SKRIPSI
Oleh
ZULFIRA
NIM : 181012115301062
i
Institut Prima Nusantara
RIWAYAT HIDUP
Nama : Zulfira
Tempat / Tanggal Lahir : Padang / 19 September 1973
Negeri Asal : Tarusan
Agama : Islam
Alamat Rumah : Sawah Liek Kapuh Utara, Kecamatan Koto XI
Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi
Sumatera Barat.
Nama Suami : Yusrizal A.Mak
Nama Orang Tua
Ayah : Zulkarnaini (Alm)
Ibu : Nuraisyah (Alm)
RIWAYAT PENDIDIKAN
i
Institut Prima Nusantara
PERNYATAAN ORISINALITAS
Nama : Zulfira
Nim : 181010115301062
Tanda Tangan :
Materai 6000
ii
Institut Prima Nusantara
PERNYATAAN PERSETUJUAN
NIM : 181012115301062
Bukittinggi,
Menyetujui,
Kholilah Lubis S.ST, M.Keb Dr. Hj. Evi Susanti, S.ST, M.Biomed
iii
Institut Prima Nusantara
PERNYATAAN PENGESAHAN
DEWAN PENGUJI
Ditetapkan : Bukittinggi
Tanggal Ujian : 15 Oktober 2019
Mengetahui,
iv
Institut Prima Nusantara
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
Sebagai civitas akademik Institut Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi, saya
yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Zulfira
Nim : 181010115301062
Program Studi : Sarjana Terapan Kebidanan
Jenis Karya : Skripsi
Demikian pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan
kepada Institut Prima Nusantara Hak Bebas Royaliti Non Ekslusif atas karya
ilmiah saya yang berjudul : ‘’ Pengaruh Pudding Kacang Hijau Terhadap
Kecukupan Air Susu Ibu ( ASI ) Pada Ibu Nifas Di BPM ‘F’ Tarusan Pesisir
Selatan Tahun 2019’’ beserta perangkat yang ada ( jika diperlukan ).
Dengan Hak Bebas Royaliti Non Eklusif ini Institut Kesehatan Prima Nusantara
berhak menyimpa, mangalih mediakan / formatkan, mengelola dalam bentuk data
base, merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan
nama saya sebagai penulis dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Dibuat di : Tarusan
Pada Tanggal : 15 Oktober 2019
Yang menyatakan,
( Zulfira )
v
Institut Prima Nusantara
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulisi ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
Susu Ibu (ASI) pada Ibu Nifas di BPM “F” Tarusan Pesisir Selatan Tahun
2019”. Skripsi penelitian ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir
sebagai salah satu syarat untuk mencapainya gelar Sarjana Terapan Kebidanan.
Penulis menyadari bahwa pembuatan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan
dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
terutama kepada Ibu Hj. Evi Susanti, S.ST, M.Biomed selaku pembimbing yang
1. Ibu Hj Evi Susanti, S.ST, M.Biomed selaku Ketua Institut Kesehatan Prima
2. Bapak Ns. Fauzi Asra, S.Kep, M. Keb selaku Rektor 1 Institut Kesehatan
4. Ibu Rulfia Desi Maria, S.SiT, M.Keb selaku Dekan Fakultas Kebidanan
5. Ibu Ayu Nurdiyan, S.ST, M.Keb selaku Kepala Program Studi Sarjana
vi
Institut Prima Nusantara
6. Ibu Indah Putri Ramadhanti, S.ST, M.Keb selaku koordinator team pengelola
skripsi.
materil.
Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, oleh karena
itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun dari
berbagai pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap skripsi
ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan pihak yang telah
membacanya.
Penulis
vii
Institut Prima Nusantara
INSTITUT KESEHATAN PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
ABSTRAK
Air Susu Ibu (ASI) adalah sumber makanan tunggal untuk bayi sampai 6 bulan
pertama kehidupannya. Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan regulasi tentang
pemberian ASI ekslusif tercantum dalam peraturan pemerintah (PP) No. 33 tahun
2012 tentang pemberian ASI ekslusif. Penelitian ini bertujuan untuk melihat
pengaruh pudding kacang hijau terhadap kecukupan Air Susu Ibu (ASI) pada ibu
nifas di BPM “F” Tarusan Pesisir Selatan. Jenis penelitian yang digunakan adalah
Quasy Eksperiment dengan desain One-GroupPre-Test-Post-Test. Populasi semua
ibu nifas yang berjumlah 30 orang dengan teknik pengambilan sampel purposive
sampling yang berjumlah 10 orang. Hasil analisis univariat didapatkan rata-rata
produksi ASI sebelum diberikan pudding kacang hijau adalah 5,20 kali dan
meningkat sesudah diberikan pudding kacang hijau yaitu 11,90 kali. Hasil uji
statistik didapatkan ada pengaruh pemberian pudding kacang hijau terhadap
produksi Air Susu Ibu (ASI) pada ibu nifas (p = 0,000). Dari data tersebut
disimpulkan bahwa Rata-rata Kecukupan ASI sebelum diberikan pudding kacang
hijau pada ibu nifas adalah 5,20 kali, Rata-rata kecukupan ASI sesudah diberikan
pudding kacang hijau pada ibu nifas adalah 11,90 kali dilihat dari BAK Bayi,
Terdapat pengaruh pudding kacang hijau terhadap kecukupan Air Susu Ibu (ASI)
pada ibu nifas, Disarankan penelitian ini dapat digunakan sebagai perbandingan
dan pedoman dalam melakukan penelitian pada mata kuliah yang lain serta
sebagai bahan penambahan ilmu pengetahuan, pengalaman dan dapat
dikembangkan dalam ilmu kebidanan.
viii
Institut Prima Nusantara
PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI HEALTH INSTITUTE
GRADUATED APPLICATION STUDY PROGRAM
ABSTRACT
Mother's Milk (ASI) is a single food source for babies for the first 6 months of life.
The Indonesian government has issued regulations regarding exclusive
breastfeeding stated in government regulation (PP) No. 33 of 2012 concerning
exclusive breastfeeding. This study aims to look at the effect of pudding green
beans on the adequacy of Mother's Milk (ASI) in postpartum mothers at BPM "F"
Tarusan Pesisir Selatan. This type of research is a Quasy Experiment with a One-
Group Pre-Test-Post-Test design. The population of all postpartum mothers
amounted to 30 people with a purposive sampling technique of 10 people.
Univariate analysis results found that the average milk production before being
given pudding mung beans was 5.20 times and increased after being given
pudding mung beans that was 11.90 times. The results of the statistical test found
that there was an effect of giving green bean pudding to the production of Breast
Milk (ASI) in postpartum mothers (p = 0,000). From these data it was concluded
that the average adequacy of breast milk before being given pudding of green
beans to postpartum mothers was 5.20 times. mung beans on the adequacy of
Mother's Milk (ASI) in postpartum mothers, It is recommended that this study can
be used as a comparison and guide in conducting research in other subjects as
well as adding material to knowledge, experience and can be developed in
midwifery.
ix
Institut Prima Nusantara
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
RIWAYAT HIDUP .................................................................................................... i
PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................................................ ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN ................................................................. iii
PERNYATAAN PENGESAHAN .................................................................. iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .......................................... v
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi
ABSTRAK ........................................................................................................ viii
ABSTRAk .......................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ..................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii
DAFTAR BAGAN ........................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian .................................................................... 8
x
Institut Prima Nusantara
F. Etika Penelitian ......................................................................... 44
G. Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data .............................. 48
BAB V PEMBAHASAN
A. Analisis Univariat .................................................................... 54
B. Analisis Bivariat ...................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
Institut Prima Nusantara
DAFTAR TABEL
5.1 Rata-Rata Kecukupan Air Susu Ibu (ASI) pada Ibu Nifas
Sebelum Diberikan Pudding Kacang Hijau di BPM “F”
Tarusan Pesisir Selatan Tahun 2019 ............................................. 51
5.2 Rata-Rata Kecukupan Air Susu Ibu (ASI) pada Ibu Nifas
Sesudah Diberikan Pudding Kacang Hijau di BPM “F”
Tarusan Pesisir Selatan Tahun 2019 ............................................. 51
xii
Institut Prima Nusantara
DAFTAR BAGAN
xiii
Institut Prima Nusantara
DAFTAR GAMBAR
xiv
Institut Prima Nusantara
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Lampiran
xv
Institut Prima Nusantara
BAB I
PENDAHULUAN
E. Latar Belakang
Air Susu Ibu (ASI) adalah sumber makanan tunggal untuk bayi sampai
(Kemenkes RI, 2012). ASI Eksklusif adalah pemberian ASI kepada bayi tanpa
makanana dan minuman pendamping (termasuk air jeruk, madu, air gula)
yang dimulai sejak bayi baru lahir sampai dengan usia 6 bulan (Sutanto, 2018)
bagi daya tahan tubuh bayi, pertumbuhan dan perkembangan bayi (Maryunani,
2015).
194 negara di dunia diberikan ASI eksklusif oleh ibu mereka. Menyusui
merupakan tonggak kelangsungan hidup anak dan dapat mencegah lebih dari
800.000 kematian per tahun pada bayi dan membantu dalam tumbuh kembang
1
Institut Prima Nusantara
serta mencegah penyakit akut dan kronis pada bayi seperti diare dan infeksi
ASI ekslusif tercantum dalam peraturan pemerintah (PP) No. 33 tahun 2012
tentang pemberian ASI ekslusif (Kemenkes RI, 2012). Menurut UNICEF dan
disusui segera setelah lahir dan tidak diberi makanan apapun selain ASI
selama 6 bulan pertama kehidupan, tidak diberikan air, ataupun makanan lain,
hanya ASI saja. Dari 6 bulan hingga setidaknya 2 tahun, ASI harus tetap
tersebut menemukan bahwa 44,2% ibu memberikan ASI secara Eksklusif pada
bayi. Sebesar 2,6% ibu menyusui dalam waktu 1 jam pertama setelah
pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan di Indonesia sebesar 29,5%,
perlu mendapat perhatian khusus karena Angka Kematian Bayi (AKB) masih
tinggi, bahkan tertinggi diantara negara-negara ASEAN. Hal ini tercatat AKB
tahun 2015 sebesar 32 per 1000 kelahiran hidup. Melanjutkan target MDGs
2
Institut Prima Nusantara
(SGDs) yang mempunyai target untuk menurunkan AKB menjadi 24 per 1000
Kabupaten Pesisir Selatan jumlah ibu nifas pada tahun 2017 sebanyak 1684
Tarusan pada tahun 2018, ditemukan capaian ASI Eksklusif sebesar 145 orang
antara lain produksi ASI berkurang yang disebabkan oleh hormon dan
persepsi ibu tentang ASI yang tidak cukup. Faktor pengeluaran ASI dalam
tubuh dipengaruhi oleh dua hormon, yaitu prolaktin dan oksitosin. Untuk
karena semakin sering puting dihisap oleh mulut bayi, hormon yang
2015).
beberapa masalah, baik masalah pada ibu maupun pada bayi. Masalah dari ibu
yang timbul selama menyusui dapat dimulai sejak sebelum persalinan (periode
antenatal) sampai pasca masa persalinan lanjut. Masalah menyusui dapat pula
3
Institut Prima Nusantara
produksi ASI adalah psikologi ibu, anestesi, operasi, rangsangan puting susu,
(Sutanto, 2018). Ibu yang tidak menyusui bayinya pada hari pertama
sehingga ibu tidak yakin bisa memberikan ASI pada bayinya (Latifah, 2015).
Agar ibu berhasil dalam memberikan ASI secara eksklusif, maka ibu
pembuat air susu dalam payudara ibu tidak akan bekerja dengan sempurna dan
Salah satu upaya agar ibu berhasil dalam memberikan ASI secara
eksklusif adalah ibu yang sedang menyusui bayinya harus mendapat tambahan
dimakan seorang ibu yang sedang dalam masa menyusui tidak secara langsung
mempengaruhi mutu ataupun jumlah air susu yang dihasilkan. Akan tetapi jika
makanan ibu terus menerus tidak mengandung cukup zat gizi yang diperlukan
tentu pada akhirnya kelenjer-kelenjer pembuat air susu dalam buah dada ibu
tidak akan dapat bekerja dengan sempurna dan akhirnya akan berpengaruh
4
Institut Prima Nusantara
terbukti secara ilmiah bahwa kacang hijau yang mengandung vitamin B
mengandung zat-zat gizi. Kandungan zat gizi dalam 100 gram kacang hijau
adalah energi (345 kal), protein (22,2 g), lemak (1,2 g), karbohidrat (62,9g),
serat (4,1 g), kalsium (125 mg), fosfor (320 mg), zat besi (6,7 mg), vitamin A
(157 IU), vitamin B1 (0,64 mg), vitamin C (6 mg) dan air (10 g) (Mustakim,
2012).
Salah satu zat gizi yang terkandung dalam kacang hijau yang sangat
diperlukan oleh ibu selama masa laktasi adalah protein. Protein dapat
rusak atau mati. Sumber protein dapat diperoleh dari protein hewani dan
protein nabati, yang salah satunya adalah kacang hijau (Walyani, 2015).
potein yang tinggi akan mudah diserap ke dalam jaringan mukosa. Saat
hipotalamus dan hipofise mengatur kadar prolaktin dan oksitosin dalam darah,
5
Institut Prima Nusantara
hormone ini diperlukan untuk pengeluaran dan produksi air susu (Wakhida,
2011).
pemberian kacang hijau pada ibu nifas dengan kelancaran produksi ASI di
Salah satu BPM yang ada di Kecamatan Koto XI Tarusan adalah BPM
“F” Tarusan, dimana ditemukan jumlah ibu nifas dari bulan Juli - Agustus
ibu nifas, mereka mengatakan bahwa ibu mengeluh ASI tidak keluar pada hari
pertama, masih sedikit pengeluaran ASInya dan ASI tidak lancar. Hasil
tentang pengaruh pudding kacang hijau terhadap kecukupan Air Susu Ibu
(ASI) pada ibu nifas di BPM “F” Tarusan Pesisir Selatan tahun 2019.
6
Institut Prima Nusantara
F. Rumusan Masalah
pemberian puding kacang hijau terhadap kecukupan Air Susu Ibu (ASI) pada
G. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
kecukupan Air Susu Ibu (ASI) pada ibu nifas di BPM “F” Tarusan Pesisir
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui rata-rata kecukupan Air Susu Ibu (ASI) pada ibu nifas
b. Mengetahui rata-rata kecukupan Air Susu Ibu (ASI) pada ibu nifas
kecukupan Air Susu Ibu (ASI) pada ibu nifas di BPM “F” Tarusan
7
Institut Prima Nusantara
H. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Responden
solusi alami dalam mengatasi tidak lancarnya pengeluaran ASI pada ibu
menyusui.
pedoman dalam melakukan penelitian pada mata kuliah yang lain serta
8
Institut Prima Nusantara
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
1. Pengertian
Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan
dan minuman pendamping (termasuk air jeruk, madu, air gula) yang
dimulai sejak bayi baru lahir sampai dengan usia 6 bulan (Sutanto, 2018).
2. Komposisi ASI
ASI adalah :
a. Kolostrum
9
Institut Prima Nusantara
material yang terdapat dalam alveoli dan duktus dari kelenjer
berwarna kekuningan.
terhadap ibu
antibody.
melindungi bayi.
nitrogen, sel darah putih dan antibodi yang tinggi daripada ASI
matur.
10
Institut Prima Nusantara
9) Protein utama pada kolostrum adalah immunoglobulin (IgG, IgA
dan IgM) yang digunakan sebagai zat antibodi untuk mencegah dan
bayi.
lambung bayi yang berusia 1-2 hari. volume kolostrum antara 150-
yang tidak terpakai dari usus bayi yang baru lahir dan
11
Institut Prima Nusantara
sehingga dapat memberikan daya perlindungan bagi bayi
kalori/100 ml kolostrum.
tidak.
sebelum ASI matang, yaitu sejak hari ke-4 sampai hari ke-10.
laktosa meningkat.
12
Institut Prima Nusantara
c. Air susu matur
dipanaskan.
5) Air susu yang mengalir pertama kali atau saat lima menit pertama
disebut foremilk.
13
Institut Prima Nusantara
a) Antibodi terhadap bakteri dan virus
Tabel 2.1
Komposisi Kandungan ASI
3. Kandungan ASI
antara lain :
a. Air
14
Institut Prima Nusantara
b. Protein
0,9 gram/100 ml, lebih rendah kadarnya dari susu mamalia lain.
yang lebih rendah sehingga jauh lebih mudah dicerna dibanding susu
c. Karbohidrat
bayi. ASI mengandung 7 gram laktosa per 100 ml, jauh lebih tinggi
dari susu lain dan merupakan sumber energi yang utama dan paling
infeksi.
ASI mengandung 3,5 gram lemak per 100 ml. Lemak sangat
15
Institut Prima Nusantara
mengandung DHA (Docosahezaenoic Acid) da ARA (Arachidonic
Acid), kedua asam lemak ini sangat penting untuk perkembangan saraf
e. Vitamin
bayi juga memerlukan paparan sinar matahari pagi. Bayi yang tinggal
f. Mineral
efektif dibanding susu formula. Kandungan zat besi dalam ASI juga
zat besi dalam ASI, sementara bila mengkonsumsi susu formula hanya
g. Enzim
16
Institut Prima Nusantara
4. Manfaat ASI
lain :
penyakit.
ketika menyusui.
17
Institut Prima Nusantara
5) Menunda kesuburan karena ibu yang menyusui kecil kemungkinan
perlengkapan menyusui.
3) Mengurangi polusi.
berkualitas.
18
Institut Prima Nusantara
4) Mengurangi risiko diabetes
lain :
merangsang produksinya.
b. Berikan bayi, kedua belah dada ibu tiap kali menyusui, juga untuk
merangsang produksinya
c. Biarkan bayi mengisap lama pada tiap buah dada. Makin banyak
e. Ibu dianjurkan minum yang banyak (8-10 gelas/hari) baik berupa susu
maupun air putih, karena ASI yang diberikan pada bayi mengandung
banyak air
g. Ibu harus banyak istirahat dan banyak tidur, keadaan tegang dan
19
Institut Prima Nusantara
h. Jika jumlah ASI yang diproduksi tidak cukup, maka dapat di coba
buah anggur. Alveoli terdiri dari selapis laktosit yang menghasilkan susu
a. Estrogen
b. Prolaktin
20
Institut Prima Nusantara
hormon prolaktin yang kemudian beredar di dalam darah. Hormon
melahirkan, segera susui bayi dan atau perah ASI dengan sering di
kisaran frekuensi 8-22 kali dalam 24 jam agar kadar hormon prolaktin
tetap tinggi.
sehingga pad ibu yang menyusui malam hari dapat beristirahat dengan
kehamilan alami.
c. Progesteron
plasenta tetap berada di dalam rahim setelah bayi lahir), produksi ASI
tidak meningkat hingga hari ke-3 bahkan hari ke-4 pasca kelahiran.
d. Oksitosin
21
Institut Prima Nusantara
ASI. Hormon oksitosin juga membuat saluran ASI lebih lebar sehingga
dari hormon prolaktin, bahkan hormon ini dapat bekerja sebelum bayi
mulai menghisap.
tetapi ASI belum keluar karena pengaruh hormon estrogen yang masih
22
Institut Prima Nusantara
Penghisapan
Hipotalamus
Bagan 2.1
Proses Menyusui
(Sutanto, 2018)
tahap/fase, yaitu :
a. Laktogenesis I
23
Institut Prima Nusantara
Proses produksi ASI selama kehamilan ini sepenuhnya diatur oleh
endokrin. Pada fase ini, produksi ASI belum terlalu banyak karena
b. Laktogenesis II
fase ini, kolostrum sudah mulai berubah menjadi ASI transisi. Aliran
diproduksi lebih banyak yang umumnya sudah terjadi pada hari ke-3
c. Laktogenesis III/Galactopoiesis
Laktogenesis III mulai terjadi antara hari ke-8 hingga hari ke-
10 pasca kelahiran. Dalam fase ini, bukan sistem kendali endokrin lagi
24
Institut Prima Nusantara
Pada tahap laktogenesis III dan seterusnya, produksi ASI di tiap
Jadi, bisa saja satu payudara tidak menghasilkan ASI sama sekali, tetapi
atau stroma). Jaringan kelenjer berisi banyak sekali kantong alveolus yang
dikelilingi oleh jaringan epitel otot yang bersifat kontraktif. Bagian dalam
alveolus dilapisi oleh selapis epitel. Susu dibentuk pada epitel kelenjer ini.
Air susu terbentuk melalui melalu dua fase, yaitu fase sekresi dan
kelenjer mammae. Pada fase kedua, air susu yang dihasilkan oleh kelenjer
oleh pengaruh progesteron pada sel kelenjer. Seusai partus, kadar hormon
25
Institut Prima Nusantara
keluarkan oleh plasenta. Pengeluran prolaktin sendiri dirangsang oleh
(Milk Ejection Reflex) atau Oxytocin Reflex merupakan tanda bahwa ASI
siap untuk mengalir dan membuat proses menyusui lebih mudah, baik bagi
bayi maupun ibu. Refleks pengeluaran ASI juga bisa terjadi saat ibu
mendengar, melihat atau bahkan hanya memikirkan sang bayi. Selain itu,
payudara atau area puting dengan tangan atau alat pompa ASI (Monika,
2018).
tidak merasakan atau tidak sadar telah terjadi refleks pengeluaran ASI.
Refleks pengeluaran ASI bisa terjadi lebih dari sekali dalam satu sesi
yang pertama saja. Awal pol menyusui bayi adalah menghisap dengan jeda
26
Institut Prima Nusantara
banyaknya ASI/terlalu derasnya aliran ASI/suplai ASI berlebih. Tanda-
tanda bayi mengalami refleks pengeluaran ASI yang sangat kuat adalah
(Monika, 2018).
Inhibitor of Lactation/FIL).
sebelumnya.
27
Institut Prima Nusantara
c. Persalinan normal yang panjang, melelahkan dan traumatis.
d. Ibu mendorong cukup lama (lebih dari 1 jam) pada tahap akhir
persalinan.
j. Obesitas (kegemukan).
28
Institut Prima Nusantara
c. Hipoplasia adalah kelainan pada payudara dimana jaringan glandular
pengeluaran ASI.
Banyak ibu merasa bahwa susu formula itu sama baiknya atau
malah lebih baik dari ASI, sehingga cepat menambah susu formula
bila merasa bahwa ASI kurang. Petugas kesehatan pun masih banyak
29
Institut Prima Nusantara
atau saat memulangkan bayi. Informasi yang perlu diberikan kepada
1) Fisiologi laktasi
bulan
tidak terlalu menjadi masalah. Secara umum, ibu tetap masih dapat
bayi yang kuat. Maka sebaiknya tidak dilakukan apa-apa, tunggu saja
mengambilnya.
30
Institut Prima Nusantara
3) Apabila puting benar-benar tidak bisa muncul, dapat ditarik dengan
mulut bayi.
5) Bila terlalu penuh ASI dapat diperas dahulu dan diberikan dengan
saat menyusui. Selain itu, dapat pula terjadi retak dan pembentukan
waktu 48 jam.
d. Payudara bengkak
lebih penuh (tegang) dan nyeri sekitar hari ketiga atau keempat
areola menjadi lebih menonjol, puting lebih datar dan sulit untuk
dihisap bayi.
31
Institut Prima Nusantara
Cara paling aman agar payudara tidak membengkak adalah
bayi.
e. Mastitis
kapan saja saat ibu menyusui. Namun, paling sering terjadi antar hari
32
Institut Prima Nusantara
a. Frekuensi Buang Air Kecil (BAK) per hari
Frekuensi BAK untuk bayi baru lahir per hari paling sedikit 6
kali sehari. Perhatikan pula warna BAK bayi, warna BAK yang baik
adalah kuning cerah. Bila BAK berwarna kuning pekat atau cokelat
(seperti jus apel) dan frekuensi BAK kurang dair 6 kali per hari,
Pola BAB bayi yang ASI eksklusif sangat bervariasi. Pada hari
pertama, BAB bayi akan berwarna hitam atau hijau gelap dan pekat.
bila suplai ASI lancar sekitar 4 hari pasca kelahiran, BAB berangsur-
c. Pertumbuhan bayi
hingga 7% dari berat badan lahir, ibu tidak usah khawatir. Bila proses
pertumbuhan berat badan bayi akan naik sejak hari ke-4/lima dan pada
usia 10-14 hari berat badan bayi akan sama dengan berat badan ketika
lahir. Umumnya berat badan bayi per minggu pad ausia 0-4 bulan
adalah sekitar 155-241 gram. Pada usia 4-6 bulan, kenaikan berat
badan bayi per minggu adalah sekitar 92-126 gram. Pada usia 6-12
bulan, kenaikan berat badan bayi per minggu sekitar 50-80 gram.
33
Institut Prima Nusantara
d. Perilaku bayi
tampak puas, kenyang, tidak rewel, tidur dengan nyenyak, serta aktif
e. Perkembangan bayi
B. Kacang Hijau
1. Pengertian
(Mustakim, 2012).
Gambar 2.1
Kacang Hijau
34
Institut Prima Nusantara
2. Kandungan Kacang Hijau
Tabel 2.2
Kandungan Gizi Kacang Hijau per 100 gram
kerap menyita pikiran para ibu adalah bagaimana menghasilkan air susu
dengan lancar untuk asupan buah hatinya, karena tidak semua ibu dapat
tidak terlalu tinggi. Lemak di dalam kacang hijau terbagi atas lemak tidak
ini juga menyimpan kandungan protein yang sangat baik untuk ibu
35
Institut Prima Nusantara
5 Manfaat Baik untuk Ibu Menyusui, sebagai barikut :
memberikan ASI.
Kamu juga tidak perlu takut mengonsumsi kacang hijau setiap hari,
yang baik bagi tubuh. Artinya, kacang hijau, tidak akan membuat tubuh
dari berbagai jenis makanan seperti sup daging atau ikan laut. Kamu
dengan merebus kacang hijau, kemudian saring dan pisahkan antara air
dengan ampas. Kamu dapat menikmati air kacang hijau tanpa pemanis
36
Institut Prima Nusantara
c. Kacang hijau mengandung lemak baik
kecerdasan otak pada bayi yang menyusu ASI. Kacang hijau juga
dapat membuat Ibu yang menyusui memiliki nutrisi yang cukup tanpa
telah memenuhi asupan gizi yang dibutuhkan oleh bayi. Daya tahan
tubuh anak juga menjadi lebih kuat, karena asupan nutrisi dan vitamin
Kalsium, fosfor dan zat besi sangat dibutuhkan oleh ibu hamil dan
pada janin dan mencegah osteoporosis pada ibu. Sedangkan zat besi,
37
Institut Prima Nusantara
ASI terhambat. Konsumsi kacang hijau secara rutin sejak masa
kaya asam amino leusin, arginin, isoleusin, valin dan lisin. Kacang hijau
juga mengandung multi protein yang berfungsi mengganti sel mati dan
membantu pertumbuhan sel tubuh, oleh karena itu, anak-anak dan wanita
2012). Kacang hijau yang sangat diperlukan oleh ibu selama masa laktasi
Kandungan kacang hijau berupa vitamin B dan potein yang tinggi akan
38
Institut Prima Nusantara
5. Cara Pemberian Kacang Hijau
bahan bakunya dikenal sebagai sumber protein nabati yang bermutu baik
(Mustakim, 2012). Kacang hijau diberikan pada ibu nifas sebanyak 300
C. Masa Nifas
1. Pengertian
sampai alat-alat reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan secara normal
39
Institut Prima Nusantara
3. Perubahan Fisik Masa Nifas
a. Rasa kram dan mules di bagian bawah perut akibat penciutan rahim
(involusi)
perasaan sedih (baby blues) disebut fase taking hold (hari ke-3-10)
c. Ibu merasa percaya diri untuk merawat diri dan bayinya disebut fase
40
Institut Prima Nusantara
D. Kerangka Teori
Ketidakefektifan ASI
Oksitosin
produksi ASI
Produksi ASI meningkat
Bagan 2.1
Kerangka Teori Penelitian
41
Institut Prima Nusantara
Sumber : Sutanto (2018), Pollard (2016) & Suksesty (2017)
E. Karangka Konsep
pertautan antar variabel yang akan di teliti. Jadi, secara teoritis perlu
2013)
sebagai berikut.
hijau.
Bagan 2.2
Kerangka konsep
42
Institut Prima Nusantara
F. Definisi Operasional
Tabel 3.1
Definisi Operasional
43
Institut Prima Nusantara
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
berikut :
Keterangan :
1. Populasi
tertentu (Hidayat, 2014). Populasi adalah semua ibu nifas yang ada di
44
Institut Prima Nusantara
BPM “F” Tarusan Pesisi Selatan pada bulan Juli – Agustus 2019
berjumlah 30 orang.
2. Sampel
a. Kriteria inklusi
melahirkan
b. Kriteria eksklusi
1. Data Primer
Data primer pada penelitian ini yaitu data yang diambil dari
45
Institut Prima Nusantara
kacang hijau. Data yang diperoleh dari responden yang diberi penjelasan
kesediaannya.
2. Data Sekunder
Pesisir Selatan dan BPM “F” Tarusan Pesisir Selatan tentang cakupan ASI
responden penelitian.
46
Institut Prima Nusantara
4) Mengisi data demografi responden melalui wawancara.
kembali meminta ibu untuk melihat BAK bayi dalam 24 jam pada
hari terakhir.
M. Etika Penelitian
47
Institut Prima Nusantara
responden, menjamin keamanan, adil dan mendapatkan persetujuan dari
consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan peneliti, serta
3. Kerahasiaan ( Confidentialy )
48
Institut Prima Nusantara
maka tindakan tersebut harus dijamin tidak akan membahayakan atau
5. Bertindak Adil
responden yang diberi perlakuan penyuluhan dan ada yang tidak di beri
Setelah data diolah lalu dicek atau diperiksa kembali guna memastikan
49
Institut Prima Nusantara
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Kampung Sawah Liek Tarusan, Pesisir Selatan. BPM “F” Tarusan Pesisir
Selatan merupakan satu dari BPM yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas
Koto XI Tarusan. Adapun batasan BPM “F” Tarusan Pesisir Selatan adalah :
Hindia.
yaitu umur, pendidikan, pekerjaan dan jumlah anak, dimana pada karakteristik
umur didapatkan ibu nifas yang berumur 20-35 tahun sebanyak 8 orang (80%)
dan umur > 35 tahun sebanyak 2 orang (20%). Pada pendidikan ibu nifas
didapatkan SMP, SMA dan S1 sebanyak 6 orang (60%) dan perguruan tinggi
sebanyak 6 orang (60%), guru sebanyak 3 orang (30%) dan swasta sebanyak 1
orang (10%). Pada karakteristik jumlah anak didapatkan ibu dengan anak ke 1
1. Analisis Univariat
50
Institut Prima Nusantara
a. Rata-Rata Kecukupan Air Susu Ibu (ASI) pada Ibu Nifas Sebelum
Diberikan Pudding Kacang Hijau
Tabel 5.1
Rata-Rata Kecukupan Air Susu Ibu (ASI) pada Ibu Nifas Sebelum
Diberikan Pudding Kacang Hijau di BPM “F”
Tarusan Pesisir Selatan Tahun 2019
sebelum diberikan pudding kacang hijau pada ibu nifas yang dilihat
dari frekuensi BAK bayi adalah 5,20 kali dengan standar deviasi
adalah 0,919 kali. BAK paling sedikit adalah 4 kali dan paling banyak
b. Rata-Rata Kecukupan Air Susu Ibu (ASI) pada Ibu Nifas Sesudah
Diberikan Pudding Kacang Hijau
Tabel 5.2
Rata-Rata Kecukupan Air Susu Ibu (ASI) pada Ibu Nifas Sesudah
Diberikan Pudding Kacang Hijau di BPM “F”
Tarusan Pesisir Selatan Tahun 2019
Variabel n Mean SD Min-Max
Kecukupan ASI
10 11,90 1,792 9 - 15
Sesudah Intervensi
sesudah diberikan pudding kacang hijau pada ibu nifas yang dilihat
dari frekuensi BAK bayi adalah 11,90 kali dengan standar deviasi
adalah 1,792 kali. BAK paling sedikit adalah 9 kali dan paling banyak
2. Analisis Bivariat
51
Institut Prima Nusantara
Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui pengaruh pudding
kacang hijau terhadap kecukupan Air Susu Ibu (ASI) pada ibu nifas.
Tabel 5.3
Hasil Uji Normalitas
Pretes
0,386
Postest
0,910
kacang hijau sebesar 0,386 dan sesudah sebesar 0,910 yang berarti data
Tabel 5.4
Pengaruh Pudding Kacang Hijau terhadap Kecukupan Air Susu
Ibu (ASI) pada Ibu Nifas di BPM “F” Tarusan Pesisir selatan
Tahun 2019
Mean Std. p
T-Test Mean t df
Difference Deviation value
Pretest 5,20
6,700 1,703 12,442 9 0,0005
Postest 11,90
sebelum diberikan pudding kacang hijau adalah 5,20 kali dan sesudah
52
Institut Prima Nusantara
pudding kacang hijau yang dilihat dari frekuensi BAK bayi yaitu 6,7
53
Institut Prima Nusantara
BAB V
PEMBAHASAN
A. Analisis Univariat
1. Rata-Rata Kecukupan Air Susu Ibu (ASI) pada Ibu Nifas Sebelum
Diberikan Pudding Kacang Hijau
sebelum diberikan pudding kacang hijau pada ibu nifas yang dilihat dari
frekuensi BAK bayi adalah 5,20 kali dengan standar deviasi adalah 0,919
kali. BAK paling sedikit adalah 4 kali dan paling banyak adalah 7 kali di
timbulnya beberapa masalah, baik masalah pada ibu maupun pada bayi.
Masalah dari ibu yang timbul selama menyusui dapat dimulai sejak
ibu, anestesi, operasi, rangsangan puting susu, hubungan kelamin, gizi ibu
54
Institut Prima Nusantara
Menurut Monika (2018), tanda-tanda kecukupan ASI yang secara
Frekuensi BAK untuk bayi baru lahir per hari paling sedikit 6
kali sehari. Perhatikan pula warna BAK bayi, warna BAK yang baik
adalah kuning cerah. Bila BAK berwarna kuning pekat atau cokelat
(seperti jus apel) dan frekuensi BAK kurang dair 6 kali per hari,
Pola BAB bayi yang ASI eksklusif sangat bervariasi. Pada hari
pertama, BAB bayi akan berwarna hitam atau hijau gelap dan pekat.
bila suplai ASI lancar sekitar 4 hari pasca kelahiran, BAB berangsur-
c. Pertumbuhan bayi
hingga 7% dari berat badan lahir, ibu tidak usah khawatir. Bila proses
pertumbuhan berat badan bayi akan naik sejak hari ke-4/lima dan pada
usia 10-14 hari berat badan bayi akan sama dengan berat badan ketika
lahir. Umumnya berat badan bayi per minggu pad ausia 0-4 bulan
adalah sekitar 155-241 gram. Pada usia 4-6 bulan, kenaikan berat
badan bayi per minggu adalah sekitar 92-126 gram. Pada usia 6-12
bulan, kenaikan berat badan bayi per minggu sekitar 50-80 gram.
55
Institut Prima Nusantara
d. Perilaku bayi
tampak puas, kenyang, tidak rewel, tidur dengan nyenyak, serta aktif
e. Perkembangan bayi
hijau pada ibu nifas dengan kelancaran produksi ASI di BPM Yuni
hijau yang dilihat dari frekuensi BAK bayi didapatkan rata-rata adalah
5,20 kali. Dilihat dari frekuensi tersebut, rata-rata masih terbilang sedikit.
Hal ini bisa terjadi karena upaya-upaya ibu menyusui dalam mengatasi
masalah dalam ASI nya belum optimal dan ibu mengaku tidak mengetahui
56
Institut Prima Nusantara
2. Rata-Rata Kecukupan Air Susu Ibu (ASI) pada Ibu Nifas Sesudah
Diberikan Pudding Kacang Hijau
sesudah diberikan pudding kacang hijau pada ibu nifas yang dilihat dari
frekuensi BAK bayi adalah 11,90 kali dengan standar deviasi adalah 1,792
kali. BAK paling sedikit adalah 9 kali dan paling banyak adalah 15 kali di
kelenjer pembuat air susu dalam payudara ibu tidak akan bekerja dengan
(Wahyuni, 2012).
Salah satu upaya agar ibu berhasil dalam memberikan ASI secara
Makanan yang dimakan seorang ibu yang sedang dalam masa menyusui
tidak secara langsung mempengaruhi mutu ataupun jumlah air susu yang
dihasilkan. Akan tetapi jika makanan ibu terus menerus tidak mengandung
pembuat air susu dalam buah dada ibu tidak akan dapat bekerja dengan
(Suksesty, 2017).
57
Institut Prima Nusantara
Salah satu makanan yang dapat meningkatkan kecukupan ASI
zat gizi. Kandungan zat gizi dalam 100 gram kacang hijau adalah energi
(345 kal), protein (22,2 g), lemak (1,2 g), karbohidrat (62,9g), serat (4,1 g),
kalsium (125 mg), fosfor (320 mg), zat besi (6,7 mg), vitamin A (157 IU),
vitamin B1 (0,64 mg), vitamin C (6 mg) dan air (10 g) (Mustakim, 2012).
Wulandari (2014) tentang pengaruh pemberian sari kacang hijau pada ibu
(57,1 %).
BAK bayi dalam 24 jam yaitu menjadi 11,90 kali. Hal ini karena dalam
dalam kacang hijau dapat meningkatkan produksi ASI. Selain itu, juga
didukung oleh faktor isapan bayi karena ibu memberikan ASInya tidak
58
Institut Prima Nusantara
B. Analisis Bivariat
Pengaruh Pemberian Pudding Kacang Hijau Terhadap Produksi Air
Susu Ibu (ASI) pada Ibu Nifas
Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan rata-rata Kecukupan ASI
sebelum adalah 5,20 kali dan sesudah diberikan pudding kacang hijau adalah
11,90 kali. Hasil selisih (difference) rata-rata produksi ASI sebelum dan
sesudah diberikan pudding kacang hijau yang dilihat dari frekuensi BAK bayi
yaitu 6,7 kali dengan standar deviasi sebelum intervensi yaitu 1,703 kali.
pudding kacang hijau sebesar 0,386 dan sesudah sebesar 0,910 yang berarti
Hasil uji statistik t-test didapatkan p value = 0,000, berarti < 0,05,
terlihat ada pengaruh pudding kacang hijau terhadap kecukupan Air Susu Ibu
(ASI).
dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk
hari sebagai sumber bahan pangan protein nabati tinggi (Mustakim, 2012).
asam amino leusin, arginin, isoleusin, valin dan lisin. Kacang hijau juga
mengandung multi protein yang berfungsi mengganti sel mati dan membantu
pertumbuhan sel tubuh, oleh karena itu, anak-anak dan wanita yang baru saja
59
Institut Prima Nusantara
yang sangat diperlukan oleh ibu selama masa laktasi adalah protein. Protein
(Suksesty, 2017).
potein yang tinggi akan mudah diserap ke dalam jaringan mukosa. Saat
hipotalamus dan hipofise mengatur kadar prolaktin dan oksitosin dalam darah,
hormone ini diperlukan untuk pengeluaran dan produksi air susu (Wakhida,
2011).
Wulandari (2014) tentang pengaruh pemberian sari kacang hijau pada ibu
nifas dengan kelancaran produksi ASI di BPM Yuni Widaryanti, Amd. Keb
kacang hijau pada ibu nifas dengan kelancaran produksi ASI (p value =
0,000).
terhadap kecukupan Air Susu Ibu (ASI) pada ibu nifas karena kandungan
protein yang tinggi dalam kacang hijau mampu mengoptimalkan produksi ASI
serta kepekatan warna ASI pada ibu nifas. Selain itu, kandungan kacang hijau
60
Institut Prima Nusantara
terproduksinya hormon endorphin yang menyebabkan oksitosin terbentuk
Kepada ibu nifas yang ASInya tidak keluar dengan banyak dan lancar
sehingga tidak ingin periksa kebidan atau dokter, dapat menggunakan sari
kacang hijau sebagai alternatif dari pengobatan bendungan ASI dan ASI yang
tidak keluar dengan lancar dan banyak. Selain harganya yang terjangkau, sari
kacang hijau juga dapat diolah sendiri, hal ini membuat para ibu-ibu yang
merasa kesulitan menyusui anaknya karena ASI yang keluar tidak banyak
pengetahuan tentang cara yang tepat untuk dapat meningkatkan produksi ASI
yaitu salah satunya dengan mengkonsumsi sari kacang hijau yang dapat
mengkonsumsi makanan yang kaya akan protein dan mineral untuk produksi
ASI dan ibu dapat menyusui bayinya secara eksklusif selama 6 bulan.
61
Institut Prima Nusantara
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang telah didapatkan tentang pengaruh pudding
kacang hijau terhadap kecukupan Air Susu Ibu (ASI) pada ibu nifas di BPM
“F” Tarusan Pesisir Selatan Tahun 2019, dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
ibu nifas yang dilihat dari frekuensi BAK bayi adalah 5,20 kali di BPM
2. Rata-rata kecukupan ASI sesudah diberikan pudding kacang hijau pada ibu
nifas yang dilihat dari frekuensi BAK bayi adalah 11,90 kali di BPM “F”
3. Terdapat pengaruh pudding kacang hijau terhadap kecukupan Air Susu Ibu
(ASI) pada ibu nifas di BPM “F” Tarusan Pesisir Selatan Tahun 2019
(pvalue = 0,000).
62
Institut Prima Nusantara
B. Saran
peneliti menyarankan :
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Responden
solusi alami dalam mengatasi tidak lancarnya pengeluaran ASI pada ibu
menyusui.
pedoman dalam melakukan penelitian pada mata kuliah yang lain serta
63
Institut Prima Nusantara
Lampiran 2
Kepada Yth :
Di
Tempat
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Zulfira
NIM : 181012115301062
Alamat : Tarusan
Zulfira
FORMAT PERSETUJUAN
(INFORMEDCONSENT)
( )
LEMBAR OBSERVASI
A. Identitas Ibu
Inisial Ibu :
Umur :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Anak Ke :
Alamat :
No Hp :
Produksi ASI
No. Anak
Inisial Responden Umur Pendidikan Pekerjaan Pretest Postest
Resp Ke
Frekuensi BAK Frekuensi BAK
1 Ny. Y 28 Perguruan Tinggi Guru 2 5 9
2 Ny. A 32 SMP IRT 3 4 10
3 Ny. V 32 Perguruan Tinggi Guru 3 4 12
4 Ny. S 39 SMP IRT 3 5 11
5 Ny. Y 28 Perguruan Tinggi IRT 1 6 12
6 Ny. F 27 S1 IRT 1 6 11
7 Ny. D 40 SMA IRT 2 5 15
8 Ny. I 32 SMA IRT 2 7 14
9 Ny. C 23 Perguruan Tinggi Swasta 1 5 13
10 Ny. E 27 S1 Guru 1 5 12
Mean 5.20 11.90
NPar Test
One-Paired Test
Frekuensi Frekuensi
BAK (Pretest) BAK (Postest)
N 10 10
Normal Parameters a,b Mean 5.20 11.90
Std. Deviation .919 1.792
Most Extreme Absolute .286 .178
Differences Positive .286 .178
Negative -.214 -.122
paired test Z .905 .562
Asymp. Sig. (2-tailed) .386 .910
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Frequencies
Statistics
Frekuensi Frekuensi
BAK (Pretest) BAK (Postest)
N Valid 10 10
Missing 0 0
Mean 5.20 11.90
Std. Deviation .919 1.792
Minimum 4 9
Maximum 7 15
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 23 1 10.0 10.0 10.0
27 2 20.0 20.0 30.0
28 2 20.0 20.0 50.0
32 3 30.0 30.0 80.0
39 1 10.0 10.0 90.0
40 1 10.0 10.0 100.0
Total 10 100.0 100.0
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SMP 2 20.0 20.0 20.0
SMA 2 20.0 20.0 40.0
S1 2 20.0 20.0 60.0
Perguruan Tinggi 4 40.0 40.0 100.0
Total 10 100.0 100.0
Pe kerjaa n
Cumulative
Frequency Percent Valid Perc ent Percent
Valid IRT 6 60.0 60.0 60.0
Guru 3 30.0 30.0 90.0
Swast a 1 10.0 10.0 100.0
Total 10 100.0 100.0
Anak Ke
Cumulative
Frequency Percent Valid Perc ent Percent
Valid 1 4 40.0 40.0 40.0
2 3 30.0 30.0 70.0
3 3 30.0 30.0 100.0
Total 10 100.0 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sedikit 7 70,0 70,0 70,0
Banyak 3 30,0 30,0 100,0
Total 10 100,0 100,0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Banyak 10 100,0 100,0 100,0
T-Test
Std. Error
Mean N Std. Deviation Mean
Pair Frekuensi BAK (Pretest) 3,9 0 10 .919 .291
1 Frekuensi BAK (Postest) 9,60 10 1.792 .567
N Correlation Sig.
Pair Frekuensi BAK (Pretes t) &
10 .351 .320
1 Frekuensi BAK (Postes t)
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Std. Error Difference
Mean Std. Deviation Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair Frekuensi BAK (Pretest) -
-6.700 1.703 .539 -7.918 -5.482 -12.442 9 .000
1 Frekuensi BAK (Postest)
A. Bahan
250 gram kacang hijau
200 ml santal kental
300 ml air
3 sdm susu kental manis
1 bungkus agar-agar bubuk tanpa warna
1 lembar daun pandan, simpul
¼ sdt garam
Gula pasir secukupnya
B. Proses Pembuatan
1. Rebus kacang hijau bersama air hingga mendidih dan empuk.
2. Masukkan santan kental dan daun pandan, aduk-aduk agar tidak pecah.
3. Masukkan agar-agar bubuk, gula pasir, garam, dan susu kental manis,
aduk rata dan aduk terus agar santan tidak pecah, masak hingga berbuih,
matikan api.
4. Siapkan cetakan bahan panas biar uap panas agak hilang, baru tuangkan ke
cetakan.
5. Tunggu hingga dingin, masukkan ke kulkas dan siap di nikmati saat sudah
padat.
6. Pudding kacang hijau siap dinikmati.
DOKUMENTASI