DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS TEBING BULANG
Jalan Sekayu – Jirak KM 30 Desa Tebing Bulang Kecamatan Sungai Keruh
Telp. 082225133541 Email: tebingbulangpuskesmas@gmail.com
Kode Pos 30751
II. Diagnosisi
1. Problem
Tingginya prevalensi ibu hamil kurang energi kronik di wilayah kerja
Puskesmas Tebing Bulang dikarenakan banyaknya jumlah anak, tidak rutin
melakukan pemeriksaan ANC.
2. Etiologi
- Rendahnya asupan ibu hamil yang disebabkan oleh ketersediaan di
tingkat rumah tangga yang kurang
- Kurangnya pengetahuan ibu, suami, dan keluarga tentang pemberian
makan pada ibu hamil
III. Intervensi
Menurunkan prevalensi ibu hamil KEK di wilayah kerja Puskesmas Tebing
Bulang dari 30 ibu hamil kek menjadi…………
4. Cakupan ibu hamil kurang energi kronik (KEK) yang mendapatkan makanan
tambahan
Pemberian makanana tambahan bagi ibu hamil KEK selama minimal 90 hari
(MT Pemulihan). MT yang dilaksanakan berupa MT yang diolak pabrikan
mengacu pada Permenkes Nomor 51 Tahun 2016 Tentang Standar Produk
Suplementasi Gizi. Disini kami memberikan makanan tambahan umtuk ibu
hamil KEK selama satu bulan, lalu kami pantau berat badan dan LILA, jika
berat badan dan lila sudah normal kami berikan Penyuluhan, jika LILA dan
berat badan belum normal kami berikan makanan tambahan pabrik dan kami
beri penyuluhan.
Bagi bayi yang diberi kesempatan untuk melakukan IMD memiliki peluang
keberhasilan menyusui eksklusif yang lebih baik. Bayi juga akan mendapatkan
ASI kolostrum, yaitu cairan ASI yang pertama kali keluar sejak hari pertama
sampai dengan hari kelima setelah persalinan. Kolostrum ini berwarna kuning
pekat dengan konsistensi yang kental dan lengket. Kandungannya sangat
kaya akan antibodi, tinggi protein, serta kaya akan vitamin larut lemak dan
mineral. Kolostrum sangat penting bagi daya tahan tubuh bayi terhadap infeksi
dan akan melindungi dinding usus bayi, sehingga pemberian ASI eksklusif
yang dimulai sejak bayi lahir ini sangat berperan dalam mengurangi risiko
kematian pada bayi. Ibu tidak perlu merasa khawatir akan produksi ASI yang
masih sedikit atau merasa ASI tidak keluar, karena sebenarnya setiap ibu
yang baru melahirkan, tubuhnya secara alami memproduksi ASI. Ibu tetap
perlu menyusui bayi setiap 2 – 3 jam sekali untuk merangsang hormon
oksitosin dan payudara. Sejauh tidak ada masalah yang berarti dan didukung
dengan posisi perlekatan bayi pada puting payudara ibu sudah tepat, bayi
yang diberi kesempatan secara aktif menghisap puting ibu maka produksi ASI
akan bertambah secara bertahap secara alami.
Proses asuhan gizi pada inisiasi menyusui dini (IMD) ada beberapa antara
lain:
I. Pengkajian
Pengkajian ini terdiri dari :
1. Antropometri
- Prevalensi/proporsi ibu hamil KEK di wilayah tertentu
- Prevalensi ibu hamil yang melhirkan di wilayah Puskesmas Tebing
Bulang
- Prevalesni/proporsi bayi BBLR di wilayah tertentu
2. Laboratorium seperti
3. Fisik/klinis seperti
4. Riwayat gizi
-.Proporsi/jumlah pengetahuan dan sikap ibu terhadap IMD
- Proporsi/jumlah bayi yang mendapat IMD
5. Riwayat Klien
- Cakupan kunjungan ibu hamil ANC
- Cakupan ibu hamil yang mengikuti kegiatan kelas ibu hamil
- Cakupan persalianan di fasilitas pelayanan kesehatan
- Adanya faktor penyulit sehingga tidak memungkinkan untuk
dilakukannya IMD, misalnya pada ibu hamil yang mengalami
pendarahan atau kejang.
II. Diagnosis
Diagnosis ini terdiri dari :
1. Problem
- Rendahnya cakupan Imd si wilayah kerja Puskesmas Tebing bulang
Tahun 2023 karean
2. Etiologi
- Adanya faktor penyulit dilakukannya IMD seperti ibu mengalami
pendarahan atau kejang
- Kurangnya dukungan keluarga ibu mendapatkan IMD
III. Intervensi
Tujuan intervensi untuk meningkatkan cakupan bayi yang mendapatkan IMD
pada puskesmas Tebing Bulang pada tahun 2023
Perhitungan sasaran dan kebutuhan kapsul vitamin A untuk anak bayi 6-11
bulan dalam 1 tahun
Perhitungan sasaran bayi (6-11 bulan)
Jumlah bayi 0 tahun : 6.000 jiwa
Jumlah bayi (6-11 bulan) dalam satu : 5.000 jiwa
tahun
Perhitungan kebutuhan kapsul vitamin A biru dalam satu tahun
Jumlah kebutuhan kapsul satu tahun (2 : 11.000 bayi x 1 kapsul =
periode pemberian bulan februari dan 11.000 kapsul
agustus)
Kebutuhan tidak terduga : 10% x 10.000 = 1.100 kapsul
Jadi jumlah vitamin A kapsul biru yang di : Jumlah = 12.200 kapsul
perlukan adalah
Perhitungan sasaran dan kebutuhan kapsul vitamin A untuk anak balita 12-59
bulan dalam 1 tahun
Perhitungan sasaran anak balita (12-59 bulan)
Jumlah balita 0-4 tahun : 60.000 jiwa
Jumlah bayi lahir selamat 0 tahun : 5.000 jiwa
Jumlah balita 12-59 bulan 60.000-5.000 = 55.000 jiwa
Perhitungan kebutuhan kapsul vitamin A merah untuk anak balita dalam 1
tahun
Kebutuhan kapsul dalam 1 tahun : 55.000 bayi x 2 kapsul =
110.000 kapsul
Kebutuhan tidak terduga : 10% x 110.000 = 11.000
kapsul
Jadi jumlah vitamin A kapsul merah yang : 121.000 kapsul
di perlukan adalah
11. Cakupan balita gizi buruk mendapat pelayanan dan makanan tambahan
- Tujuan pelayanan gizi buruk adalah untuk meningkatkan status gizi dan
menurunkan angka kematian anak gizi buruk.
- Prinsip dasar : meningkatkan jangkauan atau cakupan pemulihan gizi,
ketepatan waktu penemuan kasus gzii buruk secara dini sehingga dilakukan
penanganan lebih awal dan bersifat komperhensif, pelayanan yang tepat,
pelayanan yang terintegritasi, penanganan anak gizi buruk melibatkan peran
lintas sektor, dilakukan pemantauan secara rutin
- Kriteria anak gizi buruk tanpa komplikasi adalah : BB/TB <-3SD, terlihat
sangat kurus, adanya edema, LILA <11,5 cm untuk anak 6-59 bulan
14. Cakupan balita memiliki buku kesehatan ibu dan anak (KIA) / kartu menuju
sehat (KMS)
15. Cakupan balita ditimbang yang naik berat badannya (N/D)
16. Prevalensi berat badan kurang (berat bdan kurang dan sangat kurang pada
balita)
17. Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada balita
18. Cakupan remaja putri (rematri) mendapat TTD
19. Kelas ibu hamil
Kelas ibu hamil adalah kelompok belajar bagi para calon ibu tentang
kesehatan bagi ibu hamil secara keseluruhan. Tujuan kelas ibu hamil adalah
meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar memahami
tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan,
perawatan kehamilan, persalinan, persalinan, perawatan nifas, KB pasca
persalinan, perawatan bayi baru lahir, mitos / kepercayaan / adat istiadat
setempat, dan tetang gizi bayi. kelas ini, ibu hamil akan belajar bersama
tentang kesehatan ibu hamil hingga perawatan bayi baru lahir, penyakit
menular, dan tentang gizi bayi. Mereka akan diskusi dan tukar pengalaman
tentang kesehatan ibu dan bayi secara menyeluruh dan sistematis.
20. Kelas ibu balita
merupakan kelas dimana para ibu yang mempunyai anak berusia 0-5 tahun
secara bersama-sama berdiskusi, tukar pendapat, tukar pengalaman akan
pemenuhan pelayanan kesehatan, gizi, dan stimulasi pertumbuhan dan
perkembangannya yang dibimbing oleh fasilitator dengan menggunakan buku
KIA.
21. Pendampingan balita stunting
Kegiatan pendampingan ini merupakan salah satu upaya memperbaiki satatus
gizi balita dengan adanya kerjasama yang baik dari pihak tim kesehatan
dengan keluarga, dalam hal ini terutama peran ibu sebagai pelaku utama
dalam pengasuhan balita. Tingkat pengetahuan kesehatan terutama dalam
bidang gizi serta ketelatenan dan keterampilan ibu dalam pemberian makanan
pada balita sangat berpengaruh terhadap status gizi balita.