KEBISINGAN DAN
PENCAHAYAAN
PRAKTIKUM KESEHATAN MASYARAKAT
Kelompok : V (Lima)
Kelas : C8
selesaikan. Tidak lupa pula penulis kirimkan shalawat dan taslim atas junjungan
Nabiyullah Nabi Besar Muhammad SAW yang menjadi Uswatun Hasanah dan
Demikian laporan ini penulis susun sebagai bahan masukan perbaikan dan
peningkatan derajat kesehatan. Saran dan kritik sangatlah penulis harapkan dari
Praktikan
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................4
C. Tujuan............................................................................................4
1. Pengertian Kebisingan..........................................................................5
2. Sifat-Sifat Kebisingan..........................................................................5
3. Jenis-Jenis Kebisingan..........................................................................6
6. Zona Kebisingan.................................................................................10
7. Dampak Kebisingan...........................................................................10
1. Pengertian Pencahayaan.....................................................................11
2. Sumber-Sumber Pencahayaan............................................................12
3. Sistem Pencahayaan...........................................................................14
4. Pengendalian Pencahayaan.................................................................15
C. Cara Penggunaan.......................................................................18
A. Hasil..............................................................................................20
B. Pembahasan................................................................................25
1. Pembahasan Kebisingan.....................................................................25
2. Pembahasan Pencahayaan..................................................................27
A. Kesimpulan..................................................................................30
B. Saran............................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................32
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
suara, tidak dilakukan , hal ini dapat menimbulkan paparan suara yang tidak
Kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan
dalam tingkat dan waktu dan tertentu yang dapat menimbulkan gangguan
Ambang Batas Bahaya, untuk rentang 75-85 dB, dan 3) Bahaya, untuk rentang
1
2
dapat menyebabkan cedera ringan hingga berat (H. Hamzah et al., 2020).
karyawan dapat disebabkan oleh paparan bising karena tingkat bising yang
2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat
yang utama pada suatu perancangan ruang. Suatu ruangan yang sudah
dirancang akan dapat berfungsi secara baik jika tersedianya jalur masuk
tidak memenuhi standar SNI dapat dikatakan sebagai pencahayaan yang buruk
(Tawaddud, 2020).
3
disain gedung harus menjamin intensitas cahaya sesuai standar” dan pada ayat
yaitu 100 lux – 2000 lux berdasarkan jenis area, pekerjaan atau aktivitas
Untuk nilai ambang batas (NAB) pada bagian menjahit (sewing) tingkat
Cahaya yang kurang atau terlalu terang dapat merusak mata. Sering
jangka pendek menimbulkan ketidak nyamanan pada mata (eye strain), berupa
nyeri atau kelelahan mata, sakit kepala, mengantuk dan fartigue, dalam jangka
terjadinya rabun jauh pada usia yang lebih muda (presbyopia). Selain itu
cahaya yang menyilaukan juga dapat menimbulkan eye strain dan kelainan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Lux Meter.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Kebisingan
berbahayadalam banyak hal, yaitu dampak dari segi kesehatan dan juga
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh bahwa tingat kebisingan yang
al., 2020).
2. Sifat-Sifat Kebisingan
5
6
1. Kadarnya berbeda.
bertambah pula.
3. Jenis-Jenis Kebisingan
(Wahyuny, 2021) :
luas. Bising ini relatif tetap dalam batas kurang dari 5 dB untuk
2. Bising Terputus-Putus
ada periode relatif tenang. Misalnya lalu lintas, kendaraan dan kapal
terbang.
3. Bising Impulsif
atas:
yang mana kebisingan berasal dari suara mesin yang ada di pabrik.
sumber lain.
8
pendengaran.
Hz - 20.000 Hz. Suatu sistem kalibrasi terdapat dalam alat itu sendiri
(Wafiq, 2022).
diatur olch amlifer. Kalibrator dengan intensitas tinggi (125 dB) lebih
2022).
antara 30- 130 dB dalam satuan dB(A) dari frekuensi antara 20-
20.000 Hz.
lain.
untuk waktu teus menerus tidak lebih dari 8 jam sehari atau 40 jam
Men/ Kes/ Per/ XI/ 1987, tentang kebisingan yang berhubungan dengan
6. Zona Kebisingan
sejenisnya.
7. Dampak Kebisingan
pekerja bekerja tidak optimal akan menjadi malas dan cepat lelah sehingga
2018).
1. Pengertian Pencahayaan
kerja. Suatu ruangan kerja yang dapat berfungsi dengan baik apabila
2. Sumber-Sumber Pencahayaan
1) Pencahayaan alami
2) Pencahayaan buatan
aman.
tempat kerja.
menimbulkan bayangbayang.
3. Sistem Pencahayaan
2022) :
langit-langit.
tinggi,
4. Pengendalian Pencahayaan
menggunakan alat lux meter yang dapat dibaca langsung. Alat ini
listrik dalam bentuk arus listrik diubah menjadi angka yang dapat
pada
1
ruangan pada setiap jarak tertentu setinggi satu meter dari lantai
(Royhan, 2019).
7. Dampak Pencahayaan
METODE PRAKTIKUM
2. Lux meter
3. Kalkulator ilmiah
4. Kamera (dokumentasi)
5. Stopwatch
6. Alat Tulis
C. Cara Penggunaan
1. Kebisingan
18
19
c. Pegang sound level meter dengan tinggi dari lantai antara 120- 150
cm.
f. Pilih selector pada posisi fast (untuk jenis kebisingan kontinyu) dan
2. Pencahayaan
Meter.
pencahayaan ruangan.
A. Hasil
Tabel 4.1
Pengukuran Intensitas Kebisingan di Laboratorium Terpadu
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Muslim Indonesia
Makassar Tahun 2023
49,8 69,6 50,9 50,7 52,1 51,3 58,1 57,9 52,6 53,9
52,6 51,1 49,5 55,0 50,4 65,0 59,7 63,4 61,4 69,8
64,2 54,8 58,1 55,1 58,8 61,3 61,2 59,1 52,4 65,4
57,3 56,9 57,6 71,4 57,0 58,1 60,1 56,1 54,5 53,0
59,8 59,6 57,8 59,1 57,0 60,3 62,9 55,8 59,1 59,0
55,7 62,3 55,9 57,7 66,8 56,6 70,2 57,0 58,9 56,7
56,9 54,6 53,0 52,1 57,1 56,6 52,3 50,5 50,9 52,2
51,2 51,2 53,7 55,7 56,0 66,7 71,7 53,3 62,0 65,9
58,4 65,8 52,9 58,3 63,7 60,5 6,48 55,6 59,0 76,1
56,5 57,6 54,3 58,0 75,1 58,7 53,4 58,7 53,7 54,7
54,0 53,3 55,6 61,6 63,3 66,8 60,1 55,5 51,7 52,1
54,8 52,2 62,6 54,2 59,0 63,0 64,9 53,6 64,7 59,8
54,0 56,8 54,5 59,9 57,1 64,3 57,1 60,1 56,6 59,0
56,2 53,2 55,6 53,0 52,7 60,6 66,5 59,8 65,0 59,6
54,3 58,3 56,5 54,6 56,1 64,5 60,8 62,1 63,5 60,5
59,4 57,5 53,9 58,4 62,4 57,2 57,9 52,8 52,9 55,8
57,6 67,5 65,5 58,0 62,8 59,0 59,1 56,9 62,4 57,9
59,9 54,9 56,7 53,7 59,0 61,1 51,2 62,9 66,1 62,8
20
2
= 76,1 – 49,5
= 26,6
= 8,4
Range
Interval Kelas =
Jumlah kelas
26,6
= 8,4
= 3,2
49,5+52,7
L1 =
2
= 51,1
52,7+55,9
L2 =
2
= 54,3
55,9+59,1
L3 =
2
= 57,5
59,1+62,3
L4 =
2
= 60,7
62,3+65,5
L5 =
2
= 63,9
65,5+68,7
L6 =
2
= 67,1
68,7+71,9
L7 = 2
= 70,3
71,9+75,1
L8 =
2
= 73,5
2
1
Leg = 10 Log (∑1×10𝐿1) + (∑2×10 𝐿2) + (∑3×10 𝐿3) +
n 10 10 10
1
Leg = 10 Log
(∑1×1051,1) + (∑2×1054,3) + (∑3×1057,5) +
180 10 10 10
(∑7×1070,3) + (∑8×1073,5)
10 10
1
Leg = 10 Log (23×105,11) + (40×105,43) + (55×105,75) +
18
0
(25×106,07) + (22×106,39) + (8×106,71) +
(5×107,03) + (2×107,35)
2.454.708,9157) + (8 × 5.128.613,8399)
+ (5 × 10.715.193,0524) + (2 ×
22.387.211,3857)
(30.928.772,886) + (29.372.438,8725) +
(54.003.596,1454) + (41.028.910,7192)
+ (53.575.965,262) + (44.774.422,7714)
2
Leg = 10 (6,1261528776)
Leg = 61 dB
Tabel 4.2
Pengukuran Intensitas Pencahayaan di Laboratorium
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Muslim Indonesia
Makassar Tahun 2023
Lokasi Dalam Ruangan Keterangan Data
Titik 1 44
Titik 2 42
Titik 3 46
Titik 4 44
Titik 5 46
Sumber: Data Primer 2023
Diketahui:
Rumus:
222 𝐿𝑢𝑥
=
5
= 44,4 𝐿𝑢𝑥
B. Pembahasan
1. Pembahasan Kebisingan
disebut Sound Level Meter. Sound Level Meter merupakan alat yang
(Prayekno, 2018).
zona A dengan nilai ambang batas adalah 35-45 dB. Namun pada hasil
Laboratorium adalah 61 dB, hal ini tentu tidak sesuai dengan standar yang
sering disebut sebagai polusi tidak terlihat yang menyebabkan efek fisik
et al., 2020).
No.718/ Men/ Kes/ Per/ XI/ 1987, tentang kebisingan yang berhubungan
2. Pembahasan Pencahayaan
menggunakan alat Lux Meter. Lux Meter adalah alat yang digunakan
tunjukkan oleh lux meter semakin tinggi jika sensor semakin dekat dengan
Salah satu dampak negatif dari intensitas cahaya yang kurang atau
melihat dalam jangka waktu yang lama yang biasanya disertai dengan
(jarak monitor). Selain itu faktor yang mempengaruhi kinerja visual antara
menggunakan alat Lux Meter pada lima titik berbeda di dalam ruangan,
kami mendapatkan hasil yang berbeda dan sama. Percobaan pada titik
yang didapatkan pada titik pertama dan keempat kami mendapatkan hasil
yang sama begitu juga dengan titik ketiga dan kelima. Berdasarkan hasil
A. Kesimpulan
1. Kebisingan adalah bunyi atau suara yang tidak dikehendaki dan dapat
2. Kami sudah mampu mengukur intensitas suara pada suatu ruangan dengan
Indonesia No.718/ Men/ Kes/ Per/ XI/ 1987, tentang kebisingan yang
30
31
B. Saran
sehari-hari.
Extrada, E., Efendi, A. S., Edigan, F., Hang, S., & Pekanbaru, T. (2021). Media
Kesmas ( Public Health Media ) Farmasi dengan Keluhan Kelelahan
Mata Pada Pekerja di Rumah Sakit Mesra Kabupaten Kampar Tahun
2020. 01, 59–71.
Fatmayanti, D., Fathimah, A., Asnifatima, A., & Mata, K. (2022). Hubungan
Intensitas Pencahayaan Terhadap Keluhan Kelelahan Mata Pada
Pekerja Bagian Menjahit ( Sewing ) Garmen PT . Sawargi Karya
Utama di Kota Bogor Tahun 2020. 5(5), 380–384.
https://doi.org/10.32832/pro
32
33
Pahlevi, M. R., & Muliadi. (2022). Analisis dan Desain Tingkat Pencahayaan
Pada Ruang Perpustakaan Universitas Iskandar Muda. Jambura Journal of
Electrical and Electronics Engineering, 4.
Wijaya, N. H., & Sutrimo. (2021). Lux Meter Sebagai Alat Ukur Intensitas
Cahaya Lampu Operasi Berbasis Arduino Uno R3. 8(1), 1–8.
L
N
Gambar 2 Mengukur
Gambar 1
dan Mencatat hasil
Mengukur Kebisingan dengan Alat
pengkuran setiap 5 detik selama 15
Sound Level Meter
menit