Anda di halaman 1dari 13

HUBUNGAN KEBIASAAN SARAPAN PAGI DENGAN KONSENTRASI

BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 1 PNGKAH KECAMATAN


PANGKAH KABUPATEN TEGAL

Wian Mitsaqon Gholidza1) Dwi Budi Prastiani2) Khodijah³)


1)
Mahasiswa Ilmu Keperawatan, STIKes Bhakti Mandala Husada Slawi 52416, Tegal2)
3)
Dosen Ilmu Keperawatan, STIKes Bhakti Mandala Husada Slawi 52416, Tegal,
Indonesia

Email :wiangholidza@gmail.com

Abstrak
Sarapan pagi harus dibiasakan sejak usia dini, sarapan pagi merupakan salah satu
waktu makan yang penting bagi setiap orang, khususnya anak sekolah dalam
memenuhi kebutuhan energi untuk beraktifitas. Salah satu manfaat sarapan pagi
yaitu untuk meningkatkan konsentrasi belajar. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis hubungan kebiasaan sarapan pagi dengan konsentrasi belajar pada
siswa SMP Negeri 1 Pangkah Kabupaten Tegal. Penelitian ini merupakan korelasi
dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Alat penelitian ini
menggunakan kuesioner dengan jumlah sampel 86 siswa yang diambil secara
proportional random sampling. Analisis data menggunakan chi-square dengan p
value 0,000<0,05 yang berarti ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan
sarapan pagi dengan konsentrasi belajar siswa di SMP Negeri 1 Pangkah
Kabupaten Tegal. Diharapkan adanya sikap positif dan peran aktif siswa untuk
membiasakan sarapan pagi sehingga dapat memelihara kesehatan dan
meningkatkan konsentrasi belajar.

Breakfast should be accustomed since early stage, breakfast is one of the


important meals time for everyone, especially to supply energy for students
activity. One of the benefits of breakfast is to increase learning concentration.
This research aims to analyze relationship between breakfast habits toward
learning concentration students SMP Negeri 1 Pangkah Tegal regency. This
research is a corelation with use cross sectional approach. In this research, I use
uses questionnaire with 86 sampletaken by proportional random sampling. Data
analysis with chi-square p value 0,000 <0.05 which means there is a significant
relationship between breakfast habits toward learning concentration student if
SMP Negeri 1 Pangkah Tegal regency, I hope positive response and active role to
accustom having breakfast so that can maintain good health and increase learning
concentration.

keywords: Breakfast Habits, Learning Concentration


LATAR BELAKANG Masalah konsentrasi belajar sering
Remaja merupakan masa dialami oleh anak sekolah.
peralihan dari anak-anak menjadi Hampir 20% anak sekolah
dewasa dimana terjadi pertumbuhan mengalami kesulitan berkonsentrasi.
fisik, mental, dan emosional(1). Anak yang sulit berkonsentrasi
mengemukakan bahwa masa remaja sering melamun secara berlebihan
dimulai dengan masa remaja awal, dan cepat terganggu ketika berusaha
remaja tengah dan remaja akhir. memusatkan perhatian pada suatu
Permasalahan mulai muncul pada hal.(5) Penelitian mengenai rendahnya
periode remaja awal, Masalah yang konsentrasi belajar di Indonesia yang
sering terjadi pada remaja awal di menyebutkan konsentrasi belajar
sekolah diantaranya prestasi belajar anak di SMP Negeri 45 Bandung
karena tuntutan orang tua agar menunjukan konsentrasi belajar dari
memiliki prestasi. Hal itu yang akan 102 anak sebesar 29,4% memiliki
menyebabkan tekanan pada remaja konsentrasi kurang, salah satu faktor
jika tidak mampu memenuhi tuntutan yang mempengaruhi konsentrasi
dari orang tuanya, sehingga belajar siswa yaitu asupan nutrisi
berpengaruh pada penurunan (sarapan). (6)
prestrasi belajar (2). Faktor-faktor yang
Prestasi belajar dipengaruhi oleh mempengaruhi konsentrasi belajar
pendekatan belajar, faktor internal diantaranya faktor sosial, yang
yang meliputi kondisi kesehatan hal meliputi guru, orang tua, dan
ini dapat dilihat dari asupan gizi yang pergaulan. Faktor non sosial meliputi
(3)
masuk ,dan eksternal diantaranya lingkungan, metode belajar, sarana
kondisi lingkungan, keluarga, dan dan prasarana. Faktor psikologi
keadaan sekolah hal ini sangat meliputi bakat, minat, dan motivasi.
berpengaruh dalam keberhasilan Faktor yang berikutnya adalah
belajar.(4) Salah satu tolak ukur dalam status gizi meliputi pola konsumsi
perwujudan belajar terebut makan keluarga, persediaan pangan
diperlukan konsentrasi belajar. keluarga, pendapatan keluarga, zat
gizi dalam makanan dan kebiasaan kategori kurang baik. Sedangkan
(7)
sarapan pagi. konsentrasi belajar yang diperoleh
Sarapan pagi merupakan salah dari anak dengan kebiasaan sarapan
satu waktu makan yang penting begi baik, terdapat 1,60 % konsentrasi
setiap orang, Banyak faktor yang belajarnya cukup baik. kebiasaan
menyebabkan kebiasaan anak tidak sarapan anak kategori cukup baik
suka sarapan pagi. Diantaranya yaitu didapatkan hanya 37,5 % memiliki
karena tidak sempat sarapan, anak konsentrasi belajar kategori cukup
hanya minum air dan makan kue, baik. Berikutnya kebiasaan sarapan
tidak ada waktu untuk sarapan pagi kategori kurang baik diperoleh
pagi disebabkan anak bangun sebanyak 9,4% termasuk dalam
kesiangan.(8) konsentrasi belajar kurang baik. Hal
Di negara maju seperti Amerika ini menunjukan bahwa sarapan pagi
Serikat, menurut American Dietetic berpengaruh besar terhadap
Association, lebih dari 40% anak konsentrasi belajar (11)
perempuan dan 32% anak laki-laki Peneliti juga telah melakukan
melewatkan sarapan setiap harinya.(9) studi pendahuluan pada tanggal 20
Sarapan yang baik adalah Maret 2018 dengan melakukan
mengonsumsi makanan yang wawancara singkat terhadap 15 siswa
mengandung gizi seimbang dan SMP N 1 Pangkah mengenai
memenuhi 20%–25% dari kebutuhan hubungan kebiasaan sarapan pagi
energi total yang dilakukan pada pagi dengan konsentrasi belajar siswa,
hari sebelum kegiatan belajar di dari 15 anak yang di wawancara
sekolah (10) sebanyak 9 anak mengatakan jarang
Penelitian yang dilakukan di sarapan pagi dan tidak dapat
SDN Sukosari II Kabupaten Malang berkonsentrasi dengan baik, pada
menunjukkan bahwa dari 64 anak waktu pembelajaran berlangsung
yang dijadikan responden 9 anak mereka merasakan gelisah,
memiliki kebiasaan sarapan pagi mengantuk, sering melamun dan
yang baik. Empat puluh anak tidak dapat memahami pelajaran
kategori cukup baik, dan 15 anak yang diberikan oleh guru. Sedangkan
6 anak yang terbiasa sarapan pagi, 2. Kebiasaan Sarapan Pagi Siswa
mengatakan dapat berkonsentrasi SMP Negeri 1 Pangkah tahun
cukup baik, mereka dapat 2018
memperhatikan Kebiasaan (n) Prosentase
Sarapan Pagi (%)
METODE
Selalu 8 9,3
Jenis penelitian yang digunakan Sering 6 7,0
untuk mengetahui hubungan Jarang 48 55,8
Tidak Pernah 24 27,9
kebiasaan sarapan pagi dengan Total 86 100,0
konsentrasi belajar siswa
Berdasarkan tabel diatas
menggunakan deskripsi korelasi
menunjukan kebiasaan sarapan pagi
dengan pendekatan Cross sectional.
siswa SMP Negeri 1 Pangkah dari 86
Sampel dalam penelitian ini siswa
responden sebanyak 48 responden
SMP Negeri 1 Pangkah, dengan
(55,8 %) jarang melalukan kebiasaan
jumlah 86 yang diambil dengan
sarapan pagi dengan frekuensi dalam
teknik proportional random
tiga bulan terakhir kurang lebih 1-3
sampling. Analisa bivariat yang
kali.
digunakan adalah uji Chi- Square.
HASIL 3. Konsentrasi belajar Siswa SMP
1. Karakteristik Responden Negeri 1 Pangkah tahun 2018
Prosentase Konsentrasi (n) Prosentase
Variabel (n)
(%) Belajar (%)
Jenis Baik 12 14,0
Kelamin 38 44,2 Sedang 23 26,7
Laki-Laki 48 55,8 Kurang 51 59,3
Perempuan
Total 86 100,0
Total 86 100

Berdasarkan tabel diatas Berdasarkan tabel diatas menunjukan

menunjukkan bahwa jenis kelamin konsentrasi belajar siswa SMP

responden mayoritas perempuan Negeri 1 Pangkah dari 86 responden

sebanyak 48 responden dengan diantaranya 51 responden (59,3 %)

prosentase 53,8 %. konsentrasi belajar pada tingkat


kurang.
4. Hubungan Kebiasaan Sarapan diterima, atau dapat dikatakan bahwa
Pagi dengan Konsentrasi Belajar ada hubungan yang signifikan antara
pada Siswa kebiasaan sarapan pagi dengan
Kebiasaan Konsentrasi Belajar konsentrasi belajar siswa di SMP
Sarapan Baik Sedang Kurang Negeri 1 Pangkah.
Pagi (n) % (n) % n %
Selalu 8 9,3 0 0,0 0 0,0
Sering 3 3,5 2 2,3 1 1,2 PEMBAHASAN
Jarang 1 1,2 12 14,0 35 40,7 1. Karakteristik Responden
Tidak 0 0,0 9 10,5 15 17,4
Pernah Berdasarkan tabel karakteristik
Total 12 14,0 23 26,7 51 59,3
responden jenis kelamin perempuan
Berdasarkan tabel diatas sebanyak 48 responden dengan
menunjukkan hasil kebiasaan prosentase (55,8 %) hal ini
sarapan pagi dengan konsentrasi menunjukan bahwa jenis kelamin
belajar siswa di SMP Negeri 1 responden di SMP Negeri 1 Pangkah
Pangkah didominasi oleh kebiasaan mayoritas adalah perempuan.
jarang sarapan pagi dengan kategori perempuan banyak melakukan
kurang sebanyak 35 anak dengan berbagai upaya untuk menurunkan
prosentase 40,7 %. Selanjutnya berat badan atau mempertahankan
kebiasaan tidak pernah sarapan pagi status gizi, salah satu upaya tersebut
dengan kategori kurang sebanyak 15 adalah dengan melewatkan sarapan.
anak dengan prosentase 17,4 %. Hal ini memungkinkan karena
Kebiasaan sering sarapan pagi menurut pendapat remaja putri,
dengan konsentrasi belajar kategori makan pagi dan makan malam
baik sebanyak 3 anak dengan adalah faktor utama penyebab tubuh
prosentase 3,5 dan kebiasaan sarapan menjadi gemuk. Selain itu, menurut
pagi yang selalu dilakukan dengan mereka faktor lain yang dapat
konsentrasi belajar kategori baik menjadi alasan saat melewatkan
sebanyak 8 dengan prosentase 9,3%. waktu makan diantaranya yaitu
Hasil uji statistik Chi Square dirumah tidak tersedia makanan
diperoleh nilai p value 0,000 < 0,05 untuk dikonsumsi, makanan tidak
yang berarti Ho ditolak dan Ha menarik untuk disantap, makanan
yang disediakan membosankan dan mayoritas siswa SMP N1 Pangkah
tidak memiliki bayak waktu karena adalah perempuan.
harus berangkat pagi ke sekolah. (12) 2. Kebiasaan Sarapan Pagi
Pada anak usia sekolah Berdasarkan hasil penelitian
kebiasaan makan dibedakan yang telah dilakukan, menunjukan
berdasarkan jenis kelaminnya anak bahwa dari 86 responden, kebiasaan
laki-laki lebih rutin melakukan sarapan pagi siswa SMP Negeri 1
kebiasaan sarapan pagi dari pada Pangkah mayoritas jarang melakukan
anak perempuan karena anak laki- sarapan pagi yaitu sebanyak 48 siswa
laki lebih banyak melakukan (55,8 %), hasil dari penelitian yang
aktivitas fisik sehingga memerlukan telah dilakukan menunjukan bahwa
kalori yang lebih banyak untuk kebiasaan sarapan pagi yang baik
(13)
meningkatkan daya tahan tubuh . lebih kecil yaitu hanya 8 responden
kebiasaan sarapan pagi pada dengan prosentase (9,3 %) siswa.
anak remaja memang penting. Anak Sarapan bagi anak sekolah
