GETARAN
KELOMPOK 2
PUTRI YANTI
K11113520
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat rahmat dan
karunia-Nya, praktikan dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. Praktikan
mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dan yang
telah memberikan inspirasi, khususnya kepada dosen mata kuliah Praktikum
Kesehatan dan Keselamatan Kerja serta para asisten Laboratorium dalam
menyusun laporan ini sehingga dapat terselesaikan. Laporan tentang Getaran ini
di buat agar dapat melengkapi nilai mata kuliah Praktikum Keselamatan dan
Kesehatan Kerja serta dapat memberikan informasi kepada para pembaca dan
teman-teman mengenai getaran.
Praktikan sangat menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kekurangan yang tidak disadari untuk itu,
praktikan mengharapkan kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan saran
yang membangun agar lebih baik lagi di kemudian hari. Akhir kata, praktikan
mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mambantu dalam
pembuatan laporan praktikum ini.
Praktikan
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Tujuan Praktikum ..................................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Getaran ................................................................................... 8
B. Jenis Getaran ........................................................................................... 11
C. Sumber Getaran ....................................................................................... 14
D. Nilai Ambang Batas (NAB) Getaran ...................................................... 16
E. Dampak Getaran terhadap Kesehatan ..................................................... 19
F. Pengendalian Bahaya Getaran................................................................. 24
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Lokasi dan Waktu Percobaan .................................................................. 29
B. Alat .......................................................................................................... 29
C. Prinsip Kerja ........................................................................................... 31
D. Prosedur Kerja ......................................................................................... 32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil ........................................................................................................ 34
B. Pembahasan ............................................................................................. 36
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................. 40
B. Saran ........................................................................................................ 41
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
meluasnya aplikasi teknologi maju yang antara lain jelas nampak dari kian
dari kekuatan mekanis mesin atau peralatan kerja disalurkan kepada tubuh
tenaga kerja dalam bentuk getaran mekanis. Berbeda dengan getaran udara
yang dihasilkan oleh mesin yang melebihi NAB bila terpapar oleh manusia
pula sangat kompleks. Sifatnya dapat priodik atau random, kontinyu atau
1
Getaran banyak dipakai sebagai alat untuk melakukan analisis terhadap
dari segi produksi maupun dari umur mesin yang lebih panjang. Getaran
yang timbul akibat gaya melalui elemen-elemen mesin yang ada, dimana
elemen-elemen tersebut saling beraksi satu sama lain dan energi melalui
setiap tahun ada lebih dari 250 juta kecelakaan di tempat kerja dan lebih
dari 160 juta pekerja menjadi sakit karena bahaya di tempat kerja. Terlebih
lagi 1,2 juta pekerja meninggal akibat kecelakaan dan sakit di tempat
dibandingkan dengan perang dunia. Riset yang dilakukan badan dunia ILO
setiap hari rata-rata 6.000 orang meninggal, setara dengan satu orang
setiap 15 detik atau 2,2 juta orang pertahun akibat sakit atau kecelakaan
mengalami gejala yang disebabkan oleh getaran pada tangan dan lengan
diperkirakan bahwa sampai tujuh persen dari seluruh pekerja secara rutin
2
terpapar dengan whole body vibration, sedangkan di Inggrissekitar
sembilan juta orang terkena beberapa bentuk dari whole body vibration
sejumlah negara di Asia dan Eropa, pada tahun 2010 kecelakaan kerja di
3
bahwa dengan angka kecelakan kerja tersebut, rata-rata ada tujuh pekerja
yang meninggal dunia setiap hari (Djumena, 2011 dalam Saragih, 2014).
keluhan Hand Arm Vibration Syndrome dan kelompok masa kerja >5
sakit pada lengan atas kanan sebanyak 38 responden (59.4%) dan sakit
4
pada betis kiri dan kanan 31 responden (48.4%). Berdasarkan hasil yang
MSDs. Data Nordic Body Map (NBM), dari 26 responden yang merasakan
paving block.
5
lama paparan getaran lebih dari 4 tahun hanya 10 responden (32.3%).
