Anda di halaman 1dari 34

PP.

PERDALIN

Disampaikan pada acara In House Training


Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
RSUD.Yowari dr. Gustinawari Ratu
29 sd 30 Juni 2018
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM

 Setelah selesai pembelajaran ini


peserta mampu memahami tentang
patient safety di pelayanan kesehatan
sesuai standar yang sudah ditetapkan
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
 Setelah mengikuti materi ini peserta mampu:
 Menjelaskan latar belakang tentang patient safety
 Menjelaskan kesalahan-kesalahan dalam pelayanan
kesehatan
 Menyebutkan penyebab kesalahan-kesalahan di
pelayanan kesehatan
 Menyebutkan sembilan solusi pada patient safety
(WHO)
 Menyebutkan tujuan keselamatan pasien
 Menjelaskan enam sasaran internasional
keselamatan pasien
PENDAHULUAN
Rumah Sakit PELAYANAN PASIEN
KOMPLEKS

Di Rumah Sakit :
- Jumlah pasien banyak
- Jumlah pemeriksaan banyak
- Jumlah tindakan banyak
- Jumlah obat-obatan banyak
- Jumlah jenis tenaga banyak
- Jumlah staf banyak
- .

Kesadaran akan potensi terjadinya kesalahan sehingga


bagaimana mencegah terjadinya kesalahan
LATAR BELAKANG
“TO ERR IS HUMAN”

1984, di New York 2,9 % pasien Preventable


masuk “ adverse event” 58 % dapat (Leape et al, 2001)
dicegah
44 %, technical error.
1992 , Colorado and Utah 3,7 %
pasien masuk “ adverse event “ 53 % 17 %, diagnostic error.
dapat dihindari
12 %, failure to prevent
Diagnostic error (Radiologi) di US , 30
injury.
% oleh karena malpraktek
Kurangnya kepatuhan kebersihan 10 %, error in the use
tangan menyebabkan kematian di US of a drug.
KESALAHAN KLINIS/MEDIS YANG
SERING TERJADI (Swanburg, 1991)
1. Kesalahan obat :
• cara memberikan obat salah
• memberikan obat yang salah
• salah pasien
2. Kesalahan saat operasi:
 salah tindakan
 salah lokasi
 salah pasien
3. Pencatatan tindakan pembedahan
4. Melaksanakan praktek tidak kompeten (bukan
kewenangannya)
5. Pasien jatuh
KESALAHAN KLINIS/MEDIS YANG
SERING TERJADI (Swanburg, 1991)

6. Pasien luka /terbakar (Kompres hangat, Kauter)


7. Terkait dengan teknologi :
 Cidera karena kesalahan
 Kerusakan alat
8. Infeksi nosokomial (sejak 2007 HAIs)
9. Salah identitas pasien
10. Salah interpretasi data atau gejala
PENGERTIAN PATIENT SAFETY
 Patient safety atau keselamatan pasien
adalah suatu system yang membuat
asuhan pasien di rumah sakit menjadi
lebih aman
 System ini mencegah terjadinya cedera
yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya
diambil
Tujuan patient safety
Tujuan patient safety adalah
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rs
2. Meningkatnya auntabilitas rumah sakit
terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunnya KTD di RS
4. Terlaksananya program-program pencegahan
sehingga tidak terjadi pengulanganKTD
Permenkes 1691 / VIII / 2011
Tentang Keselamatan Pasien RS
Pasal 5
• Rumah sakit dan tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit wajib
melaksanakan program dengan mengacu pada kebijakan nasional
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
Pasal 6
• (1) Setiap rumah sakit wajib membentuk Tim Keselamatan Pasien
Rumah Sakit ( TKPRS ) yang ditetapkan oleh kepala rumah sakit sebagai
pelaksana kegiatan keselamatan pasien.
• (2) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggung jawab
kepada kepala rumah sakit.
• (3) Keanggotaan TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari
manajemen rumah sakit dan unsur dari profesi kesehatan di rumah
sakit.
Permenkes 1691 / VIII / 2011
Tentang Keselamatan Pasien RS
Pasal 7
( 1 ). Setiap Rumah Sakit wajib menerapkan
Standar Keselamatan Pasien.
Pasal 8
( 1 ). Setiap rumah sakit wajib mengupayakan
pemenuhan Sasaran Keselamatan Pasien.
Pasal 9
( 1 ). Dalam rangka menerapkan Standar
Keselamatan Pasien, Rumah Sakit
melaksanakan Tujuh Langkah Menuju
Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
TUJUH LANGKAH MENUJU KESELAMATAN
PASIEN RUMAH SAKIT
1. BANGUN KESADARAN AKAN NILAI KP, Ciptakan kepemimpinan & budaya yg
terbuka & adil.
2. PIMPIN DAN DUKUNG STAF ANDA, Bangunlah komitmen & fokus yang kuat &
jelas tentang KP di RS Anda
3. INTEGRASIKAN AKTIVITAS PENGELOLAAN RISIKO, Kembangkan sistem &
proses pengelolaan risiko, serta lakukan identifikasi & asesmen hal yang potensial
bermasalah
4. KEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN, Pastikan staf Anda agar dgn mudah dapat
melaporkan kejadian / insiden, serta RS mengatur pelaporan kpd KKP-RS.
5. LIBATKAN DAN BERKOMUNIKASI DENGAN PASIEN, Kembangkan cara-cara
komunikasi yg terbuka dgn pasien
6. BELAJAR & BERBAGI PENGALAMAN TTG KP, Dorong staf anda utk melakukan
analisis akar masalah untuk belajar bagaimana & mengapa kejadian itu timbul
7. CEGAH CEDERA MELALUI IMPLEMENTASI SISTEM KP, Gunakan informasi
yang ada tentang kejadian / masalah untuk melakukan perubahan pada sistem
pelayanan
TUJUH STANDAR KESELAMATAN
PASIEN RS
(mengacu pada Hospital Patient Safety standards yang dikeluarkan oleh Joint commision on Acreditation of
Health, USA 2002

I. Hak pasien,
II. Mendidik pasien dan keluarga,
III. Keselamatan pasien dan Asuhan
Berkesinambungan,
IV. Penggunaan metoda peningkatan kinerja, utk
melakukan evaluasi & meningkatkan KP,
V. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan KP,
VI. Mendidik staf tentang KP,
VII. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk
mencapai KP
PENGERTIAN
 Kesalahan medis didefinisikan sebagai suatu
kegagalan yang telah direncanakan untuk
diselesaikan tidak seperti yang diharapkan (yaitu
kesalahan tindakan) atau perecanaan yang
salah untuk mencapai suatu tujuan
(yaitu,kesalahan perencanaan)
 Kesalahan yang terjadi dalam proses asuhan
medis ini akan mengakibatkan atau berpotensi
cidera pada pasien yaitu Near Miss atau Adverse
Event
PENGERTIAN
 Near Miss atau nyaris cidera (NC) merupakan suatu kejadian akibat
melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil
tiindakan yang seharusnya diambil (ommisssion), yang dapat
mencederai pasien, tetapi cidera serius tidak terjadi,
 karena keberuntungan (misalnya pasien terima suatu obat kontra
indikasi tatapi tidak timbul reaksi obat),
 pencegahan (suatu obat dengan overdosis lethal akan
diberikan,tetapi staf lain mengetahui dan membatalkannya
sebelum obat diberikan dan
 peringanan (suatu obat dengan overdosis lethal diberikan,
diketahui secara dini lalu diberikan antidotenya
PENGERTIAN
 Adverse Event atau Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)
adalah merupakan suatu kejadian yang mengakibatkan
cedera yang tidak diharapkan pada pasien karena suatu
tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan
yang seharusnya diambil (ommission) dan bukan karena
underlying disease atau kondisi pasien misal
 Keterlambatan diagnosa,
 Tidak menerapkan pemeriksaan yang sesuai,
 Kesalahan prosedur
 Kesalahan terapi
Sembilan solusi keselamatan pasien di RS
(WHO Collaborating Centre for Patient
Safety, 2 May 2007)
1. Perhatikan nama obat, rupa dan ucapan mirip (look-alike,
sound-alike medication name
2. Pastikan identifikasi pasien
3. Komunikasi secara benar saat serah terima pasien
4. Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar
5. Kendalikan cairan elektrolit yang pekat
6. Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan
7. Hindari salah kateter dan salah sambung slang
8. Gunakan alat injeksi sekali pakai
9. Tingkatkan kebersihan tangan untuk pencegahan infeksi
nosokomial
Enam Sasaran Internasional Keselamatan
Pasien (SIKP)
International Patient Safety Goals (IPSG)

 SIKP 1.Mengidentifikasi pasien dengan benar


 SIKP 2.Meningkatkan komunikasi yang efektif
 SIKP 3.Meningkatkan keamanan obat-obatan
yang harus diwaspadai
 SIKP 4.Memastikan lokasi pembedahan yang
benar, prosedur yang benar, pasien yang benar
 SIKP 5. Mengurangi risiko infeksi terkait
pelayanan kesehatan
 SIKP 6. Mengurangi risiko cedera pasien akibat
jatuh
Sasaran 1. Mengidentifikasi pasien
dengan benar
 Rumah Sakit menetapkan regulasi untuk menjamin ketepatan
(akurasi) identifikasi pasien
 Identifikasi pasien dilakukan dengan menggunakan minimal 2 (dua)
identitas dan tidak boleh menggunakan nomor kamar pasien atau
lokasi pasien dirawat sesuai dengan regulasi RS
 Bentuk identifikasi nama pasien, tanggal lahiir,nomor rekam
medik,atau bentuk lainnya (KTP, Barcode)
 Dua bentuk identifikasi harus dilakukan saat intervensi kepada
pasien seperti sebelum menerima radioterapi,cairan
intravena,hemodialisi, pengambilan darah, specimen lainnya
Sasaran 1. Mengidentifikasi pasien
dengan benar
 Warna gelang pasien
 Gelang identitas
• Biru: Laki Laki
• Pink: Perempuan
 Gelang penanda:
• Merah: Alergi
• Kuning: Risiko Jatuh
• Ungu : Do Not Resucitate

Pasien dengan gangguan kesehatan jiwa: foto


Sasaran 2: Meningkatkan
komunikasi yang efektif
1. Rumah sakit menetapkan regulasi untuk melaksanakan proses
meningkatkan efektifitas komunikasi verbal dan atau komunikasi melalui
telepon
2. Rumah sakit menetapkan regulasi untuk proses pelaporan hasil
pemeriksaan diagnostik kritis (lab,radiologi,USG,vital sign)
3. Rumah sakit menetapkan dan melaksanakan proses komunikasi “serah
terima”
4. Komunikasi dianggap efektif bila tepat waktu,akurat,lengkap, tidak
mendua (ambiguous) dan diterima oleh si penerima
5. Komunikasi dapat berbentuk verbal,elektronik atau tertulis
6. Ada bukti pelatihan komunikasi efektif antar profesi pemberi
asuhan,dengan pasien, keluarga pasien dan masyarakat
Sasaran 2: Meningkatkan komunikasi
yang efektif
 Untuk komunikasi verbal atau via telp yang aman lakukan sbb
 Hindari pemesanan obat atau permintaan obat secara verbal
 Dalam keadaan darurat dimana komunikasi secara tertulis atau
komunikasi elektronik tidak dapat dilakukan maka harus ditetapkan
panduannya meliputi
 permintaan pemeriksaan, penerimaan hasil pemeriksaan, identifikasi dan
penetapan nilai kritis,hasil pemeriksaan dignostik ,kepada siapa dan oleh
siapa hasil pemeriksaan dilaporkan
 Prosedur menerima perintah lisan atau telp hasil pemeriksaan oleh
penerima informasi , penerima membaca kembali dan pengirim memberi
konfirmasi atas apa yang telah ditulis
 Rumah sakit memiliki daftar singkatan yang diperkenankan dan yang
tidak diperkenankan
Sasaran 3. Meningkatkan keamanan obat obat
yang harus diwaspadai (High alert medication)
1. Ada regulasi tentang penyediaan, penyimpanan, penataan,
penyiapan dan penggunaan obat yang perlu diwaspadai
2. Rumah sakit mengimplementasikan regulasi yang sudah dibuat
3. Di rumah sakit tersedia daftar semua obat yang perlu diwaspadai
yang disusun berdasarkan atas data spesifik sesuai dengan
regulasi
 Tempat penyimpanan, pelabelan dan penyimpanan obat yang
perlu diwaspadai termasuk NORUM diatur tempat aman
(Nama Obat, Rupa dan Ucapan Mirip (NORUM),
Look-Alike Sound-Alike (LASA)
4. Elektrolit konsentrat hanya tersedia di unit kerja/instalasi farmasi
atau depo farmasi
Sasaran 3. Meningkatkan keamanan obat obat
yang harus diwaspadai (High alert medication)
CHEK 12 benar dalam pemberian obat
1. Benar pasien
8.Benar hak pasien untuk
2. Benar obat menolak
3. Benar dosis 9.Benar pengkajian untuk
4. Benar waktu pemberian menilai efek obat
10.Benar evaluasi hasil
5. Benar cara dan waktu
penilaian efek obat
pemberian
11.Benar reaksi terhadap
6. Benar informasi makanan
7. Benar dokumentasi 12.Benar reaksi terhadap obat
lain
Sasaran 4. Memastikan lokasi pembedahan yang
benar, prosedur yang benar, pembedahan pada
pasien yang benar

 Ada regulasi untuk prosedur bedah aman dengan


menggunakan” surgical check list”(Surgical Safety
Checklist dari WHO Patient Safety 2009)
 Sebelum operasi atau tindakan invasif dilakukan, Rumah
sakit menyediakan “chek list” atau proses lain untuk
mencatat, apakah informed concent sudah benar dan
lengkap, apakah tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat
pasien sudah teridentifikasi, apakah semua dokumen dan
peralatan yang dibutuhkan sudah siap tersedia dengan
lengkap dan berfungsi dengan baik
Sasaran 4. Memastikan lokasi pembedahan yang
benar, prosedur yang benar, pembedahan pada
pasien yang benar

 Rumah Sakt menggunakan komponen Time Out


terdiri dari identifikasi Tepat pasien,Tepat
Prosedur dan Tepat Lokasi, persetujuan atas
operasi dan konfirmasi bahwa proses verifikasi
sudah lengkap dilakukan sebelum melakukan
sayatan
 Rumah sakit menggunakan ketentuan yang sama
tentang Tepat pasien,Tepat prosedur,Tepat lokasi
jika pasien dilakukan di luar kamar operasi
termasuk prosedur tindakan medis dan gigi
PROTOKOL UNIVERSAL

• Melakukan proses verifikasi


check list pre prosedur
• Melakukan time-out segera
sebelum prosedur dimulai
– benar pasien,
– benar prosedur tindakan,
– benar lokasi tindakan
• Memberi tanda pada daerah
tindakan
Sasaran 5. Mengurangi Risiko
infeksi terkait pelayanan kesehatan
1. Ada regulasi tentang pedoman kebersihan tangan (hand
hygiene) yang mengacu pada standar WHO TERKINI
2. Rumah Sakit melaksanakan program kebersihan tangan di
seluruh rumah sakit sesuai dengan regulasi
3. Staf rumah sakit dapat melakukan kebersihan tangan
sesuai dengan prosedur
4. Ada bukti staf melaksanakan lima saat kebersihan tangan
5. Prosedur disinfeksi di rumah sakit dilakukan sesuai dengan
regulasi
6. Ada bukti rumah sakit melaksanakan evaluasi terhadap
upaya menurunkan angka infeksi terkait pelayanan
kesehatan
Sasaran 6. Mengurangi Risiko
Cedera pasien akibat jatuh
1. Ada regulasi yang mengatur tentang mencegah pasien
cedera karena jatuh
2. Rumah sakit melakukan suatu proses asesemen
terhadap semua pasen rawat inap dan rawat jalan
dengan kondisi diagnosa dan lokasi terindikasi
berisiko tinggi jatuh sesuai dengan regulasi
3. Rumah sakit melakukan asesmen awal , asesmenn
lanjutan,asesmen ulang dari pasien rawat inap yang
berdasarkan atas catatan teridentifikasi risiko jatuh
4. Langkah-langkah diadakannya untuk mengurangi
risiko jatuh bagi pasien dari situasi dan lokasi yang
menyebabkan pasien jatuh
RANGKUMAN
 Patient Safety merupakan langkah strategis :
- Pelayanan aman  Quality (Safety Beyond Quality)
 Patient Safety suatu perubahan budaya :
- Safety Culture
- Blame-Free Culture
- Reporting Culture
- Learning Culture
 Patient Safety diperlukan:
- Komitmen setiap individu
costypandjaitan@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai