Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SEKERNAN ILIR
Jl. Lintas Timur Desa Tunas Mudo Kec. Sekernan Kab. Muaro Jambi Kode Pos. 36381
Website : pkmsekernanilir.muarojambikab.go.id e-mail : puskesmas.sekernan@gmail.com
TUNAS MUDO

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)


PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) BERBAHAN PANGAN LOKAL
BAGI IBU HAMIL KEK DAN BALITA GIZI KURANG
PUSKESMAS SEKERNAN ILIR TAHUN 2024

I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ibu hamil dan balita merupakan salah satu kelompok rawan gizi yang perlu
mendapat perhatian khusus, karena dampak jangka panjang yang ditimbulkan
apabila mengalami kekurangan gizi. Usia balita merupakan periode pertumbuhan
dan perkembangan yang sangat pesat dan rawan terhadap kekurangan gizi. Begitu
pula dengan ibu hamil, apabila ibu hamil mengalami kekurangan gizi akan
mempengaruhi proses tumbuh kembang janin yang beresiko untuk melahirkan bayi
dengan berat lahir rendah (BBLR) dan atau stunting.

Masalah gizi balita di Indonesia masih cukup tinggi. Berdasarkan Survei Status Gizi
Indonesia (SSGI) Tahun 2022 prevalensi balita wasted sebesar 7,7% dan balita
stunted 21,6%. Sedangkan data Riskesdas (2018) menunjukkan prevalensi risiko
KEK pada Wanita Usia Subur (WUS) sebesar 14,1%, sedangkan pada ibu hamil
sebesar 17.3%.

Masalah gizi pada balita disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya kekurangan
asupan makanan bergizi dan atau seringnya terinfeksi penyakit menjadi penyebab
langsung terjadinya masalah gizi. Berdasarkan data Survei Diet Total (SDT) tahun
2014 masih terdapat sekitar separuh atau 55,7% balita memiliki asupan energi yang
kurang dibanding Angka Kecukupan Energi yang dianjurkan (< 100%) dan 23,6%
balita memiliki asupan protein yang kurang dibandingkan Angka Kecukupan Protein
yang dianjurkan (<80%). Selain kurangnya asupan energi dan protein, jenis
makanan yang diberikan pada balita juga kurang beragam. Berdasarkan SSGI 2021,
proporsi makan beragam pada baduta sebesar 52,5%. (SSGI 2021). Sementara itu,
lebih dari separuh ibu hamil memiliki asupan energi sangat kurang (<70% angka
kecukupan energi) dan sekitar separuh ibu hamil juga mengalami kekurangan
asupan protein (<80% angka kecukupan yang dianjurkan).
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal merupakan salah
satu strategi penanganan masalah gizi pada balita gizi kurang dan ibu hamil KEK.
Kegiatan PMT tersebut perlu disertai dengan edukasi gizi dan kesehatan untuk
perubahan perilaku misalnya dengan dukungan pemberian ASI, edukasi dan
konseling pemberian makan, hygiene sanitasi untuk ibu, pengasuh dan keluarga.
Kegiatan PMT berbahan pangan lokal diharapkan dapat mendorong kemandirian
keluarga dalam penyediaan makanan bergizi dengan memanfaatkan potensi pangan
lokal secara berkelanjutan. Kementerian Kesehatan RI menyediakan pembiayaan
untuk pelaksanaan kegiatan PMT berbahan pangan lokal melalui Dana Alokasi
Khusus (DAK) Non Fisik. Namun demikian, pembiayaan untuk pelaksanaan
kegiatan serupa dapat berasal dari berbagai sumber.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu disusun kerangka acuan


Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Berbahan Pangan Lokal bagi Ibu Hamil KEK
dan Balita Gizi Kurang di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sekernan Ilir Tahun 2024
yang akan dijadikan sebagai pedoman bagi tim pelaksana.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tersedianya acuan pelaksanaan kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
Berbahan Pangan Lokal bagi Ibu Hamil KEK dan Balita Gizi Kurang di wilayah
kerja Puskesmas Sekernan Ilir Tahun 2024.
Tujuan Khusus
a. Tersedianya acuan penyelenggaraan Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
Berbahan Pangan Lokal bagi Ibu Hamil KEK
b. Tersedianya acuan penyelenggaraan Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
Berbahan Pangan Lokal bagi Balita Gizi Kurang

II. TAHAP PELAKSANAAN


A. Penetapan Tim Pelaksana:
1. Membentuk tim pelaksana tingkat Puskesmas, yang terdiri dari Kepala
Puskesmas, Petugas Gizi, Bendahara BOK dan Bidan Desa
2. Membentuk tim pelaksana tingkat Desa, yang terdiri dari perangkat desa dan
kader terpilih dari masing-masing desa
3. Menetapkan tim pelaksana beserta uraian tugasnya melalui SK Kepala
Puskesmas.
4. Sosialisasi tentang uraian tugas kepada semua tim pelaksana yang sudah
ditunjuk.
B. Verifikasi dan Penetapan Data Sasaran Penerima MT:
1. Identifikasi balita gizi kurang dari data laporan rutin Posyandu dan ibu hamil KEK
dari data PWS KIA.
2. Verifikasi dan validasi data balita gizi kurang dan ibu hamil KEK (konfirmasi
jumlah, status gizi, usia dan domisili) melalui pertemuan dengan perwakilan
kader Posyandu.
3. Menetapkan balita gizi kurang dan ibu hamil KEK sebagai sasaran penerima MT
secara lengkap by name by address dan lokasi pemberian MT melalui SK Kepala
Puskesmas.

C. Penyusunan Siklus Menu Sesuai Standar:


1. Tim pelaksana tingkat puskesmas bersama Pengelola Program Gizi Dinas
Kesehatan dan Kabupaten Muaro Jambi menyusun siklus menu (7 hari siklus).
2. Tim pelaksana tingkat puskesmas mensosialisasikan siklus menu kepada tim
pelaksana tingkat desa melalui pertemuan orientasi/pelatihan.
D. Penyediaan/Pembelian Bahan Makanan:
1. Tim pelaksana tingkat puskesmas bersama tim pelaksana tingkat desa
merencanakan kebutuhan bahan makanan yang perlu dibeli untuk satu masing-
masing siklus menu.
2. Tim pelaksana tingkat puskesmas bersama tim pelaksana tingkat desa
merencanakan teknis pembelian bahan makanan dan laporan pertanggung
jawaban keuangan.
3. Tim pelaksana tingkat desa menyediakan/membeli bahan makanan sesuai
dengan perencanaan.
E. Pengolahan Bahan Makanan:
Tim pelaksana tingkat desa melakukan pengolahan bahan makanan sesuai dengan
cara pengolahan yang biasa dilakukan sehari-hari dengan memperhatikan prinsip-
prinsip dalam pengolahan bahan makanan, sebagaimana diatur dalam Petunjuk
Teknis.
F. Pemberian Makanan:
1. Pemberian makanan tambahan berbahan pangan lokal diawali dengan kegiatan
demontrasi masak dilanjutkan dengan makan bersama-sama serta penyampaian
penyuluhan.
2. Pemberian makanan tambahan berbahan pangan lokal yang disertai dengan
kegiatan demontrasi masak dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan kelas
ibu hamil dan kelas ibu balita di Posyandu, paling sedikit 1 (satu) kali dalam
sebulan.
3. Pada hari-hari selanjutnya, tim penyedia mengantar makanan tambahan ke
rumah sasaran atau dapat dilakukan dengan mekanisme lain yang mendukung
sesuai kondisi wilayah.

III. KELUARAN YANG DIHARAPKAN (OUTPUT DAN OUTCOME)


A. OUTPUT:
1. Tersedianya SK Kepala Puskesmas tentang Tim Pelaksana Pemberian Makanan
Tambahan (PMT) Berbahan Pangan Lokal bagi Ibu Hamil KEK dan Balita Gizi
Kurang di wilayah kerja Puskesmas Sekernan Ilir Tahun 2024.
2. Tersedianya SK Kepala Puskesmas tentang Data Sasaran Penerima Makanan
Tambahan (MT) Berbahan Pangan Lokal di wilayah kerja Puskesmas Sekernan
Ilir Tahun 2024.
3. Tersedianya Siklus Menu (7 hari siklus) Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
Berbahan Pangan Lokal bagi Ibu Hamil KEK dan Balita Gizi Kurang di wilayah
kerja Puskesmas Sekernan Ilir Tahun 2024.
4. Tersedianya bahan makanan yang sesuai dengan kebutuhan, tepat waktu dan
memenuhi syarat bahan makan yang berkualitas
5. Terlaksananya demontrasi masak yang disertai dengan edukasi/konseling gizi
kepada semua sasaran (ibu hamil/ibu balita/pengasuh) dengan frekuensi 1 (satu)
kali dalam seminggu, atau paling sedikit 1 (satu) kali dalam sebulan
6. Tersalurkannya bahan makanan tambahan yang sudah dimasak kepada semua
sasaran dengan penerimaan yang baik.
B. OUTCOME:
Terpenuhinya kebutuhan gizi ibu hamil KEK dan balita gizi kurang yang menjadi
sasaran, sehingga dapat mencapai kenaikan berat badan yang diharapkan dan
status gizinya menjadi baik.

KEBUTUHAN
NO KOMPONEN RINCIAN MENU KEGIATAN
BIAYA

PMT LOKAL
1. Persiapan pemberian makanan tambahan berbasis pangan lokal bagi ibu Rp. 12.006.900
hamil kek dan balita gizi kurang tingkat kab/kota dan puskesmas

2. Penyediaan bahan makanan tambahan berbasis pangan lokal bagi ibu hamil Rp. 71.640.000
kek dan balita gizi kurang

TOTAL Rp. 83.646.900

IV. ANGGARAN/PEMBIAYAAN
Seluruh biaya untuk pelaksanaan kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
Berbahan Pangan Lokal bagi Ibu Hamil KEK dan Balita Gizi Kurang di wilayah kerja
Puskesmas Sekernan Ilir Tahun 2024, DPA-SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten
Muaro jambi, Sub Kegiatan Operasioanal Pelayanan Puskesmas (DAK Non Fisik -
BOK Puskesmas).

V. WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN


Seluruh kegiatan yang tersebut diatas dilaksanakan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun
anggaran 2024 periode Januari s/d Desember Tahun 2024

Tunas Mudo, 2023


Kepala Puskesmas Sekernan Ilir

LILIANA DEWI,S.ST.Bdn
Penata TK. I / III d
NIP.197611032006042014

Anda mungkin juga menyukai