Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

DINAS KESEHATAN
Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang Telepon 024-3517459
Faksimile 024-7517463 Laman http://www.jatengprov.go.id
Surat Elektronik dinaskesehatan@jatengprov.go.id

Semarang, 27 Maret 2024


Nomor : 005/2565 Kepada
Sifat : Biasa
Lampiran : 1 Yth. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota se
Hal : Undangan Peserta Verifikasi Evaluasi Jawa Tengah
Data Capaian Indikator Gizi dan KIA
di -
Tempat

Dalam rangka meningkatkan kualitas surveilans gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak terutama
Sistem pencatatan dan pelaporannya, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah akan
menyelenggarakan kegiatan “Pembinaan, Verifikasi dan Evaluasi Data, Capaian Indikator
Gizi dan KIA Th 2024” pada :
Hari, Tanggal : Senin, 1 April 2023

Pukul : 08.00 WIB s/d Selesai


Meeting ID : 856 5018 4917
Password : 029076

Sehubungan hal tersebut, dimohon kesediaan Saudara menugaskan Sub Koordinator


Kesga Gizi dan Pengelola Program Gizi serta perwakilan dari 10 Puskesmas terpilih sebagai
Peserta aktif sesuai Kerangka Acuan terlampir. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi
kontak person Sdri. Padmi Suparti, SE. MKes (HP. 0822 3130 5665) atau Sdri. Siti Fitriatun,
SKM. MKes (HP. 0857 1370 1953)

Demikian, atas perhatian dan kerjasamanya disampaikan terima kasih.

KEPALA DINAS KESEHATAN


PROVINSI JAWA TENGAH

YUNITA DYAH SUMINAR, SKM,M.Sc,M.Si.


Pembina Utama Muda
NIP 19700531 199311 2 001

Dokumen ini ditandatangani secara elektronik dengan menggunakan Sertifikat Elektronik yang diterbitkan oleh
Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) BSSN.
KERANGKA ACUAN / TERMS OF REFERENCE
PEMBINAAN VERIFIKASI DAN EVALUASI DATA,
CAPAIAN INDIKATOR GIZI DAN KIA
TAHUN 2024
Kementerian Negara/ Lembaga : Kementerian Kesehatan RI
Unit Eselon I/II : Ditjen Kesehatan Masyarakat/ Direktorat Gizi
Masyarakat
Program : Pembinaan Kesehatan Masyarakat
Sasaran Program : Meningkatnya ketersediaan dan
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang
bermutu bagi seluruh
masyarakat
Hasil (Outcome) Meningkatnya ketersediaan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang bermutu bagi seluruh
masyarakat
Indikator Kinerja Program : 1. Persentase persalinan di fasilitas pelayanan
kesehatan (PF)
2. Persentase Kab/Kota yang
menyelenggarakan surveilans dan intervensi
gizi
3. Persentase Desa/Kelurahan Stop Buang Air
Besar Sembarangan (SBS)
4. Persentase Kabupaten/Kota yang menerapkan
kebijakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
Kegiatan : Pembinaan Gizi Masyarakat
Sasaran Kegiatan : Meningkatnya perbaikan gizi masyarakat
Indikator Kinerja Kegiatan : 1. Persentase kabupaten/kota yang
melaksanakan surveilans gizi
2. Jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan
tatalaksana gizi buruk
3. Persentase bayi kurang dari 6 bulan mendapat
ASI Eksklusif
Klasifikasi Rincian : Pemantauan masyarakat dan kelompok
OutputIndikator KRO : masyarakatTerlaksananya pemantauan
masyarakat dan kelompok masyarakat
Rincian Output (RO) : Surveilans gizi KIA yang ditingkatkan kualitasnya
Indikator RO : Surveilans gizi KIA yang ditingkatkan kualitasnya
Volume Keluaran (Output) : 35 kabupaten/ kota
Satuan Ukur Keluaran (Output) : Laporan
Penanda Anggaran (Tagging) : Upaya Konvergensi Penanganan Stunting
A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
a. Undang-undang Nomor 17 tahun 2007 tentang RPJP 2005-2025
b. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
c. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah
d. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020 – 2024
e. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2021 tentang Kementerian Kesehatan
f. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2020 tentang Organisasi dan
TataKerja Kementerian Kesehatan
g. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 003 Tahun 2012 tentang Standar Mineral
Mix
h. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 2014 tentang Upaya Perbaikan
Gizi Masyarakat
i. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan
Anak
j. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2015 tentang Standar Kapsul
Vitamin A bagi Bayi, Anak Balita dan Ibu Nifas
k. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 51 Tahun 2016 tentang Standar Produk
Suplementasi Gizi
l. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang Manajemen
Puskesmas
m. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan
n. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 14 Tahun 2019 tentang Pelaksanaan
Teknis Surveilans Gizi
o. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
p. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 13 Tahun 2021 Tentang Pedoman
Penggunaan Dana Dekonsentrasi Kemenkes TA 2021
q. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 119/PMK.02/2020 tentang Standar Biaya
Masukan Tahun Anggaran 2021
r. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri
Anak
s. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/7/2021 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Organisasi dan
Tugas Koordinator dan Sub-koordinator Jabatan Fungsional di Lingkungan
Kementerian Kesehatan
2. Gambaran Umum

Upaya perbaikan gizi masyarakat dilaksanakan melalui perbaikan asupan


makanan, peningkatan pengetahuan masyarakat tentang gizi seimbang,
pemberdayaan masyarakat, dan penyelenggaraan surveilans gizi. Surveilans gizi
merupakan kegiatan pencatatan dan pelaporan secara teratur yang mencakup
kondisi masyarakat dan sasaran program serta pelaksanaan program kesehatan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan no 14 tahun 2019 tentang pelaksanaan
teknis Surveilansb gizi, berguna untuk mendapatkan informasi keadaan
masyarakat secara cepat, akurat, teratur dan berkelanjutan yang dapat digunakan
untuk menetapkan kebijakan gizi maupun tindakan segera yang tepat. Adapun
surveilans gizi akan dapat meningkatkan efektivitas kegiatan pembinaan gizi dan
perbaikan masalah gizi masyarakat secara tepat waktu, tepat sasaran dan tepat
jenis tindakannya.
Dengan sasaran program yang mencakup bayi baru lahir, balita, ibu hamil, ibu
nifas, ibu menyusui, dan remaja putri serta 23 indikator program, maka diperlukan
pemantauan dan pencatatan yang periodic dan berkesinambungan sebagai bahan
monitoring dan evaluasi. Data dan informasi yang dihasilkan dari pemantauan
status gizi dapat dijadikan bahan pengambilan keputusan dan penyusunan
rencana kegiatan perbaikan gizi di suatu wilayah, khususnya di kabupaten dan
kota.
Berdasarkan Perpress no 7 tahun 2021 dimana capaian prevalensi
stunting pada tahun 2024 sebesar 14 % masih sulit dicapai dengan
memperhatikan trend capaian prevalensi stunting yang dilakukan melalui survei
baik Riskesdas, SSGBI, SSGI maupun SKI, yaitu sbb :

NO TAHUN PREVALENSI STUNTING


NASIONAL 37.20%
1 2018
JATENG 31.22%
NASIONAL 30.80%
2 2019
JATENG 27.68%
NASIONAL 24.40%
3 2021
JATENG 20.90%
NASIONAL 21.60%
4 2022
JATENG 20.80%
NASIONAL 21.50%
5 2023
JATENG 20.70%
Data diatas menunjukkan mulai tahun 2018 prevalensi stunting baik di tingkat
nasionalmaupun provinsi Jawa Tengah mengalami penurunan secara signifikan.
Data World Bank tahun 2020 menunjukkan, prevalensi stunting Indonesia berada
pada urutan ke 115 dari 151 negara di dunia. Hasil SSGI tahun 2021 menunjukkan
bahwa telah terjadi penurunan kejadian stunting pada balita di tingkat nasional dari
27,7% pada tahun 2019 menjadi 24,4% pada tahun 2021. Di Provinsi Jawa Tengah
juga terjadi penurunan stunting sebesar 6,8%, dari 27,7 % pada tahun 2018
menjadi 20,9% pada tahun 2021. Namun demikian penurunan kejadian stunting
dari tahun 2019 ke tahun 2021 pada tingkat Kabupaten di Jawa Tengah bervariasi
dari hanya 0.1% sampai mencapai 20.3%. Untuk menjawab permasalahan
tersebut perlu dilakukan analisis terhadap sejumlah faktor yang kemungkinan
menjadi penentu terjadinya disparitas tersebut. Sedang data Survei Kesehatan
Indonesia (SKI) pada tahun 2023 prevalensi stunting nasional mengalami
penurunan menjadi 21.5 % dari 21.6 % , demikian juga Jawa Tengah mengalami
penurunan dari 20.8 % pada tahun 2022 menjadi 20,7 %.
Pencatatan dan pelaporan di suatu wilayah dilakukan melalui suatu
sistem SIGIZI Terpadu (Sistem Informasi Gizi Terpadu) yang merupakan suatu
sistem terintegrasi untuk mengetahui status gizi dan kinerja program, yang dapat
digunakan untuk identifikasi masalah, kebutuhan dan sebagai bahan pengambilan
keputusan serta kebijakan program gizi masyarakat.
Pencatatan melalui SIGIZI Terpadu perlu terus ditingkatkan baik dalam sisi waktu
pencatatan, cakupan sasaran, dan kualitas data yang dientri. Dari hasil penarikan
data Desember tahun 2023, baru 77.91 % data balita sasaran yang terentri dari
total 2.3 juta balita sasaran tahun 2023. Dengan sasaran yang berubah di tahun
2024, tentunya cakupan sasaran perlu ditingkatkan. Sedangkan jumlah balita yang
diukur berat badan dan tinggi badannya baru sekitar 77.5% sehingga cakupan
program harus ditingkatkan pula.
Di masa pemenuhan kinerja program dengan lebih memfokuskan pada
pencatatan pelaporan dengan memaksimalkan pemanfaatan aplikasi Si Gizi
Terpadu, diperlukan berbagai strategi agar cakupan sasaran yang dientri dan
cakupan program dapat meningkat. Oleh karena itu, kegiatan peningkatan
surveilans gizi di daerah masih diperlukan dalam bentuk kegiatan verifikasi dan
evaluasi data dan capaian indikator Program gizi sebagai sarana optimalisasi
pemanfaatan data yang mengarah pada kebijakan dan intervensi sesuai
permasalahan.

B. Maksud dan Tujuan :


a. Maksud Kegiatan : Dalam rangka memperoleh masukan dan rekomendasi atas
permasalahan yang dihadapi di daerah terkait data capaian indicator kinerja gizi
serta upaya-upaya penyelesaian atas kendala tersebut
b. Tujuan Kegiatan :
1. Tujuan Umum : Mengoptimalkan pemanfaatan aplikasi ePPGBM dan SIGIZI
terpadu untuk monitoring kinerja program gizi di Jawa Tengah.
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan feedback capaian kinerja gizi tahun 2023
b. Memperkuat system pencatatan dan pelaporan data capaian program gizi
c. Menindaklanjuti hasil dari siGizi Terpadu dengan intervensi sesuai PMK
d. Memanfaatkan data-data di siGizi Terpadu sebagai based on dalam
advokasi untuk membuat perencanaan dan kebijakan di daerah
C. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari kegiatan ini yaitu:
1. Pihak Internal:
- Dinas Kesehatan Provinsi, Kabupaten/Kota
- Puskesmas
2. Pihak eksternal:
- Lintas sektor: Perguruan Tinggi, Bappeda, OPD lain, pemerintah
kabup aten , k ecamatan dan Desa, NGO, Organisasi Profesi
- Masyarakat penerima layanan: ibu hamil, bayi dan balita, remaja putri
D. Strategi Pencapaian Keluaran
1. Pelaksana
Kegiatan peningkatan surveilans gizi dilaksanakan oleh masing-masing Dinas
Kesehatan Provinsi.
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
a. Penguatan analisis dan pemanfataan data surveilans gizi
1) Tujuan: Peningkatan pengetahuan pencatatan dan pelaporan kinerja
program gizi dan peningkatan kualitas data surveilans gizi.
b. Peserta :
1) Sub Koordinator Kesga dan Gizi dan pengelola program gizi dari 35
kabupaten/ kota = 70 orang
2) Perwakilan 10 puskesmas terpilih di 35 kabupaten/ kota = 350 orang
3) Pengelola program gizi di 5 Balkesmas Provinsi Jawa Tengah = 5 orang
c. Narasumber dalam kegiatan ini : IDAI, BKKBN dan Dinas Kesehatan
Kabupaten/ Kota
3) Pertemuan dilaksanakan secara daring dan dilaksanakan pada hari Senin
tanggal 1 April 2024 secara virtual meeting
E. Jadwal Tentative :
Jadwal Tentative
Verifikasi dan Evaluasi Data dan Capaian Indikator Gizi
Senin, 1 April 2024

Waktu Materi Penyaji


08.00 – 08.30 Pembukaan Ka. Dinkes Provinsi Jawa
Tengah
08.30 – 09.00 Evaluasi SIGIZI Terpadu dan Pelita Ka-Bid Kesmas Dinas
Kesmas th 2023 dan TW I th 2024 Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah
09.00 – 11.00 Panel 2 :
1. Kebijakan Pemanfaatan Pelita Dit.Jen Kesmas
Kesmas dan SIGIZI terpadu Kementerian Kesehatan

2. Data Keluarga Resiko Stunting dan BKKBN Jawa Tengah


Elsimil dalam Pengentasan
Permasalahan Gizi di Jawa Tengah
11.00 – 12.30 MP ASI Kaya Protein Hewani Upaya IDAI Jawa Tengah
Pencegahan Stunting Baru
12.30 – 13.00 ISHOMA
13.00 – 14.00 Panel : Dinas Kesehatan
Evaluasi Pemanfaatan Pelita Kesmas Kabupaten Tegal dan
Kota Surakarta
14.00 – 14.15 Kesepakatan dan Penutupan Seksi Kesga dan Gizi

F. Biaya Yang Diperlukan


Biaya yang diperlukan untuk mencapai output kegiatan ini bersumber dari dana
Dekonsentrasi satker 03 Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2024

Semarang, 25 Maret 2024


An. KEPALA DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA TENGAH
Ka. Bid Kesehatan Masyarakat

Yuni Rahayuningtyas, SKM, M.Kes


NIP. 19700605 199501 2 001

Anda mungkin juga menyukai