Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN SARAPAN PAGI DENGAN KONSENTRASI BELAJAR ANAK

SEKOLAH DASAR NEGERI 02 BALEREJO KABUPATEN MADIUN

Yudha Jaya Wardhana1 Sesaria Betty Mulyati2 Kartika3

S1 Keperawatan
STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
ABSTRAK

Sarapan pagi merupakan suatu tindakan yang penting dan berdampak terhadap
kondisi kesehatan jasmani terutama pada anak usia sekolah.Siswa Kelas 4 dan 5 SD
Negeri 02 Balerejo memiliki kebiasaan waktu pelajaran banyak tingkah yang di
lakukan yakni gelisah karena rasa lapar Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan sarapan pagi dengan konsentrasi belajar siswa kelas 4 dan 5 sekolah dasar
di SD Negeri 02 Balerejo Kabupaten Madiun tahun 2019. Jenis penelitian ini
korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah
siswa kelas 4 dan 5 SD Negeri 02 Balerejo sebanyak 40 anak. Pengambilan sampel
pada penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling sehingga di
dapatkan sampel sebanyak 36 anak. Pengumpulan data pada penelitian ini
menggunakan wawancara sarapan pagi dan lembar observasi untuk mengetahui
tingkat konsentrasi belajar siswa. Analisis data hasil penelitian meliputi analisis
univariat dan analisis bivariat menGgunakan uji chi square. Hasil penelitian
menunjukan bahwa sebagian besar 52,8% responden tidak sarapan pagi dan sebagian
besar 66,7% responden dengan tingkat konsentrasi belajar kurang baik. Berdasarkan
hasil analisis statistik di dapatkan nilai p= 0,024 dan PR= 3,75 artinya ada hubungan
yang signifikan antara sarapan pagi dengan tingkat konsentrasi belajar siswa . Untuk
itu di harapkan kepada semua pihak, baik pihak sekolah maupun orang tua untuk
dapat melakukan upaya dalam membiasakan sarapan pagi bagi anak sebelum
berangkat ke sekolah.