laki-laki lebih banyak melakukan sangat penting karena waktu sekolah
aktifitas daripada perempuan. adalah aktivitas yang membutuhkan
Meskipun begitu hal ini tidak banyak energi dan kalori. Sarapan
membedakan akan pentingnya sangat dianjurkan untuk anak-anak
sarapan pagi antara laki-laki dan dan remaja. Manfaat yang dapat
perempuan. Kegiatan anak di pagi diambil dari kebiasaan sarapan pagi
hari menuntut banyak gerak sehingga yaitu dapat menyediakan karbohidrat
anak memerlukan energi untuk yang siap digunakan untuk
belajar dan berinteraksi dengan meningkatkan kadar gula darah. Gula
lingkungannya. Sarapan pagi darah merupakan sumber utama
menjadikan anak lebih bersemangat energi otak dan sel darah. Apabila
dan terlibat aktif dalam belajar. tidak melakukan sarapan pagi maka
Apabila sarapan pagi di lewatkan, otak tidak dapat berfikir secara
khususnya oleh pelajar maka akan optimal mudah merasa lapar, sulit
mempengaruhi kegiatan di sekolah. menerima pelajaran, stamina lebih
Dari hasil penelitian didapati buruk, dan konsentrasi saat
belajarpun akan terganggu.(14) didapatkan 51 responden (59,3 %)
Individu yang seringkali tidak memiliki konsentrasi belajar kurang.
sarapan cenderung menunjukkan Sebanyak 23 responden (26,7%)
fisik yang lemas, kurang fit, memiliki konsentrasi belajar sedang
mengantuk bahkan dapat juga dan 12 responden (14,0%) memiliki
mengalami pusing. Sarapan penting konsentrasi kurang.
dilakukan setiap hari untuk Ruangan kelas juga dapat
mengembalikan kadar gula dalam mempengaruhi konsentrasi belajar
darah (15) siswa. Keadaan kelas yang terlalu
kebiasaan sarapan pagi dingin ataupun panas serta ventilasi
berpengaruh dalam aktivitas sehari- yang kurang mampu menurunkan
hari khususnya bagi para pelajar. konsentrasi siswa di kelas dalam
Sebanyak 55,8 % jarang melakukan belajar.(16) Faktor psikologi juga
sarapan pagi karena malas, tidak ada dapat mempengaruhi bagaimana
nafsu makan dan tidak merasa lapar. sikap dan perilaku siswa dalam
Hasil penelitian didapati mayoritas berkonsentrasi, misalnya karena
siswa SMP N 1 Pangkah jarang adanya masalah dalam lingkungan
melakukan sarapan pagi yaitu sekitar dan keluarga(17) Faktor lain
sebanyak 48 siswa (55,8 %), mereka yang dapat mempengaruhi
beralasan tidak sarapan pagi karena konsentrasi yaitu ketidaksiapan
kesiangan atau terlambat bangun mereka dalam menerima pelajaran,
pagi, tidak sempat atau terburu-buru, kondisi fisik, modalitas belajar,
selain itu faktor orang tua yang adanya suara-suara berisik.
bekerja juga menjadikan anak tidak Konsentrasi belajar juga memiliki
sarapankarena orang tua tidak sempat dapak baik itu dampak positif
menyiapkan sarapan. maupun negatif.
3. Konsentrasi Belajar Dampak positif konsentrasi
Berdasarkan hasil penelitian belajar diantaranya adalah membuat
terkait tingkat konsentrasi belajar siswa terlibat dalam kegiatan belajar
siswa SMP Negeri 1 Pangkah yang akan membuat mereka lebih
mayoritas dari 86 responden siap untuk turun ke masyarakat,
mengembangkan kompetensi, melakukan wawancara terhadap
membantu memperbaiki masalah responden yang memiliki konsentrasi
sosial, membantu menjadi dirinya kurang. Mayoritas responden pada
