Anda di halaman 1dari 9

PETUNJUK TEKNIS (JUKNIS)

PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Status gizi yang baik merupakan salah satu factor penentu keberhasilan pembangunan
kesehatan yang pada dasarnya adalah bagian yang tidak terpisahkan dan pembangunan nasional
secara keseluruhan. Anak balita, anak sekolah dan ibu hamil merupakan kelompok rawan gizi
yang sangat perlu mendapatkan perhatian khusus karena dampak negative yang ditimbulkan
apabila menderita kekurangan gizi.
Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2018 diketahui bahwa prevalensi balita kurus (kurus
dan sangat kurus) dan balita stunting (pendek dan sangat pendek) masing-masing sebesar 10,2%
dan 30,8%. Dari hasil Riskesdas 2018 ini terindikasi sebanyak 11,2 % anak umur 5-12 tahun
mengalami kurang gizi karena kurang asupan makanan bergizi dan tidak menerapkan sarapan
atau makan pagi secara teratur. Hasil pemantauan PSG di Kabupaten Bantul pada tahun 2019
menunjukkan bahwa prevalensi balita stunting (pendek dan sangat pendek) sebesar 9,26%,
Balita Kurus 4,15%, Sangat Kurus 0,05%.
Masalah gangguan tumbuh kembang pada bayi dan anak usia dibawah 2 tahun
merupakan masalah yang perlu ditanggulangi dengan serius. Usia dibawah 2 tahun merupakan
masa yang sangat penting sekaligus masa kritis pada proses tumbuh kembang anak, baik fisik
maupun kecerdasan. Kurus dan stunting pada usia sekolah akan berdampak pada performa
belajar di sekolah yang pada gilirannya akan mempengaruhi kualitas sumber daya manusia.
Pemberian makanan tambahan diprioritaskan untuk sasaran kelompok rawan gizi yaitu
balita kurus 6-59 bulan dengan kategori kurus dan sangat kurus berdasarkan pengukuran berat
menurut panjang badan (BB/PB atau BB/TB) dan balita pendek dan sangat pendek berdasarkan
pengukuran tinggi badan menurut umur sekaligus dapat diberikan edukasi kepada sasaran
tentang mengkonsumsi makanan bergizi seimbang sesuai kelompok usia.
Salah satu Indikator Kinerja Utama (IKU) Bupati Bantul adalah Prevalensi Gizi Buruk.
Sehingga untuk mendukung tercapainya IKU tersebut dialokasikan kegiatan Pemberian Makanan
Tambahan (PMT).
Penelitian Elisabeth Kristianson, et all 2016 berdasarkan hasil analisis data dari 31
negara memperlihatkan suplementasi makanan menunjukkan adanya kenaikan berat badan
pada keluarga kurang mampu. Demikian halnya anak-anak usia 23 bulan yang diberikan
makanan tambahan selama 6 bulan menunjukkan kenaikan berat badan.
B. Tujuan
Memberikan informasi kepada petugas kesehatan dan pihak terkait tentang jenis
karakteristik produk makanan tambahan balita, pengiriman, penyimpanan dan pendistribusian
makanan tambahan, pemberian makanan tambahan kepada sasaran, pendampingan,
pemantauan dan evaluasi
C. Pengertian
1. Suplementasi gizi merupakan penambahan makanan atau zat gizi yang diberikan dalam
bentuk : a) makanan tambahan, b) tablet tambah darah, c) kapsul vitamin A dan d) bubuk
tabur gizi yang bertujuan untuk memenuhi kecukpan gizi bagi bayi, balita, anak usia sekolah,
wanita usia subur, ibu hamil, ibu nifas
2. Makanan tambahan penyuluhan adalah makanan tambahan yang diberikan kepada seluruh
sasaran dan sekaligus dapat memberikan edukasi kepada kelompok sasaran agar dapat
menyajikan dan mengkonsumsi makanan bergizi
3. Makanan tambahan balita adalah suplementasi gizi berupa makanan dalam bentuk susu
yang diformulasikan khusus dengan vitamin dan mineral yang diberikan kepada bayi dan
anak balita usia 6-59 bulan dengan kategori kurus-sangat kurus dan pendek-sangat pendek
untuk memenuhi kecukupan gizi
D. Sasaran
1. Sasaran makanan tambahan balita adalah seluruh balita usia 6-59 bulan dengan :
- prioritas balita Gizi Buruk (BB/TB : < -3 SD), Balita Gizi Kurang (BB/TB : -3 SD s/d -2 SD)
tanpa komplikasi
- prioritas balita Berat Badan Sangat Kurang/ severely Underwight (BB/U : < -3 SD),
Balita Berat Badan Kurang/ Underweight (BB/U : -3 SD sd <-2 SD
2. Jika memang yang ditemukan balita pada point 1 diatas ada penyakit penyerta, maka
dibatasi penyakit penyerta yang ringan-sedang yang sekiranya diberikan makanan tambahan
masih bisa untuk meningkatkan berat badannya.
E. Dasar hukum
1. Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan Pemerintah nomor 33 tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 28 Tahun 2019 Tentang Angka Kecukupan Gizi Yang
Dianjurkan Untuk Masyarakat Indonesia
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Standar Antropometri Anak
5. Surat Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul Nomor 028/01820/BKAD tanggal 28 April 2020
tentang Jawaban Permohonan Proses Pengadaan Barang/Jasa bahwa Diijinkan kepada Dinas
Kesehatan untuk mengadakan kegiatan Pengadaan PMT-P (Pemberian Makanan Tambahan
Pemulihan) bagi Balita Malnutrisi

BAB II : JENIS DAN KARAKTERISKTIK PRODUK MAKANAN TAMBAHAN

Jenis : Makanan Tambahan (MT) Balita


Sediaan : Susu Bubuk asal Sapi
Kemasan : Sachet ukuran 49 g

Spesifikasi :
- Takaran saji : 49 g/ 190 mL
- Jumlah sajian per kemasan :1
Kandungan zat gizi :
- Setiap kemasan 49 gram mengandung Kalori 190 kkal; protein 7,2 gram; lemak 11,14
gram, karbohidrat total 243,5 gram
- MCT (medium chain tryglycerida) 15%, lebih mudah diserap tubuh sebagai sumber
energy
- Rendah laktosa dan sinbiotik (prebiotic FOS dan probiotik L Acidophilus)
- Vitamin dan mineral (zat vesi, zink, vitamin A, vitamin C, vitamin D, vitamin E, Selenium,
Kalsium, Fosfor, Iodium
- Asam linoleat dan asam linolenat
- Kandungan kolin
Mutu dan Keamanan
- Memenuhi persyaratan mutu dan keamanan untuk bayi dan anak balita
- Masa kadaluarsa : lihat di kemasan
Varian Rasa : Vanilla

BAB III : PENGIRIMAN, PENYIMPANAN DAN DISTRIBUSI MAKANAN TAMBAHAN

A. Pengiriman
Proses pengiriman Makanan tambahan sebagai berikut :
- Barang diterima dan diperiksa di Dinas Kesehatan oleh tim pengadaan serta
penyelesaian administrasinya (form pemeriksaan terlampir1)
- Makanan tambahan dikirim ke Puskesmas oleh Dinas Kesehatan atau Puskesmas
dipanggil ke Dinas Kesehatan untuk mengambil ke Dinas Kesehatan (situasional) dengan
penyelesaian administrasi distribusi barang di Dinas Kesehatan (form BAST terlampir2)
B. Penyimpanan
Penyimpanan Makanan tambahan di Puskesmas dilakukan dengan prosedur penyimpanan
bahan makanan, disimpan di gudang yaitu di tempat yang kering, tidak panas, aman dari hewan
dan serangga pencemar, aman dari cemaran bahan kimia berbahaya
C. Pendistribusian
Pendistribusian makanan ke sasaran dilakukan dengan pengaturan oleh Puskesmas dan tercatat
dengan baik menggunakan format distribusi yang ditentukan (terlampir3)