Kata Kunci : Sarapan Pagi, Konsentrasi Belajar

PENDAHULUAN
Konsentrasi belajar merupakan suatu pemusatan pikiran atau perhatian
terhadap pelajaran. Konsentrasi memiliki peranan penting bagi seorang anak dalam
mengingat, merekam dan mengembangkan materi pelajaran di sekolah. Untuk
melakukan kemampuan peranan tersebut anak sudah dapat berfikir secara logis serta
membuat keputusan tentang apa yang akan dihubungkan secara logis, masa-masa
tersebut terjadi pada usia umur 11-13 tahun (Suwardhani, 2013).
Di Indonesia 18,05% anak gizi meliputi pola konsumsi makan
tidak sarapan pagi. Berdasarkan data keluarga, persediaan pangan keluarga,
Rikesdas, 2010 bahwa mutu sarapan sarapan pagi, pendapatan keluarga dan
penduduk Indonesia masih rendah zat gizi dalam keluarga, faktor luar
karena masih banyak anak yang tidak seperti non sosial yang meliputi
terbiasa sarapan sehat. Penduduk yang lingkungan, latihan, metode belajar,
mengkonsumsi energi di bawah sarana dan prasarana serta bahasa,
kebutuhan minimal lebih rendah dari budaya dan sosial yang meliputi guru
70%. Angka Kecukupan Gizi (AKG) dan orang tua, (Anam, 2012).
bagi orang Indonesia tahun (2004) Menurut Hardinsyah dalam
adalah sebanyak 40,6%. Proporsi Imam Firmansyah (2015) mengatakan
defisit energi terbanyak pada anak usia bahwa sarapan yang sehat harus
sekolah (41,2%), remaja (54,5%) dan mencakup 4 hal. Pertama adalah
ibu hamil (44,2%). Pada anak usia jenisnya, terutama untuk makanan dan
sekolah konsumsi energi <70% yaitu minuman. Kedua, tercukupinya
50,6% usia 7-12 tahun dan 39,3% usia kebutuhan gizi 15-30% dari kebutuhan
13-15 tahun sedangkan konsumsi harian. Ketiga makanan harus aman
protein 31,6% usia 7-12 tahun dan dan terbebas dari berbagai pencemaran
23,5% usia 13-15 tahun. Ini sejalan dan yang terakhir adalah waktu.
dengan penelitian yang dilakukan oleh Sarapan dibutuhkan untuk mengisi
Anam, 2012 bahwa anak yang tidak lambung yang telah kosong selama 8-
biasa sarapan pagi mudah lelah dan 10 jam dan bermanfaat dalam
tidak kuat melakukan aktifitas, tidak meningkatkan kemampuan konsentrasi
mampu berpikir dan tidak belajar dan kemampuan fisik
berpartisipasi penuh dalam belajar. (Martianti, 2006 ).
Pada tahun 2013 terjadi Sarapan bertujuan untuk
peningkatan jumlah kasus gizi buruk memenuhi 2 kebutuhan zat gizi di pagi
di jawa timur, yaitu dari tahun 2012 hari, sebagai bagian dari pemenuhan
yaitu sebesar 8.410 kasus meningkat gizi seimbang dan bermanfaat dalam
menjadi 11.056 kasus. Sedangkan dari mencegah hipoglikemia, menstabilkan
tahun 2013 hingga tahun 2016 kadar glukosa darah, dan mencegah
mengalami penurunan yakni sebesar dehidrasi setelah berpuasa sepanjang
5.663 kasus. Ada kemungkinan malam.
penurunan jumlah kasus tersebut
antara lain gencarnya petugas gizi di METODE PENELITIAN
masyarakat untuk menemukan secara Jenis penelitian yang
dini kasus gizi buruk di lapangan digunakan adalah penelitian kuantitatif
(DINKES JATIM, 2018). menggunakan Desain Korelasional
Faktor yang mempengaruhi dengan pendekatan cross-sectional.
konsentrasi belajar anak terdiri atas Sampel dalam penelitian ini diambil
dua faktor yakni faktor dalam seperti dengan teknik simple random
psikologi meliputi bakat, minat, sampling. Pengambilan sampel
motivasi, ingatan kebiasaan dan status dilakukan dengan cara menulis nama
pada kertas, dibentuk lot, ditaruh di No Usia Frekuensi Presentase
dalam wadah kemudian di kocok dan 1 9-10 19 52 %
dijatuhkan. Populasi dalam penelitian 2 10-11 17 48 %
ini adalah seluruh siswa kelas IV dan Total 36 100 %
V sejumlah 40 orang di Sekolah Dasar Sumber : data primer, di SDN 02 Belerejo
Kabupatenn Madiun
Negeri 2 Balerejo Kabupaten Madiun
tahun pelajaran 2018/2019. Berdasarkan tabel diatas dapat
Sampel pada penelitian ini diketahui bahwa sebagian besar usia
adalah anak kelas 4 dan 5 di Sekolah responden adalah 9-10 tahun yang
Dasar Negeri 2 Balerejo Kabupaten berjumlah 19 anak (52 %).
Madiun yang sesuai dengan kriteris
inklusi dan eksklusi yang diharapkan. 3. Karakteristik Responden
