Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BELANJA MAKANAN DAN MINUMAN PADA FASILITAS PELAYANAN URUSAN


KESEHATAN : PMT BALITA GIZI KURANG DAN PMT IBU HAMIL KEK/ ANEMIA
PUSKESMAS PUCANGSAWIT
TAHUN 2023

I. PENDAHULUAN

Krisis ekonomi yang sampai saat ini belum dapat ditanggulangi dengan baik,
menyebabkan semakin banyaknya keluarga miskin dan menurunnya daya beli
terhadap pangan sehingga ketersediaan bahan makanan dalam keluarga menjadi
terbatas dan pada akhirnya berpotensi terjadinya gizi kurang, gizi buruk pada bayi dan
balita serta kurang energi kronis (KEK) dan anemia gizi kekurangan zat besi pada ibu
hamil.
Masalah gangguan gizi pada balita dan ibu hamil merupakan masalah yang perlu
ditanggulangi secara serius, karena kedua masalah ini menjadi bagian dari target
SDG’s.
Balita merupakan generasi penerus yang perlu perhatian, karena awal
kehidupan merupakan masa yang sangat peka terhadap lingkungan. Sehingga masa
ini disebut juga sebagai “masa emas” (golden period) atau “masa kritis” (critical
period). Berhubung masa ini tidak berlangsung lama, maka anak harus mendapat
perhatian yang serius pada awal kehidupannya yaitu : gizi yang baik, stimulasi yang
memadai, pelayanan kesehatan secara terpadu, juga deteksi dan intervensi dini
terhadap penyimpangan tumbuh kembang.
Data pengelolaan masalah gizi pada balita dan ibu hamil di Puskesmas
Pucangsawit Kota Surakarta menunjukkan bahwa angka prevalensi gizi buruk tahun
2017 sebesar 0%, sedangkan untuk prevalensi balita dengan status gizi kurang
1,88%. Selanjutnya prevalensi bumil KEK tahun 2022 sebesar 3,60% dan prevalensi
ibu hamil anemia sebesar 19,36%.
Penyebab terjadinya masalah gizi pada balita dan bumil sebagian besar
disebabkan karena kurangnya asupan zat gizi yang diperoleh dari makanan yang
dikonsumsi seharí-hari. Faktor penyebab yang lain adalah kurangnya pola asuh dan
pola makan sehingga beberapa zat gizi tidak dapat mencukupi kebutuhan khususnya
energi dan zat gizi mikro terutama Zat Besi ( Fe ) dan Seng ( Zn ).
Untuk memberikan bantuan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada
sasaran balita gizi kurang dan ibu hamil KEK/ Anemia di Puskesmas diperlukan
petunjuk teknis yang memadai.
II. LANDASAN HUKUM
Pelaksanaan Kegiatan Belanja Makanan dan Minuman pada Fasilitas Pelayanan
Urusan Kesehatan : PMT Balita Gizi Kurang dan PMT Ibu Hamil KEK/ Anemia
Puskesmas Pucangsawit di Kota Surakarta berlandaskan pada :
1. Undang-undang Dasar Tahun 1945 pasal 28 ayat (1)
2. Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
3. Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
4. Keputusan menteri Kesehatan Nomor 1575/Menkes/SK/XI/2005 tanggal 24
Nopember 2005 tentang Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Bagi Bangsa
Indonesia

III. TUJUAN
Tujuan Umum :
Tersedianya petunjuk teknis dalam rangka pengelolaan kegiatan Belanja Makanan dan
Minuman pada Fasilitas Pelayanan Urusan Kesehatan : PMT Balita Gizi Kurang dan
PMT Ibu Hamil KEK/ Anemia
Tujuan Khusus :
1. Terselenggaranya kegiatan PMT balita girang dan bumil KEK/Anemia di
Puskesmas
2. Terselenggaranya pemantauan kegiatan PMT balita girang dan bumil KEK oleh
petugas Puskesmas
3. Terselenggaranya pengukuran status gizi sasaran saat sebelum dan setelah
pemberian PMT
4. Terselenggaranya tertib administrasi dalam pelaksanaan kegiatan PMT balita dan
bumil.

IV. PRINSIP DASAR PMT PEMULIHAN


A. Prinsip dan Pengertian
1. Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
 PMT diberikan dalam bentuk makanan dan tidak diberikan dalam bentuk
uang
 PMT hanya sebagai tambahan terhadap makanan yang dikonsumsi oleh balita
dan ibu hamil sasaran sehari-hari, bukan sebagai pengganti makanan utama
2. Balita Gizi Kurang
Balita berstatus gizi kurang, yang dihitung berdasarkan indikator BB/U dan hasilnya
berada diantara -2SD s/d -3SD standar antropometri penilaian status gizi anak
3. Ibu Hamil KEK/ Ibu hamil anemia
Ibu hamil dengan ukuran LILA (Lingkar Lengan Atas) < 23,5 cm
Ibu hamil dengan kadar hemoglobin < 11 gr %
4. Ibu asuh adalah kader Posyandu yang dipilih berdasarkan tempat tinggal yang
paling dekat dengan sasaran PMT

B. Persyaratan Jenis dan Bentuk Makanan


1. Makanan tambahan diutamakan berbasis bahan makanan atau makanan lokal.
Makanan tambahan diberikan untuk memenuhi kebutuhan gizi balita gizi kurang
dan ibu hamil KEK/Anemia yang ditetapkan sebagai sasaran
2. Makanan Tambahan balita dan ibu hamil sasaran diutamakan berupa sumber
protein hewani atau nabati (misalnya ikan/telur/daging/ayam, kacang-kacangan
dan hasil olahannya seperti tahu/tempe) serta vitamin dan mineral yang terutama
berasal dari sayur-sayuran dan buah-buahan setempat
3. Makanan Tambahan diberikan setiap hari selama 90 hari berturut-turut
4. Makanan Tambahan untuk balita berbasis makanan lokal ada 2 jenis yaitu berupa
MP-ASI (untuk bayi dan anak berusia 6 – 23 bulan)
Makanan tambahan untuk anak balita usia 24-59 bulan berupa makanan
keluarga
5. Makanan Tambahan yang diberikan harus memenuhi nilai gizi:
PMT Balita Gizi Kurang untuk usia 6-23 bln (disesuaikan usia dan kondisi sasaran)
 Kalori : 150 – 250 Kkal / anak / hari
 Protein : 3 – 5 gram / anak / hari
PMT Balita Gizi Kurang untuk usia 24-59 bln (disesuaikan usia dan kondisi sasaran
 Kalori : 250 – 350 Kkal / anak / hari
 Protein : 10 - 15 gram / anak / hari
PMT Bumil KEK/Anemia :
 Kalori : 300 - 400 Kkal / orang / hari
 Protein : 15 - 20 gram / orang / hari
6. Bentuk makanan tambahan yang diberikan kepada balita dapat disesuaikan
sebagaimana tabel berikut :
Pola Pemberian Makanan
Bentuk Makanan
Usia (Bln) ASI Makanan Makanan Makanan
Lumat Lembek Keluarga
0-6 √
6–8 √ √
9 – 11 √ √
12 – 23 √ √
24 – 59 √

7. Makanan tambahan untuk usia 6-24 bulan tidak boleh diberikan dalam bentuk susu
formula, kecuali atas indikasi yang disarankan oleh dokter
8. Makanan Tambahan untuk ibu hamil berbasis makanan lokal dapat diberikan
berupa makanan keluarga atau makanan kudapan lainnya.

C. Pelaksanaan Pemberian Makanan Tambahan


1. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dilaksanakan oleh Puskesmas.
2. Pengadaan PMT dilakukan dengan cara penunjukan langsung pada 1 (satu)
catering untuk mengolah makanan tambahan, sesuai dengan ketentuan baik nilai
gizi maupun menunya
3. Pada waktu sosialisasi kegiatan PMT, Petugas Gizi memberikan penyuluhan
tentang kecukupan gizi, manfaat PMT dan menu olahan dari PMT Pemulihan yang
diberikan
4. Pendistribusian dilakukan oleh catering yang ditunjuk, didistribusikan sampai ke
Posyandu yang terdekat dengan sasaran penerima PMT Pemulihan
5. PMT sebaiknya diberikan pada pagi hari diantara makan pagi dengan makan siang
(sekitar pukul 10.00 - 11.00), atau diantara makan siang dengan makan malam
(sekitar 14.00 - 16.00) waktu setempat
6. Sasaran makan bersama di lokasi, dan bila ada yang tidak hadir maka ibu asuh
bertugas mengantarkan PMT Pemulihan ke rumah sasaran

V. SASARAN KEGIATAN
Balita gizi kurang dan ibu hamil KEK dan atau dengan anemia
VI. BENTUK KEGIATAN
 Penetapan Sasaran Penerima PMT
 Waktu pemberian PMT : Dimulai tanggal 8 Mei s/d 5 Agustus 2023
 Sasaran : 55 balita gizi kurang dan 12 orang bumil KEK/anemia
 Dasar : DPA APBD pada sub rek : 1.02.02.2.02.15 Pengelolaan
Pelayanan Kesehatan Gizi Masyarakat
 Pelaksana : Petugas pengelola program gizi bersama bidan
wilayah setempat
1. Distribusi PMT Pemulihan
 Waktu : setiap hari selama 3 (tiga) bulan / 90 hari makan
 Dasar : Petunjuk pelaksanaan PMT
 Pelaksana : Catering yang ditunjuk, petugas pengelola program
gizi, bidan wilayah setempat dan ibu asuh
2. Pelaksanaan PMT Pemulihan
 Waktu : 90 hari makan anak (HMA) / ibu (HMI)
 Sasaran : 55 Balita gizi kurang dan 12 Ibu hamil KEK/ Anemia
 Dasar : Pola Pemberian Makanan (sesuai usia dan kondisi),
Daftar Menu dan nilai gizi PMT, dengan nominal :
 Balita girang : Rp 19.000 / makanan
 Bumil KEK / Anemia : Rp 19.000 / makanan
 Pelaksana : pengelola program gizi, bidan wilayah setempat,
catering yang ditunjuk dan ibu asuh
VII. BIAYA
Pembiayaan kegiatan PMT balita gizi kurang dan ibu hamil KEK/ Anemia ini
bersumber dari APBD Kota Surakarta sejumlah Rp. 114.570.000,- ( Seratus empat
belas juta lima ratus tujuh puluh ribu rupiah ) yang berada pada DPA sub rekening
1.02.02.2.02.15 Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Gizi Masyarakat.
Surakarta, 26 April 2023

KEPALA PUSKESMAS PUCANGSAWIT


DINAS KESEHATAN
KOTA SURAKARTA

Anda mungkin juga menyukai