Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEBIDANAN

FISIOLOGI HOLISTIK
KEHAMILAN DENGAN
KEKURANGAN ENERGI
KRONIK (KEK)

Disusun Oleh :Lia Agustina


NIM :P0 5140420 006
Pembimbing :Lusi Andriani, SST, M.Kes
LATAR BELAKANG
Wanita Usia Subur (WUS) dikatakan KEK apabila Lingkar Lengan Atas (LILA) < 23,5 cm. Kekurangan Energi
Kronis (KEK) merupakan keadaan seseorang atau WUS yang menderita kekurangan asupan makan dari zat gizi
makro yang sudah berlangsung lama.
Wanita usia subur (WUS) merupakan wanita dengan keadaan reproduksinya yang berfungsi dengan baik antara
umur 20–45 tahun. Jumlah Wanita Usia Subur (WUS) yang terbesar di Asia Tenggara adalah Indonesia (65%),
kemudian diikuti Vietnam (25,3%) dan Filipina (23%).(4) Berdasarkan data(5) proporsi WUS dengan KEK di
Indonesia pada usia 15-19 tahun pada tahun 2007 dan 2010 tetap yaitu 30,9%, dan mengalami peningkatan pada
tahun 2013 menjadi 46,6%. Di Wilayah Sumatera prevalensi KEK tertinggi yaitu di Kepulauan Riau (25,4%),
setelah itu Bengkulu (23,7%). Menurut data Dinas Kesehatan Kota Bengkulu (2016) didapatkan jumlah Ibu hamil
KEK di Puskesmas Sawah Lebar Kota Bengkulu sebanyak 42 orang.
Meningkatnya kebutuhan gizi seseorang salah satunya disebabkan kekurangan energi kronis (KEK) dan
kehamilan. Peningkatan zat gizi tersebut diperlukan untuk perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu,
pertumbuhan dan perkembangan janin serta pertambahan besar organ kandungan. Asupan zat gizi yang meningkat
berperan penting dalam mempersiapkan kehamilan selanjutnya dan untuk meningkatkan status gizi. WUS yang
mengalami KEK, berisiko gizi
TEORI
Kekurangan Energi Kronis
Kekurangan energi kronis atau yang selanjutnya disebut dengan KEK
merupakan suatu keadaan dimana status gizi seseorang buruk yang
disebabkankurangnya konsumsi pangan sumber energi yang mengandung zat
gizi makro. Kebutuhan wanita akan meningkat dari biasanya jika pertukaran
dari hampir semua bahan itu terjadi sangat aktif terutama pada trimester III.
Peningkatan jumlah konsumsi makan perlu ditambah terutama konsumsi
pangan sumber energi untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin, maka kurang
mengkonsumsi kalori akan menyebabkan malnutrisi.
Penyebab Kekurangan Energi
Kronis

Menurut Sediaoetama (2000), penyebab dari


KEK dapat dibagi menjadi dua, yaitu : Penyebab Langsung
Peyebab langsung terdiri
dari asupan makanan atau
Penyebab Tidak Langsung pola konsumsi dan
infeksi.
1. Hambatan utilitas zat-zat gizi
2. Hambatan absorbsi karena penyakit infeksi atau infeksi cacing.
3. Ekonomi yang kurang.
4. Pendidikan umum dan pendidikan gizi kurang.
5.Produksi pangan yang kurang mencukupi kubutuhan.
6. Kondisi hygiene yang kurang baik.
7. Jumlah anak yang terlalu banyak.
8. Penghasilan rendah.
9. Perdagangan dan distribusi yang tidak lancar dan tidak merata.
Dampak KEK
Menurut Lubis (2003) bahwa dampak yang dapat ditimbulkan dari
ibu dengan KEK, antara lain :
■ Dampak pada Ibu Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan
resiko dan komplikasi pada ibu, antara lain : anemia, perdarahan, berat
badan ibu tidak bertambah secara normal, dan terkena penyakit infeksi.
Sehingga akan meningkatkan angka kematian ibu

■ Dampak pada Persalinan Pengaruh gizi kurang terhadap proses


persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan
premature atau sebelum waktunya, perdarahan post partum, serta
persalinan dengan tindakan operasi caesar cenderung meningkat.

