Terima kasih
Biotong 01 Januari 2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. SASARAN
1. Tenaga Gizi Puskesmas dan Tenaga Kesehatan lainnya di Puskesmas.
2. Pengelola Program Kesehatan dan Lintas Sektor terkait.
3. Pengambil Kebijakan di Provinsi,Kabupaten/Kota.
D. RUANG LINGKUP
1. Kebijakan Pelayanan di Puskesmas
2. Pelayanan Gizi di Dalam Gedung
3. Pelayanan Gizi di Luar Gedung
4. Pencatatan dan Pelaporan
5. Monitoring dan Evaluasi
E. BATASAN OPRASIONAL
Bayi mendapat ASI ekslusif kurang dari 6 bulan adalah bayi kurang dari 6 bulan
yang di beri asi saja tanpa makanan atau cairan lain kecuali obat vitamin dan mineral.
Presentasi bayi kurang dari 6 bulan mendapat asi eksklusif adalah jumlah bayi
kurang dari 6 bulan yang masih mendapat asi ekskulsif terhadap jumlah seluruh bayi
kurang dari 6 bulan yang di recall di kali 100%
Ibu hamil resiko KEK adalah Ibu hamil dengan lingkar lengan atas (LILA)
Kurang dari 23.5 cm
Presentasi Ibu Hamil Resiko KEK jumlah adalah Ibu Hamil Resiko KEK terhadap
jumlah ibu hamil yang diukur lila di kali 100%
Balita berat badan kurang adalah anak yang umur di bawah 5 tahun ( 0 sampai 59
bulan 29 hari) dengan kategori status gizi berdasarkan indeks Berat Badan Menurut
Umur (BB/U) dengan Z-Score kurangdari -2 SD
Presentase Balita Berat Badan Kurang adalah Jumlah balita dengan kategori status
gizi berat badan kurang terhadap jumlah seluruh balita yang di timbang di kali 100%
Baduta adalah anak anak yang berumur 2 tahun ( sampai 23 bulan 29 hari)
Remaja Putri anemia adalah remaja putri dengan Umur 12-18 tahun dengan kadar HB
kurangdari 12,0g/dl
Presentasi Remaja Putri Anemia jumlah remaja putri anemia terhadap jumlah remaja
putri yang diperiksa di kali 100%
Bayi Baru lahir mendapat IMD adalah proses menyusui segera setelah lahir yang
dilakukan dengan cara kontak kulit ke kulit antara bayi dengan ibunya setelah lahir
minimal 1 Jam.Presentase bayi baru lahir mendapat imd adalah jumlah bayi baru
lahir hidup yang mendapat IMD terhada jumlah bayi baru lahir hidup di kali 100%
Bayi Balita di timbang berat badannya adalah bayi balita yang datang di posyandu
dan melakukan penimbangan Presentase Bayi balita ditimbang adalah bayi balita
yang di timbang terhadap balita yang ada di kali 100%
Balita mempunyai Buku Kesehatan Ibu Anak adalah balita yang berumur dibawah
5 Tahun yang memiliki Buku Kesehatan Ibu Anak (KIA) Presentase balita
mempunyai buku KIA adalah jumlah balita mempunyai Buku KIA terhadap jumlah
balita yang ada di kali 100%
Balita Umur 0-59 Bulan mendapat kapsul Vitamin A adalah balita umur 0s/d 59
Bulan yang mendapat Vit A Merah.Presentase Bayi/Balita Mendapat Kapsul Vitamin
A adalah Jumlah Bayi/Balita Yang mendapat Kapsul Vit A Terhadap seluruh balita
yang ada di wilayah dikali 100%
Ibu Nifas mendapat Kapsul Vitamin A adalah Ibu yang baru melahirkan sampai
hari ke 42 yang beresiko kekurangan vitamin A dan membutuhkan Vitamin A.
Presentase ibu Nifas mendapat Vit A adalah jumlah ibu nifas yang mendapat kapsul
Vitamin A Terhadap jumlah ibu Nifas yang ada dikali 100%
Balita Gizi Buruk adalah balita dengan tanda klinis gizi buruk dan atau indeks
berat badan menurut panjang badan dengan nilai z Score kurang dari -3Sd Balita gizi
buruk mendapat perawatan adalah balita gizi buruk yang di rawat inap maupun rawat
jalan difasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan tatalaksana perawatan Gizi buruk.
