DOSEN PENGAMPU :
Moch, Sahri S.KM., M.KKK
DISUSUN OLEH :
Rizka Wahyu Safitri / 2440019025
i
LEMBAR PENGESAHAN
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan laporan ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti. Penulis
mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan Laporan Praktikum untuk memenuhi tugas mata kuliah
pada semester 6 ini yakni Pengukuran Faktor Fisik Lingkungan Kerja yang berjudul
“Laporan Praktikum Pengukuran Kebisingan Di Ruang Tamu Menggunakan
Aplikasi Sound Meter And Noise Detector Pada Android ”
Penulis tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk laporan ini, supaya
laporan ini nantinya dapat menjadi laporan yang lebih baik lagi. Kemudian apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Nilai Ambang Batas Untuk Kebisingan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Republik Indonesia No.13/MEN/X/2011 .......................... 4
Tabel 2. Nilai Ambang Batas Untuk Kebisingan Menurut Peraturan Menteri
Tenaga Kerja No. 5 Tahun 2018 ............................................................. 5
Tabel 3. Nilai Ambang Batas Untuk Kebisingan Menurut Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup No. 48 Tahun 1996 ................................................... 6
Tabel 4. Hasil Pengukuran Kebisingan Menggunakan Aplikasi Sound Meter and
Noise Derector......................................................................................... 9
Tabel 5. Tabel Distribusi Frekuensi ...................................................................... 10
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Screenshoot Pada Aplikasi Sound Meter and Noise Derector ............. 7
Gambar 2. Gambar Pelaksanaan Pengukuran Kebisingan Menggunakan Aplikasi
Sound Meter and Noise Detector ....................................................... 14
vi
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.2.1 Untuk mendaptykan data intensitas kebisingan di tempat kerja
1.2.2 Untuk memonitoring dan evaluasi ligkungan kerja
1.2.3 Untuk menilai intensitas dan dosis kebisingan pada tempat kerja
1.2.4 Untuk melakukan pengendalian yang cocok sesuah dengan intensitas
kebisingan pada tempat kerja
1
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2
c) Bising yang merusak (damaging/injurious noise)
Ialah bunyi yang intensitasnya melampaui Nilai Ambang Batas (NAB),
bunyi jenis ini akan merusak atau menurunkan fungsi pendengaran
3
Gangguan komunikasi ini menyebabkan terganggunya pekerjaan, bahkan
mungkin terjadi kesalahan, terutama bagi pekerja baru yang belum
berpengalaman. Gangguan komunikasi ini secara tidak langsung akan
mengakibatkan bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan tenaga kerja,
karena tidak mendengar teriakan atau isyarat tanda bahaya dan tentunya
akan dapat menurunkan mutu pekerjaan dan produktifitas kerja.
d. Gangguan Keseimbangan
Gangguan keseimbangan ini mengakibatkan gangguan fisiologis seperti
kepala pusing, mual, dan lain-lain.
e. Gangguan Terhadap Pendengaran (Ketulian)
Diantara sekian banyak gangguan yang ditimbulkan oleh bising, gangguan
terhadap pendengaran adalah gangguan yang paling serius karena dapat
menyebabkan hilangnya pendengaran atau ketulian, ketulian ini dapat
bersifat progresif atau awalnya bersifat sementara tapi bila bekerja terus
menerus ditempat bising tersebut maka daya dengar akan menghilang
secara menetap atau tuli.
Tabel 1. Nilai Ambang Batas Untuk Kebisingan Menurut Menteri Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Republik Indonesia No.13/MEN/X/2011
Lamanya waktu terpajan setiap hari yang Tingkat intensitas
diperkenankan bising dalam dB (A)
24 80
16 82
8 85
Jam
4 88
2 91
1 94
4
30 97
15 100
7,50 103
Menit
3,75 106
1,88 109
0,94 112
28,12 115
14,06 118
7,03 121
3,52 124
Detik 1,76 127
0,88 130
0,44 133
0,22 136
0,11 139
Sumber: Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia
No.13/MEN/X/2011
30 97
15 100
7,5 103
Menit
3,75 106
1,88 109
0,94 112
28,12 115
14,06 118
7,03 121
3,52 124
1,76 Detik 127
0,88 130
0,44 133
0,22 136
0,11 139
Sumber: Peraturan Menteri Tenaga Kerja N0. 5 Tahun 2018
5
Tabel 3. Nilai Ambang Batas Untuk Kebisingan Menurut Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup No. 48 Tahun 1996
Tingkat kebisingan
Peruntukan Kawasan / Lingkungan Kesehatan
dB (A)
a. Peruntukan Kawasan
1. Perumahan dan permukiman 55
2. Perdagangan dan jasa 70
3. Perkantoran dan perdagangan 65
4. Ruang terbuka hijau 50
5. Industri 70
6. Pemerintahan dan fasilitas umum 60
7. Khusus: 70
- Bandar udara
- Stasiun kereta api 60
- Pelabuhan laut 70
- Cagar budaya
b. Lingkungan Kegiatan
1. Rumah sakit atau sejenisnya 55
2. Sekolah atau sejenisnya 55
3. Tempat ibadah atau sejenisnya 55
Sumber: Nilai Ambang Batas Untuk Kebisingan Menurut Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup No. 48 Tahun 1996
6
BAB 3
METODE PENGUKURAN
7
7. Lakukan evaluasi apakah kebisingan yang terukur diatas atau di bawah
nilai ambang batas.
8
BAB 4
HASIL PENGUKURAN DAN EVALUASI
4.1 HASIL PENGUKURAN
4.1.1 PENGAMBILAN SAMPEL KEBISINGAN
5 59 59 59 59 59 59 59 59 59 59
10 60 59 56 59 57 56 59 56 59 57
15 55 58 59 66 68 63 58 59 66 68
20 58 59 56 59 59 56 59 57 56 59
25 67 58 59 66 59 56 59 57 56 58
30 60 59 56 59 58 59 66 68 63 59
35 58 58 59 66 59 56 59 57 56 58
40 54 59 56 59 57 56 59 56 59 57
45 59 58 59 66 68 63 59 56 59 57
50 59 59 56 59 59 56 58 59 66 68
55 69 58 59 66 59 56 59 57 56 64
60 66 68 57 56 58 59 66 68 63 65
9
Hasil perhitungan:
a) Min = 54
b) Max = 69
1. 54 - 56 55 22
2. 57 - 59 58 71
3. 60 - 62 61 2
4. 63 - 65 62 6
5. 66 - 68 67 18
6. 69 - 71 70 1
7. 72 - 74 73 0
8. 75 - 77 76 0
Hitung LTM5
= 10 log 1/n Tn.100,1Ln
= 10 log 1/120 (Ti.100,1Li + …. + Tj.100,1Lj)
= 61,3565173
= 61,35 dB
4.2 EVALUASI
Setelah melakukan praktikum terhadap tingkat kebisingan di Ruang Tamu
rumah tinggal tempat penugasan kegiatan kampus mengajar dan data telah
didapatkan kemudian di analisis maka didapatkan hasil yaitu 61,35 dB. Sumber
kebisingan ruang tamu dari rumah yang diukur tingkat kebisingannya dalah
bersumber dari televisi dan kipas angina, sehingga masauk kedalam jenis
kebisingan Kontinyu.
Hasil pengukuran menunjukkan bahwa intensitas kebisingan sebesar 61,35
dB tersebut sudah sesuai dengan nilai ambang batas kebisingan yang tercantum
pada Kebisingan Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
10
Republik Indonesia No.13/MEN/X/2011 yakni tidak lebih dari 80 dB untuk waktu
24 jam, sebagaimana juga tercantum pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja N0. 5
Tahun 2018 intensitas kebisingan yang ada pada rumah juga tidak melebihi 85 dB
untuk waktu pajanan 8 jam/hari. Namun menurut Baku mutu yang tercantum pada
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 48 Tahun 1996 untuk Kawasan
perumahan dan permukiman tidak boleh melebihi 55 dB.
11
BAB 5
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil yaitu
1. Kebisingan merupakan sesuatu yang tidak diinginkan yang dapat
menyebabkan gangguan kesehatan seperti gangguan pendengaran.
2. Alat yang digunakan untuk mengukur tingkat intensitas kebisingan yaitu
sound level meter (SLM) atau dapat menggunakan aplikasi pada ponsel
yakni “Sound Meter and Noise Detector”
3. Berdasarkan hasil analisis data didapatkan bahwa tingkat kebisingan di
dalam ruang tamu rumah tinggal yaitu 61,35 dB.
4. Sehingga dapat disimpulkan bahwa menurut Peraturan Menteri Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No.13/MEN/X/2011 dan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja N0. 5 Tahun 2018 intensitas kebisingan
pada rumah sudah memenuhi Nilai Ambang Batas, namun jika menurut
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 48 Tahun 1996, intensitas
kebisingan pada rumah melampaui baku mutu untuk Kawasan rumah
atau permukiman.
5.2 SARAN
Dari praktikum diatas diharapkan masyarakat atau penghuni rumah tetap
memeprhatikan paparan kebisingan di lingkungak sekitar untuk menghindari
gangguan kesehatan pada indra pendengaran akibat paparan kebisingan yang
melebihi Nilai Ambang Batas atau Baku Mutu yang ada. Seperti contoh
mengecilkan volume televisi, radio dan alat elektronik yg lainnya guna
mengurangi paparan kebisingan yang ada.
12
REFERENSI
Hendro, dkk. 2004. Tingkat Kebisingan di DKI Jakarta dan Sekitarnya. Media
Litbang Kesehatan. Volume XIV, Nomor 3, Tahun 2004. Jakarta: Puslitbang
Ekologi Kesehatan, Depkes.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. Kep-48/MENLH/11/1996
tentang Baku Tingkat Kebisingan
Notoatmodjo, 2011. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineke Cipta
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia
No.13/MEN/X/2011 Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Kimia di Tempat
Kerja
Peraturan Menteri Tenaga Kerja N0. 5 Tahun 2018 Tentang Keselamatan dan
Kesehatan Lingkungan Kerja
Soeripto, M. 2008. Higiene Industri. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
13
LAMPIRAN
14