BAB IV : PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PADA SASARAN

Pemberian Makanan Tambahan kepada sasaran perlu dilakukan secara benar sesuai
aturan konsumsi yang dianjurkan. Pemberian makanan tambahan yang tidak tepat sasara, tidak
sesuai aturan konsumsi, akan menjadi tidak efektif dalam upaya pemulihan status gizi sasaran
serta dapat menimbulkan permasalahan gizi

Pemberian makanan tambahan kepada sasaran diprioritaskan untuk balita Gizi Buruk
(BB/U : < -3SD) dan Balita Kurus - Sangat Kurus (BB/TB : < -2 SD). Pemberian makanan tambahan
disertai dengan pemberian edukasi supaya sasaran bisa mengkonsumsi makanan bergizi
seimbang dan tidak hanya mengandalkan makanan tambahan saja untuk pemenuhan gizi sesuai
kelompok usia
Ketentuan Pemberian Makanan Tambahan :
a. Makanan tambahan diberikan kepada balita Gizi Buruk (BB/TB : < -3 SD), Balita Gizi Kurang
(BB/TB : -3 SD s/d -2 SD) dan balita Berat Badan Sangat Kurang/ severely Underwight
(BB/U : < -3 SD), Balita Berat Badan Kurang/ Underweight (BB/U : -3 SD sd <-2 SD tanpa
komplikasi
b. Pemberian dilakukan 2 kali sehari @ 1 sachet selama 14 hari pemberian secara berturut-
turut tidak terputus
c. Penyiapan makanan tambahan sesuai petunjuk pada kemasan
d. Setiap pemberian makanan tambahan harus dihabiskan

BAB V : PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Pemantauan Pemberian Makanan Tambahan dilakukan dengan cara :

a. Pada balita yang diberikan Makanan tambahan harus dilakukan pemantauan berat badan
setiap 3 hari sekali
b. Skema pemantauan berat badan pada balita sasaran sebagai berikut :

HARI KETERANGAN HARI KETERANGAN


H-1 Hitung Umur
Program Timbang ke 1 BB Awal (kg)
Ukur TB atau PB (cm)
Hari 1 Hari 8
Hari 2 Hari 9
Hari 3 Hari 10 Timbang ke 2 BB
Hari 4 Hari 11
Hari 5 Hari 12
Hari 6 Hari 13
Hari 7 Hari 14
Hari 15 : H+1 Progam Timbang BB ke 3 (kg)
Ukur TB atau PB (cm)

- Ket : Balita ditimbang pada H-1 Program, Hari 10, Hari 15 : H+1 program.
- Hasil penimbangan dan pengukuran TB atau PB dicatat dalam format pemantauan
(terlampir4)
c. Evaluasi daya terima PMT yang dihabiskan dengan membawa kembali bungkus/ kemasan
d. Dilakukan recall makanan 24 jam untuk semua makanan yang dikonsumsi anak pada waktu
hari 10
e. Pemantauan ini dilakukan oleh Petugas Gizi dibantu oleh kader ataupun ibu/ pengasuh
balita
f. Hasil pencatatan dimasukkan dalam format yang ditentukan dan dilaporkan ke Dinas
Kesehatan cq Seksi Kesga Gizi

BAB VI : PENUTUP

Pemberian makanan tambahan ke[ada kelompok rawan gizi pada dasarnya bertujuan
untuk meningkatkan asupan gizi yang pada akhirnya dapat meningkatkan status gizi sasaran.
Peran serta semua pihak sangat diharapkan dalam mendukung keberhasilan kegiatan
pemberian makanan tambahan kepada sasaran

Dalam kegiatan pemberian Makanan Tambahan disertai dengan kegiatan konseling dan
pendidikan gizi masyarakat untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya gizi bagi
kesehatan dan upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam rangka pencegahan dan
penanggulangan masalah gizi yang terjadi di masyarakat sebagai bagian dari pembangunan
sumberdaya masyarakat

Buku petunjuk teknis ini dapat menjadi panduan bagi petugas kesehatan maupun pihak
terkait lainnya dalam melaksanakan kegiatan pemberian makanan tambahan aga mencapai
tujuan yang diharapkan secara efektif dan efisien.

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1 : Form Pemeriksaan Barang di Dinkes


2. Lampiran 2 : BAST Distribusi Barang Dinkes ke Puskesmas
3. Lampiran 3 : Form Distribusi Barang dari Puskesmas ke Sasaran
4. Lampiran 4 : Form Hasil Pemantauan dan Pengukuran
5. Lampiran 5 : Form Recall 24 Jam Balita
Lampiran 1.

Form Pemeriksaan Barang di Dinkes

Kabupaten : Bantul
Propinsi : DIY

No Uraian Hasil Pemeriksaan Keterangan


1. Jumlah barang (sesuai/ tidak sesuai)

2. Spesifikasi barang (sesuai/ tidak sesuai)


Lampiran 2 : BAST Distribusi Barang Dinkes ke Puskesmas

PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL


DINAS KESEHATAN
Komplek II Kantor Pemda Bantul
Jl. Lingkar Timur, Manding, Trirenggo, Bantul, Bantul 55714 Telp/Fax (0274) 367531 / 368828
Website : http://dinkes.bantulkab.go.id Email : dinkes@bantulkab.go.id

BERITA ACARA SERAH TERIMA


Nomor : ............

Pada hari ini ……….. tanggal …………bulan ……….tahun Dua ribu Dua Puluh yang bertanda
tangan di bawah ini :
1. Nama : Agus Budi Raharja, SKM, M.Kes
NIP : 196808251991031010
Pangkat/ Gol : Pembina Tk. I/ IV.b
Jabatan : Kepala Dinas Kesehatan Kab. Bantul

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul
selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA
2. Nama : ……………………

NIP : ……………………
Pangkat/ Gol : ……………………
Jabatan : ……………………

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Puskesmas …………., yang selanjutnya
disebut PIHAK KEDUA
Dengan ini PIHAK PERTAMA menyerahkan kepada PIHAK KEDUA berupa Makanan
Tambahan Susu Bubuk hasil pengadaan Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul tahun 2020
sebagai berikut :

No Nama Barang Jumlah Sat Harga Sat Nilai total Sumber Dana
Makanan Tambahan
1
1. Susu Bubuk

Selanjutnya pengelolaan dan pemeliharaan barang tersebut menjadi tanggungjawab PIHAK


KEDUA.
Demikian berita acara ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

………………… Agus Budi Raharja, SKM, M.Kes


........................ Pembina Tk. I/ IV.b
NIP. ……………………….. NIP 196808251991031010

Lampiran 3 : Form Distribusi Barang dari Puskesmas ke Sasaran (tersedia form bentuk excel)

Penerimaan dari
Didistribusikan Sisa Stok No Balita Penerima TTd Penerima
Dinkes
….. …… ….. 1. …… …..
…… ….. 2. …… …..
…… ….. 3. …… …..
…… ….. 4. …… …..
…… ….. 5. …… …..
…… ….. 6. …… …..
…… ….. 7. …… …..
dst
Lampiran 4 : Form Hasil Pemantauan dan Pengukuran (tersedia dlm bentul excel)

No Nama NIK Nama NIK HP/ Alamat Timbang Timbang Timbang


Anak Anak Ortu Ortu Telp lengkap BB, TB ke BB, TB ke BB, TB ke
Ortu 1 2 3
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
dst
Lampiran 5 : Form Recal 24 Jam Balita (tersedia dalam bentul excel)

Waktu Makan Menu Bahan Makanan URT


Pagi

Siang

Sore

Ket : Recal pada hari ke 10

Anda mungkin juga menyukai