DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
UNIVERSITAS ANDALAS
2018
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
Getaran”.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan
terhadap pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1
1.3 Manfaat Penulisan..............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3
2.1 Pengertian kebisingan.........................................................................................3
2.2 Jenis Kebisingan.................................................................................................3
2.3 Sumber Kebisingan............................................................................................3
2.4 Apa pengaruh kebisingan bagi tenaga kerja.......................................................4
2.5 Pengertian Ventilasi.........................................................................................14
2.6 Tujuan Ventilasi...............................................................................................15
2.7 Prinsip Sistem Ventilasi...................................................................................17
2.8 Jenis-Jenis Ventilasi........................................................................................18
2.8.1 Ventilasi Umum.......................................................................................18
2.8.2 Ventilasi Buatan (Mekanis)......................................................................22
2.8.3 Ventilasi Lokal.........................................................................................23
2.8.4 Ventilasi Pengendalian Suhu Udara..........................................................24
2.9 Pengertian Getaran...........................................................................................26
2.10 Jenis-Jenis Getaran Tempat Kerja....................................................................27
2.10.1 Getaran Umum (Whole body vibration )..................................................27
2.10.2 Getaran Setempat ( Hand arm vibration )...............................................27
2.11 Pengaruh Getaran Terhadap Tenaga Kerja.......................................................27
2.11.1 Getaran Umum ( wbv ).............................................................................27
2.11.2 Getaran Setempat ( Hav ).........................................................................29
2.12 Nilai Ambang Batas Getaran............................................................................30
2.13 Cara Pengendalian Getaran Di Tempat Kerja...................................................30
2.13.1 Pengendalian secara teknis.......................................................................30
iii
2.13.2 Pengendalian Secara Administrative........................................................31
2.13.3 Pengendalian Secara Medis......................................................................31
2.13.4 Pemakaian Alat Pelindung Diri (Apd)......................................................31
2.14 Efek getaran terhadap tubuh.............................................................................31
2.15 Dampak Getaran Bagi Kesehatan Dan Lingkungan.........................................32
2.16 Getaran Tanah..................................................................................................33
2.17 Alasan mengontrol getaran tanah.....................................................................35
2.18 Batasan getaran tanah.......................................................................................35
BAB III PENUTUP.........................................................................................................37
3.1 Kesimpulan......................................................................................................37
3.2 Saran................................................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................38
iv
BAB I
PENDAHULUAN
pekerjaan. Kemudian, ventilasi dan getaran pada tempat kerja juga harus
Hal ini tidak akan terjadi jika dapat diantisipasi berbagai risiko yang
kecacatan atau kematian. Antisipasi ini harus dilakukan oleh semua pihak
kerja.
1
6. Apa saja tujuan dari ventilasi?
2
BAB II
PEMBAHASAN
kerja saja, teapi juga di sekitar kita seperti suara pesawat terbang, suara
senapan, dll.
1. Bising kontinu (terus menerus) seperti suara mesin, kipas angin, dll.
3
2.4 Apa pengaruh kebisingan bagi tenaga kerja
1. Gangguan fisiologis
2. Gangguan psikologis
3. Gangguan komunikasi
4
1. Gangguan pada pendengaran (Ketulian)
ketulian permanen.
pendengaran
dengan waktu pajanan 24 jam yang kita kenal dengan Baku Mutu
Lingkungan dan untuk tempat kerja dengan waktu pajanan 8 jam kerja
Loss/NIHL)
5
belum mengganggu percakapan sehari-hari. Penurunan pendengaran
jam).
1. Pemantauan Kebisingan
2. Audiometri Test
3. Pengendalian Kebisingan
5. Training Motivasi
1. Pemantauan Kebisingan :
Alat ukur untuk pengukuran kebisingan di tempat kerja adalah Sound Level
6
Gambar di atas adalah Sound Level Meter (SLM)
monitoring kebisingan.
7
bisa juga dengan melakukan Work Through Survey yaitu survey ke tempat
Batas.
3. Pengendalian Kebisingan
8
Secara garis besar, ada dua jenis pengendalian kebisingan, yaitu
peredam pada mesin, serta pemeliharaan rutin terhadap mesin. Tetapi cara
ini memerlukan penelitian intensif dan umumnya juga butuh biaya yang
tinggi.
9
Pemasangan peredam akustik (acoustic barrier) dalam ruang kerja
murah (unit harga terhadap reduksi dB) daripada antisipasi pada propagasi
Jika kita berada pada lingkungan kerja dengan kebisingan > 100
pada ruangan khusus dan jauh dari kegiatan masyarakat atau karyawan,
mengurangi kebisingan.
10
digunakan untuk mengurangi kebisingan dengan frekuensi tinggi,
oleh lapisan tebal dari material penyerap suara yang akan menurunkan
minimum.
dilapisi dengan baik. Alat ini didisain untuk menangani udara kering
kemasanfiberglass.
tertimpa gelombang yang merambat, hal ini sangat tergantung pada bahan
dimensi.
sangat dipengaruhi oleh beberapa hal antra lain usaha untuk melakukan
11
dibangun di jalur propagasi antara sumber dan penerima. Usaha lain dapat
Earplugs.
dan walaupun terjadi infeksi pada telinga alat tetap dapat dipakai.
12
rasa panas dan pusing, harga relatif lebih mahal, sukar dipasang pada
kacamata dan helm, membatasi gerakan kepala dan kurang praktis karena
bentuk padat maupun berongga. Bahannya terbuat dari karet lunak, karet
kepala, lebih nyaman digunakan pada tempat panas, juga lebih murah
saluran telinga.
13
Hal ini bisa dilakukan dengan menempelkan alat peredam suara
lingkungan.
yang mampu menyerap suara sehingga suaara-suara yang keluar tidak lagi
24 dB.
14
jendela, pintu, lubang angin atau dibantu peralatan kipas angin (fan) atau
keluar dari ruang tertutup. Selain itu, Ventilasi adalah teknik engineering
2. Mengeluarkan kontaminan
nyaman
membahayakan pekerja
15
3. Menghilangkan gas-gas yang tidak menyenangkan yang ditimbulkan
sebagainya.
pabrik, ruang kerja, kamarmandi, binatu dan ruangan lainnya untuk tujuan
memenuhi
saluran ventilasi.
16
1. Jumlah bukaan ventilasi tidak kurang dari 5% terhadap luas lantai
terbukakeatas.
atau lubang yang ada untuk mendapatkan udara yang memenuhi standard
17
kerja dan mengganti dengan udara segar yang dilakukan secara bersama-
2.8.1 Ventilasi Umum
pada dinding dan memasukkan udara segar melalui bukaan pada dinding
tenaga kerja.
18
2. Pekerja berada cukup jauh dari sumber pengencer agar tidak
berat jenis udara. Udara panas dengan berat jenis rendah mengalir keatas,
sedang udara dingin dengan berat jenis tinggi akan mengalir kebawah.
Arus angin datang dari luar ruang secara horizontal, dapat terjadi
bila terdapat perbedaan suhu udara luar dan dalam ruang atau antar ruang
dinding harus ada bukaan atau lubang seperti pintu, jendela, atau lubang
angin.Aliran udara masuk kedalam ruangan tidak terlalu kuat dan tidak
19
lubang ventilasi adalah penting untuk pengarahan aliran udara dari lubang
Keadaan 1
Tidak ada lubang keluar tidak ada aliran udara keluar, ventilasi tidak
Keadaan 2
dan satu lubang keluar yang sama luasnya. Lubang masuk letaknya keluar,
1,80m diatas lantai. Luas lubang keluar lebih besar dari lubang masuk
Keadaan 3
Keadaan 4
Lubang masuk dan keluar sama tinggi dan sama luas ventilasi baik
bentuk dan letak lubang angin masuk. Ventilasi lebih baik lagi bila
dibuat dua lubang masuk dengan lubang besar pada bagian bawah
20
masuk dapat diperbesar bila lubang keluar dibuat lebih
udara luar dan dalam bangunan.Berat jenis kecil udara mengalir keatas,
Kesimpulan:
saling berhadapan agar terjadi aliran udara yang baik dalam ruang.
21
f. Untuk kenyamanan ruang, kecepatan aliran udara dibuat berkisar
mengalir dengan kecepatan 0,6 m/det pada suhu 30˚C tidak terasa jelek,
tetapi aliran udara dengan kecepatan 0,15 m/det. Pada suhu 12˚C terasa
tidak enak. Udara yang mengalir diatas lantai yang dingin terasa tidak
bukaan, yang dapat digerakkan untuk mengatur arah angin, dan kecepatan
angin masuk.
digunakan bila cara alamiah tidak mencukupi, misalnya ukuran ruang luas.
pompa sertrifugal. Kipas angin yang digunakan garis tengah besar dengan
22
kontaminan lebih besar dari berat jenis udara, maka kipas dipasang dekat
lantai. Bila dipasang pada langit-langit, tinggi ruang harus lebih dari 3 m.
sebaliknya.
dihuni.
mekanis untuk membuang udara kotor dari dalam dan minimal 2/3
5. Ruang parkir pada ruang bawah tanah (besmen) yang terdiri dari lebih
satu lantai, gas buang mobil pada setiap lantai tidak boleh mengganggu
23
2.8.3 Ventilasi Lokal
ke atmosfir.
kerja.
kontaminan/bak kerja.
24
d. Ventilasi lokal menggunakan sistem tiup dan bisa (push and pull
exhauster).
penyepuhan logam (galvanisasi).
dalam ruang.
dalam ruang.
