Anda di halaman 1dari 4

PENGARUH EDUKASI PHBS DAN GEMASUR TERHADAP

PENINGKATAN IMUNITAS DI ERA PANDEMI PADA ANAK


PANTI ASUHAN OMAH BERKAH

1. Ns. Eka Sakti Wahyuningtyas, S.Kep1 ekasakti@ummgl.ac.id


2. Kurniasani Nirmana2 kurniasaninirmana02@gmail.com
3. Lailatul Husni2 lailatulhusni2@gmail.com
4. Wening Ramadhanti2 weningrama97@gmail.com
5. Ratna Raudhotul Jannah2 ratnarj20@gmail.com
6. Indah Nur Fatimah2 indahnurf@gmail.com

1
Dosen Universitas Muhammadiyah Magelang
2
Makasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang

Abstrak
Penenerapan PHBS dan gerakan makan sayur merupakan beberapa tindakan
yang dapat dilakukan untuk meningkatkan imunitas pada anak di era pandemi
COVID-19 ini. Kurangnya minat anak dalam mengkonsumsi sayur serta menjaga
kebersihan menjadi permasalahan yang dapat menghambat peningkatan imunitas
tubuh pada anak khususnya pada lingkup panti asuhan. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh edukasi phbs dan gemasur terhadap
peningkatan imunitas di era pandemi pada anak Panti Asuhan Omah Berkah.
Metode yang akan digunakan untuk pelaksanaan kegiatan pengabdian
masyarakat ini yaitu Community Development, Edukatif, Parsitisipatif. Sampel
pada kegiatan ini merupakan anak dari Panti Asuhan Omah Berkah sejumlah 24
orang, dari hasil kegiatan menunjukkan bahwa setelah dilakukan edukasi dengan
metode tersebut terjadi peningkatan dalam melakukan dan menciptakan perilaku
phbs dan germasur dalam kehidupan sehari hari

Keywords: PHBS, GERMASUR, anak panti

Pendahuluan

Panti Asuhan Omah Berkah merupakan sebuah panti yang berada di bawah
Yayasan Fatimah Azzahra yang didirikan oleh Bapak Habib yang berprofesi sebagai
perawat di salah satu puskesmas di Borobudur Magelang. Panti Asuhan Omah
Berkah ini terletak di Jl. Grabag-Cokro No.16, Sumurbandung RT 03/RW 06,
Sumurarum, Kec. Grabag, Magelang, Jawa Tengah yang diasuh oleh satu keluarga
yang terdiri dari sepasang suami istri dan 2 anak. Panti Asuhan mempunyai anak
asuh sejumlah 28 anak berusia mulai dari 3 – 18 tahun. Panti Asuhan ini sudah
berdiri di lahan yang merupakan setengah dari tanah wakaf dan sudah berdiri
selama 9 bulan. Potensi alam di daerah Panti Asuhan Omah Berkah masih terasa asri
dengan dikelilingi pohon bambu di sekitarnya. Sumber dana Panti Asuhan Omah
Berkah tersebut berasal dari sumbangan dana donatur, subsidi silang dari keluarga
anak yang tergolong mampu, dan yayasan Fatimah Azzahra yang menaungi Panti
Asuhan Omah Berkah tersebut. Namun, panti asuhan ini masih belum mempunyai
lahan yang luas serta sarana dan prasarana yang memadai.

Di panti asuhan tersebut masih mempunyai beberapa masalah kesehatan


yang dikeluhkan oleh pengasuh panti asuhan tersebut, diantaranya kebiasan anak
untuk menjaga kebersihan sehari-hari seperti mandi minimal 2x sehari, menjaga
kebersihan kamar, mengkonsumsi sayur serta buah dan sebagainya.

Metode

Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat Terpadu (PPMT) dilakukan pada bulan Juni
– Juli 2021 dalam beberapa tahap. Tahap pertama yakni diskusi dengan pihak panti
asuhan omah berkah mengenai permasalahan yang ada dipanti dan permohonan
izin untuk melakukan kegiatan pengabdian masyatakat terpadu di Panti Asuhan
Omah Berkah. Tahap kedua adalah edukasi pada anak pada 28 anak dengan metode
Community Development, Edukatif, Parsitisipatif. Kegiatan pengambdian pada
masyarkat ini dilakukan di panti asuhan Omah berkah yang beralamatkan di Jl.
Grabag-Cokro No.16, Sumurbandung RT 03/RW 06, Sumurarum, Kec. Grabag, Magelang,
Jawa Tengah.

Hasil dan Pembahasan


Tabel 1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin Anak di Panti Asuhan
Omah Berkah, Grabag Magelang.

Jenis Kelamin Frekuensi Presentase (%)


Laki – laki 12 50 %
Perempuan 12 50 %
Total 24 100

Dari Tabel di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden


mayoritas berjenis kelamin laki-laki.

Tabel 2. Frekuensi Berdasarkan umur dalam kategori Tumbuh Kembang Anak di


Panti Asuhan Omah Berkah, Grabag Magelang

Kelompok Umur Frekuensi Presentase (%)


Pra Sekolah ( 3 – 6 tahun ) 1 4,16 %
Sekolah ( 7 – 12 tahun ) 5 20,83 %
Remaja Awal (13 – 15 tahun ) 8 33,33 %
Remaja Pertengahan (16–18
11 45,83 %
tahun)
Total 24 100%

Dari Tabel di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden


mayoritas tergolongan pada usia Remaja Pertengahan.

1. Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di era Pandemi COVID-19


Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Panti Asuhan Omah
Berkah pada tanggal 18 Juni 2021 dengan diikuti oleh 24 anak. Kegiatan dimulai
pada pukul 09.00 WIB dengan diawali dengan perkenalan pada anak-anak.
Kemudian, dilanjutkan dengan pemberian pretest tentang pengetahuan anak
mengenai pentingnya PHBS dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya
dilakukan edukasi dan pemaparan materi mengenai penerapan perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS) di era pandemi Covid-19. Selama proses pemberian
edukasi ini, juga dilakukan sesi tanya jawab dan diskusi dengan anak-anak.
Setelah, selesai dilakukan pemberian edukasi anak-anak diminta untuk
menjawab posttest dengan cara mengevaluasi materi yang telah diberikan.

Tabel 3. Frekuensi pengetahuan PHBS sebelum dan sesuah Edukasi Nutrisi di


Panti Asuhan Omah Berkah, Grabag

Tanggapan Sebelum Sedudah


PHBS
Frekuensi % Frekuensi %
Tidak 4 16,67 % 2 8,3 %
Menjawab
Kurang 12 50 % 4 16,67 %
Cukup 3 12,5 % 5 20,63 %
Baik 5 20,63 % 6 25 %
Total 24 100 % 24 100 %

Tabel 3 tersebut digambarkan bahwa sebulum adanya diberikan edukasi PHBS


sebagian besar respon memiliki pengetahuan yang cenderunng kurang mengeai
PHBS yaitu 4 responden. Sedangkan setelah dilberikan edukasi nutrisi jumlah
responden yang memiliki pengetahuan kurang yakni menjadi 2 responden dengan
demikian terdapat peningkatan didalam pemahan anak mengenai PHBS.
Berdasarkan data dari tabel di atas, menandakan bahwa sebagaian besar anak di
Panti Asuhan Omah Berkah setelah diberikan edukasi PHBS sudah dapat
memahami pentingnya penerapan PHBS dalam era pandemi sebagai bentuk
pencegahan Covid-19. Dengan adanya pendidikan dan pengetahuan tentang perilaku
hidup bersih dan sehat akan berdampak pada personal hygiene anak, semakin baik perilaku
hidup bersih dan sehat maka akan semakin baik juga personal hygiene anak (Gabur et al.,
2017).
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh , bahwa sebagian besar

2. Edukasi pemenuhan Nutrisi dengan cara Gerakan Makan Sayur

Tabel 4. Frekuensi pengetahuan jenis sayur serta manfaat sebelum dan sesuah
Edukasi Nutrisi di Panti Asuhan Omah Berkah, Grabag

Tanggapan Sebelum Sesudah


Jenis dan Frekuensi % Frekuensi %
manfaat
Sayur
Tidak 5 20,83 % 3 12,4 %
Menjawab
Kurang 11 45,83 % 3 12,5 %
Cukup 5 20,63 % 15 62,5 %
Baik 3 12,5% 3 12, 5 %
Total 24 100 % 24 100 %

Tabel 4 tersebut digambarkan bahwa sebulum adanya diberikan edukasi nutrisi


sebagian besar respon memiliki pengetahuan yang cenderunng kurang mengeai
sayur dan manfaat sayur yaitu 11 responden. Sedangkan setelah dilberikan edukasi
nutrisi jumlah responden yang memiliki pengetahuan kurang yakni menjadi 3
responden dengan demikian terdapat peningkatan didalam pemahan anak
mengenai jenis sayur serta manfaat sayur.

Anda mungkin juga menyukai