Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH SANITASI KOLAM

RENANG

DISUSUN

SHERLYA AGUSTINA

P07133118030

DOSEN PEMBIMBING:DARMIATI,SKM,MPH

POLTEKKES KEMENKES ACEH


JURUSAN KESEHATAN
LINGKUNGAN TAHUN AJARAN 2020
PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG
Kolam renang merupakan salah satu tempat-tempat umum yang
harus mendapatkan pengawasan dan perhatian terhadap
samitasi.Sanitasi kolam renang bertujuan untuk memutuskan rantai
penularan penyakit kepada pengunjung yang disebabkan oleh
lingkungan kolam renang maupun akibat kualitas air kolam renang
yang kurang memenuhi syarat kesehatan.dengan demikian kualitas
air kolam maupun faktor yang penting yang perlu diawasi baik
secara fisik,kimia,maupun mikrobiologi,karena air dapat menjadi
media utama dalam penularan penyakit diantaranya penyakit
kulit,penyakit mata dan penyakit lainnya.

B.TUJUAN
Untuk menngetahui syarat syarat sanitasi kolam renang menurut
permenkes.

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

a.)Definisi sanitasi menurut WHO adalah usaha pencegahan/


pengendalian semua faktor lingkungan fisik yang dapat memberikan
pengaruh terhadap manusia terutama yang sifatnya merugikan/
berbahaya terhadap perkembangan fisik , kesehatan dan
kelangsungan hidup manusia.
sanitasi tempat-tempat umum adalah suatu usaha untuk
mengawasi dan mencegah kerugian akibat dari tempat-tempat umum
terutama yang erat hubungannya dengan timbulnya atau menular.
SANITASI KOLAM RENANG
SANITASI (WHO)  usaha pencegahan/ pengendalian semua
faktor lingkungan yang dapat memberikan pengaruh terhadap
manusia terutama yang sifatnya merugikan/ berbahaya, kesehatan
dan kelangsungan hidup manusia.

b.)UU NPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK


INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2017
Menurut Peraturan yang dibuat oleh Menteri Kesehatan No.32
Tahun 2017 terdapat 3 parameter mengenai syarat air kolam renang
yang sehat. Parameter pertama adalah syarat fisikam air yang mana
air di dalam kolam renang harus tidak berbau, bebas dari benda
terapung dan jernih. Selain itu, dua parameter lainnya adalah syarat
kimia dan syarat mikrobiologi dengan jumlah angka yang sudah
ditetapkan.
-Air Kolam Renang Berwarna Biru Langit
Air di dalam kolam renang yang sehat merupakan air dengan warna
biru langit. Apabila anda menemukan air kolam renang dengan
warna hijau, maka ini berarti air tersebut sudah tak stabil PH nya dan
mengandung banyak alga/lumut/ganggang hijau.

-Tak Berbau
Air untuk kolam renang yang baik pun sebaiknya tak menimbulkan
bau apapun, terlebih lagi bau busuk. Air yang tak berbau merupakan
pertanda bahwa air tersebut sehat dan dibersihkan secara rutin dan
tak terkontaminasi hal yang kotor.

-Tak Mengandung Banyak Kaporit


Kaporit merupakan sebuah bahan kimia yang sering ditambahkan
pada air kolam renang untuk membunuh kuman penyakit yang ada
di dalam air kolam. Namun, menambahkan kaporit pun ada
ukurannya tersendiri. Apabila seseorang menambahkan terlalu
banyak kaporit, maka air kolam tersebut dapat menyebabkan mata
orang yang menggunakan kolam renang menjadi merah.

-Memiliki PH yang Stabil


Apabila diukur secara detail, maka air kolam renang yang sehat
harus memiliki PH yang stabil atau seimbang yakni antara 7.2 – 7.8.
secara kasat mata, PH air kolam yang stabil akan membuat air
memiliki warna biru langit atau jernih. Apabila air berwarna
kehijauan maka ini merupakan indikator bahwa air kolam tersebut
tak seimbang PHnya.

-Memiliki Standard Penyaringan yang Baik


Air merupakan molekul kecil yang di dalamnya mungkin sajja
terdapat kuman penyakit dan bakteri, terlebih lagi di kolam renang
umum. Karena itulah, syarat air kolam renang yang bersih haruslah
memiliki sistem penyaringan yang baik untuk menjaga kualitas air di
dalamnya.

