PNS 6%
18 - 25 Tahun
4%
23% 26 - 35 Tahun
36 - 45 Tahun
36%
PPNPN 46 - 55 Tahun
31% 56 - 65 Tahun
5. Instansi Responden
4. Lokasi Penelitian 1% 2%
Dinkes Provinsi
Bali, 18.08%
Banten, 5.14% 12% 4% Dinkes
Jawa Timur, kab/kota
DI Yogyakarta, 33.39% Rumah sakit
8.51%
Jawa Tengah, 11.74%
Jawa Barat, Puskesmas
DKI Jakarta, 13.94% 81%
9.20%
2,000
16,8%
443
28,9%
116
0
55.10%
36.90%
18.40%
Riskesdas 2018:
merokok 28,8%, Tidak 15,391 73.67%
Tempat merokok
Ya 5,500 26.33%
frekuensi %
Dalam Ruangan 70 3,65
Luar Ruangan 1,849 96,35 0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 14,000 16,000 18,000
Berlemak/Bersa
Daging/
ntan/ Makanan Bumbu
Makanan Manis Makanan Asin ayam/ikan Makanan Instan
Berkolesterol/G Dibakar Penyedap
olahan
orengan
>= 1x sehari 28.9 25.3 20.2 4.3 7.7 3.2 35.5
1-6x per minggu 53.6 50.7 57.9 35.9 24.0 34.6 37.8
<=3x per bulan 17.5 24.0 21.9 59.9 68.3 62.2 26.7
Riskesdas 2018:
• proporsi aktifitas fisik kurang 33,5%,
• Pada PNS, TNI, Polri, BUMN, BUMD aktifitas fisik kurang
36,5%
cerai hidup
36-45 tahun
18-25 tahun
26-35 tahun
46-55 tahun
56-65 tahun
Perempuan
Belum kawin
kawin
cerai mati
karakteristik keluaran
kalori sangat sedikit
yaitu kurang dari 1.5
METs
Kelompok umur Status pernikahan
RS Prov/Kab/Kota
PPNPN
Jatim
PNS
Jabar
Bali
Jateng
Dinkes Provinsi
Banten
Puskesmas
UPTD lainnya
DKI Jakarta
DI Yogyakarta
Dinkes kab/Kota
Provinsi Instansi
Depresi : (6,9,10,14,15,16,17)
kelainan suasana hati yang menyebabkan perasaan sedih dan kehilangan minat terus-menerus.
Gangguan Somatik : (1,2)
keluhan fisik yang disebabkan oleh stres atau beban mental yang berat.
Gangguan cemas : (3,4,5)
munculnya rasa cemas atau khawatir yang berlebihan dan tidak terkendali terhadap berbagai hal dan kondisi
Gangguan penurunan Energi ; (8,11,12,13,18,20)
Total Responden 22.810
Normal 76.6%
14.0
10,4%
12.0
1,069
10.0 8.9% 38%
8.0 1,716
62%
6.0
4.0
2.0
0.0
Diagnosa dokter Hasil pemeriksaan Ya Tidak
• Sekitar 38% responden hipertensi tidak minum obat
Diagnosa dokter 2.040 antihipertensi
Hasil pemeriksaan 2.647
Riskesdas 2018
• prevalensi hipertensi 8,4% hipertensi D/ dokter dan 34,1% (Px)
• 13,3% orang yang terdiagnosis hipertensi tidak minum obat, 32,3% tidak rutin minum obat.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2021
Persentase Hipertensi hasil pengukuran berdasarkan
pengakuan menurut kelompok umur
Pra Hipertensi Hipertensi Obesitas
53.2%
51.4%
48.5%
40.3%
26.4%
24.0% 24.2%
20.1%
19.1%
9.0% 12.1%
7.2% 8.2% 9.1%
4.8%
50.8%
47.7% 46.7%
46.0% 46.1%
39.1% 39.8%
23.0% 21.9%
16.8%
13.1%
10.7% 10.9% 10.9% 11.2%10.8% 9.9% 10.8%
9.1% 8.2%
6.6%
DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali
96,4%
ya, tidak sesuai 27.40%
petunjuk(kadang-kadang 6.70%
DM Jantung Hipertensi
25.7%
20.3%
10.6%
8.5%
7.5%
8.5%
2.9% 6.9%
0.3% 2.5%
1.0% 0.8%
0.1% 2.8%
0.9%
18 - 25 Tahun 26 - 35 Tahun 36 - 45 Tahun 46 - 55 Tahun 56 - 65 Tahun
12.00%
10.90%
10.40%
9.70% 9.90%
10.00%
8.60% 8.90%
8.00%
6.50%
6.00%
4.90%
4.10% 3.80% 3.90%
4.00% 3.50% 3.30% 3.60%
3.20% 2.90%
2.70% 4% 2.80%
3.60% 2.10%
2.00%
0.00%
DM Jantung Hipertensi
Obesitas >< DM, Jantung, Hipertensi Obesitas, Riwayat keluarga >< DM.
d/dokter Jantung, Hipertensi
DM Jantung Hipertensi DM Jantung Hipertensi
3.788 3.798 5.356
Odds Ratio 2,082 1,816 3,337 Odds Ratio
Chi-Square
0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
Chi-Square (sig.) (sig.)
Jarang
Kadang-kadang Kadang-
1.28% Tidak pernah
18.11% kadang 0.87%
8.87%
Sering
13.62%
Jarang
1.39%
Selalu
Selalu 75.36%
49.60%
Tidak pernah
0.28%
Vaksin 258
Belum
2% Pertama
3%
174
Vaksin Ke dua
24%
15
Vaksin ke tiga
71%
Menunggu jadwal Tidak bisa divaksin Tidak ingin di
vaksin vaksin
• Upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari
gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan.
UU Nomor 36 Tahun • Pengelola tempat kerja wajib melakukan segala bentuk upaya kesehatan melalui upaya pencegahan,
2009 tentang Kesehatan peningkatan, pengobatan dan pemulihan bagi tenaga kerja (pasal 165 ).
• UU ini sudah ditindaklanjuti dengan ditetapkan PP Nomor 88 Tahun 2019 tentang Kesehatan Kerja.
Instruksi Presiden Instruksi Presiden ini menugaskan K/L terkait termasuk Kementerian Kesehatan untuk melaksanakan
Nomor 1 Tahun 2017 Gerakan Masyarakat (Germas) Hidup Sehat . Upaya ini tidak hanya berupa kampanye tetapi harus dapat
Tentang Gerakan di implementasikan
Masyarakat Hidup Sehat
Permenkes Nomor
2269/Menkes/Per/ • Indikator PHBS antara lain mengonsumsi buah dan sayur setiap hari, melakukan aktifitas fisik dan tidak merokok di
XI/2011 tentang dalam rumah.
Pedoman Pembinaan • PHBS di tempat kerja antara lain meliputi tersedia sarana untuk mencuci tangan mengguunakan sabun, tersedia
Perilaku Hidup Bersih sarana untuk mengonsumsi makanan dan minuman sehat, dan terdapat larangan untuk tidak merokok.
dan Sehat
Berbagai peraturan sudah ditetapkan harus disosialisasikan dan terimplementasi dengan baik.
Upaya ini dapat dilakukan dengan koordinasi lintas sektor termasuk dengan Pemerintah Daerah.
• melakukan aktifitas fisik pada pegawai minimal 2 • Menyediakan Klinik konseling Kelompok di masing-
kali seminggu, menyediakan fasilitas jogging track, masing instansi untuk topik gizi dan olah raga
pengaturan waktu olah raga. terutama untuk pegawai dg obesitas dan
• Melakukan monitoring BB pegawai setiap bulan prahipertensi.
oleh masing-masing satker melalui aplikasi pegawai • Menyediakan Klinik di Lingkungan untuk memfasilitasi
(dikembangkan dari sehat pedia) pegawai control secara rutin dan mendapatkan obat
• Mengatur area parkir sehingga memungkinkan secara rutin, termasuk layanan konsultasi kesehatan
pegawai berjalan kaki ke tempat kerja. mental seminggu sekali.
• Menyediakan kantin sehat untuk pegawai • Melakukan pemantauan dan pendampingan kepada
pegawai terutama yg obesitas, DM, hipertensi
• Membentuk Agen perubahan di tingkat Satker yang sehingga diharapkan ada perubahan yang lebih baik.
akan memonitor perilaku berisiko dan Kesehatan • Posbindu PTM di tempat kerja dijalankan dengan
mental pada pagawai kontinyu
• Menyediakan fasilitas tempat kebugaran (sarana olah
raga), CTPS