25
Pendinginan udara bertujuan untuk:
Getaran adalah gerakan yang teratur dari benda atau media dengan
26
peralatan mekanis yang dipergunakan dalam tempat kerja (Emil Salim,
2002:253).
Misalnya : kaki saat berdiri, pantat pada saat duduk, punggung saat
Hz.
27
2.11 Pengaruh Getaran Terhadap Tenaga Kerja
b. Frekwensi getaran
misalnya :
28
b.1. Frekwensi getaran : berpengaruh terhadap tubuh yaitu :
degeneratif syaraf.
dalam paru-paru
Gejala yang timbul yaitu pusing, ngantuk, sakit perut, mual, pegal-
jangka panjang.
Pada Stadium I
Pada Stadium II
29
2.11.2 Getaran Setempat ( Hav )
syndrome )
syaraf perifer, gangguan tulang sendi dan otot. Gejala yang timbul
berupa jari-jari pucat dan kaku, mati rasa terhadap suhu / sentuhan.
Stadium I : Ujung jari pucat,rasa kaku pada waktu dingin atau
bangun tidur.
Stadium III : Gejala semakin luas disertai rasa sakit yang hebat
( m/dtk2 )
4-8 Jam 4
2-4 Jam 6
1-2 Jam 8
< 1 Jam 12
30
2.13 Cara Pengendalian Getaran Di Tempat Kerja
dengan damping/peredam).
Alat yang diletakkan di atas meja yang tidak stabil dan kuat dapat
5. Menggunakan remote control.
jauh.
oleh 3 orang, maka dengan mengacu pada NAB yang ada, paparan
31
2.13.3 Pengendalian Secara Medis
peredaran darah.
beresonansi.
5. < 20 Hz : Tonus otot akan meningkat, akibat kontraksi statis ini otot
32
Beberapa jenis getaran dan akibatnya pada kesehatan, antara lain
meliputi getaran pada seluruh tubuh dan getaran pada lengan. Getaran
untuk bagian thorax (dada dan perut), pada getaran 20-30 Hz untuk bagian
kepala, dan pada getaran 100-150 Hz untuk rahang. Selain berakibat pada
rasa tidak nyaman efek getaran pada organ tubuh yang berlangsung lama,
bertingkat dengan pancang tiang, yang cukup jauh dan dalam menusuk
perut bumi, bagi kesehatan manusia memang tak secara langsung, namun
bila kita cermati fenomena yang saat ini terjadi adanya penurunan
permukaan tanah pada area prumahan perkotaan, tanpa disadari jalan dan
getaran dari atas bumi terus berjalan dan ini akan merusak berbagai
bangunan yang ada, dan secara tak langsung akan mengganggu lingkungan
yang ada dan akhirnya kesehatan manusia juga yang akan terancam.
individu atau pekerja pada lokasi industri, yaitu melalui getaran mesin-
33
mesin yang bekerja lalu terjadi perambatan pada individu melalui kaki
operator teknis dalam industri tsersebut), dan bagi pekerja yang demikian
dari ledakan dekat yang dengan lokasi yang dimaksud, seperti bangunan
dalam massa batuan atau tanah. Getaran ini terdiri dari berbagai tahapan
terpantul, terbias, teredam, dan tersebar di dalam massa batuan atau tanah,
sehingga akibat dari getaran tanah yang dihasilkan di setiap lokasi tertentu
itu akan memiliki sifat yang rumit yang berisi beberapa puncak dan
dengan cepat, ini artinya adalah di jarak yang dekat dengan sumber
frekuensi tersebut akan hadir dalam proporsi yang lebih besar dari pada
sumbernya
34
Besarnya getaran tanah, bersama-sama dengan frekuensi getaran
kondisi tanah yang tidak normal, tanah yang memperangkap air, harus
pembesaran) yang terkait dengan reaksi tanah liat selama periode cuaca
bawah tanah jarang memengaruhi struktur permukaan. Jika pun ada kasus
ruang atau runtuhnya pilar seiring dengan kondisi geologi yang tidak
biasa. Biasanya ada lapisan material bahan yang kuat dan rapuh yang
35
peledakan bisa mengakibatkan kerusakan, atau kegagalan, pada struktur.
Orang dapat mendeteksi getaran pada tingkat yang jauh lebih rendah dari
menangani bahaya yang terjadi karena getaran tanah secara tepat dilihat
negeri. Klasifikasi jenis struktur mungkin sulit, jika ragu, batas yang lebih
diterapkan.
36
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kebisingan adalah bunyi atau suara yang timbul yang tidak
ketiga hal ini. Namun kita dapat melakukan pengendalian terhadap tiga hal
tersebut.
3.2 Saran
Sebagai tenaga kerja kita harus senantias meningkatkan
tersebut.
37
DAFTAR PUSTAKA
38