Tasikmalaya.
kerja khususnya getaran. Dengan melihat kondisi tersebut, maka dari itu
getaran pada suatu alat kerja dengan menggunakan alat yaitu segmental
6
B. Tujuan Praktikum
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Getaran
tahun 2011, getaran adalah gerakan yang teratur dari benda atau media
Vibrasi terjadi bila energi mekanis yang berasal dari getaran suatu
benda di transmisikan pada suatu objek yang tetap. Dalam keadaan diam,
tiap-tiap jaringan tubuh manusia berada dalam posisi istirahat. Bila tubuh
kontak dengan suatu sumber vibrasi, maka jaringan tubuh melepaskan diri
frekuensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan jaringan tubuh yan lebih
mesin yang ada, dimana elemen-elemen tersebut saling beraksi satu sama
8
dari massa yang tidak seimbang (unballance mass), missalignment dan
terjadi secara teratur dari benda atau media dengan arah bolak-balik dari
atau sebagian dari tubuh (ILO, 2013). Getaran (vibrasi) adalah suatu faktor
gaya yang dikenakan pada objek tesebut adalah sama dengan nol. Tipe
getaran ini disebut whole body motion, yang berarti bahwa semua bagian
di dalam gerak lambat, dapat dilihat pergerakan dengan arah yang berbeda.
9
Gambar 1. Frekuensi, Amplitudo dan Akselerasi
1. Frekuensi
dari posisi normalnya satu siklus getaran yang lengkap terjadi ketika
lainnya dan kembali lagi ke posisi awal. Banyaknya siklus yang dapat
dilalui objek yang bergetar dalam satu detik disebut frekuensi. Satuan
frekuensi adalah Hertz (Hz). Satu Hertz atau sama dengan satu siklus
per detik.
2. Amplitudo
maksimum pada tiap dari keadaan diam. Amplitudo adalah jarak dari
posisi diam ke posisi ekstrim dimana sisi dan diukur dalam meter (m).
3. Akselerasi
dan oleh karena itu, akselerasi dinyatakan dalam satuan meter per detik
atau per detik kuadrat (m/s2). Besar akselerasi berubah dari nol ke
10
maksimum selama masing-masing siklus getaran dan meningkat
B. Jenis Getaran
1. Getaran Bebas
yang ada dalam sistem itu sendiri dan jika ada gaya luar yang bekerja.
getaran bebas atau getaran yang terjadi tanpa rangsangan dari luar.
2. Getaran Paksa
seluruh tubuh terutama di tempat kerja dihasilkan pada truk atau alat
bergetar oleh alat angkut tersebut, seluruh badan ikut bergetar oleh
11
alat berat keseluruh tubuh pekerja melalui getaran lantai sebagai tempat
berpijaknya kaki.
duduk dan lantai tempat berpijaknya kaki yang perlu diperhatikan untuk
menilai efek getaran pada pekerja karena getaran mekanis dari lokasi
atau kapuk yang dapat dipasang pada busa tempat duduk atau injakan
berupa logam atau benda pada lainnya yang frekuensinya sama atau
kurang baik atau justru sama sekali tidak dipasang, biasanya terjadi
mekanis.
dengan tulang sebagai penopang otot dan urat serta merupakan landasan
bagi kekuatan otot bekerja. kerangka, organ tubuh, urat dan otot secara
12
dapat menjadi massa peredam getaran mekanis, namun sebaliknya
kehutanan digunakan mesin chain saw atau gergaji mesin dalam proses
pemotongan kayu.
13
mengendurnya tonus otot. Getaran mekanis yang terdiri atas campuran
yang jauh lebih rendah di bawah frekuensi media getaran. Oleh karena
itu, frekuensi peredam getaran harus sekitar 1 Hz. Peredam getaran ini
dipasang di tempat duduk untuk posisi duduk dan alas kaki bagi posisi
pada lengan dan tangan dihasilkan pada frekuensi 30-40 Hz. Frekuensi
C. Sumber Getaran
14
Tabel 1
Daftar Gangguan Sumber Gangguan Getaran European Industrial In
Which Clinical Evidence Of Over Exposure Of Workes To
Vibration Has Been Reported
Common vibration
Industri Type Vibration
source
Agriculture Whole body Tractor operation
Boller making
Segmental Pneumatic tools
contruction
Heavy equipment
Whole body vehicles.
Diamond cutting
Segmental Pneumatic drills,
jackhamens, etc
Forestry Segmental Vibrating handtool
Foundries Segmental Tractor operation
Fumiture manufacture Segmental Vibrating cleavers
Iron & steel Segmental Pneumatic chisels
Lumber Segmental Vibrating hand tool
Machine tools Segmental Chain saws
Mining Whole body Brating hand tools
Vehicie operators
Riveting Segmental
rock drills
Rubber Segmental Hand tool
Pneumatic stripping
Sheet metal Segmental
hand tools
Pneumatic hand
Shipyards Segmental
tools
Sewing machines
Textile Segmental
looms
Transportation
(operators & Whole body Vehicle operation
passengers)
Sumber: Wahyu, 2003
berikut:
1. Alam
15
pencemaran getaran yang bersumber dari getaran tektonik dan getaran
vulkanik.
2. Aktivitas Manusia
16
Tabel 2
Nilai Ambang Batas Getaran untuk Kenyamanan dan Kesehatan
lain-lain)
17
Usaha-usaha untuk membuat standar pemajanan terhadap getaran telah
dihantarkan ke bagian paha/kaki orang yang sedang berdiri atau duduk dan
Tabel 3
Besar intensitas Getaran dan Lamanya waktu
Pemajanan yang Diperbolehkan
18
Tabel 4
Nilai Ambang Batas Getaran untuk Pemajanan Lengan dan Tangan
getaran alat kerja yang kontak langsung maupun tidak langsung pada
Paparan vibrasi pada seluruh tubuh merupakan faktor risiko yang dapat
dan leher serta punggung bagian bawah. Paparan getaran dengan jangka
19
1. Penyakit Akibat Getaran Mekanik pada Seluruh Badan
Tenaga kerja yang terkena adalah mereka yang bekerja pada suatu
seluruh badan antara lain menimbulkan low back pain, kelainan discus
karena pajanan getaran antara 40-50 Hz, namun dari data yang belum
dapat ditentukan hubungan dosis dan efek getaran (Griffin, 1998 dalam
Wahyu, 2003).
Bagian Badan)
sistem syaraf perifer, gangguan sistem tulang dan sendi serta gangguan
jaringan otot.
20
a. Gangguan Pembuluh Darah Perifer
sistem tulang dan sendi ini. Gangguan jenis ini timbul relatif sering
21
mengenai tulang-tulang, sebagai tambahan timbul suatu reaksi
dan ligamen, arthritis dan styloiditis dari radius dan cubitus. Pada
kecil otot seperti pada telapak tangan dan bahu. Pada akhir
sebagai berikut:
22
1) Raynaud’s Syndrome
syaraf pusat.
23
Efek getaran terhadap tubuh tergantung besar kecilnya frekuensi yang
beresonansi.
5. > 20 Hz: tonus otot akan meningkat, akibat kontraksi statis ini otot
1. Jarak Pemaparan
gerinda, chain saw tersebut, kontak ini dapat dihindarkan. Hal ini
24
fondasi bangunan, tetapi tidak mungkin alat-alat pegangan yang mudah
dibawa.
dengan menetralisis gaya atau kopel counter balance untuk gaya atau
seperti:
a. Karet alam/sintesis
b. Pegas metal
yaitu ratio antara gaya sumber getaran dengan gaya yang diteruskan
diteruskan.
25
3. Waktu Pemaparan
pemaparan terhadap getaran mekanik ini tidak lebih dari 2 jam sehari.
Hal yang sama juga diajukan oleh (ILO, 1976 dalam Wahyu, 2003).
yang kenyal seperti karet, karet busa, plastik busa, wool dan
5. Pengendalian Lingkungan
darah perifer karena itu pada tempat kerja yang beriklim dingin perlu
26
dimulai dari pekerjaan yang memiliki risiko tinggi, sedang dan kemudian
pengendalian, yaitu:
1. Eliminasi.
praktis.
2. Subtitusi
yang rendah. Dapat juga dengan mengganti metode kerja yang selama
ini digunakan.
3. Engginering control
27
4. Administrative control
karet ataupun kulit yang dapat meredam getaran yang ditimbulkan oleh
tersebut juga berfungsi untuk menjaga suhu tubuh tetap hangat untuk
6. Pemeriksaan kesehatan
28
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
B. Alat
29
2. Whole Body Vibration Meter Type VB-3233
3. Stopwatch
Gambar 4. Stopwatch
Sumber: Data Primer, 2016
30
4. Vacuum Cleaner
5. Angkutan Umum
C. Prinsip Kerja
31
penghubung antara vibration meter dengan benda. Setelah benda tersebut
dioperasikan oleh pengguna maka akan ada perubahan energi yaitu energi
D. Prosedur Kerja
a. Vacuum Cleaner
digenggam.
32
2. Whole Body Vibration Meter type VB-3233
a. Angkutan Umum
umum.
4) Setelah 3 menit, tekan tombol Hold dan nilai yang muncul pada
Keterangan 5 titik:
33
BAB IV
A. Hasil
Cokroaminoto yaitu:
berikut:
Tabel 5
Hasil Pengukuran Intensitas Getaran Vacuum Cleaner
Menggunakan Alat Segmental Vibration Meter
di Laboratorium Terpadu FKM Unhas
Tahun 2016
Percobaan 1
20 Detik
I II III IV Rata-rata
0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
Sumber: Data Primer, 2016
0.2+0.2+0.2+0.2+0.2
Rata-rata= = 0.2 m/s2
4
cleaner diperoleh hasil pada percobaan I, II, III dan IV adalah sama,
34
yaitu sebesar 0.2 m/s2. Rata-rata hasil yang diperoleh dari keempat
Tabel 6
Hasil Pengukuran Intensitas Getaran Angkutan Umum
Menggunakan Alat Whole Body Vibration Meter
di Sekitar Kampus Universitas Hasanuddin
Tahun 2016
Percobaan I
3 Menit
Rata-
I II III IV V
rata
41.9 43.5 41.4 40.9 42.7 42.08
Sumber: Data Primer, 2016
41.9+43.5+41.4+40.9+42.7
Rata-rata= = 42.08 dB
5
35
Tabel 7
Hasil Pengukuran Intensitas Getaran Angkutan Umum
Menggunakan Alat Whole Body Vibration Meter
di Sekitar Kampus Universitas Hasanuddin
Tahun 2016
45.2+42.2+43.0+41.2+42.3
Rata-rata= = 42.78 dB
5
B. Pembahasan
1. Vacuum Cleaner
36
ke dalam vacuum cleaner sehingga debu akan ikut masuk ke dalam
cleaner diperoleh hasil pada percobaan I, II, III dan IV adalah sama,
yaitu sebesar 0.2 m/s2. Rata-rata hasil yang diperoleh dari kelima
pada alat kerja dengan pekerjaan yang dilakukan selama 4 jam dan
37
sebagainya), kereta api, angkutan air dan angkutan udara (Warpani,
diperoleh hasil tertinggi dengan pengukuran per tiga menit yaitu pada
yaitu 40.9 dB. Rata-rata hasil yang diperoleh dari kelima pengukuran
yaitu 41.2 dB. Rata-rata hasil yang diperoleh dari pengukuran tersebut
38
kecepatannya. Bagian tubuh dari pekerja yang terpapar getaran
meliputi seluruh badan dan pada bagian lengan dan tangan. Pengaruh
2009).
39
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
(supir).
dalam intensitas getaran yang relatif aman. Hal ini sesuai dengan
bahwa Nilai Ambang Batas (NAB) getaran pada alat kerja dengan
pekerjaan yang dilakukan selama 4 jam dan kurang dari 8 jam adalah
40
yang dihasilkan pada pengukuran 3 menit adalah 42.08 dB dan 42.78
dalam standar ISO 2531-1983 bahwa pekerja yang bekerja selama 5-10
B. Saran
41
DAFTAR PUSTAKA