A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
a. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan
b. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
c. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2017 tentang Kebijakan Strategi Pangan
dan Gizi
d. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020 – 2024
e. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan
Stunting
f. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 23 tahun 2014 tentang Upaya Perbaikan
Gizi
g. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 41 tahun 2014 tentang Pedoman Gizi
Seimbang
h. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 tahun 2019 tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan
i. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
j. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 tahun 2020 tentang Standar
Antropometri Anak
k. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 42 tahun 2022 tentang Petunjuk Teknis
Penggunaan Dana Alokasi Khusus Nonfisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran
2023
l. Peraturan Bupati Sinjai Nomor 38 tahun 2020 Tentang Kesehatan Ibu, Bayi Baru
Lahir, Bayi dan Anak Balita
2. Gambaran Umum
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan
yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara
sosial dan ekonomis. Setiap orang berhak untuk sehat.
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Balita (AKB) menjadi salah
satu indikator penting dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. AKI
menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian
terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk
kecelakaan atau kasus insiden) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa
nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per
100.000 kelahiran hidup. AKB menggambarkan jumlah anak yang meninggal usia 0-
28 hari (neonatal), usia 29 hari-11 bulan (bayi) dan usia 12-59 bulan (balita).
Derajat kesehatan yang baik pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi
baru lahir sampai usia balita hanya bisa tercapai jika terjadi pemenuhan nutrisi dan
pemberian pelayanan kesehatan yang berkualitas sejak terjadinya kehamilan
sampai anak berusia 5 tahun. Pemenuhan ini dimulai sejak ibu dan balita di rumah
sampai di pelayanan dasar dan rujukan.
Salah satu sasaran prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2020-2024 adalah pembangunan sumber daya manusia yang
berkualitas. Status gizi yang baik pada ibu hamil dan balita merupakan salah satu
faktor penentu untuk keberhasilan pembangunan sumber daya manusia.
Pencegahan terjadinya masalah gizi pada ibu hamil dan anak, merupakan hal
penting dilaksanakan mulai dari menjaga kesehatan dan status gizinya saat
sebelum dan selama kehamilan, dilanjutkan pada masa menyusui, semua bayi
mendapat ASI eksklusif, semua baduta (bawah dua tahun) mendapat Makanan
Pendamping ASI tinggi protein hewani serta memastikan setiap anak balita
mengkonsumsi makanan keluarga dengan nilai gizi yang sesuai kebutuhan untuk
pertumbuhan dan perkembangannya.
Pertumbuhan dan perkembangan pada periode balita terutama 1000 Hari
Pertama Kehidupan sangat pesat demikian pula perkembangan kognitifnya. Ibu
hamil dan balita merupakan kelompok rawan gizi yang perlu mendapat perhatian
khusus dikarenakan dampak jangka panjang yang ditimbulkan apabila mereka
menderita kekurangan gizi. Ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi akan
mempengaruhi proses tumbuh kembang janin, berisiko melahirkan bayi dengan
berat lahir rendah (BBLR). Bayi berat lahir rendah yang tidak mendapatkan
penanganan yang sesuai standar seperti halnya balita dengan kekurangan gizi akan
berisiko stunting.
B. Penerima Manfaat
Penerima Manfaat dari kegiatan ini adalah
Penerima
No Nama Kegiatan Jumlah
Manfaat
1. Pelatihan tim pelaksana dalam penyiapan
pemberian makanan tambahan berbasis
1.500 Kader/PKK
pangan lokal bagi ibu hamil KEK dan Balita
Gizi Kurang
2. Belanja bahan dan penyiapan PMT Lokal Ibu Hamil KEK
2.500 dan Balita Gizi
Bumil KEK dan Balita Gizi Kurang
Kurang
3. Kunjungan lapangan bumil kurang energi 6.000 Ibu Hamil KEK,
Ibu Hamil
kronik, anemia, bumil risti, bayi berat lahir
Anemia, Ibu
rendah, dan bayi balita dengan masalah Hamil Resti, Bayi
BBLR, Bayi Balita
gizi dengan masalah
gizi.
4. Kunjungan pembinaan pelayanan ANC, Sesuai Bidan praktek
persalinan, PNC bagi posyandu prima, penerima mandiri, bidan
desa dan kader
praktik mandiri dan posyandu manfaat posyandu
5. Pelaksanaan kelas ibu hamil 18.000 Ibu Hamil
6. Pelaksanaan kelas ibu Balita 18.000 Ibu Balita
7. Pembinaan kesehatan sekolah (termasuk Anak usia
skrining kesehatan) pada anak usia 55.000 sekolah dan
sekolah dan remaja remaja
8. Lokakarya pembuatan SOP tatalaksana
balita dengan masalah gizi dan tumbuh 30-50 Petugas
kembang : weight faltering, gizi kurang, gizi orang/PKM Puskesmas
buruk, stunting termasuk rujukan
9. Pendampingan pemberian MP ASI dan ASI 6.500 Ibu Baduta umur
Ekslusif 0-23 bulan
10. Pendampingan rujukan balita stunting/gizi Balita Stunting
buruk 1.390 dan Balita Gizi
Buruk
11. Biaya transport calon pendonor darah 19.000 Calon pendonor
untuk mendukung P4K dari dan/ke UTD ibu hamil
12. Rapat koordinasi dengan OPD/perangkat Lurah, Kepala
desa dan masyarakat terkait perencanaan Desa, Kader
persalinan dan pencegahan komplikasi posyandu, Tokoh
Sesuai
(P4K) termasuk pemantauan ibu hamil Masyarakat,
penerima
risiko tinggi Tokoh Agama,
manfaat
Suami dan
Keluarga Ibu
Hamil
13. Pelacakan dan pelaporan kematian dan Keluarga ibu
pelaksanaan otopsi verbal kematian ibu hamil,
Sesuai
dan bayi/balita melahirkan, nifas,
penerima
neonates, bayi
manfaat
dan balita yang
telah meninggal
14. Pertemuan validasi dan evaluasi data Sesuai Petugas Pustu
GIKIA penerima dan petugas di
manfaat kantor desa
15. Pelaksanaan penyuluhan dan pelayanan
KB, praktik P2GP dan kesehatan PUS, Akseptor
reproduksi dan pencegahan kekerasan 44.170 KB dan
pada perempuan dan anak dan kesehatan Masyarakat
penyandang disabilitas
16. Pertemuan validasi dan evaluasi data usia Sesuai Petugas Pustu
produktif dan lansia penerima dan petugas di
manfaat kantor desa
C. Strategi Pencapaian Keluaran