Besar sampel pada penelitian ini Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua
No Pekerjaan Frekuensi Presentase
menggunakan rumus besar slovin,
1 Petani 19 52 %
dengan kriteria inklusi dan eksklusi.
2 Wiraswasta 10 28 %
Teknik Sampling pada 3 PNS 3 8%
penelitian ini menggunakan Simple 4 Lain-lain 4 12 %
random sampling. Uji statistik yang Total 36 100 %
digunakan yaitu uji Chi Square dengan Sumber : data primer, di SDN 02 Belerejo
tingkat α yang di ambil 0,05. Kabupatenn Madiun
Berdasarkan tabel di atas dapat
HASIL DAN PEMBAHASAN disimpulkan bahwa sebagian besar
1. Karakteristik Responden pekerjaan orang tua yaitu petani
Berdasarkan Jenis Kelamin Peserta sebanyak 19 orang (52 %). Sedangkan
Didik sebagian kecil adalah PNS sebanyak 3
No Jenis Frekuensi Presentase orang (8 %).
Kelamin 4. Karakteristik Responden
1 Perempuan 16 56%
2 Laki-Laki 20 44%
Berdasarkan Intensitas Sarapan
Total 36 100% Pagi.
Sumber : data primer, di SDN 02 Belerejo Intensitas
No Frekuensi Presentase
Kabupatenn Madiun Sarapan
Berdasarkan tabel diatas Tidak
1 6 16 %
Pernah
karakteristik jenis kelamin peseta didik 2 Kadang 14 39 %
sebagian besar adalah laki-laki dengan 3 Sering 11 31%
jumlah sebanyak 20 anak ( 56%). 4 Selalu 5 14 %
2. Karakterisitik Responden Total 36 100 %
Berdasarkan Usia Peserta Didik Sumber : data primer, di SDN 02 Balerejo
Kabupaten Madiun
Berdasarkan tabel di atas dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar
peserta didik jarang sarapan pagi
sebanyak 14 anak (39%). Sedangakan
sebagian kecil peserta didik selalu 2. Distribusi Frekuensi Konsentrasi
sarapan pagi sebanyak 5 anak (14%). Belajar Pada Siswa di Sekolah
Dasar Negeri 02 Balerejo Madiun
5. Karakteristik Responden Konsentrasi Frekuensi Presentase
No
Berdasarkan Jenis Makanan Belajar (f) (%)
Menu 1 Baik 12 33,3
No Frekuensi Presentase 2 Kurang 24 66,7
Sarapan
Nasi,lauk dan Total 36 100
1 6 16 %
sayur Sumber : data primer, observasi responden di
2 Nasi dan lauk 15 42 % SDN 2 Balerejo Madiun
Nasi,lauk,sayur Berdasarkan tabel di atas
3 7 20%
dan susu menunjukan bahwa sebagian besar
Nasi,lauk dan
4
susu
2 5% konsentrasi belajar siswa adalah
5 Roti dan susu 4 12% rendah yaitu sebanyak 24 orang
6 Susu 2 5% (66,7%).
Total 36 100 % 3. Hubungan Sarapan Pagi Dan
Sumber : data primer, di SDN 02 Balerejo Konsentrasi Belajar Pada Siswa
Kabupaten Madiun Sekolah Dasar Negeri 02 Balerejo
Berdasarkan tabel 5.5 di atas Madiun
dapat disimpulkan bahwa sebagian Konsentrasi belajar Juml
besar peserta didik jenis makanan yang Sara %
Baik Kurang ah
dikonsumsi adalah nasi dan lauk pan
Juml Juml
Pagi % %
sebanyak 15 anak (42%). ah ah
56,2 43,8 100
Ya 9 7 16
Berdasarakan hasil penelitian % % %
distribusi frekuensi responden 100
Tidak 3 15% 17 85% 20
berdasarkan data khusus. %
100
1. Distribusi Frekuensi Sarapan Pagi Jumlah 12 24 36
%
Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri PR 3,75
02 Balerejo Kabupaten Madiun P- value 0,024
N Sarapa Frekuens Presentas
Sumber : data primer, wawancara dan
o n pagi i e
observasi responden di SDN 2 Balerejo
1 Ya 16 47,2 % Madiun
2 Tidak 20 52,8%
Pengolahan data untuk
Total 36 100 %
Sumber : data primer, wawancara responden mengetahui hubungan sarapan pagi
di SDN 2 Balerejo Madiun dengan konsentrasi belajar adalah
Berdasarkan tabel di atas menggunakan Uji Chi Square. Uji ini
menunjukan bahwa sebagian besar digunakan untuk membuktikan
siswa yang tidak melakukan sarapan hipotesis yaitu ada tidaknya hubungan
sebanyak 20 orang (52,8%). sarapan pagi dengan konsentrasi
belajar anak di SDN 02 Balerejo
Kabupaten Madiun. Berdasarkan hasil
uji Chi Square dengan nilai continuity
correction didapatkan nilai p 0,024 <
=0,05 maka dapat dikatakan ada makanan bahwa kandungan glukosa
hubungan antara sarapan pagi dengan berperan dalam meningkatkan kinerja
konsentrasi belajar anak di SDN 02 otak. Ketidak cukupan glukosa di otak
Balerejo Madiun. member efek terhadap daya piker dan
daya ingat. Kadar glukosa yang terus-
PEMBAHASAN menerus mengalami penurunan karena
Sarapan Pagi Siswa Sekolah Dasar tidak diimbangi sarapan akan
Negeri 2 Balerejo Kabupaten berdampak negatif bagi tubuh, yakni
Madiun gizi setelah bangun pagi.
Berdasarkan hasil penelitian Menurut asumsi peneliti,
diketahui bahwa siswa-siswi SDN 02 sebagian dari SD Negeri 2 Balerejo
Balerejo Kabupaten Madiun kelas 4 Kabupaten Madiun tidak memiliki
dan 5 mempunyai kebiasaan tidak kebiasaan sarapan pagi sebelum
sarapan pagi sebelum berangkat ke berangkat ke sekolah, dimana
sekolah yakni 52,8% dikarenakan responden menyatakan bahwa tidak
orang tua siswa yang mayoritas selalu sarapan pagi atau tidak terbiasa
bekerja sebagai petani yang harus sarapan pagi. Kondisi ini terjadi akibat
berangkat ke sawah pagi hari. Di SDN pola asuh orang tua yang kurang tepat
02 balerejo mayoritas siswa kadang- serta kurangnya perhatian orang tua
kadang makan pagi(39%), dengan tentang sarapan pagi bagi anak.
karakteristik nasi dan lauk(42%) ada Sebagian besar pekerjaan orang tua
sebagian siswa yang tidak sarapan peserta didik sebagai petani (52%)
tetapi membawa bekal. Ada pula anak yang biasa berangkat ke sawah terlalu
yang sekedar sarapan hanya dengan pagi sehingga kesempatan
segelas air putih, teh, susu, atau kue- mempersiapkan sarapan pagi peserta
kue (snack) maka bias di katakana didik lebih sedikit. Hal ini tentu
kebutuhan gizinya kurang. menjadi perhatian bagi semua pihak
Sarapan pagi sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan
dan bermanfaat bagi anak usia sekolah. orang tua tentang pentingnya sarapan
Dimana jarak antara waktu makan pagi agar orang tua dapat berperilaku
berkisar 8 jam, sehingga pada pagi hari sehat dengan menyediakan sarapan
perut kosong. Hardinsyah & Aries pagi serta membiasakan anak-anak
(2012) menegaskan bahwa individu mereka untuk sarapan pagi setiap hari.
yang seringkali tidak sarapan
cenderung menunjukkan fisik yang Tingkat Konsentrasi Belajar Siswa
lemas, kurang fit, terkadang terlihat Sekolah Dasar Negeri 2 Balerejo
mengantuk bahkan dapat juga Kabupaten Madiun
mengalami pusing. Sarapan penting Berdasarakan hasil penelitian
dilakukan setiap hari untuk menunjukkan bahwa dari 36 responden
mengembalikan kadar gula dalam terdapat 24 siswa (66,7%) kategori
darah. Dalam penelitian yang konsentrasi kurang. Sebagian besar
dilakukan oleh (Frankling dalam anak saat proses belajar mengajar
Suwardhani, 2013) tentang asupan berlangsung siswa banyak yang
bercanda dengan temannya, bengong bekerja sebagai petani yang harus
dan gelisah tidak fokus ke materi berangkat kerja pagi dan tidak sempat
pelajaran yang di terangkan oleh guru. menyiapkan sarapan untuk anaknya.
Konsentrasi adalah memfokuskan
pikiran kepada satu hal yang
dihadapan kita. Konsentrasi akan Hubungan Sarapan Pagi Dengan
menjadi tidak berarti apa bila ada Konsentrasi Belajar
gangguan. Faktor-faktor yang Berdasarkan hasil uji Chi
mempengaruhi konsentrasi belajar Square dengan nilai continuity
adalah faktor sosial yang meliputi correction didapatkan nilai p 0,024 <
guru, orang tua dan teman. Faktor non =0,05 maka dapat dikatakan ada
sosial yang meliputi lingkungan, hubungan antara sarapan pagi dengan
metode belajar, sarana dan prasarana. konsentrasi belajar anak di SDN 02
Faktor psikologi meliputi bakat, minat, Balerjo Madiun. Sesuai hasil tabel
ingatan dan motivasi. Faktor terakhir diatas, hasil nilai OR sebesar 7,286
yaitu kebiasaan sarapan pagi, pola maka dapat disimpulkan bahwa jarang
konsumsi makanan keluarga, sarapan pagi memiliki resiko lebih
persediaan pangan keluarga dan besar untuk mengalami gangguan
pendapatan keluarga Tamsuri, (2010). konsentrasi belajar pada anak.
Menurut asumsi peneliti masih
banyak ditemukan bahwa siswa SD KESIMPULAN
Negeri 2 Balerejo Kabupaten Madiun 1. Siswa Sekolah Dasar Negeri 2
dengan tingkat konsentrasi belajar Balerejo yang dapat disimpulkan
yang kurang dimana sikap belajar bahwa yang tidak sarapan pagi
peserta didik di kelas menunjukan (52,7%).
kurangnya konsentrasi terhadap 2. Siswa Sekolah Dasar Negeri 2
kegiatan belajar mengajar seperti siswa Balerejo yang dapat disimpulkan
berbicara sendiri dengan teman bahwa konsentrasi belajar kurang
sebangkunya di luar topik (66,7%).
pembelajaran, bengong dan siswa 3. Ada Hubungan sarapan pagi
tidak memperhatikan guru yang dengan konsentrasi belajar anak
sedang mengajar. Rendahnya Sekolah Dasar Negeri 2 Balerejo
konsentrasi belajar pada siswa SD (p value= 0,024)
Negeri 2 Balerejo Kabupaten Madiun
dipengaruhi oleh beberapa faktor, SARAN
diantara lain faktor materi pelajaran, 1. Bagi Institusi Pendidikan STIKES
faktor lingkungan, tingkat intelejensi BHM Madiun
dan faktor kesehatan jasmani yang Diharapkan kepada pihak
meliputi kurangnya gizi dan asupan institusi pendidikan, khususnya
tenaga dikarenakan sebagian besar pendidikan kesehatan untuk selalu
(52,8%) peserta didik tidak terbiasa meningkatkan bimbingan dan
sarapan pagi dikarenakan pekerjaan penekanan materi tentang ilmu
orang tua siswa yang mayoritas keperawatan anak yaitu tentang
sarapan pagi terhadap pemenuhan asupan gizi melalui sarapan supaya
kebutuhan gizi, nutrisi dan tingkat meningkatkan daya konsentrasi
konsentrasi belajar anak. belajar.
2. Bagi Guru SDN 2 Balerejo
Kabupaten Madiun DAFTAR PUSTAKA
Hasil penelitian ini dapat
dijadikan sebagai sumber referensi Alamin. 2014. Perubahan konsumsi
dan daftar pustaka berkaitan pangan dan pola makan anak.
dengan hubungan sarapan pagi Yrama widya. Bandung
dengan konsentrasi belajar anak
Sekolah Dasar Negeri 2 Balerejo Annas. 2011. Hubungan kesegaran
Kabupaten Madiun. jasmani, hemoglobin (Hb), status
3. Bagi Orang Tua gizi dan makan pagi terhadap
Diharapkan kepada orang tua prestasi belajar. Jurnal ilmu
siswa dapat di jadikan tambahan keolahragaan Indonesia. Vol. 1.
pengetahuan tentang pentingnya Edisi 2.FKIP Universitas
membiasakan sarapan pagi pada Respati Yogyakarta dikutip dari
anak sebelum mengikuti proses http://annas.blogspot.com/2011/
belajar mengajar di sekolah, agar 03/05/skripsi.(diakses tanggal 20
anak terbiasa sarapan pagi setiap juni 2019)
hari dan mampu meningkatkan
konsentrasi belajar pada anak. Anam. 2012. Hubungan Kebiasaan
4. Bagi Peneliti Selanjutnya Sarapan Pagi Dengan Tingkat
Penelitian ini hanya menganalisis Konsentrasi Belajar Pada Anak.
adanya hubungan sarapan pagi No 5.
dengan konsentrasi belajar anak
Sekolah Dasar Negeri 2 Balerejo Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian:
Kabupaten Madiun, dapat Suatu Pendekatan Praktek.
dilakukan intervensi untuk Jakarta: Rineka Cipta.
keluarga agar dapat memberi
dukungan anak agar rajin sarapan Arifin amhar maulana.2014. belajar
sebelum berangkat sekolah, dapat dan faktor yang
melakukan penelitian lebih lanjut mempengaruhinya. Rineka cipta.
tentang faktor-faktor yang dapat Jakarta
mempengaruhi konsentrasi belajar
pada siswa selain faktor kebiasaan Azwar. 2012. Peranan gizi dalam
sarapan pagi yang terbukti siklus kehidupan. Kencana
berhubungan signifikan terhadap prenada medya group. Jakarta.
tingkat konsentrasi belajar pada
siswa sekolah dasar. Departemen Kesehatan RI; 2010.
5. Bagi Responden Departemen Kesehatan RI. Riset
Penelitian ini diharapkan dapat Kesehatan Dasar (Riskesdas).
mendorong untuk selalu menjaga Jakarta.
Iqbal. 2015. Hubungan antara
Dinas Kesehatan Jawa Timur; 2018. kebiasaan sarapan pagi dan
Departemen Kesehatan RI. Riset prestasi belajar anak sekolah
Kesehatan Dasar Jawa Timur. dasar. Tesis Fakultas
Kedokteran. Universitas
Gomo. 2010. Makanan untuk tubuh. Muhammadiyah Surakarta.
Erlangga. Jakarta Dikutip dari
http://iqbal.wordpress.co.id/2015
Hakim. 2013. Mengatasi gangguan /12/03/tesis. (diakses pada 20
konsentrasi dan teknik latihan juni 2019)
konsentrssi. Puspa suara. Jakarta.
Izzati. 2008. Psikologi belajar. Raja
Hardinsyah, & Aries. 2012. Jenis gravindo persada. Jakarta.
pangan sarapan dan perannya
dalam asupan gizi harian anak Jamarah, syaful bahri. 2008.
usia 6-12 tahun di Indonesia. Pendekatan dalam proses
Jurnal Gizi dan Pangan, 7(2), 89- belajar mengajar. Remaja karya.
96. Bandung

Hidayat. 2007. Metode Penelitian Khomsan. 2014. Sarapan dan faktor


Keperawatan dan Teknik yang mempengaruhinya. Rineka
Analisa Data. Salemba Cipta. Jakarta
Medika. Jakarta
Moehji S. 2013. Ilmu gizi 2. Penerbit
Irdiana. 2017. Hubungan kebiasaan papas sinar sinarti salemba
sarapan dan asupan zat gizi medika: jakarta.
dengan status gizi siswi SMAN 3
surabaya. Diakses tgl 08 juni Mudjiono. 2010. Psikologi
2019. perkembangan anak. Gunung
mulya. Jakarta
Irmawati.Hubungan gangguan
pendengaran dengan prestasi Munir. 2010. Pendidikan Karakter
belajar siswa. Diponogoro Membangun Karakter Anak
University Repository. 2010. hlm Sejak dari Rumah. Yogyakarta:
9. PT Pustaka Insan Madani.

Istianah. 2018. Melatih konsentrasi Nasution. 2002. Belajar dan


anak (online). Tersedia Pembelajaran. Jakarta: Sangung
http://www.psikologizone.com/ Seto.
melatih_konsentrasi_anak
diakses tanggal 20 juni 2019. Nazir. 2011. Metode Penelitian.
Ghalia Indonesia. Bogor
Notoatmodjo. 2012. Metodologi sekolah. Program studi ilmu
Penelitian Kesehatan. Rineka keperawatan. Universitas Riau.
Cipta. Jakatra Vol 2 No 2.

