Anda di halaman 1dari 16

Penyuluhan

kesehatan Kuratif
mengenai Gizi
Buruk
Kelompok 2
1. Annisa Larasati (07)
2. Chiesa Marwah (08)
3. Cindi Ekasari (09)
4. Destyani Echa (10)
5. Dia Hikmah (11)
01
Pendahuluan
Pendahuluan
Gizi buruk masih menjadi masalah di Indonesia.
Riskesdas tahun 2014 menunjukkan bahwa di
Indonesia masih terdapat 32.521 (14%) Balita
menderita gizi buruk dan 17% Balita kekurangan
gizi . Profil kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun
2017 menunjukkan jumlah kasus gizi buruk di Jawa
Tengah tahun 2017 dengan indikator berat badan
menurut tinggi badan sebanyak 1.352 kasus.
Kabupaten Pati menduduki posisi keempat
terbanyak dengan 78 kasus gizi buruk .
Penyebabnya gizi buruk sangat kompleks, sehingga
penanganan masalah gizi buruk memerlukan
pendekatan yang menyeluruh.
Pengertian
Gizi buruk atau yang dikenal sebagai kwashiorkor
dalam dunia medis, merupakan salah satu bentuk
malnutrisi. Malnutrisi itu sendiri dapat dipahami
sebagai kesalahan dalam pemberian nutrisi.
Kesalahan bisa berupa kekurangan maupun
kelebihan nutrisi.
Pada dasarnya kwashiorkor bisa diartikan sebagai
kondisi dimana seseorang kekurangan asupan
yang mengandung energi dan protein. Padahal
protein dibutuhkan tubuh dalam proses
pembentukan sel-sel baru. Selain itu, asupan ini
juga turut membantu proses perbaikan sel-sel
yang rusak.
02
Tujuan
Tujuan kegiatan pengabdian ini secara umum
ingin membantu masyarakat dalam memahami
dan mengubah sikap masyarakat pada
pemahaman gizi, kesehatan, dan penyakit yang
dapat mengenai mereka dalam kehidupannya.
Selaku yang mendukung perbaikan gizi dan
kesehatan masyarakat serta pencegahan
terhadap penyakit.

Tumbuhnya kesadaran bahwa masalah


kesehatan bukan saja tanggung jawab
pemerintah, namun juga tanggung jawab
masyarakat dan lingkungan sekitar. Kepedulian
masyarakat secara populis akan dapat
mencegah ter-sebarnya penyakit dan keku-
rangan gizi di masyarakat. Maka akan terjadi
kesadaran kolektif dan kesalehan sosial
03
Sasaran
Sasaran untuk
penyuluhan
kesehatan ini,
ditujukan untuk
orang tua yang
memiliki anak
kecil dan balita di
NTT yang paling
banyak terkena gizi
04
Pengobatan/penanganan
yang di lakukan untuk
menyembuhkan penyakit
gizi buruk
1. Rujukan balita Gizi Buruk

Pelaksanaan berikutnya yaitu rujukan gizi buruk pada balita ke Puskesmas atau Rumah

Sakit setempat untuk penanganan cepat dalam penanganan gizi buruk pada balita.

2. Perawatan Balita Gizi Buruk

Perawatan balita gizi buruk dilaksanakan di Puskesmas Perawatan/TFC

atau Rumah sakit setempat, Tim Asuhan Gizi yang terdiri dari dokter,

nutrisionis, dan perawat melakukan perawatan balita gizi buruk dengan

menerapkan 10 langkah tatalaksana anak gizi buruk meliputi fase

stabilisasi, rehabilisasi dan tindak lanjut

3. Tindak Lanjut Pemulihan Status Gizi

Pelaksanaan berikutnya yaitu dilakukannya tindakan lanjut pemulihan bagi

balita gizi buruk


05
Pengurangan
masalah untuk
Gizi Buruk
Pengurangan masalah
01 04
Upaya pemenuhan persediaan
Peningkatan upaya keamanan
pangan nasional terutama
pangan dan gizi melalui Sistem
melalui
Kewaspadaan Pangan dan Gizi
peningkatan produksi beraneka
ragam pangan (SKPG);

02 05
Peningkatan usaha perbaikan gizi Peningkatan komunikasi,
keluarga (UPGK) yng diarahkan informasi, dan edukasi di bidang
pada pemberdayaan keluarga untuk pangan dan
meningkatkan ketahanan pangan gizi masyarakat
tingkat rumah tangga
06
03 Pemberian protein dapat
Peningkatan upaya pelayanan gizi terpadu dilakukan dari kadar yang
dan sistem rujukan dimulai rendah yang secara bertahap
dari tingkat Pos Pelayanan Terpadu terus ditambah
(Posyandu), hingga Puskesmas
dan Rumah Sakit
06
Penanganan
masalah Gizi Buruk
Dan juga Penanganan yang dilakukan saat
Berdasarkan data yang kami ambil dari
ini di KG-P3GM terdiri dari:
beberapa sumber terpercaya, Beberapa
1. Program Pencegahan yang
metode telah digunakan untuk
ditujukan untuk anak kurus (z skor BB/PB
mengendalikan kualitas kesehatan
antara -3,00 s.d -2,01 SD baku WHO 2005)
khususnya dalam penanganan gizi
untuk mencegah anak menjadi gizi buruk.
buruk pada balita. Penelitian yang telah
2. Program Pemulihan bagi anak dengan
dilakukan oleh Murwati dan Devianti
tanda klinis gizi buruk atau anak sangat
(2016) dimana dilakukan pemberian
kurus (z skor BB/PB <-3.0 SD baku WHO
formula 100 selama dua bulan di
2005). Program Pemulihan untuk tiap
wilayah kerja puskesmas Sukoharjo.
anakdilakukan sekitar 6 bulan melalui
Metode yang digunakan dalam
kunjungan ke KG-P3GM, yaitu 1 kali
penelitian ini adalah pra eksperiment
seminggu selama 3 bulan, 1 kali 2 minggu
dengan rancangan one group pre test
selama 2 bulan berikutnya dan sekali pada
post test design.
bulan terakhir.
Referensi
1. Halodoc
2. Klikdokter
3. hellosehat.com
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai