DISUSUN OLEH :
TINGKAT 1A
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan kumpulan modul “K3 & Patient
Safety”
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
DISUSUN OLEH:
4
BAGIAN 1
5
- Perdata : 160 kasus di LBH Kesehatan
6. Laporan Insiden ke KKPRS persi September 2006 sampai Agustus 2007
- Asal provinsi yang melapor 9 provinsi dengan 3 terbanyak adalah
DKI, Jateng, dan Yogya
- Rincian kejadian:
a. Fraktur fibula tidak terdeteksi, hanya hecting di UGD
b. Salah tulis nama bayi, bayi tertukar
c. Kasus multitrauma di CT scan tapi belum distabilkan sebagai
pasien meninggal
d. Perawat melakukan persiapan operasi (cukur buku mata), tapi
dokter belum menentukan meta yang akan di Vitrektomi karena
masih konsul ke dokter 1 dan dokter 2
e. Gips tanpa jendela, sebagai kaki busuk
f. Pasien TB diberi MDT, konsul ke paru di beri MDT juga (double
MDT)
g. Salah baca obat : Ottopan diberi OttopainTT
h. Salah dosis : 1,5 mg menjadi 1,5 ml
6
solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko. Sistem tersebut diharapkan
dapat mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang
seharusnya dilakukan. ( DEPKES R.I.2006).
Sistem keselamatan pasien rumah sakit atau (KPRS) terdiri dari sistem
pelaporan insiden, analis,belajar dan riset dari insiden yang
timbul,pengembangan dan penerapan solusi untuk menekankan kesalahan,
penetapan berbagai pedoman,standar,indikator keselamatan pasien
berdasarkan pengetahuan dan riset,keterlibatan dan pemberdayaan
pasien,pengembangan toksonomi : konsep,klasifikasi,norma,istilah dan
sebagainya. Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cidera
yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau
tindakan tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan.
Sistem tersebut meliputi : Assesment Risiko, Identifikasi dan Pengelolaan
Risiko (Laporan dan Analisa), Belajar dari Insiden (Tindak Lanjut dan
Implementasi Solusi).
7
4. Risiko klinis menurun
5. Keluhan berkurang
6. Mutu pelayan Rumah Sakit meningkat
7. Citra Rumah Sakit dan kepercayaan masyarakat meningkat, diikuti dengan
kepercayaan diri yang meningkat
WHO Collaborating Centre for Patient Safety pada tanggal 2 Mei 2007
resmi menerbitkan Nine Life Saving Patient Safety Solutions (Sembilan
Solusi Life-Saving Keselamatan Pasien Rumah Sakit).
8
Solusi :
a. NORUM ditekankan pada penggunaan protokol untuk pengurangan
risiko
b. Memastikan terbacanya resep, label, atau penggunaan perintah yang
dicetak lebih dulu
c. Pembuatan resep secara elektronik.
9
4. Pastikan Tindakan yang benar pada Sisi Tubuh yang benar.
Penyimpangan pada hal ini à pelaksanaan prosedur yang keliru atau
pembedahan sisi tubuh yang salah. Sebagian besar adalah akibat dan
miskomunikasi dan tidak adanya informasi atau informasinya tidak benar.
Faktor yang paling banyak kontribusinya terhadap kesalahan-kesalahan
macam ini adalah tidak ada atau kurangnya proses pra-bedah yang
distandardisasi.
Rekomendasi :
a. Mencegah jenis-jenis kekeliruan yang tergantung pada pelaksanaan
proses verifikasi prapembedahan
b. Pemberian tanda pada sisi yang akan dibedah oleh petugas yang akan
melaksanakan prosedur
c. Adanya tim yang terlibat dalam prosedur sesaat sebelum memulai
prosedur untuk mengkonfirmasikan identitas pasien, prosedur dan sisi
yang akan dibedah.
10
medication list”, sebagai perbandingan dengan daftar saat admisi,
penyerahan dan / atau perintah pemulangan bilamana menuliskan
perintah medikasi
b. Komunikasikan daftar tsb kepada petugas layanan yang berikut dimana
pasien akan ditransfer atau dilepaskan.
11
dunia menderita infeksi yang diperoleh di rumah-rumah sakit. Kebersihan
Tangan yang efektif adalah ukuran preventif yang pimer untuk
menghindarkan masalah ini.
Rekomendasi:
a. Mendorong implementasi penggunaan cairan “alcohol-based hand-
rubs” tersedia pada titik-titik pelayan tersedianya sumber air pada
semua kran
b. Pendidikan staf mengenai teknik kebarsihan tangan yang benar
mengingatkan penggunaan tangan bersih ditempat kerja
c. Pengukuran kepatuhan penerapan kebersihan tangan melalui
pemantauan / observasi dan tehnik-tehnik yang lain.
1. Hak Pasien
Pasien & keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan informasi
tentang rencana & hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya KTD
(Kejadian Tidak Diharapkan).
Kriteria:
a. Harus ada dokter penanggung jawab pelayanan
b. Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat rencana
pelayanan
c. Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan penjelasan
yang jelas dan benar kepada pasien dan keluarga tentang rencana dan
hasil pelayanan, pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk
kemungkinan terjadinya KTD
12
Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dgn
keterlibatan pasien adalah partner dalam proses pelayanan. Karena itu, di
RS harus ada system dan mekanisme mendidik pasien & keluarganya
tentang kewajiban & tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien.Dengan
pendidikan tersebut diharapkan pasien & keluarga dapat:
a. Memberikan info yg benar, jelas, lengkap dan jujur
b. Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab
c. Mengajukan pertanyaan untuk hal yg tdk dimengerti
d. Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan
e. Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan RS
f. Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa
g. Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati
13
Kriteria:
a. Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan (design) yang
baik, sesuai dengan ”Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien
Rumah Sakit”.
b. Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja
c. Setiap rumah sakit harus melakukan evaluasi intensif
d. Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil
analisis
14
e. Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan
insiden,
f. Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai jenis insiden
g. Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antar unit
dan antar pengelola pelayanan
h. Tersedia sumber daya dan sistem informasi yang dibutuhkan
i. Tersedia sasaran terukur, dan pengumpulan informasi menggunakan
kriteria objektif untuk mengevaluasi efektivitas perbaikan kinerja
rumah sakit dan keselamatan pasien
15
b. Transmisi data & informasi harus tepat waktu & akurat.
Kriteria:
a. Disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain proses
manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal-hal
terkait dengan keselamatan pasien.
b. Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi
untuk merevisi manajemen informasi yang ada
1. Di Rumah Sakit
a. Rumah sakit agar membentuk Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit,
dengan susunan organisasi sebagai berikut: Ketua: dokter, Anggota:
dokter, dokter gigi, perawat, tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan
lainnya.
b. Rumah sakit agar mengembangkan sistem informasi pencatatan dan
pelaporan internal tentang insiden
c. Rumah sakit agar melakukan pelaporan insiden ke Komite
Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPRS) secara rahasia
d. Rumah Sakit agar memenuhi standar keselamatan pasien rumah sakit
dan menerapkan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah
sakit.
e. Rumah sakit pendidikan mengembangkan standar pelayanan medis
berdasarkan hasil dari analisis akar masalah dan sebagai tempat
pelatihan standar-standar yang baru dikembangkan.
2. Di Provinsi/Kabupaten/Kota
a. Melakukan advokasi program keselamatan pasien ke rumah sakit-
rumah sakit di wilayahnya
b. Melakukan advokasi ke pemerintah daerah agar tersedianya dukungan
anggaran terkait dengan program keselamatan pasien rumah sakit.
16
c. Melakukan pembinaan pelaksanaan program keselamatan pasien
rumah sakit
3. Di Pusat
a. Membentuk komite keselamatan pasien Rumah Sakit dibawah
Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia
b. Menyusun panduan nasional tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit
c. Melakukan sosialisasi dan advokasi program keselamatan pasien ke
Dinas Kesehatan Propinsi/Kabupaten/Kota, PERSI Daerah dan rumah
sakit pendidikan dengan jejaring pendidikan.
d. Mengembangkan laboratorium uji coba program keselamatanpasien.
1.Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah diakui sebagai hal penting dalam menentukan arah
organisasi, mengembangkan budaya, memastikan pelayanan dan mempertahankan
organisasi yang efektif. Pemimpin mengubah keadaan dengan terlebih dahulu
memeriksa situasi saat ini, melihat ke depan untuk kemungkinan masa depan dan
mengenali area untuk perbaikan. Mereka kemudian menciptakan sistem baru atau
mengubah sistem dalam hal perbaikan. Kebanyakan sistem yang sistematis
membahas masalah keselamatan pasien dan peningkatan kualitas telah
mengidentifikasi peran penting bagi kepemimpinan di bidang keselamatan pasien
dan kualitas pelayanan. Kunci peran kepemimpinan di tingkat nasional untuk
keselamatan pasien adalah pengetahuan, pengembangan dan pembelajaran dan
promosi praktek yang baik yang telah ditugaskan, baik dalam lembaga nasional
atau sebuah rumah sakit (The Comission on Patient Safety and Quality Assurance
of Irlandia, 2008).
Dasar dari perubahan organisasi untuk budaya patient safety, komitmen pemimpin
merupakan elemen yang sangat penting dalam usaha untuk meningkatkan mutu
17
dan safety. Pemimpin harus mempromosikan patient safety sebagai inti dari
partisipasi pada aktivitas patient safety. Pemimpin harus melakukan perubahan
seperti melakukan perubahan seperti kebijakan melaporkan tindakan kesalahan
tanpa hukuman dan merahasiakan pelapor (Bates, Gandhi & Frankel, 2003).
Jajaran direksi, manajer, dan ketua pelayanan klinis bersama-sama dengan serius,
visible dan komitmen tinggi harus membuat sistem pelayanan yang konsisten
bermutu tinggi. Komitmen tersebut dapat dimulai membuat tujuan dan misi rumah
sakit serta strategi yang diterapkan sesuai dengan peningkatan kualitas dan safety
(Kovner dan Neuhauser, 2004).
2.Individu
Ada tiga dimensi penting tenaga kesehatan professional yang harus dinilai dalam
organisasi untuk meningkatkan safety dan mutu. Pertama, pemimpin harus
memastikan bahwa menempatkan pekerja dengan benar agar performa kerja yang
dihasilkan sesuai dengan tujuan. Kedua, pemimpin harus memastikan pekerja
yang dimiliki mempunyai keterampilan untuk menjalankan fungsinya sehingga
pelayanan yang diberikan bermutu dan safety. Rumah sakit harus dapat
mengadakan pendidikan berkelanjutan untuk meningkatkan keterampilan dan
pengetahuan para staf. Ketiga, rumah sakit membutuhkan tim yang dapat bekerja
secara efektif. Kerjasama tim berarti setiap anggota mengetahui bahwa dirinya
adalah tim, mengetahui tugas dan tanggungjawabnya dalam tim, dan dapat saling
membantu dalam tim (Kovner dan Neuhauser, 2004).
18
safety, unsur-unsur yang ada dalam patient safety, tujuan patient safety, upaya
patient safety serta perlindungan diri selama kerja. Program patient safety
merupakan suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman.
Di dalam sistem tersebut meliputi penilaian risiko seperti risiko jatuh atau infeksi
silang, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden atau kejadian tidak diharapkan, kemampuan belajar
dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya risiko (DepKes RI, 2006).
Berkaitan dengan pengertian diatas pada umumnya pendapat yang banyak diikuti
ialah bahwa sikap itu mengandung tiga komponen yang membentuk struktur
sikap, yaitu komponen kognitif, yaitu komponen yang berisikan informasi yang
dimiliki seseorang tentang orang lain atau benda (objek dari sikapnya); komponen
afektif, yaitu komponen yang berisikan perasaan-perasaan seseorang terhadap
suatu objek; dan komponen perilaku, yaitu komponen yang berisikan cara yang
direncanakan seseorang untuk bertindak atau berperilaku terhadap objek
(Muchlas, 2008).
Perawat harus menunjukkan sikap yang positif dalam mendukung program patient
safety sehingga melaksanakan praktik keperawatan secara aman. Sikap
mendukung pencegahan penularan penyakit. Mencuci tangan adalah salah satu
komponen precaution standard yang efektif dalam mencegah transmisi infeksi.
19
Selain itu penggunaan alat pelindung diri seperti sarung tangan dan masker untuk
mencegah risiko kontak dengan pathogen (WHO, 2007).
Kerja sama tim sangat dibutuhkan dalam peningkatan keselamatan pasien. Prisip
komunikasi terbuka antar tenaga kesehatan dalam praktik professional. Adanya
mekanisme monitor dan evaluasi terhadap implementasi pelayanan yang diberikan
kepada pasien. Prinsip komunikasi terbuka tenaga kesehatan juga dengan pasien
dan keluarganya bila ada risiko atau kejadian yang tidak diharapkan. Pasien
berhak mendapat dukungan dan perlindungan bila terjadi kejadian tidak
diharapkan. Rumah sakit harus memastikan ada program konseling kepada pasien
dan juga keluarganya setelah terjadi kejadian tidak diharapkan (The Comission on
Patient Safety and Quality Assurance of Irlandia, 2008).
3.Budaya
Perubahan budaya adalah semboyan baru dalam patient safety. Tujuan utama
dalam perubahan budaya adalah transparansi sistem, yang didefinisikan sebagai
kesediaan penyedia dan pasien untuk secara terbuka dan nyaman
mengekspresikan keprihatinan mereka tentang pemberian perawatan dengan cara
mengidentifikasi kekurangan dan mengarah ke penghapusan kesalahan, mitigasi,
atau manajemen yang tepat. Perubahan budaya, dan peningkatan dalam
identifikasi hal itu penting dalam rangka untuk kemudian dapat mengidentifikasi
dan memperbaiki sistem perawatan (Bates, Gandhi & Frankel, 2003).
Dalam arti negatif masalah budaya merujuk pada profesional dan sikap dan
perilaku yang organisasi biasanya ditandai dengan resistensi terhadap intervensi
dengan otonomi klinis dan kemampuan manajerial, dan antipati terhadap
perubahan. Sebaliknya, budaya keselamatan suatu organisasi dapat digambarkan
sebagai produk dari nilai-nilai individu dan kelompok, sikap, persepsi, kompetensi
dan pola perilaku yang menentukan komitmen untuk, dan gaya dan kemampuan
dari suatu organisasi manajemen kesehatan dan manajemen keselamatan.
Organisasi dengan budaya keselamatan yang positif dicirikan oleh komunikasi
saling percaya, oleh persepsi bersama pentingnya keselamatan, dan oleh
20
kepercayaan dalam keberhasilan langkah-langkah pencegahan (The Comission on
Patient Safety and Quality Assurance of Irlandia, 2008).
Program patient safety dengan jelas didefinisikan dalam tujuan, personel rumah
sakit, dan anggaran. Yang melatarbelakangi budaya patient safety adalah
pembelajaran lingkungan tentang masalah kualitas dan safety pelayanan.
Pembelajaran lingkungan ini harus didukung oleh semua sumber daya yang ada
untuk memonitor dan mengevaluasi error atau ketidaksesuaian dalam pemberian
pelayanan. Hal ini akan memerlukan komunikasi antar staf, termasuk pelaporan
error atau kesalahan, kondisi bahaya, atau kendala lain dalam mutu pelayanan.
Hal ini juga akan memunculkan inovasi dan pembelajaran bersama melalui
kolaborasi dan pembandingan (Kovner dan Neuhauser, 2004).
4.Infrastruktur
Dua elemen penting untuk peningkatan safety dan mutu adalah disain proses
pelayanan dan ketersediaan infrastruktur informasi. Pekerjaan dapat dirancang
untuk menghindari ketergantungan pada memori dengan menggunakan fungsi
yang memandu pengguna untuk tindakan yang tepat atau keputusan berikutnya,
penataan tugas penting sehingga kesalahan tidak dapat dibuat, menyederhanakan
proses dan standarisasi proses kerja di seluruh unit yang ada (Kovner dan
Neuhauser, 2004).
21
5.Lingkungan
Tidak mungkin untuk mempertimbangkan konsep perawatan yang aman dan
efektif yang diberikan oleh tenaga kesehatan profesional dalam isolasi dari
lingkungan fisik dan pengaturan di mana perawatan diberikan. Dalam pencegahan
infeksi, desain lingkungan perawatan pasien harus memenuhi persyaratan aman,
perawatan berkualitas tinggi dengan mempertimbangkan hal berikut (The
Comission on Patient Safety and Quality Assurance of Irlandia,2008):
a) Memaksimalkan kenyamanan dan martabat pasien.
b) Menjamin kemudahan pelaksanaan perawatan profesional.
c) Membuat ketentuan yang sesuai untuk anggota keluarga dan pengunjung.
d) Meminimalkan risiko infeksi.
f) Meminimalkan risiko efek samping lain seperti jatuh atau kesalahan
pengobatan.
g)Mengelola transportasi pasien.
h)Memungkinkan untuk fleksibilitas penggunaan dari waktu ke waktu dan
persyaratan perencanaan pelayanan selanjutnya.
SOAL PEMAHAMAN :
22
B. Mendidik pasien dan keluarga
C. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
D. Hak dokter
E. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
2. Pasien bebas dari harm/ cedera yang tidak seharusnya terjadi atau bebas
dari cedera yang potensial akan terjadi, terkait dengan pelayanan
kesehatan . “Merupakan pengertian dari....
A. Keselamatan pimpinan
B. Keselamatan dokter
C. Keselamatan pasien
D. Keselamatan tenaga medis
E. Keselamatan kerja
3. Pernyatan dibawah ini yang benr mengenai tujuan dari pasien
safety,kecuali...
A. Menghambat solusi
B. Mengukur resiko
C. Identifikasi dan pengelolaan resiko terhadap pasien
D. Pelaporan terhadap asien dan analis insiden
E. Memberikan pelayanan yang efektif dan efisien
4. 1.Budaya safety meningkat dan berkembang
2.Komunikasi dengan pasien berkembang
3.Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien
4.Mutu elayan rumah sakit meningkat
5.Memberikan pelayan yang efektif dan efisien
Hal-hal diatas yang merupukan manfaat dari patient safety adalah...
A. 1, 2 dan 3
B. 1,2 dan 4
C. 1,3 dan 5
D. 2,4 dan 5
E. 2,3 dan 5
5. Solusi life – saving keselamatan pasien di rumah sakit, kecuali....
A. Langsung kedokter
23
B. Pastikan identifikasi pasien
C. Perhatikan nama obat,rupa dan ucapan yang mirip
D. Gunakan alat injeksi sekali pakai
E. Komunikasi secara benar saat serah terima pasien
6. Di bawah ini keuali, yang merupakan paient safety resiko jatuh...
A. Pengamanan sisi tempat tidur
B. Nurse call di temat tidur pasien
C. Mendokumentasikan rekam medis via telepon
D. Pengaman pegangan di kamar mandi
E. Alat alat pribadi dalam jangakauan pasien
7. Peran perawat dalam mengurangi INOS ( Infeksi nosokomia), yaitu....
A. Mengecek identitas pasien dari status gelang pasien
B. Menjelaskan prosedur mengurangi nyeri
C. Memerhatikan tosis obat yang di berikan
D. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
E. Menenangkan keluarga pasien
8. Hak – hak pasien , kecuali...
A. Mendapat isi rekam medis
B. Mendapat pejelasan leengkap tentang tekanan medis
C. Meminta pendapat dokter
D. Menolak tindakan medis
E. Menentukan jadwal tindakan medis
9. Dhiya berusia 18 tahun setelah dilakukan skin tes ternyata alergi
penicilan ,manajemaen safety yang diberikan perwat adalah...
A. Tidak memberikan obat apapun
B. Mencuci tangan untuk mengurangi INOS
C. Memberikan gelang merah untuk alergi
D. Menunggu hingga alergi reda
E. Melibatkan keluarga dalam pemberian pengobatan
10. Dibawah ini tindakan yang benar mengenai tepat prosedur ,tepat lokasi
dan tepat pasien ,yaitu...
A. Menjelaskan hasil usg pada keluarga pasien
24
B. Mendekatkan nurse cell di tempat tidur pasien
C. Memberikan tanda yang dilakukan tindakan
D. Mencuci tanggan
E. Merapikan alat-alat kerja
11. Sasaran yang tepat dalam menanggulangi keselamatan pasien yaitu...
A. Kealpaan Identifikasi pasien
B. Kesalahan lokasi pembedahan
C. Meninggkatnya resiko jatuh
D. Menghambat solusi
E. Peenggurangan resiko infeksi
12. Hal-hal yang perlu diperhatikan supaya tidak terjadi kesalahan dalam
memberikan asuhan keperawatan kepada pasien yaitu...
A. Lindungi keamanan dan privasi pasien
B. Cuci tangan bila hanya kotor
C. Tidak perlu mengkaji pasien
D. Mengecek advice setelah terapi diberikan
E. Menjaga pasien
13. Apa kepanjangan dari KTD...
A. Kejadian tidak diharapkan
B. Kegiatan tidak diharapkan
C. Kejadian tidak dilakukan
D. Kegiatan tidak dilakukan
E. Kegiatan telah dilakukan
14. Apa yang dimaksud dengan Hand hygiene ...
A. Kerapian tangan
B. Kebersihan tangan
C. Kelenturan tangan
D. Keterampilan tangan
E. Kekuatan tangan
15. Pada tanggal berapa WHO Collaborating Centre for Patient Safety
dibentuk...
A. 5 Mei 2007
25
B. 17 Maret 2017
C. 2 Mei 2007
D. 9 Mei 2017
E. 9 Maret 2007
16. Berapa life saving patient safety solutions yang resmi dibentuk oleh WHO
Collaborating Centre for Patient Safety...
A. 6
B. 7
C. 8
D. 9
E. 2
17. Dibawah ini yang merupakan kriteria dari keselamatan pasien dan
kesinambungan pelayanan adalah...
A. Memberikan info yang jelas, benar,lengkap dan jujur
B. Memenuhi kewajiban finansial
C. Mematuhi intruksi dan peraturan RS
D. Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan
E. Koordinasi pelayanan secara menyeluruh
18. Obat obatan,biologis,vaksin dan media kontras memiliki profil
resiko,cairan elektrolit pekat.Pernyataan tersebut merupakan salah satu
solusi dari.....
A.Patient safety
C. Budaya safety
D. Efektif
E. Reset
19. Penyebaran HIV,HBV,HCV dan jarum suntik merupakan salah satu
penyebab dari.....
A. penyalahgunaan obat
26
B. Penyalahgunaan alat injeksi sekali pakai
C. akibat infeksi
A. Membangun kesadaran
C. Sistem pelaporan di RS
E. Komunikasi tertutup
GLOSARIUM :
27
Kateter : Sebuah pipa panjang, ramping, dan fleksibel terbuat dari
bahan yang lentur dan dapat dilihat dengan sinar X.
DAFTAR PUSTAKA :
marsenorhudy.wordpress.com/2011/01/07/patient-safetiy-keselamatan-pasien-
rumah-sakit/
ansharbonassilfa.wordpress.com/2010/08/20/patient-safety-di-rumah-sakit/
adhikurniawan.wordpress.com/8/
https://www.google.com/search?q=materi+tentang+patient+safety&ie=utf-
8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-
a#q=risiko+atau+resiko&rls=org.mozilla:en-US:official
28
KUNCI JAWABAN
1. D
2. C
3. A
4. B
5. C
6. E
7. D
8. E
9. C
10. C
11. E
12. E
13. A
14. B
15. C
16. D
17. D
18. A
19. B
20. E
29
BAB II
DISUSUN OLEH :
30
BAGIAN 2
URAIAN MATERI :
A. Pengertian APD
Alat Pelindung Diri adalah alat-alat yang mampu memberikan
perlindungan terhadap bahaya-bahaya kecelakaan (Suma’mur, 1991). Atau
bisa juga disebut alat kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja
sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu
sendiri dan orang di sekelilingnya.
APD dipakai sebagai upaya terakhir dalam usaha melindungi
tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan administratif tidak
dapat dilakukan dengan baik. Namun pemakaian APD bukanlah pengganti
dari usaha tersebut, namun sebagai usaha akhir.
Alat Pelindung Diri harus mampu melindungi pemakainya dari
bahaya-bahaya kecelakaan yang mungkin ditimbulkan, oleh karena itu,
APD dipilih secara hati-hati agar dapat memenuhi beberapa ketentuan
yangdiperlukan.
Penggunaan alat pelindung diri yaitu penggunaan seperangkat alat
yang digunakan tenaga kerja untuk melindungi sebagian atau seluruh
tubuhnya dari adanya potensi bahaya atau kecelakaan kerja. APD tidak
secara sempurna dapat melindungi tubuhnya, tetapi akan dapat
mengurangi tingkat keparahan yang mungkin terjadi. Penggunaan alat
pelindung diri dapat mencegah kecelakaan kerja sangat dipengaruhi oleh
pengetahuan, sikap dan praktek pekerja dalam penggunaan alat pelindung
diri.
31
B. Dasar Hukum
Undang-undang No.1 tahun 1970
Pasal 3 ayat (1) butir f : Memberikan alat-alat perlindungan
diri pada para pekerja
Pasal 9 ayat (1) butir c : Pengurus diwajibkan menunjukkan
dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru tentang APD
bagi tenaga kerja yang bersangkutan
Pasal 12 butir b : Dengan peraturan perundangan diatur
kewajiban dan atau hak tenaga kerja untuk memakai APD
yang diwajibkan
Pasal 14 butir c : Pengurus diwajibkan menyedikan secara
cuma-cuma Alat Perlindungan Diri yang diwajibkan pada
pekerja dan orang lain yang memasuki tempat kerja.
Permenakertrans No. Per: 01/Men/1981
Pasal 4 ayat (3) menyebutkan kewajiban pengurus
menyediakan secara cuma-cuma Alat Perlindungan Diri
yang diwajibkan penggunaanya oleh tenaga kerja yang
berada dibawah pimpinannya untuk mencegah Penyakit
Akibat Kerja (PAK).
Permenakertrans No. Per. 03/Men/1982
Pasal 2 menyebutkan memberikan nasehat mengenai
perencanaan dan pembuatan tempmat kerja, pemilihan alat
pelindung diri yang diperlukan dan gizi serta
penyelanggaraan makanan ditempat kerja.
Permenakertrans No. Per.08/Men/VII/2010
Pasal 2 ayat (1) menyebutkan pengusaha wajib
menyediakan Alat Perlindungan Diri bagi pekerja/buruh
ditempat kerja.
Pasal 5 menyebutkan pengusaha atau pemgurus wajib
mengumumkan secara tertulis dan memasang rambu-rambu
mengenai kewajiban penggunaan Alat Perlindungan Diri
ditempat kerja.
32
Pasal 6 ayat (1) menyebutkan pekerja/buruh dan orang lain
yang memasuki tempat kerja wajib memakai atau
menggunakan APD sesyai dengan potensi bahaya dan
risiko
Pasal 7 ayat (1) menyebutkan pengusaha atau pengurus
wajib melaksanakan manajemen Alat Perlindungan Diri di
tempat kerja
C. Jenis-Jenis APD
1. Alat Pelindung Kepala/Helmet
Tujuan dari pemakaian alat pelindung kepala adalah untuk
mencegah rambut pekerja terjerat oleh mesin yang berputar,
melindungi kepala dari bahaya terbentur oleh benda tajam atau keras
yang dapat menyebabkan luka gores, potong atau tusuk, bahaya
kejatuhan benda-benda atau terpukul oleh benda-benda yang melayang
atau meluncur di udara, panas radiasi, api dan percikan bahan-bahan
kimia korosif.
Topi pengaman dapat dibuat dari berbagai bahan, misalnya bahan
plastik (Bakelite), serat gelas (fiberglass), dan lain-lain. Topi
pengaman yang dibuat dari Bakelite mempunyai beberapa keuntungan
yaitu ringan, tahan terhadap benturan atau pukulan benda-benda keras
dan tidak menyalurkan listrik (isolator electricity). Topi yang dibuat
dari bahan campuran serat gelas dan plastik sangat tahan terhadap
asam atau basa kuat.
Alat pelindung kepala, menurut bentuknya, dapat dibedakan
menjadi beberapa jenis.
a. Topi pengaman (safety helmet), untuk melindungi kepala dari
benturan, kejatuhan, pukulan benda-benda keras atau tajam. Topi
pengaman harus tahan terhadap pukulan atau benturan, perubahan
cuaca, dan pengaruh bahan kimia. Topi pengaman harus terbuat dari
bahan yang tidak mudah terbakar, tidak menghantarkan listrik ringan
dan mudah dibersihkan.
33
b. Hood, berfungsi untuk melindungi kepala dari bahaya-bahaya bahan
kimia, api, dan panas radiasi yang tinggi. Hood terbuat dari bahan yang
tidak mempunyai celah atau lubang, biasanya terbuat dari asbes, kulit,
wool, katun yang dicampuri alumunium dan lain-lain.
c. Tutup kepala (hair cap), berfungsi untuk melindungi kepala dari
kotoran debu dan melindungi rambut dari bahaya terjerat oleh mesin-
mesin yang berputar. Biasanya terbuat dari bahan katun atau bahan
lain yang mudah dicuci.
34
biru atau hijau yang selain untuk melindungi mata dari bahaya radiasi
tetapi juga untuk mengurangi kesilauan.
2) Tingkat proteksi yang diberikan oleh earplug lebih kecil dari ear
muff.
35
4) Ear plug hanya dipakai oleh pekerja yang telinganya sehat.
36
2) Efektivitas dari earmuff dipengaruhi oleh pemakaian kacamata,
tutup kepala, antinganting dan rambut yang menutupi kepala.
Demikian pula kenyamanan dari pemakaiannya.
.
37
c. Sarung tangan yang keempat jari pemakainya dibungkus jadi satu
kecuali ibu jari (mitts mittens).
6. Jas laboratorium
38
Jas laboratorium (lab coat) berfungsi melindungi badan dari
percikan bahan kimia berbahaya. Jenisnya ada dua yaitu jas lab sekali
pakai dan jas lab berkali-kali pakai.
Jas lab sekali pakai umumnya digunakan di laboratorium bilogi
dan hewan, sementara jas lab berkali-kali pakai digunakan di
laboratorium kimia.
100% cotton lab coat – Ini adalah jas lab yang biasanya digunakan
di laboratorium kimia umum (misalnya lab kimia pendidikan). Jas
lab ini diperkirakan memiliki umur pakai sekitar satu sampai dua
tahun. Setelah melewati waktu pakai terebut, jas ini rentan rusak
karena pengaruh bahan kimia asam.
Synthetic/cotton blends – Jas lab ini bisa terbuat dari 100%
poliester atau campuran poliester/cotton. Seperti halnya cotton lab
coat, jas lab ini digunakan di laboratorium kimia umum
39
APD harus dapat memberikan perlindungan yang kuat terhadap
bahaya yang spesifik atau bahaya yang dihadapi oleh tenaga kerja.
Berat alat hendaknya seringan mungkin dan alat tersebut tidak
menyebabkan rasa ketidaknyamanan yang berlebihan.
Alat hanya dapat dipakai secara fleksibel.
Alat pelindung tahan untuk pemakaian yang lama.
Alat tidak menimbulkan bahaya-bahaya tambahan bagi
pemakainya yang tepat dikarenakan bentuk dan bahanya yang tidak
tepat atau karena salah dalam menggunakannya.
Alat pelindung harus memenuhi standar yang telah ada.
Suku cadangnya harus mudah didapat guna mempermudah
pemeliharaannya.
40
beratnya. Hal semacam ini ditujukan supaya perusahaan sediakan
yang sesuai sama atau pikirkan alternatif beda supaya pekerja
tetaplahaman.
e. Memberi contoh langkah pemakaian yang benar, hingga apabila
digunakan merasa nyaman.
41
lalu dia segera meneruskan pekerjaan yang beda di ruang yang
diwajibkan memakai safety beltdan tali pengaman tidak ada saat
jeda hingga pekerja tidak meluangkan diri untuk
menggunakannya.
Solusi:
a. Aplikasikan disiplin pada karyawan waktu datang di perusahaan.
Umpamanya mengaplikasikan ketentuan kalau pekerja mesti
datang 30 menit sebelumnya di mulainya pekerjaan.
b. Jika pekerjaan yang satu lalu berlanjut ke pekerjaan yang beda,
baiknya di beri saat jeda sebagian menit supaya pekerja bisa
memakai APD type beda sesuai sama kemungkinan dari
lingkungan itu. Hal itu butuh dikerjakan bila memanglah pekerja
mesti menggunakan APD yang berlainan dari mulanya.
42
seseorang psikolog. Dalam Hal semacam ini, psikolog mempunyai
tujuan mengubah pandangan pekerja umpamanya berpandangan
kalau tempo hari aman bermakna saat ini aman dirubah
persepsinya yakni saat ini aman, besok belum juga pasti aman.
Diluar itu juga, memberi satu keterangan mengenai perlunya satu
kehidupan untuk pekerja. Bila pekerja telah memahami juga akan
perlunya satu kehidupan pastinya akan senantiasa siaga pada
peluang terjadinya kecelakaan, hingga mengerti kalau APD perlu
untuk dipakai waktu bekerja.
5. Lupa
Argumen
a. Pekerja datang terlambat waktu bekerja.
b. pekerja lupa perlengkapan safetyapa saja yang perlu juga akan
dipakainya pada keadaan lingkungan kerja yang juga akan
dihadapinya
Solusi
a. Aplikasikan ragu untuk pekerja yang terlambat hingga tidak
menggunakan APD serta pekerja senantiasa diingatkan untuk
menggunakannya.
b. Berikan info standard prosedur pemakaian APD. Umpamanya di
tempel gambar pemakaian beberapa macam APD serta di
lingkungan mana saja memakai alat-alat itu. Info itu bisa ditempel
di ruang atau lingkungan yang berhaya untuk pekerja atau dapat
pula ditempat sekitaran ruang di mana APD itu ditempatkan.
43
tugas tersebut atau selama berada di areal pekerjaan
tersebut dilaksanakan.
- APD tidak dibuthkan apabila sedang berada dalam kantor,
ruang istirahat, atau tempat-tempat yang tidak berhubungan
dengan pekerjaannya.
- Melalui pengamatan operasi, proses, dan jenis material
yang dipakai.
Cara merawat
- Meletakkan alat pelindung diri pada tempatnya setelahh
selesai digunakan.
- Melakukan pembersihan secara berkala.
- Memeriksa alat pelindung diri sebelum dipakai untuk
mengetahui adanya kerusaakn atau tidak layak pakai.
- Memastikan alat pelindung diri yang digunakan aman
untuk keselamatan jika tidak sesuai maka perlu diganti
dengan yang baru
- Dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang
menyangkut cara penyimpanan, kebersihan serta
kondisinya.
- Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan alat helm
kerja yang kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat
tersebut ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan.
SOAL PEMAHAMAN :
44
a. Wajib menggunakan APD sudah di sosialisasi
b. APD yang disediakan lengkap
c. Yakin bahwa tak akan ada kecelakaan kerja
d. APD sudah disiapkan perusahaan
e. Sadar akan keselamatan kerja
3. Apakah alat yabg di gunakan untuk melindungi mata saat mencampur
bahan ?
a. Hair cap
b. Kacamata
c. Ear plug
d. Helmet
e. Gloves
4. Pasal berapakah yang menyebutkan bahwa perusahaan wajib memberikan
alat-alat perlindungan diri pada para pekerja ?
a. Pasal 3 (1) butir a
b. Pasal 9 (1)
c. Pasal 12 butir b
d. Pasal 3(1) butir f
e. Pasal 14 butir c
5. Apa APD yang berfungsi sebagai pelindung tubuh dari percikan bahan
kimia ?
a. Sarung tangan
b. Jas lab
c. Masker
d. Sepatu
e. Kacamata
45
e. Rumah sakit
7. Faktor kunci untuk menekan tingginya angka kecelakaan kerja adalah
a. Pengendalian kecelakaan kerja
b. Penganalisisan kecelakaan kerja
c. Pemberian satuan korban
d. Pemusatan kecelakaan
e. Pengamanan kerja
8. Alat pelingdung dari APBD apa yang di gunakan saat seorang pekerja
akan mengangkat selembar plat baja
a. Kacamata
b. Respirator
c. Ear plag
d. Sarung tangan kulit
e. Jilbab
9. Rambu bahaya yang mengindikasikan kondisi yang sangat dekat dengan
bahaya, yang jika dihindari akan menyebabkan kematian atau cidera serius
merupakan definisi
a. Prohibited sign
b. Emergency sign
c. Danger sign
d. Coution sign
e. Fire alarm
10. Dengan memasang rambu peringatan bahaya merupakan tingkatan
pengendalian kecelakaan kerja dengan tindakan
a. Menyediakan pengaman
b. Menyediakan tanda peringatan
c. Menyediakan prosedur K3
d. Mengurangi kecelakaan
e. Diam saja tanpa melakukan apa apa
11. Diantara pernyataan di bawah ini yang bukan merupakan alasan tidak
memakai APD adalah...
a. Tidak pas atau tidak nyaman dipakai
46
b. Lupa
c. Berasumsi tidak akan celaka
d. Tidak mempunyai waktu saat memakai alat pelindung diri
e. Agar aman saat melakukan pekerjaan
12. Bagaimana cara mengatasi pekerja yang berasumsi tidak akan celaka jika
tidak memakai APD?
a. Butuh dikerjakan satu komunitas diskusi atau seminar mengenai
perlunya mengerti kondisi yang melukiskan peluang kemungkinan
kecelakaan
b. Lakukan komunikasi dengan penjual APD lewat cara
menghadirkan seseorang psikolog
c. Melakukan seminar mengenai perlunya tidak memakai APD saat
bekerja agar aman
d. Aplikasikan disiplin pada karyawan tepat waktu datang di
perusahaan
e. Memberi keterangan akan tidak perlunya APD dan membiasakan
mereka senantiasa tidak menggunakannya dalam keadaan apapun.
13. Yang merupakan penyebab pekerja tidak memakai APD dengan alasan
tidak nyaman di pakai adalah...
a. Terasa nyaman karna punya kebiasaan menggunakannya
b. Ukurannyacocok dengan ukuran badan setiap pekerja
c. Beratnya APD menurunkan beban badan waktu bekerja
d. Terasa malu karna bentuk dari APD berkesan aneh untuk pekerja
yang belum juga sempat lihat serta menggunakan terlebih dulu
e. Merasa gagah saat memakai APD
14. Perlukah sesudah bisa materi training, pekerja mesti memberi info tertulis
pada perusahaan jika mereka telah memahamikapan mesti menggunakan
Alat Pelindung Diri?
a. Perlu, karena agar perusahaan tidak tahu apakah pekerja sudah
paham atau belum mengenai kapan pekerja harus memakai APD
b. Perlu, supaya perusahaan tidak memerdulikan karyawan
47
c. Perlu, agar perusahan mengetahui bahwa pekerja sudah paham
mengenai kapan harus memakai APD dan tidak ada kekeliruan
dalam menggunakannya
d. Tidak perlu, karena setelah melakukan training, perusahaan sudah
bisa memastikan bahwa semua pekerja sudah paham mengenai
APD
e. Tidak perlu, karena hubungan pekerja dengan karyawan tidak baik
dan tidak harmonis
15. Dalam mengaplikasikan disiplin pada pekerja agar tepat waktu tiba di
perusahaan dan bisa memiliki waktu untuk memakai APD, setidaknya
berapa menit pekerja harus tiba di perusahaan sebelum pekerjaan di mulai?
a. 3 menit sebelum pekerjaan dimulai
b. 30 menit sebelum pekerjaan dimulai
c. 300 menit sebelum pekerjaan dimulai
d. 15 menit sebelum pekerjaan dimulai
e. 150 menit sebelum pekerjaan dimulai
16. Alat yang digunakan untuk melindungi telinga dari kebisingan yang
berlebih merupakan fungsi penggunaan dari........
a. Safety glasses
b. Ear plug
c. Respirator
d. Body protector
e. Safety shoes
17. Alat pelindungan diri dari ketinggian lebih dari 18 meter adalah............
a. Full body fitness
b. Safety shoes
c. Hair cup
d. Gloves
e. Ear muff
18. Hood merupakan alat yang berfungsi.........
a. Melindungi tangan dari korosif, benda-benda panas, dingin atau
tajam
48
b. Melindungi kepala dari benturan,pukulan benda keras atau tajam
c. Melindungi telinga dari kebisingan berlebih
d. Melindungi kepala dari bahan kimia,api, dan panas radiasi tinggi
e. Melindungi kepala dari kotoran debu
19. Pekerja yang berhubungan dengan tegangan listrik untuk melindungi diri
dari tekanan listrik yang tinggi biasanya mengggunakan..........
a. Sepatu pengaman
b. Sepatu karet anti elektrostatik
c. Sepatu khusus peledakan
d. Sepatu boot
e. Sepatu pengaman bangunann
20. Menurut bentuk sarung tangan dibedakan menjadi.......
a. Gloves, gounlets, spectacle
b. Gloves, spectacle ,mitts mittens
c. Gounlets, spectacle, earmuff
d. Gloves, gounlets, mitts mittens
e. Labcote, gloves, mitts mittens
GLOSARIUM :
Hood adalah Pelindung kepala biasanya terbuat dari bahan asbes, kulit,
wool, katun yang dicammpuri aluminium dan lain-lain
49
Insulator listrik adalah bahan dimana muatan listrik tidak dapat lewat
dengan bebas, sehingga menjadikannya hampir mustahil untuk
menghasilkan arus listrik dengan pengaruh medan listrik
DAFTAR PUSTAKA :
http://www.duniakaryawan.com/alat-alat.pelindunglaboratorium
https://bigowner.co.id/blog/safety-tips-1/post/risiko-yang-terjadi-jika-
mengabaikan-penggunaan-alat-pelindung-diri-di-tempat-kerja-74
https://www.safetysign.co.id/news/317/10-Tanya-Jawab-Tentang-Alat-
Pelindung-Diri-APD-yang-Penting-Anda-Ketahui
http://healthsafetyprotection.com/apd-ppe
https://fayzanov.weebly.com/blog/5-alasan-mengapa-pekerja-tidak-
menggunakan-alat-pelindung-diri-saat-bekerja
KUNCI JAWABAN :
50
1. A
2. C
3. B
4. D
5. B
6. A
7. A
8. D
9. C
10. B
11. E
12. A
13. D
14. C
15. B
16. B
17. A
18. D
19. B
20. D
BAB III
51
K3 & PATIENT SAFETY
DISUSUN OLEH :
BAGIAN III
52
Topik : Jenis-Jenis Kecelakaan Kerja dan Medis serta Cara
Penanganannya
Tujuan Instruksional:
Kecelakaan kerja dapat terjadi dimana saja yang dapat menimpa setiap
pekerja. Kecelakaan kerja dapat menyebabkan kerugian bagi pekerja dan
yang memperkerjakannya. Maka dari itu, mengenditifikasi bahaya kerja akan
mengurangi bahkan mencegah bahaya melalui pengendalian bahaya kerja
yang dilakukan melalui hasil Analisa identifikasi bahaya kerja.
Agar penanganan dari hasil identifikasi lebih maksimal maka perlu dilakukan
sebuah penilaian resiko. Penilaian resiko adalah metode sistematis dalam
melihat aktifitas kerja, memikirkan apa yang akan menjadi buruk, dan
memutuskan untuk mencegah terjadinya kereguian, kerusakan, dan cidera
ditempat kerja.
53
Terjadinya kecelakaan kerja disebabkan oleh beberapa hal, tetapi Analisa
terjadinya kecelakaan kerja menunjukkan bahwa hal-hal berikut adalah
sebab-sebab terjadinya kecelakaan kerja dilaboratorium :
54
C. Kecelakaan karena tergelincir, terpukul, terkena benda tajam/ keras.
1. Kecelakaan karena aliran listrik terjadi karena adanya kabel listrik yang
rusak dan mengenai anggota tubuh pekerja.
55
berfungsinya peralatan pemadam kebakaran seperti sprinkler, APAR atau
hydrant.
1. Faktor manusia
Kurang sesuai dengan postur tubuh, tidak layak pakai, tidak memakai
alat pengaman.
56
6. Menggunakan perkakas yang salah.
Keadaan berbahaya :
1. Penutup atau pelindung keselamatan berada pada posisi yang tidak tepat.
57
Pencegahan kecelakaan kerja yang disebabkan oleh faktor peralatan
dan lingkungan kerja dapat dilakukan dengan membuat prosedur kerja standar
K3 dan prosedur kerja standar teknis. Pencegahan kecelakaan kerja pada
uraian di atas, dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut (Dinas PU,
2007) :
1) Jalan kerja dan tempat injakan kaki harus tetap bersih, cukup terang dan
tidak licin.
2) Cara kerja harus dalam posisi dan sikap yang benar.
3) Pekerja harus tetap hati-hati, teliti dan disiplin.
4) Jangan menggunakan alat kerja sembarangan dan bukan semestinya.
58
Pencegahan kecelakaan ini antara lain sebagai berikut :
1) Pastikan scaffolding atau gondola layak pakai dan beban tidak melebihi
kapasitas.
2) Injakan kaki harus kuat, bersih dan berlapis serta cukup lebar untuk
posisi pekerja.
59
lengkap diberikan oleh dokter atau petugas kesehatan lainnya.
P3k diberikan untuk menyelamatkan korban, meringankan penderitaan
korban, mencegah cidera atau penyakit yang lebih parah, mempertahankan daya
tahan korban, dan mencarikan pertolongan yang lebih lanjut.
Ada pun prinsip-prinsip pertolongan terhadap korban serta beberapa peralatan
yang diperlukan terhadap korban namun tidak semua ada, akan tetapi kita dituntut
kreatif dan mampu menguasai setiap keadaan.
A. Prinsip Dasar
1. Pastikan Anda bukan menjadi korban berikutnya. Seringkali kita lengah atau
kurang berfikir panjang bila kita menjumpai suatu kecelakaan. Sebelum kita
menolong korban, periksa dulu apakah tempat tersebut sudah aman atau
masih dalam bahaya.
2. Pakailah metode atau cara pertolongan yang cepat, mudah dan efesien.
Hindarkan sikap sok pahlawan. Pergunakanlah sumber daya yang ada baik
alat, manusia maupun sarana pendukung lainnya. Bila Anda bekerja dalam
tim, buatlah perencanaan yang matang dan dipahami oleh seluruh anggota.
60
1) Jangan Panik. Berlakulah cekatan tetapi tetap tenang. Apabila kecelakaan
bersifat massal, korban-korban yang mendapat luka ringan dapat dikerahkan
untuk membantu dan pertolongan diutamakan diberikan kepada korban yang
menderita luka yang paling parah tapi masih mungkin untuk ditolong.
61
6) Jangan memindahkan korban secara terburu-buru.
Korban tidak boleh dipindahakan dari tempatnya sebelum dapat dipastikan
jenis dan keparahan cidera yang dialaminya kecuali bila tempat kecelakaan
tidak memungkinkan bagi korban dibiarkan ditempat tersebut. Apabila
korban hendak diusung terlebih dahulu pendarahan harus dihentikan serta
tulang-tulang yang patah dibidai. Dalam mengusung korban usahakanlah
supaya kepala korban tetap terlindung dan perhatikan jangan sampai saluran
pernafasannya tersumbat oleh kotoran atau muntahan.
a. Danger (Bahaya)
Pastikan Keadaan Aman untuk Menolong. Sebelum menolong korban,
sebaiknya anda memastikan bahwa lokasi benar-benar aman bagi anda sebagi
penolong, orang-orang di sekitar lokasi kejadian, dan korban itu sendiri.
Periksalah segala sesuatu yang dapat yang mengancam keselamatan. Gunakan
pelindung diri yang ada, seperti sarung tangan dan masker untuk mencegah faktor
risiko infeksi menular. Jangan mengambil risiko untuk menjadi korban
berikutnya.
b. Response (Respon)
Pastikan Kondisi Kesadaran Korban. Periksa kesadaran korban dengan cara
62
memanggil namanya jika Anda kenal, atau bersuara yang agak keras di dekat
telinga korban, jika tidak ada respon juga, tepuk pundak korban perlahan namun
tegas, berikan rangsangan nyeri (misalnya mencubit bagian telinga korban). Jika
korban masih tidak ada respon, segara panggil bantuan medis, dan lakukan tahap
selanjutnya, karena anda masih mempunyai waktu untuk menunggu bantuan
medis datang.
4. Posisikan tangan anda tegak lurus dan jaga agar tetap tegak lurus pada
saat melakukan kompresi, dan lalu tekan dada korban.
63
Setelah melakukan 30 kompresi, buka jalan nafas korban dengan metode
Head-tilt chin-lift. Tujuannya adalah untuk membuka jalan nafas korban yang
tersumbat oleh lidah yang tertarik ke tenggorokan sehingga menutupi jalan nafas.
Cara melakukan metodeHead-tilt chin-lift yaitu:
Letakkan telapak tangan Anda di dahi korban dan letakkan jari-jari tangan
Anda yang lain dibawah dagu korban.
Kemudian tekan dahi ke bawah sambil angkat dagu keatas sehingga kepala
korban mendongak keatas dan mulut korban terbuka.
e. Breathing (Bernafas)
Pastikan jalan nafas korban masih dalan posisi terbuka dengan metode Head-
tilt chin-lift sebelumnya.
Tekan hidung korban untuk memastikan tidak ada udara yang bocor melalui
hidung, ambil nafas dengan normal lalu tempelkan mulut serapat mungkin
pada mulut korban dan tiupkan nafas Anda melalui mulut.
Lakukan dengan perbandingan 30:2 yaitu 30 kompresi dada dan 2 kali napas
bantuan, sampai ada respon dari korban atau sampai bantuan medis tiba. Perlu
diketahui, bahwa otak tidak boleh kekurangan oksigen lebih dari 4 menit
terutama saat diketahui jantung seseorang berhenti. Itu artinya Anda hanya
punya waktu kurang dari 4 menit untuk melakukan RJP atau CPR pada
korban.
64
Resusitasi jantung paru – paru (Cardio Pulmonary Resuscitation/CPR)
Ini adalah langkah – langkah penyelamatan jiwa seseorang dimana denyut
jantung telah berhenti. CPR adalah kombinasi dari masase jantung dari luar
dan resusitasi mulut ke mulut. Untuk melakukan CPR dengan seharusnya
Anda sudah mengikuti latihan sehingga berkurang kemungkinan Anda
melakukan kesalahan yang malah bertambah cedera pada penderita.
65
SOAL PEMAHAMAN :
B. Banjir
C. Gempa
D. Abu vulkanik
E. tsunami
A. Semua kondisi negatif yang terjadi pada saat kita melakukan kegiatan.
A. Tersedak.
B. Luka bakar.
C. Tenggelam.
D. Serangan jantung.
E. Kurang oksigen
66
A. pembalutan segitiga
B. Pembalutan cepat
C. Pembalutan plester
D. Pembalutan bolak-balik
A. Menghentikan pendarahan
E. Mempercepat penyembuhan
6) Apa yang tidak termasuk klasifikasi kecelakaan menurut sifat luka atau
kelainan?
A. Patah tulang
B. Gegar otak
C. Terjatuh
D. Memar
E. Luka bakar
A. Kematian
B. Kerusakan
67
C. Kegembiraan
D. Cacat
E. Kesedihan
8) Suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan yang merugikan pada
saat bekerja disebut...
A. Keselamatan kerja
B. Kesehatan
C. Kesehatan kerja
D. Kecelakaan Kerja
E. Kesenangan
B. Kurang ilmu
D. Stress mental
E. Kurang ahli
10) Berikut ini adalah hal- hal yang terkait denga tindakan penanggulangan awal
dari suatu kecelakaan yang dapat dilakukan, kecuali...
A. Mengendalikan TKP
68
C. Memastikan pertolongan pertama pada korban dan minta bantuan gawat
darurat
11) Setiap kecelakaan dan sakit akibat kerja dapat dicegah/ dihindari dengan cara,
Kecuali ...
12) Untuk mengindari kecelakaan dalam kerja dii labaoratorium alat pelindung
mininmun yang harus digunakan adalah , kecuali...
A. Helm
B. Sarung tangan
C. Masker
D. Kacamata
E. Safety shoes
69
C. Alat pelindung diri
D. Body protector
E. Isolasi
14) Berikut ini langkah yang dilakukan untuk pencegahan terhadap penyakit,
kecuali…….
B. Pendidikan Kesehatan
D. Isolasi
E. Golongan fisik
A. Inspeksi
B. Riset
C. Asuransi
D. BPJS
E. K3
16) Bagaimana cara menanggulangi kecelakaan pada instalasi listrik dan petir,
kecuali…
70
D. Gunakan Instalasi penyalur petir sesuai standart
A. Kesehatan
B. Keselamatan
C. Keamanan
D. Sikap
E. Kelalaian
19) Salah satu contoh bencana yang harus ditanggulangi dalam K3 adalah……….
A. Penebangan Liar
C. balapan Liar
D. Gempa Bumi
E. Mencuri
71
20) Berikut upaya penanggulangan saat keadaan darurat terjadi yang benar
adalah…
A. Pencegahan
B. Pembakaran
C. Penebangan Liar
D. Buang sampah
E. Kecelakaan
72
GLOSARIUM
73
DAFTAR PUSTAKA
1. https://wandasaputra93.wordpress.com/2014/01/19/158/
3. https://www.safetyshoe.com/jenis-jenis-kecelakaan-kerja-dan-cara-
penanggulangannya/6-9-2019/13.20/
5. https://www.academia.edu/30029389/kecelakaan_di_laboratorium_ki
mia_ dasar/
74
KUNCI JAWABAN
1. A 10. D 19. D
2. B 11. E 20. A
3. B 12. A
4. E 13. A
5. C 14. E
6. C 15. E
7. B 16. E
8. D 17. C
9. D 18. E
BAB IV
75
K3 & PATIENT SAFETY
DISUSUN OLEH :
BAGIAN 4
76
SUB TOPIK : Jenis-jenis limbah yang bersifat infeksius
Banyak sekali limbah yang dihasilkan oleh rumah sakit. Limbah medis
padat rumah sakit adalah semua limbah rumah sakit yang berbentuk padat sebagai
akibat kegiatan rumah sakit yang terdiri dari limbah medis padat dan non medis.
Salah satu contoh limbah medis padat adalah limbah infeksius (Kepmenkes,
2004).
77
infeksius adalah limbah yang berkaitan dengan pasien yang memerlukan isolasi
penyakit menular (perawatan intensif) dan limbah laboratorium. Limbah ini dapat
menjadi sumber penyebaran penyakit pada petugas, pasien, pengunjung, maupun
masyarakat sekitar. Oleh karena itu, limbah ini memerlukan wadah atau kontainer
khusus dalam pengelolaannya.
78
Darah adalah cairan penopang kehidupan yang terdiri atas plasma, sel
darah merah (eritrosit), dan sel darah putih (leukosit). Darah beredar melalui
jantung, arteri, vena, dan kapiler membawa nutrisi, elektrolit, hormon, vitamin,
antibodi, panas, dan oksigen ke jaringan dan kembali membawa zat limbah dan
karbondioksida.
Darah termasuk kedalam limbah infeksius karena limbah ini dapat menjadi
sumber penyebaran penyakit pada petugas, pasien, pengunjung, maupun
masyarakat sekitar. Oleh karena itu, limbah ini memerlukan wadah atau kontainer
khusus dalam pengolahannya.
2. Plasma
Plasma darah adalah komponen darah yang berbentuk cairan warnanya
kuning yang menjadi medium sel-sel darah, di mana sel darah ditutup. 55% dari
volume atau jumlah darah adalah plasma darah. Volume plasma darah terdiri atas
90% air dan 10% adalah larutan protein, ion mineral, glukosa, hormon,
faktor koagulasi, dan karbon dioksida. Pada proses ekskresi plasma darah juga
merupakan medium.
Plasma darah bisa dipisahkan dalam sebuah tuba yang berisi darah segar
yang sudah dibubuhi dengan zat anti koagulan yang kemudian diputar sentrifugal
hingga sel darah merah jatuh ke dasar tuba, sel darah putih akan ada di atasnya
dan membentuk lapisan buffy coat, plasma darah berada di atas lapisan tersebut
dengan kepadatannya berkisar 1.025 kg/l atau 1025 kg/ m3. Serum darah
merupakan plasma tanpa fibrinogen, sel serta faktor koagulasi lain. Fibrinogen
menempati sebanyak 4% alokasi protein dalam plasma yang termasuk faktor
penting dalam sebuah proses pembentukan darah.
3. Semen
79
Semen adalah cairan tubuh warna putih keruh yang dikeluarkan dari uretra
dan keluar dari penis selama ejakulasi. Semen terdiri dari sel-sel sperma bergerak
(disebut spermatozoa) dan cairan kaya nutrisi yang disebut cairan mani.
Cairan mani berfungsi untuk mengangkut sel-sel sperma dan meningkatkan
kemampuan pembuahan mereka.
4. Sekresi Vagina
Sekresi vagina adalah hal normal yang biasa terjadi pada setiap wanita.
Sekresi vagina adalah keluarnya cairan dari alat kelamin wanita, cairan ini dapat
berupa keringat, lendir atau cairan yang berasal dari kelenjar di sekitar vagina.
sekresi vagina berfungsi untuk memberikan iklim yang baik, dalam arti
kelembaban alami di sekitar vagina agar tetap terjaga kesehatannya. Khusus pada
masa haid, sekresi yang terjadi adalah keluarnya darah yang merupakan sel telur
yang telah matang, namun tidak sempat terbuahi.
Sekresi vagina sering mengalami perubahan tekstur, warna dan bau. Hal
ini terkait erat dengan perubahan hormon dan siklus haid yang dialami seorang
wanita. Meskipun, itu merupakan hal yang normal, terkadang perubahan tampilan
sekresi vagina dapat menjadi indikasi terjadinya suatu infeksi atau penyakit
tertentu.
5. Sputum
Sputum paling baik untuk pemeriksaan adalah sputum pagi hari, karena
sputum pagi paling banyak mengandung kuman. Sputum pagi dikumpulkan
sebelum menggosok gigi, tetapi sudah berkumur dengan air untuk membersihkan
sisa makanan dalam mulut yang tertinggal (B. Sandjajaja, 1992).
80
6. Cairan Serebrospinal
7. Cairan Perikardial
81
6. Bahan tidak diletakkan di lantai (palet, rak, lemari),
7. Ada APD
Pelindung Diri :
1.Pemisahan limbah
2.Penyimpanan limbah
3.Penanganan limbah
4.Pengangkutan limbah
82
5.Pembuangan limbah
83
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penanganan limbah medis
infeksius :
a. Selalu memasukkan alat suntik bekas ke dalam wadah tertentu (disposafe box)
segera setelah pemakaian.
b. Selalu menggunakan alat suntik sekali pakai yang baru untuk setiap satu
penyuntikan (1 alat suntik = 1 pasien).
c. Selalu memusnahkan disposafe box pada tempat pembakaran tersendiri, tidak
dicampur dengan limbah-limbah lainnya.
d. Tidak boleh menggunakan kembali alat suntik yang telah dipakai untuk
menyuntik pasien ataupun hanya dengan mengganti jarumnya saja.
e. Tidak melepas/mengganti dan menutup kembali jarum suntik bekas sebelum
dimasukkan ke dalam disposafe box.
f. Tidak memegang jarum suntik yang telah digunakan tanpa proteksi yang aman,
semisal sarung tangan dari karet.
Pengangkutan Limbah
84
c. Insinerator
Insinerator merupakan alat yang digunakan untuk memusnahkan sampah
dengan membakar sampah tersebut dalam satu tungku pada suhu 1500-1800 0F
dan dapat mengurangi sampah 70 %.
d. Penguburan
Khusus untuk limbah medis, seperti plasenta atau sisa potongan anggota tubuh
dari ruang operasi atau otopsi yang mudah membusuk, perlu segera dikubur.
e. Sanitary Landfill
Sampah medis terlebih dahulu dilakukan sterilialisasi atau disinfeksi kemudian
dibuang dan dipadatkan ditutup dengan lapisan tanah setiap akhir hari kerja.
Pengaruh limbah rumah sakit terhadap kualitas lingkungan dan kesehatan dapat
menimbulkan berbagai masalah seperti:
85
Ini dapat disebabkan oleh berbagai jenis bakteri, virus, senyawa-senyawa
kimia, pestisida, serta logam seperti Hg, Pb, dan Cd yang berasal dari bagian
kedokteran gigi.
e. Gangguan genetik dan reproduksi
Meskipun mekanisme gangguan belum sepenuhnya diketahui secara pasti,
namun beberapa senyawa dapat menyebabkan gangguan atau kerusakan genetik
dan sistem reproduksi manusia misalnya pestisida, bahan radioaktif.
f. Pengelolaan sampah rumah sakit yang kurang baik
Akan menjadi tempat yang baik bagi vector penyakit seperti lalat dan
tikus.
86
berwana merah. Disamping itu juga rumah sakit diwajibkan memili tempat
penyimpana sementara limbahnya sesuai persyaratan yang telah ditetapkan dalam
kepdal 01 tahun 1995.
Peraturan tentang limbah medis ini telah diatur pemerintah sebagai berikut :
87
5. Keputusan menteri Negara kependudukan dan lingkungan hidu RI nomor :
kep-02/MENKLH/I/1988 tentang pedoman penetapan baku mutu lingkungan
hidup.
SOAL PEMAHAMAN :
88
2. Limbah infeksius adalah limbah yang berkaitan dengan ?
a. Manusia dan rumah sakit
b. Pasien dan limbah rumah tangga
c. Makhluk hidup dan kesehatan
d. Pasien yang memerlukan isolasi penyakit menular (perawatan intensif)
dan limbah laboratorium
e. Pasien dan penyakit.
3. Berikut merupakan jenis-jenis limbah infeksius,kecuali ?
a. Darah
b. Plasma
c. Serum
d. Semen
e. Keringat
4. cairan yang diproduksi dalam alveoli dan bronkioli disebut ?
a. Sputum
b. Sperma
c. Enzim
d. Urin
e. Ovum
5. Limbah medis merupakan limbah yang berasal dari berikut ini ,kecuali ?
a. Pelayananan medis
b. Perawatan gigi
c. Pendidikan yang menggunakan bahan-bahan yang aman
d. Penelitian
e. Pengobatan
6. Rumah sakit diwajibkan memiliki tempat penyiraman sementara
limbahnya sesuai persyaratan yang telah ditetapkan dalam ?
a. KepDal 01 1993
b. KepDal 01 1994
c. KepDal 01 1995
d. KepDal 01 1996
e. KepDal 01 1997
89
7. Limbah rumah sakit dapat mencemari lingkungan penduduk di sekitar
rumah sakit dan dapat menimbulkan ?
a. Masalah kehidupan
b. Kebahagiaan
c. Kenyamanan
d. Polusi
e. Masalah Kesehatan
8. Pengolahan limbah RS Pengelolaan limbah RS dilakukan dengan berbagai
cara. Yang diutamakan adalah sterilisasi, yakni berupa ?
a. Kesehatan Lingkungan
b. 3R dan Pengelolaan
c. 3R dan Pembersihan
d. Pengelolaan
e. Pembersihan secara menyeluruh
9. Di kantung plastik berwarna apa limbah infeksius harus dimasukkan?
a. Hitam
b. Kuning
c. Bening
d. Coklat
e. Merah
10. Berikut ini hal-hal yang herus diperhatikan dalam penanganan limbah
medis infeksius yang benar adalah ?
a. Selalu memasukka alat suntik bekas ke wadah manapun
b. Selalu menggunakan alat sunti sekali pakai yang baru untuk setiap satu
penyuntikan
c. Boleh menggunakan kembali alat suntik yang telah dipakai menyuntik,
ganti jarumnya saja.
d. Melepas/mengganti dan menutup kembali jarum suntik bekas sebelum
dimasukkan kedalam disposafe box
e. Boleh memegang jarum suntik yang digunakan dengan tangan kosong
90
11. Berikut merupakan penanganan limbah infeksius yang benar,adalah ?
a. Kantung-kantung dengan warna harus dibuang jika telah terisi 2/4
bagian. Kemudian diikiat bagian atasnya dan diberik label yang jelas.
b. Kantung harus diangkut dengan memegang lehernya, sehingga jika
dibawa mengayun menjauhi badan limbah tidak tercecer keluar dan
diletakkan ditempat tertentu untuk dikumpulkan.
c. Petugas pengumpul limbah harus memastikan kantung-kantung dengan
warna yang berbeda telah dijadikan satu dan dikirimkan ketempat yang
sesuai.
d. Kantung harus disimpan pada kotak-kotak yang terbuka
e. Kantung yang berisi limbah infeksius bisa dibuang dimana saja
12. Mengapa di beberapa negara kantung plastik digantikan dengan kantung
kertas yang tahan bocor ?
a. Karena kantung plastik langka
b. Karena kantung plastik murah
c. Karena kantong plastik mahal
d. Karena kantung plastik tidak diproduksi
e. Karena kantung plastik dicap tidak aman
13. Upaya pencegahan infeksi dengan cara membunuh atau menghambat
pertumbuhan mikroorganisme pada kulit dan jaringan tubuh lainnya.
Merupakan pengertian dari ?
a. Aseptik
b. Pembersih
c. Dekontaminasi
d. Sterilisasi
e. Antiseptic
14. Berikut merupakan APD (Alat Pelindung Diri) , kecuali …
a. Sarung tangan
b. Masker
c. Skrot pelindung
d. Sendal
e. Jas Laboratorium
91
15. Darah adalah cairan penopang kehidupan yang terdiri atas ?
a. Plasma, Eritrosit,leukosit
b. Sel darah merah dan Leukosit
c. Sel darah merah
d. Pembuluh darah dan sel darah merah
e. Hormon dan Enzim
16. Mengapa darah termasuk kedalam limbah infeksius ?
a. Karena hasil suntikan
b. Karena berwarna merah
c. Karena terdiri dari sel darah
d. Karena menjadi sumber kenyamanan
e. Karena menjadi sumber penyebaran penyakit
17. Mencuci alat dengan cara biasa, lalu setelah kering dilanjutkan dengan
mencuci menggunakan alkohol. Merupakan contoh dari tindakan
pencegahan, yaitu ?
a. Sterilisasi
b. Antiseptik
c. Aseptik
d. Dekontaminasi
e. Pembersihan lingkungan
18. Berikut cara pemisahan limbah infeksius yang benar adalah ?
a. Limbah jangan dipisahkan dari sumbernya
b. Tidak semua limbah infeksius harus diberi label jelas
c. Perlu menggunakan kantung plastik dengan warna-warna yang
berbeda dan anti sobek
d. Asal campur saja, karena sama-sama infeksius
e. Beri label pada beberapa limbah infeksius saja
19. Wadah tertentu untuk menyimpan alat suntik bekas disebut ?
a. Disposafe box
b. Safety box
c. K3 Box
d. Wadah suntikan
92
e. Kotak sampah
20. Manakah yang bukan cara pembuangan limbah infeksius ?
a. Autoclaving
b. Sanitary Landfill
c. Pembuangan di TPA seperti sampah biasa
d. Penguburan
e. Insinerator
GLOSARIUM :
Dengue : demam berdarah adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dengue.
Heme : gugus prostetik yang terdiri dari atom besi yang terdapat di tengah-tengah
cincin organik heterosiklik yang luas yang disebut porfirin.
Hemoglobin : (protein yang mengandung zat besi) di dalam sel darah merah yang
berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
Infeksi : masalah kesehatan yang disebabkan oleh mikro organisme seperti virus,
bakteri, jamurdan parasit.
Sedimen : material atau pecahan dari batuan, mineral dan material organic yang
melayang-layang di dalam air,udara, maupun yang dikumpulkan didasar sungai
atau laut oleh pembawa atau perantara alami lainnya.
93
Sistem imun : sistem pertahanan sebagai perlindungan terhadap infeksi dari
makromolekul asing atau serangan patogen, termasuk virus, bakteri, protozoa
dann parasit.
DAFTAR PUSTAKA :
www.academia.edu/7576982/Limbah_B3_Infeksius
https://Uwiyangyoyo.wordpress.com/2014/01/04/dampak-limbah-medis-rumah-
sakit-terhadap-lingkungan/
https://www.scribd.com/doc/33519413/limbah-medis-dan-kesehatan
https://www.temukanpengertian.com/2019/02/pengertian-plasma-darah-dan.html
https://www.popular-world.com/groove/health/mengenal-warna-sperma-dan-
artinya-untuk-kesehatan--115073/
https://www.ilmudasar.com/2017/03/Pengertian-Fungsi-Caira-Serebrospinal-
adalah.html
https://translate.google.com/translate?
u=https://en.wikipedia.org/wiki/Pericardial_fluid&hl=id&sl=en&tl=id&client=srp
94
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2015. Peraturan Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Nomor P.56 Tahun 2015 tentang Tata Cara dan
Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dari
Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Jakarta: MenLHK.
95
KUNCI JAWABAN :
1. C
2. D
3. E
4. A
5. C
6. C
7. E
8. B
9. B
10. D
11. B
12. C
13. E
14. D
15. A
16. E.
17. B.
18. C
19. A
20. C
96
BAB V
DISUSUN OLEH :
97
BAGIAN 5
Limbah (waste) adalah sesuatu yang tidak dipakai, tidak digunakan, tidak
disenangi atau sesuatu yang dibuang, yang berasal dari kegiatan manusia dan
tidak terjadi dengan sendirinya. Limbah juga merupakan buangan yang dihasilkan
dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Di
mana masyarakat bermukim, di sanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan.
Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai
aktivitas domestik lainnya (grey water). Berdasarkan keputusan Menperidag RI
No.231//MPP/Kep/7/1997 Pasal 1 Tentang Prossedur Impor Limbah, menyatakan
bahwa limbah adalah barang/bahan sisa atau bekas dari suatu kegitan atau proses
produksi yang fungsinya sudah berubah dari aslinya.
Karakteristik Limbah:
1. Berukuran mikro
2. Dinamis
98
Non medis adalah segala sesuatu kegitan yang diluar atau tidak
berhubungan dengan bidang kedokteran atau kegitan medis lainnya. Jadi
pengertian non medis adalah limbah yang dihasilkan dari kegiatan di luar medis
yang berasal dari dapur, perkantoran, taman dan halaman yang dapat
dimanfaatkan kembali apabila ada teknologi. Sampah ini tidak ada kaitannya
dengan pasien seperti kertas-kertas yang tidak terpakai, botol kaleng, sisa
makanan , sisa pembungkus dan sebagainya yang tidak berkaitan dengan kegitan
medis.
LIMBAH PADAT
Limbah padat merupakan hasil buangan berbentuk padatan, lumpur atau
bubur yang asalnya dari proses pengolahan, aktifitas hidup manusia dan hewan
yang dibuang karena sudah tidak berguna lagi atau tidak dikehendaki lagi. Sejalan
dengan semakin berkembangnya kebutuhan manusia, volume sampah
dilingkungan semakin meningkat dari waktu ke waktu. Selain itu,limbah padat
juga bisa berasal dari aktivitas industri serta domestic.
99
Sementara untuk sumber limbah padat seperti pabrik gula, plywood,
kertas, rayon, nuklir, daging, dan ikan serta masih banyak lagi. Secara umum,
limbah padat dibagi menjadi:
1. Garbage
Garbage disebut juga dengan sampah basah. Sampah basah merupakan
sampah yang susunanya terdiri dari bahan-bahan organik dan mempunyai
sifat cepet membusuk jika dibiarkan dalam keadaan basah serta temperatur
optimum. Temperatur optimum yang diperlukan untuk pembusukan yaitu
berkisar antara 20-30˚C. wujud dari sampah ini dapat berupa sampah
rumah tangga (sampah dapur), sampah rumah makan, dsb. Sifat utama dari
100
sampah basah ini banyak mengandung air dan cepat membusuk pada daerah
tropis seperti Indonesia.
2. Rubbish
Rubbish disebut juga dengan sampah kering. Sampah kering adalah
sampah yang susunannya terdiri dari bahan-bahan organik maupun
anorganik yang mempunyai sifat sebagian besar atau seluruh bahannya
tidak cepat membusuk. Sampah kering ini terdiri atas dua golongan.
Metalic rubbish, misalnya pipa besi tua dan kaleng kaleng bekas
Non metalic rubbish, misalnya kertas, kayu, sisa-sisa kain, kaca, mika,
keramik, dan batu-batuan.
5. Bulky Waste
Bulky waste merupakan sampah berupa barang-barang bekas baik yang
masih dapat digunakan ataupun yang tidak dapat digunakan. Bulky waste dapat
berupa TV bekas, lemari es bekas, mobil rongsokan, dll.
6. Hazardous Waste
Hazardous Wastes merupakan jenis sampah yang digolongkan pada
sampah yang berbahaya. Sampah jenis ini dapat berasal dari hasil buangan
rumah sakit, kertas pembungkus peptisida mesiu, sampah nuklir, dsb. Dimana
101
buangan-buangan tersebut mengandung atau bersifat patogen, beracun,
mudah meledak, dan memiliki efek radiasi (radioaktif).
1. Replace
2. Reduce
102
Misalnya saja membawa tas belanja dari rumah ketika berbelanja,
kemudian membeli isi ulang deterjen, dan pelembut pakaian, isi
ulang minyak goreng, atau membeli kebutuhan sehari hari pada
kemasan besar maupun lainnya.
3. Recycle
4. Reuse
LIMBAH CAIR
103
membahayakan bagi kesehatan manusia serta mengganggu lingkungan hidup.
Karakteristik limbah cair bervariasi dipengaruhi oleh lokasi, jumlah penduduk,
industri, tata guna lahan, muka air tanah dan tingkat pemisahan antara storm water
dan sanitary water.
104
Rembesan dan Luapan, yaitu limbah cair yang berasal dari berbagai
sumber yang memasuki saluran pembuangan limbah cair melalui
rembesan ke dalam tanah atau melalui luapan dari permukan. Air limbah
dapat merembes ke dalam saluran pembuangan melalui pipa yang pecah,
rusak, atau bocor sedangkan luapan dapat melalui bagian saluran yang
membuka atau yang terhubung kepermukaan. Contohnya yaitu: air
buangan dari talang atap, pendingin ruangan (AC), bangunan perdagangan
dan industri, serta pertanian atau perkebunan.
Air hujan (storm water), yaitu limbah cair yang berasal dari aliran air
hujan di atas permukaan tanah. Aliran air hujan dipermukaan tanah dapat
melewati dan membawa partikel-partikel buangan padat atau cair sehingga
dapat disebut limbah cair.
105
JENIS DAN SIFAT LIMBAH CAIR
1. Storm Water
Storm water merupakan air yang mengalir setelah terjadi hujan. Air ini
meliputi air yang turun dari atap rumah, jalan raya dan daerah parkir. Storm
water umumnya ditampung melalui storm sewer selanjutnya dibuang ke perairan
sungai, danau atau laut tanpa diolah terlebih dahulu di WWTP. Selain
menampung storm water, storm sewer juga menampung urban run off
yaitu semua air yang mengalir di jalan raya.