-Hitungan Kesadahan Minimal


Satu lagi syarat air untuk kolam renang yang baik adalah hitungan
kesadahan minimal yang mana air kolam renang harus memiliki
kesadahan minimal sebanyak 50 mg/l. kesadahan yang dimaksud
disini adalah CaCO3.

Itulah 7 syarat air kolam renang sehat yang bisa kami informasikan.
Selain harus diperhatikan oleh provider kolam renang, pengguna pun
sebaiknya turut menjaga kebersihan kolam renang dengan cara tak
membuang sampah, meludah, buang air kecil di air kolam dan lain
sebagainya agar kolam renang dapat menjadi tempat yang sehat dan
menyenangkan untuk semua penggunanya

c.)No. 11 tahun 1962 : hygiene untuk usaha- usaha bagi umum.


Permenkes RI No. 172/Men.Kes/Per/VIII/77 : syarat-syarat dan
pengawasan kualitas air kolam renang (khusus kolam renang)
Kolam renang adalah suatu tempat pemandian yang diperuntukan
bagi keperluan umum, untuk keperluan rekreasi dan olah raga
renang.ya suatu penyakit. Untuk mencegah akibat yang timbul dari
tempat-tempat umum.

d.)Checklist dan form inspeksi sanitasi kolam renang ini terdiri


dari beberapapa komponen pemeriksaan antara lain
aspek konstruksi bangunan (lantai, dinding, ventilasi, dan lainnya).
Juga aspek kelengkapan kolam renang, seperti:

Bak cuci kaki


Kamar/pancuran bilas
Kamar ganti dan tempat penitipan barang/pakaian
Kamar P3K
Fasilitas sanitasi (kotak sampah, jamban dan peturasan, tempat cuci
tangan)
Gudang bahan-bahan kimia
Kamar/pancuran bilas
Kamar ganti dan tempat penitipan barang/pakaian
Kamar P3K
Fasilitas sanitasi (kotak sampah, jamban dan peturasan, tempat cuci
tangan)
Perlengkapan lain

e.)Sedangkan persyaratan bangunan dan fasilitas sanitasi meliputi


beberapa standar antara lain :

-Tersedia pemisah yang jelas antara kolam renang dengan area


lainnya, sehingga orang yang tidak berkepintingan tidak bisa masuk
Harus selalu terisi penuh dengan air
-Maksimum jumlah perenang yang diijinkan sebanding dengan luas
permukaan kolam dibagi dengan 3 M2
-Lantai, dinding kolam renang, kedap air, rata, mudah dibersihkan,
serta berwarna putih atau terang. Sudut-sudut dinding dan dasar
kolam melengkung (conus)
-Saluran air yang masuk ke tempat renang harus menjamin tidak
terjadi hubungan langsung (cross sectional) antara air bersih dan air
kotor. ----Lubang pembuangan air kotor harus berada di dasar kolam
yang paling rendah, berseberangan dengan lubang pemasukan air.
Lubang saluran, pembuangan kolam renang dilengkapi dengan ruji-
ruji, tidak membahayakan perenang.
Pada kedalaman kurang dari 1.5 meter, kemiringan lantai kolam
renang tidak lebih dari 10%. Pada kedalaman lebih dari 1.5 meter
kemiringan lantai kolam renang tidak lebih dari 30%
Dinding kolam renang harus rata dan vertikal, bila diperlukan
fasilitas injakan, pegangan dan tangga, tidak diperbolehkan adanya
penonjolan.
Dilengkapi dengan saluran peluap di kedua belah sisinya.
Tangga kolam renang harus vertikal dan terbuat dari bahan
berbentuk bulat dan tahan karat.
Lantai di tepi kolam renang yang kedap air memiliki lebar minimal
1 meter, tidak licin dan permukaannya miring ke luar kolam.
Harus ada tanda-tanda yang jelas untuk menunjukkan kedalaman
kolam renang dan tanda pemisah untuk orang yang dapat berenang
dan tidak dapat berenang`

f.) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor


416/MENKES/PER/IX/1990 tentang Syarat-Syarat dan
Pengawasan Kualitas Air
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 061/MENKES/PER/I/1991
tentang Persyaratan Kesehatan Kolam Renang dan Pemandian
Umum

g.)Pembagian Jenis Jenis Kolam Renang

Kolam renang sendiri dalam perkembangannya semakin banyak


pilihan desain. Tidak heran jika pembagian jenis jenis kolam renang
pun beragam. Kita akan bahas pembagian kolam renang berdasarkan
letaknya, pemakaian, cara pengisian air kolama, dan pembuatannya.

1. Berdasarkan letaknya
a) Kolam renang yang dibangun di tempat terbuka (outdoor)
Kolam renang outdoor sendiri dibagi menjadi tiga macam; kolam
renang umum, perorangan yang terletak di tempat terbuka dan kolam
pemandian alami.

b) Kolam renang yang dibangun di tempat tertutup (indoor)


Kolam renang indoor lebih sering dijumpai pada desain kolam
renang pribadi di rumah. Meski ada juga kolam renang umum yang
terletak dalam bangunan tertutup

2. Berdasarkan pemakaiannya

Jenis kolam renang berdasarkan pemakaiannya dibagi menjadi dua,


yaitu kolam renang pribadi dan umum.
a) Kolam renang pribadi/perorangan (private swimming pool)
Yaitu kolam renang yang dibangun di rumah secara perseorangan
baik dengan atap atau tanpa `atap serta diawasi dan digunakan oleh
pemilik, kerabat, dan atau keluarga sendiri.

b) Kolam renang umum (public swimming pool)


Yaitu kolam renang yang dibangun dengan tujuan untuk komersil.
Orang yang akan berenang atau mandi di kolam umum akan
dikenakan biaya/tarif setiap kali menggunakannya.
Biasanya kolam renang umum dimiliki oleh sebuah perusahaan yang
memang menyediakan jasa tempat/lokasi berenang.

h.) Prinsip-prinsip kolam renang


Pada dasarnya prinsip-prinsip kolam renang adalah : 1 Pengendalian
terhadap kotoran atau bahan infektif yang termasuk ke dalam kolam
dengan cara: 1 Kebersihan dengan kehigienisan perorangan dari
perenang perlu diperhatikan, 2 Desain konstruksi dari kolam renang
yang tepat dapat menghalangi pencemaran air kolam dari air kotor,
debu, sampah dan daun-daunan yang ada disekitar kolam renang. 2
Menghilangkan secepatnya setiap kotoran dan bahan infektif yang
masuk ke dalam, dengan cara : 1 Desinfeksi terus menerus untuk
membantu dan memelihara kondisi air kolam renang yang
memenuhi syarat. 3 Konstruksi dan cara pengoperasian kolam
renang yang benar dapat dilakukan bila : 1 Peralatan dan
perlengkapan kolam renang terjamin, 2 Perenang setiap saat selalu
diawasi, 3 Jumlah perenang dibatasi terkontrol.

i.) Syarat umum dan khusus pembangunan kolam renang


Syarat pembangunan dan khusus kolam renang menurut WWA
World Waterpark Assosiation adalah : 1 Letak kolam renang. Syarat
pembangunan kolam renang dilihat dari letaknya yakni : 1 Terletak
di tempat yang strategis, yaitu mudah dicapai dengan jalan kaki,
ataupun kendaraan umumpribadi, 2Bangunan kolam harus dapat
melindungi kolam air kolam dari tiupan angin kencang yang
membawa debu atau daun- daunan, 3 Wilayah dari kolam renang
harus dipagari setinggi minimal 1,8 meter dan tidak mudah di
panjati, 4 Kolam renang harus jauh dari jangkauan pohon, karena
daun yang jatuh dapat menjadi kotoran kolam. 2 Ukuran Kolam
Renang Ukuran kolam renang erat hubungannya dengan perkiraan
daya tampung kolam renang terhadap pengunjung, yakni : 1 Untuk
pemandian umum yang besar, data untuk experted loading mungkin
dapat diperoleh dari kolam renang lain pada area yang sama, atau
melakukan survei khusus. Diperkirakan untuk kota berpenduduk
dibawah 30.000 orang jumlah pengunjung maksimal setiap harinya
di kolam renang antara 5-10 dari populasi, 2 Untuk daerah pinggir
yaitu kedalaman minimum 1,5 meter, 3 Swimming area daerah
perenang Mempunyai kedalaman lebih dari 3 meter pada daerah
tengah kolam utama. karena kolam di Widuri Water Park merupakan
kolam rekreasi, maka standar kedalaman hanya 1,5 meter saja. 3
Konstruksi kolam renang Konstruksi dalam pembuatan kolam
renang yang sesuai dengan standar yang berlaku yakni: 1 Kolam
harus dibuat dari bahan yang kuat, rapat air, 37 keras dan licin, baik
untuk lantai ataupun dinding, 2 Dinding dan lantai harus berwarna
terang untuk menjaga keselamatan perenang, 3 Setiap pertemuan dua
dinding atau sudut membentuk bulatan agar mudah dibersihkan.

j.)PERMASALAHAN KOLAM RENANG

I. AIR BERSIH
Adalah suatu realitas yang tak dapat dimungkiri bahwa air merupakan
kebutuhan pokok makhluk hidup terutama manusia. Secara singkat, air
merupakan core dari sistem kolam renang dan untuk itu harus dapat
mendekati kriteria Air yang Baik, yaitu :

1. Secara fisik harus jernih tidak berwarna dan tidak berbau.

2. Secara kimia harus bebas dari zat-zat beracun atau zat-zat yang bisa
merusak kesehatan dalam jumlah yang melebihi batas.

3. Secara bakteriologis tidak mengandung bakteri.


Dan secara singkat juga dapat dikatakan air yang baik mempunyai
cirri-ciri fisik sebagai berikut :
- Secara visual terlihat jernih dan tidak berwarna.
- Tidak berbau.
- Apabila dialirkan ketubuh terasa lembut segar dan dingin.

Biasanya pencemaran kimia dan bakteriologis yang tinggi akan


mempengaruhi bentuk fisik ikatan ion air, dalam hal ini dapat
diketahui dengan memasukan tangan kedalam air dan menggerak-
gerakannya, akan terasakan air tersebut kental/berat dan hangat.

Apabila air dirasakan segar dan dingin artinya “ Air sudah jauh dari
kandungan kimia “.

Apabila air dirasakan segar, tidak berbau dan tidak berwarna artinya
“ Air sudah jauh dari kandungan bakteri “.

SISTEM PENGELOLAAN KOLAM RENANG

Pada umumnya kolam renang pada kapasitas besar, di atas 500 M³ telah
memiliki Konsultan untuk Water Treatment, yang mana Sistem Pengelolaan
difasilitasi dan mengharuskan adanya :

Filter (Saringan), Pompa Sirkulasi.

Menggunakan Chlorine untuk membasmi bakteri/virus, sekaligus untuk


mencegah proses pelumutan pada kolam renang.

Akhirnya menggunakan Tawas dan PAC dalam mengendapkan


bangkai/jasat Mikro Organisme yang telah dimatikan.

k.) PENYAKIT YANG DITULARKAN MELALUI KOLAM RENANG

1. Diare

Diare setelah berenang disebabkan oleh berbagai bakteri yang bisa


ditemukan di air kolam renang. Sebut saja Shigella, Cryptosporidium,
Norovirus, E. coli, dan Giardia intestinalis. Beberapa parasit ini ditemukan
dalam kotoran manusia, sehingga bisa menyebar saat Anda tak sengaja
menelan air kolam yang terkontaminasi feses.

2. Muntaber

Muntaber (gastroenteritis) setelah berenang pada umumnya disebabkan oleh


kelompok bakteri yang sama dengan diare. Cara kerjanya pun sama.
Beberapa parasit ini ditemukan dalam kotoran manusia, sehingga bisa
menyebar saat Anda tak sengaja menelan air kolam renang yang
terkontaminasi tinja.

Muntaber menyebabkan usus meradang, yang kemudian menimbulkan


serangkaian gejala masalah pencernaan. Mulai dari sakit perut, perut kram,
diare, mual dan muntah, hingga demam yang terjadi secara bertahap lebih
dari 1-2 hari setelah berenang. Gejalanya bisa berlangsung hingga 5-10 hari.

3. Swimmer’s ear

Telinga yang kemasukan air ketika berenang berpotensi menyebabkan


infeksi telinga yang disebut dengan swimmer’s ear. Swimmer’s ear adalah
risiko penyakit di kolam renang yang terjadi akibat kelembaban dari sisa air
dan bakteri Pseudomonas aeruginosa yang terperangkap dalam telinga
sehabis berenang.

Kuman dan bakteri yang berkembang biak meluas dalam telinga Anda dapat
menyebabkan telinga bengkak dan kemerahan yang terasa panas juga nyeri,
bahkan bisa keluar nanah. Pada kasus ekstrim, infeksi ini bisa
mengakibatkan demam dan rasa nyeri yang menyebar pada wajah, kepala,
dan leher, hingga penurunan pendengaran.

4. MRSA

MRSA (methicillin-resistant Staphylococcus aureus) adalah sejenis kuman


staph yang resisten terhadap antibiotik tertentu. Sebagian besar infeksi
MRSA adalah infeksi kulit (jerawat, bisul) yang mungkin dianggap sebagai
gigitan laba-laba; berwarna merah, bengkak, nyeri, hangat saat disentuh, dan
bernanah; juga disertai demam.

MRSA tidak bertahan lama di air kolam renang yang memiliki kadar pH
tepat (7,2 – 7,8) dan sudah disterilkan dengan kaporit. Belum ada laporan
MRSA yang menyebar melalui kontak dengan air rekreasi. Akan tetapi,
MRSA dapat disebarkan di air kolam renang dan fasilitas lainnya melalui
kontak langsung dan tidak langsung dengan pengunjung lain yang terinfeksi
MRSA.

Penularan infeksi bisa langsung terjadi bila Anda menyentuh infeksi MRSA
milik orang lain. Infeksi tidak langsung dapat terjadi saat Anda saling
meminjam barang (seperti handuk atau pisau cukur) atau menyentuh
permukaan benda (seperti rel tangan atau bangku ruang ganti) yang
terkontaminasi MRSA. MRSA paling mungkin menyebar saat bersentuhan
dengan luka atau goresan di kulit yang tidak ditutup.
5. Hepatitis A

Hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh virus. Tapi


sementara ada banyak tipe hepatitis, hanya ada satu yang berpotensi
mencemari air kolam renang — hepatitis A.

Hepatitis A ditularkan dari satu orang ke orang lainnya lewat makanan,


minuman, atau air yang terkontaminasi feses mengandung virus. Anda bisa
tertular hepatitis A dari menelan air kolam renang yang terkontaminasi
ketika ada seseorang yang sakit hepatitis tidak sengaja buang air besar di
kolam. Rata-rata orang memiliki sekitar 0,14 gram kotoran yang masih
menempel di pantatnya yang jika ikut terbilas saat berenang dapat ikut
mencemari air kolam.Ditambah lagi, tidak semua orang terinfeksi virus
hepatitis A akan memiliki gejala.

l.) FAKTOR FAKTOR KONTAMINASI AIR KOLAM RENANG

a.Tipe kolam renang

b.Sumber asal air

c.Kadar sisa klor

d.Nilai PH

e.Kondisi sanitasi kolam renang

m.) Dampak akibat dari pembangunan kolam renang yang tidak


memenuhi persyaratan

akan membahayakan para pengunjung pada kolam renang tersebut,baik fisik


ataupun lainnya.

Dan tidak nyaman dengan fasilitas fasilitas pembangunan yang tidak


memenuhi persyaratan.

4. KESIMPULAN

Dalam pembuatan kolam renang membutuhkan lahan sebagai tempat


pembuatan kolam renang lokasi, terhindar dari pencemaran kimia, terhindar
dari pencemaran fisika, tidak terletak di daerah banjir, lingkungan bersih,
tidak memungkinkan sebagai tempat bersarang atau berkembang biaknya
serangga dan tikus dan dapat mencegah masuk dan berkembang biak
binatang pengganggu lain.sehingga layak di gunakan para pengunjung dan
tidak terjadinya penyebaran penyakit terhadap air kolam renang tersebut.

5. Daftar Kepustakaan

Anonymous. 2009 .Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kolam Renang dan


Pemandian Umum.

(http://www.ziddu.com/download/3612951/checklist%20inspeksi
%20sanitasi%20kolam%20renang.pdf.html) online diakses 02/11/2009

Muljadi A, Nurhayati Sitti. 2002. Pengertian Pariwisata ( Kursus Tertulis


Pariwisata Tingkat Dasar Modul I). Jakarta : Badan Pengembangan
Kebudayaan dan Pariwisata Pusat Pendidikan dan Pelatihan.

Anda mungkin juga menyukai