Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Salah satu sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional


(RPJMN) bidang Kesehatan 2020 - 2024 adalah percepatan perbaikan gizi masyarakat
dengan menurunkan prevalensi pendek (stunting) menjadi 14%, dan menurunkan
prevalensi gizi kurang (wasting) pada balita menjadi 7%. Dalam Rencana Strategi
Kementerian Kesehatan 2020- 2024, telah ditetapkan sebanyak (empat) indikator yang
salah satunya merupakan Indikator Kinerja Program (IKP) Kesehatan Masyarakat,
yaitu persentase ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK). Seluruh indikator kinerja
program gizi lainnya harus dilaksanakan dan diupayakan dapat mencapai target yang
telah ditetapkan. Untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pencapaian
target tersebut diperlukan pelaksanaan surveilans gizi yang optimal. Petunjuk
pelaksanaan surveilans gizi ini merupakan acuan bagi seluruh petugas kesehatan
dalam melaksanakan kegiatan surveilans gizi untuk memenuhi kebutuhan informasi di
Puskesmas, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat tentang masalah gizi dan pencapaian
kinerja perbaikan gizi masyarakat. Kritik dan saran konstruktif dari berbagai pihak
sangat diharapkan untuk penyempurnaan lebih lanjut.

Terima kasih
Biotong 01 Januari 2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Upaya perbaikan gizi masyarakat sebagaimana disebutkan dalam undang undang


Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan,bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi
perseorangan dan masyarakat,antara lain melalui perbaikan pola konsumsi
makanan ,perbaikan perilaku sadar gizi peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi serta
kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi. Kurangnya kesadaran masyarakat
tentang kesehatan dipengaruhi oleh rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat akan
pentingnya kesehatan dan dampak kedepan jika kesehatan terabaikan.
Keadaan gizi masyarakat yang optimal, dapat meningkatkan produktifitas dan
angka harapan hidup masyarakat. Keadaan gizi masyarakat di wilayah
Puskesmas Biontong  berdasarkan hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) kegiatan operasi
timbang pada tahun 2019 dengan indikator BB/U diperoleh data balita status gizi sangat
kurang 0,8 %, kurang 7,9%, baik 80,4% dan lebih 0,74%. Dengan indikator TB/U
terdapat balita dengan status gizi sangat pendek 1,02%, pendek 3,8% dan normal 78,47%
tinggi 0,43%. Sedangkan dengan indikator BB/TB terdapat balita dengan sangat kurus
0,06 status gizi kurus 2,82 % normal 83,02% dan gemuk 20,9%. Prevalensi ibu hamil
KEK 16,08 % dan anemia gizi besi 2,1 %. Cakupan ASI-E pada bayiusia 0-6 bulan
sebesar 66,03 %. Cakupan rurnah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium baru
76%. Berdasarkan analisis data masalah gizi tahun 2019 diketahui bahwa ibu hamil yang
menderita Anemia dan KEK serta KEP balita di wilayah Puskesmas Biontong sebagian
besar berasal darikeluarga miskin, tingkat pendidikan orang tua balita dan ibu hamil
rendah, pekerjaan kepala keluarga sebagai buruh, kondisi rumah tidak sehat, perilaku dan
pola asuh yang tidak baik dan adanya penyakit penyerta. Sebagai tindak lanjut maka
puskesmas sebagai lini terdepan dari struktur jajaran kementrian kesehatan menjadi
penggerak utama, di masyarakat dalam penanggulangan masalah gizi serta mengajak
semua lapisan masyarakat untuk berperan aktif dalam Kegiatan penanggulangan masalah
gizi.
B. TUJUAN

Tersedianya acuan dalam melaksanakan pelayanan gizi di Puskesmas dan jejaringnya.

1. Tersedianya acuan tentang jenis pelayanan gizi, peran dan fungsi


ketenagaan,sarana dan prasarana di Puskesmas dan jejaringnya;

2. Tersedianya acuan untuk melaksanakan pelayanan gizi yang bermutu di


Puskesmas dan jejaringnya Tersedianya acuan dalam melaksanakan pelayanan
gizi di Puskesmas dan jejaringnya.

3. Tersedianya acuan tentang jenis pelayanan gizi,peran dan fungsi


ketenagaan,sarana dan prasarana di Puskesmas dan jejaringnya;
4. Tersedianya acuan untuk melaksanakan pelayanan gizi yang bermutu di
Puskesmas dan jejaringnya

C. SASARAN
1. Tenaga Gizi Puskesmas dan Tenaga Kesehatan lainnya di Puskesmas.
2. Pengelola Program Kesehatan dan Lintas Sektor terkait.
3. Pengambil Kebijakan di Provinsi,Kabupaten/Kota.

D. RUANG LINGKUP
1. Kebijakan Pelayanan di Puskesmas
2. Pelayanan Gizi di Dalam Gedung
3. Pelayanan Gizi di Luar Gedung
4. Pencatatan dan Pelaporan
5. Monitoring dan Evaluasi

E. BATASAN OPRASIONAL
Bayi mendapat ASI ekslusif kurang dari 6 bulan adalah bayi kurang dari 6 bulan
yang di beri asi saja tanpa makanan atau cairan lain kecuali obat vitamin dan mineral.
Presentasi bayi kurang dari 6 bulan mendapat asi eksklusif adalah jumlah bayi
kurang dari 6 bulan yang masih mendapat asi ekskulsif terhadap jumlah seluruh bayi
kurang dari 6 bulan yang di recall di kali 100%
Ibu hamil resiko KEK adalah Ibu hamil dengan lingkar lengan atas (LILA)
Kurang dari 23.5 cm
Presentasi Ibu Hamil Resiko KEK jumlah adalah Ibu Hamil Resiko KEK terhadap
jumlah ibu hamil yang diukur lila di kali 100%
Balita berat badan kurang adalah anak yang umur di bawah 5 tahun ( 0 sampai 59
bulan 29 hari) dengan kategori status gizi berdasarkan indeks Berat Badan Menurut
Umur (BB/U) dengan Z-Score kurangdari -2 SD
Presentase Balita Berat Badan Kurang adalah Jumlah balita dengan kategori status
gizi berat badan kurang terhadap jumlah seluruh balita yang di timbang di kali 100%
Baduta adalah anak anak yang berumur 2 tahun ( sampai 23 bulan 29 hari)
Remaja Putri anemia adalah remaja putri dengan Umur 12-18 tahun dengan kadar HB
kurangdari 12,0g/dl
Presentasi Remaja Putri Anemia jumlah remaja putri anemia terhadap jumlah remaja
putri yang diperiksa di kali 100%
Bayi Baru lahir mendapat IMD adalah proses menyusui segera setelah lahir yang
dilakukan dengan cara kontak kulit ke kulit antara bayi dengan ibunya setelah lahir
minimal 1 Jam.Presentase bayi baru lahir mendapat imd adalah jumlah bayi baru
lahir hidup yang mendapat IMD terhada jumlah bayi baru lahir hidup di kali 100%
Bayi Balita di timbang berat badannya adalah bayi balita yang datang di posyandu
dan melakukan penimbangan Presentase Bayi balita ditimbang adalah bayi balita
yang di timbang terhadap balita yang ada di kali 100%

Balita mempunyai Buku Kesehatan Ibu Anak adalah balita yang berumur dibawah
5 Tahun yang memiliki Buku Kesehatan Ibu Anak (KIA) Presentase balita
mempunyai buku KIA adalah jumlah balita mempunyai Buku KIA terhadap jumlah
balita yang ada di kali 100%
Balita Umur 0-59 Bulan mendapat kapsul Vitamin A adalah balita umur 0s/d 59
Bulan yang mendapat Vit A Merah.Presentase Bayi/Balita Mendapat Kapsul Vitamin
A adalah Jumlah Bayi/Balita Yang mendapat Kapsul Vit A Terhadap seluruh balita
yang ada di wilayah dikali 100%
Ibu Nifas mendapat Kapsul Vitamin A adalah Ibu yang baru melahirkan sampai
hari ke 42 yang beresiko kekurangan vitamin A dan membutuhkan Vitamin A.
Presentase ibu Nifas mendapat Vit A adalah jumlah ibu nifas yang mendapat kapsul
Vitamin A Terhadap jumlah ibu Nifas yang ada dikali 100%
Balita Gizi Buruk adalah balita dengan tanda klinis gizi buruk dan atau indeks
berat badan menurut panjang badan dengan nilai z Score kurang dari -3Sd Balita gizi
buruk mendapat perawatan adalah balita gizi buruk yang di rawat inap maupun rawat
jalan difasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan tatalaksana perawatan Gizi buruk.
Presentase kasus gizi buruk yang mendapat perawatan adalah jumlah kasus balita
gizi buruk yang mendapat perawatan terhadap jumlah kasus balita gizi buruk yang di
temukan pada periode tertentu di kali 100%
Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir dengan berat
badan kurang dari 2500 gram
Presentasi BBLR adalah Jumlah BBLR Terhadap jumlah bayi baru hidup yang di
timbang dikali 100%

BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA

Untuk dapat melaksanakan fungsinya dan menyelengarakan pelayanan gizi di


puskesmas,dibutuhkan sumberdaya manusia yang mencukupi baik jumlah maupun
mutunya. Pola ketenagan minimal harus di miliki oleh puskesmas.
Kualifikasi atau persyaratan petugas gizi adalah ;
1. Pendidikan DIII Gizi serta
2. Memiliki STR
3. Mengikuti Pelatihan Pemberian makanan pada bayi dan anak (PMBA)
4. Mengikuti Pelatihan aplikasi EPPGBM
5. Mengikuti Pelatihan surveilans Gizi
6. Mengikuti Pelatihan penangana Gizi Buruk
7. Mengikuti Pelatihan penanganan Stunting

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN

Distribusi ketenagaan dalam pelaksanaan kegiatan program gizi di puskesmas


sebagai berikut;
No Pendidikan Jumlah Distribusi Ket
1 Minimal S1 Kedokteran 2 1
2 Minimal D3 Kebidanan 12 1
3 Minimal D3 Gizi 3 1
4 Minimal S1 Pomkes 2 1

Dalam pelaksanaan kegiatan program gizi di butuhkan kerja sama lintas program
untuk memaksimalkan hasil kegiatan termasuk di dalamnya dokter bidan dan petugas
gizi dengan pembagian tugas sebagai berikut ;
Tenaga dokter bertugas menganamnesa dan memberikan diagnose serta memberikan
resep Tugas Tenaga Bidan adalah Memeriksa kesehatan Ibu hamil dan tenaga promkes
Bertugas memberikan sosialisasi dan penyuluhan kepada sasaran Program Gizi

C. JADWAL KEGIATAN

Berikut adalah jadwal pelaksanaan kegiatan gizi tahun 2022 Sebagai Berikut ;
Bulan
No Kegiatan Gizi
J F M A M J J A S O N D

1 Posyandu Bayi Balita √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √


2 Pemberian Vit A √ √
3 Sweeping Bayi Balita Gizi √ √ √ √
kurang
4 Kunj Rumah Balita gangguan √ √ √ √
pertumbuhan

5 Pemutakhiran data lewat aplikasi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √


Eppgbm

6 Pemberian Tb Fe pada √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
rematri
7 Intervensi Gizi balita Gizi √ √ √ √
kurang

Pelaksanaan kegiatan program gizi tersusun dalam Planing of Action dengan


jadwal pelaksanaan kegiatan seperti di atas. Pelaksanaan posyandu bayi balita
dilaksanakan tiap bulan kemudian pemberian Vitamin A dilaksanakan 2 kali dalam
setahun yaitu pada bulan pemberian Vit A pada bulan Februari dan
agustus,Sementara pelaksanaan sweping Vit A dilaksanakan pada Bulan
September,Pelaksanaan Sweeping Balita Gizi kurang dilaksanakan empat kali dalam
setahun,Untuk Updating data di aplikasi EPPGBM dilaksanakan setiap bulan setelah
posyandu, Pemberian Tablet FE Pada remaja putrid dilakukan setiap bulan diberikan
pada rematri berumur 12 s/d 18 Tahun,Intervensi gizi balita gizi kurang dilakukan
untuk mengintarvensi bayi balita gizi kurang yang berada di wilayah kerja PKM
Biontong

BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
Pelaksanan pelayanan gizi di lakukan di Gedung posyandu,di gedung balai desa
dan di rumah bayi balita (Sasaran)
Ruang Gizi berada di lantai dua sebelah kiri dari tangga setelah Ruangan Rapat
dengan ukuran 3x2 Meter dengan denah reangan sebagai berikut :
Keterangan Ruang Gizi
c d e
a. Pintu Masuk
b. Meja
f
c. Kamar Mandi
b
d. Wastafel
a
e & f Lemari
Denah Ruang Pelayanan Gizi Puskesmas

Wilayah kerja Puskesmas Biontong memiliki tujuh Posyandu dari tujuh posyandu
ada lima Posyandu yang memiliki gedung posyandu antara lain ;
Keterangan Ruang Posyandu
h g
h g e e a. Pintu Masuk f. Meja V

f b. Meja I g. Kelas Ibu


c. Meja II h. R.px Bumil
d. Meja III
a b c d
e. Meja IV
Denah Ruang Posyandu Balita Desa Binjeita

Keterangan Ruang Posyandu


b c a. Pintu Masuk e. Meja IV
teras d b. Meja I f. Meja V
a
c c. Meja II g. R.px Bumil
g d. Meja III
f

Denah Ruang Posyandu Balita Binjeita I

f Keterangan Ruang Posyandu


c a. Meja I e. Meja V
e
b b. Meja II f. R.Px Bidan
d

c. Meja III
a
Teras d. Meja Meja IV

Denah Ruang posyandu Binuni

Keterangan Ruang Posyandu


d
a. Meja I e. Meja V
f
e b. Meja II f. R.Px Bidan

c. Meja III
d. Meja Meja IV
c b a

Denah Ruang Posyandu Desa Biontong


Keterangan Ruang Posyandu
f
d a. Meja I e. Meja V

e b. Meja II f. R.Px Bidan

c. Meja III
d. Meja Meja IV
a b c

Denah posyandu Desa Biontong II

B. Standar Fasilitas
Standar Fasilitas pelayanan gizi rawat jalan meliputi;
1. Ruang Gizi
2. Meja
3. Kursi tunggu
4. Timbangan Bayi
5. Timbangan Dewasa
6. Mikrotoice
7. Pita Lila
8. Foodmodel
9. Media informasi
10. Buku register penimbangan
11. Buku panduan gizi seimbang
12. Buku KIA
13. Makanan Pendamping ASI
14. Obat-obatan ( Vitamin A dan Tablet Fe)
15. Buku Standar Antropometri Penilaian Status gizi
16. Aplikasi Entry Data ( EPPBGM)
17. Isi Piringku
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
A. Ruang Lingkup Kegiatan
Ruang lingkup pelayanan gizi meliputi pelayanan kesehatan di
posyandu,pustu,polindes,sekolah serta kunjungan rumah kepada sasaran yaitu ibu
hamil,bayi balita dan anak remaja
B. Metode
Metode Pelayanan gizi meliputi
1. Tatap Muka
2. Wawancara( Melakukan Pengkajian Pasien mislanya melakukan recall makanan
pasien)
3. Pemeriksaan langsung (meliputi pemeriksaan fisik dengan melakukan penimbangan
BB pengukuran TB, pengukuran linkar kepala, pengukuran lingkar lengan atas )
C. Langka-langka Kegiatan
1. Asuhan Balita berat badan Kurang meliputi :
a. Mengidentifikasi Pasien
b. Pemeriksan Antropometri (BB/U)
c. Pemeriksan status gizi
d. Pengkajian gizi
e. Interfensi Gizi
f. Penyusunan Menu
g. Evaluasi Status Gizi
2. Asuhan Balita Pendek Meliputi
a. Mengidentifikasi Pasien
b. Pemeriksan Antropometri (TB/U)
c. Pemeriksan status gizi
d. Pengkajian gizi
e. Interfensi Gizi
f. Penyusunan Menu Dan Pelatihan Fisik Motorik Balita
g. Evaluasi Status Gizi
3. Asuhan Balita Gizi Kurang Meliputi
a. Mengidentifikasi Pasien
b. Pemeriksan Antropometri (BB/TB)
c. Pemeriksan status gizi
d. Pengkajian gizi
e. Interfensi Gizi
f. Penyusunan Menu Dan Pelatihan Fisik Motorik Balita
g. Evaluasi Status Gizi

4. Asuhan Gizi Remaja Putri Anemia Meliputi


a. Mengidentifikasi Pasien
b. Pemeriksan Laboratorium
c. Penegakan Diagnosa
d. Penyusunan Interfensi dengan memberikan Tablet Fe
e. Menyusun Rencana Edukasi
f. Melaksankan Intervensi dengan memberikan Tablet Fe
g. Melakukan Edukasi Tentang Makanan yang mengandung zat besi
h. Melakukan evaluasi dengan melakukan Pemeriksaan Laboratorium
(Pemeriksaan Hb) dan Melakukan Recall

5. Asuhan Gizi Ibu Hamil Anemia


a. Mengidentifikasi Pasien
b. Pemeriksan Laboratorium
c. Penegakan Diagnosa
d. Penyusunan Interfensi dengan memberikan Tablet Fe dan Asam Folat
e. Menysun Rencana Edukasi
f. Melaksankan Intervensi dengan memberikan Tablet Fe dan Asam Folat
g. Melakukan Edukasi Tentang Makanan yang mengandung zat besi
h. Melakukan evaluasi dengan melakukan Pemeriksaan Laboratorium
(Pemeriksaan Hb) dan Melakukan Recall

6. Asuhan Gizi Ibu Hamil KEK


a. Mengidentifikasi Pasien
b. Pengukuran Lila Ibu Hamil
c. Pengukuran antropometri
d. PenegakanDiagnosa
e. Menyusun Rencana Pemberian Makanan Tambahan Ibu Hamil
f. Menysun Rencana Edukasi
g. Melaksankan Intervensi dengan memberikan Makanan Tambahan
h. Melakukan Edukasi Tentang Gizi Ibu Hamil
i. Melakukan evaluasi dengan melakukan Pemeriksaan Kembali Lila dan
antropometri ibu hamil serta Melakukan Recall
7. Asuhan Gizi Bayi BBLR
a. Mengidentifikasi Pasien
b. Pengukuran Berat Badan Lahir tinggi badan
c. Penilaian status gizi
d. Pemeriksaan FisikUmum (Suhu Badan, Pemeriksaan Pernafasan )
e. Merencakana Edukasi Pada Keluarga tentang menjaga Suhu Badan Bayi
f. Merencanakan Edukasi Inisasi Menenyusui Dini (IMD)
g. Menyusun Rencana Menu Makanan Ibu
h. Menyusun Rencana Edukasi
i. Melakukan Edukasi
j. Melakukan evaluasi dengan melakukan Pemeriksaan Antropometri,
Mengevaluasi terkait IMD

8. Asuhan Gizi Bayi Mendaptkan Asi Ekslusif


a. Pengkajian Masalah pada ibu
b. Penilaian status gizi ibu
c. Pemeriksaan Fisik Umum (Pemeriksaan Payudara Apakah Ada gangguan
terhadap payudara yang menghalagi air susu tidak keluar)
d. Merencakana Edukasi Pada Ibu dan Keluarga Untuk Mendukung Ibu dalam
Melakukan Asi ekslusif
e. Merencanakan Edukasi Pentingnya ASI ekslusif Pada balita
f. Menyusun Rencana Menu Makanan Ibu untuk produksi asi yang baik
g. Menyusun Rencana Edukasi perawatan payudara
h. Melakukan evaluasi dengan melakukan Pemeriksaan Antropometri, ibu
Melakukan recall pada ibu
INDIKATOR KINERJA PROGRAM GIZI

NO INDIKATOR TARGET
1 Cakupan bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI Eksklusif 50 %
2 Cakupan bayi usia 6 bulan yang mendapat ASI Eksklusif 50%
3 Cakupan ibu hamil yang mendapatkan Tablet Tambah Darah minimal 90 tablet selama masa 82%
kehamilan
4 Cakupan ibu hamil Kurang Energi Kronik yang mendapat makanan tambahan 80%
5 Cakupan balita kurus yang mendapat makanan tambahan; 80%
Cakupan remaja putri (Rematri) mendapat Tablet Tambah Darah
6 Cakupan bayi baru lahir yang mendapat Inisiasi Menyusu Dini (IMD 62%
7 Cakupan balita yang ditimbang berat badannya 75%
8 Cakupan balita mempunyai buku Kesehatan Ibu Anak (KIA)/Kartu Menuju Sehat 75%
9 Cakupan balita ditimbang yang naik berat badannya 84%
10 Cakupan balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A 76%
11 Cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A 76%
12 Cakupan BBLR yang di Tangani 100%
13 Cakupan kasus balita gizi buruk yang mendapat perawatan 30%

BAB V
LOGISTIK

Logistik adalah suatu rangkaian upaya yang mencakup evektifitas


perencanaan implemntasi sampai pengawasan atau suatu proses yang berupa
barang,jasa atau sumber daya manusia yang mendukung suatu kegiatan.
Adapun Logistik yang di butuhkan dalam melaksankan kegiatan Pelayanan dan
asuhan Gizi Puskesmas yaitu :
1. Timbangan
2. Mikrotoice
3. Pita Lila
4. Foodmodel
5. Media informasi
6. Buku register penimbangan
7. Buku panduan gizi seimbang
8. Buku KIA
9. Makanan Pendamping ASI
10. Obat-obatan( Vitamin A dan Tablet Fe)
11. Buku Standar Antropometri Penilaian Status gizi
12. Aplikasi Entry Data ( EPPBGM)
13. Media Isi Piringku

BAB VI
KESELAMATAN SASARAN

Sasaran Keselamatan sasaran merupakan upaya untuk mendorong peningkatan spesifik


dalam keselamatan sasaran.sasaran ini menyoroti area yang bermasalah dalam pelayanan
kesehatan dan menguraikan tentang solusi atas bukti dan keahlian terhadap permasalahan
yang di hadapi. Adapun indicator masalah gizi yaitu :
1. Menurunkan Presentase Balita berat badan kurang Dengan melakukan sosialisasi
tentang tumbuh kembang balita, perbaikan pola asuh pola makan dan peningkatan
akses air bersih serta sanitasi meningkatakan aktifitas fisik
2. Menurunkan persentase Balita Pendek Dengan melakukan 2 cara 1 Intervensi sensitive
dan intervensi spesifik adalah intervensi yang di tujukan kepada anak dalam 1000 HPK
dan kepada ibu sebelum dan dimasa kehamilan. Intervensi spesifik antara lain
pelaksanaan imunisasi dasar lengkap
3. Menurukan Persentase Balita Gizi Kurang Dengan Dengan melakukan sosialisasi
tentang tumbuh kembang balita, perbaikan pola asuh pola makan dan peningkatan
akses air bersih serta sanitasi meningkatakan aktifitas fisik
4. Menurunkan Persentase Remaja Putri Anemia Dengan cara sosialisasi tentang
makanan kaya zat besi, makan makanan mengandung vitamin b12, serta
mengkonsumsi makanan mengandung vitamin C
5. Menurunkan Persentase Ibu Hamil Anemia melakukan sosialisasi tentang makanan
tinggi zat besi dan asam folat ditambah suplemen
6. Menurukan Peresntase Ibu Hamil Kurang Energi Kronik dengan melakukan
pemberian makanan tambahan (PMT Bumil)ketersediaan pangan yang memadai di
rumah tangga, penyuluhan/sosialisasi tentang pentingnya memenuhi kebutuhan nutrisi
saat hamil,merubah kebiasaan/pola makan yang baik
7. Menurunkan Persentase Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dengan cara
merencanakan kehamilan dengan matang, periksa kehamilan secara teratur,pantau
berambahnya beratbadan semasa hamil serta hindari stress.

BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Keselamatan Kerja Atau occupational Safety dalam istilah sehari hari yang sering
di sebut seafty saja,secara filosfi di aratikan suatu pengertian dan upaya menjamin
keutuhan dan kesempurnaan baik jasmania maupun rohania.petugas dan hasil
kegiatannya. Dari segi keilmuan di artikan sebagai suatu pengetahuan dan
penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakan dan
penyakit akibat pekerjaan atau kegiatan yang di lakukan.
Keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk meciptakan suasana kerja
yang aman kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakan dan kerusakan
serta penurunan kesehatan akibat dampak dari pekerjaan yang di lakukan, bagi
petugas pelaksana dan petugas terkait keselamatan kerja di sini lebih terkait
perlindungan fisik petugas terhadap resiko pekerjaan. Seiring dengan kerapian ilmu
dan teknologi Khusunya sarana dan prasarana kesehatan maka resiko yang di hadapi
petugas kesehatan semakin meningkat.Petugas kesehatan merupakan orang pertama
yang terpapar terhadap masalah kesehatan. Untuk itu semua petugas kesehatan harus
mendapat pelatihan tentang kebersihan,Epidemiologi dan Desinfeksi.Sebelum
bekerja dilakukan pemeriksaan kesehatan untuk memastikan kondisi tubuh yang
sehat.menggunakan desinfektan yang sesuai dan dengan cara yang benar,serta harus
menggunakan alat pelindung diri yang benar.

BAB VII
PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian mutu adalah kegiatan yang bersifat rutin yang di rancang untuk
mengukur dan menilai mutu pelayanan pengedalian mutu sangat berhubungan
dengan aktifitas pengawasan mutu sedangkan pengawasan mutu merupakan upaya
untuk menjaga agar kegiatan yang di lakukan dapat berjalan sesuai rencana dan
menghasilkan keluaran yang sesuai dengan standar yang telah di tetapkan
Kinerja pelaksanaan di monitor dan di evaluasi dengan menggunakan indicator
sebagai berikut ;
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal
2. Kesesuaian petugas yang melakukan kegiatan
3. Ketepatan metode yang digunakan
4. Tercapainya indicator Hasil pelaksanaankegiatan monitoring dan evaluasi
serta permasalahan yang ditemukan dibahas pada tiap pertemuan lokakarja mini
tiap bulan.Keberhasilan suatu program harus di tentukan dengan indicator,untuk
upaya pelayanan kesehatan berdasarkan standar pelayanan minimal yang telah di
tentukan sesuai kemenkes No 43 tahun 2016 SPM adalah suatus tandar dengan batas
batas tertentu untuk mengukur kinerja penyelenggaraan kewenangan wajib daerah
yang berkaitan dengan pelayanan dasar pada masyarakat yang mencakup jenis
pelayanan,indicator dan nilai.Prinsipdaripda SPM adalah sustainable (terus menerus)
measurable (terukur) dan feasiable (mungkin dapat di kerjakan)

BAB IX
PENUTUP

Buku pedoman pelayanan gizi di puskesmas Biontong merupakan sarana


penunjang yang sangat di butuhkan sebagai panduan oleh petugas kesehatan
khususnya tenaga Gizi UPTD Puskesmas Biontong dalam melaksanakan
penyelengaraan program gizi di puskesmas agar dapat melaksanakan seluruh
kegiatan gizi dengan baik benar terukur sehingga dapat meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat di wilayah kerja puskesmas Biontong
Di harapkan para tenaga kesehatan mampu merencanakan melaksanakan dan
mengevaluasi upaya gizi di puskesmas secara terpadu bersama dengan Lintas
program dan lintas sector terkait serta peran aktif masyarakat
Pedoman ini jauh dari sempurna oleh karena itu di harapkan saran dan kritik untuk
membangun demi perbakikan sekanjutnya.
Semoga pedomain ini dapat bermanfaat dengan harapan derajat kesehatan
masyarakat di wilayah kerja puskesmas Biontong semakin meningkat.

Anda mungkin juga menyukai