sendiri, mengurangi masalah di saat pembelajaran berlangsung lebih
sekolah, mendorong inovasi dan sering memperhatihan sekitar
keragaman program belajar siswa, daripada memperhatikan
mendorong kegiatan yang sesuai pembelajaran. Selain itu ada juga
(18)
dengan tahap perkembangan siswa yang memiliki konsentrasi
Sedangkan dampak negatifnya belajar baik yaitu sebanyak 12 siswa,
adalah menurunnya minat belajar, hal ini dimungkinkan siswa lebih
kurangnya pemahaman terhadap siap untuk menerima pembelajaran
mata pelajaran, tidak memperhatikan dan tertarik terhadap pembelajaran
pemaparan materi di kelas, sikap yang sedang berlangsung.
yang cuek dengan situasi kelas dan 4. Hubungan kebiasaan sarapan
tidak memperhatikan tugas yang pagi dengan konsentrasi
diberikan oleh guru. Kondisi ini belajar
sangat berpengaruh terhadap Hasil dari analisis tabel silang
konsentrasi siswa dan minat siswa diketahui bahwa mayoritas dari 86
(19)
untuk belajar responden diantaranya 35 (40,7 %)
Dari hasil analisa peneliti siswa jarang membiasakan sarapan
menjumpai responden yang memiliki pagi menunjukan konsentrasi
konsentrasi belajar yang kurang. belajarnya kurang. Sarapan pagi
Responden cenderung melamun merupakan pasokan energi terbesar
ketika proses pembelajaran untuk otak. Ketika bangun tidur gula
berlangsung, kurang memperhatikan darah dalam tubuh rendah, tanpa
pelajaran, ataupun kurang menyukai sarapan yang cukup, otak akan sulit
pelajaran yang sedang berlangsung. berkonsentrasi (20)
Apabila pembelajaran di sekolah atau Dari hasil tabulasi silang
ruang kelas tidak kondusif maka menunjukkan bahwa semakin baik
akan sangat berpengaruh terhadap kebiasaan sarapan pagi seorang anak
konsentrasi belajar. Peneliti juga maka semakin baik pula tingkat
konsentrasi belajar anak tersebut. Sarapan pagi dapat
Dari tabel mayoritas siswa SMP N 1 mempengaruhi prestasi belajar,
Pangkah jarang sarapan pagi dengan namun pengaruh makan pagi tidaklah
kategori kurang sebanyak 35 anak mutlak satu-satunya sebagai faktor
dengan prosentase 40,7 %. yang mempengaruhi prestasi belajar
Selanjutnya kebiasaan tidak pernah karena dari beberapa responden yang
sarapan pagi dengan kategori kurang tidak terbiasa makan pagi juga ada
sebanyak 15 anak dengan prosentase yang mendapat nilai lebih dari rata-
17,4 %. Kebiasaan sering sarapan rata. Masih banyak faktor yang
pagi dengan konsentrasi belajar mempengaruhi prestasi belajar
kategori baik sebanyak 3 anak seperti kecerdasan, kepribadian,
dengan prosentase 3,5 dan kebiasaan hasrat untuk berprestasi, guru,
sarapan pagi yang selalu dilakukan teman-teman, lingkingan, perhatian
dengan konsentrasi belajar kategori orang tua, serta psikis (21)
baik sebanyak 8 dengan prosentase Konsentrasi belajar juga di
9,3%. pengaruhi oleh beberapa faktor
Hasil analisis chi square diantaranya faktor sosial, yang
menunjukan bahwa sebagian besar meliputi faktor dari guru, orang tua,
siswa termasuk dalam kategori dan pergaulan. Selain itu faktor
kebiasaan sarapan pagi jarang teknologi yang berkembang saat ini
mempunyai konsentrasi belajar juga dapat mempengaruhi
kurang dengan nilai P value 0,000 < konsentrasi belajar(22) Selanjutnya
0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor non sosial yang meliputi
ada hubungan kebiasaan sarapan pagi lingkungan, metode belajar, sarana
dengan konsentrasi belajar siswa di dan prasarana. Apabila kondisi
SMP Negeri 1 Pangkah. lingkungan berisik, konsentrasi
Banyak faktor yang dapat belajarpun akan terganggu(23). Faktor
mempengaruhi konsentrasi belajar, psikologi juga mempengaruhi
seperti faktor lingkungan yang bising konsentrasi belajar diantaranya
dan faktor masalah yang sedang bakat, minat dan motivasi. Apabila
dihadapi. dalam pembelajaran kurangnya
motivasi ataupun minat maka terhadap siswa yang jarang
konsentrasi belajarnya tidak akan melakukan sarapan pagi dan
baik(24) Yang terakhir faktor status memiliki konsentrasi belajar baik,
gizi salah satunya adalah kebiasaan siswa mengatakan bahwa sebelum
sarapan pagi. Kondisi fisik yang pembelajaran dimulai, terlebih
bugar dan sehat akan memberikan dahulu siswa mempersiapkan
pengaruh positif terhadap kegiatan dirumah apa yang akan di pelajari di
belajar individu. Sebaliknya, apabila sekolah. Minat siswa dalam pelajaran
kondisi fisik yang lemah maka akan juga mempengaruhi konsentrasi
menghambat tercapainya hasil belajar siswa.
belajar individu karena kurangnya SIMPULAN
konsentrasi(25). Karakteristik Sebagian besar
kebiasaan sarapan pagi sangat siswa SMP Negeri 1 Pangkah adalah
penting bagi setiap orang khususnya anak perempuan. Mayoritas siswa
remaja dan para pelajar. Jika terbiasa SMP Negeri 1 Pangkah jarang
sarapan pagi maka tubuh tidak akan melakukan sarapan pagi sedangkan
merasa lemah dan otak dapat berfikir masalah konsentrasi belajar siswa di
secara optimal yang pastinya akan SMP Negeri 1 Pangkah sebagian
mempengaruhi konsentrasi belajar besar memiliki konsentrasi belajar
siswa. Pagi hari siswa memiliki kurang. Diantara kedua variabel, ada
aktifitas yang yang banyak, sehingga hubungan antara kebiasaan sarapan
sarapan pagi akan menghasilkan pagi dengan konsentrasi belajar
energi untuk menjalankan aktifitas siswa.
sehari-hari. Namun, sarapan pagi SARAN
bukanlah faktor satu-satunya yang 1. Aplikatif
dapat mempengaruhi konsentrasi, hal Siswa diharapkan dapat
ini dibuktikan bahwa masih ada membiasakan sarapan pagi, sehingga
siswa SMP Negeri 1 Pangkah yang dapat memelihara kesehatan dan
jarang melakukan sarapan pagi tetapi meningkatkan konsentrasi selama
memiliki konsentrasi belajar baik. pembelajaran di kelas. Dan orang tua
Peneliti juga melakukan wawancara dapat ikut berperan mendukung dan
(6)
membantu anaknya untuk Henti, Amrullah & Natalia
(2017), Pengaruh minat dan
membiasakan sarapan pagi.
motivasi belajar terhadap
Sedangkan bagi peneliti lain prestasi belajar matematika,
Jurnal Formatif 7(1): 22-32
diharapkan dapat mencari inovasi
(7)
baru dengan desain yang berbeda, Dobelden. (2008). Konsentrasi
Dong. www.wikimu.com.
mencari faktor konsentrasi belajar
(diakses tanggal: 15 April 2018)
yang lain, dan diharapkan penelitian
(8)
Sukiniarti, S. (2015) Kebiasaan
selanjutnya dapat memperhatikan
makan pagi pada anak usia sd
waktu libur sekolah. dan hubungannya dengan tingkat
kesehatan dan prestasi belajar,
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal pendidikan biologi
(1)
Hurlock,E.B.(2011).Psikologi indonesia, 1(3),315-321.
perkembangan.Jakarta: Erlangga
(9)
Gunawan.(2008) Hubungan
(2)
Aini, N.S. (2016) Permasalahan kebiasaan sarapan pagi dengan
remaja yang sering terjadi tingkat konsentrasi belajar pada
disekitar.http://www.psikoma.co anak, Jurnal AKP, 5(1) 34-39.
m/5-permasalahan-remaja-yang-
(10)
sering-terjadi-di-sekitar-kita/. Khalida, E., Eddy F,& Dadang
diakses tanggal 23 maret 2018 H.S (2013). Hubungan
Kebiasaan Sarapan dengan
(3)
Judarwanto,W. (2012). Perilaku Prestasi Belajar dan Fungsi
makan anak sekolah.Direktorat Kognitif pada Anak Sekolah
Bina Gizi Kementerian Dasar, Jurnal Sari Pediatri,
Kesehatan Republik Indonesia. 17(2), 89-94.
(11)
[serial online] 2012. Anas, T.,& Ajeng, G, (2012)
[diunduh23Maret 2018 ]. Hubungan kebiasaan sarapan
Available from: URL: pagi dengan tingkat konsentrasi
http://gizi.depkes.go.id/makalah/ belajar pada anak, Jurnal AKP,
download/perilaku%20makan% 3(1), 34-39.
20anak%20se kolah.pdf
(12)
Hardinsyah & Aries M. 2012.
(4)
Syah, M. (2008).Psikologi Jenis Pangan Sarapan Dan
pendidikan dengan pendekatan Perannya Dalam Asupan Gizi
paru. Bandung: Remaja Harian. Jurnal Jenis Pangan
Rosdakarya Sarapan Dan Perannya Dalam
Asupan Gizi Harian 7(2):89–96.
(5)
Wood, D. (2007). Kiat
(13)
mengatasi gangguan Judarwanto,W. (2012). Perilaku
belajar.Jogjakarta : Kata Hati. makan anak sekolah.Direktorat
Bina Gizi Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
(20)
[serial online] 2012. Hermina, Nofitasari A, &
[diunduh23Maret 2018 ]. Anggorodi R. 2009.Faktor-
Available from: URL: faktor yang mempengaruhi
http://gizi.depkes.go.id/makalah/ kebiasaan makan pagi pada
download/perilaku%20makan% remaja putri di Sekolah
20anak%20se kolah.pdf Menengah Pertama (SMP).
Jurnal Penelitian Gizi dan
(14)
Hardinsyah & Aries M. 2012. Makanan, 32(2), 94—100.
Jenis Pangan Sarapan Dan
(21)
Perannya Dalam Asupan Gizi Suwaid & Muhammad. (2009).
Harian. Jurnal Jenis Pangan Mendidik anak bersama nabi;
Sarapan Dan Perannya Dalam panduan lengkap pendidikan
Asupan Gizi Harian 7(2):89–96. anak disertai kehidupan para
salaf. Solo: Pustaka Arafah
(15)
Marmi. (2014). Gizi dalam
(22)
kesehatan reproduksi. Olivia, F. (2010). Mendampingi
Yogjakarta: Pustaka Pelajar. anak belajar.Jakarta : PT Elex
Media Komputindo
(16)
Wiyani, & Ardy, N.
(23)
(2013).Manajemen kelas teori Slameto.(2013). Belajar dan
dan aplikasi untuk menciptakan faktor-faktor yang
kelas kondusif. Jakarta: Ar-ruz mempengaruhi Cetakan
Media. Keenam.Jakarta : PT Rineka
(17)
Dwi, A.Y. (2013).Pengaruh Cipta
penggunaan contextual
(24)
teachingand learning terhadap Dobelden. (2008). Konsentrasi
kecerdasan naturalis anak Dong. www.wikimu.com.
kelompok B di RA Muslimat (diakses tanggal: 15 April 201
NU 139 Candi Sidoarjo”.Jurnal
Online Universitas Negeri
Surabaya. 2 (2) : 3.
(18)
Juntika,N.A & Mubiar, A.
(2011). Dinamika
perkembangan anak & remaja.
Bandung: Refika Aditama.
Cetakan Pertama
(19)
Arifin & Prihanto (2015).
Hubungan sarapan pagi dengan
konsentrasi siswa di sekolah,
Jurnal Pendidikan Olahraga
dan Kesehatan,03 (01), 203 –
207

Anda mungkin juga menyukai