■ Dampak pada Janin Kurang gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi
proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus,
bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan dan lahir dengan
BBLR.
Kebutuhan Gizi pada Ibu Hamil
Kebutuhan gizi ibu hamil menurut Arisman (2004) adalah: cukup kalori, protein yang bernilai
biologi tinggi, vitamin, mineral dan cairan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi ibu, janin serta
plasenta.
1. Makan padat kalori dapat membentuk lebih banyak jaringan tubuh tetapi bukan lemak.
2. Cukup kalori dan zat gizi untuk memenuhi pertambahan berat badan selama hamil.
3. Perencanaan perawatan gizi yang memungkinkan ibu hamil untuk memperoleh dan
mempertahankan status gizi optimal sehingga dapat menjalani kehamilan dengan aman
dan berhasil, melahirkan bayi dengan potensi fisik dan mental yang baik.
4. Perawatan gizi yang dapat mengurangi atau menghilangkan reaksi yang tidak diinginkan
seperti mual dan muntah.
5. Perawatan gizi yang dapat membantu pengobatan penyulit yang terjadi selama kehamilan
misalnya diabetes mellitus, hipertensi.
6. Mendorong ibu hamil sepanjang waktu untuk mengembangkan kebiasaan makan yang
baik (gizi seimbang).
Resiko KEK pada Ibu Hamil
Menurut Lubis (2003) bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan
menimbulkan masalah, baik pada ibu maupun janin, seperti diuraikan berikut:

1. Ibu Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi
pada ibu antara lain: anemia, perdarahan, berat badab ibu tidak bertambah
secara normal, dan terkena penyakit infeksi.
2.Persalinan Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat
mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya
(premature), perdarahan pasca persalinan, serta persalinan dengan operasi
cenderung meningkat.
3.Janin Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses
pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran (abortus), kematian
neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam
kandungan), lahir dengan BBLR.
Kajian Kasus SOAP
ASUHAN KEBIDANAN FISIOLOGI HOLISTIK KEHAMILAN DENGAN
KEKURANGAN ENERGI KRONIK DI PMB “F”
Pengkajian
Tanggal : 29 Oktober 2020
Jam : 17.00 WIB
Tempat : Bidan Farida Haryani,
Amd.Keb
.
Identitas Pasien:
Ibu Nama : Nn. D Nama Suami : Tn. B
Umur : 26 tahun Umur : 30 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh
Suku bangsa : Serawai Suku Bangsa : Melayu
Alamat : JL- Semangka Alamat : JL- Semangka
Subjektif
Pasien mengatakan :
 
1. Ibu sudah melakukan PPTest dan hasilnya positif
2. Ingin memeriksakan kehamilannya
3. Hamil anak pertama dan tidak pernah keguguran.
4. Hari pertama haid terakhir 01 agustus 2020
5. Ibu mengeluh nafsu makan kurang dan badannya sedikit lemah
6. Ibu dan keluarga tidak ada riwayat penyakit menahun dan menular.
7. Pola BAB 1x/hari dan tidak terdapat masalah.
8. Pola BAK 3x/hari dan tidak terdapat masalah.
Objektif
Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Komposmentis
Tanda-Tanda Vital :
TD : 100/60mmHg
N : 76x/menit
P : 20x/menit
S : 36oC
TB : 154cm
BB : 47 Kg
LILA : 22 cm
Pemeriksaan Fisik
Mata :
Konjungtiva: Tidak Anemis.
Sklera : Tidak Ikterik.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar
limfe dan vena jugularis.
Abdomen: tidak ada luka bekas operasi, tidak ada nyeri tekan
Genetalia : Tidak ada varises dan pembengkakan, tidak
terdapat pengeluaran
Pemeriksaan Penunjang: Hb 10,9gr/dL

Analisa
Ny.”D” Usia 26 Tahun G1P0A0, Uk 10 minggu, IU,
dengan KEK
Lanjutan Penatalaksanaan
A. Menjelaskan kepada ibu dan keluarga hasil
pemeriksaann yang telah dilakukan bahwa secara umum
keadaan ibu baik dan ibu hamil dengan KEK
Ev: Ibu mengerti dengan keadaannya saat ini
B. Memberikan KIE pada Ibu tentang :
1. Istirahat yang cukup
2. Pola makan yang teratur dalam kehamilan dengan
mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat
dan tinggi protein, serta makanan yang mengandung
vitamin dan mineral yang baik.
3. Menjaga personal hygine dalam kehamilan
Ev: Ibu mengerti dengan penjelasan yang dilakukan dan
mau melakukan
C. Menjelaskan kepada ibu untuk memperhatikan pola
makan selama hamil dan memperbaiki konsumsi makanan
dengan mengkonsumsi makan yang bergizi dan beragam
yakni makan yang tinggi karbohidrat, protein, sayuran
serta buah-buahan.
Lanjutan
D. Menjelaskan kepada ibu tentang bahaya ibu hamil
dengan kekurangan energy kronik seperti pada ibu
persalinan sulit dan lama, persalinan premature atau
sebelum waktunya, perdarahan post partum, serta
persalinan dengan tindakan operasi caesar. Dan
pada anak ibu yang hamil dengan kek dapat
mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat
menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati,
kematian neonatal, cacat bawaan dan lahir dengan
BBLR.
Ev: ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan
dan mampu untuk mengulangi penjelasan yang
diberikan oleh bidan.
E. Menganjurkan ibu untuk melakukan USG untuk
memantau keadaan janin.
Ev: ibu akan menjadwalkan rencana untuk USG ke
dokter
Lanjutan

X
F. Memberikan therapy yang sesuai pada ibu
Tablet Fe (1x1)
Vit.B com ( 3x1)
Kalk (1x1)
PMT
Ev: ibu mengerti manfaat dan cara meminum obat

Y
G. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ANC secara
teratur dan datang kembali untuk memeriksakan kehamilannya dan
bila ada tanda-tanda bahaya kehamilan segera memeriksakan ke
fasilitas kesehatan terdekat.
Ev: ibu mengerti dan akan melakukan kunjungan berikutnya
PEMBAHASAN
Nn.D usia 26 tahun datang ke Bidan Praktik Mandiri Farida
Haryani untuk memeriksakan kehamilannya, datang hari
Kamis, 29 Oktober 2020 pukul 17.00 WIB, kemudian dilakukan
anamnesa, hasil pengkajian menunjukan secara umum baik.
Hasil pemeriksaan menunjukan TD:100/60 mmhg, BB: 47 kg.

Kasus ini dapat dijelaskan dengan kajian teori menurut Depkes


RI (1994) pengukuran LILA pada kelompok wanita usia subur
adalah salah satu cara untuk mendeteksi dini yang mudah dan
dapat dilaksanakan oleh masyarakat awam, untuk mengetahui
kelompok berisiko Kekurangan Energi Kronis (KEK). Kurang
Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil adalah kekurangan gizi
pada ibu hamil yang berlangsung lama (beberapa bulan atau
tahun) (DepKes RI, 1999).
Lanjutan
Menurut Chinue (2009), untuk mengatasi KEK ibu dianjurkan untuk:
1. Makan makanan yang banyak mengandung zat besi dari bahan makanan hewani (daging,
ikan, ayam, hati, telur) dan bahan makanan nabati (sayur berwarna hijau tua, kacang-
kacangan, tempe).
Makan sayur-sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C (seperti daun
katuk, daun singkong, bayam, jambu, tomat, jeruk dan nanas) sangat bermanfaat untuk
meningkatkan penyerapan zat besi dalam usus.
2. Menambah pemasukan zat besi dalam tubuh dengan meminum tablet penambah darah.
Guna mencegah terjadinya resiko KEK pada ibu hamil sebelum kehamilan (WUS) sudah
harus mempunyai gizi yang baik, misalnya dengan LILA tidak kurang dari 23.5 cm. Beberapa
kriteria ibu KEK adalah berat badan ibu sebelum hamil <42 kg, tinggi badan ibu <145 cm,
berat badan ibu pada kehamilan trimester III <45 kg, Indeks Masa Tubuh (IMT) sebelum hamil
<17,00 dan ibu menderita anemia (Hb <11 gr%).
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai