HASIL PENELITIAN
Mean 34,16
Median 35,00
Mode 27
adalah 34,16 + 35,00. Usia terbanyak adalah 27 tahun dengan usia minimal
(73,7%).
responden (63,2%).
1. Pelaksanaan SHK
PEMBAHASAN
Pelaksanaan SHK kurang baik di Rumah Sakit Umum Daerah Bayung Lencir
(63,2%).
skrining/uji saring yang dilakukan pada saat bayi berumur beberapa hari
untuk memilah bayi yang menderita kelainan HK dari bayi yang bukan
penderita. Skrining bayi baru lahir dilakukan agar dapat mendeteksi adanya
Dilakukannya SHK pada bayi baru lahir merupakan bentuk deteksi dan terapi
hari. Tujuan dari SHK adalah mendeteksi semua bentuk HK primer baik yang
ringan, sedang, dan berat. Strategi yang digunakan yaitu dengan mendeteksi
HK sedini mungkin. Skrining dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan
TSH pada bayi, dimana pemeriksaan tersebut yang paling sensitif untuk
bidan dalam memahami prosedur pelaksanaan SHK, karena hal ini adalah
oleh pihak rumah sakit sendiri. Dalam penelitian ini sebagaimana diketahui
m,asih tergolong kurang baik. Hal ini dapat dipengaruhi oleh pelaksananya
yaitu bidan.
Pada penelitian ini diketahui usia responden rata-rata adalah usia 31-40
tahun.
Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai
berulang tahun. Umur mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir
membaik. Pada usia madya, individu akan lebih berperan aktif dalam
demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang
umur madya akan lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca.
dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada umur ini. umur yang ideal bagi
wanita adalah 20 – 35 tahun, yang termasuk dalam usia kurang ideal adalah
Dari segi usia menurut peneliti cukup dewasa dan merupakan usia
Selain itu jika dilihat dari segi pendidikan sebagian besar responden
Rahmawati 2023).
informasi tentang SHK sangat bisa, namun karena program ini tergolong
masih baru maka perlu adanya pembelajaran lebih lagi tentang prosedur
63,2%.
Hipotiroid congenital pada bayi baru lahir yang diketahui dari jawaban
oleh berbagai factor, diantaranya yaitu informasi. hal ini bisa dipengaruhi
dihadapi, salah satunya adalah pelaksanaan SHK. Oleh karena itu perlu
5.1 Kesimpulan
Pelaksanaan SHK kurang baik di Rumah Sakit Umum Daerah Bayung Lencir
(63,2%).
5.2 Saran
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Institusi
Manfaat bagi instansi terkait yaitu Dinas Kesehatan Kota Buyung Lencir,
Kongenital.
4. Bagi Masyarakat
Nim : 0122011B
menjadi responden dalam penelitian ini. Selanjutnya saya mohon saudara untuk
Mojokerto, 2024
Hormat saya
Peneliti
Lampiran 2
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(INFORMED CONCENT)
Kode responden :
Alamat :
Apabila sesuatu hal yang merugikan diri saya akibat penelitian ini, maka
saya akan bertanggung jawab atas pilihan saya sendiri dan tidak akan menuntut di
kemudian hari.
Mojokerto, 2024
Yang bersangkutan
Lampiran 3
LEMBAR KUESIONER
1. Usia .......
2. Pendidikan
¨ Diploma
¨ S1
¨ S2
3. Pengetahuan
1. Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) adalah ?
a. Skrining/uji saring yang dilakukan pada saat bayi berumur beberapa
hari
b. Skrining yang dilakukan pada ibu bayi setelah melahirkan
c. Skrining yang dilakukan pada anak usia 5 tahun
2. Apa tujuan dilaksanakan Hipotiroid Kongenital (SHK) ?
a. Untuk mengetahui ada tidaknya virus pada bayi baru lahir
b. Untuk memilah bayi yang menderita kelainan HK dari bayi yang
bukan penderita.
c. Untuk mendeteksi adanya gangguan Kongenital sedini mungkin
3. Kapan Hipotiroid Kongenital (SHK) dilakukan
a. Pada bayi usia 2-3 bulan
b. Pada bayi usia setelah 24-48 jam dan juga pada 48 jam sampai dengan
72 jam setelah lahir
c. Pada bayi usia 5 tahun
4. Bagaimana dampak yang terjadi jika terlambat dalam melakukan SHK ?
a. Dampak untuk bayi bisa mengalami kecacatan
b. Anak akan mengalami buta
c. Anak akan mengalami kelumpuhan
5. Apakah dampak keterlambatan SHK bagi negara ?
a. Negara akan mempunyai generasi yang cacat
b. Negara akan dirugikan dalamhal pembiayaan
c. Negara akan mengalami kerusakan
SKRINING
HIPOTIROID KONGENITAL(SHK)
SOP
Statistics
Pelaksan
Usia Pendidikan Pengetahuan aan_SHK
N Valid 19 19 19 19
Missing 0 0 0 0
Frequency Table
Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 20 1 5,3 5,3 5,3
25 1 5,3 5,3 10,5
26 1 5,3 5,3 15,8
27 1 5,3 5,3 21,1
29 1 5,3 5,3 26,3
32 2 10,5 10,5 36,8
33 1 5,3 5,3 42,1
34 1 5,3 5,3 47,4
35 3 15,8 15,8 63,2
36 1 5,3 5,3 68,4
37 1 5,3 5,3 73,7
39 1 5,3 5,3 78,9
41 2 10,5 10,5 89,5
45 1 5,3 5,3 94,7
47 1 5,3 5,3 100,0
Total 19 100,0 100,0
Descriptives
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Diploma 14 73,7 73,7 73,7
S1 5 26,3 26,3 100,0
Total 19 100,0 100,0
Pengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Baik 6 31,6 31,6 31,6
Cukup 1 5,3 5,3 36,8
Kurang 12 63,2 63,2 100,0
Total 19 100,0 100,0
Pelaksanaan_SHK
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Baik 7 36,8 36,8 36,8
Kurang Baik 12 63,2 63,2 100,0
Total 19 100,0 100,0
Crosstabs
Pendidikan * Pelaksanaan_SHK Crosstabulation
Pelaksanaan_SHK
Baik Kurang Baik Total
Pendidikan Diploma Count 2 12 14
% of Total 10,5% 63,2% 73,7%
S1 Count 5 0 5
% of Total 26,3% ,0% 26,3%
Total Count 7 12 19
% of Total 36,8% 63,2% 100,0%
Pelaksanaan_SHK
Baik Kurang Baik Total
Pengetahuan Baik Count 6 0 6
% of Total 31,6% ,0% 31,6%
Cukup Count 1 0 1
% of Total 5,3% ,0% 5,3%
Kurang Count 0 12 12
% of Total ,0% 63,2% 63,2%
Total Count 7 12 19
% of Total 36,8% 63,2% 100,0%
Usia * Pelaksanaan_SHK Crosstabulation
Pelaksanaan_SHK
Baik Kurang Baik Total
Usia 20 Count 0 1 1
% of Total ,0% 5,3% 5,3%
25 Count 0 1 1
% of Total ,0% 5,3% 5,3%
26 Count 0 1 1
% of Total ,0% 5,3% 5,3%
27 Count 1 0 1
% of Total 5,3% ,0% 5,3%
29 Count 0 1 1
% of Total ,0% 5,3% 5,3%
32 Count 0 2 2
% of Total ,0% 10,5% 10,5%
33 Count 0 1 1
% of Total ,0% 5,3% 5,3%
34 Count 0 1 1
% of Total ,0% 5,3% 5,3%
35 Count 2 1 3
% of Total 10,5% 5,3% 15,8%
36 Count 0 1 1
% of Total ,0% 5,3% 5,3%
37 Count 0 1 1
% of Total ,0% 5,3% 5,3%
39 Count 0 1 1
% of Total ,0% 5,3% 5,3%
41 Count 2 0 2
% of Total 10,5% ,0% 10,5%
45 Count 1 0 1
% of Total 5,3% ,0% 5,3%
47 Count 1 0 1
% of Total 5,3% ,0% 5,3%
Total Count 7 12 19
% of Total 36,8% 63,2% 100,0%