PENDAHULUAN
Latar belakang
Kesehatan menurut pandangan islam adalah suatu jalan untuk mencapai fitrah yang
lebih mulia dan bagi umat islam menjaga kesehatan adalah suatu tanda orang yang beriman.
Nabi Muhammad SAW bersabda “Kesehatan merupakan salah satu hak bagi tubuh manusia”.
Dalam ayat Al-Qur’an Allah juga berfirman :
Artinya : “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi
orang-orang yang beriman.” (Q.S.Yunus: 57)
Maksudnya adalah kesehatan tidak selalu mengarah pada kesehatan jasmani namun juga pada
kesehatan rohani.
Kesehatan merupakan hal yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan setiap manusia.
Kebutuhan akan kesehatan pada manusia juga harus sebanding dengan pelayanan yang ada
agar selaras dengan apa yang dibutuhkan. Upaya peningkatan pelayanan kesehatan terus
dilakukan terutama pada kesehatan anak.
Menurut International Pediatric Association (IPA, 1962) kesehatan anak memiliki
arti: "Child Health is to mean the state in which the child achieves the best use of his genetic
endowment and accomplishes the most satisfactory adjustment to the environment into which
he must mature, this includes the study of the normal child and his development from
conception, of his mental and emotional as well as his physical well being, and of the family
and social environment in which he lives". Terlihat disini bahwa tumbuh kembang (growth
an development) didasari oleh gen dan dipengaruhi oleh lingkungan, keluarga dan sosial.
Kesehatan anak juga dapat diartikan "the study of human growth and development,
from conception through adolescence, and the art and science of insuring their normal
course” (fisher 1960, Moeljono S. Trastotenojo 1978). Dapat disimpulkan bahwa kesehatan
anak tidak hanya pengobatan anak sakit akan tetapi lebih luas ruang lingkupnya dan
mencakup kesehatan fisik, mental, emosional dan sosial.
Tingkat kesehatan anak dipengaruhi oleh beberapa faktor dilihat dari sisi lingkungan,
sarana dan prasarana kesehatan. Jumlah fasilitas kesehatan jaga menjadi salah satu faktor
yang penting untuk diperhatikan. Yang tak kalah penting lainnya adalah akses ke tempat
pelayanan kesehatan. Walaupun jumlah pelayanan kesehatan memadahi namun jika sulit
dijangkau maka tempat pelayanan kesehatan menjadi kurang optimal.