Anda di halaman 1dari 58

KERANGKA ACUAN KEGIATAN/TERM OF REFERENCE (KAK)

PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) LOKAL PADA


KEGIATAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK)
UPT PUSKESMAS AIRPURA KABUPATEN PESISIR SELATAN
TAHUN 2023

A. Latar Belakang
Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, diselenggarakan
upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat dengan pendekatan promotif, preventif
dan meninggalkan kuratif dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Upaya
pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan esensial dan upaya kesehatan
pengembangan sebagaimana yang termaktub dalam Permenkes Nomor 43 Tahun 2019, dimana salah
satu upaya kesehatan esensial yang wajib dilaksanakan di Puskesmas adalah Upaya Perbaikan Gizi
Masyarakat melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Lokal yang merupakan program dan
kegiatan pelayanan kesehatan dasar atau pelayanan kesehatan primer (esensial) yang wajib dilaksanakan
di wilayah kerja Puskesmas Airpura.
Dalam rangka “Meningkatkan upaya kesehatan masyarakat melalui peningkatan upaya
preventif dan promotif kesehatan dan pencegahan dan pengendalian penyakit. “, maka sasaran yang
ingin dicapai adalah : 1. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dengan indikator sasaran: a.
Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak bawah dua tahun sebesar 25,6 % pada tahun
2021 dan b. Prevalensi balita gizi buruk dan kurang dibawah 15 % serta prevalensi anemia gizi besi dan
kurang energi kalori (KEK) pada ibu hamil menjadi < 15 %.
Berdasarkan PMK Nomor 43 Tahun 2019 Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP)
tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya
khususnya melaksanakan kegiatan penurunan prevalensi stunting dan gizi buruk/kurang pada anak balita
dan kuirang energi kalori (KEK) dan anemia gizi besi pada ibu hamil sebagai ibu hamil risiko tinggi
(risti), juga dilaksanakan diwilayah kerja Puskesmas Airpura Kecamatan Airpura Kabupaten Pesisir
Selatan.
Masih terjadinya kasus gizi buruk dan kirang pada anak balita dan ibu hamil KEK dan anemia
(kelompok ibu hamil risti) di wilayah kerja Puskesmas Airpura Kecamatan Airpura menandakan upaya
dan usaha yang selama ini telah dilaksanakan masih perlu ditingkatkan lagi terutama pada pelayanan
kesehatan ibu hamil dengan peneriksaan ANC dengan pemberian asupan gizi dan vitamin, pelayanan
kesehatan pada anak balita termasuk pengelolaan asupan makanan pada anak balita untuk mencegah
kondisi gizi buruk supaya tidak menjadi marasmus dan kwashiokor. Disamping itu juga dibutuhkan
upaya-upaya yang bersifat inovasi disamping melanjutkan kegiatan yang sudah terlaksana di Puskesmas
dalam rangka menurunkan prevalensi stunting dan gizi buruk serta gizi kurang.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6322)
4. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama, Tempat praktek
Mandiri Dokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah
Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Daerah
8. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
9. Suurat Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Nomotr: PR.01.01/I/7997/2002 tanggal 13
September 2022 tentang Pemberitahuan Menu dan Rincian DAK Non Fisik Bidang Kesehatan
Tahun Anggaran 2023.

Pencapaian program dan kegiatan Upaya Pemberian PMT Lokal di wilayah kerja Puskesmas
Airpura dukung dengan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang mana berasal dari APBN
Kementerian Kesehatan (DAK Non Fisik Bidang Kesehatan), untuk itu rincian kebutuhan kegiatan yang
diusulkan pada tahun 2023 untuk BOK Puskesmas Airpura sebagai berikut :
No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian
1 Upaya Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Lokal
a. Belanja bahan makanan tambahan lokal/spesifikasi daerah
yang dapat meningkatkan asupan gizi bagi balita gizi buruk
dan kurang yang diberikan selama 3 (tiga) bulan berturut-
turut.
b. Belanja bahan makanan tambahan (PMT) lokal/spesifikasi
daerah dengan nilai gizi yang cukup bagus untuk
menanggulangi dan mencegah anemia dan KEK pada ibu
hamil yang diberikan selama 60 hari berturut-turut.

Pelatihan tim pelaksana dalam penyiapan pemberian makanan tambahan berbasis pangan
lokal bagi ibu hamil kek dan bakita gizi kurang tingkat kab/kota dan puskesmas

Belanja transpor, konsumsi peserta serta pembelian bahan


makanan untuk kegiatan pelatihan

C. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat/sasaran pada kegiatan ini adalah anak balita dengan gizi buruk dan kurang
melalui pendataan dan penimbangan di Posyandu serta validasi data gizi buruk dan kurang. Penerima
manfaat lainnya adalah ibu kelompok risiko tinggi (resti) yaitu ibu hanil dengan anemia gizi besi serta
KEK.

D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN (OUTPUT)


Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola berdasarkan aturan dan standarisasi yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melalui standar biaya APBD Tahun 2023.
Keluaran (Output) kegiatan ini adalah terlaksananya pemberian PMT Lokal di wilayah kerja Puskesmas
Airpura Kecamatan Airpura dengan indikator meningkatnya capaian indikator SPM Gizi Masyarakat
selama Tahun 2023, yaitu:
1. Menurunnya prevalensi balita gizi buruk dan kurang menjadi < 12,5 %.
2. Menurunnya prevalensi kelompok ibu hamil risti yaitu anemia gizi besi dan KEK menjadi < 15 %.
E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN
Kegiatan ini dilaksanakan selama jangka waktu 1 (satu) Tahun 2023 dari bulan Januari sampai
dengan bulan Desember 2023.
Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Persiapan Pelaksanaan

2. Pelaksanaan Kegiatan
Monitoring dan
3.
Evaluasi

F. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan anggaran biaya dalam rangka pencapaian keluaran
(outpur) melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Bidang Kesehatan Kabupaten Pesisir
Selatan pada Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Airpura Tahun 2023 sebesar Rp.
298.602.000,- (Dua ratus Sembilan Puluh delapan juta enam ratus dua ribu rupiah ) dengan
rincian anggaran biaya (RAB) per puskesmas yaitu:

No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan


Biaya Rp.
1 Penyediaan bahan makanan tambahan berbasis pangan lokal bagi ibu 127.71.000
hamil kek dan balita gizi kurang.
2 Penyediaan Belanja bahan, dan penyiapan PMT lokal Balita gizi 148.500.000
kurang.
3 Pelatihan tim pelaksana dalam penyiapan pemberian makanan 22.392.000
tambahan berbasis pangan lokal bagi ibu hamil kek dan bakita gizi
kurang tingkat kab/kota dan puskesmas
Jumlah 298.602.000
Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

G. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan (KAK) Pelaksanaan Kegiatan Upaya Pemberian
Makanan Tambahan (PMT) Lokal Puskesmas Airpura kecamatan Airpura Kabupaten Pesisir Selatan
Tahun Anggaran 2023 dibuat sebagai bahan acuan dan perencanaan dari kegiatan ini
KERANGKA ACUAN KEGIATAN/TERM OF REFERENCE (KAK) PELAKSANAAN
KEGIATAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) LOKAL PADA KEGIATAN
BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK)
UPT PUSKESMAS ASAM KUMBANG KABUPATEN PESISIR SELATAN
TAHUN 2023

A. Latar Belakang

Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,


diselenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat dengan
pendekatan promotif, preventif dan meninggalkan kuratif dan rehabilitatif secara
terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Upaya pelayanan kesehatan dasar kepada
masyarakat melalui upaya kesehatan esensial dan upaya kesehatan pengembangan
sebagaimana yang termaktub dalam Permenkes Nomor 43 Tahun 2019, dimana salah
satu upaya kesehatan esensial yang wajib dilaksanakan di Puskesmas adalah Upaya
Perbaikan Gizi Masyarakat melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Lokal yang
merupakan program dan kegiatan pelayanan kesehatan dasar atau pelayanan kesehatan
primer (esensial) yang wajib dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Asam
Kumbang.
Dalam rangka “Meningkatkan upaya kesehatan masyarakat melalui peningkatan
upaya preventif dan promotif kesehatan dan pencegahan dan pengendalian penyakit. “,
maka sasaran yang ingin dicapai adalah : 1. Meningkatnya derajat kesehatan
masyarakat dengan indikator sasaran: a. Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek)
pada anak bawah dua tahun sebesar 25,6 % pada tahun 2021 dan b. Prevalensi balita gizi
buruk dan kurang dibawah 15 % serta prevalensi anemia gizi besi dan kurang energi
kalori (KEK) pada ibu hamil menjadi < 15 %.
Berdasarkan PMK Nomor 43 Tahun 2019 Puskesmas adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya
kesehatan perorangan (UKP) tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif di wilayah kerjanya khususnya melaksanakan kegiatan
penurunan prevalensi stunting dan gizi buruk/kurang pada anak balita dan kuirang
energi kalori (KEK) dan anemia gizi besi pada ibu hamil sebagai ibu hamil risiko tinggi
(risti), juga dilaksanakan diwilayah kerja Puskesmas Asam Kumbang Kecamatan Silaut
Kabupaten Pesisir Selatan.
Masih terjadinya kasus gizi buruk dan kurang pada anak balita dan ibu hamil
KEK dan anemia (kelompok ibu hamil risti) di wilayah kerja Puskesmas Asam
Kumbang menandakan upaya dan usaha yang selama ini telah dilaksanakan masih
perlu ditingkatkan lagi terutama pada pelayanan kesehatan ibu hamil dengan
peneriksaan ANC dengan pemberian asupan gizi dan vitamin, pelayanan kesehatan pada
anak balita termasuk pengelolaan asupan makanan pada anak balita untuk mencegah
kondisi gizi buruk supaya tidak menjadi marasmus dan kwashiokor. Disamping itu juga
dibutuhkan upaya-upaya yang bersifat inovasi disamping melanjutkan kegiatan yang
sudah terlaksana di Puskesmas dalam rangka menurunkan prevalensi stunting dan gizi
buruk serta gizi kurang.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6322)
4. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama,
Tempat praktek Mandiri Dokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi
Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Daerah
8. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
9. Suurat Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Nomotr:
PR.01.01/I/7997/2002 tanggal 13 September 2022 tentang Pemberitahuan Menu dan
Rincian DAK Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2023.

Pencapaian program dan kegiatan Upaya Pemberian PMT Lokal di wilayah


kerja Puskesmas Asam Kumbang dukung dengan Dana Bantuan Operasional Kesehatan
(BOK) yang mana berasal dari APBN Kementerian Kesehatan (DAK Non Fisik Bidang
Kesehatan), untuk itu rincian kebutuhan kegiatan yang diusulkan pada tahun 2023
untuk BOK Puskesmas Asam Kumbang sebagai berikut :
No Rinciaan Uraian
Menu/Kompoen
1 Upaya Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Lokal
a. Belanja bahan makanan tambahan
lokal/spesifikasi daerah yang dapat
meningkatkan asupan gizi bagi balita gizi buruk
dan kurang yang diberikan selama 3 (tiga) bulan
berturut-turut.
b. Belanja bahan makanan tambahan (PMT)
lokal/spesifikasi daerah dengan nilai gizi yang
cukup bagus untuk menanggulangi dan mencegah
anemia dan KEK pada ibu hamil yang diberikan
selama 60 hari berturut-turut.

C. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat/sasaran pada kegiatan ini adalah anak balita dengan gizi
buruk dan kurang melalui pendataan dan penimbangan di Posyandu serta validasi data
gizi buruk dan kurang. Penerima manfaat lainnya adalah ibu kelompok risiko tinggi
(risti) yaitu ibu hanil dengan anemia gizi besi serta KEK.

D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN (OUTPUT)


Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola berdasarkan aturan dan standarisasi
yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melalui standar biaya
APBD Tahun 2023. Keluaran (Output) kegiatan ini adalah terlaksananya pemberian
PMT Lokal di wilayah kerja Pusdkesmas Asam Kumbang dengan indikator
meningkatnya capaian indikator SPM Gizi Masyarakat selama Tahun 2023, yaitu:
1. Menurunnya prevalensi balita gizi buruk dan kurang menjadi < 12,5 %.
2. Menurunnya prevalensi kelompok ibu hamil risti yaitu anemia gizi besi dan KEK
menjadi < 15 %.

E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kegiatan ini dilaksanakan selama jangka waktu 1 (satu) Tahun 2023 dari bulan
Januari sampai dengan bulan Desember 2023.

Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
1.
Pelaksanaan
Pelaksanaan
2.
Kegiatan
Monitoring dan
3.
Evaluasi

F. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan anggaran biaya dalam rangka pencapaian
keluaran (outpur) melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Bidang
Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan pada Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
Puskesmas Asam Kumbang Tahun 2023 sebesar Rp. 250.000.000,- (Dua Ratus Lima
Puluh Juta),- dengan rincian anggaran biaya (RAB) per puskesmas yaitu:

No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan


Biaya Rp.
1 Penyediaan bahan makanan tambahan berbasis pangan 191.520.000,-
lokal bagi ibu hamil kek dan balita gizi kurang
Pelatihan Tim Pelaksana dalam penyiapan Pemberian
Makanan Tambaha Berbasis Pangan Lokal bagi Ibu Hamil 58.480.000,-
2 KEK dan Balita Gizi Kurang Tingkat Kab/Kota dan
Puskesmas

Jumlah 250.000.000,-

Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

G. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan (KAK) Pelaksanaan Kegiatan Upaya
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Lokal Puskesmas Asam Kumbang Kabupaten
Pesisir Selatan Tahun Anggaran 2023 dibuat sebagai bahan acuan dan perencanaan dari
kegiatan ini
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE PELAKSANAAN BANTUAN
OPERASIONAL KESEHATAN PUSKESMAS BALAI SELASA DANA ALOKASI KHUSUS
(DAK) NONFISIK BIDANG KESEHATAN
TAHUN ANGGARAN 2023

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6322)
4. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama, Tempat
praktek MandiriDokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi
Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Daerah
8. Permenkes No.12 Tahun 2021 tentang Juknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus
(DAK) Non Fisik bidang Kesehatan.
9. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana
Alokasi Khusus Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2022

2. Gambaran Umum

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat


melaluimprogram promotif dan preventif, kuratif dan rehabilitatif salah atu upaya
peningkatan derajat kesehatan adalahadanya pelaksanaa program perbaikan gizi masyarakat
sebagai perwujudan dan peningkatan sumber daya manusia. Status gizi yang baik merupakan
investasi yang berharga bagi bangsa indonesia untuk mewujudkan sumberdaya manusia
indonesia yang sehat , cerdas dan produktif untuk mendukung pembangunan nasional.
Pemberian makanan tambahan khususnya bagi ibu hamil dan balita merupakan salah
satu strategi peningkatan akses pangan bergizi untuk pemenuhan kebutuhan ibu hamil dan
mengatasi masalah gizi

Gizi merupakan hal yang penting dalam pertumbuhan dan perkembangan selama
siklus hidup manuasia, kurang eneri kronis pada ibu hamil berpengaruh terhadap kualitas
bayi yang dilahirkan serta berdampak terhadap kematian anak dan ibu. Pada balita
kekurangan gizi akan menimbulkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak yang
apabila tidak diatasi sedini mungkin dapat berlanjut hingga dewasa.
Dalam rangka melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan
pembangunan kesehatan di Puskesmas Balai Selasa, diperlukan tolok ukur dan penilaian
indikator kinerja sesuai dengan Renstra Puskesmas Balai Selasa Tahun 2021-2026 juga
merupakan sinergisitas perencanaan Pembangunan Kesehatan Nasional dan Rencana
Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan RI Tahun 2020-2024 serta berpedoman juga
pada Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat Tahun 2021-
2026 dengan penekanan pada pencapaian sasaran Prioritas Nasional, Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Bidang Kesehatan dan Sustainable Development Goals (SDGs) Tahun
2030 serta didasari RPJMD Kabupaten Pesisir Selatan dalam bentuk laporan pertanggung
jawaban pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan kesehatan Tahun 2021 sesuai
dengan Rencana Kerja (RENJA) Puskesmas Balai Selasa dan indikator peneBalai Selasa
kinerja (TAPKIN) Tahun 2022.
Pencapaian program dan kegiatan Pemberian makanan tambahan (PMT) berbahan pangan
lokal bagi ibu hamil kek dan balita gizi kurang di Puskesmas Balai Selasa didukung dengan
Dana Bantuan Operasional Kesehatan yang mana berasal dari APBN Kementerian Kesehatan,
untuk itu rincian kebutuhan kegiatan yang diusulkan pada tahun 2022 untuk BOK Puskesmas
Balai Selasa sebagai berikut :

No Rinciaan Menu/Kompoen Urain


1 PMT Lokal
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal
bagi ibu hamil KEK dan balita gizi kurang
Penyediaan Bahan Makanan Menyiapkan dan menyediakan bahan PMT lokal untuk bumil
Tambahan Berbasis Pangan KEK dan balita gizi kurang
Lokal bagi Ibu Hamil KEK dan
Balita Gizi Kurang

Pelatihan tim pelaksana dalam Mengadakan pelatihan kepada kader dalam menyiapkan
penyiapan pemberian makanan makanan tambahan berbasis pangan lokal bagi Ibu hamil KEK
tambahan berbasis pangan local dan Balita Kurang Gizi
bagi ibu hamil Kek dan Balita
Gizi Kurang tingkat Kab/ Kota
Dan Puskesmas

Pengujian dan/atau Kalibrasi Proses akurasi alat timbangan Digital dan Dacin agar
Alat Kesehatan pengukuran hasilnya akurat dan bisa dipertanggung jawabkan

B. PENERIMA MANFAAT

Penerima manfaat yaitu ibu hamil KEK balita Gizi Buruk, Wasting, Stunting dan Under weight
dan lain-lain di wilayah Puskesmas Balai Selasa.

C. STRATEGI PECAPAIAN KELUARAN


Output Metode
N NO Rincian Menu/Komponen Tahapan Pelaksanaan
Satuan Volume Pelaksanaan
1. Penyediaan Bahan Makanan
Tambahan Berbasis Pangan
Lokal bagi Ibu Hamil KEK dan Swakelola
Balita Gizi Kurang

Pelatihan tim pelaksana dalam


penyiapan pemberian makanan
Swakelola
tambahan berbasis pangan local
bagi ibu hamil Kek dan Balita
Gizi Kurang tingkat Kab/ Kota
Dan Puskesmas

Pengujian dan/atau Kalibrasi


Alat Kesehatan
Swakelola

Kegiatan yang akan dilakukan secara swakelola, dan pembelian PMT diprioritaskan bahan
pangan lokal yang adadi wilayah Kerja Puskesmas Balai Selasa mana kegiatan ini dilakukan untuk
pencapaian SPM di Puskesmas Balai Selasa.

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN

Kegiatan yang akan dilakukan dalam kurun waktu satu tahun pada tahun 2023 dari
bulan Januari Sampai Bulan Desember.

E. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan
Puskesmas Kabupaten Pesisir Selatan untuk Puskesmas Balai Selasa sebesar Rp. 299.780.000 (
Dua Ratus Sembilan Puluh Sembilan Juta Tujuh Ratus Delapan Puluh Ribu Rupiah)
dengan kebutuhan per rincian menu kegiatan sebagai berikut:

No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan


Biaya (Rp.)
1. Penyediaan Bahan Makanan Tambahan Berbasis Pangan Lokal bagi 266.580.000
Ibu Hamil KEK dan Balita Gizi Kurang

2. Pelatihan tim pelaksana dalam penyiapan pemberian makanan 33.200.000


tambahan berbasis pangan local bagi ibu hamil Kek dan Balita Gizi
Kurang tingkat Kab/ Kota Dan Puskesmas

JUMLAH 299.780.000
KERANGKA ACUAN KEGIATAN/TERM OF REFERENCE (KAK) PELAKSANAAN
KEGIATAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) LOKAL PADA KEGIATAN
BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) UPT PUSKESMAS BARUNG BARUNG
BALANTAI KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2023

A. Latar Belakang
Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,
diselenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat dengan pendekatan
promotif, preventif dan meninggalkan kuratif dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh dan
berkesinambungan. Upaya pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan
esensial dan upaya kesehatan pengembangan sebagaimana yang termaktub dalam Permenkes Nomor
43 Tahun 2019, dimana salah satu upaya kesehatan esensial yang wajib dilaksanakan di Puskesmas
adalah Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Lokal
yang merupakan program dan kegiatan pelayanan kesehatan dasar atau pelayanan kesehatan primer
(esensial) yang wajib dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Barung Barung Balantai.
Dalam rangka “Meningkatkan upaya kesehatan masyarakat melalui peningkatan upaya
preventif dan promotif kesehatan dan pencegahan dan pengendalian penyakit. “, maka sasaran yang
ingin dicapai adalah : 1. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dengan indikator sasaran: a.
Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak bawah dua tahun sebesar 25,6 % pada
tahun 2021 dan b. Prevalensi balita gizi buruk dan kurang dibawah 15 % serta prevalensi anemia
gizi besi dan kurang energi kalori (KEK) pada ibu hamil menjadi < 15 %.
Berdasarkan PMK Nomor 43 Tahun 2019 Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan
(UKP) tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah
kerjanya khususnya melaksanakan kegiatan penurunan prevalensi stunting dan gizi buruk/kurang
pada anak balita dan kuirang energi kalori (KEK) dan anemia gizi besi pada ibu hamil sebagai ibu
hamil risiko tinggi (risti), juga dilaksanakan diwilayah kerja Puskesmas Barung Barung Balantai
Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan.
Masih terjadinya kasus gizi buruk dan kirang pada anak balita dan ibu hamil KEK dan
anemia (kelompok ibu hamil risti) di wilayah kerja Puskesmas Barung Barung Balantai Kecamatan
Koto XI Tarusan menandakan upaya dan usaha yang selama ini telah dilaksanakan masih perlu
ditingkatkan lagi terutama pada pelayanan kesehatan ibu hamil dengan peneriksaan ANC dengan
pemberian asupan gizi dan vitamin, pelayanan kesehatan pada anak balita termasuk pengelolaan
asupan makanan pada anak balita untuk mencegah kondisi gizi buruk supaya tidak menjadi
marasmus dan kwashiokor. Disamping itu juga dibutuhkan upaya-upaya yang bersifat inovasi
disamping melanjutkan kegiatan yang sudah terlaksana di Puskesmas dalam rangka menurunkan
prevalensi stunting dan gizi buruk serta gizi kurang.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6322)
4. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama, Tempat praktek
Mandiri Dokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Daerah
8. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
9. Suurat Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Nomotr: PR.01.01/I/7997/2002 tanggal
13 September 2022 tentang Pemberitahuan Menu dan Rincian DAK Non Fisik Bidang
Kesehatan Tahun Anggaran 2023.

Pencapaian program dan kegiatan Upaya Pemberian PMT Lokal di wilayah kerja
Puskesmas Barung Barung Balantaidukung dengan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
yang mana berasal dari APBN Kementerian Kesehatan (DAK Non Fisik Bidang Kesehatan), untuk
itu rincian kebutuhan kegiatan yang diusulkan pada tahun 2023 untuk BOK Puskesmas Barung
Barung Balantai Kecamatan Koto XI Tarusansebagai berikut :
No Rincian Menu/Kompen Uraian
1 Upaya Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Lokal
a. Belanja bahan makanan tambahan lokal/spesifikasi daerah
yang dapat meningkatkan asupan gizi bagi balita gizi buruk
dan kurang yang diberikan selama 3 (tiga) bulan berturut-
turut.
b. Belanja bahan makanan tambahan (PMT) lokal/spesifikasi
daerah dengan nilai gizi yang cukup bagus untuk
menanggulangi dan mencegah anemia dan KEK pada ibu
hamil yang diberikan selama 60 hari berturut-turut.

C. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat/sasaran pada kegiatan ini adalah anak balita dengan gizi buruk dan
kurang melalui pendataan dan penimbangan di Posyandu serta validasi data gizi buruk dan kurang.
Penerima manfaat lainnya adalah ibu kelompok risiko tinggi (risti) yaitu ibu hanil dengan anemia
gizi besi serta KEK.

D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN (OUTPUT)


Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola berdasarkan aturan dan standarisasi yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melalui standar biaya APBD Tahun 2023.
Keluaran (Output) kegiatan ini adalah terlaksananya pemberian PMT Lokal di wilayah kerja
Pusdkesmas Barung Barung Balantai Kecamatan Koto XI Tarusan dengan indikator meningkatnya
capaian indikator SPM Gizi Masyarakat selama Tahun 2023, yaitu:
1. Menurunnya prevalensi balita gizi buruk dan kurang menjadi < 12,5 %.
2. Menurunnya prevalensi kelompok ibu hamil risti yaitu anemia gizi besi dan KEK menjadi < 15
%.

E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kegiatan ini dilaksanakan selama jangka waktu 1 (satu) Tahun 2023 dari bulan Januari
sampai dengan bulan Desember 2023.
Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Persiapan Pelaksanaan

2. Pelaksanaan Kegiatan
Monitoring dan
3.
Evaluasi
F. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan anggaran biaya dalam rangka pencapaian keluaran
(outpur) melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Bidang Kesehatan Kabupaten
Pesisir Selatan pada Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Barung Barung Balantai
Kecamatan Koto XI TarusanTahun 2023 sebesar Rp. 221.720.000,- (Dua Ratus Dua Puluh Satu
Juta Tujuh Ratus Dua Puluh Ribu Rupiah),- dengan rincian anggaran biaya (RAB) per
puskesmas yaitu:

No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan


Biaya Rp.
1 Belanja bahan, dan penyiapan PMT lokal Bumil KEK 108.360.000,-
2 Belanja bahan, dan penyiapan PMT lokal Balita gizi kurang 83.160.000,-

3 Pelatihan Tim Pelaksana dalam Penyiapan Pemberian makanan 30.200.000,-


tambahan berbasis pangan lokal bagi ibu hamil KEK dan Balita Gizi
kurang tingkat kabupaten/Kota dan Puskesmas

Jumlah 221.720.000,-
RincianAnggaranBiaya(RAB)terlampir

G. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan (KAK) Pelaksanaan Kegiatan Upaya Pemberian
Makanan Tambahan (PMT) Lokal Puskesmas Barung Barung Balantai Kecamatan Koto XI Tarusan
Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Anggaran 2023 dibuat sebagai bahan acuan dan perencanaan dari
kegiatan ini
KERANGKA ACUAN KEGIATAN/TERM OF REFERENCE (KAK)
PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) LOKAL PADA
KEGIATAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK)
UPT PUSKESMAS INDERAPURA KABUPATEN PESISIR SELATAN
TAHUN 2023

A. Latar Belakang
Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,
diselenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat dengan pendekatan
promotif, preventif dan meninggalkan kuratif dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh dan
berkesinambungan. Upaya pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan
esensial dan upaya kesehatan pengembangan sebagaimana yang termaktub dalam Permenkes Nomor
43 Tahun 2019, dimana salah satu upaya kesehatan esensial yang wajib dilaksanakan di Puskesmas
adalah Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Lokal
yang merupakan program dan kegiatan pelayanan kesehatan dasar atau pelayanan kesehatan primer
(esensial) yang wajib dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Inderapura.
Dalam rangka “Meningkatkan upaya kesehatan masyarakat melalui peningkatan upaya
preventif dan promotif kesehatan dan pencegahan dan pengendalian penyakit. “, maka sasaran yang
ingin dicapai adalah : 1. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dengan indikator sasaran: a.
Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak bawah dua tahun sebesar 25,6 % pada
tahun 2021 dan b. Prevalensi balita gizi buruk dan kurang dibawah 15 % serta prevalensi anemia
gizi besi dan kurang energi kalori (KEK) pada ibu hamil menjadi < 15 %.
Berdasarkan PMK Nomor 43 Tahun 2019 Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan
(UKP) tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah
kerjanya khususnya melaksanakan kegiatan penurunan prevalensi stunting dan gizi buruk/kurang
pada anak balita dan kurang energi kalori (KEK) dan anemia gizi besi pada ibu hamil sebagai ibu
hamil resiko tinggi (resti), juga dilaksanakan diwilayah kerja Puskesmas Inderapura Kecamatan
Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan.
Masih terjadinya kasus gizi buruk dan kirang pada anak balita dan ibu hamil KEK dan
anemia (kelompok ibu hamil risti) di wilayah kerja Puskesmas Inderapura Kecamatan Pancung Soal
menandakan upaya dan usaha yang selama ini telah dilaksanakan masih perlu ditingkatkan lagi
terutama pada pelayanan kesehatan ibu hamil dengan peneriksaan ANC dengan pemberian asupan
gizi dan vitamin, pelayanan kesehatan pada anak balita termasuk pengelolaan asupan makanan pada
anak balita untuk mencegah kondisi gizi buruk supaya tidak menjadi marasmus dan kwashiokor.
Disamping itu juga dibutuhkan upaya-upaya yang bersifat inovasi disamping melanjutkan kegiatan
yang sudah terlaksana di Puskesmas dalam rangka menurunkan prevalensi stunting dan gizi buruk
serta gizi kurang.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6322)
4. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama, Tempat praktek
Mandiri Dokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Daerah
8. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
9. Suurat Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Nomotr: PR.01.01/I/7997/2002 tanggal
13 September 2022 tentang Pemberitahuan Menu dan Rincian DAK Non Fisik Bidang
Kesehatan Tahun Anggaran 2023.

Pencapaian program dan kegiatan Upaya Pemberian PMT Lokal di wilayah kerja
Puskesmas Inderapura dukung dengan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang mana
berasal dari APBN Kementerian Kesehatan (DAK Non Fisik Bidang Kesehatan), untuk itu rincian
kebutuhan kegiatan yang diusulkan pada tahun 2023 untuk BOK Puskesmas Inderapura sebagai
berikut :
No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian
1 Upaya Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Lokal
a. Belanja bahan makanan tambahan lokal/spesifikasi
daerah yang dapat meningkatkan asupan gizi bagi
balita gizi buruk dan kurang yang diberikan selama 3
(tiga) bulan berturut-turut.
b. Belanja bahan makanan tambahan (PMT)
lokal/spesifikasi daerah dengan nilai gizi yang cukup
bagus untuk menanggulangi dan mencegah anemia
dan KEK pada ibu hamil yang diberikan selama 60
hari berturut-turut.

C. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat/sasaran pada kegiatan ini adalah anak balita dengan gizi buruk dan
kurang melalui pendataan dan penimbangan di Posyandu serta validasi data gizi buruk dan kurang.
Penerima manfaat lainnya adalah ibu kelompok risiko tinggi (risti) yaitu ibu hanil dengan anemia
gizi besi serta KEK.

D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN (OUTPUT)


Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola berdasarkan aturan dan standarisasi yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melalui standar biaya APBD Tahun 2023.
Keluaran (Output) kegiatan ini adalah terlaksananya pemberian PMT Lokal di wilayah kerja
Puskesmas Inderapura Kecamatan Pancung Soal dengan indikator meningkatnya capaian indikator
SPM Gizi Masyarakat selama Tahun 2023, yaitu:
1. Menurunnya prevalensi balita gizi buruk dan kurang menjadi < 12,5 %.
2. Menurunnya prevalensi kelompok ibu hamil risti yaitu anemia gizi besi dan KEK menjadi < 15
%.

E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kegiatan ini dilaksanakan selama jangka waktu 1 (satu) Tahun 2023 dari bulan Januari
sampai dengan bulan Desember 2023.
Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Persiapan Pelaksanaan

2. Pelaksanaan Kegiatan
Monitoring dan
3.
Evaluasi
F. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan anggaran biaya dalam rangka pencapaian keluaran
(outpur) melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Bidang Kesehatan Kabupaten
Pesisir Selatan pada Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Inderapura Tahun 2023
sebesar Rp. 220.760.000,- (Dua Ratus Dua Puluh Juta Tujuh Ratus Enam Puluh Ribu
Rupiah),- dengan rincian anggaran biaya (RAB) per puskesmas yaitu:
No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan
Biaya Rp.
1 Penyediaan bahan makanan tambahan berbasis pangan lokal 191.520.000,-
bagi ibu hamil kek dan balita gizi kurang.
2 Pelatihan tim pelaksana dalam penyiapan pemberian makanan 29.240.000,-
tambahan berbasis pangan lokal bagi ibu hamil kek dan bakita
gizi kurang tingkat kab/kota dan puskesmas.

Jumlah 220.760.000,-
Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

G. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan (KAK) Pelaksanaan Kegiatan Upaya Pemberian
Makanan Tambahan (PMT) Lokal Puskesmas Inderapura Kabupaten Pesisir Selatan Tahun
Anggaran 2023 dibuat sebagai bahan acuan dan perencanaan dari kegiatan ini.
KERANGKA ACUAN KEGIATAN/TERM OF REFERENCE (KAK)
PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) LOKAL PADA
KEGIATAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK)
UPT PUSKESMAS KAMBANG KABUPATEN PESISIR SELATAN
TAHUN 2023

A. Latar Belakang
Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,
diselenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat dengan pendekatan
promotif, preventif dan meninggalkan kuratif dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh dan
berkesinambungan. Upaya pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan
esensial dan upaya kesehatan pengembangan sebagaimana yang termaktub dalam Permenkes Nomor
43 Tahun 2019, dimana salah satu upaya kesehatan esensial yang wajib dilaksanakan di Puskesmas
adalah Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Lokal
yang merupakan program dan kegiatan pelayanan kesehatan dasar atau pelayanan kesehatan primer
(esensial) yang wajib dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Kambang.
Dalam rangka “Meningkatkan upaya kesehatan masyarakat melalui peningkatan upaya
preventif dan promotif kesehatan dan pencegahan dan pengendalian penyakit. “, maka sasaran yang
ingin dicapai adalah : 1. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dengan indikator sasaran: a.
Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak bawah dua tahun sebesar 25,6 % pada
tahun 2021 dan b. Prevalensi balita gizi buruk dan kurang dibawah 15 % serta prevalensi anemia
gizi besi dan kurang energi kalori (KEK) pada ibu hamil menjadi < 15 %.
Berdasarkan PMK Nomor 43 Tahun 2019 Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan
(UKP) tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah
kerjanya khususnya melaksanakan kegiatan penurunan prevalensi stunting dan gizi buruk/kurang
pada anak balita dan kuirang energi kalori (KEK) dan anemia gizi besi pada ibu hamil sebagai ibu
hamil risiko tinggi (risti), juga dilaksanakan diwilayah kerja Puskesmas Kambang Kecamatan
Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan.
Masih terjadinya kasus gizi buruk dan kirang pada anak balita dan ibu hamil KEK dan
anemia (kelompok ibu hamil risti) di wilayah kerja Puskesmas Kambang Kecamatan Lengayang
menandakan upaya dan usaha yang selama ini telah dilaksanakan masih perlu ditingkatkan lagi
terutama pada pelayanan kesehatan ibu hamil dengan peneriksaan ANC dengan pemberian asupan
gizi dan vitamin, pelayanan kesehatan pada anak balita termasuk pengelolaan asupan makanan pada
anak balita untuk mencegah kondisi gizi buruk supaya tidak menjadi marasmus dan kwashiokor.
Disamping itu juga dibutuhkan upaya-upaya yang bersifat inovasi disamping melanjutkan kegiatan
yang sudah terlaksana di Puskesmas dalam rangka menurunkan prevalensi stunting dan gizi buruk
serta gizi kurang.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6322)
4. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama, Tempat praktek
Mandiri Dokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Daerah
8. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
9. Suurat Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Nomotr: PR.01.01/I/7997/2002 tanggal
13 September 2022 tentang Pemberitahuan Menu dan Rincian DAK Non Fisik Bidang
Kesehatan Tahun Anggaran 2023.

Pencapaian program dan kegiatan Upaya Pemberian PMT Lokal di wilayah kerja
Puskesmas Kambang dukung dengan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang mana
berasal dari APBN Kementerian Kesehatan (DAK Non Fisik Bidang Kesehatan), untuk itu rincian
kebutuhan kegiatan yang diusulkan pada tahun 2023 untuk BOK Puskesmas Kambang sebagai
berikut :
No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian
1 Upaya Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Lokal
a. Belanja bahan makanan tambahan lokal/spesifikasi daerah
yang dapat meningkatkan asupan gizi bagi balita gizi buruk
dan kurang yang diberikan selama 3 (tiga) bulan berturut-
turut.
b. Belanja bahan makanan tambahan (PMT) lokal/spesifikasi
daerah dengan nilai gizi yang cukup bagus untuk
menanggulangi dan mencegah anemia dan KEK pada ibu
hamil yang diberikan selama 60 hari berturut-turut.

C. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat/sasaran pada kegiatan ini adalah anak balita dengan gizi buruk dan
kurang melalui pendataan dan penimbangan di Posyandu serta validasi data gizi buruk dan kurang.
Penerima manfaat lainnya adalah ibu kelompok risiko tinggi (risti) yaitu ibu hanil dengan anemia
gizi besi serta KEK.

D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN (OUTPUT)


Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola berdasarkan aturan dan standarisasi yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melalui standar biaya APBD Tahun 2023.
Keluaran (Output) kegiatan ini adalah terlaksananya pemberian PMT Lokal di wilayah kerja
Pusdkesmas Kambang Kecamatan Lengayang dengan indikator meningkatnya capaian indikator
SPM Gizi Masyarakat selama Tahun 2023, yaitu:
3. Menurunnya prevalensi balita gizi buruk dan kurang menjadi < 12,5 %.
4. Menurunnya prevalensi kelompok ibu hamil risti yaitu anemia gizi besi dan KEK menjadi < 15
%.

E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kegiatan ini dilaksanakan selama jangka waktu 1 (satu) Tahun 2023 dari bulan Januari
sampai dengan bulan Desember 2023.
Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Persiapan Pelaksanaan

2. Pelaksanaan Kegiatan
Monitoring dan
3.
Evaluasi

F. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan anggaran biaya dalam rangka pencapaian keluaran
(outpur) melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Bidang Kesehatan Kabupaten
Pesisir Selatan pada Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Kambang Tahun 2023
sebesar Rp. 250.000.000,- (Dua Ratus Lima Puluh Juta Rupiah),- dengan rincian anggaran biaya
(RAB) per puskesmas yaitu:

No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan


Biaya Rp.
1 Penyediaan bahan makanan tambahan berbasis pangan lokal bagi ibu 154.800.000,-
hamil kek dan balita gizi kurang.
2 Penyediaan Belanja bahan, dan penyiapan PMT lokal Balita gizi 66.825.000,-
kurang.
3 Pelatihan Tim Pelaksanan Dalam Penyiapan Pemberian Makanan 28.375.000.-
Tambahan Berbasis Pangan Lokal

Jumlah 250.000.000,-
Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

G. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan (KAK) Pelaksanaan Kegiatan Upaya Pemberian
Makanan Tambahan (PMT) Lokal Puskesmas Kambang Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Anggaran
2023 dibuat sebagai bahan acuan dan perencanaan dari kegiatan ini
KERANGKA ACUAN KEGIATAN/TERM OF REFERENCE (KAK)
PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) LOKAL PADA
KEGIATAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK)
UPT PUSKESMAS KOTO BARU KABUPATEN PESISIR SELATAN
TAHUN 2023

A. Latar Belakang
Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,
diselenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat dengan pendekatan
promotif, preventif dan meninggalkan kuratif dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh dan
berkesinambungan. Upaya pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan
esensial dan upaya kesehatan pengembangan sebagaimana yang termaktub dalam Permenkes Nomor
43 Tahun 2019, dimana salah satu upaya kesehatan esensial yang wajib dilaksanakan di Puskesmas
adalah Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Lokal
yang merupakan program dan kegiatan pelayanan kesehatan dasar atau pelayanan kesehatan primer
(esensial) yang wajib dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Koto Baru.
Dalam rangka “Meningkatkan upaya kesehatan masyarakat melalui peningkatan upaya
preventif dan promotif kesehatan dan pencegahan dan pengendalian penyakit. “, maka sasaran yang
ingin dicapai adalah : 1. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dengan indikator sasaran: a.
Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak bawah dua tahun sebesar 25,6 % pada
tahun 2021 dan b. Prevalensi balita gizi buruk dan kurang dibawah 15 % serta prevalensi anemia
gizi besi dan kurang energi kalori (KEK) pada ibu hamil menjadi < 15 %.
Berdasarkan PMK Nomor 43 Tahun 2019 Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan
(UKP) tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah
kerjanya khususnya melaksanakan kegiatan penurunan prevalensi stunting dan gizi buruk/kurang
pada anak balita dan kuirang energi kalori (KEK) dan anemia gizi besi pada ibu hamil sebagai ibu
hamil risiko tinggi (risti), juga dilaksanakan diwilayah kerja Puskesmas Koto Baru Kecamatan
Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan.
Masih terjadinya kasus gizi buruk dan kirang pada anak balita dan ibu hamil KEK dan
anemia (kelompok ibu hamil risti) di wilayah kerja Puskesmas Koto Baru Kecamatan Lengayang
menandakan upaya dan usaha yang selama ini telah dilaksanakan masih perlu ditingkatkan lagi
terutama pada pelayanan kesehatan ibu hamil dengan peneriksaan ANC dengan pemberian asupan
gizi dan vitamin, pelayanan kesehatan pada anak balita termasuk pengelolaan asupan makanan pada
anak balita untuk mencegah kondisi gizi buruk supaya tidak menjadi marasmus dan kwashiokor.
Disamping itu juga dibutuhkan upaya-upaya yang bersifat inovasi disamping melanjutkan kegiatan
yang sudah terlaksana di Puskesmas dalam rangka menurunkan prevalensi stunting dan gizi buruk
serta gizi kurang.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6322)
4. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama, Tempat praktek
Mandiri Dokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Daerah
8. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
9. Suurat Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Nomotr: PR.01.01/I/7997/2002 tanggal
13 September 2022 tentang Pemberitahuan Menu dan Rincian DAK Non Fisik Bidang
Kesehatan Tahun Anggaran 2023.

Pencapaian program dan kegiatan Upaya Pemberian PMT Lokal di wilayah kerja
Puskesmas Koto Baru dukung dengan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang mana
berasal dari APBN Kementerian Kesehatan (DAK Non Fisik Bidang Kesehatan), untuk itu rincian
kebutuhan kegiatan yang diusulkan pada tahun 2023 untuk BOK Puskesmas Koto Baru sebagai
berikut :

No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian


1 Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal bagi ibu hamil KEK dan
balita gizi kurang
a. Belanja bahan makanan tambahan lokal/spesifikasi daerah
yang dapat meningkatkan asupan gizi bagi balita gizi buruk dan
kurang yang diberikan selama 3 (tiga)bulan berturut-turut.

b. Belanja bahan makanan tambahan (PMT) lokal/spesifikasi


daerah dengan nilai gizi yang cukup bagus untuk
menanggulangi dan mencegah anemia dan KEK pada ibu hamil
yang diberikan selama 60 hari berturut-turut.

C. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat/sasaran pada kegiatan ini adalah anak balita dengan gizi buruk dan
kurang melalui pendataan dan penimbangan di Posyandu serta validasi data gizi buruk dan kurang.
Penerima manfaat lainnya adalah ibu kelompok risiko tinggi (risti) yaitu ibu hanil dengan anemia
gizi besi serta KEK.
D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN (OUTPUT)
Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola berdasarkan aturan dan standarisasi yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melalui standar biaya APBD Tahun 2023.
Keluaran (Output) kegiatan ini adalah terlaksananya pemberian PMT Lokal di wilayah kerja
Pusdkesmas Koto Baru Kecamatan Lengayang dengan indikator meningkatnya capaian indikator
SPM Gizi Masyarakat selama Tahun 2023, yaitu:
1. Menurunnya prevalensi balita gizi buruk dan kurang menjadi < 12,5 %.
2. Menurunnya prevalensi kelompok ibu hamil risti yaitu anemia gizi besi dan KEK menjadi < 15
%.
E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN
Kegiatan ini dilaksanakan selama jangka waktu 1 (satu) Tahun 2023 dari bulan Januari
sampai dengan bulan Desember 2023.
Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Persiapan Pelaksanaan

2. Pelaksanaan Kegiatan

3. Monitoring dan
Evaluasi

F. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan anggaran biaya dalam rangka pencapaian keluaran
(outpur) melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Bidang Kesehatan Kabupaten
Pesisir Selatan pada Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Koto Baru Tahun 2023
sebesar Rp. 250.228.000,- (Dua ratus lima puluh juta dua ratus dua puluh delapan ribu
rupiah),- dengan rincian anggaran biaya (RAB) per puskesmas yaitu:
No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan
Biaya Rp.
1 Penyediaan bahan makanan tambahan berbasis pangan lokal bagi ibu
234.900.000
hamil kek dan balita gizi kurang
2 Pelatihan tim pelaksana dalam penyiapan pemberian makanan
tambahan berbasis pangan lokal bagi ibu hamil kek dan balita gizi 15.328.000
kurang tingkat kab/kota dan puskesmas

Jumlah 250.228.000,-
Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir.

G. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan (KAK) Pelaksanaan Kegiatan Upaya Pemberian
Makanan Tambahan (PMT) Lokal Puskesmas Koto Baru Kabupaten Pesisir Selatan Tahun
Anggaran 2023 dibuat sebagai bahan acuan dan perencanaan dari kegiatan ini
KERANGKA ACUAN KEGIATAN/TERM OF REFERENCE (KAK)
PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) LOKAL PADA
KEGIATAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK)
UPT PUSKESMAS KOTO BERAPAK KABUPATEN PESISIR SELATAN
TAHUN 2023

A. Latar Belakang
Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,
diselenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat dengan pendekatan
promotif, preventif dan meninggalkan kuratif dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh dan
berkesinambungan. Upaya pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan
esensial dan upaya kesehatan pengembangan sebagaimana yang termaktub dalam Permenkes Nomor
43 Tahun 2019, dimana salah satu upaya kesehatan esensial yang wajib dilaksanakan di Puskesmas
adalah Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Lokal
yang merupakan program dan kegiatan pelayanan kesehatan dasar atau pelayanan kesehatan primer
(esensial) yang wajib dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Koto Berapak.
Dalam rangka “Meningkatkan upaya kesehatan masyarakat melalui peningkatan upaya
preventif dan promotif kesehatan dan pencegahan dan pengendalian penyakit. “, maka sasaran yang
ingin dicapai adalah : 1. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dengan indikator sasaran: a.
Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak bawah dua tahun sebesar 25,6 % pada
tahun 2021 dan b. Prevalensi balita gizi buruk dan kurang dibawah 15 % serta prevalensi anemia
gizi besi dan kurang energi kalori (KEK) pada ibu hamil menjadi < 15 %.
Berdasarkan PMK Nomor 43 Tahun 2019 Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan
(UKP) tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah
kerjanya khususnya melaksanakan kegiatan penurunan prevalensi stunting dan gizi buruk/kurang
pada anak balita dan kuirang energi kalori (KEK) dan anemia gizi besi pada ibu hamil sebagai ibu
hamil risiko tinggi (risti), juga dilaksanakan diwilayah kerja Puskesmas Koto Berapak Kecamatan
Bayang Kabupaten Pesisir Selatan.
Masih terjadinya kasus gizi buruk dan kirang pada anak balita dan ibu hamil KEK dan
anemia (kelompok ibu hamil risti) di wilayah kerja Puskesmas Koto Berapak Kecamatan Bayang
menandakan upaya dan usaha yang selama ini telah dilaksanakan masih perlu ditingkatkan lagi
terutama pada pelayanan kesehatan ibu hamil dengan peneriksaan ANC dengan pemberian asupan
gizi dan vitamin, pelayanan kesehatan pada anak balita termasuk pengelolaan asupan makanan pada
anak balita untuk mencegah kondisi gizi buruk supaya tidak menjadi marasmus dan kwashiokor.
Disamping itu juga dibutuhkan upaya-upaya yang bersifat inovasi disamping melanjutkan kegiatan
yang sudah terlaksana di Puskesmas dalam rangka menurunkan prevalensi stunting dan gizi buruk
serta gizi kurang.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6322)
4. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama, Tempat praktek
Mandiri Dokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Daerah
8. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
9. Suurat Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Nomotr: PR.01.01/I/7997/2002 tanggal
13 September 2022 tentang Pemberitahuan Menu dan Rincian DAK Non Fisik Bidang
Kesehatan Tahun Anggaran 2023.

Pencapaian program dan kegiatan Upaya Pemberian PMT Lokal di wilayah kerja
Puskesmas Koto Berapak dukung dengan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang mana
berasal dari APBN Kementerian Kesehatan (DAK Non Fisik Bidang Kesehatan), untuk itu rincian
kebutuhan kegiatan yang diusulkan pada tahun 2023 untuk BOK Puskesmas Koto Berapak sebagai
berikut :
No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian
1 Upaya Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Lokal
a. Belanja bahan makanan tambahan lokal/spesifikasi daerah
yang dapat meningkatkan asupan gizi bagi balita gizi buruk
dan kurang yang diberikan selama 3 (tiga) bulan berturut-
turut.
b. Belanja bahan makanan tambahan (PMT) lokal/spesifikasi
daerah dengan nilai gizi yang cukup bagus untuk
menanggulangi dan mencegah anemia dan KEK pada ibu
hamil yang diberikan selama 60 hari berturut-turut.

c. Belanja Pelatihan bagi Tim pelaksana dalam penyiapan


pemberian makanan tambahan berbasis pangan lokal bagi
ibu hamil kek dan bakita gizi kurang tingkat kab/kota dan
puskesmas.

C. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat/sasaran pada kegiatan ini adalah anak balita dengan gizi buruk dan
kurang melalui pendataan dan penimbangan di Posyandu serta validasi data gizi buruk dan kurang.
Penerima manfaat lainnya adalah ibu kelompok risiko tinggi (risti) yaitu ibu hanil dengan anemia
gizi besi serta KEK, serta petugas Puskesmas dan Kader Kesehatan dalam rangka Pelatihan.

D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN (OUTPUT)


Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola berdasarkan aturan dan standarisasi yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melalui standar biaya APBD Tahun 2023.
Keluaran (Output) kegiatan ini adalah terlaksananya pemberian PMT Lokal di wilayah kerja
Pusdkesmas Koto Berapak Kecamatan Bayang dengan indikator meningkatnya capaian indikator
SPM Gizi Masyarakat selama Tahun 2023, yaitu:
1. Menurunnya prevalensi balita gizi buruk dan kurang menjadi < 12,5 %.
2. Menurunnya prevalensi kelompok ibu hamil risti yaitu anemia gizi besi dan KEK menjadi < 15
%.

E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kegiatan ini dilaksanakan selama jangka waktu 1 (satu) Tahun 2023 dari bulan Januari
sampai dengan bulan Desember 2023.
Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Persiapan Pelaksanaan

2. Pelaksanaan Kegiatan
Monitoring dan
3.
Evaluasi

F. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan anggaran biaya dalam rangka pencapaian keluaran
(outpur) melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Bidang Kesehatan Kabupaten
Pesisir Selatan pada Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Koto Berapak Tahun 2023
sebesar Rp. 223.962.000,- (Dua Ratus Dua Puluh Tiga Juta Sembilan Ratus Enam Puluh Dua
Ribu Rupiah),- dengan rincian anggaran biaya (RAB) per puskesmas yaitu:
No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan
Biaya Rp.
1 Penyediaan bahan makanan tambahan berbasis pangan lokal bagi ibu 58.050.000,-
hamil kek dan balita gizi kurang.
2 Penyediaan Belanja bahan, dan penyiapan PMT lokal Balita gizi 148.500.000,-
kurang.
3. Pelatihan Tim Pelaksana pelaksana dalam penyiapan pemberian 17.412.000,-
makanan tambahan berbasis pangan lokal bagi ibu hamil kek dan
bakita gizi kurang tingkat kab/kota dan puskesmas

Jumlah 223.962.000,-
Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

G. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan (KAK) Pelaksanaan Kegiatan Upaya Pemberian
Makanan Tambahan (PMT) Lokal Puskesmas Koto Berapak Kabupaten Pesisir Selatan Tahun
Anggaran 2023 dibuat sebagai bahan acuan dan perencanaan dari kegiatan ini
KERANGKA ACUAN KEGIATAN/TERM OF REFERENCE (KAK)
PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) LOKAL PADA
KEGIATAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK)
UPT PUSKESMAS IV KOTO MUDIK KABUPATEN PESISIR SELATAN
TAHUN 2023

A. Latar Belakang
Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,
diselenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat dengan pendekatan
promotif, preventif dan meninggalkan kuratif dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh dan
berkesinambungan. Upaya pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan
esensial dan upaya kesehatan pengembangan sebagaimana yang termaktub dalam Permenkes Nomor
43 Tahun 2019, dimana salah satu upaya kesehatan esensial yang wajib dilaksanakan di Puskesmas
adalah Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Lokal
yang merupakan program dan kegiatan pelayanan kesehatan dasar atau pelayanan kesehatan primer
(esensial) yang wajib dilaksanakan di wilayah kerja UPT Puskesmas IV Koto Mudik.
Dalam rangka “Meningkatkan upaya kesehatan masyarakat melalui peningkatan upaya
preventif dan promotif kesehatan dan pencegahan dan pengendalian penyakit. “, maka sasaran yang
ingin dicapai adalah : 1. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dengan indikator sasaran: a.
Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak bawah dua tahun sebesar 25,6 % pada
tahun 2021 dan b. Prevalensi balita gizi buruk dan kurang dibawah 15 % serta prevalensi anemia
gizi besi dan kurang energi kalori (KEK) pada ibu hamil menjadi < 15 %.
Berdasarkan PMK Nomor 43 Tahun 2019 Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan
(UKP) tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah
kerjanya khususnya melaksanakan kegiatan penurunan prevalensi stunting dan gizi buruk/kurang
pada anak balita dan kuirang energi kalori (KEK) dan anemia gizi besi pada ibu hamil sebagai ibu
hamil risiko tinggi (risti), juga dilaksanakan diwilayah kerja UPT Puskesmas IV Koto Mudik
Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan.
Masih terjadinya kasus gizi buruk dan kirang pada anak balita dan ibu hamil KEK dan
anemia (kelompok ibu hamil risti) di wilayah kerja UPT Puskesmas IV Koto Mudik Kecamatan
Batang Kapas menandakan upaya dan usaha yang selama ini telah dilaksanakan masih perlu
ditingkatkan lagi terutama pada pelayanan kesehatan ibu hamil dengan peneriksaan ANC dengan
pemberian asupan gizi dan vitamin, pelayanan kesehatan pada anak balita termasuk pengelolaan
asupan makanan pada anak balita untuk mencegah kondisi gizi buruk supaya tidak menjadi
marasmus dan kwashiokor. Disamping itu juga dibutuhkan upaya-upaya yang bersifat inovasi
disamping melanjutkan kegiatan yang sudah terlaksana di Puskesmas dalam rangka menurunkan
prevalensi stunting dan gizi buruk serta gizi kurang.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6322)
4. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama, Tempat praktek
Mandiri Dokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Daerah
8. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
9. Suurat Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Nomotr: PR.01.01/I/7997/2002 tanggal
13 September 2022 tentang Pemberitahuan Menu dan Rincian DAK Non Fisik Bidang
Kesehatan Tahun Anggaran 2023.

Pencapaian program dan kegiatan Upaya Pemberian PMT Lokal di wilayah kerja UPT
Puskesmas IV Koto Mudik dukung dengan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang mana
berasal dari APBN Kementerian Kesehatan (DAK Non Fisik Bidang Kesehatan), untuk itu rincian
kebutuhan kegiatan yang diusulkan pada tahun 2023 untuk BOK UPT Puskesmas IV Koto Mudik
sebagai berikut :
No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian
1 Upaya Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Lokal
a. Belanja bahan makanan tambahan lokal/spesifikasi daerah
yang dapat meningkatkan asupan gizi bagi balita gizi buruk
dan kurang yang diberikan selama 3 (tiga) bulan berturut-
turut.
b. Belanja bahan makanan tambahan (PMT) lokal/spesifikasi
daerah dengan nilai gizi yang cukup bagus untuk
menanggulangi dan mencegah anemia dan KEK pada ibu
hamil yang diberikan selama 60 hari berturut-turut.

C. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat/sasaran pada kegiatan ini adalah anak balita dengan gizi buruk dan
kurang melalui pendataan dan penimbangan di Posyandu serta validasi data gizi buruk dan kurang.
Penerima manfaat lainnya adalah ibu kelompok risiko tinggi (risti) yaitu ibu hamil dengan anemia
gizi besi serta KEK.

D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN (OUTPUT)


Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola berdasarkan aturan dan standarisasi yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melalui standar biaya APBD Tahun 2023.
Keluaran (Output) kegiatan ini adalah terlaksananya pemberian PMT Lokal di wilayah kerja
Puskesmas IV Koto Mudik Kecamatan Batang Kapas dengan indikator meningkatnya capaian
indikator SPM Gizi Masyarakat selama Tahun 2023, yaitu:
1. Menurunnya prevalensi balita gizi buruk dan kurang menjadi < 12,5 %.
2. Menurunnya prevalensi kelompok ibu hamil risti yaitu anemia gizi besi dan KEK menjadi < 15
%.

E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kegiatan ini dilaksanakan selama jangka waktu 1 (satu) Tahun 2023 dari bulan Januari
sampai dengan bulan Desember 2023.
Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Persiapan Pelaksanaan

2. Pelaksanaan Kegiatan
Monitoring dan
3.
Evaluasi
F. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan anggaran biaya dalam rangka pencapaian keluaran
(outpur) melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Bidang Kesehatan Kabupaten
Pesisir Selatan pada Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) UPT Puskesmas IV Koto Mudik Tahun
2023 sebesar Rp. 234.759.000,- (Dua Ratus Tiga Puluh Empat Juta Tujuh Ratus Lima Puluh
Sembilan Ribu Rupiah),- dengan rincian anggaran biaya (RAB) per puskesmas yaitu:

No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan


Biaya Rp.
1 Penyediaan bahan makanan tambahan berbasis pangan lokal bagi ibu Rp. 227.295.000,-
hamil kek dan balita gizi kurang.
2 Pelatihan Tim Pelaksana dalam Penyiapan Pemberian Makanan Rp. 7.464.000
Tambahan Berbasis Pangan Lokal Bagi Ibu Hamil kek dan Balita gizi
kurang tingkat Kab/kota dan Puskesmas

Jumlah Rp. 234.759.000,-


Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

G. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan (KAK) Pelaksanaan Kegiatan Upaya Pemberian
Makanan Tambahan (PMT) Lokal UPT Puskesmas IV Koto Mudik Kabupaten Pesisir Selatan
Tahun Anggaran 2023 dibuat sebagai bahan acuan dan perencanaan dari kegiatan ini.
KERANGKA ACUAN KEGIATAN/TERM OF REFERENCE (KAK)
PELAKSANAAN KEGIATAN PMT LOKAL
PADA KEGIATAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK)
UPT PUSKESMAS LUMPO KABUPATEN PESISIR SELATAN
TAHUN 2023

A. LATAR BELAKANG

Keberhasilan pembangunan suatu daerah, salah satunya dapat dilihat dari pencapaian Indeks
Pembangunan Manusia (IPM), dimana untuk mencapai IPM tersebut, salah satu komponen
utama yang mempengaruhinya yaitu indikator status kesehatan selain pendidikan dan pendapatan
per kapita. Dengan demikian pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya utama untuk
peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang pada gilirannya mendukung percepatan
pembangunan nasional.
Pembangunan kesehatan merupakan bagian terpadu dari pembangunan sumber daya manusia
dalam rangka mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera lahir dan bathin, yang
salah satu indikatornya adalah tingginya derajat kesehatan dan tingginya mutu kehidupan.
Pembangunan manusia seutuhnya harus mencakup aspek jasmani dan kejiwaan, disamping aspek
spiritual. Oleh karena itu pembangunan kesehatan ditujukan guna mewujudkan manusia yang
sehat, cerdas, produktif dan mempunyai daya saing yang tinggi.
Salah satu Strategi Pembangunan Kesehatan Nasional dan Propinsi Sumatera Barat yang
tertuang dalam RPJMD tahun 2021-2026 yaitu: “Menjamin Ketersediaan dan Pemerataan
Sumber Daya Kesehatan” dengan menerapkan pembangunan daerah berwawasan
kesehatan, yang berarti setiap upaya program pembangunan harus mempunyai kontribusi
positif terhadap terbentuknya lingkungan dan perilaku yang sehat. Keadaan ini dapat dicapai
dengan peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan serta penerapan tekhnologi
kesehatan secara tepat oleh petugas-petugas kesehatan yang didukung oleh peran serta aktif dari
semua unsur dan masyarakat. Pelaksanaan pembangunan kesehatan berdasarkan Tujuan
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan: “Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat
Kabupaten Pesisir Selatan”, telah berhasil menetapkan dasar-dasar, strategi dan paradigma
pembangunan kesehatan yang baru yaitu :”Paradigma Sehat” yang inti pokoknya
menekankan pentingnya kesehatan sebagai hak azazi manusia, kesehatan sebagai investasi
bangsa, dan kesehatan menjadi titik sentral pembangunan nasional dan daerah.
Dalam rangka melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan
pembangunan kesehatan di Puskesmas Lumpo, diperlukan tolak ukur dan penilaian indikator
kinerja sesuai dengan Renstra Puskesmas Lumpo Tahun 2021-2026 juga merupakan sinergisitas
perencanaan Pembangunan Kesehatan Nasional dan Rencana Strategis (Renstra) Kementerian
Kesehatan RI Tahun 2020-2024 serta berpedoman juga pada Rencana Strategis (Renstra) Dinas
Kesehatan Propinsi Sumatera Barat Tahun 2021-2026 dengan penekanan pada pencapaian
sasaran Prioritas Nasional, Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan dan
Sustainable Development Goals (SDGs) Tahun 2030 serta didasari RPJMD Kabupaten Pesisir
Selatan dalam bentuk laporan pertanggung jawaban pelaksanaan program dan kegiatan
pembangunan kesehatan Tahun 2021 sesuai dengan Rencana Kerja (RENJA) Puskesmas Lumpo
dan indikator penetapan kinerja (TAPKIN) Tahun 2022.

B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan


2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6322)
4. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat
praktek Mandiri Dokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi
Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Daerah
8. Permenkes No.12 Tahun 2021 tentang Juknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus
(DAK) Non Fisik bidang Kesehatan.
9. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana
Alokasi Khusus Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2022

Pencapaian program dan kegiatan Upaya Penurunan AKI dan AKB yang ada di Puskesmas
Lumpo didukung dengan Dana Bantuan Operasional Kesehatan yang mana berasal dari APBN
Kementerian Kesehatan, untuk itu rincian kebutuhan kegiatan yang diusulkan pada tahun 2022
untuk BOK Puskesmas Lumpo sebagai berikut :

No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian

1 PMT Lokal

Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan


lokal bagi ibu hamil KEK dan balita gizi kurang gunanya
untuk memperbaiki Status gizi dan kesehatan supaya
mengurangi kerentanan terhadap berbagai penyakit yang
menyerang ibu hamil dan balita. dimana dari hasil
pencapaian Puskesmas lumpo terdapat ibu hamil KEK dan
resti sebanyak 51 orang dan balita gizi kurang sebanyak 120
orang dan kegiatan ini sangat bermanfaat bagi Puskesmas
Lumpo untuk menurunkan angka stunting, wasting dan under
weight.

C. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat yaitu ibu hamil KEK, Balita Gizi Buruk, Wasting, Stunting dan Under
weight dan lain-lain di wilayah Puskesmas Lumpo.

D. STRATEGI PECAPAIAN KELUARAN


Kegiatan yang akan dilakukan secara swakelola, dan pembelian PMT diprioritaskan
bahan pangan lokal yang ada di wilayah Kerja Puskesmas Lumpo mana kegiatan ini dilakukan
untuk pencapaian SPM di Puskesmas Lumpo.

E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN

Kegiatan ini dilaksanakan selama jangka waktu 1 (satu) Tahun 2023 dari bulan Januari
sampai dengan bulan Desember 2023.
No. Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Persiapan Pelaksanaan

2. Pelaksanaan Kegiatan
Monitoring dan
3.
Evaluasi

F. BIAYA YANG DIPERLUKAN

Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan


Puskesmas Kabupaten Pesisir Selatan untuk Puskesmas Lumpo sebesar Rp.250.000.000,- ( Dua
Ratus Lima Puluh Juta Rupiah ) dengan kebutuhan per rincian menu kegiatan sebagai
berikut:

No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan


Biaya (Rp.)
1 Penyediaan bahan makanan tambahan berbasis pangan lokal 250.000.000,-
bagi ibu hamil kek dan balita gizi kurang

Jumlah 250.000.000,-

Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

G. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan (KAK) Pelaksanaan Kegiatan PMT Lokal Kesehatan
di Puskesmas Lumpo Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Anggaran 2023 dibuat sebagai bahan
acuan dan perencanaan dari kegiatan ini
KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) /TERM OF REFERENCE
PELAKSANAAN KEGIATAN PERBERIAN PMT LOKAL PADA KEGIATAN BANTUAN OPERASIONAL
KESEHATAN (BOK)
UPT PUSKESMAS PASAR BARU KABUPATEN PESISIR SELATAN
TAHUN 2023

A. Latar Belakang
Upaya pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan esensial dan upaya
kesehatan pengembangan sebagaimana yang termaktub dalam Permenkes Nomor 43 Tahun 2019, dimana salah
satu upaya kesehatan esensial yang wajib dilaksanakan di Puskesmas adalah Program Upaya Kesehatan
Masyarakat dengan melaksanakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehhat (GERMAS) pada setiap tatanan wilayah
kerja mulai dari wilayah kerja Kabupaten Kota dan khususnya Puskesmas. Gerakan masyarakat hidup sehat saat
ini dikembangkan dengan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) yang pada dasarnya
merupakan integrasi pelaksanaan program-program kesehatan dengan fokus pada penguatan nilai-nilai dan
perilaku hidup bersih dan sehat melalui pendekatan keluarga dan kelompok masyarakat. Program ini merupakan
salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan akses
pelayanan kesehatan diwilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga dalam rangka meningkatkan cakupan akses
pelayanan kesehatan masyarakat dan pemeliharaan dan pemulihan kesehatan masyarakat. Puskesmas tidak hanya
menyelenggarakan pelayanan kesehatan baik di dalam dan luar gedung, melainkan juga melakukan gerakan
masyarakat secara terarah dan terpadu untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat.
Makanan tambahan berbasis pangan lokal siap santap diberikan selama sekurang-kurangnya 90 hari dan
intervensi lainnya disesuaikan dengan permasalahan pada ibu hamil KEK. Setelah intervensi pemberian makanan
tambahan berbasis pangan lokal siap pangan pada ibu hamil KEK dan dokter memberi pengobatan penyakit lain
yang diderita (bila ada)
Upaya pencegahan balita gizi kurang dilaksanakan sejak 1000 Hari Pertama Kehidupan hingga balita
dengan cara mengidentifikasi dan mengatasi factor risiko penyakit (misalnya dengan pemeriksaan kehamilan
terpadu, pemantauan pertumbuhan dan perkembangan bayi – balita) dan pemenuhan konsumsi makanan yang
bergizi pada kehamilan, persalinan, menyusui, bayi dan balita. Pada periode kehamilan, persalinan, dan menyusui,
upaya di atas perlu disertai dengan edukasi pemenuhan gizi, akses terhadap air bersih, serta pemberian makanan
tambahan berbasis pangan lokal pada ibu hamil KEK

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322)
4. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama, Tempat praktek Mandiri Dokter
dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan
Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan
Daerah
8. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat
dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
9. Suurat Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Nomotr: PR.01.01/I/7997/2002 tanggal 13 September
2022 tentang Pemberitahuan Menu dan Rincian DAK Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2023.
Pencapaian program dan kegiatan PMT LOKAL di Puskesmas Pasar Baru didukung dengan Dana
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang mana berasal dari APBN Kementerian Kesehatan (DAK Non Fisik
Bidang Kesehatan), untuk itu rincian kebutuhan kegiatan yang diusulkan pada tahun 2023 untuk BOK Puskesmas
Pasar Baru sebagai berikut :

No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian


1 PMT LOKAL
Penyediaan Bahan Makanan Tambahan merupakan salah satu
intervensi bagi balita yang menderita kurang gizi dimana
tujuannya adalah untuk meningkatkan status gizi anak serta
untuk mencukupi kebutuhan zat gizi anak agar tercapainya
status gizi dan kondisi gizi yang baik sesuai dengan umur anak
tersebut

C. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat/sasaran pada kegiatan ini adalah Ibu Hamil KEK dan Balita Gizi Kurang wilker
Puskesmas Pasar Baru

D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN (OUTPUT)


Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola berdasarkan aturan dan standarisasi yang dikeluarkan oleh
Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melalui standar biaya APBD Tahun 2023. Keluaran (Output) kegiatan ini
adalah terlaksananya Pemberian PMT local kepada ibu hamil KEK dan Balita Gizi Kurang di Puskesmas Pasar
Baru.

E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kegiatan ini dilaksanakan selama jangka waktu 1 (satu) Tahun 2023 dari bulan Januari sampai dengan
bulan Desember 2023.
Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Persiapan Pelaksanaan

2 Pelaksanaan Kegiatan

3 Monitoring dan Evaluasi

F. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan anggaran biaya dalam rangka pencapaian keluaran (output)
melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Bidang Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan pada
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Pasar Baru Tahun 2023 sebesar
Rp. 250.000.000,- (Dua ratus lima puluh juta rupiah),- dengan rincian anggaran biaya (RAB) sebagai berikut :
No Kebutuhan
Rincian Menu Kegiatan
Biaya Rp.
1 Penyediaan bahan makanan tambahan berbasis pangan lokal Rp.96.750.000,-
bagi ibu hamil kek dan balita gizi kurang
2 Pelatihan tim pelaksana dalam penyiapan pemberian Rp.95.256.000,-
makanan tambahan berbasis pangan lokal bagi ibu hamil kek
dan bakita gizi kurang tingkat kab/kota dan puskesmas
Jumlah Rp. 250.000.000,-
Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

G. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kerja (KAK) Pelaksanaan Kegiatan Pemberian PMT Lokal di Puskesmas
Pasar Baru Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Anggaran 2023 dibuat sebagai bahan acuan dan perencanaan dari
kegiatan ini
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE PELAKSANAAN UPAYA PERBAIKAN GIZI
PADA DANA BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN PUSKESMAS PASAR KUOK KABUPATEN
PESISIR SELATAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) NONFISIK BIDANG
KESEHATAN
TAHUN ANGGARAN 2023

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6322)
4. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama, Tempat praktek Mandiri
Dokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian
dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah,
dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Daerah
8. Permenkes No.12 Tahun 2021 tentang Juknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik
bidang Kesehatan.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Non
Fisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2022

2. Gambaran Umum
Keberhasilan pembangunan suatu daerah, salah satunya dapat dilihat dari pencapaian Indeks
Pembangunan Manusia (IPM), dimana untuk mencapai IPM tersebut, salah satu komponen utama yang
mempengaruhinya yaitu indikator status kesehatan selain pendidikan dan pendapatan per kapita. Dengan
demikian pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya utama untuk peningkatan kualitas sumber
daya manusia, yang pada gilirannya mendukung percepatan pembangunan nasional.
Pembangunan kesehatan merupakan bagian terpadu dari pembangunan sumber daya manusia dalam
rangka mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera lahir dan bathin, yang salah satu
indikatornya adalah tingginya derajat kesehatan dan tingginya mutu kehidupan. Pembangunan manusia
seutuhnya harus mencakup aspek jasmani dan kejiwaan, disamping aspek spiritual. Oleh karena itu
pembangunan kesehatan ditujukan guna mewujudkan manusia yang sehat, cerdas, produktif dan mempunyai
daya saing yang tinggi.
Salah satu Strategi Pembangunan Kesehatan Nasional dan Propinsi Sumatera Barat yangtertuang dalam
RPJMD tahun 2021-2026 yaitu: “Menjamin Ketersediaan dan PemerataanSumber Daya Kesehatan”
dengan menerapkan pembangunan daerah berwawasan kesehatan,yang berarti setiap upaya program
pembangunan harus mempunyai kontribusi positif terhadapterbentuknya lingkungan dan perilaku yang
sehat. Keadaan ini dapat dicapai dengan peningkatansarana dan prasarana pelayanan kesehatan serta
penerapan tekhnologi kesehatan secara tepat olehpetugas-petugas kesehatan yang didukung oleh peran serta
aktif dari semua unsur dan masyarakat.Pelaksanaan pembangunan kesehatan berdasarkan Tujuan
Dinas Kesehatan KabupatenPesisir Selatan: “Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Kabupaten
Pesisir Selatan”,telah berhasil menetapkan dasar-dasar, strategi dan paradigma pembangunan kesehatan
yang baruyaitu :”Paradigma Sehat” yang inti pokoknya menekankan pentingnya kesehatan sebagai
hakazazi manusia, kesehatan sebagai investasi bangsa, dan kesehatan menjadi titik sentral pembangunan
nasional dan daerah.
Dalam rangka melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan
kesehatan di Kabupaten Pesisir Selatan, diperlukan tolok ukur dan penilaian indikator kinerja sesuai dengan
Renstra SKPD Dinas Kesehatan Tahun 2021-2026 juga merupakan sinergisitas perencanaan Pembangunan
Kesehatan Nasional dan Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan RI Tahun 2020-2024 serta
berpedoman juga pada Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat Tahun 2021-
2026 dengan penekanan pada pencapaian sasaran Prioritas Nasional, Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Bidang Kesehatan dan Sustainable Development Goals (SDGs) Tahun 2030 serta didasari RPJMD
Kabupaten Pesisir Selatan dalam bentuk laporan pertanggung jawaban pelaksanaan program dan kegiatan
pembangunan kesehatan Tahun 2022 sesuai dengan Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan
Kabupaten Pesisir Selatan dan indikator penetapan kinerja (TAPKIN) Tahun 2023.
Pencapaian program dan kegiatan yang ada di Dinas Kesehatan didukung dengan Dana Bantuan
Operasional Kesehatan yang mana berasal dari APBN Kementerian Kesehatan, untuk itu rincian kebutuhan
kegiatan yang diusulkan pada tahun 2022 untuk BOK Puskesmas Pasar Kuok sebagai berikut :

No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian


1 PMT Lokal PMT Lokal
Merupakan Pemberian Makanan
Tambahan yang berasal dari aderah
sendiri bukan makanan yang
diimport dari luar

B. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat misalnya balita, dan ibu hamil yang mengalami permasalahan gizi di wilayah
Puskesmas Pasar Kuok

C. STRATEGI PECAPAIAN KELUARAN


Kegiatan yang akan dilakukan secara swakelola, yang mana kegiatan ini dilakukan untukpencapaian SPM
di Puskesmas Pasar Kuok

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kegiatan yang akan dilakukan dalam kurun waktu satu tahun pada tahun 2023 dari bulanJanuari Sampai
Bulan Desember.
E. BIAYA YANG DIPERLUKAN
Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Pasar Kuok
sebesar Rp.300.000.000,-,- ( Tiga Ratus Juta Rupiah) dengan kebutuhan per rincian menu kegiatan sebagai
berikut:

No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan Biaya Rp.


1. Penyediaan bahan Makanan tambahan berbasis pangan lokal ibu 277.290.000,-
hamil kek dan balita gizi kurang
2. Pelatihan tim pelaksana 22.710.000,-

Jumlah 300.000.000,-
KERANGKA ACUAN KEGIATAN/TERM OF REFERENCE (KAK)
PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) LOKAL PADA KEGIATAN
BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK)
UPT PUSKESMAS RANAH AMPEK HULU KABUPATEN PESISIR SELATAN
TAHUN 2023

A. Latar Belakang
Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, diselenggarakan upaya
kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat dengan pendekatan promotif, preventif dan meninggalkan
kuratif dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Upaya pelayanan kesehatan dasar
kepada masyarakat melalui upaya kesehatan esensial dan upaya kesehatan pengembangan sebagaimana yang
termaktub dalam Permenkes Nomor 43 Tahun 2019, dimana salah satu upaya kesehatan esensial yang wajib
dilaksanakan di Puskesmas adalah Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat melalui Pemberian Makanan Tambahan
(PMT) Lokal yang merupakan program dan kegiatan pelayanan kesehatan dasar atau pelayanan kesehatan primer
(esensial) yang wajib dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Ranah Ampek Hulu Tapan.
Dalam rangka “Meningkatkan upaya kesehatan masyarakat melalui peningkatan upaya preventif dan
promotif kesehatan dan pencegahan dan pengendalian penyakit. “, maka sasaran yang ingin dicapai adalah : 1.
Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dengan indikator sasaran: a. Prevalensi stunting (pendek dan sangat
pendek) pada anak bawah dua tahun sebesar 25,6 % pada tahun 2021 dan b. Prevalensi balita gizi buruk dan
kurang dibawah 15 % serta prevalensi anemia gizi besi dan kurang energi kalori (KEK) pada ibu hamil menjadi <
15 %.
Berdasarkan PMK Nomor 43 Tahun 2019 Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP) tingkat pertama
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya khususnya melaksanakan kegiatan
penurunan prevalensi stunting dan gizi buruk/kurang pada anak balita dan kuirang energi kalori (KEK) dan anemia
gizi besi pada ibu hamil sebagai ibu hamil risiko tinggi (risti), juga dilaksanakan diwilayah kerja Puskesmas Ranah
Ampek Hulu Tapan Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan.
Masih terjadinya kasus gizi buruk dan kirang pada anak balita dan ibu hamil KEK dan anemia
(kelompok ibu hamil risti) di wilayah kerja Puskesmas Ranah Ampek Hulu Tapan Kecamatan Bayang
menandakan upaya dan usaha yang selama ini telah dilaksanakan masih perlu ditingkatkan lagi terutama pada
pelayanan kesehatan ibu hamil dengan peneriksaan ANC dengan pemberian asupan gizi dan vitamin, pelayanan
kesehatan pada anak balita termasuk pengelolaan asupan makanan pada anak balita untuk mencegah kondisi gizi
buruk supaya tidak menjadi marasmus dan kwashiokor. Disamping itu juga dibutuhkan upaya-upaya yang bersifat
inovasi disamping melanjutkan kegiatan yang sudah terlaksana di Puskesmas dalam rangka menurunkan
prevalensi stunting dan gizi buruk serta gizi kurang.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322)
4. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama, Tempat praktek Mandiri Dokter
dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan
Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan
Daerah
8. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat
dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
9. Suurat Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Nomotr: PR.01.01/I/7997/2002 tanggal 13 September
2022 tentang Pemberitahuan Menu dan Rincian DAK Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2023.

Pencapaian program dan kegiatan Upaya Pemberian PMT Lokal di wilayah kerja Puskesmas Ranah
Ampek Hulu Tapan dukung dengan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang mana berasal dari APBN
Kementerian Kesehatan (DAK Non Fisik Bidang Kesehatan), untuk itu rincian kebutuhan kegiatan yang diusulkan
pada tahun 2023 untuk BOK Puskesmas Ranah Ampek Hulu Tapan sebagai berikut :
No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian
1 Upaya Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Lokal
a. Belanja bahan makanan tambahan lokal/spesifikasi daerah
yang dapat meningkatkan asupan gizi bagi balita gizi buruk
dan kurang yang diberikan selama 3 (tiga) bulan berturut-
turut.
b. Belanja bahan makanan tambahan (PMT) lokal/spesifikasi
daerah dengan nilai gizi yang cukup bagus untuk
menanggulangi dan mencegah anemia dan KEK pada ibu
hamil yang diberikan selama 60 hari berturut-turut.

C. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat/sasaran pada kegiatan ini adalah anak balita dengan gizi buruk dan kurang melalui
pendataan dan penimbangan di Posyandu serta validasi data gizi buruk dan kurang. Penerima manfaat lainnya
adalah ibu kelompok risiko tinggi (risti) yaitu ibu hanil dengan anemia gizi besi serta KEK.

D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN (OUTPUT)


Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola berdasarkan aturan dan standarisasi yang dikeluarkan oleh
Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melalui standar biaya APBD Tahun 2023. Keluaran (Output) kegiatan ini
adalah terlaksananya pemberian PMT Lokal di wilayah kerja Pusdkesmas Ranah Ampek Hulu Tapan Kecamatan
Bayang dengan indikator meningkatnya capaian indikator SPM Gizi Masyarakat selama Tahun 2023, yaitu:
1. Menurunnya prevalensi balita gizi buruk dan kurang menjadi < 12,5 %.
2. Menurunnya prevalensi kelompok ibu hamil risti yaitu anemia gizi besi dan KEK menjadi < 15 %.

E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kegiatan ini dilaksanakan selama jangka waktu 1 (satu) Tahun 2023 dari bulan Januari sampai dengan
bulan Desember 2023.
Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Persiapan Pelaksanaan

2. Pelaksanaan Kegiatan
Monitoring dan
3.
Evaluasi

F. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan anggaran biaya dalam rangka pencapaian keluaran (outpur)
melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Bidang Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan pada
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Ranah Ampek Hulu Tapan Tahun 2023 sebesar Rp.
250.000.000,- (Dua Ratus Lima Puluh Juta Rupiah),- dengan rincian anggaran biaya (RAB) per puskesmas
yaitu

No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan


Biaya Rp.
1 Penyediaan bahan makanan tambahan berbasis pangan lokal bagi ibu 229.725.000,-
hamil kek dan balita gizi kurang.
2 Pelatihan tim pelaksana dalam penyiapan pemberian makanan 20.275.000,-
tambahan berbasis pangan lokal bagi ibu hamil kek dan bakita gizi
kurang tingkat kab/kota dan puskesmas
Jumlah 250.000.000,-
Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

G. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan (KAK) Pelaksanaan Kegiatan Upaya Pemberian Makanan
Tambahan (PMT) Lokal Puskesmas Ranah Ampek Hulu Tapan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Anggaran 2023
dibuat sebagai bahan acuan dan perencanaan dari kegiatan in
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE PELAKSANAAN BANTUAN
OPERASIONAL KESEHATAN PUSKESMAS SALIDO DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)
NON FISIK BIDANG KESEHATAN
TAHUN ANGGARAN 2023

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6322)
4. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama, Tempat praktek Mandiri
Dokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian
dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Daerah
8. Permenkes No.12 Tahun 2021 tentang Juknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik
bidang Kesehatan.
9. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia
Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Non
Fisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2022

2. Gambaran Umum

Keberhasilan pembangunan suatu daerah, salah satunya dapat dilihat dari pencapaian Indeks
Pembangunan Manusia (IPM), dimana untuk mencapai IPM tersebut, salah satu komponen utama yang
mempengaruhinya yaitu indikator status kesehatan selain pendidikan dan pendapatan per kapita. Dengan
demikian pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya utama untuk peningkatan kualitas sumber
daya manusia, yang pada gilirannya mendukung percepatan pembangunan nasiona

Pembangunan kesehatan merupakan bagian terpadu dari pembangunan sumber daya manusia dalam
rangka mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera lahir dan bathin, yang salah satu
indikatornya adalah tingginya derajat kesehatan dan tingginya mutu kehidupan. Pembangunan manusia
seutuhnya harus mencakup aspek jasmani dan kejiwaan, disamping aspek spiritual. Oleh karena itu
pembangunan kesehatan ditujukan guna mewujudkan manusia yang sehat, cerdas, produktif dan mempunyai
daya saing yang tinggi.
Salah satu Strategi Pembangunan Kesehatan Nasional dan Propinsi Sumatera Barat yang tertuang
dalam RPJMD tahun 2021-2026 yaitu: “Menjamin Ketersediaan dan Pemerataan Sumber Daya
Kesehatan” dengan menerapkan pembangunan daerah berwawasan kesehatan, yang berarti setiap
upaya program pembangunan harus mempunyai kontribusi positif terhadap terbentuknya lingkungan
dan perilaku yang sehat. Keadaan ini dapat dicapai dengan peningkatan sarana dan prasarana pelayanan
kesehatan serta penerapan tekhnologi kesehatan secara tepat oleh petugas-petugas kesehatan yang
didukung oleh peran serta aktif dari semua unsur dan masyarakat. Pelaksanaan pembangunan kesehatan
berdasarkan Tujuan Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan: “Meningkatkan Derajat Kesehatan
Masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan”, telah berhasil menetapkan dasar-dasar, strategi dan paradigma
pembangunan kesehatan yang baru yaitu :”Paradigma Sehat” Hal ini juga sejalan dengan visi
Puskesmas Salido “Menuju terwujudnya masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat” yang inti
pokoknya menekankan pentingnya kesehatan sebagai hak azazi manusia, kesehatan sebagai investasi
bangsa, dan kesehatan menjadi titik sentral pembangunan nasional dan daerah.
Dengan demikian perlu dibuat sebuah perencanaan dan penganggaran secara terpadu dari program
kesehatan dengan mengacu pada “Problem Selving Cycle”. Perencanaan adalah salah satu kegiatan pokok
dalam manajemen penyusunan rencana terpadu yang merupakan data hasil tilik dari pencapaian program
dengan memperhatikan tahapan evaluasi pada tahun sebelumnya serta trend program pada saat ini dan
mendatang.
Dalam rangka melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan
kesehatan di Puskesmas Salido diperlukan tolok ukur dan penilaian indikator kinerja sesuai dengan Renstra
Puskesmas Salido Tahun 2021-2026 juga merupakan sinergisitas perencanaan Pembangunan Kesehatan
Nasional dan Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan RI Tahun 2020-2024 serta berpedoman
juga pada Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat Tahun 2021-2026 dengan
penekanan pada pencapaian sasaran Prioritas Nasional, Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang
Kesehatan dan Sustainable Development Goals (SDGs) Tahun 2030 serta di dasari RPJMD Kabupaten
Pesisir Selatan dalam bentuk laporan pertanggung jawaban pelaksanaan program dan kegiatan
pembangunan kesehatan Tahun 2022 sesuai dengan Rencana Kerja (RENJA) Puskesmas Salido dan
indikator penetapan kinerja (TAPKIN) Tahun 2023.
Pencapaian program dan kegiatan PMT Lokal yang ada di Puskesmas Salido didukung dengan Dana
Bantuan Operasional Kesehatan yang mana berasal dari APBN Kementerian Kesehatan, untuk itu rincian
kebutuhan kegiatan yang diusulkan pada tahun 2023 untuk BOK Puskesmas Salido sebagai berikut :
No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian
1 PMT Lokal
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal
bagi ibu hamil KEK dan balita gizi kurang

B. PENERIMA MANFAAT

Penerima manfaat yaitu ibu hamil KEK, Balita Gizi Buruk, Wasting, Stunting dan Under weight dan
lain-lain di wilayah Puskesmas Salido.

C. STRATEGI PECAPAIAN KELUARAN


Kegiatan yang akan dilakukan secara swakelola, dan pembelian PMT diprioritaskan bahan pangan
lokal yang ada di wilayah Kerja Puskesmas Salido mana kegiatan ini dilakukan untuk pencapaian SPM di
Puskesmas Salido.

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN

Kegiatan yang akan dilakukan dalam kurun waktu satu tahun pada tahun 2023 dari bulan Januari
Sampai Bulan Desember.
E. BIAYA YANG DIPERLUKAN

Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Kabupaten
Pesisir Selatan untuk Puskesmas Salido sebesar Rp. 233.964.000,- ( Delapan Puluh Tujuh Juta Sembilan
Ratus Dua Puluh Satu Ribu Rupiah) dengan kebutuhan per rincian menu kegiatan sebagai berikut:

No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan


Biaya (Rp.)
1 Penyediaan bahan makanan tambahan berbasis pangan lokal bagi ibu
hamil kek dan balita gizi kurang 200.700.000,-

2 Pelatihan tim pelaksana dalam penyiapan pemberian makanan 33.264.000,-


tambahan berbasis pangan lokal bagi ibu hamil KEK dan balita gizi
kurang tingkat kab/kota dan puskesmas

Jumlah 233.964.000,-

Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir


KERANGKA ACUAN KEGIATAN/TERM OF REFERENCE (KAK)
PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) LOKAL PADA KEGIATAN
BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK)
UPT PUSKESMAS SURANTIH KABUPATEN PESISIR SELATAN
TAHUN 2023

A. Latar Belakang

Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, diselenggarakan upaya


kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat dengan pendekatan promotif, preventif dan meninggalkan
kuratif dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Upaya pelayanan kesehatan dasar
kepada masyarakat melalui upaya kesehatan esensial dan upaya kesehatan pengembangan sebagaimana yang
termaktub dalam Permenkes Nomor 43 Tahun 2019, dimana salah satu upaya kesehatan esensial yang wajib
dilaksanakan di Puskesmas adalah Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat melalui Pemberian Makanan Tambahan
(PMT) Lokal yang merupakan program dan kegiatan pelayanan kesehatan dasar atau pelayanan kesehatan primer
(esensial) yang wajib dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Surantih.
Dalam rangka “Meningkatkan upaya kesehatan masyarakat melalui peningkatan upaya preventif dan
promotif kesehatan dan pencegahan dan pengendalian penyakit. “, maka sasaran yang ingin dicapai adalah : 1.
Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dengan indikator sasaran: a. Prevalensi stunting (pendek dan sangat
pendek) pada anak bawah dua tahun sebesar 25,6 % pada tahun 2021 dan b. Prevalensi balita gizi buruk dan
kurang dibawah 15 % serta prevalensi anemia gizi besi dan kurang energi kalori (KEK) pada ibu hamil menjadi <
15 %.
Berdasarkan PMK Nomor 43 Tahun 2019 Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP) tingkat pertama
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya khususnya melaksanakan kegiatan
penurunan prevalensi stunting dan gizi buruk/kurang pada anak balita dan kuirang energi kalori (KEK) dan anemia
gizi besi pada ibu hamil sebagai ibu hamil risiko tinggi (risti), juga dilaksanakan diwilayah kerja Puskesmas
Surantih Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan.
Masih terjadinya kasus gizi buruk dan kirang pada anak balita dan ibu hamil KEK dan anemia
(kelompok ibu hamil risti) di wilayah kerja Puskesmas Surantih Kecamatan Bayang menandakan upaya dan usaha
yang selama ini telah dilaksanakan masih perlu ditingkatkan lagi terutama pada pelayanan kesehatan ibu hamil
dengan peneriksaan ANC dengan pemberian asupan gizi dan vitamin, pelayanan kesehatan pada anak balita
termasuk pengelolaan asupan makanan pada anak balita untuk mencegah kondisi gizi buruk supaya tidak menjadi
marasmus dan kwashiokor. Disamping itu juga dibutuhkan upaya-upaya yang bersifat inovasi disamping
melanjutkan kegiatan yang sudah terlaksana di Puskesmas dalam rangka menurunkan prevalensi stunting dan gizi
buruk serta gizi kurang.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322)
4. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama, Tempat praktek Mandiri Dokter
dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan
Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan
Daerah
8. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat
dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
9. Suurat Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Nomotr: PR.01.01/I/7997/2002 tanggal 13 September
2022 tentang Pemberitahuan Menu dan Rincian DAK Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2023.

Pencapaian program dan kegiatan Upaya Pemberian PMT Lokal di wilayah kerja Puskesmas Surantih
dukung dengan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang mana berasal dari APBN Kementerian
Kesehatan (DAK Non Fisik Bidang Kesehatan), untuk itu rincian kebutuhan kegiatan yang diusulkan pada tahun
2023 untuk BOK Puskesmas Surantih sebagai berikut :
No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian
1 Upaya Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Lokal
a. Belanja bahan makanan tambahan lokal/spesifikasi daerah
yang dapat meningkatkan asupan gizi bagi balita gizi buruk
dan kurang yang diberikan selama 3 (tiga) bulan berturut-
turut.
b. Belanja bahan makanan tambahan (PMT) lokal/spesifikasi
daerah dengan nilai gizi yang cukup bagus untuk
menanggulangi dan mencegah anemia dan KEK pada ibu
hamil yang diberikan selama 60 hari berturut-turut.

C. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat/sasaran pada kegiatan ini adalah anak balita dengan gizi buruk dan kurang melalui
pendataan dan penimbangan di Posyandu serta validasi data gizi buruk dan kurang. Penerima manfaat lainnya
adalah ibu kelompok risiko tinggi (risti) yaitu ibu hanil dengan anemia gizi besi serta KEK.

D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN (OUTPUT)


Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola berdasarkan aturan dan standarisasi yang dikeluarkan oleh
Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melalui standar biaya APBD Tahun 2023. Keluaran (Output) kegiatan ini
adalah terlaksananya pemberian PMT Lokal di wilayah kerja Pusdkesmas Surantih Kecamatan Bayang dengan
indikator meningkatnya capaian indikator SPM Gizi Masyarakat selama Tahun 2023, yaitu:
1. Menurunnya prevalensi balita gizi buruk dan kurang menjadi < 12,5 %.
2. Menurunnya prevalensi kelompok ibu hamil risti yaitu anemia gizi besi dan KEK menjadi < 15 %.

E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kegiatan ini dilaksanakan selama jangka waktu 1 (satu) Tahun 2023 dari bulan Januari sampai dengan
bulan Desember 2023.
Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Persiapan Pelaksanaan

2. Pelaksanaan Kegiatan
Monitoring dan
3.
Evaluasi
F. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan anggaran biaya dalam rangka pencapaian keluaran (outpur)
melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Bidang Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan pada
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Surantih Tahun 2023 sebesar Rp. 280.606.000,- (Dua Ratus
Delapan Puluh Juta Enam Ratus Enam Ribu Rupiah),- dengan rincian anggaran biaya (RAB) per puskesmas
yaitu:

No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan


Biaya Rp.
1 Penyediaan bahan makanan tambahan berbasis pangan lokal bagi ibu 273.600.000,-
hamil kek dan balita gizi kurang.
2 Penyediaan Belanja bahan, dan penyiapan PMT lokal Balita gizi 7.006.000,-
kurang.

Jumlah 280.606.000,-
Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

G. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan (KAK) Pelaksanaan Kegiatan Upaya Pemberian Makanan
Tambahan (PMT) Lokal Puskesmas Surantih Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Anggaran 2023 dibuat sebagai
bahan acuan dan perencanaan dari kegiatan ini
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE PELAKSANAAN BANTUAN
OPERASIONAL KESEHATAN PUSKESMAS TAPAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)
NONFISIK BIDANG KESEHATAN
TAHUN ANGGARAN 2023

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6322)
4. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama, Tempat praktek
MandiriDokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian
dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan
Daerah
8. Permenkes No.12 Tahun 2021 tentang Juknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik
bidang Kesehatan.
9. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia
Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Non Fisik
Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2022

2. Gambaran Umum

Keberhasilan pembangunan suatu daerah, salah satunya dapat dilihat dari pencapaian Indeks
Pembangunan Manusia (IPM), dimana untuk mencapai IPM tersebut, salah satu komponen utama yang
mempengaruhinya yaitu indikator status kesehatan selain pendidikan dan pendapatan per kapita. Dengan
demikian pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya utama untuk peningkatan kualitas sumber
daya manusia, yang pada gilirannya mendukung percepatan pembangunan nasional.
Pembangunan kesehatan merupakan bagian terpadu dari pembangunan sumber daya manusia dalam
rangka mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera lahir dan bathin, yang salah satu
indikatornya adalah tingginya derajat kesehatan dan tingginya mutu kehidupan. Pembangunan manusia
seutuhnya harus mencakup aspek jasmani dan kejiwaan, disamping aspek spiritual. Oleh karena itu
pembangunan kesehatan ditujukan guna mewujudkan manusia yang sehat, cerdas, produktif dan
mempunyai daya saing yang tinggi.
Salah satu Strategi Pembangunan Kesehatan Nasional dan Propinsi Sumatera Barat yang tertuang
dalam RPJMD tahun 2021-2026 yaitu: “Menjamin Ketersediaan dan Pemerataan Sumber Daya
Kesehatan” dengan menerapkan pembangunan daerah berwawasan kesehatan, yang berarti setiap
upaya program pembangunan harus mempunyai kontribusi positif terhadap terbentuknya lingkungan
dan perilaku yang sehat. Keadaan ini dapat dicapai dengan peningkatan sarana dan prasarana pelayanan
kesehatan serta penerapan tekhnologi kesehatan secara tepat oleh petugas-petugas kesehatan yang
didukung oleh peran serta aktif dari semua unsur dan masyarakat. Pelaksanaan pembangunan kesehatan
berdasarkan Tujuan Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan: “Meningkatkan Derajat Kesehatan
Masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan”, telah berhasil menetapkan dasar-dasar, strategi dan paradigma
pembangunan kesehatan yang baru yaitu :”Paradigma Sehat” yang inti pokoknya menekankan
pentingnya kesehatan sebagai hak azazi manusia, kesehatan sebagai investasi bangsa, dan kesehatan
menjadi titik sentral pembangunan nasional dan daerah.
Dalam rangka melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan
kesehatan di Puskesmas Tapan, diperlukan tolok ukur dan penilaian indikator kinerja sesuai dengan
Renstra Puskesmas Tapan Tahun 2021-2026 juga merupakan sinergisitas perencanaan Pembangunan
Kesehatan Nasional dan Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan RI Tahun 2020-2024 serta
berpedoman juga pada Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat Tahun 2021-
2026 dengan penekanan pada pencapaian sasaran Prioritas Nasional, Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Bidang Kesehatan dan Sustainable Development Goals (SDGs) Tahun 2030 serta didasari RPJMD
Kabupaten Pesisir Selatan dalam bentuk laporan pertanggung jawaban pelaksanaan program dan kegiatan
pembangunan kesehatan Tahun 2021 sesuai dengan Rencana Kerja (RENJA) Puskesmas Tapan dan
indikator penetapan kinerja (TAPKIN) Tahun 2022.

Pencapaian program dan kegiatan Upaya Penurunan AKI dan AKB yang ada di Puskesmas Tapan
didukung dengan Dana Bantuan Operasional Kesehatan yang mana berasal dari APBN Kementerian
Kesehatan, untuk itu rincian kebutuhan kegiatan yang diusulkan pada tahun 2022 untuk BOK Puskesmas
Tapan sebagai berikut :
No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian
1 PMT Lokal
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal
bagi ibu hamil KEK dan balita gizi kurang

B. PENERIMA MANFAAT

Penerima manfaat yaitu ibu hamil KEK, B a l i t a G i z i B u r u k , W a s t i n g , S t u n t i n g d a n


U n d e r w e i g h t dan lain-lain di wilayah Puskesmas Tapan.

C. STRATEGI PECAPAIAN KELUARAN


Kegiatan yang akan dilakukan secara swakelola, d a n p e m b e l i a n P M T
diprioritaskan bahan pangan lokal yang adadi wilayah Kerja
P u s k e s m a s T a p a n mana kegiatan ini dilakukan untuk pencapaian SPM di Puskesmas Tapan.

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN

Kegiatan yang akan dilakukan dalam kurun waktu satu tahun pada tahun 2023 dari bulan Januari
Sampai Bulan Desember.
E. BIAYA YANG DIPERLUKAN

Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Kabupaten
Pesisir Selatan untuk Puskesmas Tapan sebesar Rp.255.460.000,- ( Dua ratus lima puluh lima juta empat
ratus enam puluh ribu rupiah) dengan kebutuhan per rincian menu kegiatan sebagai berikut:

No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan


Biaya (Rp.)
1 Penyediaan bahan makanan tambahan berbasis pangan lokal bagi ibu 255.460.000,-
hamil kek dan balita gizi kurang
Jumlah 255.460.000,-
Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir
KERANGKA ACUAN KEGIATAN/TERM OF REFERENCE (KAK)
PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) LOKAL PADA KEGIATAN
BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK)
UPT PUSKESMAS TANJUNG BERINGIN KABUPATEN PESISIR SELATAN
TAHUN 2023

A. Latar Belakang

Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, diselenggarakan upaya


kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat dengan pendekatan promotif, preventif dan meninggalkan
kuratif dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Upaya pelayanan kesehatan dasar
kepada masyarakat melalui upaya kesehatan esensial dan upaya kesehatan pengembangan sebagaimana yang
termaktub dalam Permenkes Nomor 43 Tahun 2019, dimana salah satu upaya kesehatan esensial yang wajib
dilaksanakan di Puskesmas adalah Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat melalui Pemberian Makanan Tambahan
(PMT) Lokal yang merupakan program dan kegiatan pelayanan kesehatan dasar atau pelayanan kesehatan primer
(esensial) yang wajib dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Beringin.
Dalam rangka “Meningkatkan upaya kesehatan masyarakat melalui peningkatan upaya preventif dan
promotif kesehatan dan pencegahan dan pengendalian penyakit. “, maka sasaran yang ingin dicapai adalah : 1.
Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dengan indikator sasaran: a. Prevalensi stunting (pendek dan sangat
pendek) pada anak bawah dua tahun sebesar 25,6 % pada tahun 2021 dan b. Prevalensi balita gizi buruk dan
kurang dibawah 15 % serta prevalensi anemia gizi besi dan kurang energi kalori (KEK) pada ibu hamil menjadi <
15 %.
Berdasarkan PMK Nomor 43 Tahun 2019 Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP) tingkat pertama
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya khususnya melaksanakan kegiatan
penurunan prevalensi stunting dan gizi buruk/kurang pada anak balita dan kuirang energi kalori (KEK) dan anemia
gizi besi pada ibu hamil sebagai ibu hamil risiko tinggi (risti), juga dilaksanakan diwilayah kerja Puskesmas
Tanjung Beringin Kecamatan Lunang Kabupaten Pesisir Selatan.
Masih terjadinya kasus gizi buruk dan kirang pada anak balita dan ibu hamil KEK dan anemia
(kelompok ibu hamil risti) di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Beringin Kecamatan Lunang menandakan upaya
dan usaha yang selama ini telah dilaksanakan masih perlu ditingkatkan lagi terutama pada pelayanan kesehatan ibu
hamil dengan peneriksaan ANC dengan pemberian asupan gizi dan vitamin, pelayanan kesehatan pada anak balita
termasuk pengelolaan asupan makanan pada anak balita untuk mencegah kondisi gizi buruk supaya tidak menjadi
marasmus dan kwashiokor. Disamping itu juga dibutuhkan upaya-upaya yang bersifat inovasi disamping
melanjutkan kegiatan yang sudah terlaksana di Puskesmas dalam rangka menurunkan prevalensi stunting dan gizi
buruk serta gizi kurang.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322)
4. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama, Tempat praktek Mandiri Dokter
dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan
Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan
Daerah
8. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat
dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
9. Suurat Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Nomotr: PR.01.01/I/7997/2002 tanggal 13 September
2022 tentang Pemberitahuan Menu dan Rincian DAK Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2023.

Pencapaian program dan kegiatan Upaya Pemberian PMT Lokal di wilayah kerja Puskesmas Tanjung
Beringin dukung dengan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang mana berasal dari APBN
Kementerian Kesehatan (DAK Non Fisik Bidang Kesehatan), untuk itu rincian kebutuhan kegiatan yang diusulkan
pada tahun 2023 untuk BOK Puskesmas Tanjung Beringin sebagai berikut :
No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian
1 Upaya Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Lokal
a. Belanja bahan makanan tambahan lokal/spesifikasi daerah
yang dapat meningkatkan asupan gizi bagi balita gizi buruk
dan kurang yang diberikan selama 3 (tiga) bulan berturut-
turut.
b. Belanja bahan makanan tambahan (PMT) lokal/spesifikasi
daerah dengan nilai gizi yang cukup bagus untuk
menanggulangi dan mencegah anemia dan KEK pada ibu
hamil yang diberikan selama 60 hari berturut-turut.

C. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat/sasaran pada kegiatan ini adalah anak balita dengan gizi buruk dan kurang melalui
pendataan dan penimbangan di Posyandu serta validasi data gizi buruk dan kurang. Penerima manfaat lainnya
adalah ibu kelompok risiko tinggi (risti) yaitu ibu hanil dengan anemia gizi besi serta KEK.

D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN (OUTPUT)


Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola berdasarkan aturan dan standarisasi yang dikeluarkan oleh
Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melalui standar biaya APBD Tahun 2023. Keluaran (Output) kegiatan ini
adalah terlaksananya pemberian PMT Lokal di wilayah kerja Pusdkesmas Tanjung Beringin Kecamatan Lunang
dengan indikator meningkatnya capaian indikator SPM Gizi Masyarakat selama Tahun 2023, yaitu:
1. Menurunnya prevalensi balita gizi buruk dan kurang menjadi < 12,5 %.
2. Menurunnya prevalensi kelompok ibu hamil risti yaitu anemia gizi besi dan KEK menjadi < 15 %.

E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kegiatan ini dilaksanakan selama jangka waktu 1 (satu) Tahun 2023 dari bulan Januari sampai dengan
bulan Desember 2023.

Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Persiapan Pelaksanaan

2. Pelaksanaan Kegiatan
Monitoring dan
3.
Evaluasi

F. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan anggaran biaya dalam rangka pencapaian keluaran (outpur)
melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Bidang Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan pada
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Tanjung Beringin Tahun 2023 sebesar Rp. 262.750.000,-
(Dua Ratus Enam Puluh Dua Juta Tujuh Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah),- dengan rincian anggaran biaya
(RAB) per puskesmas yaitu:

No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan


Biaya Rp.
1 Penyediaan bahan makanan tambahan berbasis pangan lokal bagi ibu 112.230.000,-
hamil kek dan balita gizi kurang.
2 Penyediaan Belanja bahan, dan penyiapan PMT lokal Balita gizi 118.800.000,-
kurang.
Pelatihan Tim Pelaksana dalam penyiapan Pemberian Makanan
3 Tambaha Berbasis Pangan Lokal bagi Ibu Hamil KEK dan Balita Gizi 31.720.000,-
Kurang Tingkat Kab/Kota dan Puskesmas

Jumlah 262.750.000,-
Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

G. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan (KAK) Pelaksanaan Kegiatan Upaya Pemberian Makanan
Tambahan (PMT) Lokal Puskesmas Tanjung Beringin Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Anggaran 2023 dibuat
sebagai bahan acuan dan perencanaan dari kegiatan ini
KERANGKA ACUAN KEGIATAN/TERM OF REFERENCE (KAK)
PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) LOKAL PADA KEGIATAN
BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK)
UPT PUSKESMAS TANJUNG MAKMUR KABUPATEN PESISIR SELATAN
TAHUN 2023

A. Latar Belakang

Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, diselenggarakan upaya


kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat dengan pendekatan promotif, preventif dan meninggalkan
kuratif dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Upaya pelayanan kesehatan dasar
kepada masyarakat melalui upaya kesehatan esensial dan upaya kesehatan pengembangan sebagaimana yang
termaktub dalam Permenkes Nomor 43 Tahun 2019, dimana salah satu upaya kesehatan esensial yang wajib
dilaksanakan di Puskesmas adalah Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat melalui Pemberian Makanan Tambahan
(PMT) Lokal yang merupakan program dan kegiatan pelayanan kesehatan dasar atau pelayanan kesehatan primer
(esensial) yang wajib dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Makmur.
Dalam rangka “Meningkatkan upaya kesehatan masyarakat melalui peningkatan upaya preventif dan
promotif kesehatan dan pencegahan dan pengendalian penyakit. “, maka sasaran yang ingin dicapai adalah : 1.
Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dengan indikator sasaran: a. Prevalensi stunting (pendek dan sangat
pendek) pada anak bawah dua tahun sebesar 25,6 % pada tahun 2021 dan b. Prevalensi balita gizi buruk dan
kurang dibawah 15 % serta prevalensi anemia gizi besi dan kurang energi kalori (KEK) pada ibu hamil menjadi <
15 %.
Berdasarkan PMK Nomor 43 Tahun 2019 Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP) tingkat pertama
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya khususnya melaksanakan kegiatan
penurunan prevalensi stunting dan gizi buruk/kurang pada anak balita dan kuirang energi kalori (KEK) dan anemia
gizi besi pada ibu hamil sebagai ibu hamil risiko tinggi (risti), juga dilaksanakan diwilayah kerja Puskesmas
Tanjung Makmur Kecamatan Silaut Kabupaten Pesisir Selatan.
Masih terjadinya kasus gizi buruk dan kurang pada anak balita dan ibu hamil KEK dan anemia
(kelompok ibu hamil risti) di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Makmur Kecamatan Silaut menandakan upaya dan
usaha yang selama ini telah dilaksanakan masih perlu ditingkatkan lagi terutama pada pelayanan kesehatan ibu
hamil dengan peneriksaan ANC dengan pemberian asupan gizi dan vitamin, pelayanan kesehatan pada anak balita
termasuk pengelolaan asupan makanan pada anak balita untuk mencegah kondisi gizi buruk supaya tidak menjadi
marasmus dan kwashiokor. Disamping itu juga dibutuhkan upaya-upaya yang bersifat inovasi disamping
melanjutkan kegiatan yang sudah terlaksana di Puskesmas dalam rangka menurunkan prevalensi stunting dan gizi
buruk serta gizi kurang.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322)
4. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama, Tempat praktek Mandiri Dokter
dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan
Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan
Daerah
8. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat
dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
9. Suurat Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Nomotr: PR.01.01/I/7997/2002 tanggal 13 September
2022 tentang Pemberitahuan Menu dan Rincian DAK Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2023.

Pencapaian program dan kegiatan Upaya Pemberian PMT Lokal di wilayah kerja Puskesmas Makmur
dukung dengan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang mana berasal dari APBN Kementerian
Kesehatan (DAK Non Fisik Bidang Kesehatan), untuk itu rincian kebutuhan kegiatan yang diusulkan pada tahun
2023 untuk BOK Puskesmas Tanjung Makmur sebagai berikut :
No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian
1 Upaya Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Lokal
a. Belanja bahan makanan tambahan lokal/spesifikasi daerah
yang dapat meningkatkan asupan gizi bagi balita gizi buruk
dan kurang yang diberikan selama 90 hari berturut-turut.
b. Belanja bahan makanan tambahan (PMT) lokal/spesifikasi
daerah dengan nilai gizi yang cukup bagus untuk
menanggulangi dan mencegah anemia dan KEK pada ibu
hamil yang diberikan selama 90 hari berturut-turut.

C. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat/sasaran pada kegiatan ini adalah anak balita dengan gizi buruk dan kurang melalui
pendataan dan penimbangan di Posyandu serta validasi data gizi buruk dan kurang. Penerima manfaat lainnya
adalah ibu kelompok risiko tinggi (risti) yaitu ibu hanil dengan anemia gizi besi serta KEK.

D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN (OUTPUT)


Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola berdasarkan aturan dan standarisasi yang dikeluarkan oleh
Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melalui standar biaya APBD Tahun 2023. Keluaran (Output) kegiatan ini
adalah terlaksananya pemberian PMT Lokal di wilayah kerja Pusdkesmas Tanjung Makmur Kecamatan Silaut
dengan indikator meningkatnya capaian indikator SPM Gizi Masyarakat selama Tahun 2023, yaitu:
3. Menurunnya prevalensi balita gizi buruk dan kurang menjadi < 12,5 %.
4. Menurunnya prevalensi kelompok ibu hamil risti yaitu anemia gizi besi dan KEK menjadi < 15 %.

E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kegiatan ini dilaksanakan selama jangka waktu 1 (satu) Tahun 2023 dari bulan Januari sampai dengan
bulan Desember 2023.

Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Persiapan Pelaksanaan

2. Pelaksanaan Kegiatan
Monitoring dan
3.
Evaluasi

F. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan anggaran biaya dalam rangka pencapaian keluaran (outpur)
melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Bidang Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan pada
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Tanjung Makmur Tahun 2023 sebesar Rp. 242.587.000,- (
Dua Ratus Empat Puluh Dua Juta Lima Ratus Delapan Puluh Tujuh Ribu Rupiah ),- dengan rincian
anggaran biaya (RAB) per puskesmas yaitu:

No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan


Biaya Rp.
1 Penyediaan bahan makanan tambahan berbasis pangan lokal bagi ibu 236.835.000,-
hamil kek dan balita gizi kurang
Pelatihan Tim Pelaksana dalam penyiapan Pemberian Makanan
2 Tambaha Berbasis Pangan Lokal bagi Ibu Hamil KEK dan Balita Gizi 5.752.000,-
Kurang Tingkat Kab/Kota dan Puskesmas

Jumlah 242.587.000,-
Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

G. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan (KAK) Pelaksanaan Kegiatan Upaya Pemberian Makanan
Tambahan (PMT) Lokal Puskesmas Tanjung Makmur Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Anggaran 2023 dibuat
sebagai bahan acuan dan perencanaan dari kegiatan ini
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL
KESEHATAN PUSKESMAS TARUSAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) NONFISIK BIDANG
KESEHATAN
TAHUN ANGGARAN 2023

A. LATAR BELAKANG
a. Dasar Hukum
1.Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2.Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3.Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6322)
4.Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama, Tempat praktek
MandiriDokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
5.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah
Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
6.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
7.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Daerah
8.Permenkes No.12 Tahun 2021 tentang Juknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik
bidang Kesehatan.
9.Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi
Khusus Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2022

b. Gambaran Umum

Keberhasilan pembangunan suatu daerah, salah satunya dapat dilihat dari pencapaian
Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dimana untuk mencapai IPM tersebut, salah satu
komponen utama yang mempengaruhinya yaitu indikator status kesehatan selain pendidikan dan
pendapatan per kapita. Dengan demikian pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya
utama untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang pada gilirannya mendukung
percepatan pembangunan nasional.
Pembangunan kesehatan merupakan bagian terpadu dari pembangunan sumber daya manusia
dalam rangka mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera lahir dan bathin, yang
salah satu indikatornya adalah tingginya derajat kesehatan dan tingginya mutu kehidupan.
Pembangunan manusia seutuhnya harus mencakup aspek jasmani dan kejiwaan, disamping aspek
spiritual. Oleh karena itu pembangunan kesehatan ditujukan guna mewujudkan manusia yang
sehat, cerdas, produktif dan mempunyai daya saing yang tinggi.
Salah satu Strategi Pembangunan Kesehatan Nasional dan Propinsi Sumatera Barat yang
tertuang dalam RPJMD tahun 2021-2026 yaitu: “Menjamin Ketersediaan dan Pemerataan
Sumber Daya Kesehatan” dengan menerapkan pembangunan daerah berwawasan kesehatan,
yang berarti setiap upaya program pembangunan harus mempunyai kontribusi positif terhadap
terbentuknya lingkungan dan perilaku yang sehat. Keadaan ini dapat dicapai dengan peningkatan
sarana dan prasarana pelayanan kesehatan serta penerapan tekhnologi kesehatan secara tepat oleh
petugas-petugas kesehatan yang didukung oleh peran serta aktif dari semua unsur dan masyarakat.
Pelaksanaan pembangunan kesehatan berdasarkan Tujuan Dinas Kesehatan Kabupaten
Pesisir Selatan: “Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan”,
telah berhasil menetapkan dasar-dasar, strategi dan paradigma pembangunan kesehatan yang baru
yaitu :”Paradigma Sehat” yang inti pokoknya menekankan pentingnya kesehatan sebagai hak
azazi manusia, kesehatan sebagai investasi bangsa, dan kesehatan menjadi titik sentral
pembangunan nasional dan daerah.
Dalam rangka melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan
pembangunan kesehatan di Puskesmas Tarusan, diperlukan tolok ukur dan penilaian indikator
kinerja sesuai dengan Renstra Puskesmas Tarusan Tahun 2021-2026 juga merupakan sinergisitas
perencanaan Pembangunan Kesehatan Nasional dan Rencana Strategis (Renstra) Kementerian
Kesehatan RI Tahun 2020-2024 serta berpedoman juga pada Rencana Strategis (Renstra) Dinas
Kesehatan Propinsi Sumatera Barat Tahun 2021-2026 dengan penekanan pada pencapaian sasaran
Prioritas Nasional, Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan dan Sustainable
Development Goals (SDGs) Tahun 2030 serta didasari RPJMD Kabupaten Pesisir Selatan dalam
bentuk laporan pertanggung jawaban pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan kesehatan
Tahun 2021 sesuai dengan Rencana Kerja (RENJA) Puskesmas Tarusan dan indikator penetapan
kinerja (TAPKIN) Tahun 2022.

Pencapaian program dan kegiatan Upaya Penurunan AKI dan AKB yang ada di Puskesmas
Tarusan didukung dengan Dana Bantuan Operasional Kesehatan yang mana berasal dari APBN
Kementerian Kesehatan, untuk itu rincian kebutuhan kegiatan yang diusulkan pada tahun 2022
untuk BOK Puskesmas Tarusan sebagai berikut :
No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian
1 PMT Lokal
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan
lokal bagi ibu hamil KEK dan balita gizi kurang

B. PENERIMA MANFAAT

Penerima manfaat yaitu ibu hamil KEK, Balita Gizi buruk , Wasting, Stunting dan Under weight dan
lain-lain di wilayah Puskesmas Tarusan.

C. STRATEGI PECAPAIAN KELUARAN


Kegiatan yang akan dilakukan secara swakelola, dan pembelian PMT diprioritaskan bahan pangan
lokal yang ada di wilayah Kerja Puskesmas Tarusan mana kegiatan ini dilakukan untuk pencapaian SPM di
Puskesmas Tarusan.

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kegiatan yang akan dilakukan dalam kurun waktu satu tahun pada tahun 2023 dari bulan
Januari Sampai Bulan Desember.
E. BIAYA YANG DIPERLUKAN

Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas
Kabupaten Pesisir Selatan untuk Puskesmas Tarusan sebesar Rp.250.000.000,- ( Dua ratus lima
puluh juta rupiah ) dengan kebutuhan per rincian menu kegiatan sebagai berikut:

No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan


Biaya (Rp.)
1 Penyediaan bahan makanan tambahan berbasis pangan lokal 250.000.000,-
bagi ibu hamil kek dan balita gizi kurang
Jumlah 250.000.000,-

Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

Kabupaten Pesisir Selatan, Painan 08 Desember 2022


Kepala Dinas Kesehatan

dr. H. SYAHRIZAL ANTONY SY, MPH


NIP. 19701104 20012 1 001

Anda mungkin juga menyukai