Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KEGIATAN ( KAK )

PENCATATAN DAN PELAPORAN GIZI BERBASIS


MASYARAKAT
UPT PUSKESMAS JIRAK TAHUN 2023

: KAK / UKM / 46 / 2023


2023
No : 00

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS JIRAK
TAHUN 2023
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS JIRAK
Jalan. Pertamina Dsn IV Desa Jirak Kec. Jirak Jaya
Email: puskesmasjirak@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PENCATATAN DAN PELAPORAN GIZI BERBASIS MASYARAKAT

A. PENDAHULUAN
Status gizi anak balita telah mengalami perbaikan yang ditandai dengan menurunnya
prevalensi gizi kurang dari 24,5% (Susenas, 2005) menjadi 18,4% di tahun 2007 dan tahun
2010 turun menjadi 17,9%, walaupun demikian masalah balita pendek (stunting) masih
tinggi yaitu sebesar 35,6% pada tahun 2010 dan 37,2% pada tahun 2013 (Riskesdas 2013)
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) bidang Kesehatan
2015-2019 telah ditetapkan salah satu sasaran pembangunan yang akan dicapai adalah
menurunkan prevalensi gizi kurang menjadi setinggi-tingginya 17% dan menurunkan
prevalensi balita pendek menjadi setinggi-tingginya 28%.
Dalam Rencana Aksi Pembinaan Gizi Masyarakat telah ditetapkan 10 indikator kinerja,
yaitu: (1) balita usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI; (2) bayi mendapat inisiasi menyusui
dini (IMD); (3) balita gizi kurang yang mendapat makanan tambahan; (4) balita gizi buruk
mendapat tata laksana gizi buruk; (5) ibu hamil KEK yang mendapat makanan tambahan; (6)
prevalensi wasting gizi kurang dan gizi buruk pada balita (BB/TB < -2 SD); (7) remaja putri
mendapatkan tablet tambah darah (TTD); (8) prevalensi balita stunting (TB/U < -2 SD); (9)
ibu hamil yang mengkonsumsi tablet tambah darah minimal 90 tablet selama masa
kehamilan; (10) anak usia 6-23 bulan yang mendapat Makanan Pendamping ASI (MPASI).

B. LATAR BELAKANG
Pelaksanaan pencatatan dan pelaporan entry eppgbm didasarkan pada Kepmenkes
Nomor: 128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
menyebutkan bahwa salah satu upaya wajib puskesmas adalah upaya perbaikan gizi
masyarakat ; Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Urusan Wajib Bidang
Kesehatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten dan
kota salah satunya adalah kewajiban melaksanakan surveilans. Artinya pemerintah daerah
dan puskesmas selaku unit pelaksana teknis daerah (UPTD) wajib menyelenggarakan
surveilans gizi.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang hasilnya menjadi salah satu dasar surveilans
gizi menjadi sangat penting untuk memberikan gambaran nasional antar waktu
pelaksanaan Riskesdas. Untuk memfasilitasi pelaporan pencapaian kinerja daerah sebagai
hasil surveilans gizi, Direktorat Bina Gizi telah mengembangkan sistim pelaporan berbasis
website sesuai indikator yang ditetapkan dalam kebijakan kegiatan pembinaan gizi
masyarakat. Pada tahun 2010, sistem pelaporan berbasis website ini telah disosialisasikan
ke pengelola surveilans gizi di 33 Dinas Kesehatan Propinsi dan 60 kabupaten dan kota
terpilih. Dalam rangka pemantauan dan evaluasi pelaksanaan surveilans gizi serta
pelaporan berbasis jaringan, Direktorat Bina Gizi Kementerian Kesehatan akan
melaksanakan Review Pelaksanaan Surveilans Gizi di 60 Kabupaten/Kota terpilih.
Untuk memperoleh informasi kasus Stunting/ Gizi buruk yang merupakan peningkatan
kinerja pembinaan gizi masyarakat secara cepat, akurat, teratur dan berkelanjutan, perlu
dilaksanakan kegiatan surveilans gizi buruk di wilayah kerja UPT Puskesmas Balai Agung.
Oleh karena itu, pada tahun 2022 ini salah satu kegiatan program perbaikan dan
peningkatan gizi masyarakat salah satunya adalah pelacakan kasus stunting/ gizi buruk atau
surveilan gizi buruk di wilayah kerja UPT Puskesmas Balai Agung.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Memperoleh informasi kasus stunting/ gizi buruk secara cepat dan akurat, teratur dan
berkelanjutan
Menemukan sedini mungkin kasus stunting/ gizi buruk dan penanggulangannya
secara cepat.
2. Tujuan Khusus
Secara khusus sosialisasi pmba bertujuan untuk :
a. Terindentifikasinya faktor resiko gizi buruk disuatu wilayah sebagai
bahan informasi bagi sektor terkait dalam penentuan intervensi.
b. Ditetapkannya rencana pencegahan dan penanggulangan stunting/
gizi buruk secara konferhensif.
c. Memberikan rekomendasi untuk penyusunan Kebijakan perencanaan
Puskesmas kedepan yang efektif dan efisien.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Melakukan pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat dengan menggunakan
aplikasi online. Rincian kegiatan pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat antara
lain :
1. Pengumpulan data gizi
2. Pencatatan dan pendataan balita
3. Koordinasi dengan kader di setiap desa
4. Melakukan pengentryan data Balita, Ibu Hamil dan WUS
E. CARA MELAKUKAN KEGIATAN
Melalui E-PPGBM dengan menggunakan metode pendataan, pencatatan, kemudian data
yang didapatkan di entry melalui program E-PPGBM berbasis online menggunakan
komputer.

F. SASARAN
Sasaran pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat adalah sebagai berikut :
Bayi dan Balita
Ibu hamil

G. JADWAL KEGIATAN
Jadwal kegiatan pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat dilaksanakan pada
bulan januari sampai desember

H. RENCANA EVALUASI
Evaluasi pelaksanaan kegiatan pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat
dilakukan setiap bulan, selanjutnya penilaian cakupan pelayanan dilaksanakan pada akhir
tahun.

I. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Hasil pelaksanaan kegiatan pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat di catat
dalam blanko laporan pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat baik pada
laporan bulanan maupun laporan semester

Mengetahui Penanggung Jawab


Kepala UPT Puskesmas Jirak Program Gizi

dr. Mustopa (Malita Kurniasari. A.Md.Gz)


NIP. 19710317 201001 1 002

Anda mungkin juga menyukai