Anda di halaman 1dari 9

PATIENT SAFETY

 
“LANGKAH-LANGKAH PENERAPAN SISTEM
PATIENT SAFETY”
 

DISUSUN OLEH :

LURIKE APRIYANI P05140420007


MEIRISKA EKA SYASMI P05140420008
MELANDA PUSPITA AIDI P05140420009

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI PROFESI BIDAN
2020/2021
BAB II
A. MENGAPA PERLU ADANYA PATIENT SAFETY ?

01 LAPORAN WHO NEGARA AMERIKA DAN INGGRIS


1. Di Amerika Serikat
02
Di Negara maju : 1 dari 10 pasien dirawat a. Kesalahan pemberian obat di
mengalami cedera Amerika Serikat 34-56%
Di Negara berkembang lebih tinggi (risiko b. Kesalahan bedah 1: 50 pasien rawat
infeksi 20 kali lipat) 2. Di Inggris
Setiap saat 1,4 juta orang di dunia menderita a. Tiap hari terjadi kesalahn medic
infeksi di Rumah Sakit
Minimal 50% peralatan medic di negara
Laporan Insiden ke KKPRS 04
berkembang tidak layak  Asal provinsi yang melapor 9 provinsi dengan 3
Setiap tahun 1,3 juta kematian disebabkan terbanyak adalah DKI, Jateng, dan Yogya
Rincian kejadian:
injeksi yang tidak aman
1. Fraktur fibula tidak terdeteksi, hanya hecting
Di Penerbangan dan Nuklir keselamatan 1 : 1 di UGD
juta tapi di Yankes rasio 2. Salah tulis nama bayi, bayi tertukar
3. Kasus multitrauma di CT scan tapi belum
INDONESIA distabilkan sebagai pasien meninggal
4. Perawat melakukan persiapan operasi (cukur
Medication Errors di ICU mencapai 96%
03 (tidak sesuai indikasi, tidak sesuai dosis, dll)
Medication di Puskesmas mencapai 80%
buku mata), tapi dokter belum menentukan
meta yang akan di Vitrektomi karena masih
konsul ke dokter 1 dan dokter 2.
Di Indonesia
5. Gips tanpa jendela, sebagai kaki busuk.
Pidana : 48 kasus di Polda Metro
6. Pasien TB diberi MDT, konsul ke paru di beri
Perdata : 160 kasus di LBH Kesehatan
MDT juga (double MDT)
.
7. Salah baca obat : Ottopan diberi OttopainTT 1
8. Salah dosis : 1,5 mg menjadi 1,5 ml
B. PENGERTIAN PATIEN SAFETY
(KESELAMATAN PASIEN)
Patient Safety atau keselamatan
pasien adalah suatu system yang
membuat asuhan pasien di rumah
sakit menjadi lebih aman. Sistem ini
mencegah terjadinya cedera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau
tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil. Sistem tersebut
meliputi : Assesment Risiko,
Identifikasi dan Pengelolaan Risiko
(Laporan dan Analisa), Belajar dari
Insiden (Tindak Lanjut dan
Implementasi Solusi).

2
D. MANFAAT
C. TUJUAN
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien 1) Budaya safety meningkat dan berkembang
di Rumah Sakit 2) Komunikasi dengan pasien berkembang
2. Meningkatnya akuntabilitas Rumah 3) Kejadian tidak diharapakn (KTD) menurun
Sakit terhadap pasien dan masyarakat 4) Risiko klinis menurun
3. Menurunnya kejadian tidak diharapkan 5) Keluhan berkurang
(KTD) di Rumah Sakit 6) Mutu pelayan Rumah Sakit meningkat
4. Terlaksananya program-program
7) Citra Rumah Sakit dan kepercayaan masyarakat meningkat, diikuti dengan
pencegahansehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan kepercayaan diri yang meningkat
5. Menciptakan lingkungan yang aman
bagi karyawan dan pengunjung Santosa
Bandung International Hospital
6. Mempertahankan reputasi Santosa E. LANGKAH-LANGKAH MENUJU PATIENT SAFETY
Bandung International Hospital
7. Memberikan pelayanan yang efektif dan 1) Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien
efisien 2) Memimpin dan mendukung staf untuk komitmen dan focus pada keselamatan pasien
di Rumah Sakit
3) Integrasikan manajemen risiko
4) Sistem pelaporan di Rumah Sakit
5) Komunikasi terbuka dengan pasien
6) Belajar dan berbagi pengalaman keselamatan pasien
7) Cegah cedera melalui implementasi keselamatan pasien
F. LANGKAH LANGKAH PENERAPAN PATIENT SAFETY

DI RUMAH SAKIT

DI PUSAT

DI PROVINSI / KOTA /
KABUPATEN

4
DI RUMAH SAKIT
1. Rumah sakit agar membentuk Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit,
dengan susunan organisasi sebagai berikut: Ketua: dokter, Anggota:
dokter, dokter gigi, perawat, tenaga kefarmasian dan tenaga
kesehatan lainnya.
2. Rumah sakit agar mengembangkan sistem informasi pencatatan dan
pelaporan internal tentang insiden
3. Rumah sakit agar melakukan pelaporan insiden ke Komite
Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPRS) secara rahasia
4. Rumah Sakit agar memenuhi standar keselamatan pasien rumah
sakit dan menerapkan tujuh langkah menuju keselamatan pasien
rumah sakit.
5. Rumah sakit pendidikan mengembangkan standar pelayanan medis
berdasarkan hasil dari analisis akar masalah dan sebagai tempat
pelatihan standar-standar yang baru dikembangkan.

6
DI PROVINSI / KOTA / KABUPATEN
1. Melakukan advokasi program keselamatan pasien ke rumah sakit-
rumah sakit di wilayahnya
2. Melakukan advokasi ke pemerintah daerah agar tersedianya
dukungan anggaran terkait dengan program keselamatan pasien
rumah sakit.
3. Melakukan pembinaan pelaksanaan program keselamatan pasien
rumah sakit.
Di PUSAT

1. Membentuk komite keselamatan pasien Rumah Sakit dibawah Perhimpunan


Rumah Sakit Seluruh Indonesia
2. Menyusun panduan nasional tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit
3. Melakukan sosialisasi dan advokasi program keselamatan pasien ke Dinas
Kesehatan Propinsi/Kabupaten/Kota, PERSI Daerah dan rumah sakit
pendidikan dengan jejaring pendidikan.
4. Mengembangkan laboratorium uji coba program keselamatan pasien.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai