Anda di halaman 1dari 5

Model promosi kesehatan

Model promosi kesehatan sampai saat ini, dari beberapa ahli sebagai berikut;

1. caplan and hollan (1990), bentuk ini menjelaskan bahwa ada empat paradigma dari promosi
kesehatan. Dua paradigma dapat di ambil dari dua dimensi. Dimensi pertama menaruh perhatian
pada pengetahuan alam.pengetahuan dilihat sebagai dasar yang berkelanjutan mencangkup
pendekatan subyektif untuk memahami melalui pendekatan obyektif. Dimensi kedua
berhubungan dengan perhatian terhadap lingkungan masyarakat. Lingkupnya berasal dari teori
perubahan radikal dan sampai teori peraturan sosial. Ketika dua dimensi ini diletakkan bersama
maka akan menghasilkan empat paradigma atau cara pandang dari promosi kesehatan seperti
yang di ilustarikan di gambar 1.1

Radical change Nature of society


RADICAL HUMANIST RADICAL STRUCTURALIST
a. Holistic view of health inequalities a. health reflects structural
b. De-profesionalization b. Need to challenge inequity and radically
c. Self-help networks transform society.

Subjective Objective
HUMANIST TRADITIONAL
a. holistic view of health a. health = absence of disease
b. aims to improve understanding and b. aimis change behaviour
development of self c. expert-led
c. client-led

Setiap kuadran mewakili pendekatan utama untuk memahami kesehatan dan praktik dari
promosi kesehatan. Ini bukan hal yang exkusif tapi mungkin untuk menahan satu posisi
pendekatan, harus di hindarkan dari cara pendekatan yang lain. Setiap kuadran menggabungkan
teori yang berbeda dan vilosofi asumsi tentang masyarakat, konsep dari kesehatan dan sumber
utama dari masalah kesehatan.
a. cara pandang tradisonal

berhubungan dengan medis dan pendekatan perubahan sikap yang dijelaskan lebih awal.
Pengetahuan ahli dan tekanan dalam informasi diberikan untuk membawa perubahan sikap.

b. cara pandang humanisme

berhubungan dengan pendekatan pendidikan. Individu dapat menggunakan sumbur daya


maupun kemampuan sendiri untuk memaksimalkan kesempatan mereka mewujudkan suati
pandangan tentang gaya hidup sehat.

c. cara pandang humanisme radical

berhubungan dengan pendekatan pengguatan. Promosi kesehatan bertujuan untuk


menggapai kesadaran dan bagian dari tekanan dalam eksplorasi dari tanggapan personal tentang
isu kesehatan. Disamping ini, individu di dukung dalam bentuk sosial, organisasi dan jaringan
ekonomi.

d. cara pandang bentuk radical

mempertahankan bentuk tidak berkualitas merupakan penyebab dari banyak masalah


kesehatan, dan fungsi dari promosi kesehatan adalah untuk menjelaskan hubungan antara
kesehatan dan kelas sosial.

2. Beattie (1991), menawarkan analisis terstruktur dari promosi kesehatan. Ada empat paradigma
dari promosi kesehatan (gambar 2), ini generalkan dari bentuk dimensi intervensi yang
mengcangkup kewenangan top down dan expert led) untuk menegosiasi (bottom up dan valuing
individual autonomy), dimensi lain yang berhubungan dengan fokus dari intervensi yang
mengcangkup fokus pada individual ke fokus pada grub kolektif.
Authoritative Mode of intervention

HEALTH PERSUASION LEGISLATIV ACTION

Idividual collective
Focus of intervention

PERSONAL COUNSELLING COMMUNITY DEVELOPMENT

negotiated

Tipologi Beattie menggeneralkan empat strategi untuk promosikeshatan. Hal ini


dijelaskan lebih dalam “The Politics of Health Promotion”. Namun bisa dirangkum seperti
dibawah ini.

a. Ajakan kesehatan
Ini adalah intervensi langsungpada individu yang dipandu seorang ahli. Sebagai contoh
adalah tindakan awal pegawai kesehatan mendukung yang sedang hamiluntuk berhenti
merokok.
b. Aksi legislatif
Ini adalah intervensi yang dipandu seorang ahli tapi diharapkan melindungi suatu
komunitas. Sebagai contoh adalah melobi untuk melarang iklan rokok.
c. Konseling pribadi
Ini adalah intervensi oleh klien dan difokuskan pada pembangunan personal. Penggiat
kesehatan hanya fasilitator bukan seorang ahli. Sebagai contoh adalah pekerja muda yang
bekerja dengan anak muda yang membantu mereka untuk mengidentifikasi kebutuhan
kesehatan mereka dan kemudian bekerja satu persatu dengan mereka atau melalui
kelompok kerja untuk meningkatkan kemampuan dan rasa percaya diri mereka.
d. Pembangunan komunitas
Intervensi ini, sama dalam cara kerjanya dengan konseling personal, mencari untuk
menguatkan atau meningkatkan kemampuan suatu grup atau komunitas.
Setiap strategi ini dilaporkan dengan sudut pandng yang berbeda. Jadi baik cara
pandang lama maupun baru melihat promosi kesehatan sebagai usaha untuk mengoreksi
atau memperbaiki yang terlihat sebagai kekurangan pada pandangan lama atau
kekurangan pada pandangan yang baru. Cara pandang ini memberikan harapan bagi
kebijakan dan pendekatan prespective. Penganut pandangan radikal dan liber tarian
melihat bahwa promosi kesehatan sebagai hal untuk menguatkan individu sebagai mana
pandangan libertarian. Dalam pandangan radikal, adalah sebuah usaha untuk
memindahkan dan mewakili komunitas.
Model Beatie berguna untuk satu penggiat kesehatan karena hal itu mengidentifikasi
kerangka kerja dengan jelas untuk memutuskan suatu strategi, dan sudah mengingatkan
mereka bahwa pilihan dalam intervensi ini dipengaruhi oleh pandangan politik dan sosial.
3. French and Adams (1986), menawarkan hierarki model tiga. Fase pertama adalah
model perubahan prilaku yang termasuk medis, perubahan sikap dan pendekatan
pendidikan. Fase ke dua adalah model penguatan diri sendiri yang bertujuan untuk
meningkatkan otonomi individu. Fase ketiga adalah model tindakan kolektif.
French and adam mencabut tipologi yang menggunakan perdebatan dimensi bahwa
promosi kesehatan terlalu menggunakan banyak filosofi dan isu metodologi yang
berdampak pada lingkungan dan praktik dari promosi kesehatan telah digambarkan
melalui cara ini. Model mereka adalah membuat gambar yang mempertimbangkan
tujuan, bentuk dari kesehatan, bentuk dari kemanusiaan, bentuk masyarakat, bentuk
pendidikan, contoh dari metode, dan contoh dari kriteria evaluasi. French and adam
mengemukakan bahwa tindakan kolektif adalah hal yang paling diinginkan dari promosi
kesehatan karena menempati sebagai isu sosial. Dalam hal ini, model mereka berbeda
dari pengarang lain dengan menempati posisi lebih dipilih dan menyarankan bahwa
promosi kesehatan tidak selalu teknis diarea studi.
4. Tannihil (Downie et al., 1995), Model promosi kesehatan ini banyak diterima oleh para
pegawai kesehatan. Tannihil berbicara tentang tiga bidang aktivitas yang meliputi,
pendidikan kesehatan, perlindungan kesehatan, dan pencegahan. Pada awalnya model ini
menjelaskan apa yang terjadi dengan praktik. Ini berguna bagi pengingat kesehatan untuk
melihat potensi diarea lain dari suatu aktivitas, tapi ada area yang membedakan yang
saling meliputi yang dapat mengakibatkan ketidaksetujuan.
5. Tones (Tones et al., 1990), persamaan sederhana tentang promosi kesehatan didalam
semua proses dari kebijakan kesehatan masyarakt melawan pendidikan kesehatan.
Didalam model kesehatannya terdiri dari dua tali pendidikan dan informasi untuk
individu membuat pilihan. Disamping itu, pendidikan kesehatan juga mengatur sebuah
agenda dan menggapai kesamaan untuk menciptakan tekanan bagi kebijakan kesehatan
masyarakat. Model ini mengasumsikan bahwa dua garis semuannya diperlukan.
Perubahan pada lingkungan sosial diperoleh melewati sebuah kebijakan masyarakat yang
akan menghasilkan perubahan pada individu dukungan dari individu juga diperlukan
untuk mengimplementasikan perubahan lingkungan. Penguatan, yang menentang pada
pencegahan atau sebuah pendekatan politik radikal adalah tujuan utama dari promosi
kesehatan Model Tones. Bekerja untuk meningkatkan penguatan atau otonomi individu
dan membuat individu mampu, grup dan komunitas mengambil lebih banyak kendali dari
hidup mereka.
6. Menurut Notoadmodjo (2010), Model kegiatan promosi kesehatan sebagai pendekatan
perilaku diarahkan kepada tiga faktor yang menentukan perilaku yakni:
a. kegiatan promosi kesehatan yang ditunjukan kepada faktor predisposisi adalah
dalam bentuk pemberian informasi atau pesan kesehatan atau penyuluhan
kesehatan.
b. kegiatan promosi kesehatan yang ditunjukkan pada faktor pemungkin (enabling)
adalah memberdayakan masyarakat melalui pengorganisasian atau pengembangan
masyarakat.
c. kegiatan promosi kesehatan yang ditunjukkan kepada faktor penguat (reinforsing)
adalah berupa pelatihan-pelatihan kepada para tokoh masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai