Anda di halaman 1dari 34

Kerjasama

Puslitbang Humaniora dan Manajemen


Kesehatan, Balitbangkes
dan
Direktorat Promosi Kesehatan

Tety Rachmawati, dkk


KAJIAN PERILAKU BERISIKO
PENYAKIT TIDAK MENULAR PADA PEGAWAI DI DINAS KESEHATAN (PROVINSI,
KABUPATEN/KOTA) DAN UPTD TAHUN 2021
JAKARTA, 30 DESEMBER 2021
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2021
• Pembiayaan penyakit Katastropik tertinggi yaitu
Beban Penyakit 10 tertinggi 2009-2019 23,90% dari total pengeluaran pelayanan
kesehatan (2015)
• Perilaku konsumsi makan buah dan sayur dan
aktifitas fisik mengalami penurunan pada Riskesdas
2018, perilaku merokok masih tinggi.
• Di ASEAN konsumsi sayur dan aktifitas jalan kaki
paling rendah
• Bonus demografi ----meningkatkan SDM
berkualitas,produktif dan sehat
• RPJMN 2020-2024 Meningkatkan akses dan
mutu…… penekanan pada penguatan pelayanan
Beban Faktor Berisiko PTM terbesar kesehatan dasar --- mendorong peningkatan upaya
promotif dan preventif ----strategi Pengendalian
penyakit dan pembudayaan GERMAS
• Inpres No.1 tahun 2017 ----GERMAS
• Arahan Menteri Kesehatan
“Turunkan Hypertensi, Diabetes Melitus, dan Obesitas
bagi Keryawan Kesehatan, melalui Germas”
“Germas harus diimplementasikan lebih dahulu di
Lingkungan Kementerian Kesehatan”.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2021


Metode
Tujuan Desain Kajian
Daring (online)..Platform survey Lime Survey
Tempat dan Waktu
1. Gambaran perilaku berisiko pola konsumsi, Puldata 28 September 2021 – 15 Oktober 2021 di Jawa Bali
merokok, aktifitas fisik, gangguan mental Instrumen dan Cara Pengumpulan Data
emosional kuesioner online dikirim grup whatsapp dan email dari
2. Gambaran penyakit hipertensi, DM, jantung, setiap satuan kerja.
obesitas Besaran sampel
3. Gambaran tentang implementasi kebijakan dan Populasi pegawai di Satuan Kerja Dinas Kesehatan Provinsi,
dukungan institusi terkait Inpres No.1 tahun Kabupaten/ Kota dan UPTD Dinas Kesehatan di Jawa dan
2017 tentang GERMAS Bali.
Responden (N = 22.810)
Analisis data : deskriptif.
Manfaat Ethical Clearance (EC) No. LB. 02. 01/2/KE.556/2021
Kelemahan Studi
Gambaran perilaku berisiko PTM sebagai baseline • Pengumpulan data→ online : self assesmen masing2
data sebelum implementasi GERMAS. responden
• Hasil pemeriksaan TB, BB dan Tekanan darah berdasarkan
pengakuan responden.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2021


2. Jenis Kelamin 3. Kelompok Umur

PNS 6%
18 - 25 Tahun
4%
23% 26 - 35 Tahun
36 - 45 Tahun
36%
PPNPN 46 - 55 Tahun

31% 56 - 65 Tahun

5. Instansi Responden
4. Lokasi Penelitian 1% 2%
Dinkes Provinsi
Bali, 18.08%
Banten, 5.14% 12% 4% Dinkes
Jawa Timur, kab/kota
DI Yogyakarta, 33.39% Rumah sakit
8.51%
Jawa Tengah, 11.74%
Jawa Barat, Puskesmas
DKI Jakarta, 13.94% 81%
9.20%

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2021


Indeks Massa Tubuh (IMT)Pegawai
14,000 Riskesdas 2018 :
Obesitas pada PNS, TNI,Polri,
12,000
11,680 BUMN 53,7% IMT = BB (Kg)/ TB (M²)
10,000

8,000 <17 : Kurus Berat


45,7% 17,1 – 18,4 : Kurus
6,517 18,5 -25,0 : Normal
6,000
25,1 -27,0 : Obesitas Ringan
>27,0 : Obesitas Barat
4,000 3,794

2,000
16,8%
443
28,9%
116
0

Kurus Berat Kurus Normal Obesitas Obesitas


Ringan Ringan Berat
Riskesdas 2018, Obesitas umur >18 tahun 35,4%

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2021


Riwayat Penyakit keluarga
Riwayat penyakit pada Ayah/ibu kandung/kakek/nenek/saudara kangdung/anak kandung

55.10%

36.90%

18.40%

DM Penyakit jantung Hipertensi

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2021


Perilaku Merokok
5,9% 2,6% 1,1%

0,4% Iya, setiap hari

Iya, tidak setiap hari

Sudah berhenti merokok


> 1 tahun
Sudah berhenti merokok Terpapar rokok setiap hari
< = 1 tahun
90,1% Tidak pernah merokok

Riskesdas 2018:
merokok 28,8%, Tidak 15,391 73.67%

Tempat merokok
Ya 5,500 26.33%
frekuensi %
Dalam Ruangan 70 3,65
Luar Ruangan 1,849 96,35 0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 14,000 16,000 18,000

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2021


Pola Makan
Konsumsi Buah, sayur dan gandum Konsumsi minuman dalam 1 Bulan Terakhir (%)
dalam 1 Minggu (%)

Min Min Min


Buah Segar Sayur-sayuran Gandum Utuh Min
uma uma uma
uma
Tidak Pernah 2.3 0.5 40.3 n n n
n
Jarang/Kadang-kadang 42.0 19.3 44.0 Berk Bere Bera
Man
Sering 30.3 31.2 9.8 arbo nerg lkoh
is
Selalu 25.4 49.0 5.9 nasi i ol
>= 1x sehari 41.8 3.5 1.8 0.7
Data Riskesdas 2018 usia 15 tahun keatas kurang makan 1-6x per minggu 41.3 9.9 2.9 0.9
sayur dan buah sebesar 95,5% <=3x per bulan 16.9 86.6 95.3 98.5

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2021


Pola Makan

Konsumsi makanan berisiko dalam 1 Bulan Terakhir (%)

Berlemak/Bersa
Daging/
ntan/ Makanan Bumbu
Makanan Manis Makanan Asin ayam/ikan Makanan Instan
Berkolesterol/G Dibakar Penyedap
olahan
orengan
>= 1x sehari 28.9 25.3 20.2 4.3 7.7 3.2 35.5
1-6x per minggu 53.6 50.7 57.9 35.9 24.0 34.6 37.8
<=3x per bulan 17.5 24.0 21.9 59.9 68.3 62.2 26.7

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2021


Aktivitas
cukup, 48.31% Aktivitas
kurang, 51.69%

Riskesdas 2018:
• proporsi aktifitas fisik kurang 33,5%,
• Pada PNS, TNI, Polri, BUMN, BUMD aktifitas fisik kurang
36,5%

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2021


Persentase Perilaku Sedentari menurut jenis kelamin,
kelompok Umur dan Status Pernikahan
Ket :
tinggi sangat tinggi
Tinggi :
14.00% ≥ 6 - < 8 jam/hari
12.00% Sangat tinggi :
10.00% >8 jam/hari
8.00%
6.00%
4.00% Sedentari : segala
jenis aktivitas yang
2.00%
dilakukan diluar
0.00% waktu tidur dengan
Laki-laki

cerai hidup
36-45 tahun
18-25 tahun

26-35 tahun

46-55 tahun

56-65 tahun
Perempuan

Belum kawin

kawin

cerai mati
karakteristik keluaran
kalori sangat sedikit
yaitu kurang dari 1.5
METs
Kelompok umur Status pernikahan

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2021


Persentase Perilaku Sedentari menurut status
kepegawaian, Provinsi dan Instansi
tinggi sangat tinggi
12.00%
Ket :
10.00%
Tinggi :
8.00%
≥ 6 - < 8 jam/hari
6.00% Sangat tinggi :
4.00% >8 jam/hari
2.00%
0.00%

RS Prov/Kab/Kota
PPNPN

Jatim
PNS

Jabar

Bali
Jateng

Dinkes Provinsi
Banten

Puskesmas

UPTD lainnya
DKI Jakarta

DI Yogyakarta

Dinkes kab/Kota
Provinsi Instansi

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2021


SRQ
Gangguan Mental Emosional Mudah lelah
Tegang, cemas, kuatir 69.4
86

Riskesdas 2018 : Merasa lelah sepanjang waktu 67.2


• GME pada usia > 7% Sakit kepala 66.3
15 tahun 9,8%, Merasa tidak enak di perut 61.4
• Pada PNS, TNI, Sulit tidur 57.4
Polri, BUMN, Sulit menikmati kegiatan sehari-hari 51.5
BUMD : 3,9% Pencernaan terganggu 49.5
Sulit berpikir jernih 49.3
93% Tidak bahagia 47.4
Sulit mengambil keputusan 41.9
GME jika
score >=6 Mudah takut 37.2
Pekerjaan terganggu 35.6
tidak Ggn. Mental Emosional
Kehilangan minat pada berbagai hal 34.2
Tidak nafsu makan 31.5
Menangis lebih sering 29.1
Merasa tidak berharga 27.8
Tangan gemetar 16.6
Tidak mampu melakukan hal-hal yang… 15.2
Berpikiran mengakhiri hidup 4.3
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2021


Kesehatan Jiwa

Depresi : (6,9,10,14,15,16,17)
kelainan suasana hati yang menyebabkan perasaan sedih dan kehilangan minat terus-menerus.
Gangguan Somatik : (1,2)
keluhan fisik yang disebabkan oleh stres atau beban mental yang berat.
Gangguan cemas : (3,4,5)
munculnya rasa cemas atau khawatir yang berlebihan dan tidak terkendali terhadap berbagai hal dan kondisi
Gangguan penurunan Energi ; (8,11,12,13,18,20)
Total Responden 22.810

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2021


Persentase Pemeriksaan Tekanan Darah dalam 1 bulan
terakhir menurut Pengakuan Responden (n=21.096)

Krisis Hipertensi 0.1%

Hipertensi Tingkat 2 1.2%

Hipertensi Tingkat 1 9.1%

Pra Hipertensi 13.0%

Normal 76.6%

0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2021


Minum Obat Anti Hipertensi
Hipertensi

14.0
10,4%
12.0
1,069
10.0 8.9% 38%
8.0 1,716
62%
6.0

4.0

2.0

0.0
Diagnosa dokter Hasil pemeriksaan Ya Tidak
• Sekitar 38% responden hipertensi tidak minum obat
Diagnosa dokter 2.040 antihipertensi
Hasil pemeriksaan 2.647

Riskesdas 2018
• prevalensi hipertensi 8,4% hipertensi D/ dokter dan 34,1% (Px)
• 13,3% orang yang terdiagnosis hipertensi tidak minum obat, 32,3% tidak rutin minum obat.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2021
Persentase Hipertensi hasil pengukuran berdasarkan
pengakuan menurut kelompok umur
Pra Hipertensi Hipertensi Obesitas

53.2%
51.4%
48.5%

40.3%

26.4%
24.0% 24.2%
20.1%
19.1%

9.0% 12.1%
7.2% 8.2% 9.1%
4.8%

18 - 25 Tahun 26 - 35 Tahun 36 - 45 Tahun 46 - 55 Tahun 56 - 65 Tahun

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2021


Pemeriksaan tekanan darah dan obesitas berdasarkan
pengakuan responden menurut Provinsi
Obesitas Pra Hipertensi Hipertensi

50.8%
47.7% 46.7%
46.0% 46.1%

39.1% 39.8%

23.0% 21.9%
16.8%
13.1%
10.7% 10.9% 10.9% 11.2%10.8% 9.9% 10.8%
9.1% 8.2%
6.6%

DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2021


Diabetes mellitus D/Dokter
(n = 810)
Minum obat dan periksa gula darah
Diabetes
3,6% 0%
tidak
12.10%

96,4%
ya, tidak sesuai 27.40%
petunjuk(kadang-kadang 6.70%

• Riskesdas 2018 Diabetes Mellitus 10,9%.


• Waspada kasus prediabetes 2-3 kali dari kasus DM 71.70%
ya, rutin
81.20%

Cara Responden Mengendalikan DM


memeriksakan gula darah minum obat antidiabet
32.20%
80.50%
95.70% Penyakit jantung D/ Dokter 3,1%

alternatif herbal Olah raga Pengaturan Pola makan


Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2021
Persentase D/ Dokter DM, Jantung, hipertensi menurut
kelompok umur

DM Jantung Hipertensi

25.7%

20.3%

10.6%
8.5%
7.5%
8.5%
2.9% 6.9%
0.3% 2.5%
1.0% 0.8%
0.1% 2.8%
0.9%
18 - 25 Tahun 26 - 35 Tahun 36 - 45 Tahun 46 - 55 Tahun 56 - 65 Tahun

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2021


Persentase D/ Dokter DM, jantung, Hipertensi menurut Provinsi

12.00%
10.90%
10.40%
9.70% 9.90%
10.00%

8.60% 8.90%

8.00%

6.50%
6.00%
4.90%
4.10% 3.80% 3.90%
4.00% 3.50% 3.30% 3.60%
3.20% 2.90%
2.70% 4% 2.80%
3.60% 2.10%
2.00%

0.00%

DKI Jakarta Jabar Jateng DI Jogjakarta Jatim Banten Bali

DM Jantung Hipertensi

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2021


Hubungan Obesitas, dan Riwayat keluarga terhadap penyakit DM,
Jantung, Hipertensi d/dokter

Obesitas >< DM, Jantung, Hipertensi Obesitas, Riwayat keluarga >< DM.
d/dokter Jantung, Hipertensi
DM Jantung Hipertensi DM Jantung Hipertensi
3.788 3.798 5.356
Odds Ratio 2,082 1,816 3,337 Odds Ratio
Chi-Square
0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
Chi-Square (sig.) (sig.)

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2021


Perilaku terkait
Covid 19

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2021


Mencuci Tangan Selama 20 Detik, 6 Langkah Membawa Handsanitizer
Sering
30.61%

Jarang
Kadang-kadang Kadang-
1.28% Tidak pernah
18.11% kadang 0.87%
8.87%

Sering
13.62%

Jarang
1.39%
Selalu
Selalu 75.36%
49.60%
Tidak pernah
0.28%

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2021


Perilaku Mencuci Tangan Pakai Sabun pada Pegawai

Tangan menjadi kering jika terlalu sering mencuci tangan 10,6%

Hanya mencuci tangan jika merasa tangan saya kotor 22,5%

Merasa cukup hanya dengan menggunakan handsanitizer 53,8%

Sulitnya ketersediaan air bersih 14,2%

Sabun tidak tersedia setiap saat 22,2%

Tempat cuci tangan letaknya jauh 18,2%

0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 14,000

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2021


Vaksinasi Covid-19 pada pegawai

Alasan belum vaksinasi Covid 19

Vaksin 258
Belum
2% Pertama
3%

174

Vaksin Ke dua
24%

15
Vaksin ke tiga
71%
Menunggu jadwal Tidak bisa divaksin Tidak ingin di
vaksin vaksin

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2021


Contoh Hasil DHA Tangsel untuk Promotif - preventif

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2021


KESIMPULAN • Pegawai
merokok
>8% setiap hari/
sering

Ada hubungan antara Obesitas dan riwayat keluarga secara


signifikan dengan penyakit DM, Jantung dan hipertensi >26% • Perokok pasif

> 42% • Merokok


makan • Kurang aktifitas
buah >51% Fisik >3% dalam
ruangan
>35% segar*
>20%
bumbu
makan
penyedap
sayur*
**
>45% • Obesitas • DM 3,6%
>20% POLA • Penyakit Jantung
makan MAKAN > 41% 3,1%
cholester minum • Hipertensi 8,9%
ol/goreng manis**
an** 13% • Prahipertensi
PTM • Hipertensi
(pengakuan px)
10,4%
>25% 29%
makan makan • GME 7%
asin** manis**
Perilaku Sedentary : ≥ 8 jam
Ket :
* Tidak pernah dan jarang
sehari 7,6%
** lebih dari sekali dalam sehari
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2021
Telaah Kritis Kebijakan

• Upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari
gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan.
UU Nomor 36 Tahun • Pengelola tempat kerja wajib melakukan segala bentuk upaya kesehatan melalui upaya pencegahan,
2009 tentang Kesehatan peningkatan, pengobatan dan pemulihan bagi tenaga kerja (pasal 165 ).
• UU ini sudah ditindaklanjuti dengan ditetapkan PP Nomor 88 Tahun 2019 tentang Kesehatan Kerja.

• Penyelenggaraan Kesehatan Kerja meliputi upaya:a. pencegahan penyakit;b. peningkatan


PP Nomor 88 Tahun
kesehatan;c. penanganan penyakit; danpemulihan kesehatan (Pasal 2 ayat 2)
2019 tentang Kesehatan
Kerja • PP ini harus disosialisasikan dan dapat di implementasikan dengan baik. Pembudayaan perilaku hidup
bersih dan sehat dan peningkatan Kesehatan fisik dan mental perlu menjadi perhatian

Instruksi Presiden Instruksi Presiden ini menugaskan K/L terkait termasuk Kementerian Kesehatan untuk melaksanakan
Nomor 1 Tahun 2017 Gerakan Masyarakat (Germas) Hidup Sehat . Upaya ini tidak hanya berupa kampanye tetapi harus dapat
Tentang Gerakan di implementasikan
Masyarakat Hidup Sehat

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2021


Permenkes Nomor 48 • Pasal 16 : Peningkatan Kesehatan Kerja di Perkantoran paling sedikit terdiri atas: peningkatan pengetahuan
Tahun 2016 tentang kesehatan kerja; pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat di tempat kerja; aktivitas fisik.
Standar Keselamatan • Pasal 17 : Pencegahan penyakit di Perkantoran paling sedikit meliputi pengendalian faktor risiko; dan penemuan
dan Kesehatan Kerja dini kasus penyakit dan penilaian status kesehatan dengan pemeriksaan kesehatan
Perkantoran

Permenkes Nomor
2269/Menkes/Per/ • Indikator PHBS antara lain mengonsumsi buah dan sayur setiap hari, melakukan aktifitas fisik dan tidak merokok di
XI/2011 tentang dalam rumah.
Pedoman Pembinaan • PHBS di tempat kerja antara lain meliputi tersedia sarana untuk mencuci tangan mengguunakan sabun, tersedia
Perilaku Hidup Bersih sarana untuk mengonsumsi makanan dan minuman sehat, dan terdapat larangan untuk tidak merokok.
dan Sehat

Berbagai peraturan sudah ditetapkan harus disosialisasikan dan terimplementasi dengan baik.
Upaya ini dapat dilakukan dengan koordinasi lintas sektor termasuk dengan Pemerintah Daerah.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2021


REKOMENDASI
Inpres Nomor 1 Tahun 2017 tentang Geralan Masyarakat Hidup Sehat merupakan instruksi Presiden untuk mewujudkan
Germas dalam rangka mempercepat dan mensinergikan tindakan dari upaya promotif dan preventif hidup sehat guna
meningkatkan produktivitas penduduk dan menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan akibat penyakit.
Penguatan implementasi Inpres No.1 tahun 2017 terkait GERMAS melalui upaya

• melakukan aktifitas fisik pada pegawai minimal 2 • Menyediakan Klinik konseling Kelompok di masing-
kali seminggu, menyediakan fasilitas jogging track, masing instansi untuk topik gizi dan olah raga
pengaturan waktu olah raga. terutama untuk pegawai dg obesitas dan
• Melakukan monitoring BB pegawai setiap bulan prahipertensi.
oleh masing-masing satker melalui aplikasi pegawai • Menyediakan Klinik di Lingkungan untuk memfasilitasi
(dikembangkan dari sehat pedia) pegawai control secara rutin dan mendapatkan obat
• Mengatur area parkir sehingga memungkinkan secara rutin, termasuk layanan konsultasi kesehatan
pegawai berjalan kaki ke tempat kerja. mental seminggu sekali.
• Menyediakan kantin sehat untuk pegawai • Melakukan pemantauan dan pendampingan kepada
pegawai terutama yg obesitas, DM, hipertensi
• Membentuk Agen perubahan di tingkat Satker yang sehingga diharapkan ada perubahan yang lebih baik.
akan memonitor perilaku berisiko dan Kesehatan • Posbindu PTM di tempat kerja dijalankan dengan
mental pada pagawai kontinyu
• Menyediakan fasilitas tempat kebugaran (sarana olah
raga), CTPS

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2021


2. Surat Edaran Sekjen Kementerian/Lembaga / Gubernur / Bupati/Walikota agar : Hari
jumat sebagai Hari Olahraga bagi pegawai, sehingga tidak melakukan rapat sebelum jam
09.00 pagi.
3. Lomba Implementasi Germas di Kabupaten/Kota dengan kerjasama Kemenko PMK
dengan diberikan insentif dalam rangka meningkatkan motivasi kepada daerah.
4. Adanya indikator PTM yang dapat diimplementasikan secara terukur.
5. Penambahan alokasi anggaran untuk kegiatan promotive dan preventif

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2021


SUSUNAN TIM PENELITI
Sugianto, SKM,MScPH (Kepala Puslitbang Pengarah
HMK)
Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Pengarah
dr. Tety Rachmawati, MSi Ketua Pelaksana Masyarakat Kemenkes RI
Aan Kurniawan, S.Ant.MPH Anggota Peneliti
Rozana Ika Agustiya, S.Psi, M.Psi.T Anggota Peneliti Sakri Sabatmaja, SKM. MSi (Direktorat Anggota Peneliti
Syarifah Nuraini, S. Sos, M. Si Anggota Peneliti Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Sri Handayani, S.Sos, M.Si Anggota Peneliti Masyarakat, Kemenkes RI)
Zainul Khaqiqi N, S.Si Anggota Peneliti
DR. Wahyu Pudji Nugraheni, SKM, Anggota Peneliti Dwi Adi Maryandi, SKM,MPH Anggota Peneliti
Febrima Wulan A.S.SK,MPH Anggota peneliti
M.Kes
Theresia Sandra Diah Ratih, MHA Anggota peneliti
Indah Pawitaningtyas, SKM, MKM Anggota Peneliti
(Direktorat Pengendalian PTM)
Rofingatul Mubasyiroh, SKM, M.Epid Anggota Peneliti
Dr. Lily Banonah Rivai, M.Epid (Direktorat Anggota Peneliti
Tri Wurisastuti,S.Stat Anggota Peneliti
Pengendalian PTM)
Yunita Fitrianti S.Ant., M.Sc. Anggota Peneliti
Ginoga Veridona, ST Anggota peneliti
Riati Anggraini SH, MHum Anggota Peneliti
Narendro Arifia, S.Kom Anggota Peneliti
Prof. Rustika, SKM MKes Anggota Peneliti
Eddy Purwanto, ST, MKM Anggota Peneliti
Kristiana Yunitaningtyas, S.Si Anggota Peneliti
Mufidah Nurjayati, SP Administrasi
Fraschiska Rizky Restuningtyas, S.Stat Anggota peneliti
Firda Oktaviani, S.Ak Administrasi

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2021


Terima Kasih

Coronavirus Health and Safety Tips

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2021

Anda mungkin juga menyukai