PENDAHULUAN
dan masa kehidupan orang dewasa yang ditandai dengan pertumbuhan dan
World Health Organization (WHO) tahun 2018, remaja adalah penduduk dalam
rentang usia 10-19 tahun, sedangkan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana (BKKBN) rentang usia remaja adalah 10-24 tahun dan belum menikah
(BKKBN, 2021).
endometrium yang banyak terdapat pembuluh darah, peristiwa ini terjadi setiap 1
bulan sekali. Namun ada beberapa masalah yang dialami saat siklus menstruasi,
2019).
fisik dan mental yang menyebabkan adanya rasa nyeri, pada wanita yang
mengalami gejala ini memiliki perubahan fisik, psikologi, dan perilaku, masalah
dapat dirasakan wanita selama 7 -10 hari sebelum menstruasi dan umumnya
selesai pada hari ke 3 menstruasi. Wanita dapat mengalami gejala fisik dan
1
2
emosional ringan selama 1 minggu sebelum terjadinya menstruasi, hal ini dialami
terjadi berhubungan dengan kekurangan zat-zat gizi pada wanita. Salah satu faktor
resiko terjadinya PMS adalah status gizi, status gizi berhubungan dengan adanya
lemak di dalam tubuh. Kadar lemak tinggi dalam tubuh akan mempengaruhi
prevalensi PMS yang dilaporkan pada mahasiswi bervariasi pada beberapa negara
seperti, 33,82% di Cina, 37% di Etiopia, 39,9% di Taiwan, 39,4%- 56,9% di Iran,
Indonesia pada tahun 2019 sebesar 75% dari populasi wanita usia reproduksi
3
tahun 2020 sebesar 79% dari populasi wanita usia reproduksi, tahun 2021
mencapai 85% dari populasi wanita usia reproduksi yang terdiri dari 60-75%
Tabel 1
Jumlah Wanita Usia Subur di Sulawesi Tenggara dan Konawe Utara
Tabel 1 menyatakan bahwa jumlah wanita usia subur terjadi peningkatan dari
tahun ke tahun. Jumlah wanita usia subur di Sulawesi Tenggara tahun 2017
sebanyak 3.771.203 jiwa meningkat menjadi 3.801.214 jiwa pada tahun 2021.
Jumlah wanita usia subur di Konawe Utara tahun 2017 sebanyak 152.745 jiwa
pada wanita usia reproduksi di Sulawesi Tenggara dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2
Angka Prevalensi Premenstrual Sindrom Pada Wanita Usia Reproduksi di
Sulawesi Tenggara
2020 69
2021 75
Sumber: BKKBN Sultra (2021)
sindrom pada wanita usia reproduksi di Konawe Utara dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3
Angka Prevalensi Premenstrual Sindrom Pada Wanita Usia Reproduksi di
Konawe Utara
Tenggara dapat diketahui bahwa prevalensi status gizi dalam kategori sangat
kurus pada remaja di Sulawesi Tenggara pada tahun 2017 sebanyak 3,0% dan
meningkat pada tahun 2021 menjadi 6,4%. Prevalensi status gizi dalam kategori
normal pada remaja di Sulawesi Tenggara pada tahun 2017 sebanyak 94,2% dan
menurun pada tahun 2021 menjadi 88,9%. Prevalensi status gizi dalam kategori
gemuk pada remaja di Sulawesi Tenggara pada tahun 2017 sebanyak 2,8% dan
meningkat pada tahun 2021 menjadi 4,7% (Dinkes Sultra, 2021). Angka
prevalensi status gizi pada remaja di Sulawesi Tenggara dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4
Angka Prevalensi Status Gizi Pada Remaja di Sulawesi Tenggara
5
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Konawe Utara dapat
diketahui bahwa prevalensi status gizi dalam kategori sangat kurus pada remaja di
Konawe Utara pada tahun 2017 sebanyak 2,7% dan meningkat pada tahun 2021
menjadi 4,2%. Prevalensi status gizi dalam kategori normal pada remaja di
Konawe Utara pada tahun 2017 sebanyak 95,4% dan menurun pada tahun 2021
menjadi 92,3%. Prevalensi status gizi dalam kategori gemuk pada remaja di
Konawe Utara pada tahun 2017 sebanyak 2,1% dan meningkat pada tahun 2021
menjadi 3,5% (Dinkes Konawe Utara, 2021). Angka prevalensi status gizi pada
Tabel 5
Angka Prevalensi Status Gizi Pada Remaja di Konawe Utara
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah ada pengaruh status
Ruang lingkup penelitian ini adalah status gizi remaja putri. Populasi
dalam penelitian ini adalah siswi SMPN 1 SAWA. Penelitian ini merupakan jenis
terhadap kejadian premenstrual syndrome pada siswi SMPN 1 SAWA. Jenis data
adalah data primer. Data diperoleh dari kuesioner mengenai PMS dan penentuan
1.6 Organisasi