” Ergonomic “
Disusun Oleh :
Kelompok 6
Universitas Andalas
KATA PENGANTAR
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Pada saat ini, masih banyak perusahaan baik sektor formal maupun informal yang
belum memprioritaskan ergonomi dalam lingkungan kerjanya. Hal ini kareena ergonomi
dianggap tidak penting bahkan dinilai sebagai pemborosan keuangan perusahaan.
Padahal dalam suatu pekerjaan , pekerja seharusnya sudah mendapatkan perlindungan
dalam hal keamanan dan keselamatan kerja untuk mencapai derajat kesehatan yang
maksimal dilingkungan pekerjaan.
Saat ini jumlah tenaga kerja di Indonesia semakin banyak, tentunya ini akan
menambah permasalahan dalam hal keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja. Dan
bila diabaikan begitu saja, akan mengakibatkan dampak yang begitu besar nantinya.
Berdasarkan hal tersebut, perlu ditingkatkan promosi dan preventif dalam hal
ergonomic ini untuk menekan serendah mungkin angka kecelakaan kerja atau resiko
penyakit yang ditimbulkan untuk meningkatkan produktivitas kerja dari pekerja itu
sendiri.
1.3 Tujuan
1 Mengetahui pengertian ergonomi
2 Mengetahui apa saja ruang lingkup ergonomi
3 Mengetahui bagaimana pengembangan penerapan ergonomi
4 Mengetahui bagaimana upaya kesehatan kerja
5 Mengetahui bagaimana resiko ergonomi
6 Mengetahui apa saja metode yang digunakan dalam ergonomi
7 Mengetahui apa saja bidang kajian ergonomi
8 Mengetahui bagaimana bentuk penerapan ergonomi
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ERGONOMI
Istilah ergonomic dikenal dalam bahasa Yunani, dari kata ergos dan nomos yang
memiliki arti “kerja” dan “aturan atau kaidah”, dari dua kata tersebut secara pengertian bebas
sesuai dengan perkembangannya, yakni suatu aturan atau kaidah yang ditaati dalam
lingkungan pekerjaan. mcCormicks dan Sander (1987), memberikan penekanan ergonomic
ditinjau dari tiga aspek, sebagai berikut :
1. Fokus Utama
Pertimbangan faktor manusia dalam perancangan barang buatan, prosedur kerja dan
lingkungan kerja. Perhatian ergonomic, terkait dengan interaksi manusia dengan barang
buatan sebagai produk, peralatan kerja, fasilitas kerja, prosedur yang dilakukan dalam bekerja
secara rutin.
2. Tujuan
Tujuan utama adalah meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja, seperti memperbaiki
keamanan dan keselamatan kerja, mengurangi kelelahan dan stress, meningkatkan kenyaman
kerja, memperbaiki kualitas hidup dalam lingkungan kerja.
3. Pendekatan
Menurut Corleet dan Clark (1995), ergonomic adalah studi dari kemampuan manusia dan
karakteristik yang memengaruhi perancangan peralatan dan system kerja. International
Labour Organization (ILO), mendefinisikan ergonomic merupakan aplikasi ilmu pengetahuan
biologi manusia dengan pengetahuan rekayasa untuk mencapai sejumlah penyesuaian dan
timbal balik dari pekerjaan baik wanita maupun pria dalam melaksanakan pekerjaannya,
manfaatnya dapat diukur dari efisiensi, kesehatan, dan kesejahteraan.
International Ergonomics Association (IEA, 2010), mendefinisikan ergonomic
merupakan studi anatomis, fisiologi, dan psikologi dari aspek manusia dalam bekerja di
lingkungannya. Konteks ini memiliki kaitan dengan efisiensi, kesehatan, keselamatan, dan
kenyamanan dari orang-orang di tempat kerja, di rumah, dan sejumlah permainan. Hal itu,
secara umum memerlukan studi dari system dan fakta kebutuhan manusia, mesin-mesin dan
lingkungan yang saling berhubungan dengan tujuan mengenai penyesuaiannya.
Demikian pula menurut U.S Department of Labor Occupational Safety and Health
Administration (OSHA), ergonomic dapat didefinisikan secara sederhana, yaitu sebagai studi
dari pekerjaan. Lebih terperinci, ergonomic adalah ilmu pengetahuan tentang perancangan
pekerjaan yang sesuai dengan kebutuhan pekerja dibandingkan secara fisik tubuh sesuai
dengan pekerjaannya.
Tujuan utama dapat mengadaptasi tugas-tugas, waktu istirahat, perkakas, dan peralatan
yang sesuai dengan pekerjaan dapat membantu mengurangi tekanan secara fisik dan
mengurangi atau menghilangkan potensi serius, seperti kelumpuhan atau gangguan otot
akibat pekerjaan (Musculoskeletal disorders (MSDs)).
1. ergonomic fisik
2. ergonomic kognitif
Berkaitan dengan proses mental, seperti persepsi, memori, penalaran, dan respons
motoric.
3. ergonomic organisasi
4. ergonomic lingkungan
Ergonomi fisik dan kognitif terdiri atas apa yang dianggap sebagai mikroergonomi,
seperti penelitian dan prakrik dalam ergonomic fisik dan kognitif tradisional berfokus pada
interaksi system manusia-mesin. Ergonomic organisasi juga dikenal sebagai makroergonomi
dan terkait dengan sosialteknikal teori system (Waterson, 2013), adalah sebaliknya berkaitan
dengan desain system social teknikal yang lebih besar.
Aktivitas kerja dalam jabatan, dituntut sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan
yang dimiliki para pegawai. Oleh karena itu, para perancang system pelayanan melakukan
berbagai analisis terkait dengan jenis tugas, gerakan tubuh yang diperlukan dan batas
kemampuan menerima beban.
2. Upaya peningkatan kapasitas kebutuhan pekerja selaras dengan tuntutan kompetensi kerja,
melalui pendidikan dan pelatihan tertentu.
3. Upaya perbaikan kinerja sesuai dengan hasil identifikasi dan penilaian pekerja.
Ditinjau dari kepentingan ilmiah yang dapat memberikan kontribusi pada praksis
industry, melalui penelitian mencakup hal-hal berikut ini :
1. Penelitian Interface
Penelitian tentang aktivitas pelayanan system kerja, melalui pengukuran dan menganalisis
gerakan fisik, beban yang diterima dan peralatan yang digunakan dalam objek pekerjaan.
Data-data yang diperoleh, dijadikan bahan perancangan peralatan kerja sesuai dengan rata-
rata kemampuan fisik para pekerja.
Ditinjau dari kepentingan pendidikan, pelatihan vokasi dan kejuruan meliputi hal-hal
berikut ini :
1. Merekonstruksi kurikulum system pelatihan secara terpadu (kompetensi dan praktis gerak
ergonomic, pada lembaga pendidikan-pelatihan vokasi (kejuruan).
3. Mengembangkan gerak teknik sistemik pada mata pelajaran yang menuntut kemampuan
keterampilan teknis dalam menghadapi keragaman jenis pekerjaan di industry.
4. Mengembangkan dan mengaplikasikan pembiasaan dan budaya kerja teknik yang sehat
dan aman dalam lingkungan kerja.
Harapan praksis dari penerapan ergonomic adalah sebagai berikut :
1. Tercapainya kesejahteraan fisik dan mental, melalui upaya pencegahan dai cedera dan
bentuk penyakit akibat kerja , secra sinergis, konsisten dan berkesinambungan antara
kebijakan serta aturan pemberi kerja dengan penerima pekerjaan.
3. Terciptanya keseimbangan antara tuntutan teknis, ekonomis, system kerja, budaya kerja,
lingkungan kerja dengan faktor-faktor keunggulan dan keterbatasan kemanusiaan sehingga
diperoleh kualitas kehidupan kerja yang bermuara pada produktivitas. (Kuswana,2013).
Control ergonomic dapat membantu pekerja pada suatu tempat kerja, melalui
pemahaman masalah ergonomic, sangat penting bagi para pekerja teknik untuk mengurangi
faktor resiko akibat kerja.
1. Engineering Control, adalah salah satu metode untuk mengendalikan faktor-faktor resiko
ergonomic secara efektif dan permanen. Konsep tersebut, termasuk memodifikasi, merancang
kembali atau mengubah :
d. Peralatan
Adanyan pelibatan perubahan para pekerja, melalui tugas yang berbeda atau adanya
perluasan jenis pekerjaan sehingga tidak menutup kemungkinan adanya perubahan gerak
tubuh atau otot, mengurangi pengulangan dan menuntut kerja mental.
Kecukupan istirahat setelah bekerja sesuai dengan aktu pulih yang memadai, dapat
mengurangi kelelahan dan resiko cedera yang terkait dengan ergonomic.
f. Training (pelatihan)
Pelatihan yang terorganisasi dan sistemik, terkait dengan teknik-teknik kerja yang
efektif, efisien sesuai dengan kebutuhan tuntutan jenis pekerjaan, terkait dengan material
handling, penggunaan alat dan langkah kerja tubuh dan mental sesuai dengan kapasitas tubuh
seseorang.
Terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai dari penerapan ilmu ergonomi. Tujuan-
tujuan dari penerapan ergonomi adalah sebagai berikut (Tarwaka, 2004):
• Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya pencegahan cidera dan
penyakit akibat kerja, menurunkan beban kerja fisik dan mental, mengupayakan promosi dan
kepuasan kerja.
• Menciptakan keseimbangan rasional antara aspek teknis, ekonomis, dan antropologis dari
setiap sistem kerja yang dilakukan sehingga tercipta kualitas kerja dan kualitas hidup yang
tinggi.
Memahami prinsip ergonomi akan mempermudah evaluasi setiap tugas atau pekerjaan
meskipun ilmu pengetahuan dalam ergonomi terus mengalami kemajuan dan teknologi yang
digunakan dalam pekerjaan tersebut terus berubah. Prinsip ergonomi adalah pedoman dalam
menerapkan ergonomi di tempat kerja. Menurut Baiduri dalam diktat kuliah ergonomi
terdapat 12 prinsip ergonomi, yaitu sebagai berikut:
1. Pengorganisasian kerja
• Semua sikap tubuh membungkuk atau sikap tubuh yang tidak alamiah harus dihindari.
Fleksi tubuh atau kepala ke arah samping lebih melelahkan dari sedikit membungkuk ke
depan. Sikap tubuh yang disertai paling sedikit kontraksi otot statis dirasakan paling nyaman.
• Posisi ekstensi lengan yang terus-menerus baik ke depan, maupun ke samping harus
dihindari. Selain menimbulkan kelelahan, posisi lengan seperti itu sangat mengurangi
ketepatan kerjadan ketrampilan aktivitas tangan.
• Selalu diusahakan agar bekerja dilakukan sambil duduk. Sikap kerja denagn kemungkinan
duduk dan berdiri silih berganti juga dianjurkan.
• Kedua lengan harus bergerak bersama-sama atau dalam arah yang berlawanan. Bila hanya
satu lengan saja yang bergerak terus-menerus, maka otot-otot tubuh yang lainnya akan
berkontraksi statis. Gerakan berlawanan memungkinkan pula pengendalian saraf yang lebih
cermat terhadap kegiatan pekerjaan tangan.
Pembuatan bangku dan meja kerja yang buruk atau mesin sering-sering adalah penyebab
kerja otot statis dan posisi tubuh yang tidak alamiah. Maka syarat-syarat bangku kerja yang
benar adalah sebagai berikut :
• Tinggi area kerja harus sesuai sehingga pekerjaan dapat dilihat dengan mudah dengan jarak
optimal dan sikap duduk yang enak. Makin kecil ukuran benda, makin dekat jarak lihat
optimal dan makin tinggi area kerja.
• Pegangan, handel, peralatan dan alat-alat pembantu kerja lainnya harus ditempatkan
sedemikian pada meja atau bangku kerja, agar gerakan-gerakan yang paling sering dilakukan
dalam keadaan fleksi.
• Kerja otot statis dapat dihilangkan atau sangat berkurang dengan pemberian penunjang siku,
lengan bagian bawah, atau tangan. Topangan-topangan tersebut harus diberi bahan lembut
dan dapat di stel, sehingga sesuai bagi pemakainya.
3. Sikap kerja
O Tempat duduk
Tempat duduk harus dibuat sedemikian rupa, sehingga orang yang bekerja dengan
sikap duduk mendapatkan kenyamanan dan tidak mengalami penekanan-penekanan pada
bagian tubuh yang dapat mengganggu sirkulasi darah.
O Meja kerja
Tinggi permukaan atas meja dibuat setinggi siku dan disesuaikan dengan sikap tubuh
pada saat bekerja.
O Luas pandangan
Daerah pandangan yang jelas bila pekerja berdiri tegak dan diukur dari tinggi mata
adalah 0-30° vertical kebawah, dan 0-50° horizontal ke kanan dan ke kiri
4. Proses kerja
Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan
sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan
timur.
Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang
berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.
6. Mengangkat beban
Bermacam cara dalam mengangkat beban yakni dengan kepala, bahu, tangan,
punggung , dll. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung,
jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
2. Kondisi lingkungan kerja yaitu keadaan medan yang licin, kasar, naik turun dll.
3. Keterampilan bekerja
1. Beban diusahakan menekan pada otot tungkai yang keluar dan sebanyak mungkin
otot tulang belakang yang lebih lemah dibebaskan dari pembebanan
Penerapan :
• Lengan harus berada sedekatnya pada badan dan dalam posisi lurus
• Dagu ditarik segera setelah kepala bisa di tegakkan lagi seperti pada permulaan
gerakan
• Beban diusahakan berada sedekat mungkin terhadap garis vertical yang melalui
pusat grafitas tubuh.
7. Menjinjing beban
1. Kelelahan fisik
Kelelahan fisik akibat kerja yang berlebihan, dimana masih dapat dikompensasi dan
diperbaiki performansnya seperti semula. Kalau tidak terlalu berat kelelahan ini bisa hilang
setelah istirahat dan tidur yang cukup.
Mata merupakan indera yang mempunyai peranan penting dalam penyelesaian pekerjaan.
b. Kebisingan
• Pengaruh faal seperti gangguan psikomotor, gangguan tidur dan efek-efek saraf otonom
• Efek psikologis
Kelelahan ini tergabung dengan penyakit yang diderita, biasanya muncul tiba-tiba dan
berat gejalanya.
1. Monotomi
3. Lingkungan
4. Faktor kejiwaan
Penyegaran:
1. Kepemimpinan
2. Manajemen
4. Perorgani-sasian kerja
Siap kerja
Kondisi lelah
a) Lama bekerja
Lamanya pekerja dalam sehari yang baik pada umumnya 6 – 8 jam sisanya untuk
istirahat atau kehidupan dalam keluarga dan masyarakat. Dalam hal lamanya kerja melebihi
ketentuan-ketentuan yang ada, perlu diatur istirahat khusus dengan mengadakan organisasi
kerja secara khusus pula.pengaturan kerja demikian bertujuan agar kemampuan kerja dan
kesegaran jasmani serta rohani dapat dipertahankan.
b) Istirahat
o istirahat curian terjadi jika beban kerja tidak di imbangi oleh kemampuan kerja.
o Istirahat oleh karena proses kerja tergantung dari bekerjanya mesin peralatan atau
prosedur-prosedur kerja
1. Bahan makan yang lazim dimakan dengan porsi besar sehingga diharapkan dapat
menjamin tenaga (kalori) yang besar pula
2. Bahan makanan setempat, yang mudah didapatkan atau yang sesuai dengan selera keluarga
1. Bahan makan yang lazim dapat menjamin pertumbuhan tubuh atau mengganti bagian
badan yang aus dan rusak
c. Sayuran, yakni :
1. Bahan makan yang lazim dapat mempertahankan tubuh, dalam keadaan sehat atau
mempertahankan tubuh terhadap serangan atau penyakit
2. Sayuran yang berwarna lebih baik khasiatnya misalnya kangkung, bayam, wortel, tomat,
dll
d. Buah yakni;
3. Setelah makan dan biasa dimakan dan sebagai maknan extra diluar waktu-waktu makan.
Sebaiknya buah-buahan yang sesuai dengan musimnya sebab relative lebih murah
Penerangan dan dekorasi yaitu keserasian fungsi mata terhadap pekerjaan dan
kegairahan atas dasar faktor kejiwaan.
O Intensitas penerangan
Musik dalam kerja diharapkan meningkatkan kegairahan dan kesegaran, tetapi musik
tidak dapat dipergunakan dalam pekerjaan yang memiliki kebisingan tinggi, karena pada
keadaan seperti itu music menambah besarnya gangguan. Musik dapat dimainkan pada saat
sebelum bekerja, Ketika bekerja, pada waktu istirahat atau ketika pulang menurut keperluan.
C. RISIKO ERGONOMIC
Risiko Ergonomi merupakan suatu resiko yang menyebabkan cedera akibat kerja,hal
itu termasuk hal-hal berikut ini :
Van Tulder M,Malmivaara A, Koes B (2007), menuliskan bahwa RSI adalah istilah
umum yang digunakan untuk merujuk pada beberapa kondisi diskrit yang dapat dikaitkan
dengan tugas yang berulang, pengurahan kekuatan tenaga,getaran, kompresi mekanik yang
berkelanjutan. Contoh : kondisi yang dapat dikaitkan dengan penyebab tersebut termasuk
edema,tendinnitis,carpal tunnel syndrome, cubital tunnel syndrome, de quervain syndrome,
thoracic outlet syndrome, intersection syndrome, golfers elbow, tennis elbow, trigger finger,
radial tunnel syndri=ome, and focal dystonia.
Gangguan MSDs adalah cedera pada otot, saraf, tendon, ligamen, sendi, tulang rawan,
atau cakram tulang belakang. MSDs biasanya hasil dari setiap peristiwa sesaat atau akut
seperti slip,perjalan, atau jatuh. Selain itu mencerminkan perkembangan yang lebih bertahap
atau kronis.
Back
Neck
Shoulders
Hands
Hips / legs
Merupakan metode yang merujuk pada etnografi, proses berfokus pada pengamatan
penggunaan teknologi dalam lingkungan kerja. Penekanan pada metode kualitatif bersifat
pengalaman dunia nyata dan tekanan serta penggunaan teknologi atau lingkungan di tempat
kerja. Proses ini digunakan pada awal proses desain.
Merupakan bentuk lain dari penelitian kualitatif, yaitu seseorang individu akan
memfasilitasi diskusi untuk memperoleh pendapat tentang teknologi atau proses dalam
penyelidikan. Hal ini dilaksanakan pada wawancara, atau dalam sesi dinamika kelompok.
FGD ini juga digunakan untuk mendapatkan jumlah besar data kualitatif yang mendalam
meskipun ukuran sampel yang kecil.
Dikenal sebagai prototipe, iterative proses desain untuk melibatkan pengguna pada
beberapa tahap desain, dalam rangka memperbaiki masalah ketika muncul dalam kenyataan.
Sebagai prototipe dari proses desain, harus tunduk pada bentuk lain dari analisi dan hasilnya
diambil serta dimasukkan kedalam desain baru, selanjutnya produk didesain ulang.
4. Meta-Analysis
Teknik tambahan yang digunakan untuk memeriksa macam data tubuh yang sudah
atau literatur dalam rangka memperoleh kecenderungan atau bentuk hipotesis untuk
membantu keputusan desain. Meta analisi dapat dilakukan dalam rangka untuk melihat
kecenderungan kolektif dari variabel individu.
5. Subjects in Tandem
Yaitu dua subjek diminta untuk bekerja secara bersamaan pada serangkain tugas dan
pengamatan analisis dilakukan. Hal ni diamati oleh peneliti dan digunakan untuk menemukan
kesulitan.
Suatu teknik yang umum digunakan,yang memiliki keuntungan yang dapat diberikan
kepada sekelompok besar orang dan biaya yang relatif rendah, memungkinkan peneliti untuk
mendapatkan sejumlah besar data.
7. Analisis Tugas
Suatu proses yang berakar pada teori aktivitas,analisis tugas adalah cara sistematis
menggambarkan interaksi manusia dengan sistem atau proses untuk memahami bagaiman
mencocokkan tuntutan sistem atau proses untuk kemampuan manusia. Kompleksitas dari
proses umumnya sebanding dengan komleksitas tugas yang dianalisis, sehingga bervariasi
dalam biaya dan keterlibatan waktu.
Dikenal sebagai “protokol lisan bersama sama”, suatu proses dengan meminta
pengguna untuk menjalankan serangkaian tugas atau menggunakan teknologi,sambil terus
verbalisasi pikiran mereka sehingga peneliti memperoleh wawasan proses analistis dari
pengguna.
9. User Analysis
Proses ini didasarkan pada merancang kebutuhan atribut pengguna atau operator,
menetapkan dan mendefinisikan karakteristik dan menciptakan persona bagi pengguna.
Proses ini tepat dilakukan pada awal proses desain, analisis pengguna akan mencoba untuk
memprediksi pengguna yang paling umum, dan karakteristik yang akan diasumsikan
memiliki kesamaan.
10. Wizard Of Oz
Teknik yang digunakan dalam perangkat mobile. Berdasarkan wizard of oz
eksperimen, teknik ini melibatkan operator yang jauh untuk mengontrol operasi perangkat
dalam rangka meniru respons dari program komputer yang sebenarnya.
Proses mempelajari tugas pekerja sesuai langkah demi langkah penyelidikan selama
melaksanakan tugas. Setiap tugas dipecah menjadi langkah kecil sampai setiap gerak pekerja
dijelaskan secara terperinci.
Yaitu proses menentukan waktu yang dibutuhkan untuk seorang pekerja untuk
menyelesaikan setiap tugas, sering digunakan untuk menganalisi siklus pekerjaan.
Metode pekerjaan yang sampelnya secara acak untuk menentukan proposi total waktu
yang dihabiskan untuk tugas tertentu yang memberikan wawasan tentang seringnya pekerja
melakukan tugas yang menyebabkan ketegangan pada tubuh pekerja. Sistem waktu yang
ditentukan adalah metode untuk menganalisi waktu yang dihabiskan oleh pekerja pada tugas
tertentu. Salah satu paling banyak digunakan sistem yang telah ditentukan waktu disebut
metode time measurement (MTM).
15. MetodeKansai
Adalah metode yang mengubah respon konsumen untuk produk baru kedalam
spesifikas idesain. Metode ini menerjemahkan respon karyawan untuk perubahan system
kerja kedalam spesifikasi desain.
19. Anthropotechnologi
Metode ini menganggap analisis dan modifikasi desain sistem untuk ditransfer ke
teknologi yang efisien dari satu budaya ke budaya lain.
Suatu metode dengan proses menganalisis struktur sistem kerja sesuai dengan
kompatibilitasnya dengan aspek sosioteknikal.
Merupakan suatu metode dengan menilai proses kerja sistem dengan menggunakan
proses langkah tertentu.
Suatu metode menggunakan alat komputerisasi dan analisis statistik untuk desain
workstation.
Terdapat 6 ilmu yang secara garis besar mendominasi dalam ergonomi yakni:
1. Antropometri, berkembang dari ilmu anatomi
2. Biomekanik, berkembang dari ilmu ortopedi
3. Fisiologi manusia kerja, berkembang dari ilmu fisiologi
4. Kesehatan dan keselamatan kerja (K3), berkembang dari ilmu kedokteran / medis
5. Manajemen dan psikologi kerja, berkembang dari ilmu psikologi
6. Hubungan kerja, berkembang dari ilmu sosiologi
Dapat dikatakan bahwa kajian utama dari ergonomi adalah perilaku manusia sebagai
objek utama sesuai dengan prinsip fitting the task/the job to the man. Pada berbagai literatur
terdapat perbedaan dalam menentukan bidang-bidang kajian ergonomi. Pada prinsipnya
perbedaan tersebut hanya pada pengelompokkan perilaku-perilaku manusianya.Berkaitan
dengan bidang penyelidikan yang dilakukan, ergonomi dikelompokkan atas empat bidang
penyelidikan, yaitu:
Display adalah suatu perangkat antara (interface) yang menyajikan informasi tentang
keadaan lingkungan dan mengkomunikasikannya kepada manusia dalam bentuk angka-
angka, tanda-tanda, lambang dan sebagainya. Informasi ini dapat disajikan dalam bentuk
statis, misalnya peta suatu kota dan dapat pula dalam bentuk dinamis yang menggambarkan
perubahan variabel menurut waktu, misalnya speedometer.
