b. Tidak Siap 23 47.9
Jumlah 48 100.0

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa lebih dari sebagian (52,1%)

responden memiliki tingkat kesiapan siap, dan sebagian dari kejadian (47,9%)

responden memiliki tingkat kesiapan tidak siap.

b. Analisis Bivariat

Analisis Bivariat dilakukan untuk mengetahui bagaimana hubungan

variabel independen (pengetahuan dan Karakteristik ibu) dengan variabel

dependen (Kesiapan Menghadapi Menopause) di Puskesmas Lingkar Timur

Kota Bengkulu Tahun 2012.


45

Tabel 4.5
Hasil Analisis Hubungan Pengetahuan dengan Kesiapan
Menghadapi Menopause di Puskesmas Lingkar Timur Kota Bengkulu
Tahun 2012.

Tingkat Kesiapan
Hubungan Siap Tidak Siap f % P
n % n %
Pengetahuan Kurang 5 27,8 13 72,2 18 100
Cukup 8 50,0 8 50,0 16 100 0,048
Baik 10 71,4 4 28,6 14 100
Jumlah 23 47,9 25 52,1 48 100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui dari 18 responden dengan

pengetahuan kurang, ada 5 responden (27,8 %) memiliki tingkat kesiapan siap.

dari 16 responden dengan pengetahuan cukup ada 8 responden (50,0 %)

memiliki tingkat kesiapan siap dan dari 14 responden dengan pengetahuan baik

ada 10 responden (71,4 %) tingkat kesiapan siap.

Dari penelitian tersebut di dapat p = 0,048 lebih kecil dari nilai α = 0,05

yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan kesiapan

ibu menghadapi menopasue di Puskesmas Lingkar Timur Kota Bengkulu

Tahun 2012.

Tabel 4. 6
Hasil Analisis Hubungan Pendidikan Ibu dengan Kesiapan
Menghadapi Menopause di Puskesmas Lingkar Timur Kota Bengkulu
Tahun 2012.

Tingkat Kesiapan
Nilai
Hubungan Siap Tidak Siap f %
p
n % n %
Pendidikan Rendah 7 35,0 13 65,0 20 100
Menengah 5 35,7 9 64,3 14 100 0,024
Tinggi 11 78,6 3 21,4 14 100
Jumlah 23 47,9 25 52,1 48 100
46

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui dari 20 responden dengan

pendidikan rendah ada 7 responden (35,0 %) memiliki tingkat kesiapan siap.

dari 14 responden dengan pendidikan menengah, ada 5 responden (35,7 %)

memiliki tingkat kesiapan siap dan dari 14 responden dengan pendidikan

tinggi, ada 11 responden (78,6 %) tingkat kesiapan siap.

Dari penelitian tersebut di dapat nilai p = 0,024 lebih kecil dari nilai α =

0,05 yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara pendidikan dengan tingkat

kesiapan ibu menghadapi menopause di Puskesmas Lingkar Timur Kota

Bengkulu Tahun 2012.

Tabel 4. 7
Hasil Analisis Hubungan Pekerjaan Ibu Dengan Kesiapan
Menghadapi Menopause di Puskesmas Lingkar Timur Kota Bengkulu
Tahun 2012.

Tingkat Kesiapan Nilai


f %
Hubungan Siap Tidak Siap p
n % n %
Pekerjaan Tidak Bekerja 6 28,6 15 71,4 21 100 0,01
Bekerja 17 63,0 10 37,0 27 100 8
Jumlah 23 47,9 15 52,1 48 100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui dari 21 responden dengan

pekerjaan yang tidak bekerja ada 6 responden (28,6 %) tingkat kesiapan siap

dan dari 17 responden dengan pekerjaan bekerja ada 17 responden (63,0 %)

tingkat kesiapan siap.

Dari penelitian tersebut di dapat p = 0,018 lebih kecil dari nilai α = 0,05

yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara pekerjaan dengan tingkat


47

kesiapan ibu menghadapi menopause di Puskesmas Lingkar Timur Kota

Bengkulu Tahun 2012.

B. Pembahasan

1. Hubungan Pengetahuan dengan Kesiapan Ibu Menghadapi Menopause

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 48 responden di puskesmas Lingkar

Timur Kota Bengkulu tahun 2012, di dapatkan hasil analisis antara pengetahuan

dengan tingkat kesiapan ibu menghadapi menopause yaitu dari 14 responden

dengan pengetahuan baik ada 10 (71,4 %) tingkat kesiapan siap dan 4 (28,6 %)

tidak siap. Dari 16 responden dengan pengetahuan cukup ada 8 (50,0 %)

memiliki tingkat kesiapan siap dan 8 (50,0 %) memiliki tingkat kesiapan tidak

siap. Dari 18 responden dengan pengetahuan kurang ada 5 (27.8%) memiliki

tingkat kesiapan siap dan 13 (72,2 %) tidak siap.

Dari hasil uji statistik terdapat hasil nilai Chi-square dengan nilai p =

0,048 lebih kecil dari nilai α = 0,05 maka Ha diterima, berarti ada hubungan

antara pengetahuan dengan kesiapan ibu menghadapi menopasue di Puskesmas

Lingkar Timur Kota Bengkulu Tahun 2012.

Menopause sebagai suatu masa kritis memerlukan pengetahuan yang

memadai tentang umur memasuki menopause, perubahan-perubahan baik fisik

dan psokologis keluhan-keluhan yang ditimbulkan dari perubahan. Serta upaya

yang dapat dilakukan mengatasi keluhan tersebut. Pengetahuan tersebut

duharapkan bisa didapatkan dari informasi yang adekuat dari sember-sumber

informasi yang berkompeten dengan masalah kesehatan reproduksi. Indonesia

adalah negara dengan berbagai kultur yang pada umumnya memandang tabu
48

untuk membicarakan masalah seksual. Budaya tersebut akan menimbulkan

sedikitnya informasi yang adekuat terutama mengenai perubahan yang terjadi

masa menopause.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Baziad, 2006 bahwa kurangnya

pengetahuan mengenai menopause ditambah dengan mengabaikan gejala-

gejalanya, mengakibatkan ibu-ibu di Indonesia beresiko serius terhadap

keseehatan jangka panjang seperti dan penyakit jantung. Menurut

Jambunathan, 2007 akibat kurangnya pengetahuan mengenai menopause telah

menjadikan segelintir ibu mengalami masalah kemurungan dan tekanan

perasaan. Jika dengan persiapan diri yang prima akan menopause, maka ibu-

ibu di Indonesia dapat melalui masa menopasue tanpa rasa takut dan tetap

tampil cantik dan sehat. Dengan demikian kebanyaan ibu-ibu Indonesia kurang

mengetahui perubahan pada masa menopause. Kurangnya pengetahuan

tersebut akan mempengaruhi kesiapan seseoraang ibu menghadapi menopause

yang pada akhirnya akan mempengaruhi kelangsungan keluarga.

2. Hubungan Pendidikan dengan Kesiapan Ibu Menghadapi Menopause

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 48 responden di puskesmas

Lingkar Timur Kota Bengkulu tahun 2012, di dapatkan hasil analisis antara

pendidikan dengan tingkat kesiapan ibu menghadapi menopause yaitu dari 14

responden dengan pendidikan tinggi, ada 11 (78,6 %) tingkat kesiapan siap dan

3 (21,4 %) tidak siap. Dari 14 responden dengan pendidikan menengah ada 5

(35,7 %) memiliki tingkat kesiapan siap dan 9 (64,3 %) tidak siap. Dari 20
49

responden dengan pendidikan rendah ada (53,0 %) memiliki tingkat kesiapan

siap dan 7 13 (65,0 %) tidak siap.

Dari hasil uji statistik terdapat hasil nilai Chi-square dengan nilai p =

0,024 lebih kecil dari nilai α = 0,05 maka Ha diterima, bearti ada hubungan

antara pendidikan dengan tingkat kesiapan ibu menghadapi menopause di

Puskesmas Lingkar Timur Kota Bengkulu Tahun 2012.

Hal ini sesuai dengan pernyataan dari hasil penelitian Pertikasari dan

Hidajah, 2004 di Surabaya didapatkan ibu dengan pendidikan rendah

cenderung tidak paham secara pasti tentang menopause yang dialami,

sebaliknya ibu yang berpendidikan tinggi cenderung memahami yang terjadi

pada dirinya, mereka beranggap bahwa menopause dapat diatasi.

Notoatmodjo, 2005 menyatakan semakin tinggi tingkat pendidikan

seseorang semakin mudah menerima informasi sehingga semakin banyak pula

tingkat pengetahuan yang dimiliki, sebaliknya pendidikan yang kurang akan

menghambat perkembangan sikap seseorang. WHO berpendapat bahwa

pendidikan sangat menentukan dalam perkembangan diri, meningkatkan

perkembangan intelektual seseorang dimana kematangan intelektual

mempengaruhi pada wawasan dan cara berpikir seseorang untuk mengambil

keputusan.

3. Hubungan Pekerjaan dengan Kesiapan Ibu Menghadapi Menopause

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 48 responden di puskesmas

Lingkar Timur Kota Bengkulu tahun 2012, di dapatkan hasil analisis antara

pekerjaan dengan tingkat kesiapan ibu menghadapi menopause yaitu dari 27


50

responden dengan pekerjaan bekerja ada 17 (63,0 %) tingkat kesiapan siap dan

10 (37,0 %) tidak siap. Dan dari 21 responden dengan pekerjaan yang tidak

bekerja ada 6 (28,6 %) tingkat kesiapan siap dan 15 (71,4 %) tidak siap.

Dari hasil uji statistik terdapat hasil nilai Chi-square dengan nilai p =

0,024 lebih kecil dari nilai α = 0,05 maka Ha diterima, berarti ada hubungan

antara pekerjaan dengan tingkat kesiapan ibu menghadapi menopause di

Puskesmas Lingkar Timur Kota Bengkulu Tahun 2012.

Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Yatim, 2001 bahwa Ibu yang

tidak mempunyai pkerjaan dan kehilangan kedudukan atau posisi di kantor

dapat memperberat keadaan pada masa memasuki menopause. Menurut Kasdu,

2002 mengatakan Keadaan seorang yang tidak menikah dan bekerja diduga

mempengaruhi perkembangan psikis seseorang wanita, menurut beberapa

penelitian mereka akan mengalami masa menopause lebih mudah

dibandingkan mereka yang menikah dan bekerja, pekerjaan yang berat dapat

menimbulkan stress dapat memperberat masa menghadapi menopause.

Anda mungkin juga menyukai