Anda di halaman 1dari 3

TUGAS EPIDEMIOLOGI GIZI

Oleh : Firly Ghaida Azzahra (1321121006)

1. Data Balita Stunting, Wasting Dan Underweight Di Kabupaten Purwakarta 2021

DATA STATUS GIZI BALITA DI KAB.PURWAKARTA


2021

Wasting 5,6

Underweight 15,7

Stunting 20,6

0 5 10 15 20 25

Litbangkes 2021
2. Data Status Gizi Baduta, Balita, Anak – Anak, Remaja Dan Dewasa Di
Kabupaten Purwakarta 2018

DATA STATUS GIZI DI PURWAKARTA 2018


30

25

20
%

15

10

0
gizi buruk/sangat
gizi kurang / kurus sangat pendek pendek
kurus
Baduta 2,46 6,46
Balita 2,95 11,22 17,13 23,88
Anak & Remaja 4,27 5,51 7,56 16,05
Dewasa 9,77

Riketdas Jawabarat 2018


3. Jurnal Mngenai Permasalahan Gizi Di Kabupaten Purakarta
Hubungan Antara Penyakit Infeksi Dengan Kejadian Stunting Pada Baduta Usia 0 – 24
Bulan Di Puskesmas Kiarapedes Kecamatan Kiarapedes Kabupaten Purwakarta
Tahun 2020
Dari penelitian yang dilakukan di puskesmas kiarapedes Populasi target penelitian ini
adalah baduta stunting berumur 0 – 24 bulan sebanyak 126 baduta dan untuk baduta tidak
stunting yang berumur 0 – 24 bulan sebanyak 712 pada bulan Februari tahun 2020 di
Puskesmas Kiarapedes Kabupaten Purwakarta. Jumlah sampel yang diambil yaitu 73 Baduta
stunting dan 73 Baduta tidak stunting dengan perhitungan menggunakan rumus cukup tinggi
yaitu Lameshow. Pengumpulan data dengan menggunakan data sekunder meliputi data nama
baduta stunting dan tidak stunting, penyakit infeksi diare dan penyakit infeksi ISPA (Infeksi
Saluran Pernapasan Atas).
Berdasarkan data yang didapatkan menunjukan bahwa baduta stunting lebih banyak
berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 47 orang (64,4%) dari pada perempuan sebanyak 26
orang (35,6%). Sedangkan pada baduta tidak stunting lebih banyak berjenis kelamin laki – laki
yaitu sebanyak 38 orang (52,1%) dari pada perempuan sebanyak 35 orang (47,9%). baduta
stunting lebih banyak yang berusia 13 – 24 bulan yaitu sebanyak 49 orang (67,1%) dari pada
yang berusia 0 - 12 bulan yaitu sebanyak 24 orang (32,9%). Sedangkan pada baduta tidak
stunting lebih banyak yang berusia 13 – 24 bulan yaitu sebanyak 38 orang (52,1%) dari pada
yang berusia 0 - 12 bulan yaitu sebanyak 35 orang (47,9%)
Jika dilihat berdasarkan usia dapat diketahui bahwa usia anak yang menderita stunting
yaitu 0 – 24 bulan. Hal ini dikarenakan bahwa usia 0 – 24 bulan adalah masa rawan dari baduta
yang identik sedang mengalami peralihan. Pada usia ini banyak perubahan yang terjadi,
diantaranya perubahan pola makan dari semula ASI bergeser ke arah makanan padat, beberapa
balita mulai mengalami kesulitan makan. Apabila pengasuhan tidak diperhatikan, maka balita
lebih sering mendapatkan penyakit terutama penyakit infeksi.
Dari faktor penebab penyakit infeksi yang dapat berhubungan denga stunting
didapatkan hasil dalam penelitian ini responden stunting yang menderita penyakit infeksi ISPA
sebanyak 3 responden (2,7%) sedangkan baduta stunting yang tidak menderita penyakit infeksi
ISPA sebanyak 70 responden (97,3%). Jadi proporsi stunting lebih banyak pada responden
yang tidak mengalami penyakit infeksi ISPA. Jadi baduta yang mengalami penyakit infeksi
ISPA memiliki resiko mengalami stunting sebesar 0,404 kali dibandingkan dengan batita yang
tidak mengalami penyakit infeksi ISPA.
Sedangkan untuk responden stunting yang menderita penyakit infeksi diare sebanyak 8
responden (11%). Sedangkan yang tidak menderita penyakit infeksi diare sebanyak 65
responden (89%). Jadi proporsi stunting lebih banyak pada responden yang tidak mengalami
penyakit infeksi diare di bandingkan yang mengalami penyakit infeksi diare. Yang berarti ada
hubungan antara penyakit infeksi diare dengan kejadian stunting di Puskesmas Kiarapedes
Kecamatan Kiarapedes Kabupaten Purwakarta. Jadi baduta stunting mempunyai kemungkinan
0,376 kali untuk mengalami penyakit infeksi diare dibandingkan dengan baduta yang tidak
mengalami stunting.
DAFTAR PUSTAKA

Fransisca, Y., Arifin, D. Z., & Hartono, A. (2021). HUBUNGAN ANTARA PENYAKIT
INFEKSI DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BADUTA USIA 0 – 24 BULAN
DI PUSKESMAS KIARAPEDES KECAMATAN KIARAPEDES KABUPATEN
PURWAKARTA TAHUN 2020. Jour nal of Holistic and Health Sciences, 5(2).
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Laporan Provinsi Jawa Barat Riketdas
2018 . Diambil kembali dari BADAN LITBANGKES:
https://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/lpb/article/view/3662
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2021, Desember 28). Buku Saku Hasil Studi
Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2021. Diambil kembali dari BADAN
LITBANGKES KEMENTRIAN KESEHATAN RI:
https://www.litbang.kemkes.go.id/buku-saku-hasil-studi-status-gizi-indonesia-ssgi-
tahun-2021/

Anda mungkin juga menyukai