2. Sanitary Water
Sanitary water merupakan air yang berasal dari toilet (kamar mandi dan
WC), tempat cuci baju (laundry), dan cuci piring. Sanitary water
ditampung melalui sanitary sewer selanjutnya diolah ke WWTP sebelum
dibuang ke perairan sebab sifatnya yang mengandung bahan-bahan yang
membahayakan kesehatan manusia. Berbeda dengan storm water, sanitary
water dialirkan dulu ke tempat pengolahan, sedangkan storm water
langsung dialirkan ke sungai, danau, atau laut sebab sedikit mengandung
kontaminan-kontaminan yang berbahaya bagi mahluk hidup. Selain itu,
kontaminan-kontaminan sanitary water seperti tinja mempunyai massa
yang lebih berat dari air sehingga akan jatuh atau mengalir ke saluran
pengolahan limbah atau WWTP.
106
akan tetapi jika dibuang, dampak racunnya terhadap air penampung limbah
mungkin besar. Pembuangan lemak dengan pelarut membuat pelarut itu sendiri
menjadi limbah dan limbah di air bilasan. Kebanyakan pelarut itu berbahaya
terhadap lingkungan karena mengandung: silene, tetrakloro-etilena, metilen
klorida, aseton, keton, dan lain-lain. Larutan alkali pembersih mengandung
padatan tersuspensi, lemak, sabun, dan tingkat pH-nya tinggi. Pengasaman
menghasilkan pembuangan larutan asam secara berkala, dan air bilasan dengan
pH rendah. Pelapisan, perendaman, dan pencelupan dalam sianida menghasilkan
larutan yang mengandung sianida dan logam yang dilapisi. Air cucian lantai
sering tercemar oleh percikan, tetesan dan tumpahan larutan pembersih, larutan
pengupas, dan larutan pelapis.
Limbah domestik terbagi dalam dua kategori yaitu pertama, limbah cair
domestik yang berasal dari air cucian seperti sabun, deterjen, minyak dan
pestisida. Kedua adalah limbah cair yang berasal dari kakus seperti sabun,
shampo, tinja dan air seni. Limbah cair domestik menghasilkan senyawa organik
berupa protein, karbohidrat, lemak dan asam nukleat Pada musim kemarau saat
debit air Kali Mas turun hingga 300% maka masukan bahan organik kedalam
badan air akan mengakibatkan penurunan kualitas air.
107
akibatnya beberapa biota yang menetap didasar sungai akan tereleminasi
atau bahkan punah.
Dampak limbah organik ini umumnya disebabkan oleh dua jenis limbah
cair yaitu deterjen dan tinja. Deterjen sangat berbahaya bagi lingkungan karena
dari beberapa kajian menyebutkan bahwa detergen memiliki kemampuan untuk
melarutkan bahan bersifat karsinogen, misalnya 3,4 Benzonpyrene, selain
gangguan terhadap masalah kesehatan, kandungan detergen dalam air minum
akan menimbulkan bau dan rasa tidak enak. Sedangkan tinja merupakan jenis
vektor pembawa berbagai macam penyakit bagi manusia.
Jenis dan skala kegiatan yang diduga menjadi sumber pencemar atau
biasa disebut sebagai sumber emisi limbah. Sumber emisi limbah pada umumnya
berasal dari sektor industri, transportasi, yang mengeluarkan berbagai bahan
buangan yang mengandung senyawa kimia yang tidak dikehendaki. Emisi tersebut
dapat berupa gas, cairan, maupun partikel yang mengandung senyawa organik
maupun anorganik.
Akibat kontak dengan limbah cair atau terpajan oleh pencemar melalui
berbagai cara seperti pada tiga paragraph diatas, maka dampak kesehatan yang
timbul bervariasi dari ringan, sedang, sampai berat bahkan sampai menimbulkan
108
kematian, tergantung dari dosis dan waktu pemajanan. Jenis penyakit yang
ditimbulkan, pada umumnya merupakan penyakit non infeksi antara lain :
keracunan, kerusakan organ, kanker, hypertensi, asma bronchioli, pengaruh pada
janin yang dapat mangakibatkan lahir cacat (cacat bawaan), kemunduran mental ,
gangguan pertumbuhan baik fisik maupun psikis, gangguan kecerdasan dll.
1. Preliminary Processes
Pada proses ini dilakukan pumping, screening dan grit removal. Dimulai
dengan mengumpulkan dan memompa limbah yang berasal dari influent.
Kemudian limbah dialirkan ke salah satu saluran dimana objek-objek besar
yang mengalir bersama limbah dihambat dan diendapkan melalui proses
screening. Selanjutnya limbah dipompa ke dalam grit channel. Grit channel
merupakan ruangan atau saluran yang melambatkan kecepatan aliran yang
menyebabkan material inorganik mengendap kebawah ruangan dan
selanjutnya dilakukan perlakuan primer.
2. Primary treatment
109
proses menyetarakan menurut, bertujuan untuk menghilangkan zat-zat yang bisa
mengendap seperti suspended solid, zat-zat yang mengapung seperti
lemak, serta akan mengurangi 50-70% suspended solid, 25-40% BOD. Selain itu
langkah ini merupakan pengolahan yang bisa diterima sebagai langkah
pertama yang dapat diterima sebelum air limbah masuk ke pengolahan air
limbah. Desain dari primary settling tank, yang pertama mempunyai
surface loading rate untuk limbah domestik sebesar 800 gal/(d)(ft2), detention
time selama 90-150 min, ukuran rectangular: D= 10-15 ft, L=15-30 ft, P=80-
120 ft, Ukuran Circular D= 71-2 ft, dan diameter sebesar 40-150 ft.
3. Secondary treatment
110
menghancurkan atau membunuh kebanyakan kebanyakan organisme patogen pada
benda atau instrumen dengan menggunakan campuran zat kimia cair. Terdapat 3
tingkat desinfeksi yaitu desinfeksi tingkat tinggi yaitu membunuh semua
organisme dengan perkecualian spora bakteri, desinfeksi tingkat sedang yakni
membunuh bakteri kebanyakan jamur kecuali spora bakteri dan desinfeksi tingkat
rendah yaitu membunuh kebanyakan bakteri beberapa virus dan beberapa jamur
tetapi tidak dapat membunuh mikroorganisme yang resisten seperti basil tuberkel
dan spora bakteri. Desinfeksi dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu klorinasi dan
menggunakan ozon. Klorinasi biasanya menggunakan gas khlor, sodium and
calcium hypochlorite (NaOCl danCaOCl)). Kelebihan dari klorinasi adalah waktu
pembnuhan pathogen yang sangat cepat yaitu sekitar 15-30 menit dan juga
meninggalkan residu toxic chlorine yang dapat membunuh pathogen secara
komplet, sedangkan kekurangannya adalah dibutuhkan dechlorination effluent,
dan dapat membentuk trihalomethane yang bersifat karsinogenik. Sedangkan
untuk ozone merupakan agent oksidasi yang sangat kuat, lebih baik dari chlorine,
tetapi sangat mahal dan tidak meninggalkan residu karena cepat terdekomposisi
menjadi oksigen.
PEMAHAMAN SOAL :
1. Sesuatu yang tidak dipakai, tidak digunakan, tidak disenangi atau sesuatu
yang dibuang, yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan
sendirinya adalah ?
A. Limbah C. Asap E. Zat kimia
B. Gas D. Feses
2. Berikut termasuk karakteristik limbah, kecuali ?
111
A. Dinamis C. Berdampak jangka panjang E. Berukuran mikro
B. Berdampak luas D. Berukuran makro
3. Hasil buangan berbentuk padatan, lumpur atau bubur yang asalnya dari
proses pengolahan, aktifitas hidup manusia dan hewan disebut ?
A. Limbah industri C. Limbah padat E.Limbah rumah tangga
B. Limbah perkantoran D. Limbah farmasi
112
9. Pengelolaan limbah padat dengan cara memanfaatkan barang-barang
ramah lingkungan merupakan pengertian dari ?
A. Reduce C. Reborn E. Gogreen
B. Recycle D. Replace
11. Limbah cair dapat berupa air beserta bahan-bahan buangan lain yang
tersuspensi maupun terlarut dalam air dan pada umumnya mengandung
zat-zat yang membahayakan. Pada tiga kategori limbah cair, kecuali ?
A. Domestic Wastewater D. River Water
B. Industrial Wastewater E. Storm Water
C. Rembesan atau luapan
12. Storm water (air hujan) umumnya ditampung ditempat yang disebut ?
A. Sumur C. Storm sewer E. Selokan
B. Tedmon D. Kolam
14. Dampak limbah organik umumnya disebabkan oleh dua jenis limbah cair
yaitu ?
A. Minyak dan sabun D. Deterjen dan tinja
B. Shampo dan air seni E. Deterjen dan
shampo
113
C. Shampo dan minyak
15. Limbah cair bermacam – macam bersifat asam atau basa mengandung ?
A. Sianida beracun dan logam D. Zat methan (CH4)
B. Asam amino E. Karbondioksida (CO2)
C. Asam sulfat (H2S)
17. Dari total volume endapan lumpur aktif (activated sludge) yang dihasilkan,
75% nya akan dibuang ke laut, ditimbun di rawa-rawa, atau dijadikan
pupuk, sedangkan 25% persennya ?
A. Menjadi endapan
B. Dimanfaatkan untuk bahan penelitian
C. Dimasukkan ke dalam tangki aerasi
D. Menjadi bahan pengolahan sisa
E. Stabilisasi
114
20. Klorinasi adalah cara membunuh pathogen secara komplit. Bahan kimia
yang biasanya digunakan sebagai bahan klorinasi adalah ?
115
GLOSARIUM
1. Benzonpyrene ( untuk melarutkan bahan yang bersifat karsinogen).
2. Chlorine ( kalorin)
3. Effluent ( tembusan).
4. Emisi ( pemancaran cahaya).
5. Grit removal ( penghapusan).
6. Kontaminan (suatu kondisi terjadinya percampuran/ pencemaran terhadap
sesuatu oleh unsur lain yang memberikan efek tertentu, biasanya berdampak
buruk).
7. Karsinogen ( zat yang berbahaya yang menyebabkan kanker).
8. Metallic rubbish (misalnya pipa besi tua, kaleng-kaleng bekas).
9. Mikro ( kecil, tak terlihat, atau bagian kecil dari suatu hal yang terdefinisi)
10. Penetrasi ( penerobosan,penembusan).
11. Plywood ( material yang terbuat dari kayu).
12. Pumping ( pemompaan).
13. Radioaktif (proses dimana sebuah inti atom yang tidak stabil kehilangan
energi ‘berupa massa dalam diam’ dengan memancarkan radiasi).
14. Sanitery water ( air senitasi).
15. Silane ( material perantara).
16. Storm water (air hujan yang tidak terserap oleh tanah dan kemudian
mengalir di jalan-jalan, genteng, dan sebagainya).
17. Screening ( penyaringan).
DAFTAR PUSTAKA
https://tholex1979.wordpress.com/2014/05/11/limbah-cair/
https://makalahlimbahrumahsakit.blogspot.com/2016/
www.ruangguru.co.id/pengertian-limbah-padat-contoh-dampak-dan-cara-
penangan an-limbah-padat-terlengkap/
https://id.wikipedia.org/wiki/limbah
116
https://www.ajmtech.co.id/tag/limbah-non-medis/
KUNCI JAWABAN
1. A 11. D
2. D 12. C
3. C 13. C
4. E 14. D
5. B 15. A
6. C 16. B
7. A 17. C
8. E 18. A
9. A 19. D
10. B 20. A
117
BAB VI
DISUSUN OLEH :
118
BAGIAN 6
A. Pengertian Dekontaminasi
119
B. Tujuan Dekontaminasi (Uliyah, 2008)
C. Cara-cara Dekontaminasi
120
2. Jangan merendam instrument logam yang berlapis elektron (artinya tidak
100 % baja tahan gores)meski dalam air biasa selama beberapa jam karena
akan berkarat.
3. Setelah dekontaminasi instrumen harus segera dicuci dengan air dingin
untuk menghilangkan bahan organik sebelum dibersihkan secara
menyeluruh.
4. Jarum habis pakai da semprit harus diletakkan dalam wadah yang baik
untuk dikubur.
5. Apabila akan digunakan kembali maka jarum dan semprit harus
dibersihkan dan dicuci secara menyeluruh setelah dekontaminasi.
6. Sekali instrumen atau benda lainnya telah didekontaminasi maka
selanjutnya di proses dengan aman.
D. Produk dekontaminasi :
A.Pengertian Desinfeksi
121
kebidanan. Desinfeksi dilakukan dengan menggunakan bahan desinfektan melalui
dengan mencuci, mengoles, merendam dan menjemur dengan tujuan mencegah
terjadinya infeksi, dan mengondisikan alat dalam keadaan siap pakai.
Desinfektan dapat diartikan sebagai bahan kimia atau pengaruh fisika yang
digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik seperti
bakteri dan virus, juga untuk membunuh atau menurunkan jumlah
mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya. Sedangkan antiseptik diartikan
sebagai bahan kimia yang dapat menghambat atau membunuh pertumbuhan jasad
renik seperti bakteri, jamur dan lain-lain pada jaringan hidup. Bahan desinfektan
dapat digunakan untuk proses desinfeksi tangan, lantai, ruangan, peralatan dan
pakaian.
Desinfektan didefinisikan sebagai bahan kimia atau pengaruh fisika yang
digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik seperti
bakteri dan virus, juga untuk membunuh atau menurunkan jumlah
mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya.
Hasil proses desinfeksi dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantara nya :
122
dapat membunuh mikroorganisme yang resistenseperti basil tuberkel dan spora
bakteri.
B. Macam-macam Desinfektan
1. Alkohol
Etil alkohol atau propil alkohol pada air digunakan untuk mendesinfeksi kulit.
Alkohol yang dicampur dengan aldehid digunakan dalam bidang kedokteran gigi
unguk mendesinfeksi permukaan, namun ADA tidak menganjurkkan pemakaian
alkohol untuk mendesinfeksi permukaan oleh karena cepat menguap tanpa
meninggalkan efek sisa.
2. Aldehid
Glutaraldehid merupakan salah satu desinfektan yang populer pada
kedokteran gigi, baik tunggal maupun dalam bentuk kombinasi. Aldehid
merupakan desinfektan yang kuat. Glutaraldehid 2% dapat dipakai untuk
mendesinfeksi alat-alat yang tidak dapat disterilkan, diulas dengan kasa steril
kemudian diulas kembali dengan kasa steril yang dibasahi dengan akuades, karena
glutaraldehid yang tersisa pada instrumen dapat mengiritasi kulit/mukosa,
operator harus memakai masker, kacamata pelindung dan sarung tangan heavy
duty. Larutan glutaraldehid 2% efektif terhadap bakteri vegetatif seperti M.
123
tuberculosis, fungi, dan virus akan mati dalam waktu 10-20 menit, sedang spora
baru alan mati setelah 10 jam.
3. Biguanid
Klorheksidin merupakan contoh dari biguanid yang digunakan secara luas
dalam bidang kedokteran gigi sebagai antiseptik dan kontrok plak, misalnya 0,4%
larutan pada detergen digunakan pada surgical scrub (Hibiscrub), 0,2%
klorheksidin glukonat pada larutan air digunakan sebagai bahan antiplak
(Corsodyl) dan pada konsentrasi lebih tinggi 2% digunakan sebagai desinfeksi
geligi tiruan. Zat ini sangat aktif terhadap bakteri Gram(+) maupun Gram(-).
Efektivitasnya pada rongga mulut terutama disebabkan oleh absorpsinya pada
hidroksiapatit dan salivary mucus.
4. Senyawa halogen.
Hipoklorit dan povidon-iodin adalah zat oksidasi dan melepaskan ion halide.
Walaupun murah dan efektif, zat ini dapat menyebabkan karat pada logam dan
cepat diinaktifkan oleh bahan organik (misalnya Chloros, Domestos, dan
Betadine).
5. Fenol
Larutan jernih, tidak mengiritasi kulit dan dapat digunakan untuk
membersihkan alat yang terkontaminasi oleh karena tidak dapat dirusak oleh zat
organik. Zat ini bersifat virusidal dan sporosidal yang lemah. Namun karena
sebagian besar bakteri dapat dibunuh oleh zat ini, banyak digunakan di rumah
sakit dan laboratorium.
6. Klorsilenol
Klorsilenol merupakan larutan yang tidak mengiritasi dan banyak digunakan
sebagai antiseptik, aktifitasnya rendah terhadap banyak bakteri dan
penggunaannya terbatas sebagai desinfektan (misalnya Dettol).
Garam dari beberapa logam berat seperti air raksa dan perak dalam jumlah
yangkecil saja dapat membunuh bakteri, yang disebut oligodinamik. Hal ini
124
mudahsekali ditunjukkan dengan suatu eksperimen. Namun garam dari logam
berat itumudah merusak kulit, makan alat-alat yang terbuat dari logam dan
lagipula mahalharganya. Meskipun demikian, orang masih biasa menggunakan
merkuroklorida(sublimat) sebagai desinfektan. Hanya untuk tubuh manusia
lazimnya kita pakaimerkurokrom, metafen atau mertiolat.
2. Zat Perwarna
5. Kresol
Destilasi destruktif batu bara berakibat produksi bukan saja fenol tetapi
jugabeberapa senyawa yang dikenal sebagai kresol. Kresol efektif sebagai
bakterisida,dan kerjanya tidak banyak dirusak oleh adanya bahan organic. Namun,
125
agen inimenimbulkan iritasi (gangguan) pada jaringan hidup dan oleh karena
itudigunakan terutama sebagai disinfektan untuk benda mati. Satu persen
lisol(kresol dicampur dengan sabun) telah digunakan pada kulit, tetapi
konsentrasiyang lebih tinggi tidak dapat ditolerir.
6. Alkohol
Sementara etil alcohol mungkin yang paling biasa digunakan, isoprofil dan
benzylalcohol juga antiseptic. Benzyl alcohol biasa digunakan terutama karena
efekpreservatifnya (sebagai pengawet)
7. Formaldehida
8 . Etilen Oksida
Jika digunakan sebagi gas atau cairan, etilen oksida merupakan agen
pembunuhbakteri, spora, jamur dan virus yang sangat efektif. Sifat penting yang
membuatsenyawa ini menjadi germisida yang berharga adalah kemampuannya
untukmenembus ke dalam dan melalui pada dasarnya substansi yang manapun
yangtidak tertutup rapat-rapat. Misalnya agen ini telah digunakan secara
komersialuntuk mensterilkan tong-tong rempah- rempah tanpa membuka tong
tersebut.Agen ini hanya ditempatkan dalam aparatup seperti drum dan, setelah
sebagianbesar udaranya dikeluarkan dengan pompa vakum, dimasukkanlah etilen
oksida.
9. Hidogen Peroksida
10. Betapropiolakton
126
Substansi ini mempunyai banyak sifat yang sama dengan etilen oksida. Agen
inimematikan spora dalam konsentrasi yang tidak jauh lebih besar daripada
yangdiperlukan untuk mematikan bakteri vegetatif. Efeknya cepat, ini
diperlukan,karena betapropiolakton dalam larutan cair mengalami hidrolisis cukup
cepatuntuk menghasilkan asam akrilat, sehingga setelah beberapa jam tidak
terdapatbetapropiolakton yang tersisa.
1. Suhu pada disinfeksi secara fisik dengan air panas untuk peralatan sanitasi
80° C dalam waktu 45-60 detik, sedangkan untuk peralatan memasak 80° C dalam
waktu 1 menit.
2. Disinfektan harus memenuhi kriteria tidak merusak peralatan maupun orang,
disinfektan mempunyai efek sebagai deterjen dan efektif dalam waktu yang relatif
singkat, tidak terpengaruh oleh kesadahan air atau keberadaan sabun dan protein
yang mungkin ada.
3. Penggunaan disinfektan harus mengikuti petunjuk pabrik.
4. Pada akhir proses disinfeksi terhadap ruang pelayanan medis (ruang operasi
dan ruang isolasi) tingkat kepadatan kuman pada lantai dan dnding 0-5 CFU/cm2,
bebas mikroorganisme patogen dan gas gangren. Untuk ruang penunjang medis
(ruang rawat inap, ruang ICU/ICCU, kamar bayi, kamar bersalin, ruang perawatan
luka bakar, dan laundry) sebesar 5-10 CFU/cm2.
5. Sterilisasi peralatan yang berkaitan dengan perawatan pasien secara fisik
dengan pemanasan pada suhu ± 121° C selama 30 menit atau pda suhu 134° C
selam 13 menit dan harus mengacu pada petunjuk penggunaan alat sterilisasi yang
digunakan.
6. Sterilisasi harus menggunakan disinfektan yang ramah lingkungan.
7. Petugas sterilisasi harus menggunakan alat pelindung diri dan menguasai
prosedur sterilisasi yang aman
127
8. Hasil akhir proses sterilisasi untuk ruang operasi dan ruang isolasi harus
bebas dari mikroorganisme hidup.
128
karena itu, hindari proses ulang yang dapat mengakibatkan keadan toxin atau
mengganggu keamanan dan efektivitas pekerjaan.
7. Jangan menggunakan bahan seperti linen, dan lainnya yang tidak tahan
terhadap sterilisasi, karena akan mengakibatkan
kerusakan seperti kemasannya rusak atau berlubang, bahannya mudah sobek,
basah, dan sebagainya
8. Penyimpanan peralatan yang telah disterilkan harus ditempatkan pada tempat
(lemari) khusus setelah dikemas steril pada
ruangan :
a. Dengan suhu 18° C – 22° C dan kelembaban 35% - 75%, ventilasi
menggunakan sistem tekanan positif dengan efisiensi partikular antara 90%-95%
(untuk partikular 0,5 mikron)
b. Dinding dan ruangan terbuat dari bahan yang halus, kuat, dan mudah
dibersihkan.
c. Barang yang steril disimpan pada jarak 19 cm – 24 cm.
d. Lantai minimum 43 cm dari langit-langit dan 5 cm dari dinding serta
diupayakan untuk menghindari terjadinya penempelan debu kemasan.
9. Pemeliharaan dan cara penggunaan peralatan sterilisasi harus memperhatikan
petunjuk dari pabriknya dan harus dikalibrasi minimal 1 kali satu tahun.
10. Peralatan operasi yang telah steril jalur masuk ke ruangan harus terpisah
dengan peralatan yang telah terpakai.
11. Sterilisasi dan disinfeksi terhadap ruang pelayanan medis dan peralatan
medis dilakukan sesuai permintaan dari kesatuan kerja pelayanan medis dan
penunjang medis.
A. Pengertian Sterilisasi
129
Sterilisasi merupakan upaya pembunuhan atau penghancuran semua
bentuk kehidupan mikroba yang dilakukan di rumah sakit melalui proses fisik
maupun kimiawi. Sterilisasi juga dikalatan sebagai tindakan untuk membunuh
kuman patogen atau apatogen beserta spora yang terdapat pada alat kebidanan
dengan cara merebus, stoom, panas tinggi, atau bahan kimia.
Steralisasi adalah suatu cara untuk membebaskan sesuatu
(alat,bahan,media, dan lain-lain) dari mikroorganisme yang tidak diharapkan
kehadirannya baik yang patogen maupun yang a patogen. Atau bisa juga
dikatakan sebagai proses untuk membebaskan suatu benda dari semua
mikroorganisme, baik bentuk vegetative maupun bentuk spora.
Proses sterilisasi dipergunakan pada bidang mikrobiologi untuk
mencegah pencernaan organisme luar, pada bidang bedah untuk mempertahankan
keadaan aseptis, pada pembuatan makanan dan obat-obatan untuk menjamin
keamanan terhadap pencemaran oleh miroorganisme dan di dalam bidang-bidang
lain pun sterilisasi ini juga penting.
Sterilisasi banyak dilakukan di rumah sakit melalui proses fisik
maupun kimiawi. Steralisasi juga dikatakan sebagai tindakan untuk membunuh
kuman patogen atau kuman apatogen beserta spora yang terdapat pada alat
kebidanan dengan cara merebus, stoom, menggunakan panas tinggi, atau bahkan
kimia. Jenis sterilisasi antara lain sterilisasi cepat, sterilisasi panas kering,
steralisasi gas (Formalin H2 O2), dan radiasi ionnisasi.
B.Macam-Macam Sterilisasi
Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara mekanik,
fisik dan kimiawi:
1. Sterilisai secara mekanik (filtrasi) menggunakan suatu saringan yang berpori
sangat kecil (0.22 mikron atau 0.45 mikron) sehingga mikroba tertahan pada
saringan tersebut. Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka panas,
misal nya larutan enzim dan antibiotic.
2. Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan pemanasan & penyinaran
Pemanasan
130
Pemijaran (dengan api langsung): membakar alat pada api secara
langsung, contoh alat : jarum inokulum, pinset, batang L, dll. 100 %
efektif namun terbatas penggunaanya.
Panas kering: sterilisasi dengan oven kira-kira 60-1800C.
Sterilisasi panas kering cocok untuk alat yang terbuat dari kaca
misalnya erlenmeyer, tabung reaksi dll. Waktu relatif lama sekitar 1-2
jam. Kesterilaln tergnatung dengan waktu dan suhu yang digunakan,
apabila waktu dan suhu tidak sesuai dengan ketentuan maka
sterilisasipun tidak akan bisa dicapai secara sempurna.
Uap air panas: konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang
mengandung air lebih tepat menggungakan metode ini supaya tidak
terjadi dehidrasi Teknik disinfeksi termurah Waktu 15 menit setelah
air mendidih Beberapa bakteri tidak terbunuh dengan teknik ini:
Clostridium perfingens dan Cl. Botulinum
Uap air panas bertekanan : menggunalkan autoklaf menggunakan
suhu 121 C dan tekanan 15 lbs, apabila sedang bekerja maka akan
terjadi koagulasi. Untuk mengetahui autoklaf berfungsi dengan baik
digunakan Bacillus stearothermophilus Bila media yang telah
distrerilkan. diinkubasi selama 7 hari berturut-turut apabila selama 7
hari: Media keruh maka otoklaf rusak Media jernih maka otoklaf baik,
kesterilalnnya, Keterkaitan antara suhu dan tekanan dalam autoklaf
Pasteurisasi:
Pertama dilakukan oleh Pasteur, Digunakan pada sterilisasi susu
Membunuh kuman: tbc, brucella, Streptokokus, Staphilokokus,
Salmonella, Shigella dan difteri (kuman yang berasal dari
sapi/pemerah) dengan Suhu 65 C/ 30 menit
Penyinaran dengan sinar UV
Sinar Ultra Violet juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi,
misalnya untuk membunuh mikroba yang menempel pada permukaan
interior Safety Cabinet dengan disinari lampu UV Sterilisaisi secara
131
kimiawi biasanya menggunakan senyawa desinfektan antara lain
alkohol.
Beberapa kelebihan sterilisasi dengan cara ini:
- Memiliki daya antimikrobial sangat kuat
- Panjang gelombang: 220-290 nm paling efektif 253,7 nm
Sinar Gamma
Daya kerjanya digunakan pada sterilisasi bahan makanan, terutama bila
panas menyebabkan perubahan rasa, rupa atau penampilan Bahan
disposable: alat suntikan cawan petri dpt distrelkan dengan teknik ini.
Sterilisasi dengan sinar gamma disebut juga “sterilisasi dingin”
3. Sterilisasi dengan Cara Kimia
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada disinfeksi kimia :
Rongga (space)
Sebaiknya bersifat membunuh
Waktu (lamanya) disinfeksi harus tepat
Pengenceran harus sesuai dengan anjuran
Solusi yang biasa dipakai untuk membunuh spora kuman biasanya
bersifat sangat mudah menguap
Merawat tangan setelah berkontak dengan disinfekstan, Sebaiknya
menyediakan hand lation
Faktor-faktor yang mempengaruhi sterilisasi dengan cara kimia:
1. Jenis bahan yang digunakan
2. Konsentrasi bahan kimia
3. Sifat Kuman
4. pH
5. Suhu
132
3. Yodium
- Konsentrasi yg tepat tdk mengganggu kulit
- Efektif terhadap berbagai protozoa
4. Klorin
- Memiliki warna khas dan bau tajam
- Desinfeksi ruangan, permukaan serta alat non bedah
5. Fenol (as. Karbol)
- Mempresipitasikan protein secara aktif, merusak membran sel
menurunkan tegangan permukaan
- Standar pembanding untuk menentukan aktivitas suatu desinfektan
6. Peroksida (H2O2)
- Efektif dan nontoksid
- Molekulnya tidak stabil
- Menginaktif enzim mikroba
7. Gas Etilen Oksida
- Mensterilkan bahan yang terbuat dari plastic
SOAL PEMAHAMAN :
133
d. memusnahkan/mematikan mikroorganisme yang pathogen
134
7. berikut ini macam macam dari desinfekasi kecuali.…
a. fenol
b. klorsinal
c. biguanid
d. aldehid
e. detergen
8. tindakan untuk membunuh kuman patogen atau apatogen beserta spora yang
terdapat disebut…
a. desinfektan
b. dekontaminasi
c. sterilisasi
d. bakterikista
e. desinfeksi
d. Pemanasan
e. radiasi
135
d. klorsilenol
e. Bahan fenolik atau karbol 0,5%-3%
12. berikut ini macam-macam desinfeksi dan antiseptik dari sumber lain yang
tepat adalah…
a. kresol
b. biguanid
c. senyawa halogen
d. alkohol
e. klorsilenol
13. berikut ini yang tidak termasuk metode sterilisasi secara fisik yaitu…
a. pemanasan
b. pasteurisasi
c. radiasi
d. penyinaran dengan sinar uv
e. sinar gamma
15. desinfektan yang banyak dipakai untukmencuci alat-alat makan dan minum
adalah…
a. fenol
b. Biguanid
c. aldehil
d. klor
e. senyawa halogen
136
16. zat kimia yang efektif terhadap berbagai protozoa untuk sterilisasi adalah…
a. klorin
b. halogen
c. yodium
d. peroksida
e. fenol
17. Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi sterilisasi dengan cara kimia,
kecuali...
a. Jenis bahan yang digunakan
b. Konsentrasi bahan kimia
c. Sifat Kuman
d. pH
e. banyaknya mikroorganisme
b. Yodium
c. desinfeksi
d. antiseptik
e. halogen
20. zat kimia yang digunakan untuk mengoksidasi protein kuman pada sterilisasi
adalah…
a. fenol
137
b. klorin
c. halogen
d. yodium
e. alcohol
GLOSARIUM :
Klorin : sebuah materi kimia yang dipakai secara umum untuk pemutih serta
desinfektan.
Hepatitis b : penyakit peradangan hati, kerusakan hati dan gangguan fungsi hati
hingga kanker hati.
Biodegradable : zat yang mampu menjadi rusak atau membusuk oleh aksi bakteri,
jamur dan mikroorganisme lainnya.
Patogen : mikroorganisme seperti bakteri, jamur dan virus yang bersifat parasit
(hidup dari inang) yang menyebabkan penyakit.
138
DAFTAR PUSTAKA
https://www.trendilmu.com/2015/09/pengertian.tujuan.dan.tata.cara-
cara.dekontaminasi.html
https://www.scribd.com/doc/265931061/STERILISASI-dekontaminasi-
desinfeksi
https://galihendradita.wordpress.com/2017/04/17/dekontaminasi-melalui-
disinfeksi-dan-sterilisasi-dalam-rumah-sakit/
https://www.academia.edu/31434477/Makalah_sanitari_rs
139
KUNCI JAWABAN
1. D
2. E
3. C
4. A
5. E
6. C
7. E
8. C
9. B
10. C
11. D
12. A
13. C
14. C
15. D
16. C
17. E
18. D
19. B
20. C
140
BAB VII
DISUSUN OLEH :
141
BAGIAN 7
142
saja, sesuai dengan tingkat kebutuhan dan aktivitas manusia (masyarakat). Banyak
masyarakat yang dalam kesehariannya akrab dengan B-3 karena profesinya, atau
sebagai pengguna atau konsumen, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin masyarakat tidak menyadari bahwa
alat (perkakas) yang mereka gunakan termasuk katagori B-3, misalnya bahan
insektisida, bahan bakar (minyak/gas), makanan yang mengandung zat pewarna
dan pengawet, dan lain-lain. Dengan demikian, B-3 bukan selalu berarti limbah
atau bahan cemaran lingkungan. Bahan cemaran (bahan penyebab pencemaran)
pada dasarnya disebabkan oleh pembuangan limbah yang langsung dari
sumbernya sehingga dapat menimbulkan gangguan bagi mahluk hidup dilokasi
atau di sekitar tempat pembuangan limbah tersebut, termasuk dalam tubuh
manusia.Bahan-bahan cemaran ini pada umumnya ada yang bersifat berbahaya,
dan ada yang bersifat beracun, atau bersifat keduanya.Tidak semua bahan
berbahaya bersifat racun, sedangkan bahan beracun sudah tentu berbahaya. Bahan
berbahaya dan beracun dapat berupa bahan baru sebagai bahan proses untuk
menghasilkan suatu produk, atau sisa dari suatu proses.Bahan yang tergolong B-3
pada umumnya adalah bahan kimia.
Kita sangat perlu mengetahui pengaruh bahan berbahaya dan beracun dari
B3 tersebut. Bahan-bahan ini disamping dapat menimbulkan dampak terhadap
kesehatan dan pencemaran lingkungan, pemakaian dan penggunaannya dalam
instalasi nuklir juga dapat menimbulkan radiasi/kontaminasi jika terjadi
kecelakaan. Untuk itu dalam penyimpanan, pengelolaan dan penanganannya perlu
memperhatikan faktor keamanan dan keselamatan.
Bahan berbahayadapat menimbulkan kebakaran, ledakan, keracunan, dan
iritasi pada permukaan atau bagian tubuh manusia.
143
Kebakaran
Radiasi dan Kontaminasi
- Pelarut organik
- Isotop dan bahan fisi
- gas-gas
Ledakan
- bahan peledak
B3 - peroksid
Keracunan
-Kronik : Benzena, Pb
DAMPAK :
- Korban jiwa
Iritasi
- Kerusakan/pencemaran
-Bahan kimia korosif
Lingkungan
-Iritant seperti HCl
- Kesehatan pekerja
- Kerugian Materi
144
Dapat ditafsirkan bahwa B-3 dapat berupa bahan baku (alamiah), bahan
olahan (produk), atau sisa dari suatu proses (limbah) yang bersumber dari
kegiatan industri atau domestik (rumah tangga). Ditinjau dari strukturnya, maka
B-3 bisa berupa bahan yang memiliki sifat fisika dan kimia. Sifat fisika (fisik)
pada umumnya dilihat karena bentuknya, seperti runcing/tajam, keras, licin, gas
dan lain-lain. Sedangkan sifat kimia dilihat dari mudahnya bereaksi, baik dengan
struktur tubuh makhluk hidup (manusia, hewan dan tumbuhan), maupun benda-
benda mati.
Berdasarkan dampak yang disebabkan dan sifat kimianyasebagai berikut:
145
* karbon monoksida(CO)
* nitrogen oksida (NOX)
4. Karsinogen * benzena * leukemia
* asbes * kandung kencing
* benzidin * paru-paru
* krom * hati, syaraf
* vinil klorida pusat, darah
146
3. Laboratorium yaitu tempat kegiatan untuk uji mutu, penelitian, dan
pengembangan serta pendidikan. Kegiatan laboratorium banyak dilakukan
oleh industri, lembaga penelitian dan pengembangan, perusahaan jasa,
rumah sakit, dan perguruan tinggi.
Ledakan
Merupakan suatu reaksi yang amat cepat dan menghasilkan gas dalam
jumlah yang besar. Ledakan dapat terjadi oleh reaksi yang amat cepat
dari bahan peledak, atau gas yang mudah terbakar atau reaksi dari
berbagai peroksida organik. Dapat juga terjadi karena adanya gas cair
pada tekanan tinggi yang tidak terkendali.
Keracunan
Merupakan masuknya bahan kimia kedalam tubuh yang dapat
berakibat akut dan keracunan kronik. Keracunan akut sebagai akibat
sebagai penyerapan B-3 dalam jumlah besar dan dalam waktu yang
singkat dan dapat pula berakibat fatal seperti keracunan gas CO, dan
HCN. Keracunan kronik adalah penyerapan B-3 dalam jumlah sedikit
tetapi berlangsung waktu yang lama, sehingga akibatnya baru
147
dirasakan setelah beberapa bulan atau beberapa tahun sampai puluhan
tahun. Kemudian bahan kimia tersebut seperti uap Pb, benzena dapat
mengakibatkan leukemia. Pada umumnya zat-zat toksik tersebut
masuk lewat pernafasan dan kemudian beredar keseluruh tubuh atau
menuju organ-organ tubuh tertentu sehingga dapat langsung
mengganggu fungsinya seperti hati, ginjal, paru-paru, dan lain-lain.
Tetapi dapat juga zat-zat tersebut terakumulasi dalam organ-organ
tubuh tersebut, sehingga menimbulkan kerusakan untuk jangka waktu
yang panjang.
Iritasi
Merupakan kerusakan atau peradangan permukaan tubuh seperti kulit,
mata dan saluran pernafasan oleh bahan kimia korosif atau iritan
seperti asam klorida dan lain-lain.
Sikap dan tingkah laku sebagai pekerja sebagai faktor penyebab terjadinya
kecelakaan kerja antara lain karrena:
Keterbatasan pengetahuan / keterampilan pekerja.
Lalai dan ceroboh dalam bekerja.
Tidak melaksanakan prosedur kerja sesuai dengan petunjuk yang
diberikan.
Tidak disiplin dalam mentaati peraturan keselamatan kerja termasuk
pemakaian alat pelindung diri.
148
tingkat risiko yang ringan hingga menyebabkan kematian. Hal ini disebabkan
karena bahan kimia maupun material industri memiliki sifat merusak kesehatan,
mudah meledak/eksplosif, beracun/toksik, dan mudah terbakar. Bahkan hampir
semua bahan kimia bersifat reaktif. Dengan demikian, bekerja dengan bahan
kimia dan material industri memerlukan konsentrasi penuh, kewaspadaan, dan
ketelitian. Untuk itu, perlu menata penempatan/penyimpanan bahan-bahan kimia
dalam keadaan benar dan aman sehingga area atau wilayah penggunaannya pun
menjadi aman. Selain itu, bahan-bahan kimia dan area/wilayah yang berbahaya
harus teridentifikasi dengan teliti dan akurat.
Berikut ini panduan identifikasi bahan berbahaya serta penanganan
khusus, sebagai berikut:
1. Periksa bahan berbahaya serta prosedur penanganan khusus yaitu
dengan mengamati label kemasan/keterangan lainnya dan wilayah
kerja yang berpotensi bahaya.
2. Identifikasi bahan-bahan yaitu dengan mencatat nama bahan, data
keselamatan, penomoran, spesifikasi teknis, sifat fisik, dan sifat
kimianya serta keterangan lain yang diperlukan.
3. Identifikasi wilayah berbahaya yaitu dengan mencatat nama wilayah
berbahaya dan amati kemungkinan apa saja yang dapat terjadi dan
penyebabnya.
4. Identifikasi prosedur penanganan khusus yaitu dengan mencatat nama
prosedur penanganan khusus, mengamati, dan mencatat
kekurangannya serta menyusun laporannya.
Rincian data teknis dan sifat-sifat yang dimiliki bahan kimia harus jelas
sehingga tidak akan terjadi kontradiksi dalam penggunaannya antara bahan
perlengkapan dengan bahan kimianya. Misalnya dalam label kemasan terdapat
informasi yang perlu kita ketahui, antara lain:
1. Sifat-sifat bahaya, antara lain terhadap kesehatan, kebakaran,
ledakan dan reaktivitas.
2. Sifat-sifat fisika seperti berat jenis, titik didih, titik bakar tekanan
uap dan sifat kelarutan.
149
3. Label bahaya dengan ranking dan tanda warna sebagai aspek
bahaya yang telah distandarkan.
4. Keterangan bahan seperti nama, jenis, wujud bahan cair/padat/gas,
dan keterangan lainnya yang berhubungan dengan unsur-unsurnya.
150
Di laboratorium, campuran senyawa pengoksidasi kuat dengan
bahan mudah terbakar atau bahan pereduksi dapat meledak. Sebagai
contoh asam nitrat dapat menimbulkan ledakan jika bereaksi dengan
beberapa solven seperti aseton, dietil eter, etanol, dan lainlain. Bekerja
dengan bahan mudah meledak memerlukan pengetahuan dan
pengalaman praktis maupun keselamatan khusus. Apabila bekerja
dengan bahan-bahan tersebut, kuantitas harus dijaga sedikit mungkin
untuk penanganan maupun persediaan. Sebagai contoh adalah 2,4,6-
trinitro toluene (TNT).
b) Oxidizing (pengoksidasi)
151
Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya
“extremely flammable” adalah bahan yang memiliki titik nyala sangat
rendah (di bawah 0 derajat celcius) dan titik didih rendah dengan titik
didih awal (di bawah 35 derajat celcius). Bahan amat sangat mudah
terbakar berupa gas dengan udara dapat membentuk suatu campuran
bersifat mudah meledak di bawah kondisi normal.
Contohnya yaitu dietil eter (cairan) dan propane (gas).
152
Tidak ada simbol bahaya diperlukan untuk melabeli bahan dan
formulasi dengan notasi bahaya “flammble”. Bahan dan formulasi likuid
yang memiliki titik nyala antara 21oC dan 55oC dikategorikan sebagai
bahan mudah terbakar..
b) Toxic (beracun)
153
Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya “toxic”
dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau kronis dan bahkan
kematian pada konsentrasi sangat rendah jika masuk ke tubuh melalui
inhalasi, mulut atau kontak dengan kulit. Contoh bahan dengan sifat
tersebut misalnya solven dan benzene.
c) Harmful (berbahaya)
a) Corrosive (korosif)
154
Bahan dan formulasi dengan notasi bahaya “corrosive” adalah
merusak jaringan hidup. Jika suatu bahan merusak kesehatan dan kulit
hewan uji dapat diprediksikan karena karakteristik kimia bahan uji seperti
asam (pH<2) dan basa (pH>11,5) ditandai sebagai bahan korosif. Contoh
bahan dengan sifat tersebut adalah asam mineral seperti HCl dan H2SO4
maupun basa seperti larutan NaOH (>2%).
155
kloroda, tetraklorometan dan petroleum hidrokarbon seperti pentana dan
bensin.
156
Keterangan :
E = Dapat Meledak T = Beracun
F+ = Sangat Mudah Terbakar C = Korosif
F = Mudah Terbakar Xi = Iritasi
O = Pengoksidasi Xn = Berbahaya Jika Tertelan
T+ = Sangat Beracun N = Berbahaya Untuk Lingkungan
SOAL PEMAHAMAN :
157
c. Bangunan kedap air
d. Jauh dari bahan reduktor dan mudah terbakar
e. Terpisah dari zat beracun
5. sebutkan faktor penyebab terjadinya kecelakaan dalam bekerja, kecuali ….
a. Keterbatasaan pengetahuan / keterampilan pekerja
b. Lalai dan ceroboh dalam bekerja
c. Tidak melaksanakan prosedur kerja sesuai dengan petunjuk yang
diberikan
d. Tidak disiplin dalam mentaati peraturan keselamatan kerja termasuk
pemakaian alat pelindung diri
e. Memakai segala perlengkapan dengan benar, dan mengetahui tentang
pekerjaan yang di lakukan
6. Sebutkan contoh jenis zat beracun yang dari bahan karsinogenik…..
a. Nitrogen oksidadi
b. Benzidin
c. Krom
d. Vinil klorida
e. Benzena
7. Dibawah ini yang termasuk golongan jenis-jenis bahaya bahan kimia……
a. Bahan peledak
b. Bahan mudsh terbakar
c. Bahan pestisida
d. Bahan beracun
e. Bahan reaktif terhadap air/ asam
8. Berapa lama ketahanan eter dalam bahan kimia jika sudah dibuka….
a. 1 tahun
b. 6 bulan
c. 2 hari
d. 10 hari
e. 7 hari
9. Yang tidak termasuk kedalam pengaruh B3 dalam industri……
a. Kebakaran
158
b. Ledakan
c. Keracunan
d. Iritasi
e. Banjir
10. Perhatikan pernyataan di bawah:
1. Cadmium
2. Krom
3. Arsen
4. Posfor
11. Termasuk kedalam jenis bahan apakah pernyataan di atas…..
a. Bahan pelarut
b. Pestisida
c. Carsinogen
d. Logam atau metalloid
e. Gas-gas beracun
12. Apa yang terjadi Jika kita tidak sengaja meminum pestisida…...
a. Gangguan terhadap ginjal dan sarap
b. Pusing, kejang, hilang kesadara, kenmatian.
c. Gangguan pada paru-paru
d. Sesak napas, kekurangan oksigen
e. Pusing dan koma
13. Berikut ini yang bukan merupakan gas berbahaya bagi manusia adalah ….
a. NH3
b. CO
c. CO2
d. NO3
e. C2
14. Bahan atau zat beracun yang dihasilkan dari penggilingan kertas adaah ….
a. karbon dioksida
b. seng
c. tembaga
d. oksigen
159
e. merkuri
15. B3 yang mengandung zat-zat berikut, kecuali …
a. sangat mudah menyala
b. sangat mudah berubah
c. mudah meledak
d. Pengoksidasi
e. amat sangat mudah menyala
16. yang termasuk kedalam sifat B3 (bahan berbahaya dan beracun), kecuali
…..
a. Mudah pecah
b. mudah terbakar
c. mudah meledak
d. beracun
e. korosif
17. Apa yang dimaksud dengan B3 ?
a. Bahan yang bisa dimanfaatkan untuk kehidupan walau berbahaya dan
beracun
b. Bahan yang karena sifat, jumlah dan konsentrasinya dapat
membahayakan kesehatan dan lingkungan hidup.
c. Bahan kimia maupun biologi yang dapat membahayakan kelangsungan
hidup makhluk hidup
d. Bahan sisa yang dapat membahayakan kesehatan dan kelangsungan
hidup
e. Bahan kimia yang berbahaya dan beracun
18. Syarat penyimpanan bahan B3 adalah……
a. Wajib diberi simbol sesuai dengan sifat pada kemasannya.
b. Boleh dicampur satu sama lainnya.
c. Tertata rapi sesuai dengan sifatnya.
d. Disimpan di lemari tertutup dan rapat.
e. Di simpan ditempat yang dingin
19. Apa pengertian dari lambang Xn?
a. Dapat meledak
160
b. Pengoksidasi
c. Berbahaya jika tertelan
d. Sangat beracun
e. Berbahaya untuk lingkungan
20. Sebutkan bahan apa yang mudah terbakar?
a. Toxic
b. Oxidation
c. Explosive
d. Flammable
e. Compressed gases
21. Dari mana pengeluaran zat beracun dalam tubuh, kecuali?
a. Urine
b. Saluran pencernaan
c. Sel epitel
d. Keringat
e. Mulut
GLOSARIUM
Metaloid : Unsur kimia yang memiliki sifat antara logam dan non logam.
Metaloid sulit dibedakan dengan logam, perbedaan utamanya adalah
bahwa umumnya metaloid adalah semikonduktor sedangkan logam
adalah konduktor.
Pestisida : Bahan atau zat kimia yang digunakan untuk membunuh hama, baik
yang berupa tumbuhan, serangga, maupun hewan lain di lingkungan
kita. Berdasarkan jenis hama yang akan diberantas, pestisida
digolongkan menjadi insektisida, herbisida, nematisida, fungisida,
dan rodentisida.
161
DAFTAR PUSTAKA :
162
KUNCI JAWABAN
1. A
2. B
3. C
4. D
5. E
6. A
7. C
8. B
9. E
10. D
11. B
12. D
13. E
14. B
15. A
16. B
17. A
18. C
19. D
20. E
163
BAB VIII
DISUSUN OLEH :
164
BAGIAN 8
A.Pengertian Limbah
1. Susilowarno
2. Karmana
Menurut Karmana (2007), definisi limbah adalah sisa atau sampah dari
suatu proses kegiatan manusia yang dapat menjadi bahan polutan di suatu
lingkungan.
165
3. Cahyono Budi Utomo
Menurut Cahyono Budi Utomo, pengertian limbah adalah suatu zat atau
benda yang timbul sebagai hasil dari kegiatan manusia yang tidak
digunakan lagi dan dibuang.
5. Deden Abdurahman
B.KARAKTERISTIK LIMBAH
166
tetap ada sebagai suatu residu. Setelah proses pemanasan mencapai suhu 103-105
derajat celcius di dalam sebuah laboratorium. Sehingga zat tersebut tidak akan
hancur walaupun dengan suhu panas rendah.
2. BAU
Hal yang paling khas dari limbah atau sampah adalah bau, bau adalah efek yang
ditimbulkan dari limbah. Karena merupakan sisa-sisa maka sampah atau limbah
akan menimbulkan bau tak sedap. Bau itu dihasilkan oleh gas hasil dari
dekomposisi atau penguraian dari zat organik, yang terdapat di dalam air limbah.
Jenis gas yang dapat menimbulkan bau di dalam air limbah yaitu antara lain
amonia dan senyawa organik sulfida. Sulfida ini biasanya ditemukan di perairan
yang kotor sebagai dekomposisi, senyawa organik dan juga sampah industri.
Sehingga biasanya anda akan mencium bau tak sedap, jika melewati sungai yang
penuh dengan limbah.
3. SUHU
Suhu pada air limbah biasanya akan lebih tinggi dibandingkan suhu yang ada di
sekitarnya. Suhu yang tinggi tersebut akan menurunkan kadar DO dan dapat
dideteksi dengan mudah dengan menggunakan termometer biasa.
4. WARNA
Warna juga merupakan karakteristik dari limbah yang paling mudah dikenali.
Karena air limbah biasanya memiliki warna tertentu tetapi tergantung pada
kandungan air di limbah tersebut. biasanya warna dari limbah yang baru dibuang
adalah abu-abu atau bisa berubah menjadi kehitaman.
Warna yang ditimbulkan itu berasal dari adanya proses dekomposisi dari bahan
organik, serta menurunnya jumlah oksigen menjadi nol sehingga akan
memudarkan warnanya. Tetapi air limbah yang tidak menimbulkan warna tertentu
bukan berarti tidak berbahaya.
5. KEKERUHAN
Air limbah akan terlihat keruh jika disebabkan oleh zat organik, lumpur, tanah
liat, dan organisme lainnya yang mengapung di atasnya. Sehingga akan
membutuhkan waktu yang sangat lama untuk mengendap. Semakin keruh air di
suatu limbah maka akan semakin besar juga kandungan limbah, walaupun
diidentifikasi dengan sekilas saja.
167
2. KARAKTERISTIK KIMIA LIMBAH
168
5. PH
Derajat keasaman adalah ukuran yang menunjukan kadar asam dan basa di dalam
suatu larutan. Pada saat air limbah DemilikipH yang tidak netral maka hal itu akan
menimbulkan limbah yang berbahaya. Apabila ada perubahan keasaman yang
terjadi pada air limbah, maka pH akan naik dan dapat mengganggu ekosistem air.
Pengertian limbah, karakteristik limbah, limbah anorganik, limbah organik,
limbah padat, limbah cair, limbah rumah tangga, limbah b3, limbah industri,
pengelolaan limbah, dll.
3. LIMBAH ANORGANIK DAN CONTOHNYA
169
besi, baja, dan logam lainnya yang dapat dilebur kembali dan digunakan untuk
peralatan lainnya.
Jenis limbah anorganik yang tidak dapat diuraikan atau dimanfaatkan kembali
adalah limbah pabrik, karena limbah pabrik merupakan jenis limbag anorganik
yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Sampai saat ini jenis limbah pabrik yang
mencemari lingkungan adalah limbah pabrik cair. Limbah pabrik lainnya yang
juga berbahaya adalah limbah gas yang dapat merusak banyak spesies.
Limbah organik merupakan jenis limbah yang masih dapat diuraikan kembali oleh
suatu bakteri tertentu. Pengertian limbah organik secara umum adalah berbagai
macam sisa aktivitas pada manusia, hewan dan juga tumbuhan. Limbah atau
sampah organik dapat diuraikan kembali, contohnya kotoran manusia atau hewan
yang dapat dijadikan sumber gas.
Gas tersebut bisa menjadi salah satu alternatif energi gas yang dapat digunakan
kembali sebagai salah satu kebutuhan rumah tangga, misalnya saja untuk
memasak. Atau dapat diolah menjadi pupuk kompos yang fungsinya untuk
menyuburkan tanaman. Bahkan sudah terbukti secara akurat bahwa pupuk
kompos dapat dari limbah pabrik atau kotoran akan menghasilkan tanaman yang
baik.
170
Berikut ini beberapa contoh dari limbah organik, diantaranya sebagai berikut :
1. Dedaunan
2. Kulit telur
3. Kulit pohon
4. Kotoran hewan
5. Kotoran manusia
6. Sisa-sisa sayuran
7. Tulang hewan
Limbah B3 dapat diartikan sebagai benda buangan atau limbah yang memiliki
sifat dan konsentrasi, yang mengandung zat beracun atau zat berbahaya. Yang
secara langsung atau secara tidak langsung dapat membahayakan, merusak
lingkungan, mengganggu kesehatan, dan mengancam kelangsungan hidup
manusia dan organisme lainnya.
Limbah B3 ini tidak hanya dihasilkan oleh kegiatan industri, tetapi ada beberapa
kegiatan rumah tangga yang juga menghasilkan limbah B3 tersebut. contoh dari
limbah B3 yang dihasilkan oleh kegiatan rumah tangga, diantaranya yaitu :
1. Bekas pengharum ruangan
2. Pemutih pakaian
171
3. Deterjen pakaian
4. Pembersih kamar mandi
5. Pembersih kaca atau jendela
6. Pembersih lantai
7. Pengilat kayu
8. Pembersih oven
9. Pembasmi serangga
10. Lem perekat
11. Hairspray
12. Batu baterai
172
Penyimpanan dapat dilakukan di tempat yang sesuai dengan persyaratan
yang berlaku acuan Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak
Lingkungan Nomor: Kep-01l/Bapedal/09/1995.
Limbah B3 yang diproduksi dari sebuah unit produksi dalam sebuah pabrik harus
disimpan dengan perlakuan khusus sebelum akhirnya diolah di unit pengolahan
limbah. Penyimpanan harus dilakukan dengan sistem blok dan tiap blok terdiri
atas 2×2 kemasan. Limbah-limbah harus diletakkan dan harus dihindari adanya
kontak antara limbah yang tidak kompatibel. Bangunan penyimpan limbah harus
dibuat dengan lantai kedap air, tidak bergelombang, dan melandai ke arah bak
penampung dengan kemiringan maksimal 1%. Bangunan juga harus memiliki
ventilasi yang baik, terlindung dari masuknya air hujan, dibuat tanpa plafon, dan
dilengkapi dengan sistem penangkal petir. Limbah yang bersifat reaktif atau
korosif memerlukan bangunan penyimpan yang memiliki konstruksi dinding yang
mudah dilepas untuk memudahkan keadaan darurat dan dibuat dari bahan
konstruksi yang tahan api dan korosi.
173
pelindung panas untuk mencegah kenaikan suhu yang cepat. Di Amerika juga
diperlakukan rute pengangkutan khusus selain juga adanya kewajiban
kelengkapan Material Safety Data Sheets (MSDS) yang ada di setiap truk dan di
dinas pemadam kebarakan.
Upaya pemanfaatan dapat dilakukan melalui kegiatan daur ulang (recycle),
perolehan kembali (recovery) dan penggunaan kembali (reuse) limbah B3
yang dlihasilkan ataupun bentuk pemanfaatan lainnya.
Pengolahan limbah B3 dapat dilakukan dengan cara thermal, stabilisasi,
solidifikasi secara fisika, kimia, maupun biologi dengan cara teknologi bersih
atau ramah lingkungan.
Kegiatan penimbunan limbah B3 wajib memenuhi persyaratan dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999.
174
digunakan untuk proses stabilisasi/solidifikasi adalah semen, kapur, dan bahan
termoplastik.
Apabila konsentrasi logam berat di dalam air limbah cukup tinggi, maka logam
dapat dipisahkan dari limbah dengan jalan pengendapan menjadi bentuk
hidroksidanya. Hal ini dilakukan dengan larutan kapur (Ca(OH)2) atau natrium
hidroksida (NaOH) dengan memperhatikan kondisi pH akhir dari larutan.
Pengendapan optimal akan terjadi pada kondisi pHdimana hidroksida logam
tersebut mempunyai nilai kelarutan minimum. Pengendapan bahan tersuspensi
yang tak mudah larut dilakukan dengan membubuhkan elektrolit yang mempunyai
muatan yang berlawanan dengan muatan koloidnya agar terjadi netralisasi muatan
koloid tersebut, sehingga akhirnya dapat diendapkan. Penyisihan logam berat dan
senyawa fosfor dilakukan dengan membubuhkan larutan alkali misalnya air kapur,
sehingga terbentuk endapan hidroksida logam-logam tersebut atau endapan
hidroksiapatit. Endapan logam tersebut akan lebih stabil jika pH air > 10,5 dan
untuk hidroksiapatit pada pH> 9,5. Khusus untuk krom heksavalen, sebelum
diendapkan sebagai krom hidroksida [Cr(OH)3], terlebih dahulu direduksi
menjadi krom trivalent dengan membubuhkan reduktor (FeSO4, SO2, atau
Na2S2O5).
175
tersebut harus dihancurkan sebelum proses presipitasi akhir dari seluruh aliran,
dengan penambahan garam besi dan polimer khusus atau gugus sulfida yang
memiliki karakteristik pengendapan yang baik. Pengendapan fosfat, terutama pada
limbah domestik, dilakukan untuk mencegah eutrophicationdari permukaan.
Presipitasi fosfat dari sewage dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu
penambahan slakedlime, garam besi, atau garam alumunium.
Beberapa kelebihan proses pengolahan kimia antara lain dapat menangani hampir
seluruh polutan anorganik, tidak terpengaruh oleh polutan yang beracun atau
toksik, dan tidak tergantung pada perubahan konsentrasi. Pengolahan kimia dapat
meningkatkan jumlah garam pada effluent, meningkatkan jumlah lumpur
sehingga memerlukan bahan kimia tambahan akibatnya biaya pengolahan menjadi
mahal.
176
tersuspensi (clarification) atau pemekatan lumpur endapan (sludgethickening)
dengan memberikan aliran udara ke atas (air flotation).
Insinerasi mengurangi volume dan massa limbah hingga sekitar 90% (volume)
dan 75% (berat). Teknologi ini bukan solusi terakhir dari sistem pengolahan
177
limbah padat karena pada dasarnya hanya memindahkan limbah dari bentuk padat
yang kasat mata ke bentuk gas yang tidak kasat mata. Proses insinerasi
menghasilkan energi dalam bentuk panas.
Kelebihan metode pembakaran adalah metode ini merupakan metode hemat uang
di bidang transportasi dan tidak menghasilkan jejak karbon yang dihasilkan
transport seperti pembuangan darat. Menghilangkan 10% dari jumlah limbah
cukup banyak membantu mengurangi beban tekanan pada tanah. Rencana
pembakaran waste-to-energy (WTE) juga memberikan keuntungan yang besar
dimana limbah normal maupun limbah B3 yang dibakar mampu menghasilkan
listrik yang dapat berkontribusi pada penghematan ongkos. Pembakaran 250 ton
limbah per hari dapat memproduksi 6.5 megawatt listrik sehari (berharga $3 juta
per tahun).
178
yang diperlukan lebih murah dibandingkan metode kimia atau fisik. Namun,
proses ini juga masih memiliki kelemahan. Proses bioremediasi dan fitoremediasi
merupakan proses alami sehingga membutuhkan waktu yang relatif lama untuk
membersihkan limbah B3, terutama dalam skala besar. Selain itu, karena
menggunakan makhluk hidup, proses ini dikhawatirkan dapat membawa senyawa-
senyawa beracun ke dalam rantai makanan di dalam ekosistem.
Pembuangan limbah B3 melalui metode ini masih mejadi kontroversi dan masih
diperlukan pengkajian yang integral terhadap dampak yang mungkin ditimbulkan.
Data menunjukkan bahwa pembuatan sumur injeksi di Amerika Serikat paling
banyak dilakukan antara tahun 1965-1974 dan hampir tidak ada sumur baru yang
dibangun setelah tahun 1980.
179
lapisan pelindung, dan ikut menguapnya senyawa B3 bersama air limbah sehingga
mencemari udara.
Limbah domestik dapat diartikan sebagai jenis limbah yang dihasilkan dari segala
jenis kegiatan rumah tangga. Berdasarkan asal muasalnya limbah domestik ini
dibagi menjadi 3 jenis yaitu limbah pertanian, limbah industri, dan limbah
domestik. Limbah domestik telah menjadi jenis limbah yang permasalahannya
paling serius, karena pada umumnya tidak dikelola dengan baik dan tepat.
Khususnya di daerah perkotaan limbah domestik ini menjadi jenis limbah yang
memiliki prosentase terbesar, dalam hal menyumbang kerusakan pada lingkungan
180
hidup. Berikut ini penjelasan mengenai beberapa contoh limbah domestik,
diantaranya yaitu :
1. LIMBAH CAIR DOMESTIK
Limbah yang satu ini dihasilkan dari kegiatan rumah tangga, contohnya air bekas
cucian yang mengandung deterjen, minyak, air yang terbuang pada saat mandi
yang sudah mengandung sabun, dan kotoran manusia. Limbah jenis ini tidak akan
mengganggu lingkungan jika jumlahnya sedikit, tetapi jika sudah diakumulasi
maka dapat merusak lingkungan.
2. LIMBAH PADAT DOMESTIK
Limbah padat domestik adalah jenis limbah padat yang juga dihasilkan dari
kegiatan rumah tangga. Contohnya tentu ada banyak sekali, salah satunya adalah
beragam jenis sampah yang setiap hari kita hasilkan. Misalnya kertas kardus,
barang bekas yang tidak dapat digunakan, dan perabotan rumah tangga yang
akhirnya mencemari lingkungan
Limbah industri merupakan jenis limbah yang tak asing lagi bagi kita, selain
limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga. Limbah industri ini
merupakan jenis limbah yang dihasilkan dari segala jenis kegiatan industri.
Berikut ini beberapa contoh dari limbah industri yang perlu andaketahui, yaitu :
1. LIMBAH INDUSTRI CAIR
Limbah industri yang satu ini merupakan jenis limbah atau pencemaran yang
biasanya dikeluarkan oleh pabrik, yang bentuknya cair dan biasanya akan dibuang
181
langsung ke saluran perairan, kali atau pun selokan. Contohnya seperti sisa
pewarna pakaian yang bentuknya cair, pengawet cair, kandungan besi pada air,
kebocoran minyak di laut, dan lain sebagainya.
2. LIMBAH INDUSTRI PADAT
Limbah industri padat adalah hasil buangan dari kegiatan industri yang berupa
padatan, lumpur, atau bubur yang berasal dari suatu proses pengolahan, atau
sampah yang telah dihasilkan dari kegiatan industri dan dari tempat umum
lainnya. Contohnya adalah plastik, kantong, sisa pakaian atau kain, sisa sampah
elektronik, kertas, kabel, besi dan lain-lain.
3. LIMBAH INDUSTRI GAS
Definisi dari limbah industri gas ini adalah limbah yang disebabkan oleh sumber
alami maupun hasil dari aktivitas manusia. Yang bentuknya molekul gas dan pada
umumnya memberi dampak yang buruk terhadap kehidupan makhluk hidup dan
juga lingkungan. Contohnya pembakaran pada pabrik, kebocoran gas, asap, dan
masih banyak lagi.
8. LIMBAH RUMAH TANGGA DAN CONTOHNYA
Limbah rumah tangga adalah jenis limbah yang paling sering kita dengar, limbah
yang satu ini merupakan jenis limbah yang dihasilkan dari segala jenis kegiatan di
rumah tangga. Contoh limbah rumah tangga adalah sampah, baik sampah organik
maupun sampah anorganik. Contoh lainnya yaitu deterjen, kotoran dan asap hasil
dari pembakaran.
182
Limbah yang paling banyak diproduksi oleh rumah tangga itu sendiri adalah
sampah, dan sampah ini sudah menjadi masalah yang cukup sulit untuk
diselesaikan. Karena di negara ini memang belum ada alat untuk mengolah
sampah yang cukup canggih, dan juga ramah lingkungan. Akibatnya pembuangan
sampah pun menjadi tidak teratur sehingga mengakibatkan pencemaran
lingkungan.
Baik pencemaran air, udara, dan tanah, yang pada akhirnya menyebabkan
kesehatan masyarakat di sekitarnya menjadi terganggu. Selain mengacu pada
contoh pembuangan sampah, ada lagi pembuangan lainnya yang mencemari
lingkungan. Yaitu pembuangan limbah sisa air mandi, cuci, dan kakus yang
dibuang ke sungai.
Yang dimaksud dengan limbah padat adalah suatu bahan atau sisa yang berupa
fase padat yang telah dihasilkan oleh proses produksi, maupun konsumsi. Limbah
padat ini juga akan menimbulkan masalah yang serius jika tidak ditangani dengan
baik. Dampaknya yaitu kerusakan pada permukaan tanah, badan air, penurunan
kualitas air, banjir, dan munculnya bau busuk dari dekomposisi limbah.
Berikut ini beberapa contoh limbah padat yang dapat mencemari dan merusak
lingkungan, diantaranya yaitu :
1. Limbah plastik
2. Limbah kertas
3. Limbah karet
183
4. Limbah logam
5. Limbah pertanian
Pengertian dari limbah cair adalah limbah yang berbentuk cair yang dihasilkan
dari proses produksi, maupun proses konsumsi di dalam kegiatan industri atau
rumah tangga. Limbah cair pada umumnya dapat dibuang ke badan air, namun
setelah melalui proses pengolahan untuk mencapai baku mutu limbah air agar
tidak merusak kehidupan organisme yang tinggal dan hidup di dalam air tersebut.
184
Pengertian limbah, karakteristik limbah, limbah anorganik, limbah organik,
limbah padat, limbah cair, limbah rumah tangga, limbah b3, limbah industri,
pengelolaan limbah, dll.
C. PENGOLAHAN LIMBAH
Pengolahan Limbah
Segala jenis limbah yang ada harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang, hal
itu dilakukan dengan tujuan agar tidak mencemari lingkungan serta merusak
kesehatan setiap makhluk hidup. Berikut ini beberapa penjelasan mengenai cara
pengolahan limbah, yang dapat dilakukan dengan cara yang sederhana.
Diantaranya sebagai berikut :
1. PENGENCERAN ATAU DILUTION
Limbah cair akan diencerkan sampai mencapai konsentrasi yang cukup rendah,
lalu dibuang ke badan air. Jika air limbah berjumlah banyak, maka air untuk
mengencerkan limbah cair tersebut juga harus banyak. Cara ini dapat dilakukan di
tempat-tempat yang banyak air di permukaannya.
2. KOLAM OKSIDASI
Cara ini akan memanfaatkan sinar matahari, ganggang, bakteri dan oksigen ke
dalam proses pembersihan yang alamiah. Lalu limbah cair diarahkan ke kolam
besar, dinding dan dasar kolam tidak perlu dilapisi oleh apapun. Lokasi kolam
juga harus jauh dari pemukiman agar ada sirkulasi angin.
185
3. IRIGASI
Limbah cair akan dialirkan ke dalam parit yang terbuka, sehingga air akan
merembes masuk ke dalam tanah melalui dasar dan dinding parit tersebut.
4. PENGOLAHAN SAMPAH
Sampah adalah segala sesuatu yang tidak diinginkan orang lagi. Banyak sampah
berasal dari rumah-rumah penduduk atau industry pariwisata. Contohnya adalah
sisa makanan, kertas, plastic, botol, kaleng, kain tua, pakaian dan selimut. Jika
sampah tidak dibuang dengan benar maka akan menjadi masalah besar bagi
kesehatan lingkungan karena dapat menimbulkan bau paling tidak menyenangkan,
dapat menyebabkan cedera dan membantu dalam penyebaran penyakit.
Di bawah ini adalah daftar penyakit akibat sampah:
Penyakit yang disebabkan oleh kuman
Penyakit bakteri, meliputi:
1. Salmonellis
2. Shigellosis
3. Keracunan makanan staphyloccal
4. Infeksi kulit
5. Tetanus
Penyakit virus, meliputi:
1. trachoma
2. hepatitis A
3. gastroenteritis
4. Murray Lembah ensefalitis
5. Penyakit virus Ross River
Penyakit parasit, termasuk:
1. cacing tambang
2. threadworm
3. cacing gelang
D. Penanganan Limbah
1. DIBUATKAN TEMPAT PEMBUANGAN KHUSUS
186
Untuk limbah yang berbetuk cair, bisa dibuatkan sumur pembuangan
khusus yang letaknya berjauhan dengan sumber air sehingga tidak
mencemari air masyarakat. Sedangkan untuk limbah padat, biasanya
dibuatkan tempat pembuangan yang memiliki cerobong yang sangat tinggi
sehingga baunya tidak mengganggu masyarakat.
Beberapa limbah padat maupun cair bisa diolah lagi untuk dijadikan
sebagai bahan baku produk turunannya yang lain. Seperti misalnya:
limbah batok kelapa yang diolah menjadi briket batok kelapa.
3. DI DAUR ULANG
4. DIBAKAR / DIMUSNAHKAN
5. DINETRALISIR
Cara ini bisa digunakan untuk menangani jenis limbah cair dengan
menetralisir limbah cair, berarti kita telah melakukan suatu proses
penjernihan sehingga air limbah dari sebuah usaha bisa dimanfaatkan
kembali oleh masyarakat.
187
Cara penanganan sampah dengan cara dikubur atau ditanam dalam tanah
juga termasuk populer lho di masyarakat selain menggunakan cara
membakar limbah.
Beberapa jenis limbah, biasanya yang berbentuk padat dan basah, bisa
digunakan sebagai bahan campuran pakan ternak yang bisa meningatkan
kadar kandungan pakan ternak ternak itu sendiri.
SOAL PEMAHAMAN :
1.pengertian limbah adalah suatu zat atau benda yang timbul sebagai hasil dari kegiatan
manusia yang tidak digunakan lagi dan dibuang. Pengertian di atas di jelaskan menurut
B. Deden abdurahman
188
C. Karmana
D. Susilo warno
E. Daniel A okun
A. Penghancur limbah B3
B. Penyimpan limbah b3
C. Pemanfaat limbah B3
A. Limbah pabrik
B. Limbah cair
C. Limbah kertas
D. Limbah dedaunan
E. Limbah industri
A. Zat padat
B. Warna
C. Suhu
D.bau
E.kekerusuhan
A.warna
B.suhu
C.zat padat
D.kekerusuhan
189
E.zat padat
Derajat keasaman adalah ukuran yang menunjukkan kadar asam dan basa di dalam
suatu larutan di sebut
A.COD
B.bahan organik
C.DO
D.bod
E.PH
A.infeksi kulit
B.DBD
C.batuk
D.flu
E.hepatitis
B. WARNA
190
C. BAU
D. KEKERUHAN
E. ZAT PADAT
a. Logam berat
b. penggunaan pestisida
e. DDT
11. Limbah adalah sisa atau sampah dari suatu proses kegitan manusia yang dapat
menjadi bahan polutan disuatu lingkungan, pengertian diatas di jelaskan menurut .......
a. Budi utomo
e. Karmana
a. Partikel
b. Endapan
c. Presipitasi
d. Fosfat
e. Limbah
13. Limbah padat yang dapat mencemari dan merusak lingkungan, diantaranya adalah...
191
d. Limbah Kertas, Limbah Karet, dan Limbah Padat Domestik
A. Kulit telur
B. Tulang hewan
C. Kulit pohon
E. Kotoran manusia
b. benda buangan atau limbah yang memiliki sifat dan konsentrasi, yang
mengandung zat beracun atau zat berbahaya
c. Limbah hasil dari kegiatan manusia yang mengandung bahan kmia dan dapat
dimanfaatkan bagi makhluk hidup.
A. Fisik
B. Thermal
C. Biologi
D. Stabilisasi
E. Kimia
A.limbah padat
192
B. Limbah cair
a. pestisida
b. pecahankaca
c. kaleng bekas
d. daun-daun kering
e. botol plastik
19. Limbah rumah tangga seperti air deterjen dan air tinja (kotoran manusia)
merupakan contoh …..
b. Limbah berbahaya
20. Limbah domestik, Limbah industri, Limbah pertanian dan Limbah pertambangan
merupakan pengelompokkan berdasarkan ….
a. jenis senyawa
b. wujud
c. sumber
d. sifat
e. tingkat berbahaya
GLOSARIUM :
193
1. Anorganik: sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non-hayati, baik
berupa produk sintetik maupun hasil proses teknologi pengolahan bahan
tambang.
2. BOD : jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikro organisme di dalam
lingkungan air, untuk mengubah bahan organik yang terdapat di dalam
lingkungan air yang terkait.
3. COD : jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan
organik yang dapat dilihat secara kimiawi.
4. DO: suatu kebutuhan dasar yang akan menyokong kehidupan tanaman dan
juga hewan di dalam air.
5. Domestik: jenis limbah yang dihasilkan dari segala jenis kegiatan rumah
tangga.
6. Injeksi: Suntikan
7. Lanfill: Tempat pembuangan akhir
8. Limbah: buangan atau material sisa yang dianggap tidak memiliki nilai
yang dihasilkan dari suatu proses produksi
9. Limbah B3: benda buangan atau limbah yang memiliki sifat dan
konsentrasi, yang mengandung zat beracun atau zat berbahaya.
10. Oksidasi: interaksi antara molekul oksigen dan semua zat yang berbeda.
11. Organik: jenis limbah yang masih dapat diuraikan kembali oleh suatu
bakteri tertentu.
DAFTAR PUSTAKA:
https://www.bulelengkab.go.id/detail/artikel/tata-cara-pengelolaan-limbah-
b3-63
https://revaniaselvi-wordpress-
com.cdn.ampproject.org/v/s/revaniaselvi.wordpress.com/2016/01/23/10-
cara-penanganan-limbah/amp/?
amp_js_v=a2&_gsa=1&usqp=mq331AQEKAFwAQ%3D
%3D#aoh=15673987304069&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251%24s&share=https
194
%3A%2F%2Frevaniaselvi.wordpress.com%2F2016%2F01%2F23%2F10-
cara-penanganan-limbah%2F
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-limbah.html
KUNCI JAWABAN :
1. A
2. C
3. E
4. A
5. C
6. A
7. E
8. A
9. A
10. D
11. E
12. C
13. A
14. D
15. B
16. C
17. E
18. D
19. C
20. C
195