Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN

IDENTIFIKASI IBU HAMIL KURANG ENERGI KRONIS


UPTD PUSKESMAS LIOGENTENG

I. Pendahuluan
Masalah gizi kurang pada ibu hamil masih merupakan fokus
perhatian. Ibu hamil dengan masalah gizi dan kesehatan berdampak
terhadap kesehatan dan keselamatan ibu dan bayi serta kualitas bayi
yang dilahirkan. Kondisi ibu hamil KEK berisiko menurunkan
kekuatan otot yang membantu proses persalinan sehingga dapat
mengakibatkan terjadinya proses partus lama dan perdarhan pasca
salin bahkan kematian ibu. Resiko pada bayi dapat mengakibatkan
terjadinya kematian janin (keguguran), prematur, lahir cacat, bblr
bahkan kematian bayi. Ibu hamil KEK dapat mengganggu tumbuh
kembang janin, yaitu pertumbuhan fisik, otak dan metabolisme yang
menyebabkan penyakit tidak menular di usia dewasa.
Masalah ibu hamil KEK disebabkan konsumsi zat gizi yang
kurang. Kekurangan zat gizi makro berkaitan dengan kekurangan zat
gizi mikro khususnya vitamin A, D, asam folat, zat besi, seng,
kalsium, dan iodin. Penanggulangan ibu hamil KEK harus dimulai
sejak sebelum hamil (caten) bahkan sejak usia remaja putri. Upaya
penanggulangan tersebut membutuhkan koordinasi lintas program
melalui konseling gizi pada ibu hamil dengan kek.

II. Latar Belakang


Dari data tahun 2022 di UPTD Puskesmas Liogenteng tercatat
sejumlah 9 ibu hamil mengalami kondisi KEK. Tahun 2023
berkurang menjadi 5 orang. Hal ini disebabkan karena Poli KIA UPTD
Puskesmas Liogenteng melakukan kolaborasi dengan Ruang
Konsultasi Gizi.
Dengan berdasar data diatas maka UPTD Puskesmas
Liogenteng Lama membuat kerangka acuan sebagai usaha
peningkatan pelayanan dalam ataupun luar gedung yang bertujuan
untuk menanggulangi ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis
(KEK).

III. Tujuan
a. Tujuan Umum
Sebagai acuan dalam penaggulangan bumil KEK
b. Tujuan Khusus
1. Identifikasi ibu hamil KEK
2. Rujukan internal ibu hamil KEK
3. Konseling gizi ibu hamil KEK
4. Pemantauan gizi ibu hamil KEK
5. Evaluasi hasil pelayanan gizi ibu hamil KEK

IV. Sasaran
a. Ibu hamil KEK
b. Pogram terkait

V. Kegiatan Pokok
Mengidentifikasi ibu hamil KEK melalui pengukuran Lingkar Lengan
Atas (LILA)

VI. Rincian Kegiatan


a. Pendataan
Pendataan dilakukan pada ibu hamil di wilayah kerja yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan dibantu oleh masyarakat desa
(kader).
b. Pelayanan
Pelayanan pada ibu hamil mengikuti standar pelayanan
antenatal terpadu yang meliputi timbang berat badan dan ukur
tinggi badan, nilai status gizi dengan mengukur LILA,
memberikan tablet tambah darah, tatalaksanan kasus, dan
temu wicara/konseling. Kegiatan meliputi
1. Penapisan
Penapisan dilakukan melalui pengukuran LILA, hasil
laboratorium dan ada tidaknya penyakit
2. Penentuan status gizi
a. Normal jika LILA ≥ 23,5 cm
b. KEK jika LILA < 23,5 cm
c. Selain status gizi perlu diperhatikan kondisi ibu hamil
yang berisiko. Disebut ibu hamil resiko tinggi bila TB <
145 cm dan atau BB < 45 kg pada seluruh usia
kehamilan, Anemia bila HB < 11 g/dl
3. Pelayanan gizi
Ibu hami KEK adalah ibu hamil dengan hasil peeriksaan
antropometri dan LILA < 23,5 cm dan harus ditangani sesuai
dengan standar dan kewenangan tenaga kesehatan
termasuk tenaga gizi. Pelayanan gizi ibu hamil KEK oleh
tenaga gizi dilakukan dengan mengikuti tahap rujukan
internal kemudian mengikuti tahapan proses asuhan gizi
terstandar.

VII. Pelaksanaan
1. Pendataan
Dilakukan setiap awal tahun dengan melibatkan kader dan
petugas daerah binaan
2. Pelayanan
Pelayanan antenatal terpadu dilakukan setiap hari Rabu dan
Jum’at

Mengetahui :
Kepala UPTD Puskesmas Liogenteng Penanggung jawab Program
dr. Toni Cahyadi Weni Andryani, S.Kep.,Ners
NIP. 197710182012121001 NIPPPK : 199305162023212002

Anda mungkin juga menyukai