Anda di halaman 1dari 8

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

SMA Negeri 1 Buru merupakan sekolah yang terletak di Pengkalan

Balai RT. 001/RW 007 tepatnya di Kelurahan Buru,Kecamatan Buru

Kabupaten Karimun,Provinsi Kepulauan Riau dengan Luas Tanah 20,006

m2.

Berdasarkan fakta yang ada SMA Negeri 1 Buru merupakan

sekolah menengah atas satu-satunya yang ada di Kecamatan Buru dan

lokasi sekolah berada di lingkungan perdesaan yang berjarak ± 500 Meter

dari kediaman penduduk. Meskipun merupakan SMA satu-satunya SMA

Negeri 1 Buru tidak mengesampingkan kualitas pendidikannya dibuktikan

dengan Akreditasi Sekolah B (baik) dengan menggunakan Kurikulum

SMA 2013 Bahasa dan Budaya dengan memiliki 24 Tenaga Pengajar, 178

siswa, 188 Siswi, 14 Ruang kelas, 4 laboratorium, 1 Perpustakaan, 7

sanitasi Siswa, dan 5 Sanitasi Guru dan Petugas.

4.1.2 Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk gambaran dari variabel independen

dan dependen (Wahyu A, 2022). Pada Penelitian ini adapun gambaran

variabel Independen (Disminorea Primer) dan Variabel Dependen (Status

42
43

Gizi dan Usia Menarche) dibuat dalam bentuk tabel distribusi frekuensi

sebagai berikut:

1. Distribusi Frekuensi status gizi Remaja putri di SMA Negeri 1 Buru

Berdasarkan analisis univariat adapun Frekuensi status gizi Remaja

putri di SMA Negeri 1 Buru Tahun 2023 sebagai berikut:

Status Gizi Frequenc Percent


y
Sangat kurang (IMT <17) 12 13.3

kurang (IMT 17-18,5) 17 18.9

Normal (IMT 18.5-25) 53 58.9

Lebih (IMT 25.1-27) 5 5.6

Sangat Lebih (IMT >27) 3 3.3

Total 90 100.0
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Status Gizi pada Remaja Putri Tahun 2023

Berdasarkan tabel 4.1 diatas diketahui bahwa sebagian besar Remaja

Putri dengan Status Gizi Normal sebanyak 58.9 %.

2. Distribusi Frekuensi Usia Menarche Remaja putri di SMA Negeri 1 Buru

Berdasarkan analisis univariat adapun Usia Menarche Remaja putri di

SMA Negeri 1 Buru Tahun 2023 sebagai berikut:

Usia Menarche Frequency Percent

Menarche Dini 11 12.2


<12 tahun
Menarche Normal 79 87.8
12-16 Tahun
Total 90 100.0
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Usia Menarche pada Remaja Putri Tahun 2023

Berdasarkan tabel 4.2 diatas diketahui bahwa sebagian besar Remaja

Putri dengan Usia Menarche Normal sebanyak 87.8%.


44

3. Distribusi Frekuensi kejadian Disminorea Primer pada Remaja Putri

SMA Negeri 1 Buru

Berdasarkan analisis univariat yang dilakukan untuk melihat

Distribusi Frekuensi kejadian disminorea primer pada Remaja Putri SMA

Negeri 1 Buru Tahun 2023, dari hasil penelitian dapat dilihat sebagai

berikut:

Mengalami Frequency Percen


Disminorea Primer t
ya 47 52.2 52.2
tidak 43 47.8 47.8

Total 90 100.0 100.0


Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Remaja Putri yang mengalami Disminorea Primer Tahun 2023

Berdasarkan tabel 4.3 diatas diketahui bahwa sebagian besar

Remaja Putri mengalami disminorea primer sebanyak 52,2 %

4.1.3 Analisis Bivariat

Analisis bivariat merupakan analisis untuk mengetahui hubungan

antara variabel. Pada penelitian ini hubungan antara variabel dapat dilihat

sebagai berikut:

1. Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Disminorea Primer pada


Remaja Putri di SMAN 1 Buru Tahun 2023

Mengalami
Status Gizi Menarche Total Persentase
ya tidak ya tidak
IMT Sangat kurang (<17) 9 3 12 75 25
BB/(TB^2) kurang (17-18,5) 11 6 17 65 35
Normal (18.5-25) 20 33 53 38 62
Lebih (25.1-27) 3 2 5 60 40
Sangat Lebih (>27) 3 0 3 100 0
45

Total 46 44 90 51 49
Tabel 4.4 Hubungan Status Gizi Terhadap Kejadian Disminorea pada Remaja Putri SMAN
1 Buru Tahun 2023

Berdasarkan tabel 4.4 tersebut 90 responden terdapat 13% siswi

yang status gizinya sangat kurang, 75% yang mengalami dismenore;

19% siswi yang status gizinya Kurang, terdapat 65% yang mengalami

dismenore; 59% siswi yang status Gizinya Normal, Terdapat 38% yang

mengalami Dismenore; 5% siswi yang status gizinya lebih terdapat 60%

siswi yang mengalami Dismenore dan 3% siswi yang gizi lebih

semuanya mengalami disminorea.

Berdasarkan Hasil uji statistik Hubungan Status Gizi dengan

Kejadian Dismenore Primer pada Remaja Putri diperoleh nilai p = 0,024

(p< 0,05), dengan derajat kemaknaan (α = 0,05).

2. Hubungan Usia Menarche dengan kejadian Dismenore di SMAN 1


Buru Tahun 2023

Usia Menarche Terhadap Kejadian Disminorea


Usia Menarche Mengalami
Menarche Total Persentase %
ya tidak
<12 tahun 10 1 11 91 9 10

12-16 Tahun 37 42 79 47 53 100


Total 46 44 90 51 49 100
Tabel 4.5 Hubungan Usia Menarche Terhadap Kejadian Disminorea pada Remaja Putri
SMAN 1 Buru Tahun 2023

Tabel 4.5 diatas menggambarkan dari 90 responden 12% siswi

yang usia menarche terlalu dini <12 tahun, 91% yang mengalami

dismenore dan 87% siswi yang usia menarche normal 12-16 tahun,
46

terdapat 47% yang mengalami dismenore. Hasil uji statistik diperoleh

nilai p = 0,006 (p < 0,05), dengan derajat kemaknaan (α = 0,05).

4.2 Pembahasan

A. Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Dismenore Primer pada Remaja Putri

di SMAN 1 Buru Tahun 2023.

Berdasarkan Hasil uji statistik Hubungan Status Gizi dengan

Kejadian Dismenore Primer pada Remaja Putri diperoleh nilai p = 0,024 (p<

0,05), dengan derajat kemaknaan (α = 0,05). Ini berarti ada hubungan status

gizi dengan kejadian dismenore di SMAN 1 Buru Kecamatan Buru

Kabupaten Karimun Tahun 2023.

Hubungan status gizi terhadap kejadian disminorea diperkuat dengan

teori menurut Proverawati (2018) yang menyatakan bahwa Kelebihan berat

badan dapat mengakibatkan dismenore primer, karena di dalam tubuh orang

yang mempunyai kelebihan berat badan terdapat jaringan lemak yang

berlebihan yang dapat mengakibatkan hiperplasi pembuluh darah

(terdesaknya pembuluh darah oleh jaringan lemak) pada organ reproduksi

wanita sehingga darah yang seharusnya mengalir pada proses menstruasi

terganggu dan Teori Menurut Anurogo dan Wulandari dalam penelitian

Wahyu Aksari (2020) Kekurangan Berat badan beresiko Kekurangan zat

gizi makro, seperti essensial fatty acid akan memicu dismenorea, karena

essensial fatty acid ini berfungsi sebagai bahan awal untuk mengatur hormon

molekul seperti molekul (prostaglandin) yang mengatur aktivitas sel

sehingga terjadinya disminorea.


47

Siswi yang memiliki Status gizi normal memiliki frekuensi paling

sedikit yang mengalami disminorea hal tersebut memperkuat teori

Proverawati (2018) yang menyebutkan bahwa Status Gizi yang Normal

mengurangi terjadinya kejadian disminorea karena Makanan yang bergizi

tinggi dan berlemak tinggi yang berasal dari hewan menyebabkan

pertumbuhan berat badan pada remaja putri, sehingga kadar estrogen

meningkat. Menurut Anurogo D (2016) Peningkatan Hormon menurunkan

Kadar hormon prostaglandin yang akan mengurangi disminorea.

B. Hubungan Usia Menarche dengan Kejadian Dismenore Primer pada Remaja

Putri di SMAN 1 Buru Tahun 2023.

Berdasarkan Hasil uji statistik penelitian tentang Hubungan Usia

Menarche dengan Kejadian Dismenore Primer pada Remaja Putri yang

diperoleh nilai p = 0,006 (p < 0,05), dengan derajat kemaknaan (α = 0,05).

Ini berarti ada hubungan usia menarche dengan kejadian dismenore di

SMAN 1 Buru Kecamatan Buru Kabupaten Karimun Tahun 2023.

Berdasarkan data Penelitian didapatkan bahwa angka kejadian

disminorea primer pada remaja putri di SMA Negeri 1 Buru Remaja Putri

yang memiliki usia menarche dini paling banyak mengalami disminorea

Primer. Menurut Proverawati dan Misaroh (2017), menarche adalah periode

menstruasi yang pertama terjadi pada masa pubertas seorang wanita dan usia

menarche yang ideal adalah 12 sampai 16 tahun dan dikatakan menarche dini

jika usia di bawah 12 tahun. Kejadian tersebut sesuai dengan teori oleh
48

Proverawati (2018) yang menyatakan bahwa remaja putri yang Menarche

pada usia lebih awal menyebabkan alat-alat 19 reproduksi belum befungsi

secara optimal dan belum siap mengalami perubahan-perubahan sehingga

timbul rasa nyeri ketika haid.

C. Perspektif Islam Tentang Keluhan Disminorea

Seluruh Remaja Putri di SMA Negeri 1 Buru mengalami Menstruasi,

Kejadian menstruasi merupakan Ketetapan Allah SWT sebagaimana dengan

Sabda Rasul dalam Kitab Bukhari Hadist NO -285 Rasulullah shallallahu alaihi

wasallam masuk menemuiku sementara aku sedang menangis. ' Beliau bertanya:

"Apa yang terjadi denganmu? Apakah kamu datang haid?" Aku jawab, "Ya." Beliau

lalu bersabda: "Sesungguhnya ini adalah perkara yang telah Allah tetapkan bagi

kaum wanita dari anak cucu Adam. Lakukanlah apa yang dilakukan oleh orang-

orang yang haji, kecuali thawaf di Ka'bah." 'Aisyah berkata, "Kemudian Rasulullah

shallallahu 'alaihi wasallam berkurban dengan menyembelih seekor sapi yang

diniatkan untuk semua isterinya.

Kejadian Menstruasi yang dialami Remaja Putri merupakan proses

pembersihan rahim wanita sebagaimana yang dijelaskan dalam surah Al-

Baqarah ayat 222 yang artinya “Dan Mereka bertanya kepadamu tentang haid.

Katakanlah: "Haid itu adalah kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan

diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum

mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang

diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang

tobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri”.


49

Proses pengeluran darah kotor dari rahim pada Remaja putri SMA Negeri

1 Buru sering menimbulkan keluhan hal tersebut sesuai dengan kajian perspektif

islami menurut Hanna (2015) terjadinya pengeluaran darah kotor dari organ

kemaluan terutama dari dalam uterus dan vagina, yang mengandung campuran

peluruhan dinding rahim. Hal ini diakibatkan oleh pengaruh aktivitas hormonal

tubuh terutama hormon-hormon seks tubuh antara lain esterogen dan progesteron,

bekuan darah, cairan dan lendir selain itu beberapa bakteri dan mikroorganisme

yang hidup didaerah vagina yang berlangsung selama beberapa hari. Serta dapat

disertai dengan timbulnya perasaan nyeri, ketidakstabilan emosi, lemas, tidak

bergairah dan penurunan nafsu makan.

Anda mungkin juga menyukai