PENDAHULUAN
dan masa kehidupan orang dewasa yang ditandai dengan pertumbuhan dan
Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) rentang usia remaja adalah 10-
endometrium yang banyak terdapat pembuluh darah, peristiwa ini terjadi setiap 1
bulan sekali. Namun ada beberapa masalah yang dialami saat siklus menstruasi,
fisik dan mental yang menyebabkan adanya rasa nyeri, pada wanita yang
mengalami gejala ini memiliki perubahan fisik, psikologi, dan perilaku, masalah
dapat dirasakan wanita selama 7 -10 hari sebelum menstruasi dan umumnya
selesai pada hari ke 3 menstruasi. Wanita dapat mengalami gejala fisik dan
1
2
emosional ringan selama 1 minggu sebelum terjadinya menstruasi, hal ini dialami
terjadi berhubungan dengan kekurangan zat-zat gizi pada wanita (Devi, 2017).
Angka prevalensi PMS di Indonesia pada tahun 2019 sebesar 75% dari
populasi wanita usia reproduksi tahun 2020 sebesar 79% dari populasi wanita
usia reproduksi, tahun 2021 mencapai 85% dari populasi wanita usia reproduksi
yang terdiri dari 60-75% mengalami PMS sedang dan berat (BKKBN, 2021).
Tabel 1.1
Jumlah Kejadian Premenstrual Sindrom di Provinsi Sulawesi Tenggara
Jumlah wanita usia subur di Sulawesi Tenggara terjadi peningkatan dari tahun
ke tahun. Jumlah wanita usia subur di Sulawesi Tenggara tahun 2017 sebanyak
3
3.771.203 jiwa meningkat menjadi 3.801.214 jiwa pada tahun 2021. Angka
premenstrual sindrom pada tahun 2017 sebesar 50% meningkat menjadi 75% pada
Tabel 1.2
Jumlah Kejadian Premenstrual Sindrom di Konawe Utara
Jumlah wanita usia subur di Konawe Utara tahun 2017 sebanyak 152.745
jiwa meningkat menjadi 160.058 jiwa pada tahun 2021. Angka prevalensi
sindrom pada tahun 2017 sebesar 39% meningkat menjadi 68% (BKKBN
Salah satu faktor resiko terjadinya PMS adalah status gizi, status gizi
berhubungan dengan adanya lemak di dalam tubuh. Kadar lemak tinggi dalam
Tabel 1.3
Angka Prevalensi Status Gizi Pada Remaja di Sulawesi Tenggara
Tenggara dapat diketahui bahwa prevalensi status gizi dalam kategori kurus pada
remaja di Sulawesi Tenggara pada tahun 2017 sebanyak 3,0% dan meningkat
pada tahun 2021 menjadi 6,4%. Prevalensi status gizi dalam kategori normal pada
remaja di Sulawesi Tenggara pada tahun 2017 sebanyak 85,2% dan meningkat
pada tahun 2021 menjadi 88,9%. Prevalensi status gizi dalam kategori gemuk
pada remaja di Sulawesi Tenggara pada tahun 2017 sebanyak 2,8% dan
Tabel 1.4
Angka Prevalensi Status Gizi Pada Remaja di Konawe Utara
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Konawe Utara dapat
diketahui bahwa sebagian besar prevalensi status gizi remaja dalam kategori
5
normal. Namun, angka prevalensi status gizi kurus dan gemuk pada remaja dari
Tabel 1.5
Jumlah Siswa di SMPN 1 SAWA
Tabel 1.5 menunjukan jumlah siswa di SMPN 1 SAWA pada tahun 2022
sebanyak 156 dengan jumlah siswa perempuan lebih banyak dari jumlah siswa
Tabel 1.6
Distribusi Jumlah Siswa Perempuan (Siswi) Per Kelas di SMPN 1
SAWA Tahun 2022
Kelas Jumlah Siswa Persentase (%)
I 26 31
II 35 41
III 24 28
Total 85 100
Sumber : Data siswa SMPN 1 SAWA Tahun 2022
overweight. Gejala yang sering dialami adalah penyakit pinggul, nyeri payudara
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah ada pengaruh status
Sawa?
Ruang lingkup penelitian ini adalah status gizi remaja putri dan kejadian
prementrual syndrome pada remaja putri. Populasi dalam penelitian ini adalah
premenstrual syndrome pada remaja putri SMPN 1 SAWA. Jenis data adalah data
primer. Data diperoleh dari kuesioner mengenai PMS dan penentuan IMT
1.6 Organisasi
Wa Ode Sri Kamba Wuna, SST., M.Keb dan Pembimbing ll Sulfianti A. Yusuf,
SST., MH.Kes