Notoatmodjo. 2010. Promosi Sardiman. 2007. Proses belajar


Kesehatan Teori dan Aplikasi. mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Jakarta : Rinerika Cipta.
Saroso. 2019. Promosi kesehatan dan
Nursalam. 2008. Konsep dan perilaku kesehatan anak remaja.
Penerapan Metodelogi Rineka cipta. Jakarta
Penelitian Ilmu Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika. Sartika. 2012. Kebiasaan sarapan
pada anak remaja. Skripsi
_______. 2016. Metodologi Penelitian bogor: jurusan gizi masyarakat,
Ilmu Keperawatan. Salemba fakultas pertanian intitut
Medika. Jakarta pertanian bogor.

Parreta. 2009. Makanan untuk otak. Setiani. 2014. Mendampingi anak


Erlangga. Jakarta. belajar, bebaskan anak dari
stres dan depresi belajar. PT
Purwanto. 2010. Belajar mengatasi elex media computindo. Jakarta
hambatan belajar. Prestasi
pustaka. Surabaya Setyo purwanto. 2010. Hubungan
konsentrasi belajar dan
Rosa. 2014. Berbagai cara pendidikan penyesuaian diri pada siswa
gizi. Bumi aksara. Jakarta. kelas VII di SMPN 1
ciawigebang tahun ajaran
Ristiyati. 2014. Hubungan antra status 2009/2010. Fakultas ilmu
gizi dan prestasi belajar murid pendidikan. Universitas negeri
SD negeri di kecamatan tuntang yogyakarta.
kabupaten semarang. Fakultas
kedokteran. Universitas Slameto. 2010. Belajar dan faktor-
muhammadiyah Surakarta. faktor yang mempengaruhinya.
Jakarta: Rineka Cipta.
Ruwaidah. 2008. Pengaruh Strategi
Genius Learning Terhadap Hasil Slameto . 2002. Belajar dan
Belajar Siswa Kelas VII Pembelajaran. Jakarta: Rineka
Semester 2 Mts Azizi Medan Cipta.
Pada Pokok Bunyi Tahun Ajaran
2007/2008. UNIMED. Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses
Belajar Mengajar. Bandung: PT
Saragi. 2015. Hubungan sarapan pagi Remaja Rosdakarya.
dengan aspek biologis anak usia
Sudrajat. 2008. Penilaian Hasil konsentrasi belajar pada remaja.
Belajar. Dikutip dari: Jurnal gizi klinik indonesia
http://akhmadsudrajat.wordpress.
com/2008/05/01/penilaian-hasil- Yusuf samsul. 2013. Psikologi
belajar. (Diakses 20 Maret perkembangan anak dan remaja.
2019). PT BPK gunung mulia. Jakarta

Sudrajat. 2008. Pengertian


Pendekatan, Strategi, Metode,
Teknik dan Model
Pembelajaran. Bandung: Sinar
Baru Algensindo.

Sunarti. 2006. Sarapan dan jajan


berhubungan dengan konsentrasi
pada remaja. Jurnal gizi klinik
indonesia. Diakses pada 20 juni
2019

Suralaga. 2018. Interaksi &


Konsentrasi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rajawali Press.

Suwardhani. 2013. Konsentrasi


belajar dan penyesuaian diri
pada siswa kelas VII di SMPN 1
garut tahun ajaran 2012/2013.
Fakultas ilmu pendidikan.
Universitas negeri Yogyakarta.

Syahnur. 2012. Kebiasaan Sarapan


Pagi. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.

Tamsuri. 2010. Hubungan kebiasaan


sarapan pagi dengan tingkat
konsentrasi belajar pada anak.
Puskesmas kasembon.

Yudi. 2008. Sarapan dan jajan


berhubungan dengan

Anda mungkin juga menyukai