Presentase kasus gizi buruk yang mendapat perawatan adalah jumlah kasus balita
gizi buruk yang mendapat perawatan terhadap jumlah kasus balita gizi buruk yang di
temukan pada periode tertentu di kali 100%
Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir dengan berat
badan kurang dari 2500 gram
Presentasi BBLR adalah Jumlah BBLR Terhadap jumlah bayi baru hidup yang di
timbang dikali 100%
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Dalam pelaksanaan kegiatan program gizi di butuhkan kerja sama lintas program
untuk memaksimalkan hasil kegiatan termasuk di dalamnya dokter bidan dan petugas
gizi dengan pembagian tugas sebagai berikut ;
Tenaga dokter bertugas menganamnesa dan memberikan diagnose serta memberikan
resep Tugas Tenaga Bidan adalah Memeriksa kesehatan Ibu hamil dan tenaga promkes
Bertugas memberikan sosialisasi dan penyuluhan kepada sasaran Program Gizi
C. JADWAL KEGIATAN
Berikut adalah jadwal pelaksanaan kegiatan gizi tahun 2022 Sebagai Berikut ;
Bulan
No Kegiatan Gizi
J F M A M J J A S O N D
6 Pemberian Tb Fe pada √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
rematri
7 Intervensi Gizi balita Gizi √ √ √ √
kurang
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
Pelaksanan pelayanan gizi di lakukan di Gedung posyandu,di gedung balai desa
dan di rumah bayi balita (Sasaran)
Ruang Gizi berada di lantai dua sebelah kiri dari tangga setelah Ruangan Rapat
dengan ukuran 3x2 Meter dengan denah reangan sebagai berikut :
Keterangan Ruang Gizi
c d e
a. Pintu Masuk
b. Meja
f
c. Kamar Mandi
b
d. Wastafel
a
e & f Lemari
Denah Ruang Pelayanan Gizi Puskesmas
Wilayah kerja Puskesmas Biontong memiliki tujuh Posyandu dari tujuh posyandu
ada lima Posyandu yang memiliki gedung posyandu antara lain ;
Keterangan Ruang Posyandu
h g
h g e e a. Pintu Masuk f. Meja V
c. Meja III
a
Teras d. Meja Meja IV
c. Meja III
d. Meja Meja IV
c b a
c. Meja III
d. Meja Meja IV
a b c
B. Standar Fasilitas
Standar Fasilitas pelayanan gizi rawat jalan meliputi;
1. Ruang Gizi
2. Meja
3. Kursi tunggu
4. Timbangan Bayi
5. Timbangan Dewasa
6. Mikrotoice
7. Pita Lila
8. Foodmodel
9. Media informasi
10. Buku register penimbangan
11. Buku panduan gizi seimbang
12. Buku KIA
13. Makanan Pendamping ASI
14. Obat-obatan ( Vitamin A dan Tablet Fe)
15. Buku Standar Antropometri Penilaian Status gizi
16. Aplikasi Entry Data ( EPPBGM)
17. Isi Piringku
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
A. Ruang Lingkup Kegiatan
Ruang lingkup pelayanan gizi meliputi pelayanan kesehatan di
posyandu,pustu,polindes,sekolah serta kunjungan rumah kepada sasaran yaitu ibu
hamil,bayi balita dan anak remaja
B. Metode
Metode Pelayanan gizi meliputi
1. Tatap Muka
2. Wawancara( Melakukan Pengkajian Pasien mislanya melakukan recall makanan
pasien)
3. Pemeriksaan langsung (meliputi pemeriksaan fisik dengan melakukan penimbangan
BB pengukuran TB, pengukuran linkar kepala, pengukuran lingkar lengan atas )
C. Langka-langka Kegiatan
1. Asuhan Balita berat badan Kurang meliputi :
a. Mengidentifikasi Pasien
b. Pemeriksan Antropometri (BB/U)
c. Pemeriksan status gizi
d. Pengkajian gizi
e. Interfensi Gizi
f. Penyusunan Menu
g. Evaluasi Status Gizi
2. Asuhan Balita Pendek Meliputi
a. Mengidentifikasi Pasien
b. Pemeriksan Antropometri (TB/U)
c. Pemeriksan status gizi
d. Pengkajian gizi
e. Interfensi Gizi
f. Penyusunan Menu Dan Pelatihan Fisik Motorik Balita
g. Evaluasi Status Gizi
3. Asuhan Balita Gizi Kurang Meliputi
a. Mengidentifikasi Pasien
b. Pemeriksan Antropometri (BB/TB)
c. Pemeriksan status gizi
d. Pengkajian gizi
e. Interfensi Gizi
f. Penyusunan Menu Dan Pelatihan Fisik Motorik Balita
g. Evaluasi Status Gizi
NO INDIKATOR TARGET
1 Cakupan bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI Eksklusif 50 %
2 Cakupan bayi usia 6 bulan yang mendapat ASI Eksklusif 50%
3 Cakupan ibu hamil yang mendapatkan Tablet Tambah Darah minimal 90 tablet selama masa 82%
kehamilan
4 Cakupan ibu hamil Kurang Energi Kronik yang mendapat makanan tambahan 80%
5 Cakupan balita kurus yang mendapat makanan tambahan; 80%
Cakupan remaja putri (Rematri) mendapat Tablet Tambah Darah
6 Cakupan bayi baru lahir yang mendapat Inisiasi Menyusu Dini (IMD 62%
7 Cakupan balita yang ditimbang berat badannya 75%
8 Cakupan balita mempunyai buku Kesehatan Ibu Anak (KIA)/Kartu Menuju Sehat 75%
9 Cakupan balita ditimbang yang naik berat badannya 84%
10 Cakupan balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A 76%
11 Cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A 76%
12 Cakupan BBLR yang di Tangani 100%
13 Cakupan kasus balita gizi buruk yang mendapat perawatan 30%
BAB V
LOGISTIK
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Keselamatan Kerja Atau occupational Safety dalam istilah sehari hari yang sering
di sebut seafty saja,secara filosfi di aratikan suatu pengertian dan upaya menjamin
keutuhan dan kesempurnaan baik jasmania maupun rohania.petugas dan hasil
kegiatannya. Dari segi keilmuan di artikan sebagai suatu pengetahuan dan
penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakan dan
penyakit akibat pekerjaan atau kegiatan yang di lakukan.
Keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk meciptakan suasana kerja
yang aman kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakan dan kerusakan
serta penurunan kesehatan akibat dampak dari pekerjaan yang di lakukan, bagi
petugas pelaksana dan petugas terkait keselamatan kerja di sini lebih terkait
perlindungan fisik petugas terhadap resiko pekerjaan. Seiring dengan kerapian ilmu
dan teknologi Khusunya sarana dan prasarana kesehatan maka resiko yang di hadapi
petugas kesehatan semakin meningkat.Petugas kesehatan merupakan orang pertama
yang terpapar terhadap masalah kesehatan. Untuk itu semua petugas kesehatan harus
mendapat pelatihan tentang kebersihan,Epidemiologi dan Desinfeksi.Sebelum
bekerja dilakukan pemeriksaan kesehatan untuk memastikan kondisi tubuh yang
sehat.menggunakan desinfektan yang sesuai dan dengan cara yang benar,serta harus
menggunakan alat pelindung diri yang benar.
BAB VII
PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian mutu adalah kegiatan yang bersifat rutin yang di rancang untuk
mengukur dan menilai mutu pelayanan pengedalian mutu sangat berhubungan
dengan aktifitas pengawasan mutu sedangkan pengawasan mutu merupakan upaya
untuk menjaga agar kegiatan yang di lakukan dapat berjalan sesuai rencana dan
menghasilkan keluaran yang sesuai dengan standar yang telah di tetapkan
Kinerja pelaksanaan di monitor dan di evaluasi dengan menggunakan indicator
sebagai berikut ;
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal
2. Kesesuaian petugas yang melakukan kegiatan
3. Ketepatan metode yang digunakan
4. Tercapainya indicator Hasil pelaksanaankegiatan monitoring dan evaluasi
serta permasalahan yang ditemukan dibahas pada tiap pertemuan lokakarja mini
tiap bulan.Keberhasilan suatu program harus di tentukan dengan indicator,untuk
upaya pelayanan kesehatan berdasarkan standar pelayanan minimal yang telah di
tentukan sesuai kemenkes No 43 tahun 2016 SPM adalah suatus tandar dengan batas
batas tertentu untuk mengukur kinerja penyelenggaraan kewenangan wajib daerah
yang berkaitan dengan pelayanan dasar pada masyarakat yang mencakup jenis
pelayanan,indicator dan nilai.Prinsipdaripda SPM adalah sustainable (terus menerus)
measurable (terukur) dan feasiable (mungkin dapat di kerjakan)
BAB IX
PENUTUP