Dalam hal ini penyelidikan dilakukan terhadap aktivitas-aktivitas manusia pada saat
bekerja dan kemudian dipelajari cara mengukur aktivitas-aktivitas tersebut. Penyelidikan ini
juga mempelajari perancangan obyek serta peralatan yang disesuaikan dengan kemampuan
fisik manusia pada saat melakukan aktivitasnya.
Penyelidikan ini bertujuan untuk mendapatkan rancangan tempat kerja yang sesuai
dengan dimensi tubuh manusia agar diperoleh tempat kerja yang baik sesuai dengan
kemampuan dan keterbatasan manusia.
1. Faal Kerja, yaitu bidang kajian ergonomi yang meneliti energi manusia yang
dikeluarkan dalam suatu pekerjaan. Tujuan dan bidang kajian ini adalah untuk perancangan
sistem kerja yang dapat meminimasi konsumsi energi yang dikeluarkan saat bekerja.
4. Penginderaan, yaitu bidang kajian ergonomi yang erat kaitannya dengan masalah
penginderaan manusia, baik indera penglihatan, penciuman, perasa dan sebagainya.
5. Psikologi kerja, yaitu bidang kajian ergonomi yang berkaitan dengan efek
psikologis dan suatu pekerjaan terhadap pekerjanya, misalnya terjadinya stres dan lain
sebagainya.
Pada prakteknya, dalam mengevaluasi suatu sistem kerja secara ergonomi, kelima
bidang kajian tersebut digunakan secara sinergis sehingga didapatkan suatu solusi yang
optimal, sehingga seluruh bidang kajian ergonomi adalah suatu sistem terintegrasi yang
semata-mata ditujukan untuk perbaikan kondisi manusia pekerjanya.
• Sektor Manufaktur
American Standard merancang sebuah tim "Ergonomic Process Owners". Individu-
individu ini dipilih dari komunitas insinyur di setiap fasilitas seluruh dunia. Mereka bertemu
selama 6 seri lokakarya untuk mempelajari langkah-langkah yang diperlukan dalam
melaksanakan perbaikan ergonomi secara efektif, termasuk untuk menilai risiko ergonomi,
memperbaiki pekerjaan berisiko tinggi, serta pelatihan karyawan dalam kesadaran
ergonomi .
•Bidang Jasa
Devisi pelatihan American standard memberikan pelatihan kepada 4000 teknisi staf
global yang secara rutin memiliki risiko ergonomi ketika memasang dan memperbaiki AC
komersial di lokasi klien. American standard mencatat tantangan ergonomi yang terkait
dengn pekerjaan di lapangan, mengidentifikasi alat dan peralatan untuk mengurangi bahaya
ergonomi, dan mengembangkan pelatihan ergonomi yang fokus pada tantangan ergonomi
serta pendekatan agar para teknisi meminimalkan kemungkinan cedera.
• Ergonomi di kantor
American standard merupakan suatu perusaan besar yang perlu untuk mendukung 22
bahasa yang berbeda untuk mencapai semua pekerjaan di kantor . Akibatnya peluncuran dari
program penilaian didi online yang ergonomis ( dengan menggunakan perangkat lunak
Humantech's ergoTool™) dan pelatihan memerlukan perencanaan yang cermat, pesiapan,
dan terjemahan oleh American Standard.
Sejak inisiatif ergonomi dikembangkan pada tahun 2003, American standard berada
pada jalurnya mencapai peringkat perusahaan kelas dunia dalam keselamatan kerja pada
akhir tahun 2008, dengan pengurangan sebanyak 86% di tingkat cedera yang berhubungan
dengan bidang ergonomi hanya dalam waktu 4 tahun.
2. Bemis Company
Bemis company, Inc. Adalah pemasok glibal fleksibel dan bahan label yanf sensitif
terhadap tekanan. 12 perusahaan beroprasi di 56, lokasi di 10 negara. Hampir 2/3 dari
kemasan Bemis digunakan dalam industri makanan , medis, farmasi, kimia , dan agribisnis,.
Banyak karyawan yang cedera akibat keseleo dan terkilir. Bemis telah mengambil
pendekatan 2 arah dengan inisiatif ergonomi , termasuk pelatihan untuk teknisi dan anggota
tim ergonomi dan tim acaraRAPID (Risk and Performance Improvement Deployment)
untuk karyawan.
3. Boston Globe
Pada akhir 2004, Boston globe meluncurkan inisiatif ergonomi multidimensi yang
berfokus pada 3 depertemen produksi terbesar, yaitu depertemen ruang cetak, bagian surat-
surat, dan pengiriman. 500 karyawan ruang cetak dan bagian surat-surat dan pengiriman.
4. Corning, Inc.
Adalah perusahaan bahal material dengan lebih dari 70 manufaktur di dunia. Dengan
tradisi yang kaya dengan pabrik kaca,corning melayani industri ilmiah , telekomunikasi , dan
industri televisi dengan berbagai hasil berteknologi tinggi. Corning Goose Creek di carolina
Selatan merupakan fasilitasi manufaktur yang memiliki 100 orang pekerja yang memproduksi
blanks lensa untuk ukuran microchip.
Proses bor inti Corning Goose Creek terdiri atas enam operasi, dengan penanganan
manual lensa blanks dan pembebanan presisi pada mesin dalam setiap proses.
Penilaian bidang ergonomi dari proses pengeboran inti kemudian menghasilkan rancangan
dan pemasangan lengan yang berartikulasi untuk menghilangkan penanganan manual.
Penilaian ergonomi tersebut mempertimbangkan semua aspek dari proses pengeboran inti.
Penilaian ini mengidentifikasi 3 bidang utama yang menjadi perhatian ergonomi, yaitu:
Perangkat tambahan yang murah diidentifikasi untuk mengatasi masalah yang terkait
dengan pekerjaan tangan. Namun, posisi dan transportasi beberapa bagian membutuhkan
perbaikan proses yang lebih sistematis.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Ergonomi merupakan suatu aturan atau kaidah yang ditaati dalam lingkungan
pekerjaan. Kategori spesialisasi ergonomic terdiri dari ergonomic fisik, ergonomic organisasi,
ergonomic politik dan ergonomic lingkungan.
Focus utama dalam ergonomic adalah mempertimbangan faktor manusia dalam
perancangan barang buatan, prosedur kerja dan lingkungan kerja. Perhatian ergonomic,
terkait dengan interaksi manusia dengan barang buatan sebagai produk, peralatan kerja,
fasilitas kerja, prosedur yang dilakukan dalam bekerja secara rutin.
Tujuan utama dari ergonomic adalah meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja,
seperti memperbaiki keamanan dan keselamatan kerja, mengurangi kelelahan dan stress,
meningkatkan kenyaman kerja, memperbaiki kualitas hidup dalam lingkungan kerja.
Pendekatan ergonomic terdiri dari aplikasi sistemik dari informasi yang relevan
mengenai , keunggulan, keterbatasan, karakteristik, perilaku dan motivasi manusia terhadap
rancangan produk dan prosedur yang digunakan serta lingkungan kerja atau para pengguna
barang buatan.
SARAN
Semoga makalah yang telah kami susun ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat
memberikan tambahan pengetahuan tentang konsep sistematik review yang baik dan benar.
Kami harap para pembaca memberkikan kritik dan saran kepada kami demi sempurnanya
makalah ini dan pembuatan makalah makalah berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA